Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Próximo SlideShare
Materi webinar-yulhendri
Materi webinar-yulhendri
Cargando en…3
×

Eche un vistazo a continuación

1 de 36 Anuncio

Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD

Descargar para leer sin conexión

Militer dan teknologi adalah 2 hal yang sangat terkait erat. TNI khususnya dalam hal ini TNI AD harus mampu mengadopsi Industri 4.0 pada teklogi tempur maupun non-tempur. Presentasi ini disampaikan di jajaran DISINFOLAHTAD Mabes TNI AD, dalam rangka acara komunitas TIKAD pada 2018 yang lalu. Dan mendapatkan piagam dari KADISFOLAHTAD pada saat itu.

Militer dan teknologi adalah 2 hal yang sangat terkait erat. TNI khususnya dalam hal ini TNI AD harus mampu mengadopsi Industri 4.0 pada teklogi tempur maupun non-tempur. Presentasi ini disampaikan di jajaran DISINFOLAHTAD Mabes TNI AD, dalam rangka acara komunitas TIKAD pada 2018 yang lalu. Dan mendapatkan piagam dari KADISFOLAHTAD pada saat itu.

Anuncio
Anuncio

Más Contenido Relacionado

Similares a Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD (20)

Más de Dony Riyanto (20)

Anuncio

Más reciente (20)

Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD

  1. 1. Implementasi Teknologi Industri 4.0 pada TNI AD, Menuju Era Kemampuan Peperangan Cyber Physical Dipersiapkan oleh Dony Riyanto Untuk dan dari Komunitas TIKAD
  2. 2. DISCLAIMER • Penulis adalah sipil, anggota komunitas TIKAD, bukan ahli militer, dan belum pernah mendapatkan pendidikan formal militer. • Penulis pernah melakukan kunjungan kerja, kunjungan pameran, kegiatan pelatihan pendukung, kegiatan litbang (hingga uji sistem dan uji fungsi), kunjungan survei/studi banding, pengajuan usulan dan proposal penelitian (badan maupun perorangan). • Penulis adalah pengamat dan pembina (admin) komunitas online untuk bidang: energi, drone, militer, aerospace, pemetaan, infosec. • Penulis adalah pengurus dan inisiator Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak, dan pengurus World UAV Federation Indonesia • Intensi/tujuan penulisan adalah sharing session dan kajian singkat membandingkan revolusi (teknologi) Industri 4.0 dengan militer, dan kesimpulan/saran dari pengalaman/pemikiran pribadi.
  3. 3. Agenda •Revolusi Industri •Industrial Internet •Cyber Physical Systems •Artificial Intelligence •Kekuatan TNI AD •Cyber Security vs Cyber War(fare) vs Cyber Physical •Future Combat System •Kesiapan TNI AD • Penutup
  4. 4. Revolusi Industri Industri 4.0 bukan lagi jargon baru saat ini. 4 April 2018, Presiden RI, Bp Joko Widodo beserta beberapa menteri telah meresmikan Industrial Summit 2018 sekaligus meresmikan Roadmap Industri 4.0 Indonesia Industri 4.0 sendiri bukanlah sulap atau sihir, tetapi merupakan puncak inovasi industri penggabungan berbagai teknologi mutakhir
  5. 5. Revolusi Industri •Berawal dari penemuan mesin uap, dan digunakan untuk mengubah secara besar-besaran cara bisnis untuk memproduksi barang dengan biaya lebih murah, •hingga penggabungan kemampuan fisik, maya dan manusia (hardware-software-brainware). Tidak ada lagi jurang pemisah, semuanya bekerja berkolaborasi seamless.
  6. 6. Revolusi Industri • Ini bukan cerita science-fiction atau film Hollywood yang menghayalkan teknologi super canggih • Ini nyata, real, sudah ada didepan mata, bahkan dunia berlomba-lomba untuk menjadi yang paling menguasainya, dari sisi SDM, kuantitas, maupun kualitas • Sekali lagi ini “REAL”..... Banyak diantara kita belum sadar arti pentingnya (baru mendengar rumor dan cerita saja).
  7. 7. Revolusi Industri Apa teknologi yang mendorong terjadinya revolusi Industri 4.0? • Industrial Internet • IoT / Robotics / Drone • Artificial Intelligence • Big Data
  8. 8. Industrial Internet • Istilah ini diperkenalkan pertamakali oleh seorang engineer perusahaan General Electric. • Dimana internet yang dimaksud berbeda dengan internet yang 'biasa' digunakan untuk kebutuhan email, socmed, website. • Internet yang dimaksud adalah internet yang dipakai untuk mesin-mesin industri, tidak hanya agar antar mesin bisa berkomunikasi (M2M), tetapi juga agar mesin, sistem dan manusia bisa saling menjadi produser dan konsumer (PubSub system) dari data yang dihasilkan • Tidak hanya untuk Data Mining, tetapi termasuk untuk Big Data, prediction (Machine Learning/Deep Learning), Data Science • Tidak hanya untuk alat bantu pengambilan keputusan (Decission Support System), tetapi juga bisa secara realtime mengambil keputusan dan membuat SOP sendiri (prescription) dan mengeksekusinya
  9. 9. Industrial Internet • Tak usah jauh-jauh ke negeri seberang. Industrial internet sudah ada disekitar kita sehari-hari. • Mau menuju suatu lokasi? Buka hp android, ucapkan “Hello Google”, “tampilkan navigasi meuju ke monas”. Hp kita akan menampilkan peta lengkap beserta arah, jarak, pilihan jalur, jenis transportasi beserta estimasi waktu tempuh realtime, bahkan harga dari taksi/ojek online • Klik salah satu taksi online, tidak hanya koordinat kita yang diketahui, tetapi sistem secara otomatis meng-asumsikan nama lokasi kita saat ini dan nama lokasi tujuan, lengkap dengan harga (kalau kita ingat, taksi konvensional pun tidak bisa menentukan harga) • Maka tidak berapa lama kemudian ada sebuah mobil yang menjemput kita lengkap dengan sapaan nama. Supir akan dipandu side-by-side navigation lengkap dengan suara pemandu berbahasa Indonesia • Tinggal menunggu waktu (karena di US, China dan beberapa negara baju termasuk Singapore sudah diterapkan) kendaraan penjemputnya pun driverless. Semuanya autonomous
  10. 10. Industrial Internet • Google bahkan tahun lalu sudah berhasil mendemonstrasikan, hanya dengan suara, dapat mengatur agenda kerja, bahkan memesankan (reservasi) salon. Tidak hanya menerima perintah suara, tetapi juga secara otomatis sistem menelpon salon tersebut, berkomunikasi dengan karyawan salon untuk reservasi salon pada jam yang diminta “tuan”nya, dan berkomunikasi seperti layaknya seorang asisten dalam wujud manusia normal. • Tetapi itu bukan “industri”....(Mungkin anda bertanya demikian). GE sejak beberapa tahun lalu memperkenalkan PREDIX (di Indonesia). Sebuah “Sistem Operasi” Industri yang di klaim mampu menjadi platform kolaborasi manusia dengan mesin-mesin Industri, dari turbin pesawat, lokomotif, hingga pembangkit listrik secara realtime.
  11. 11. Cyber Physical Systems
  12. 12. Cyber Physical Systems • Mekanisme kendali dan monitor berbasis komputer (tidak hanya microcontroller) • Fisik, software dan manusia terhubung secara online, terintegrasi, seamless, realtime, melalui jaringan komputer (industrial internet) • Meliputi: • Jaringan listrik pintar • Wahana swakendali • Pengawasan medis • Robotika • Autopilot • Sistem kendali proses • dsb
  13. 13. Artificial Intelligence
  14. 14. Artificial Intelligence • Sebuah sistem yang meniru kecerdasan manusia dalam berbagai bentuk • Cakupannya luas: • Mulai dari yang paling sederhana spt Fuzzy Logic dan Expert Systems • Sampai “Symbolic AI”, dimana sebuah sistem harus secara aktif diberi “bahan ajar”. • Hingga AI termutakhir, dimana menggunakan turunan metode Neural Network yang mampu belajar secara mandiri tanpa di- beri data label/output (unsupervised)
  15. 15. Artificial Intelligence AI dapat digunakan untuk: • Pengenalan objek yang kompleks (3D/4D, polymorphic, unidentified/uncategorized object, dsb) . • Pengenalan suara/text dan speech. Mengerti/memahami konteks kalimat dan mampu menjawab layaknya manusia, baik suara maupun text (bahkan adu debat). • Prediksi, klasifikasi, pengelompokan (clustering) data/object • Mendeteksi anomali, melakukan rekomendasi, mengambil tindakan dengan error-rate yang semakin rendah, dsb
  16. 16. Artificial Intelligence • Sudah menjadi prioritas utama beberapa negara maju • Mendapatkan porsi pengembangan SDM kompeten AI cukup besar pada negara-negara maju dan perusahaan-perusahaan raksasa dunia (termasuk militer dan INHAN) • Sudah masuk kebijakan strategis pemerintah beberapa negara • Sudah dapat mengancam keamanan/kestabilan polhukam dunia internasional, terbukti dengan beberapa peristiwa internasional (seperti kasus Boeing, 5G, perang dagang, pilpres USA, botnet, wannacry, wikileaks, snowden, dsb)
  17. 17. Kekuatan TNI AD Antara lain: •Leopard 2 MBT •Harimau / Kaplan MT •Scorpion •AMX-13 •Anoa •Badak •Tarantula •ATAV •MLRS RHAN 122B • Starstreak • Mistral • RBS70 • Bofors L-70 • S-60 System/software/simulator: • Simulator RANPUR (AMX/MBT) • Simulator Pesawat (Super Puma NAS-332) • Simulator misil (RBS70/mistral/starstreak) • Alat Kendali Tembak (AKT) • Target Drone Laser Trainer (S-60/L-70) • Battle-field Management System (BMS) • Simulasi PALAGAN/multiscreen (PUSSIMPUR) • War Room Simulator (SESKO TNI) Segera: • 6 MALE Drone (TAI Anka atau CASC CH-4 Rainbow) • 4 Insitu (Boeing) ScanEagle • AeroVironment SwitchBlade
  18. 18. PUSSENKAV
  19. 19. PUSSEN ARHANUD
  20. 20. YONARHANUD CIREBON
  21. 21. DISLITBANGAD
  22. 22. BMS & Cyber Simulator/Warfare
  23. 23. BALITBANG KEMHAN
  24. 24. Cyber Security VS Cyber War(fare) Cybersecurity: • Only IT related and internal (mostly defensive/safeguarding) Types of threat: • Virus, malware, ransomware • Application reverse engineering/fuzz/injection • Network penetration/intrusion • Phishing/ Social Engineering attack • Fraud / cyber crime • Business/organization wide disruption Motivations: • Civil / business security • Application security • Information/Data leakage • Network security • Data lost/Disaster recovery/Business continuity • Operational security • User education, Security Awareness/Compliance Cyber war(fare): • Only IT related but including external & internal systems, offensive and defensive Types of threat: • Espionage • Sabotage • Propaganda • Nationwide disruption (economic/nature resource/vital facilities/etc) Motivations: • Military & Civil (country/region level) • Hacktivism • Private sector • Non-profit research • Cyberpeace • Counterintelligence • National sovereignty/Resiliency
  25. 25. Cyber War(fare) vs Cyber Physical Cyber Physical: • IT and non IT infra. Including machinery, vehicle, sensors Types of threat: • Any type of threat of physical and cyber
  26. 26. Future Combat System (Military 4.0)
  27. 27. Future Combat Systems
  28. 28. Future Combat System
  29. 29. Future Combat System • Sebuah program pemutakhiran militer Amerika Serikat yang diperkenalkan sejak 1999, dan dimulai tahun 2003. Sempat dibatalkan pada tahun 2009, setelah menghabiskan dana sebesar 18 Juta USD tanpa hasil maksimal (dirangkum dari beberapa laporan) • Meliputi beberapa sub-system aktif a.l: • FCS Network • Future Force Warrior • Vehicle (dari kendaraan darat, laut, udara tanpa awak, maupun berawak) • Devices (munisi, ground sensors, NLOS) • Jaringan berpusat pada sistem operasi baru (SOSCOE) yang masuk kategori RTOS • Mengalami banyak hambatan. • Beberapa kali mengalami restrukturisasi. Salah satunya berbentuk Objective Force dimulai 2011 diperkirakan selesai 2032 (dirangkum dari berbagai sumber)
  30. 30. Beberapa Contoh Unmanned Systems
  31. 31. Kesiapan Indonesia, khususnya TNI AD Berkaca pada beberapa laporan di atas, dan latar belakang penulisan paparan, penulis mengambil beberapa kesimpulan: • Revolusi Industri adalah sebuah revolusi yang tidak bisa dihindari dan jika dimanfaatkan dengan baik akan berdampak positif secara nasional • Tidak terkecuali berimbas pada teknologi militer. FCS merupakan salah satu bentuk implementasi teknologi Industri 4.0 • Namun semua itu tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Terbukti untuk negara adhidaya seperti Amerika Serikat pun masih mengalami kesulitan. • Namun bukan berarti Indonesia khususnya TNI AD berdiam diri dan tidak melakukan antisipasi/persiapan.
  32. 32. Kesiapan TNI AD Kesiapan TNI AD terutama pada PUSSEN ARHANUD, PUSSENKAV, PUSSENARMED, PUSSENINF, PUSSIMPUR, DISLITBANGAD, dan dalam kolaborasi dengan SESKO(AD), BALITBANG KEMHAN, UNHAN, INHAN, TNI lintas matra, dsb, sudah memiliki berbagai kesiapan: • ALUTSISTA dengan kemampuan cyber (kendali elektronik/otomatis dan atau kelengkapan elektronik) • LITBANG yang mendukung kekuatan cyber • Simulator/Diklat/Sekolah yang mendukung kekuatan cyber • RENSTRA
  33. 33. Kesiapan TNI AD Namun masih memiliki kekurangan antara lain: • Pelaksanaan dan/atau hasil LITBANG yang belum maksimal. • Kelemahan dalam produksi massal, yang disebabkan hal a.l: • Gagal sertifikasi • Terbatasnya industri suku cadang/bahan pendukung • Terbatasnya SDM dengan kompetensi yang dibutuhkan • Hambatan birokrasi/regulasi • Penyusunan anggaran litbang yang cukup/tepatguna/tepat sasaran • Harus memperkuat kolaborasi/komunikasi antar satuan/matra/instsitusi, khususnya kolaborasi dengan sipil baik INHAN, maupun civitas akademika/komunitas/pemerhati/ahli.
  34. 34. Kesiapan TNI AD • Optimalisasi dan regulasi pemanfaatan frekuensi radio komunikasi/data. Baik terrestrial, satelit maupun bawah laut. Baik statik, bergerak, maupun portable. • Peningkatan cyber security awareness (baik ALUTSISTA, perkantoran maupun komputasi jinjing/personil) • Sistem komunikasi hybrid anti sadap dengan spek militer (suara/text/data) untuk operasi militer maupun kegiatan reguler. • Penerapan/pengoptimalan keamanan informasi (data lost prevention/detection) • Protocol dan regulasi keamanan data dan manajemen risiko secara komprehensif • Diseminasi, penyimpanan dan harwat hasil-hasil litbang • Penetapan Rencana Jangka Panjang-Menengah untuk Militer 4.0
  35. 35. Penutup • Kolaborasi dan diskusi fokus antara TNI AD dan TIKAD dapat menjadi salah satu cara yang baik untuk meningkatkan kemampuan/kemandirian kemampuan TNI AD, secara luas, dan khususnya adopsi teknologi mutakhir (berpusat pada teknologi komputer/cyber security/cyber warfare/cyber physical) • Diperlukan pengukuhan yang sah untuk TIKAD agar dapat melakukan langkah-langkah yang bersifat legal dan strategis • Komunitas TIKAD yang sah secara hukum, akan menjadi role-model yang baik dari sebuah kolaborasi komunitas sipil dan TNI.
  36. 36. Sekian dan Terima Kasih

×