Tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Sistem Informasi Manajemen ini membahas tentang sistem informasi manajemen yang disusun oleh 6 mahasiswa program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus. Dokumen ini membahas tentang pengertian sistem informasi manajemen, lingkup bahasan yang mencakup di mana manajer berada, syarat informasi yang baik, aspek-aspek sistem informasi, sistem informasi keorganisasian, dan informasi yang unggul.
1. TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun oleh kelompok 4 :
Kelas C
1.
Siti Zuariyah
[ 2012 – 11 – 220 ]
2.
Abdul manan
[ 2012 – 11 – 221 ]
3.
Riana Untari
[ 2012 – 11 – 222 ]
4.
Rinata Febriyanti
[ 2012 – 11 – 224 ]
5.
Novian Tri Wicaksono
[ 2012 – 11 – 225 ]
6.
M. Faidhur Rohman
[ 2012 – 11 – 226 ]
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
Sistem informasi manajemen (SIM) (dalam bahasa inggris: management information
system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia.dokumen, teknologi dan prosedur oleh akutansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama.
Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan
saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi eksekutif
3. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Ada dua alasan utama mengapa para manajer saat ini memberikan perhatian makin
besar pada manajemen informasi. Pertama, kegiatan bisnis telah menjadi semakin kompleks
dan kedua, kemampuan perangkat komputer makin baik. Hasil olahan komputer pada awal
pemakaiannya di tahun 50-an baru dimanfaatkan pegawai administrasi di bagian akuntansi
yang komputernya melaksanakan aplikasi gaji,tetapi berupa produk sampingan. Gagasan
untuk menggunakan komputer sebagai suatu Sistem Informasi Manajemen dalam rangka
pemecahan masalah manajemen pada tahun 60-an merupakan terobosan besar.
Dekade sekarang, sulit sekali memisahkan manajemen dengan komputerisasi,
sehingga banyak penulis mengemukakan pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
dengan memasukkan unsur komputer sebagai salah satu komponennya. Di sini coba
merangkum beberapa pengertian SIM, SIM diartikan sebagai kerjasama antara manusia dan
mesin untuk menghasilkan informasi yang dapat digunakan manajemen dalam rangka proses
pengambilan keputusan manajemen.
B. Lingkup Bahasan
Setelah mengetahui istilah Sistem Informasi Manajemen serta kaitannya dengan
komputer, pembahasan akan masuk pada inti bab yang akan memaparkan perihal :
1. Di mana manajer berada
2. Syarat informasi yang baik
3. Aspek-aspek sistem informasi
4. Sistem informasi keorganisasian
5. Informasi yang unggul
Lingkup bahasan dalam bab ini dapat dilihat pada skema berikut :
4. Syarat Informasi
Yang baik
Dimana Manajer
Berada
Aspek-Aspek
Sistem Informasi
Sistem Informasi
Keorganisasian
Informasi Yang
Unggul
Penjelasan :
Sistem Informasi Manajemen mendukung pengambilan keputusan manajemen,
khususnya dalam penyajian informasi. Dimulai dari menjelaskan dimana saja para
pengambilan keputusan itu berada dalam organisani beserta peran sistem informasi
bagi tiap kelompok pengambil keputusan itu, berlanjut ke penjelasan mengenai aspekaspek apa saja yang terkandung dalam SIM, sampai bagaimana hendaknya informasi
disajikan agar menjadi informasi yang unggul.
C.
Uraian
1. Di mana Manajer Berada
Manajer , sebagai pengguna informasi dalam rangka pengambilan keputusan, berada di
berbagai tingkat dan area fungsional dalam perusahaan. Perhatikan gambar berikut :
ES
Sistem
Informasi
Berbasis
Komputer
( CBIS )
OA
DSS
MIS
AIS
5. Tingkat
Atas
Tingkat
Informasi
Menengah
Tingkat
Bawah
Fungsi
Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi
keuanganSDM manu- Pema- Inforfactur saran masi
( Fungsi dan Tingkat Manajemen )
Gambar di atas memperlihatkan bahwa para manajer suatu perusahaan, dalam hal ini
misalnya perusahaan manufactur, dapat dikelompokkan menurut tingkat dan area
fungsionalnya. Para manajer itu hendaknya didukung informasi yang andal agar mereka dapat
melakukan tugasnya dengan baik. Komputer, disini yang lain, dapat membantu terlaksananya
proses penyajian informasi yang baik.
Jadi model sistem informasi berbasis komputer ( Computer Based Information System
– CBIS ) telah menjadi pilihan terbai dalam pengolahan data, khususnya untuk bidang bisnis.
Suatu model CBIS sebenarnya mengacu pada evolusi sistem informasi yang berbasiskan
komputer yang tahapannya memperlihatkan kemajuan teknologi sistem informasi sekaligus
pemanfaatannya oleh orang-orang yang berkepentingan dalam perusahaan.
Daur Hidup CBIS
Pengolahan data perusahaan diaplikasikan oleh AIS ( Accounting Information System ) atau
ada yang mengistilahkan TPS ( Transaction Information System ), hasil yang digunakan
pejabat di tingkat bawah. Hasil pengolahan ini dapat diolah lagi dengan aplikasi MIS (
Management Information System ) yang hasilnya dapat digunakan manajer secara umum.
Kadang-kadang manajer diharapkan pada kondisi harus mengambil keputusan mengenai
masalah tertentu yang polanya semi struktur. Informasi dari MIS dapat digunakan oleh
aplikasi DSS ( Decision Support System ) untuk membantu manajer dan mengaplikasikan
6. keputusan tadi. Pada saat DSS berkembang, berkembang pula aplikasi komputer yang disebut
OS ( Office Automation ) yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas
para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. Saat ini
perkembangan komputer makin pesat untuk menerapkan AI ( Artikafical Intelligence ) atau
kecerdasan buatan.
Agar lebih jelas, berikut ini disajikan daur hidup sistem informasi menurut tahapan
perkembangannya.
Tahap 1
Tahap ini disebut AIS ( Accounting Information System ). Aplikasi AIS yang menggunakan
komputer hanya bersifat pengolahan data perusahaan secara sederhana, dimana informasi
untuk manajemen masih merupakan produk sampingan.
Tahap 2
Tahap ini disebut MIS ( Management Information System ). Konsep MIS menghendaki
bahwa aplikasi komputer mempunyai tujuan utama untui menyajikan informasi manajemen.
MIS merupakan sumber daya organisasi yang menyediakan informasi pemecahan masalah
bagi sekelompok manajer yang mewakili suatu unit organisasi, seperti tingkat manajemen
tertentu atau sesudah area fungsional.
Tahap 3
Tahap ini desebut DSS ( Decision Support System ). Adalah sistem penghasil informasi yang
ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahakan oleh manajer serta mengambil
keputusan. Jadi DSS dapat mendukung para manajer dengan masalahnya masing-masing.
Tahap 4
Tahap ini disebut OA ( Office Automation ). Aplikasi OA memudahkan komunikasi dan
meningkatkan produktivitas para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat
elektronik, seperti modem, fax, word-processing, elektronic mail dan desktop publising.
Tahap 5
Tahap ini disebut ES ( Expert System ). Ide dasar kecerdasan buatan (AI) adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang mana sama
dengan manusia. Bagian khusus bagi AI adalah sistem pakar ( Expert System ). Sistem pakar
berfungsi sebagai spesialis dalam satu area fungsional. Sebagai contoh, sistem pakar dapat
menyediakan sebagian bantuan yang sama dengan bantuan seorang konsultan manajemen.
Informasi berguna bagi para pengambil keputusan di setiap tingkat dalam organisasi. Dan
sistem informasi berbasis komputer wajib menyediakan informasi bagi mereka.
2. Data dan Informasi
7. Menurut Mc. Leod (1995), data dari sudut ilmu sistem informasi adalah fakta yang
disajikan, misalnya dalam bentuk angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai. Sedangkan informasi diartikan sebagai data yang telah diolah dan bermanfaat
bagi pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Sebagai ilustrasi, data jumlah jam kerja karyawan. Saat data diproses dapat berubah
menjadiinformasi. Jika jam kerja dikalikan dengan upah per jam, maka dapat hasil
pendapatan kotor. Jika pendapatan kotor ini dijumlahkan, maka penjumlahan ini
merupakan total biaya gaji karyawan harian. Jumlah biaya gaji ini dapat dijadikan
informasi bagi manajemen, misalnya dalam alokasi dana. Jadi informasi merupakan data
yang diolah memiliki arti bagi pemakai.
Data dapat digolong-golongkan atas beberapa golongan, misalnya data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, seperti hasil
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti. Misalnya
produsen suatu produk kosmetik ingin mengetahui perilaku konsumen terhadap produk
tersebut, maka diadakanlah wawancara atau pengisian kuesioner pada konsumennya.
Data sekundet merupakan data primer yang terlah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh
pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya dalam bentuk tabel-tabel
atau diagram-diagram. Data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih
lanjut. Misalnya data tentang “rating” televisi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan
riset.
3. Aspek Sistem Informasi
Agar sistem informasi manajemen dapat diimplementasikan dalam organisasi, perlu
disediakan aspek-aspeknya, yaitu aspek-aspek perangkat keras (hardware), perangkar
lunak (software) dan tenaga ahli (brainware).
a. Perangkat Keras ( Hardware )
Yang dimaksud dengan perangkat keras komputer adalah perangkat mesin komputer.
Kualitas perangkat keras ini tergantung pada paling tidak lima hal : kecepatan proses
data, kapasitas memori, kemudahan operasi, fungsi-fungsi yang memiliki serta
kemampuannya untuk dikembangkan, misalnya dalam penambahan kapasitas memori
dan slot yang dimiliki. Bagian utama perangkat keras komputer adalah :
CPU ( Cental Processing Unit )
Pada CPU ini teradi pengolahan data. Microprocessor yang dipaki terus
disempurnakan dari generasi ke generasi. Mulai dari IBM PC/XT yang menggunakan
8. chip 8088/8086, terus berkembang dengan menggunakan chip 80286, 80386DX,
80486SX, pentium, core 2 duo, core 2 quad dan terakhir jenis i7.
Memori
Memori internal yang ada di CPU berperan menampung semua masukan data
( disimpan pada RAM – Random Acces Memory) dan menampung program komputer
(disimpan pada ROM – Read Only Memory).
Keyboard
Digunakan untuk memasukkan semua informasi maupun instrusi ke dalam komputer.
Selain keyboard ada juga mouse,digitizer, light-pen, scanner dan Optical Character
Reader (OCR).
Monitor
Merupakan media yang memungkinkan berkomunikasi dengan komputer
Printer
Hasil pengolahan data dapat disajikan antara lain dalam media cetak yang jenisnya
printer dan plotter.
b. Perangkat Lunak ( Software )
Software berperan sebagai pengatur kerja komputer. Perangkat lunak ini dapat dibagi
atas 3 macam, yaitu :
Syste Software, yang berfungsi untuk mengatur cara menggunakan perlatan.
Biasanya dibuat oleh pembuat perangkatnya sendiri dan menyatu dengan sistem yang
ada. Contoh : Operating Sistem seperti DOS ( Disk Operating System ) dan Utility
Program seperti Windows.
Programing Languag, yaitu bahasa khusus dibuat agar seseorang dapat membuat
suatu aplikasi. Bahasa-bahasa pemrograman yang termasuk dalam programming
language ini bermacam-macam. Untuk dekade sekarang, bahasa ini telah masuk ke
generasi keempat dan kelima, seperti Foxbase, Oracle, SL, dan LISP untuk bahasa
generasi kelima.
Software Package, yaitu software yang dapat digunakan oleh pemakai akhir untuk
aplikasi tertentu, seperti untuk pengolahan lembar kerja ( Spread-sheet )
menggunakan Excel dan pengolahan gambar dengan Power Point.
c. Tenaga Ahli ( Brainware )
Para tenaga ahli yang bekerja untuk membangun dan mengelola sistem informasi
yang berbasis komputer biasanya terdiri atas :
9. System Analyst dan Designer, melalui kerjasama dengan pemakai, membangun
sistem-sistem baru dan memperbaiki sistem lama. Ia pakar dalam mendefinisikan
masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis tentang cara komputer membantu
pemecahan masalah.
Programer, bertugas melalui dokumentasi yang disiapkan System analyst dan
designer untuk membuat instruksi-instruksi yang akan membuat komputer mengubah
data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
Operator, bertugas mengoperasikan peralatan komputer untuk mengelola masukan –
pengolahan – keluaran ( input-process-ouput ), Networking Specialist, bekerja sama
dengan pemakai akhir dan analisis sistem untuk membentuk jaringan komunikasi
data yang menyatukan berbagai sumber daya yang terbesar.
Data Base Adminitrator. Bekerjasama dengan pemakai dan analisis serta designer,
menciptakan database berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi
pemakai.
4. Sistem Informasi Keorganisasian
Setelah daur hidup dan aspek-aspek sistem informasi berbasis komputer dipaparkan,
pada bagian ini dibahas pula gambaran globlal mengenai bagaimana sistem informasi
pada fungsional perusahaan hendaknya memiliki informasinya dapat dipakai, tidak hanya
dalam operasional perusahaan sehari-hari tetapi juga dalam rangka menganalisis strategi
bisnis mereka. Sistem informasi keorganisasian akan dibagi atas empat bagian, yaitu
untuk pemasaran, Manufaktur, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia.
a. Sistem informasi pemasaran
Menyediakan informasi dalam rangka mendukung pemecahan masalah perusahaan.
Data masukan. Untuk keperluan pembuatan informasi pemasaran, data yang
dibutuhkan menurut subsistemnya antara lain :
•
Subsistem SIA : berupa kegiatan yang rinci.
•
Subsistem penelitian pemasaran : serupa segala aspek operasi pemasaran,
khususnya pelanggan atau pasar potensial.
•
Subsistem Inntelijen Pemasaran : berupa data pesaing.
Informasi ( keluaran ). Berdasarkan data diatas, diharapkan sistem informasi yang
dapat dipakai dalam pengambilan keputusan untuk perencanaan, pengorganisasian
pengarahan dan pengawasan atas produk, distribusi / tempat, promosi, harga dan
bauran terintegrasi.
10. b. Sistem informasi manufaktur
Di era manufactur saat ini, komputer telah digunakan dalam sistem produk seperti
penggunaan CAD ( Computer Aided Design ) dan CAM ( Computer Aided
Manufactur ). Sedangkan untuk aplikasi sitem informasi, komputer telah digunakan
misalnya untuk penjadwalan produksi, mengatur persediaan, pengendalian kualitas
produk maupun perencanaan biaya produksi. Sistem informasi manufaktur
menyediakan informasi dalam rangkat mendukung pemecahan masalah manufaktur.
Data masukan. Untuk keperluan pembuatan informasi manufaktur, data yang
dibutuhkan menurut subsistemnya antara lain :
•
Subsistem SIA : berupa kegiatan pekerjaan manufaktur dan mesin ketika
bahan baku diproses untuk diubah menjadi barang jadi.
•
Subsistem Rekayasa Industri : berupa hasil penelitian agar proses produksi
dapat lebih efektif dan efisien.
•
Subsistem Intelijen Manufaktur. Berupa lingkungan perusahaan, pemasok,
dan serikat berubah.
Informasi ( keluaran ). Berdasarkan data diatas, diharapkan sistem informasi
Manufaktur dapat mengeluarkan informasi yang dapat dipakai dalam pengambilan
keputusan untuk pemecahan, pengorganisasian pengarahan dan pengawasan atas
waktu proses produksi, mengukur volume persediaan, mengukur kualitas bahan baku
sampai produk di lempar ke pasar, serta mengukur biaya yang terjadi dalam proses
produksi.
c. Sistem informasi keuangan
Sistem informasi keuangan dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus
uang yang dapat digunakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka
mendukung pemecahan masalah keuangan perusahaan.
Data masukan. Untuk keperluan pembuatan informasi keuangan, data yang
dibutuhkan menurut subsistemnya antara lain :
•
Subsistem SIA : berupa segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan. Kita tahu bahwa kegiatan pemasaran, produksi, maupun SDM
akan terkait dengan penggunaan dana perusahaan sehingga subsistem SIA ini
akan memiliki data keuangan yang banyak dan detail.
11. •
Subsistem Audit Internal : berupa data internal perusahaan yang dapat melalui
proses audit internal yang dilakukan secara periodik untuk memastikan bahwa
data dan informasi yang ada telah sesuai dengan fakta di lapangan.
12. BAB III
STUDI KASUS
PT. Toyota Astra Motor (TAM) adalah salah satu perusahaan terbesar distributor
kendaraan produk Toyota. PT.TAM sendiri mempunyai divisi-divisi yang menangani
penjualan produk ke pelanggan. Salah satunya adalah divisi Duty Free Sales, yaitu
divisi yang menangani penjualan produk Toyota yang dikhususkan untuk organisasi
non-pemerintah/internasional maupun kedutaan asing di Indonesia. Saat ini, divisi Duty
Free Sales masih menggunakan aplikasi spreadsheet dalam pengolahan data. Dimana
data yang ada pada spreadsheet tidak bisa diakses secara bersamaan karena jumlah
karyawan yang banyak dan kebutuhan akses data yang berbeda-beda. Berdasarkan
permasalahan tersebut, divisi Duty Free Sales membutuhkan sebuah sistem informasi
yang dapat mengolah data mobil maupun data pelanggan serta pelaporan secara efektif.
Dengan adanya aplikasi ini, pihak perusahaan akan dimudahkan dalam mengelola
sistem informasi manajemen pelanggan yang mencakup pengolahan data pelanggan dan
data barang serta memudahkan manajer dalam hal pelaporan.
Kesimpulan
SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. SIM selalu berhubungan
dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based
information processing).
13. DAFTAR PUSTAKA
Agus Ahyari. 2003. Management Produksi Sistem Perencanaan dan pengendalian
Produksi, Yogyakarta: BPFE UGM.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta:
BPFE UGM.
Basu Swastha. Ibnu Sukotjo, 2005. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty.
Boone & Kurtz. 2002. Pengantar Bisnis, Jakarta: Erlangga.
Flippo. Edwin. 1994. Personal Management, Sixth Edition. Mc. Graw Hill.
Garry Dessler. 1997. Human Resource Management 7e, Jakarta: PT. Prenhallindo.