Teks tersebut membahas tentang pentingnya perencanaan keuangan dan asuransi untuk kesejahteraan keluarga di masa depan, khususnya untuk mengatasi biaya hidup dan pendidikan anak jika orang tua meninggal dunia. Takaful dijelaskan sebagai solusi syariah yang sesuai karena tidak mengandung unsur riba, gharar, dan maysir seperti asuransi konvensional. Takaful dapat menjamin kebutuhan keluarga dan impian mas
5. Padahal utk kesejahteraan keluarga, keberadaan kita
masih dibutuhkan.
Allah SWT berfirman :
ْ
وَل ضِ
يَتَّقُوا الل
ً
يَِّة
ر
ُ
ْ
ل
فِهِمْ ذ
َ
مِنْ خ
ْ
وا
ُ
رَك
َ
وْ ت
َ
ذِينَ ل
َّ
ْ
يَخ
شَ ال
ْ
ل
َ
َ
عَل
يِْهمْ ف
ْ
وا
ُ
اف
َ
خ
ً
عَافا
ْ
وا
ُ
ْ
وَل
يَقُول
ً
وْلا
َ
ق
ً
سَدِيدا*
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa’ : 9)
6. BANK
1. Rp. 500Rb/Bln
2. Rp. 500Rb/Bln
3. Rp. 500Rb/Bln
4. Sakit Kritis : 100 Jt
Dari Mana dananya ?
Pinjam
Jual Aset
Pakai Modal Usaha
Apakah Asuransi Biasa Bisa Bantu ?
RENCANA & IMPIAN
HILANG
BANK + ASURANSI BIASA
1. Rp. 250 Rb/Bln
2. Rp. 250 Rb/Bln
3. Rp. 250 Rb/Bln
1. Rp. 250 Rb/Bln
2. Rp. 250 Rb/Bln
3. Rp. 250 Rb/Bln
4. Sakit Kritis : 100 Jt
(Masalah dana darurat karena sakit kritis teratasi
oleh asuransi)
Tetapi Bagaimana dengan selanjutnya ?
Biaya Hidup ?
Pendidikan Anak ?
Dana Pensiun
Siapa Apakah Bank Bisa yang melanjutkan ?
Bantu ?
RENCANA & IMPIAN
HILANG
P
R
O
B
L
E
M
8. REKENING KHUSUS (TAKAFULINK SALAM)
1. Rp. 500Rb/Bln
2. Rp. 500Rb/Bln
3. Rp. 500Rb/Bln
4. Sakit Kritis : 100 Jt (TUNAI) TAKAFUL
STOP MENABUNG !
TABUNGAN 500 rb/Bln
Akan di teruskan TAKAFUL
Sampai usia 65 Tahun
JAMINAN TABUNGAN HARI TUA
Manfaat Lain :
+ Hasil Investasi
+ Rawat Inap
+ Perlindungan kecalakaan
+ Asuransi Jiwa / Meninggal
Biaya Hidup/
Biaya Pendidikan
TERATASI
11. Definisi Riba
Sedangkan dalam UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah disebutkan bahwa:
“riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara
lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama
kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam
transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan Nasabah
Penerima Fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi
pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah)”.
Muhammad Syafi’i Antonio dalam bukunya Bank Syariah
mengatakan bahwa:
“riba adalah tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun
pinjam meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip
muamalah dalam Islam”.
12. RIBA VS BAGI HASIL
Riba Bagi Hasil
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi
harus selalu untung
Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad
dengan berpedoman pada kemungkinan untung dan rugi
Besarnya persentase bunga didasarkan pada jumlah uang
yang ditanamkan/ dipinjamkan
Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah
keuntungan atau pendapatan usaha yang diperoleh
Pembayaran bunga adalah tetap, seperti yang dijanjikan,
tanpa pertimbangan apakah usaha yang dijalankan oleh
pihak nasabah untung atau rugi.
Bagi hasil tergantung pada keuntungan atau pendapatan
usaha yang dijalankan. Bila usaha mengalami kerugian.
Kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak.
Jumlah pembayaran bunga tidak meningkatkan jumlah
keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang
booming dan juga tidak menurun ketika usaha merugi
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan
peningkatan jumlah pendapatan dan bisa menurun ketika
usaha merugi
13. Hadits Yang Melarang Riba :
Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW mengutuk orang
yang menerima riba, orang yang membayarnya dan
orang yang mencatatnya, dan dua orang saksinya,
kemudian Beliau bersabda, “Mereka itu semuanya
sama”. (HR.Muslim).
14.
15. Maysir dan Gharar
Dalam peraturan Bank Indonesia
No.7/46/PBI/2005 dalam
penjelasan pasal 2 ayat 3 menjelaskan
bahwa maysir adalah transaksi yang
mengandung perjudian, untung-untungan
atau spekulatif yang tinggi.
Beberapa dalil yang menjelaskan
keharaman berjudi adalah sebagai
berikut :
“Mereka menanyakan kepadamu
(Muhammad) tentang khamr dan
maysir. Katakanlah, ”Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa
manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya
lebih besar daripada manfaatnya….” (
QS Al-Baqarah 2:219).
Mohd. Fadzli Yusof menjelaskan bahwa
unsur maysir dalam asuransi
konvensional terjadi karena di dalamnya
terdapat faktor gharar, beliau
mengatakan: “adanya unsur al-maysir
(perjudian) akibat adanya unsur gharar,
terutama dalam kasus asuransi jiwa.
Apabila pemegang asuransi jiwa
meninggal dunia, sebelum akhir periode
polis asuransi, namun telah membayar
sebagian preminya, maka
tertanggungnya akan menerima
sejumlah uang tertentu. Bagaimana cara
memperoleh uang dan dari mana
asalnya tidak diberitahukan kepada
pemegang polis. Hal inilah yang
dipandang sebagai al-maysir (perjudian)
dalam asuransi konvensional”.