SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 39
Descargar para leer sin conexión
Dismetabolisme Lipid,
Cardiovascular Diseases (CVD),
Coronary Heart Disease (CHD)
Patologi Manusia
Pangkalpinang, 17 Maret 2020
Emmy Kardinasari, M.Sc.
Sistem Kardiovaskuler
• Merupakan sistem
yang menyedarkan
berbagai zat dna
substansi di dalam
tubuh manusia,
dengan tujuan
memindahkan zat-
zat tersbeut dari
satu sel menuju sle
lainnya.
Sistem Kardiovaskuler
• Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yang
disebut jantung, dan
sistem saluran yang
terdiri dari arteri yang
mergalirkan darah dari
jantung, dan vena yang
mengalirkan darah
menuju jantung.
Jenis-jenis gangguan Kardiovaskuler
1. Hipertensi
2. Aritmia
3. Penyakit jantung koroner
4. Kardiomiopati
5. Stroke
6. Deep vein thrombosis (DVT)
7. Penyakit arteri perifer
8. Endokarditis
9. Cardiomegaly
Jenis-jenis gangguan Kardiovaskuler
1. Hipertensi
2. Penyakit jantung koroner
3. Atherocklerosis
4. Aritmia
5. Atheriosklerosis
6. Kardiomiopati
7. Stroke
8. Deep vein thrombosis (DVT)
9. Penyakit arteri perifer
10. Endokarditis
11. Cardiomegaly
Parameter Lipid dan Lipoprotein
• Kolesterol total digunakan untuk estimasi risiko
kardiovaskular.
• Kolesterol LDL adalah parameter lipid primer untuk analisis
penapisan, diagnosis, dan pengobatan dislipidemia.
• Kolesterol HDL digunakan sebagai parameter tambahan
untuk estimasi risiko kardiovaskular.
• TG diperhitungkan karena menambah risiko kardiovaskular.
• ApoB dipertimbangkan sebagai alternatif bagi kolesterol
nonHDL, terutama jika konsentrasi TG tinggi (≥500 mg/dL).
• Rasio apoB/apoA1 maupun rasio non-HDL/HDL tidak
digunakan untuk membuat keputusan klinik.
• Lipoprotein remnant yang dihitung dengan mengurangkan
kolesterol HDL dan LDL
Risiko Kondisi Penyebab Dislipidemia
1. Diabetes
2. Obesitas
3. Tinggi kolesterol darah
4. Kerusakan pada ginjal
5. Dipengaruhi gaya hidup tidak sehat
6. Sedentary lifestyle
7. Penurunan aliran darah ke otak
8. Efek samping obat
9. Merokok
HDL vs LDL
• HDL: kolesterol yang berikatan dengan glikoprotein dengan afiniti
yang baik dengan air dan memiliki densitas yang besar.
• LDL: kolesterol yang sama dengan densitas rendah
1. Hipertensi
• Tekanan Darah
sistolik di atas >
120 mmHg
• Tekanan darah
diastolik di atas >
90 mmHg
1. Hipertensi
Klasifikasi TD Sistolik
mmHg
Keterangan TD Diastolik mmHg
Normal < 120 dan < 80
Prahipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi
derajat 1
140-159 atau 90-99
Hipertensi
derajat 2
≥ 160 atau ≥ 100
Prevalensi Hipertensi di Indonesia
Prevalensi Hipertensi Berdasarkan Karakteristik
Hipertensi Esensial Hipertensi Sekunder
Genetik: Universitas Virginia mendeteksi
sebuah variasi gen yang diturunkan yang
mengkodekan sebuah protein yang
disebut GRK-4 (G Protein Coupled Receptor
Kinase type 4) yang bertanggung jawab pada
peng-eleminasian sodium dari tubuh. Kelainan
dalam variasi genetik ini diduga berpengaruh
dalam peningkatan retensi sodium yang
menginduksi hipertensi.
Hipertensi renal: Hipertensi dapat terjadi
karena penyakit pada ginjal. Penyakit
ini termasuk polycystic kidney disease atau
glomerulonephritis kronik. Hipertensi dapat
juga terjadi karena penyakit pada arteri renalis
yang menyuplai ke ginjal.
Resistensi insulin: Insulin membuat membran
sel permeable terhadap banyak asam amino,
ion kalium, dan ion fosfat. Kenaikan ion kalium
(potasium) ini menyebakan vasodilatasi
melalui ATP-sensitive-potasium-channel,
potasium merangsang lapisan advetitia dari
dinding arteri untuk relaksasi sehingga
menyebabkan arteri bervasodilatasi.
Hipertensi Adrenal: Pada primary
aldosteronism, berhubungan dengan
aldosterone yang menginduksi retensi sodium
dan hipertensi.
Crushing syndrome (produksi cortisol yang
terlalu tinggi): Kedua kelenjar adrenal dapat
memproduksi hormon kortisol secara
berlebihan, atau dapat menimbulkan tumor
jinak maupun ganas.
- Kandungan rokok: nikotin
- Umur
- Sistem renin-angiostensin yang terlalu aktif
- Stress
Drugs: konsumsi obat yang dapat
menginduksi hipertensi
Spinal misalignment: adanya gangguan
tulang belakang.
2. Atherosklerosis
• Penyumbatan pembuluh
darah akibat adanya
penumpukan flak dari
lemak.
• Disebabkan pula karena
adanya penumpukan
radikal bebas.
• Pola konsumsi tinggi
kolesterol.
• Merokok juga
menyebabkan mudah
terluka pada permukaan
dalam pembuluh darah
2. Atherosklerosis
2. Atherosklerosis
Dampak dari Atherosklerosis
• CVD
• Stroke
• Coronary Heart Disease (CHD)
• Serangan jantung
A. Prevalensi Stroke di Indonesia
Prevalensi Stroke di Indonesia Berdasarkan Karakteristik
B. Prevalensi Penyakit Jantung di Indonesia
Prevalensi Jantung Koroner di Indonesia
Faktor Risiko Munculnya CVD dan CHD
1. Genetik
2. Jenis kelamin
3. Konsumsi makanan
4. Gaya Hidup
5. Kebiasaan merokok
6. Paparan radikal bebas
7. Kesehatan mental
Prevalensi Kebiasaan Merokok di Indonesia (Usia > 10
Tahun)
Prevalensi Kebiasaan Merokok di Indonesia Berdasarkan
Karakteristik (Usia > 10 Tahun)
Rendahnya Proporsi Konsumsi Sayur dan Buah di Indonesia
Konsumsi Makanan Berisiko Implikasi Kesehatan
Proporsi Konsumsi Gula, Natrium, dan Lemak Melebihi Anjuran (Permenkes
No. 30 tahun 2013 Berdasarkan Usia
Prevalensi Rendahnya Aktivitas Fisik (Usia > 10 Tahun)
Proporsi Rendahnya Aktivitas Fisik (Usia > 10 Tahun)
Berdasarkan Karakteristik
Patofisiologi Cardiovascular Disease (CVD)
Faktor Risiko (CVD)
Patofisiologi Coronary Heart Disease (CVD)
Patofisiologi Coronary Heart Disease (CVD)
Faktor Risiko (CHD)
Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Syarat Diet Jantung
• Energi cukup, mempertahankan
berat badan normal
• Protein cukup 0,8 g/kg BB
• Lemak sedang 25-30% dari
kebutuhan energi total, 10%
berasal dari lemak jenuh dan
10-15% lemak tidak jenuh.
• Kolesterol rendah
• Kolesterol < 300 mg (diet
dislipidemia tahap I)
• Kolesterol < 200 mg (diet
dislipidemia tahap II)
• Vitamin dan mineral cukup,
hindari penggunaan suplemen
kalsium, kalium dan magnesium
jika dibutuhkan.
• Garam rendah 2-3 g/hari
• Makanan mudah cerna dan
tidak menimbulkan gas
• Serat cukup untuk menghindari
konstipasi
• Cairan cukup sesuai dengan
kebutuhan atau anjuran.
• Bentuk makanan disesuaikan
dengan keadaan penyakit,
diberikan porsi kecil.
• Pemberian makanan enteral,
parenteral atau suplemen gizi
diperbolehkan jika kondisi
malnutrisi
Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Makanan yang
Dianjurkan
Tipe Jenis Makanan
Makanan Pokok Nasi, roti, kentang, pasta,mie, tepung-tepungan
Lauk Hewani Ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, putih telur
Lauk Nabati Kacang hijau, kacang kedelai dan hasil olahannya
seperti tahu, tempe
Sayuran Sayuran yang tidak mengandung gas seperti buncis,
kacang panjang, labu siam, wortel, tomat, toge,
ketimun, oyong
Buah-buahan Buah buahan segar seperti pisang, apel, papaya, jeruk,
melon, semangka, alpukat.
Lemak Minyak yang mengandung lemak tak jenuh seperti,
minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun
Minuman Teh encer, sirup, yoghurt
Bumbu Semua bumbu segar, gula pasir, madu
Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Dibatasi
Tipe Jenis Makanan
Makanan Pokok Bolu, roti manis, biscuit, olahan tepung, gorengan
Lauk Hewani Daging tanpa lemak, kuning telur
Lauk Nabati Kacang merah, kacang tanah, kacang mede
Sayuran Asparagus, bayam, bit
Buah-buahan Buah dengan gula alkohol cukup tinggi: lengkeng,
rambutan, nanas
Lemak Minyak kelapa, santan encer
Minuman Coklat
Bumbu Cabe, lada, garam
Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Dihindari
Tipe Jenis Makanan
Makanan Pokok Kue yang mengandung lemak tinggi (cake, pastry), ketan,
mie instan, bahan makanan yang mengandung gas atau
alkohol seperti ubi, singkong, tape
Lauk Hewani Daging berlemak, ayam dengan kulit, sosis, ham, limpa,
babat, otak, udang, cumi, kerang keju, susu full cream.
Lauk Nabati Kacang merah, kacang tanah, kacang mede
Sayuran Sayuran yang bergas kol, sawi, nangka muda, lobak.
Buah-buahan Buah yang menimbulkan gas seperti nangka, durian, nanas.
Lemak Mentega, santan kental
Minuman Teh kental, yang mengandung soda dan minuman
beralkohol
Bumbu Bumbu olahan yang mengandung natrium seperti
penyedap, kaldu instan.
Thank You J

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budaya
Andrea Winata
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
Sri Sumarni
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Indri Wati
 

La actualidad más candente (20)

PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
PPT Promosi Kesehatan Anemia pada Remaja
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Brosur hipertensi
Brosur hipertensiBrosur hipertensi
Brosur hipertensi
 
Buku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedahBuku ajar nutrisi bedah
Buku ajar nutrisi bedah
 
Kolesterol
KolesterolKolesterol
Kolesterol
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Gizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budayaGizi dan sosial budaya
Gizi dan sosial budaya
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Asam urat tinggi
Asam urat tinggiAsam urat tinggi
Asam urat tinggi
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati Asuhan gizi sirosis hati
Asuhan gizi sirosis hati
 
Obesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan RemajaObesitas pada Anak dan Remaja
Obesitas pada Anak dan Remaja
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Kolesterol
KolesterolKolesterol
Kolesterol
 
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
Kelompok 3 (diet pada penyakit lambung)
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 

Similar a 9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular

105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana
105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana
105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana
nur asya
 
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.pptMengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Risye1
 
pdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptx
pdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptxpdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptx
pdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptx
hardianto32
 
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptxUpaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
elizzah78
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
DanielMatius2
 
1. PJK dan Pencegahannya.ppt
1. PJK dan Pencegahannya.ppt1. PJK dan Pencegahannya.ppt
1. PJK dan Pencegahannya.ppt
silmisofyan
 

Similar a 9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular (20)

PPT LEMBAR BALIK HIPERTENSI.pptx
PPT LEMBAR BALIK HIPERTENSI.pptxPPT LEMBAR BALIK HIPERTENSI.pptx
PPT LEMBAR BALIK HIPERTENSI.pptx
 
HIpertensi KA BK.pptx
HIpertensi KA BK.pptxHIpertensi KA BK.pptx
HIpertensi KA BK.pptx
 
105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana
105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana
105971184 penyuluhan-hipertensi-pada-lansia-martha-chrismayana
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.pptMengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
 
Penyakit Tidak Berjangkit (NCD)
Penyakit Tidak Berjangkit (NCD)Penyakit Tidak Berjangkit (NCD)
Penyakit Tidak Berjangkit (NCD)
 
Penyuluhan_hipertensi.ppt
Penyuluhan_hipertensi.pptPenyuluhan_hipertensi.ppt
Penyuluhan_hipertensi.ppt
 
Penyuluhan_hipertensi.ppt
Penyuluhan_hipertensi.pptPenyuluhan_hipertensi.ppt
Penyuluhan_hipertensi.ppt
 
HIPERTENSI.ppt
HIPERTENSI.pptHIPERTENSI.ppt
HIPERTENSI.ppt
 
pdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptx
pdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptxpdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptx
pdfcoffee.com_penyuluhan-hipertensi-3ppt-2-pdf-free.pptx
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
PROLANIS JUNI (1).ppt
PROLANIS JUNI (1).pptPROLANIS JUNI (1).ppt
PROLANIS JUNI (1).ppt
 
MENJAGA GAYAA HIDUP SEHAT
MENJAGA GAYAA HIDUP SEHATMENJAGA GAYAA HIDUP SEHAT
MENJAGA GAYAA HIDUP SEHAT
 
Materi kesehatan (3)
Materi kesehatan (3)Materi kesehatan (3)
Materi kesehatan (3)
 
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada WanitaDeteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
 
Memahami Diabetes
Memahami Diabetes Memahami Diabetes
Memahami Diabetes
 
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptxUpaya Penengedalian PJPD.pptx
Upaya Penengedalian PJPD.pptx
 
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdfPPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
PPT_Dr. Syafrizal_Kenali Faktor Resiko & Cegah PGK (1).pdf
 
Sap ambar
Sap  ambarSap  ambar
Sap ambar
 
1. PJK dan Pencegahannya.ppt
1. PJK dan Pencegahannya.ppt1. PJK dan Pencegahannya.ppt
1. PJK dan Pencegahannya.ppt
 

Más de Emmy Kardinasari

Más de Emmy Kardinasari (12)

BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxBIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
 
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptxBIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
BIOKIMIA GIZI 03 - PERANAN HORMON DAN ENZIM 2023.pptx
 
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih10   asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
10 asuhan gizi pada ginjal dan saluran kemih
 
10 11 isu diet mutakhir - golongan darah
10 11   isu diet mutakhir - golongan darah10 11   isu diet mutakhir - golongan darah
10 11 isu diet mutakhir - golongan darah
 
08 09 isu diet mutakhir - autoimun
08 09   isu diet mutakhir - autoimun08 09   isu diet mutakhir - autoimun
08 09 isu diet mutakhir - autoimun
 
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 20206   pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
6 pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi 2020
 
4 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 20204 5 - waktu pemberian obat 2020
4 5 - waktu pemberian obat 2020
 
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
4   gizi pada usia dewasa dan lansia4   gizi pada usia dewasa dan lansia
4 gizi pada usia dewasa dan lansia
 
4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja
4   gizi pada anak usia sekolah dan remaja4   gizi pada anak usia sekolah dan remaja
4 gizi pada anak usia sekolah dan remaja
 
03 patologi manusia penyakit infeksi
03 patologi manusia   penyakit infeksi03 patologi manusia   penyakit infeksi
03 patologi manusia penyakit infeksi
 
01 patologi manusia konsep dasar patologi
01 patologi manusia   konsep dasar patologi01 patologi manusia   konsep dasar patologi
01 patologi manusia konsep dasar patologi
 
Nutritional Intervention at A Critical Condition
Nutritional Intervention at A Critical ConditionNutritional Intervention at A Critical Condition
Nutritional Intervention at A Critical Condition
 

Último

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
NezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
kemenaghajids83
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 

Último (20)

KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 

9 asuhan gizi pada gangguan kardiovaskular

  • 1. Dismetabolisme Lipid, Cardiovascular Diseases (CVD), Coronary Heart Disease (CHD) Patologi Manusia Pangkalpinang, 17 Maret 2020 Emmy Kardinasari, M.Sc.
  • 2. Sistem Kardiovaskuler • Merupakan sistem yang menyedarkan berbagai zat dna substansi di dalam tubuh manusia, dengan tujuan memindahkan zat- zat tersbeut dari satu sel menuju sle lainnya.
  • 3. Sistem Kardiovaskuler • Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.
  • 4. Jenis-jenis gangguan Kardiovaskuler 1. Hipertensi 2. Aritmia 3. Penyakit jantung koroner 4. Kardiomiopati 5. Stroke 6. Deep vein thrombosis (DVT) 7. Penyakit arteri perifer 8. Endokarditis 9. Cardiomegaly
  • 5. Jenis-jenis gangguan Kardiovaskuler 1. Hipertensi 2. Penyakit jantung koroner 3. Atherocklerosis 4. Aritmia 5. Atheriosklerosis 6. Kardiomiopati 7. Stroke 8. Deep vein thrombosis (DVT) 9. Penyakit arteri perifer 10. Endokarditis 11. Cardiomegaly
  • 6. Parameter Lipid dan Lipoprotein • Kolesterol total digunakan untuk estimasi risiko kardiovaskular. • Kolesterol LDL adalah parameter lipid primer untuk analisis penapisan, diagnosis, dan pengobatan dislipidemia. • Kolesterol HDL digunakan sebagai parameter tambahan untuk estimasi risiko kardiovaskular. • TG diperhitungkan karena menambah risiko kardiovaskular. • ApoB dipertimbangkan sebagai alternatif bagi kolesterol nonHDL, terutama jika konsentrasi TG tinggi (≥500 mg/dL). • Rasio apoB/apoA1 maupun rasio non-HDL/HDL tidak digunakan untuk membuat keputusan klinik. • Lipoprotein remnant yang dihitung dengan mengurangkan kolesterol HDL dan LDL
  • 7. Risiko Kondisi Penyebab Dislipidemia 1. Diabetes 2. Obesitas 3. Tinggi kolesterol darah 4. Kerusakan pada ginjal 5. Dipengaruhi gaya hidup tidak sehat 6. Sedentary lifestyle 7. Penurunan aliran darah ke otak 8. Efek samping obat 9. Merokok
  • 8. HDL vs LDL • HDL: kolesterol yang berikatan dengan glikoprotein dengan afiniti yang baik dengan air dan memiliki densitas yang besar. • LDL: kolesterol yang sama dengan densitas rendah
  • 9. 1. Hipertensi • Tekanan Darah sistolik di atas > 120 mmHg • Tekanan darah diastolik di atas > 90 mmHg
  • 10. 1. Hipertensi Klasifikasi TD Sistolik mmHg Keterangan TD Diastolik mmHg Normal < 120 dan < 80 Prahipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99 Hipertensi derajat 2 ≥ 160 atau ≥ 100
  • 13. Hipertensi Esensial Hipertensi Sekunder Genetik: Universitas Virginia mendeteksi sebuah variasi gen yang diturunkan yang mengkodekan sebuah protein yang disebut GRK-4 (G Protein Coupled Receptor Kinase type 4) yang bertanggung jawab pada peng-eleminasian sodium dari tubuh. Kelainan dalam variasi genetik ini diduga berpengaruh dalam peningkatan retensi sodium yang menginduksi hipertensi. Hipertensi renal: Hipertensi dapat terjadi karena penyakit pada ginjal. Penyakit ini termasuk polycystic kidney disease atau glomerulonephritis kronik. Hipertensi dapat juga terjadi karena penyakit pada arteri renalis yang menyuplai ke ginjal. Resistensi insulin: Insulin membuat membran sel permeable terhadap banyak asam amino, ion kalium, dan ion fosfat. Kenaikan ion kalium (potasium) ini menyebakan vasodilatasi melalui ATP-sensitive-potasium-channel, potasium merangsang lapisan advetitia dari dinding arteri untuk relaksasi sehingga menyebabkan arteri bervasodilatasi. Hipertensi Adrenal: Pada primary aldosteronism, berhubungan dengan aldosterone yang menginduksi retensi sodium dan hipertensi. Crushing syndrome (produksi cortisol yang terlalu tinggi): Kedua kelenjar adrenal dapat memproduksi hormon kortisol secara berlebihan, atau dapat menimbulkan tumor jinak maupun ganas. - Kandungan rokok: nikotin - Umur - Sistem renin-angiostensin yang terlalu aktif - Stress Drugs: konsumsi obat yang dapat menginduksi hipertensi Spinal misalignment: adanya gangguan tulang belakang.
  • 14. 2. Atherosklerosis • Penyumbatan pembuluh darah akibat adanya penumpukan flak dari lemak. • Disebabkan pula karena adanya penumpukan radikal bebas. • Pola konsumsi tinggi kolesterol. • Merokok juga menyebabkan mudah terluka pada permukaan dalam pembuluh darah
  • 17. Dampak dari Atherosklerosis • CVD • Stroke • Coronary Heart Disease (CHD) • Serangan jantung
  • 18. A. Prevalensi Stroke di Indonesia
  • 19. Prevalensi Stroke di Indonesia Berdasarkan Karakteristik
  • 20. B. Prevalensi Penyakit Jantung di Indonesia
  • 22. Faktor Risiko Munculnya CVD dan CHD 1. Genetik 2. Jenis kelamin 3. Konsumsi makanan 4. Gaya Hidup 5. Kebiasaan merokok 6. Paparan radikal bebas 7. Kesehatan mental
  • 23. Prevalensi Kebiasaan Merokok di Indonesia (Usia > 10 Tahun)
  • 24. Prevalensi Kebiasaan Merokok di Indonesia Berdasarkan Karakteristik (Usia > 10 Tahun)
  • 25. Rendahnya Proporsi Konsumsi Sayur dan Buah di Indonesia
  • 26. Konsumsi Makanan Berisiko Implikasi Kesehatan
  • 27. Proporsi Konsumsi Gula, Natrium, dan Lemak Melebihi Anjuran (Permenkes No. 30 tahun 2013 Berdasarkan Usia
  • 28. Prevalensi Rendahnya Aktivitas Fisik (Usia > 10 Tahun)
  • 29. Proporsi Rendahnya Aktivitas Fisik (Usia > 10 Tahun) Berdasarkan Karakteristik
  • 35. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Syarat Diet Jantung • Energi cukup, mempertahankan berat badan normal • Protein cukup 0,8 g/kg BB • Lemak sedang 25-30% dari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh dan 10-15% lemak tidak jenuh. • Kolesterol rendah • Kolesterol < 300 mg (diet dislipidemia tahap I) • Kolesterol < 200 mg (diet dislipidemia tahap II) • Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan suplemen kalsium, kalium dan magnesium jika dibutuhkan. • Garam rendah 2-3 g/hari • Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas • Serat cukup untuk menghindari konstipasi • Cairan cukup sesuai dengan kebutuhan atau anjuran. • Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan porsi kecil. • Pemberian makanan enteral, parenteral atau suplemen gizi diperbolehkan jika kondisi malnutrisi
  • 36. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Makanan yang Dianjurkan Tipe Jenis Makanan Makanan Pokok Nasi, roti, kentang, pasta,mie, tepung-tepungan Lauk Hewani Ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, putih telur Lauk Nabati Kacang hijau, kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu, tempe Sayuran Sayuran yang tidak mengandung gas seperti buncis, kacang panjang, labu siam, wortel, tomat, toge, ketimun, oyong Buah-buahan Buah buahan segar seperti pisang, apel, papaya, jeruk, melon, semangka, alpukat. Lemak Minyak yang mengandung lemak tak jenuh seperti, minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun Minuman Teh encer, sirup, yoghurt Bumbu Semua bumbu segar, gula pasir, madu
  • 37. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Dibatasi Tipe Jenis Makanan Makanan Pokok Bolu, roti manis, biscuit, olahan tepung, gorengan Lauk Hewani Daging tanpa lemak, kuning telur Lauk Nabati Kacang merah, kacang tanah, kacang mede Sayuran Asparagus, bayam, bit Buah-buahan Buah dengan gula alkohol cukup tinggi: lengkeng, rambutan, nanas Lemak Minyak kelapa, santan encer Minuman Coklat Bumbu Cabe, lada, garam
  • 38. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Dihindari Tipe Jenis Makanan Makanan Pokok Kue yang mengandung lemak tinggi (cake, pastry), ketan, mie instan, bahan makanan yang mengandung gas atau alkohol seperti ubi, singkong, tape Lauk Hewani Daging berlemak, ayam dengan kulit, sosis, ham, limpa, babat, otak, udang, cumi, kerang keju, susu full cream. Lauk Nabati Kacang merah, kacang tanah, kacang mede Sayuran Sayuran yang bergas kol, sawi, nangka muda, lobak. Buah-buahan Buah yang menimbulkan gas seperti nangka, durian, nanas. Lemak Mentega, santan kental Minuman Teh kental, yang mengandung soda dan minuman beralkohol Bumbu Bumbu olahan yang mengandung natrium seperti penyedap, kaldu instan.