SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
BLOG STATS
o

291,272 visits

Kondisi Fisik, Wilayah dan
Penduduk Indonesia
59

KONDISI FISIK, WILAYAH DAN
PENDUDUK INDONESIA
Petrus Haryo Sabtono
Disampaikan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi SMPK Santo Yoseph Denpasar
Semoga Bermanfaat.
Tuhan Memberkati.
(Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumber: www.abelpetrus.wordpress.com)

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di
daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga diperkaya dari letak
geografis maupun letak astronomis. Letak astronomis berpengaruh terhadap iklim, sementara letak
geografis berpengaruh terhadap keadaan alam maupun penduduknya. Kondisi yang demikian ini ternyata
mempunyai hubungan yang erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain bahwa kondisi
sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Karena itu kajian/pembahasan geografi
adalah mengkaji/membahas saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.

Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan
fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat
berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya
untuk kesejahteraan hidupnya.
Kata Kunci: kondisi geografis, letak geografis, letak astronomis, kondisi musim, persebaran jenis
tanah, persebaran flora dan fauna, kondisi penduduk.
Untuk Mendapatkan Materi ini silahkan klik disini lalu pilih judul yang sesuai dengan materi ini.
A. Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Alam dan Penduduk

Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.
Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomenafenomena

geografis

yang

membatasinya,

misalnya

gunung,

sungai,

lautan,

benua

dan

samudra.[1] Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia,
dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Agar semakin jelas dimana letak
geografis Indonesia perhatikan gambar peta dan globe di bawah ini:
1) Letak Geografis Indonesia pada peta:

2) Letak Geografis Indonesia pada Globe
Letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh
besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Letak ini juga disebut/dikenal sebagai posisi
silang (cross position), seperti gambar di bawah ini:
Letak geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak hanya kondisi alam yang
mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia, tetapi juga lintas benua dan samudera ini berpengaruh
terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa,
peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-bangsa yang kita miliki. Selain kebudayaan,
Indonesia juga mendapatkan keuntungan ekonomis, seperti: pertama, kerjasama antar negara-negara
berkembang sehingga memiliki mitra kerjasama yang terjalin dalam organisasi, seperti ASEAN
(Association of Southeast Asian Nations/Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara)[2]; kedua, seperti
terlihat pada gambar di atas dapat diketahui Indonesia sebagai inti jalur perdagangan dan pelayaran lalu
lintas dunia, jalur transportasi negara-negara lain, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia cukup
ramai dan sebagai sumber devisa negara.[3]
Diketahui secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai
Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.[4]Dengan wilayah Indonesia yang begitu luasnya, maka
memiliki keuntungan-keuntungan, sebagai berikut: a) mempermudah hubungan dengan negara lain,
ikatan dagang; b) saling menjalin kerja sama; b) lalu lintas perdagangan damai dan lancar; c) persaingan
yang menguntungkan[5]; dan d) sumber daya kelautan yang berlimpah.
Keuntungan lainnya, seperti pada keanekaragaman budaya. Ini menjadi daya tarik bagi
masyarakat dunia, sehingga Indonesia menjadi suatu wilayah salah satu tujuan utama untuk berwisata.
Dengan kecantikan alam dan keanekaragaman budaya bangsa kita, maka sektor pariwisata menjadi salah
satu sumber devisa negara.

Letak geografis Indonesia ternyata tidak selalu membawa keuntungan, tetapi juga dapat
mengakibatkan kerugian, misalnya: pada tatanan kehidupan sosial, masyarakat Indonesia dapat
terpengaruh oleh budaya luar yang diserap tanpa adanya proses penyaringan (selektif) terhadap budaya
yang negatif, sehingga akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik. Budaya negatif yang diserap
tanpa proses selektif dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia, seperti: gaya hidup kebarat-baratan,
sifat individualisme, dan cara pandang yang terlampau luas. Budaya negatif ini dapat mengakibatkan rasa
hormat menghormati dan sopan santun antar sesama luntur, budaya lokal kurang dipertahankan atau
mulai ditinggalkan.[6]
Letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam. Pertama, Indonesia
beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang
mendatangkan banyak hujan. Kedua, Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh
angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau
dan musim hujan di Indonesia.[7]
B. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia

Letak Astronomis suatu negara ialah letak suatu tempat didasarkan pada posisinya terhadap garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa yang
melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Sementara, garis bujur merupakan garis tegak yang
berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan. Garis-garis tersebut merupakan garis khayal
yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka bumi.[8]
Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141°
BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6°
LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11°
LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan
wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT.[9]

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

1) Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan
timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama dengan 118 kelili
bumi) dan lebar lintang 17°.[10] Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi
yang disebut iklim matahari. Berdasarkan letak lintang, Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri
sebagai berikut:
Memiliki curah hujan tinggi.
Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun.
Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
2)

Wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam.

Ketiga daerah waktu tersebut antara lain:

Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya adalah 105° BT dan selisih
waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT).
Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih
waktu 8 jam lebih awal dari GMT.
Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya.
Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT.[11]
Pengaruh Letak Astronomis di Dunia:

Letak astronomis di dunia berpengaruh terhadap perbedaan iklim disetiap wilayah. Perbedaan
iklim ini dibatasi oleh garis lintang. Seperti gambar di bawah ini, Indonesia berada di antara 6° LU – 11°
LS dan dilalui oleh garis khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis. Perhatikan gambar berikut
ini:
Keterangan:

1. Daerah beriklim dingin utara terletak diantara 60½° LU – 90° KU (Kutub Utara)
2. Daerah beriklim sedang utara terletak diantara 40° LU – 60½° LU
3. Daerah beriklim subtropis utara terletak diantara 23½° LU – 40° LU
4. Daerah beriklim tropis terletak diantara 23½° LU – 23½° LS (Daerah Khatulistiwa)
5. Daerah beriklim subtropis selatan 23½° LS – 40° LS
6. Daerah beriklim sedang selatan terletak diantara 40° LS – 60½° LS
7. Daerah beriklim dingin selatan terletak diantara 60½° LS – 90° KS (Kutub Selatan)
C. Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia
Indonesia berada diantara 6° LU – 11° LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim, yakni
musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali. Terjadinya perubahan musim
ini disebabkan antara lain:

1. Peredaran semu matahari tahunan

Peredaran semu tahunan matahari merupakan peredaran matahari pada bidang ekliptika dalam
jangka waktu satu tahun.[12] Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh oleh matahari dalam
waktu satu tahun. Pergerakan matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½° LU,
kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang bali selatan 23½° LS dan kembali lagi ke
khatulistiwa. Setiap hari akan terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan dengan letak
yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi),
sehingga dapat diketahui bahwa yang berubah adalah posisi bumi terhadap matahari. Akibat dari
perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut, maka mengakibatkan terjadinya pergeseran semu
letak terbit/terbenamnya matahari. Berikut ini bagan yang menunjukkan pergeseran semu letak
terbit/terbenamnya matahari dalam satu tahun. Perhatikan bagan berikut ini:
2. Terbentuknya angin muson

Musim di Indonesia terjadi sebagai akibat letak geografis Indonesia di antara dua benua besar.
Benua Asia berada di bumi belahan utara, sedangkan Benua Australia berada di belahan bumi selatan
yang mengakibatkan tekanan udara yang berada di Asia dan di Australia. Dengan perbedaan tekanan
udara tersebut maka terjadilah angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun (6
bulan) berganti arah, sehingga di Indonesia terjadi dua musim, yaitu: musim penghujan dan musim
kemarau.[13] Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu:
a) Angin muson barat

Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober – Maret, pada saat kedudukan semu matahari
berada di belahan bumi selatan, sehingga penyinaran matahari di Benua Australia lebih tinggi di banding
di Benua Asia. Hal ini menyebabkan udara di Benua Australia bertekanan minimum (-) dan di Benua asia
bertekanan maksimu (+), sehingga angin yang bertiup dari Asia menuju ke Australia. Pada kondisi seperti
Indonesia terjadi musim hujan, karena angin melewati samudera luas (Pasifik) yang banyak membawa
uap air.[14]

b) Angin muson timur

Angin muson timur bertiup mulai bulan April – September, disaat kedudukan semu matahari
berada di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah (-) dan tekanan udara di Australia
tinggi (+), sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin muson timur melewati gurun yang luas di
Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.[15]
D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman.
Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan
berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia.

1. Persebaran flora di Indonesia

Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar,
terutama curah hujan dan suhu udara. Pengaruh suhu udara terhadap habitat tumbuhan di Indonesia telah
dikenal dengan klasifikasi Junghuhn, seorang ahli botani asal Jerman yang membagi jenis tumbuhan
berdasarkan ketinggian tempat.[16]
2. Persebaran fauna di Indonesia

Persebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan sejarah geologis Kepulauan Indonesia. Menurut
Alfred Russel Wallace, terdapat perbedaan sebaran binatang di Indonesia. Klasifikasi persebaran fauna di
Indonesia dikenal dengan sebutan kralsifikasi garis wallace. Menurut klasifikasi ini Indonesia memiliki
dua sebaran hewan, yaitu: a) di bagian barat merupakan daerah dengan jenis hewan berasal dari Benua
Asia; dan b) bagian timur adalah daerah dengan jenis hewan dari Benua Australia. Namun dalam
klasifikasi ini dibagi lagi oleh Wallace menjadi tiga tipe fauna, yaitu: tipe Asiatis, Asiatis-Australis
(Peralihan), dan Australis. Pada perkembangannya Garis Wallace disempurnakan lagi oleh Weber
menjadi lebih detil. Ahli binatang lain ialah Lydekker, yang menentukan batas barat fauna Australia
dengan menggunakan garis kontur kedalaman laut antara 180-200 meter sekitar Paparan Sahul dan
Paparan Sunda.[17]
E. Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan
pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak mengandung bermacam-macam bahan organik dan
anroganik. Bahan organik berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati, baik flora, fauna
maupun manusia, sedangkan bahan anorganik berasal dari benda-benda mati berupa batuan dan
mineral.[18] Berikut ini adalah peta persebaran jenis tanah di Indonesia:

(Perbedaan warna pada Peta ini hanya
menggunakan teknik Photoshop)
Keterangan Warna:

1. Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini
terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya
mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah
bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur.
Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan.
2. Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus
yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang
daerah aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama.
Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai
pertanian (persawahan) karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.
3. Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah laterit
miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang
hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini
tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara
mengusahakan menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan
sebagai bahan baku industri gerabah (keramik).
4. Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering juga disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena
pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat
rendah. Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif
dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang rumput.
5. Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organik yang
terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses
penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.[19]
Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi jenis tanah yang tersebar di Indonesia,
seperti: Tanah mergel yang tersebar di daerah dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa
Tenggara; Tanah Terasora tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera;
Tanah Humus terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan Papua; dan sebagainya.

F. Kondisi Penduduk Indonesia
Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang
terpanjang dan terbesar di dunia.[20] Ini terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang
masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung
Sumatera Utara) sampai Merauke (ujung Papua).[21] Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti
yang telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross position (posisi silang).
Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi juga keaneragaman
kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu, Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan
Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia menjadi bahasa
persatuan dan bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan.
Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini
sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah. Seperti persebaran manusia dengan
ciri-ciri sebagai berikut:

1. Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan ada
yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia
Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
2. Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di
Kepulauan Andaman.
3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan
Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di
Kepulauan Mentawai.
4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: a) Ras Proto Melayu
(Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak; dan b) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda),
antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali. Berikut ini adalah peta persebaran kelompok ras
Melayu:

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di DuniaKondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di DuniaAdilah126
 
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnyaInteraksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnyahermansalawasna
 
Negara Jepang ppt
Negara Jepang pptNegara Jepang ppt
Negara Jepang pptEni_Cahya
 
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara Dea Yulia
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraErwin Tejasomantri
 
Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesia
Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesiaPengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesia
Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesiashafaayu2
 
Kondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesiaKondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesiaafifahdhaniyah
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesiaChan Maro
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaSwastika Nugraheni,S.Pd
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)ahmad arif
 
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptxDeviKristiani2
 
Ppt RANGKUMAN MATERI ASEAN
Ppt RANGKUMAN MATERI ASEANPpt RANGKUMAN MATERI ASEAN
Ppt RANGKUMAN MATERI ASEANPuzo L
 

La actualidad más candente (20)

Kondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di DuniaKondisi Alam Negara di Dunia
Kondisi Alam Negara di Dunia
 
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnyaInteraksi antarnegara asia dan negara lainnya
Interaksi antarnegara asia dan negara lainnya
 
Negara Jepang ppt
Negara Jepang pptNegara Jepang ppt
Negara Jepang ppt
 
BAB 1 Negara Negara Asean
BAB 1 Negara Negara AseanBAB 1 Negara Negara Asean
BAB 1 Negara Negara Asean
 
Ppt flora fauna
Ppt flora faunaPpt flora fauna
Ppt flora fauna
 
Materi IPS Kelas VIII
Materi IPS Kelas VIIIMateri IPS Kelas VIII
Materi IPS Kelas VIII
 
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
IPS PPT 10 Negara Asia Tenggara
 
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa PraaksaraMasyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara
 
Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesia
Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesiaPengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesia
Pengaruh faktor geografis terhadap keragaman budaya indonesia
 
Kondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesiaKondisi geografis indonesia
Kondisi geografis indonesia
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia Sebagai Proses Maritim Dunia
 
PPT Negara Amerika serikat
PPT Negara Amerika serikatPPT Negara Amerika serikat
PPT Negara Amerika serikat
 
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim DuniaBab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
Bab 1 Posisi Strategis Indonesia sebagai Proses Maritim Dunia
 
Kelas xi sumber daya alam
Kelas xi sumber daya alamKelas xi sumber daya alam
Kelas xi sumber daya alam
 
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
Potensi dan Pengelompokan SDA (sumber daya alam)
 
[130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi [130717] Presentasi Geografi
[130717] Presentasi Geografi
 
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx3.1 PPT Poros Maritim.pptx
3.1 PPT Poros Maritim.pptx
 
Persebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di duniaPersebaran fauna di dunia
Persebaran fauna di dunia
 
Ppt RANGKUMAN MATERI ASEAN
Ppt RANGKUMAN MATERI ASEANPpt RANGKUMAN MATERI ASEAN
Ppt RANGKUMAN MATERI ASEAN
 

Destacado

Peta, atlas, globe
Peta, atlas, globePeta, atlas, globe
Peta, atlas, globecanisius75
 
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)Fatiya Kautsar
 
Otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangOtak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangInten Aja Deh
 
Peta atlas dan globe
Peta atlas dan globePeta atlas dan globe
Peta atlas dan globeenglandrea
 
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 PekanbaruPeradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 PekanbaruTWin AlfansuRi's
 
Peradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-gangga
Peradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-ganggaPeradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-gangga
Peradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-ganggaMuhammad Naufal
 
Mklah kebudayaan peradaban india
Mklah kebudayaan peradaban indiaMklah kebudayaan peradaban india
Mklah kebudayaan peradaban indiaDewi_Sejarah
 
sistem peredaran darah manusia
sistem peredaran darah manusiasistem peredaran darah manusia
sistem peredaran darah manusiaUlva Susanti
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsihomeworkping4
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarNon Formal Education
 
MOG BURGER KING 2016
MOG BURGER KING 2016MOG BURGER KING 2016
MOG BURGER KING 2016megantropuss
 
Geografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaGeografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaRicky Ramadhan
 
Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)
Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)
Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)Melati Medinah
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasiSela Maudia
 

Destacado (20)

Laut
LautLaut
Laut
 
Peta, atlas, globe
Peta, atlas, globePeta, atlas, globe
Peta, atlas, globe
 
Irak
IrakIrak
Irak
 
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
Sejarah peradaban lembah sungai nil (kelas x semester 2)
 
Otak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakangOtak dan sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakang
 
Peta atlas dan globe
Peta atlas dan globePeta atlas dan globe
Peta atlas dan globe
 
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 PekanbaruPeradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
Peradaban Lembah Sungai Kuning - SMA NEGERI 1 Pekanbaru
 
Peradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-gangga
Peradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-ganggaPeradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-gangga
Peradaban lembah-sungai-shindu-dan-sungai-gangga
 
Atmosfer dan hidrosfer
Atmosfer dan hidrosferAtmosfer dan hidrosfer
Atmosfer dan hidrosfer
 
Mklah kebudayaan peradaban india
Mklah kebudayaan peradaban indiaMklah kebudayaan peradaban india
Mklah kebudayaan peradaban india
 
Mesopotamia uplod
Mesopotamia uplodMesopotamia uplod
Mesopotamia uplod
 
sistem peredaran darah manusia
sistem peredaran darah manusiasistem peredaran darah manusia
sistem peredaran darah manusia
 
149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi149418771 case-report-chairul-epilepsi
149418771 case-report-chairul-epilepsi
 
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy LuarDinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
Dinamika Masyarakat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar
 
MOG BURGER KING 2016
MOG BURGER KING 2016MOG BURGER KING 2016
MOG BURGER KING 2016
 
Teori dasar pompa
Teori dasar pompaTeori dasar pompa
Teori dasar pompa
 
Materi pelajaran IPS kelas 7 Geografi
Materi pelajaran IPS kelas 7 GeografiMateri pelajaran IPS kelas 7 Geografi
Materi pelajaran IPS kelas 7 Geografi
 
Geografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanadaGeografi politik negara kanada
Geografi politik negara kanada
 
Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)
Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)
Tari Serampang 12 (powerpoint XI IPA4)
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasi
 

Similar a Kondisi geografi indonesia

Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptPeta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptNissa251
 
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptxokemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptxMukarobinspdMukarobi
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfjohan effendi
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...MukarobinspdMukarobi
 
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptxOKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptxMukarobinspdMukarobi
 
Letak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara IndonesiaLetak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara Indonesiafarsfyn19
 
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptxletak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptxirfan921
 
Poros maritim
Poros maritimPoros maritim
Poros maritimIisRida
 
Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.
Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.
Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.Sarus Benz
 
Letak geografis indonesia
Letak geografis indonesiaLetak geografis indonesia
Letak geografis indonesiaFiqri Hasann
 
yfvyuv.pptx
yfvyuv.pptxyfvyuv.pptx
yfvyuv.pptxUberSpy
 
1. letak wilayah dan pengaruhnya
1. letak wilayah dan pengaruhnya1. letak wilayah dan pengaruhnya
1. letak wilayah dan pengaruhnyakhiflul azis
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxfriedskoa
 
Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8Iyan Sudrajat
 
kondisi wilayah indonesia materi IPS.pptx
kondisi wilayah indonesia materi IPS.pptxkondisi wilayah indonesia materi IPS.pptx
kondisi wilayah indonesia materi IPS.pptxElysabetKristanti1
 
Pertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesiaPertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesiatitienlaily
 
Indonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.pptIndonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.pptniarohania1
 
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografisAdi Rachmanto
 
Suka baca geografi
Suka baca geografiSuka baca geografi
Suka baca geografiniarohania1
 

Similar a Kondisi geografi indonesia (20)

Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.pptPeta Letak dan Luas Indonesia.ppt
Peta Letak dan Luas Indonesia.ppt
 
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptxokemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
okemengeografiindonesiastrategis-170402065353-220728024441-48bd8331.pptx
 
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdfIndonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia - Wisnu Sinartejo.pdf
 
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
BA XI 3.1 Kondisi wilayah dan posisi strategis Indonesia sebagai poros mariti...
 
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptxOKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
OKE MEN !!!geografiindonesiastrategis-170402065353.pptx
 
Letak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara IndonesiaLetak Strategis Negara Indonesia
Letak Strategis Negara Indonesia
 
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptxletak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
letak geografis Indonesia pelajaran ips .pptx
 
Poros maritim
Poros maritimPoros maritim
Poros maritim
 
Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.
Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.
Tugas tik pengaruh geografis indonesia terhadap kehidupan manusia.
 
Kondisi Geografis Kepulauan Indonesia
Kondisi Geografis Kepulauan IndonesiaKondisi Geografis Kepulauan Indonesia
Kondisi Geografis Kepulauan Indonesia
 
Letak geografis indonesia
Letak geografis indonesiaLetak geografis indonesia
Letak geografis indonesia
 
yfvyuv.pptx
yfvyuv.pptxyfvyuv.pptx
yfvyuv.pptx
 
1. letak wilayah dan pengaruhnya
1. letak wilayah dan pengaruhnya1. letak wilayah dan pengaruhnya
1. letak wilayah dan pengaruhnya
 
PERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptxPERTEMUAN 1.pptx
PERTEMUAN 1.pptx
 
Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8Kondisi fisik indonesia 8
Kondisi fisik indonesia 8
 
kondisi wilayah indonesia materi IPS.pptx
kondisi wilayah indonesia materi IPS.pptxkondisi wilayah indonesia materi IPS.pptx
kondisi wilayah indonesia materi IPS.pptx
 
Pertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesiaPertemuan 3 letak dan luas indonesia
Pertemuan 3 letak dan luas indonesia
 
Indonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.pptIndonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
Indonesia sebagai poros maritim dunia.ppt
 
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
3. kesimpulan letak astronomis dan geografis
 
Suka baca geografi
Suka baca geografiSuka baca geografi
Suka baca geografi
 

Más de Erianaretnoputri (8)

Persentasi plkj
Persentasi plkjPersentasi plkj
Persentasi plkj
 
Matematika kelas VII
Matematika kelas VIIMatematika kelas VII
Matematika kelas VII
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
software
softwaresoftware
software
 
Mempraktikan suatu Program Aplikasi
Mempraktikan suatu Program AplikasiMempraktikan suatu Program Aplikasi
Mempraktikan suatu Program Aplikasi
 
Tentang software
Tentang softwareTentang software
Tentang software
 
Seni budaya
Seni budayaSeni budaya
Seni budaya
 
Ham pkn
Ham pknHam pkn
Ham pkn
 

Último

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Último (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Kondisi geografi indonesia

  • 1. BLOG STATS o 291,272 visits Kondisi Fisik, Wilayah dan Penduduk Indonesia 59 KONDISI FISIK, WILAYAH DAN PENDUDUK INDONESIA Petrus Haryo Sabtono Disampaikan dalam Pembelajaran Mata Pelajaran Geografi SMPK Santo Yoseph Denpasar Semoga Bermanfaat. Tuhan Memberkati. (Diperbolehkan memperbanyak dengan mencantumkan sumber: www.abelpetrus.wordpress.com) Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga diperkaya dari letak geografis maupun letak astronomis. Letak astronomis berpengaruh terhadap iklim, sementara letak geografis berpengaruh terhadap keadaan alam maupun penduduknya. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Karena itu kajian/pembahasan geografi adalah mengkaji/membahas saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi. Pemanfaatan lingkungan fisik oleh manusia pada hakikatnya tegantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat berpengaruh terhadap kegiatan manusia untuk mengelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.
  • 2. Kata Kunci: kondisi geografis, letak geografis, letak astronomis, kondisi musim, persebaran jenis tanah, persebaran flora dan fauna, kondisi penduduk. Untuk Mendapatkan Materi ini silahkan klik disini lalu pilih judul yang sesuai dengan materi ini. A. Pengaruh Letak Geografis Indonesia Terhadap Kondisi Alam dan Penduduk Pengertian letak geografis adalah letak suatu negara dilihat dari kenyataan di permukaan bumi. Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya ditentukan oleh fenomenafenomena geografis yang membatasinya, misalnya gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.[1] Menurut letak geografisnya Indonesia terletak di antara dua benua, yakni Asia dan Australia, dan di antara dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Agar semakin jelas dimana letak geografis Indonesia perhatikan gambar peta dan globe di bawah ini: 1) Letak Geografis Indonesia pada peta: 2) Letak Geografis Indonesia pada Globe
  • 3. Letak geografis Indonesia yang diapit dua benua dan berada di antara dua samudra berpengaruh besar terhadap keadaan alam maupun kehidupan penduduk. Letak ini juga disebut/dikenal sebagai posisi silang (cross position), seperti gambar di bawah ini:
  • 4. Letak geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak hanya kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia, tetapi juga lintas benua dan samudera ini berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-bangsa yang kita miliki. Selain kebudayaan, Indonesia juga mendapatkan keuntungan ekonomis, seperti: pertama, kerjasama antar negara-negara berkembang sehingga memiliki mitra kerjasama yang terjalin dalam organisasi, seperti ASEAN (Association of Southeast Asian Nations/Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara)[2]; kedua, seperti terlihat pada gambar di atas dapat diketahui Indonesia sebagai inti jalur perdagangan dan pelayaran lalu lintas dunia, jalur transportasi negara-negara lain, sehingga menunjang perdagangan di Indonesia cukup ramai dan sebagai sumber devisa negara.[3] Diketahui secara geografis wilayah Indonesia sangat luas, maka negara kita dikenal sebagai Negara Kepualauan atau Negara Maritim. Ini terbukti dari luas wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang terdiri dari pulau-pulau, dengan memiliki ± 17.000 buah pulau dengan luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.[4]Dengan wilayah Indonesia yang begitu luasnya, maka
  • 5. memiliki keuntungan-keuntungan, sebagai berikut: a) mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang; b) saling menjalin kerja sama; b) lalu lintas perdagangan damai dan lancar; c) persaingan yang menguntungkan[5]; dan d) sumber daya kelautan yang berlimpah. Keuntungan lainnya, seperti pada keanekaragaman budaya. Ini menjadi daya tarik bagi masyarakat dunia, sehingga Indonesia menjadi suatu wilayah salah satu tujuan utama untuk berwisata. Dengan kecantikan alam dan keanekaragaman budaya bangsa kita, maka sektor pariwisata menjadi salah satu sumber devisa negara. Letak geografis Indonesia ternyata tidak selalu membawa keuntungan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian, misalnya: pada tatanan kehidupan sosial, masyarakat Indonesia dapat terpengaruh oleh budaya luar yang diserap tanpa adanya proses penyaringan (selektif) terhadap budaya yang negatif, sehingga akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik. Budaya negatif yang diserap tanpa proses selektif dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia, seperti: gaya hidup kebarat-baratan, sifat individualisme, dan cara pandang yang terlampau luas. Budaya negatif ini dapat mengakibatkan rasa hormat menghormati dan sopan santun antar sesama luntur, budaya lokal kurang dipertahankan atau mulai ditinggalkan.[6] Letak geografis Indonesia juga berpengaruh terhadap keadaan/kondisi alam. Pertama, Indonesia beriklim laut, sebab merupakan negara kepulauan sehingga banyak memperoleh pengaruh angin laut yang mendatangkan banyak hujan. Kedua, Indonesia memiliki iklim musim, yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berhembus setiap 6 bulan sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di Indonesia.[7] B. Pengaruh Letak Astronomis Indonesia Letak Astronomis suatu negara ialah letak suatu tempat didasarkan pada posisinya terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis-garis yang sejajar dengan khatulistiwa yang melintang mengitari bumi sampai daerah kutub. Sementara, garis bujur merupakan garis tegak yang berjajar menghubungkan wilayah kutub utara dan selatan. Garis-garis tersebut merupakan garis khayal yang dipergunakan sebagai pedoman untuk menunjukkan posisi suatu daerah di muka bumi.[8]
  • 6. Berdasarkan letak astronomisnya, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan antara 95° BT – 141° BT. Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We di Nanggroe Aceh Darussalam yang berada di 6° LU. Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur yang berada pada 11° LS. Wilayah Indonesia paling barat adalah ujung utara Pulau Sumatera yang berada pada 95° BT dan wilayah Indonesia paling Timur di Kota Merauke yang berada pada 141° BT.[9] Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: 1) Wilayah Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa atau secara keseluruhan terletak di daerah lintasan timur dan berada di daerah tropis. Indonesia mempunyai panjang bujur 46° (sama dengan 118 kelili bumi) dan lebar lintang 17°.[10] Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang disebut iklim matahari. Berdasarkan letak lintang, Indonesia beriklim tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut: Memiliki curah hujan tinggi. Memiliki hujan hutan tropis yang luas dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
  • 7. Menerima penyinaran matahari sepanjang tahun. Banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi. 2) Wilayah Indonesia dibagi dalam tiga daerah waktu, dengan selisih waktu masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu tersebut antara lain: Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pusat meridiannya adalah 105° BT dan selisih waktu 7 jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT). Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia Tengah memiliki selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. Waktu Indonesia Timur (WIT), meliputi Kepualuan Maluku, Papua, dan pulau-pulau kecil sekitarnya. Waktu Indonesia bagian timur memiliki selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT.[11] Pengaruh Letak Astronomis di Dunia: Letak astronomis di dunia berpengaruh terhadap perbedaan iklim disetiap wilayah. Perbedaan iklim ini dibatasi oleh garis lintang. Seperti gambar di bawah ini, Indonesia berada di antara 6° LU – 11° LS dan dilalui oleh garis khatulistiwa, maka Indonesia memiliki iklim tropis. Perhatikan gambar berikut ini:
  • 8. Keterangan: 1. Daerah beriklim dingin utara terletak diantara 60½° LU – 90° KU (Kutub Utara) 2. Daerah beriklim sedang utara terletak diantara 40° LU – 60½° LU 3. Daerah beriklim subtropis utara terletak diantara 23½° LU – 40° LU 4. Daerah beriklim tropis terletak diantara 23½° LU – 23½° LS (Daerah Khatulistiwa) 5. Daerah beriklim subtropis selatan 23½° LS – 40° LS 6. Daerah beriklim sedang selatan terletak diantara 40° LS – 60½° LS 7. Daerah beriklim dingin selatan terletak diantara 60½° LS – 90° KS (Kutub Selatan) C. Hubungan Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia
  • 9. Indonesia berada diantara 6° LU – 11° LS dan merupakan daerah tropis dengan dua musim, yakni musim kemarau dan penghujan yang bergantian setiap enam bulan sekali. Terjadinya perubahan musim ini disebabkan antara lain: 1. Peredaran semu matahari tahunan Peredaran semu tahunan matahari merupakan peredaran matahari pada bidang ekliptika dalam jangka waktu satu tahun.[12] Bidang ekliptika adalah lingkaran yang ditempuh oleh matahari dalam waktu satu tahun. Pergerakan matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½° LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang bali selatan 23½° LS dan kembali lagi ke khatulistiwa. Setiap hari akan terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan dengan letak yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga dapat diketahui bahwa yang berubah adalah posisi bumi terhadap matahari. Akibat dari perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut, maka mengakibatkan terjadinya pergeseran semu letak terbit/terbenamnya matahari. Berikut ini bagan yang menunjukkan pergeseran semu letak terbit/terbenamnya matahari dalam satu tahun. Perhatikan bagan berikut ini:
  • 10. 2. Terbentuknya angin muson Musim di Indonesia terjadi sebagai akibat letak geografis Indonesia di antara dua benua besar. Benua Asia berada di bumi belahan utara, sedangkan Benua Australia berada di belahan bumi selatan yang mengakibatkan tekanan udara yang berada di Asia dan di Australia. Dengan perbedaan tekanan udara tersebut maka terjadilah angin muson. Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun (6 bulan) berganti arah, sehingga di Indonesia terjadi dua musim, yaitu: musim penghujan dan musim kemarau.[13] Di Indonesia terdapat dua angin muson, yaitu: a) Angin muson barat Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober – Maret, pada saat kedudukan semu matahari berada di belahan bumi selatan, sehingga penyinaran matahari di Benua Australia lebih tinggi di banding di Benua Asia. Hal ini menyebabkan udara di Benua Australia bertekanan minimum (-) dan di Benua asia bertekanan maksimu (+), sehingga angin yang bertiup dari Asia menuju ke Australia. Pada kondisi seperti
  • 11. Indonesia terjadi musim hujan, karena angin melewati samudera luas (Pasifik) yang banyak membawa uap air.[14] b) Angin muson timur Angin muson timur bertiup mulai bulan April – September, disaat kedudukan semu matahari berada di belahan bumi utara. Akibatnya tekanan udara di Asia rendah (-) dan tekanan udara di Australia tinggi (+), sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia. Angin muson timur melewati gurun yang luas di Australia, sehingga bersifat kering. Oleh karena itu Indonesia saat itu mengalami musim kemarau.[15]
  • 12. D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia. 1. Persebaran flora di Indonesia Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Pengaruh suhu udara terhadap habitat tumbuhan di Indonesia telah dikenal dengan klasifikasi Junghuhn, seorang ahli botani asal Jerman yang membagi jenis tumbuhan berdasarkan ketinggian tempat.[16]
  • 13. 2. Persebaran fauna di Indonesia Persebaran fauna di Indonesia berkaitan dengan sejarah geologis Kepulauan Indonesia. Menurut Alfred Russel Wallace, terdapat perbedaan sebaran binatang di Indonesia. Klasifikasi persebaran fauna di Indonesia dikenal dengan sebutan kralsifikasi garis wallace. Menurut klasifikasi ini Indonesia memiliki dua sebaran hewan, yaitu: a) di bagian barat merupakan daerah dengan jenis hewan berasal dari Benua Asia; dan b) bagian timur adalah daerah dengan jenis hewan dari Benua Australia. Namun dalam klasifikasi ini dibagi lagi oleh Wallace menjadi tiga tipe fauna, yaitu: tipe Asiatis, Asiatis-Australis (Peralihan), dan Australis. Pada perkembangannya Garis Wallace disempurnakan lagi oleh Weber menjadi lebih detil. Ahli binatang lain ialah Lydekker, yang menentukan batas barat fauna Australia dengan menggunakan garis kontur kedalaman laut antara 180-200 meter sekitar Paparan Sahul dan Paparan Sunda.[17]
  • 14. E. Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak mengandung bermacam-macam bahan organik dan anroganik. Bahan organik berasal dari jasad-jasad makhluk hidup yang telah mati, baik flora, fauna maupun manusia, sedangkan bahan anorganik berasal dari benda-benda mati berupa batuan dan mineral.[18] Berikut ini adalah peta persebaran jenis tanah di Indonesia: (Perbedaan warna pada Peta ini hanya menggunakan teknik Photoshop) Keterangan Warna: 1. Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak mudah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah
  • 15. bagian atas menutup sehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur. Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan. 2. Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah aliran sungai. Tanah aluvial tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama. Tinggi rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya. Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan) karena kondisi keasamannya yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah. 3. Merah muda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau kekuning-kuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. Tanah ini banyak dijumpai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau lapisan humusnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan penghijauan atau reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan menanami kembali supaya tanah tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai bahan baku industri gerabah (keramik). 4. Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering juga disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanami atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian besar jenis tanah ini tidak bisa dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija, dan padang rumput. 5. Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna karena kekurangan unsur hara.[19] Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi jenis tanah yang tersebar di Indonesia, seperti: Tanah mergel yang tersebar di daerah dataran rendah seperti di Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara; Tanah Terasora tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus terdapat di Kalimantan Sumatera, Sulawesi dan Papua; dan sebagainya. F. Kondisi Penduduk Indonesia
  • 16. Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia.[20] Ini terbukti bahwa Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatera Utara) sampai Merauke (ujung Papua).[21] Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti yang telah disebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross position (posisi silang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi juga keaneragaman kepercayaan (agama), misalnya seperti Hindu, Budha, Kristen (Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan bangsa kita, ada bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dan bahasa-bahasa daerah yang menjadi identitas kesukuan. Sebagai daerah lintasan dan menjadi tempat tujuan setiap orang yang melaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman prasejarah. Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kelompok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke arah timur menduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai. 2. Kelompok ras Negroid, yang kini menjadi orang Semang di semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman. 3. Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai. 4. Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak; dan b) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, dan Bali. Berikut ini adalah peta persebaran kelompok ras Melayu: