2. Sistem Kardiovaskuler
• Merupakan sistem
yang menyedarkan
berbagai zat dna
substansi di dalam
tubuh manusia,
dengan tujuan
memindahkan zat-
zat tersbeut dari
satu sel menuju sle
lainnya.
3. Sistem Kardiovaskuler
• Sistem ini terdiri dari
organ penggerak yang
disebut jantung, dan
sistem saluran yang
terdiri dari arteri yang
mergalirkan darah dari
jantung, dan vena yang
mengalirkan darah
menuju jantung.
4. Jenis-jenis gangguan Kardiovaskuler
1. Hipertensi
2. Aritmia
3. Penyakit jantung koroner
4. Kardiomiopati
5. Stroke
6. Deep vein thrombosis (DVT)
7. Penyakit arteri perifer
8. Endokarditis
9. Cardiomegaly
6. Parameter Lipid dan Lipoprotein
• Kolesterol total digunakan untuk estimasi risiko
kardiovaskular.
• Kolesterol LDL adalah parameter lipid primer untuk analisis
penapisan, diagnosis, dan pengobatan dislipidemia.
• Kolesterol HDL digunakan sebagai parameter tambahan
untuk estimasi risiko kardiovaskular.
• TG diperhitungkan karena menambah risiko kardiovaskular.
• ApoB dipertimbangkan sebagai alternatif bagi kolesterol
nonHDL, terutama jika konsentrasi TG tinggi (≥500 mg/dL).
• Rasio apoB/apoA1 maupun rasio non-HDL/HDL tidak
digunakan untuk membuat keputusan klinik.
• Lipoprotein remnant yang dihitung dengan mengurangkan
kolesterol HDL dan LDL
7. Risiko Kondisi Penyebab Dislipidemia
1. Diabetes
2. Obesitas
3. Tinggi kolesterol darah
4. Kerusakan pada ginjal
5. Dipengaruhi gaya hidup tidak sehat
6. Sedentary lifestyle
7. Penurunan aliran darah ke otak
8. Efek samping obat
9. Merokok
8. HDL vs LDL
• HDL: kolesterol yang berikatan dengan glikoprotein dengan afiniti
yang baik dengan air dan memiliki densitas yang besar.
• LDL: kolesterol yang sama dengan densitas rendah
9. 1. Hipertensi
• Tekanan Darah
sistolik di atas >
120 mmHg
• Tekanan darah
diastolik di atas >
90 mmHg
10. 1. Hipertensi
Klasifikasi TD Sistolik
mmHg
Keterangan TD Diastolik mmHg
Normal < 120 dan < 80
Prahipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi
derajat 1
140-159 atau 90-99
Hipertensi
derajat 2
≥ 160 atau ≥ 100
13. Hipertensi Esensial Hipertensi Sekunder
Genetik: Universitas Virginia mendeteksi
sebuah variasi gen yang diturunkan yang
mengkodekan sebuah protein yang
disebut GRK-4 (G Protein Coupled Receptor
Kinase type 4) yang bertanggung jawab pada
peng-eleminasian sodium dari tubuh. Kelainan
dalam variasi genetik ini diduga berpengaruh
dalam peningkatan retensi sodium yang
menginduksi hipertensi.
Hipertensi renal: Hipertensi dapat terjadi
karena penyakit pada ginjal. Penyakit
ini termasuk polycystic kidney disease atau
glomerulonephritis kronik. Hipertensi dapat
juga terjadi karena penyakit pada arteri renalis
yang menyuplai ke ginjal.
Resistensi insulin: Insulin membuat membran
sel permeable terhadap banyak asam amino,
ion kalium, dan ion fosfat. Kenaikan ion kalium
(potasium) ini menyebakan vasodilatasi
melalui ATP-sensitive-potasium-channel,
potasium merangsang lapisan advetitia dari
dinding arteri untuk relaksasi sehingga
menyebabkan arteri bervasodilatasi.
Hipertensi Adrenal: Pada primary
aldosteronism, berhubungan dengan
aldosterone yang menginduksi retensi sodium
dan hipertensi.
Crushing syndrome (produksi cortisol yang
terlalu tinggi): Kedua kelenjar adrenal dapat
memproduksi hormon kortisol secara
berlebihan, atau dapat menimbulkan tumor
jinak maupun ganas.
- Kandungan rokok: nikotin
- Umur
- Sistem renin-angiostensin yang terlalu aktif
- Stress
Drugs: konsumsi obat yang dapat
menginduksi hipertensi
Spinal misalignment: adanya gangguan
tulang belakang.
14. 2. Atherosklerosis
• Penyumbatan pembuluh
darah akibat adanya
penumpukan flak dari
lemak.
• Disebabkan pula karena
adanya penumpukan
radikal bebas.
• Pola konsumsi tinggi
kolesterol.
• Merokok juga
menyebabkan mudah
terluka pada permukaan
dalam pembuluh darah
22. Faktor Risiko Munculnya CVD dan CHD
1. Genetik
2. Jenis kelamin
3. Konsumsi makanan
4. Gaya Hidup
5. Kebiasaan merokok
6. Paparan radikal bebas
7. Kesehatan mental
35. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Syarat Diet Jantung
• Energi cukup, mempertahankan
berat badan normal
• Protein cukup 0,8 g/kg BB
• Lemak sedang 25-30% dari
kebutuhan energi total, 10%
berasal dari lemak jenuh dan
10-15% lemak tidak jenuh.
• Kolesterol rendah
• Kolesterol < 300 mg (diet
dislipidemia tahap I)
• Kolesterol < 200 mg (diet
dislipidemia tahap II)
• Vitamin dan mineral cukup,
hindari penggunaan suplemen
kalsium, kalium dan magnesium
jika dibutuhkan.
• Garam rendah 2-3 g/hari
• Makanan mudah cerna dan
tidak menimbulkan gas
• Serat cukup untuk menghindari
konstipasi
• Cairan cukup sesuai dengan
kebutuhan atau anjuran.
• Bentuk makanan disesuaikan
dengan keadaan penyakit,
diberikan porsi kecil.
• Pemberian makanan enteral,
parenteral atau suplemen gizi
diperbolehkan jika kondisi
malnutrisi
36. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Makanan yang
Dianjurkan
Tipe Jenis Makanan
Makanan Pokok Nasi, roti, kentang, pasta,mie, tepung-tepungan
Lauk Hewani Ikan, ayam tanpa kulit, susu rendah lemak, putih telur
Lauk Nabati Kacang hijau, kacang kedelai dan hasil olahannya
seperti tahu, tempe
Sayuran Sayuran yang tidak mengandung gas seperti buncis,
kacang panjang, labu siam, wortel, tomat, toge,
ketimun, oyong
Buah-buahan Buah buahan segar seperti pisang, apel, papaya, jeruk,
melon, semangka, alpukat.
Lemak Minyak yang mengandung lemak tak jenuh seperti,
minyak jagung, minyak kedelai, minyak zaitun
Minuman Teh encer, sirup, yoghurt
Bumbu Semua bumbu segar, gula pasir, madu
37. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Dibatasi
Tipe Jenis Makanan
Makanan Pokok Bolu, roti manis, biscuit, olahan tepung, gorengan
Lauk Hewani Daging tanpa lemak, kuning telur
Lauk Nabati Kacang merah, kacang tanah, kacang mede
Sayuran Asparagus, bayam, bit
Buah-buahan Buah dengan gula alkohol cukup tinggi: lengkeng,
rambutan, nanas
Lemak Minyak kelapa, santan encer
Minuman Coklat
Bumbu Cabe, lada, garam
38. Manajemen Diet Penyakit Kardiovaskular: Dihindari
Tipe Jenis Makanan
Makanan Pokok Kue yang mengandung lemak tinggi (cake, pastry), ketan,
mie instan, bahan makanan yang mengandung gas atau
alkohol seperti ubi, singkong, tape
Lauk Hewani Daging berlemak, ayam dengan kulit, sosis, ham, limpa,
babat, otak, udang, cumi, kerang keju, susu full cream.
Lauk Nabati Kacang merah, kacang tanah, kacang mede
Sayuran Sayuran yang bergas kol, sawi, nangka muda, lobak.
Buah-buahan Buah yang menimbulkan gas seperti nangka, durian, nanas.
Lemak Mentega, santan kental
Minuman Teh kental, yang mengandung soda dan minuman
beralkohol
Bumbu Bumbu olahan yang mengandung natrium seperti
penyedap, kaldu instan.