Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik. Ia menjelaskan latar belakang dan sejarah tata kelola perusahaan, pengertian, konsep, prinsip, tujuan, dan contoh isu-isu terkait tata kelola perusahaan. Dokumen ini menekankan pentingnya penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independ
2. LATAR BELAKANG
Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dalam dunia ekonomi merupakan hal yang
dianggap penting. Implementasi Good Corporate Governance
pada saat ini bukan lagi sekedar kewajiban, namun telah
menjadi kebutuhan bagi setiap perusahaan dan organisasi.
Sistem yang dirancang untuk mengarahkan perusahaan untuk
dikelola secara profesioanal sesuai dengan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen,
kewajaran dan kesetaraan disebut Tata Kelola Perusahaan
atau Corporate Governance.
3. Sejarah Tata Kelola Perusahaan
Sejarah Corporate Governance mulai berkembang setelah
kejadian The New York Stock Exchange Crash pada tanggal
19 Oktober 1987 dimana cukup banyak perusahaan
multinasional yang tercatat di bursa efek New York
mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Untuk
mengatasi hal tersebut banyak eksekutif melakukan
rekayasa keuangan untuk menjamin dan mengamankan
hak-hak para pemegang saham. Kemudian munculah
konsep Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah
satu wacana penegakan.
5. TATA KELOLA PERUSAHAAN
Dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), tata
kelola perusahaan atau Corporate Governance
(CG) merupakan suatu sistem yang dirancang
untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan
secara profesional berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
independen, kewajaran, dan kesetaraan.
.
6. TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sementara menurut FCGI (Forum For Corporate
Governance di Indonesia) (2001) Mendeskripsikan
Good Corporate Governance seperti seperangkat
aturan yang memastikan hubungan antara
pemegang saham, manajemen (manajer), kreditor,
pemerintah, karyawan, dan pemangku kepentingan
lainnya dalam hal hak dan kewajiban (Manossoh,
2016).
7. Mendorong pemberdayaan kemandirian, profesionalisme dan
obyektivitas organ Perusahaan
Meningkatkan kinerja dan daya saing Perusahaan dalam industri
infrastruktur nasional maupun internasional.
Mendorong terciptanya hubungan dan lingkungan kerja yang baik,
kondusif dan profesional di antara Organ Perusahaan, Karyawan dan
Masyarakat Lingkungan.
Menghindari praktek yang melanggar etika bisnis seperti menghindari
adanya benturan kepentingan, penyelewengan, pernyataan palsu,
pemberian suap dan diskriminasi.
Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan
investasi atau penanaman modal asing langsung (Foreign Direct
Investment) dalam industri infrastruktur.
Tujuan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
9. Konsep Tata Kelola Perusahaan
Akuntabilitas (Accountability), yaitu
pelaksanaan dan pertanggungjawaban
kejelasan
organisasi
fungsi,
sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
Pertanggungjawaban (Responsibility), yaitu kesesuaian di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Pemerintah indonesia dan lembaga-lembaga keuangan internasional
memperkenalkan konsep good corporate governance. Terdapat 5
pilar GCG yang ditetapkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG), yaitu :
Transparansi (Transparency), yaitu keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan
dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai
perusahaan.
10. Kemandirian (Independecy), yaitu suatu
perusahaan dikelola secara professional
keadaan
tanpa
dimana
benturan
kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam
memenuhi hak-hak Stakeholders yang timbul berdasarkan
perjanjian dan perundang-undangan yang berlaku.
12. Prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan
The United Nations Development Program (UNDP) pada tahun 1997
mengemukakan 8 (delapan) prinsip good governance yakni :
Kesetaraan untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan
Ketanggapan atas kebutuhan stakeholder (responsiveness)
Kemampuan untuk memediasi perbedaan diantara stakeholder
untuk mencapai consensus bersama.
Akuntabilitas kepada stakeholder yang dilayani.
13. Prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan
Transparansi dalam proses pengambilan kebijakan
Aktivitas didasarkan pada aturan/kerangka hukum.
Memiliki visi yang luas dan jangka panjang untuk memperbaiki
proses tata kelola yang menjamin keberlanjutan pembangunan
sosial dan ekonomi.
Jaminan atas hak semua orang untuk meningkatkan taraf hidup
melalui cara-cara yang adil dan inklusif.
14. Contoh Isu Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan yang tidak baik dinilai sebagai akar
permasalahan dari sejumlah kasus perusahaan asuransi. Masalah itu
perlu diatasi dengan implementasi regulasi dan komitmen seluruh pihak.
Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Supriyono
menjelaskan bahwa isu tata kelola perusahaan yang baik atau good
corporate governance (GCG) kembali menemukan relevansinya saat ini.
Bagi industri asuransi, isu GCG menjadi sorotan karena adanya sejumlah
perusahaan yang mengalami gagal bayar.
Pandemi Covid-19 ini menjadi bukti, hanya perusahaan yang memiliki
GCG dengan implementasi bagus yang mampu bertahan. penguatan GCG
menjadi hal penting bagi industri, khususnya untuk melindungi
kepentingan investor dan pemegang polis.
15. Supriyono menjelaskan bahwa pembenahan GCG
merupakan wewenang dari pengurus suatu perusahaan,
sehingga diperlukan integritas yang kuat dari manajemen. Hal
itu pun dapat didukung oleh auditor eksternal dan komisaris
independen yang mewakili kepentingan pemegang polis.
Dalam pembenahannya, menurut OJK, manajemen
perusahaan asuransi perlu fokus dalam aspek tata kelola
investasi, manajemen risiko, pengendalian internal, hingga
rencana strategis perusahaan. Selain itu, keterbukaan
informasi dan hubungan dengan otoritas pun perlu diperkuat.
Contoh Isu Tata Kelola Perusahaan
16. KESIMPULAN
T
ata kelola perusahaan merupakan salah satu hal penting dalam
keberlangsungan suatu perusahaan. T
ata kelola perusahaan akan
memengaruhi penetapan, pencapaian tujuan perusahaan, pemantauan,
hingga penilaian risiko usaha. Adanya tata kelola perusahaan berguna
untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar sesuai
dengan peraturan undang-undang, sesuai dengan harapan pemangku
kepentingan (stakeholders), dan mematuhi norma dan etika bisnis yang
berlaku dengan menerapkan konsep TARIF (Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness) Dengan
begitu, dapat disimpulkan bahwa tata kelola perusahaan merupakan
prinsip-prinsip untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan
akuntabilitas guna mewujudkan nilai perusahaan dalam jangka panjang.
17. SARAN
Bagi perusahaan-perusahaan diharapkan dapat menerapkan good
corporate governance di dalam perusahaannya, dengan tujuan
dikeluarkannya good corporate governance yaitu agar terciptanya
perusahaan yang sehat dan bersih. Salah
meningkatkan kualitas komite audit karena
satunya dengan
komite audit ini
merupakan
perusahaan
usaha perbaikan terhadap cara
terutama cara pengawasan terhadap
pengelolaan
manajemen
perusahaan karena akan menjadi penghubung antara manajemen
perusahaan dengan dewan komisaris maupun pihak ekstern
lainnya.