SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 40
Bakteri Patogen
Dicky Bagus Widhyatmoko, dr.
Mikrobiologi Kedokteran, Universitas Airlangga
Selasa, 15 September 2015
 Microskopik
 Sangat bervariatif (ukuran, bentuk, pewarnaan)
 Berkolonisasi di seluruh dunia
 Dikatakan pathogen  menyebabkan penyakit
Bacteria : Overview
Bacteria : bentuk, Ukuran, susunan
 Dapat bervariasi dalam
bentuk, Ukuran dan
susunan
 Paling sering dijumpai :
 Coccus (bulat)
 Bacillus (batang)
 Spirilia (spiral)
Bakteri : Susunan
Pewarnaan Bakteri : Gram
Gram Stain
Gram-positive Cocci in
chains (Streptococci)
Gram-positive cocci in clusters (Staphylococci)
Gram-positive rods
Gram-negative cocci
Gram-negative rods
Gram-Positives Gram-negatives
Pengecatan Gram
Patogen
Common Types of Pathogens
Fungi
Bacteria
Viruses
Protozoa
Prions
 Patogen adalah mikroorganisme atau agen yang
dapat menyebabkan penyakit
 Contoh :
 Foot and mouth disease  hewan ternak  penyebab
picornavirus  mulut dan kuku melepuh
Apa itu pathogens
 Bakteri
 Organisme bersel satu  prokariota
 Jumlah nya banyak  < 1% yang menyebabkan penyakit
 Bakteri mampu memproduksi toxin yang dapat merusak
jaringan tubuh
Bakteri Patogen
 The microorganism should be found in all cases of the
disease in question, and its distribution in the body should be
in accordancce with the lesions observed.
 The microorganism should be grown in pure culture in vitro
(or outsite the body of the host) for several generations.
 When such a pure culture is inoculated into susceptible
animal species, the typical disease must result.
 The microorganism must again be isolated from the lesions
of such experimentally produced disease
Postulate Koch’s (Basic Patogenicity)
 Treponema pallidum (syphilis) and Mycobacerium
leprae (leprosy) tidak dapat ditumbuhkan secara
invitro
 Neisseria gonorrhoeae (gonorrhea)  no animal
model of infection
Postulat terakhir tidak dapat di
pertahankan
 Gejala dari infeksi bakteri  tergantung dari jenis
bakteri  panas badan, rasa sakit, bengkak, mual,
muntah, diare, pembentukan pus
 Sampel dapat diambil dari cairan tubuh dan dikultur
untuk dapat di identifikasi dan tes kepekaan antibiotik
 Digunakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri
 Bakteri mampu beradaptasi dan dapat menjadi
resisten terhadap antibiotik
Bakteri Patogen
Common Bacterial Diseases
Disease Body System Symptoms Examples
Dermatitis Skin Inflammation, pruritus (itching)
skin lesions (bumps, blisters, scales, crusts)
Staphylococcus aureus
Pyoderma Skin Purulent exudate (pus) from skin lesions Staphylococcus intermedius
Keratocunjunctivitis Eye Inflammation of cornea and conjunctiva ,
pain, sensitivity to sunlight, tears, squinting
“Pinkeye” is common name
Staphylococcus aureus
Otitis Externa Ear Inflammation of external ear canal with
reddening, drainage and itching
Staphylococcus
Rhinitis and Sinusitis Respiratory Inflammation of the membranes of the nasal
passages and sinuses. Mucus nasal discharge,
open-mouth breathing, sneezing.
Strangles in horses caused by
Streptococcus equi
Pneumonia Respiratory Deep cough and difficulty breathing Staphylococcus aureus, including
methicillin-resistant S. aureus (MRSA),
Streptococcus species
Gastroenteritis Digestive Inflammation of stomach and intestines,
excessive salivation, vomiting, diarrhea,
straining, abdominal pain.
Salmonellosis, colibacillosis,
eneterotoxemia
Metritis Reproductive Inflammation of uterus. Purulent vaginal
discharge, abortion, premature birth.
Contagious Equine Metritis (CEM)
Abortion Reproductive Premature birth (expelling) of fetus by
pregnant female.
Brucellosis, leptospirosis and
camphylobacteriosis (vibriosis)
Mastitis Reproductive Inflammation of mammary gland or udder
tissue. Swollen, warm and painful mammary
glands.
Pseudomonas aeruginosa and many other
bacteria
Anthrax Skin, Digestive, Respiratory Sudden death in cattle
Varied in humans depending on exposure
method
Bacillus anthracis is reportable disease
responsible for outbreaks in cattle.
Zoonotic, possible bioterrorism agent
Masing – masing infeksi membutuhkan
pendekatan yang berbeda untuk mencegah
dan mengendalikan
Ada tiga langkah
utama yang dapat
dilakukan
Three Key Steps
reak the cycle of transmission
ill the infectious agent
ncrease host resistance
Do you have some ideas on how to do these three things?
 Penyakit infeksi berlangsung secara kompleks 
bergantung pada interaksi antara host dengan
patogen
 Faktor yang mempengaruhi :
 Faktor Host
 Faktor Patogen
Host-Pathogen Relationship
 True pathogens lebih virulen
dan dapat menyebabkan penyakit
pada manusia sehat.
 Opportunistic pathogens
umumnya adalah flora normal
dan dapat menyebabkan penyakit
apabila terjadi gangguan pada
tubuh manusia
Entry into the human body
: infection : shedding
The most frequent portals of entry-
Mucus
- Skin
Routes:
Ingestion, inhalation, trauma,
needles, catheters, arthropod bite,
sexual transmission
 Bergantung pada :
 Kemampuan untuk menghindari / mengatasi kekebalan
tubuh
 Kemampuan untuk berkembang biak
 Kemampuan untuk menularkan ke host yang lain
Faktor Patogen
 Bergantung pada :
 Sistem pertahanan tubuh
 Sistem kekebalan tubuh
Faktor Host
 Tidak semua mikroba menyebabkan penyakit
 Ada yang berupa komensal, opportunis, dan patogen
 Komensal : tidak menyebabkan penyakit pada host
 Mutualisme : Mengambil keuntungan dari host dan
memberikan manfaat bagi host
 Opportunis : Dapat menjadi patogen pada keadaan
tertentu (luka, immuno compromised, dsb)
 Patogen : menyebabkan penyakit
Patogenisitas mikroba
Patogenisitas mikroba
 Flora normal dapat melindungi kita melalui
mekanisme microbial antagonism
 Beberapa bakteri memproduksi bacteriocins  cara
kerja menyerupai antibiotics
 Contoh : E. coli  colicins,
 Cara kerja  membunuh mikroorganisme yang patogen
tanpa mempengaruhi bakteri yang memproduksinya
 Berkompetisi untuk ruang dan sumber makanan
Host – Pathogen Relationship
Normal Flora
 Beberapa bakteri memiliki hubungan mutualistik
dengan host
 Namun bakteri tersebut dapat menyebabkan
penyakit  opportunistic pathogens
Normal Flora (cont’d)
Microbiome
 Primary Pathogens
 Dapat menyebabkan penyakit pada individu yang sehat
 Virus, bakteri
 Opportunistic Pathogens
 Dapat menyebabkan penyakit apabila pertahanan /
kekebalan tubuh menurun
Pathogens
 Karakteristik primary pathogens :
 Dapat berevolusi yang dapat mengganggu pertahanan
tubuh
 Apabila sudah masuk  berkembang biak dengan cepat
 Primary pathogen
 Terbatas pada manusia
 Dapat menyerang manusia dan hewan (zoonosis)
Primary Pathogens
 Patogen harus menyelesaikan lima tahap untuk
menyebabkan infeksi :
 Entry  cara masuk
 Colonization  menetap dalam tubuh
 Immune Evasion  mengalahkan pertahanan tubuh
 Propagation  merusak host
 Transmission  menularkan ke host lain
Patogenisitas & Virulensi
 Virulensi adalah seberapa berbahaya patogen kepada
host
 Bergantung pada faktor genetik patogen
 Elemen genetik ini pada umumnya diaktifkan hanya
pada host
Patogenisitas & Virulensi (cont’d)
 Patogen membawa gen virulensi dalam suatu
kelompok  pathogenic island
 Terletak pada plasmid
 Plasmid dapat di transfer antar sel
Patogenisitas & Virulensi (cont’d)
Quorum sensing
 Organisme mampu merasakan
lingkungan menggunakan
protein khusus  Quorum
sensing
 Sensing ini berdasarkan densitas
populasi
 Beberapa gen hanya aktif
apabila jumlah cells mencukupi
 Contoh : produksi enterotoxin
pada salmonella
 Bakteri dapat tumbuh dalam kumpulan terstruktur
yang disebut sebagai biofilms
 Biofilm secara klinis penting karena :
 Dapat menangkap dan mempertahankan nutrisi
(mempertahankan diri untuk tumbuh)
 Dapat menghalangi serapan antibiotik dan desinfektan
 Dapat menghambat phagocytosis
Biofilms
Biofilms
 Biofilm dapat menempel/hidup pada berbagai
peralatan medis seperti :
 Catheter
 Katup jantung
 Alat prosthetik
 Biofilms juga dapat menyebabkan plaque pada gigi
Biofilm (cont’d)
THANK YOU
mail : dicky.bagus@fk.unair.ac.id

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Joni Iswanto
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
lissura chatami
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
Titis Sari
 

La actualidad más candente (20)

FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
PPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi BakteriPPT Fisiologi Bakteri
PPT Fisiologi Bakteri
 
Morfologi fungi
Morfologi fungiMorfologi fungi
Morfologi fungi
 
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positifBakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positif
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Rkk22
Rkk22Rkk22
Rkk22
 
Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Vaksin rekombinan
 
Konsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar MikrobiologiKonsep Dasar Mikrobiologi
Konsep Dasar Mikrobiologi
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
perbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatifperbedaan gram positif dan gram negatif
perbedaan gram positif dan gram negatif
 
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BAB Imunitas SMA KELAS 11 KURIKULUM 2013
 

Destacado

Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologi
Yudi Aditya
 
kb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
kb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygienekb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
kb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
Uwes Chaeruman
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
Lutfii Kmuhh
 
4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri
Mala Propia
 

Destacado (20)

Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologi
 
kb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
kb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygienekb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
kb2 asuhan keperawatan pasien dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
 
9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme9.pengendalian mikroorganisme
9.pengendalian mikroorganisme
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteriReproduksi bakteri
Reproduksi bakteri
 
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
Respons imun pada bayi dan anak terhadap bakteri.
 
Peranan bakteri yang menguntungkan
Peranan bakteri yang menguntungkanPeranan bakteri yang menguntungkan
Peranan bakteri yang menguntungkan
 
Morfologi dan struktur bakteri
Morfologi dan struktur bakteriMorfologi dan struktur bakteri
Morfologi dan struktur bakteri
 
Reproduksi bakteri
Reproduksi bakteriReproduksi bakteri
Reproduksi bakteri
 
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaanPemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
Pemeriksaan bakteri-dengan-pewarnaan
 
4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri4. struktur sel bakteri
4. struktur sel bakteri
 
Reproduksi Bakteri
Reproduksi BakteriReproduksi Bakteri
Reproduksi Bakteri
 
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan JamurMorfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
Morfologi Koloni, Pembiakan Bakteri Dan Jamur
 
Bakteriologi
BakteriologiBakteriologi
Bakteriologi
 
Pembiakan & pertumbuhan mikroorganisme. Point2nya saja.
Pembiakan & pertumbuhan mikroorganisme. Point2nya saja.Pembiakan & pertumbuhan mikroorganisme. Point2nya saja.
Pembiakan & pertumbuhan mikroorganisme. Point2nya saja.
 
Bakteri Berbahaya
Bakteri BerbahayaBakteri Berbahaya
Bakteri Berbahaya
 
Bakteriologi klinik
Bakteriologi klinikBakteriologi klinik
Bakteriologi klinik
 
Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)Pewarnaan bakteri (1)
Pewarnaan bakteri (1)
 
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAHSTRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
STRUKTUR & FISIOLOGI - SEL DARAH
 

Similar a Bakteri patogen

Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
Rfr Egha
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Aan Trainstation
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universal
uci
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
yemima wau
 
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
zarinamk1
 

Similar a Bakteri patogen (20)

presentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptxpresentation1-senin-besok1.pptx
presentation1-senin-besok1.pptx
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
 
Precaution Universal
Precaution UniversalPrecaution Universal
Precaution Universal
 
MODUL PEMBELAJARAN
MODUL PEMBELAJARANMODUL PEMBELAJARAN
MODUL PEMBELAJARAN
 
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptxa3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
a3bfc3eabaa55ad0b529b8cfa81831d1.pptx
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
Infeksi opertunistik
Infeksi opertunistikInfeksi opertunistik
Infeksi opertunistik
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian InfeksiPncegahan dan Pengendalian Infeksi
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi
 
Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
10.faktor2 yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi
 
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
226443010 tugas-makalah-mikrobiologi
 
kuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.pptkuliah-1-mikologi.ppt
kuliah-1-mikologi.ppt
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi Dasar-Dasar Mikrobiologi
Dasar-Dasar Mikrobiologi
 
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan(Modified) bab 9    mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
(Modified) bab 9 mikroorganisma dan kesannya ke atas hidupan
 
2. Endemik Mycoses.pdf
2. Endemik Mycoses.pdf2. Endemik Mycoses.pdf
2. Endemik Mycoses.pdf
 

Último

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Último (20)

Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

Bakteri patogen

  • 1. Bakteri Patogen Dicky Bagus Widhyatmoko, dr. Mikrobiologi Kedokteran, Universitas Airlangga Selasa, 15 September 2015
  • 2.  Microskopik  Sangat bervariatif (ukuran, bentuk, pewarnaan)  Berkolonisasi di seluruh dunia  Dikatakan pathogen  menyebabkan penyakit Bacteria : Overview
  • 3. Bacteria : bentuk, Ukuran, susunan  Dapat bervariasi dalam bentuk, Ukuran dan susunan  Paling sering dijumpai :  Coccus (bulat)  Bacillus (batang)  Spirilia (spiral)
  • 6. Gram Stain Gram-positive Cocci in chains (Streptococci) Gram-positive cocci in clusters (Staphylococci) Gram-positive rods Gram-negative cocci Gram-negative rods Gram-Positives Gram-negatives
  • 9. Common Types of Pathogens Fungi Bacteria Viruses Protozoa Prions
  • 10.  Patogen adalah mikroorganisme atau agen yang dapat menyebabkan penyakit  Contoh :  Foot and mouth disease  hewan ternak  penyebab picornavirus  mulut dan kuku melepuh Apa itu pathogens
  • 11.
  • 12.  Bakteri  Organisme bersel satu  prokariota  Jumlah nya banyak  < 1% yang menyebabkan penyakit  Bakteri mampu memproduksi toxin yang dapat merusak jaringan tubuh Bakteri Patogen
  • 13.  The microorganism should be found in all cases of the disease in question, and its distribution in the body should be in accordancce with the lesions observed.  The microorganism should be grown in pure culture in vitro (or outsite the body of the host) for several generations.  When such a pure culture is inoculated into susceptible animal species, the typical disease must result.  The microorganism must again be isolated from the lesions of such experimentally produced disease Postulate Koch’s (Basic Patogenicity)
  • 14.  Treponema pallidum (syphilis) and Mycobacerium leprae (leprosy) tidak dapat ditumbuhkan secara invitro  Neisseria gonorrhoeae (gonorrhea)  no animal model of infection Postulat terakhir tidak dapat di pertahankan
  • 15.  Gejala dari infeksi bakteri  tergantung dari jenis bakteri  panas badan, rasa sakit, bengkak, mual, muntah, diare, pembentukan pus  Sampel dapat diambil dari cairan tubuh dan dikultur untuk dapat di identifikasi dan tes kepekaan antibiotik  Digunakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri  Bakteri mampu beradaptasi dan dapat menjadi resisten terhadap antibiotik Bakteri Patogen
  • 16. Common Bacterial Diseases Disease Body System Symptoms Examples Dermatitis Skin Inflammation, pruritus (itching) skin lesions (bumps, blisters, scales, crusts) Staphylococcus aureus Pyoderma Skin Purulent exudate (pus) from skin lesions Staphylococcus intermedius Keratocunjunctivitis Eye Inflammation of cornea and conjunctiva , pain, sensitivity to sunlight, tears, squinting “Pinkeye” is common name Staphylococcus aureus Otitis Externa Ear Inflammation of external ear canal with reddening, drainage and itching Staphylococcus Rhinitis and Sinusitis Respiratory Inflammation of the membranes of the nasal passages and sinuses. Mucus nasal discharge, open-mouth breathing, sneezing. Strangles in horses caused by Streptococcus equi Pneumonia Respiratory Deep cough and difficulty breathing Staphylococcus aureus, including methicillin-resistant S. aureus (MRSA), Streptococcus species Gastroenteritis Digestive Inflammation of stomach and intestines, excessive salivation, vomiting, diarrhea, straining, abdominal pain. Salmonellosis, colibacillosis, eneterotoxemia Metritis Reproductive Inflammation of uterus. Purulent vaginal discharge, abortion, premature birth. Contagious Equine Metritis (CEM) Abortion Reproductive Premature birth (expelling) of fetus by pregnant female. Brucellosis, leptospirosis and camphylobacteriosis (vibriosis) Mastitis Reproductive Inflammation of mammary gland or udder tissue. Swollen, warm and painful mammary glands. Pseudomonas aeruginosa and many other bacteria Anthrax Skin, Digestive, Respiratory Sudden death in cattle Varied in humans depending on exposure method Bacillus anthracis is reportable disease responsible for outbreaks in cattle. Zoonotic, possible bioterrorism agent
  • 17. Masing – masing infeksi membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk mencegah dan mengendalikan Ada tiga langkah utama yang dapat dilakukan
  • 18. Three Key Steps reak the cycle of transmission ill the infectious agent ncrease host resistance Do you have some ideas on how to do these three things?
  • 19.  Penyakit infeksi berlangsung secara kompleks  bergantung pada interaksi antara host dengan patogen  Faktor yang mempengaruhi :  Faktor Host  Faktor Patogen Host-Pathogen Relationship
  • 20.  True pathogens lebih virulen dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia sehat.  Opportunistic pathogens umumnya adalah flora normal dan dapat menyebabkan penyakit apabila terjadi gangguan pada tubuh manusia
  • 21. Entry into the human body : infection : shedding The most frequent portals of entry- Mucus - Skin Routes: Ingestion, inhalation, trauma, needles, catheters, arthropod bite, sexual transmission
  • 22.  Bergantung pada :  Kemampuan untuk menghindari / mengatasi kekebalan tubuh  Kemampuan untuk berkembang biak  Kemampuan untuk menularkan ke host yang lain Faktor Patogen
  • 23.  Bergantung pada :  Sistem pertahanan tubuh  Sistem kekebalan tubuh Faktor Host
  • 24.  Tidak semua mikroba menyebabkan penyakit  Ada yang berupa komensal, opportunis, dan patogen  Komensal : tidak menyebabkan penyakit pada host  Mutualisme : Mengambil keuntungan dari host dan memberikan manfaat bagi host  Opportunis : Dapat menjadi patogen pada keadaan tertentu (luka, immuno compromised, dsb)  Patogen : menyebabkan penyakit Patogenisitas mikroba
  • 26.  Flora normal dapat melindungi kita melalui mekanisme microbial antagonism  Beberapa bakteri memproduksi bacteriocins  cara kerja menyerupai antibiotics  Contoh : E. coli  colicins,  Cara kerja  membunuh mikroorganisme yang patogen tanpa mempengaruhi bakteri yang memproduksinya  Berkompetisi untuk ruang dan sumber makanan Host – Pathogen Relationship
  • 28.  Beberapa bakteri memiliki hubungan mutualistik dengan host  Namun bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit  opportunistic pathogens Normal Flora (cont’d)
  • 30.  Primary Pathogens  Dapat menyebabkan penyakit pada individu yang sehat  Virus, bakteri  Opportunistic Pathogens  Dapat menyebabkan penyakit apabila pertahanan / kekebalan tubuh menurun Pathogens
  • 31.  Karakteristik primary pathogens :  Dapat berevolusi yang dapat mengganggu pertahanan tubuh  Apabila sudah masuk  berkembang biak dengan cepat  Primary pathogen  Terbatas pada manusia  Dapat menyerang manusia dan hewan (zoonosis) Primary Pathogens
  • 32.  Patogen harus menyelesaikan lima tahap untuk menyebabkan infeksi :  Entry  cara masuk  Colonization  menetap dalam tubuh  Immune Evasion  mengalahkan pertahanan tubuh  Propagation  merusak host  Transmission  menularkan ke host lain Patogenisitas & Virulensi
  • 33.  Virulensi adalah seberapa berbahaya patogen kepada host  Bergantung pada faktor genetik patogen  Elemen genetik ini pada umumnya diaktifkan hanya pada host Patogenisitas & Virulensi (cont’d)
  • 34.  Patogen membawa gen virulensi dalam suatu kelompok  pathogenic island  Terletak pada plasmid  Plasmid dapat di transfer antar sel Patogenisitas & Virulensi (cont’d)
  • 35. Quorum sensing  Organisme mampu merasakan lingkungan menggunakan protein khusus  Quorum sensing  Sensing ini berdasarkan densitas populasi  Beberapa gen hanya aktif apabila jumlah cells mencukupi  Contoh : produksi enterotoxin pada salmonella
  • 36.  Bakteri dapat tumbuh dalam kumpulan terstruktur yang disebut sebagai biofilms  Biofilm secara klinis penting karena :  Dapat menangkap dan mempertahankan nutrisi (mempertahankan diri untuk tumbuh)  Dapat menghalangi serapan antibiotik dan desinfektan  Dapat menghambat phagocytosis Biofilms
  • 37.
  • 39.  Biofilm dapat menempel/hidup pada berbagai peralatan medis seperti :  Catheter  Katup jantung  Alat prosthetik  Biofilms juga dapat menyebabkan plaque pada gigi Biofilm (cont’d)
  • 40. THANK YOU mail : dicky.bagus@fk.unair.ac.id