Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Faktor risiko metabolis dan perilaku seperti tekanan darah tinggi, merokok, dan diet berisiko tinggi masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Kabupaten/kota sehat digunakan sebagai indikator utama gerakan masyarakat hidup sehat dan lingkungan sehat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Terdapat tantangan dalam memperkuat pelaksanaan
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Bappenas_Penyelenggaraan KKS.pptx
1. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas
Penyelenggaraan KKS sebagai
Indikator RPJMN dan Renstra Kemenkes
2020-2024
2. 10 Faktor Risiko Utama Kematian di Indonesia
Change
7,58%
-5,67%
2,94%
-13,71%
20,86%
25,39%
5,41%
17,13%
-49,71%
-5,2%
Faktor risiko metabolis & perilaku
terus meningkat sebagai risiko
penyebab kematian
• Peringkat 3 besar adalah Tekanan darah
tinggi, Tembakau (Merokok), dan Risiko diet
• Peningkatan terbesar disumbang oleh Indeks
masa tubuh berlebih (obesitas)
• Lingkungan tidak sehat (polusi udara)
menempati 4 besar faktor risiko kematian
3. 3
Risiko Lingkungan terhadap Kematian Bayi dan Anak
Risiko lingkungan yang buruk masih berpengaruh utama pada kematian bayi dan anak-anak di Indonesia, terutama
menyumbang untuk penyakit diare, infeksi saluran pernapasan bawah (a.l. pneumonia, bronchitis), dan kelainan neonatus
Faktor Penyebab Kematian bagi Anak <5 Tahun Faktor Penyebab Kematian bagi Anak 5-14 Tahun
4. Konsep Penduduk Sehat dan Kota Sehat
• Bugar, mampu beraktivitas dan
produktif
• Memiliki gaya hidup sehat
(GERMAS); aktivitas fisik, konsumsi
pangan sehat, kualitas lingkungan
sehat, perilaku sehat dan deteksi
dini secara rutin
• Perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
Kota Sehat (WHO)
Penduduk Sehat
Definisi Sehat Menurut UU No.36/2009 (Pasal 1 Ayat 1)
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
5. P e n i n g k a t a n
k e s e h a t a n i b u , a n a k ,
K B , d a n k e s e h a t a n
r e p r o d u k s i
Penurunan Kematian
Ibu dan Bayi
Peningkatan KB dan
Kesehatan Reproduksi
Penurunan Stunting
Pengendalian
Penyakit Menular
Pengendalian
Penyakit Tidak
Menular
Penguatan pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan
Pemenuhan dan peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan
Pemenuhan dan peningkatan daya
saing sediaan farmasi dan alat
kesehatan
Peningkatan efektivitas pengawasan
obat dan makanan
Penguatan tata kelola, pembiayaan,
penelitian dan pengembangan
kesehatan
P e r c e p a t a n p e r b a i k a n
g i z i m a s y a r a k a t
P e n i n g k a t a n
p e n g e n d a l i a n
p e n y a k i t
P e m b u d a y a a n
G e r a k a n
M a s y a r a k a t
H i d u p S e h a t
( G e r m a s )
P e n g u a t a n
s i s t e m k e s e h a t a n &
p e n g a w a s a n
o b a t d a n m a k a n a n
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
Pengembangan
lingkungan sehat
Penguatan
promosi Germas
Arah Kebijakan RPJMN 2020-2024
6. 6
Strategi RPJMN 2020-2024 : Pembudayaan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
Pengembangan
kawasan sehat antara
lain:
kabupaten/kota
sehat,
pasar sehat,
upaya kesehatan
sekolah (UKS)
lingkungan kerja/
pendidikan sehat;
Penyediaan ruang
terbuka publik,
transportasi masal
dan konektivitas
untuk mendorong
aktivitas fisik
masyarakat dan
lingkungan sehat
serta penurunan
polusi udara.
Regulasi pembangunan
berwawasan Kesehatan:
Peningkatan cukai
rokok, pelarangan
iklan rokok, dan cukai
produk yang berisiko
tinggi terhadap
kesehatan dan
pengaturan kandungan
gula, garam dan
lemak
Promosi perilaku
hidup sehat yang
inovatif dan
pemberdayaan
masyarakat termasuk
revitalisasi
posyandu, dan
Upaya kesehatan
bersumberdaya
masyarakat lainnya
serta penggerakan
masyarakat madani
untuk hidup sehat;
Peningkatan
penyediaan pilihan
pangan sehat
termasuk penerapan
label pangan dan
perluasan akses
terhadap buah dan
sayur
7. INDIKATOR SATUAN
INDIKASI TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
KP : Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(Germas)
Jumlah kabupaten/ kota
sehat
kab/kota 110 220 280 380 420
ProP : Pengembangan Lingkungan Sehat
Persentase desa/ kelurahan
dengan Stop Buang air besar
Sembarangan (SBS)
% 40 50 60 70 90
Jumlah kabupaten/ kota
sehat
kab/kota 110 220 280 380 420
Indikator Kabupaten/Kota Sehat (KKS) dalam RPJMN 2020-2024
• Kabupaten/Kota Sehat (KKS) sebagai Indikator Kegiatan Prioritas Germas & Proyek Prioritas
Lingkungan Sehat
8. INTEGRASI
Pelaksanaan Germas dan Kabupaten/ Kota Sehat
Tatanan Penyelenggaraan KKS
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(Germas)
Edukasi Hidup Sehat
Perilaku Hidup Sehat
Peningkatan Aktivitas Fisik
Lingkungan Sehat
Pencegahan dan Deteksi Dini
Pangan Sehat dan Bergizi
Pembudayaan Germas
melalui
Penyelenggaraan KKS
Penyelenggaraan KKS
untuk memotret aktivitas
Germas (bagian dari
monev Germas)
PRINSIP GERMAS
TERCAKUP
1 Kehidupan Masyarakat Sehat
Mandiri
2 Permukiman dan Fasilitas Umum
3 Pasar
4 Satuan Pendidikan
5 Pariwisata
6 Transportasi dan Tertib Lalu
Lintas Jalan
7
Perkantoran dan Perindustrian
8 Perlindungan Sosial
9 Pencegahan dan Penanganan
Bencana
9. 346 350 355 358 366
111
221
346 356 366 376 386
110
220
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Kab/Kota sehat (KKS)
Capaian Target
Tren Capaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS)
• Pada periode 2015-2019 terdapat peningkatan capaian
namun belum mencapai target tahunan
• Pada tahun 2020 dan 2021:
• target tahunan tercapai dan terdapat peningkatan
pada tahun 2021
• Terdapat perbedaan nomenklatur dan definisi
operasional terkait KKS dari tahun sevelumnya
Sumber: Kemenkes 2015-2021
2015-2019 2020-2024
Indikator Jumlah Kabupaten/
Kota yang
menyelenggarakan
tatanan kawasan sehat
Jumlah Kabupaten/ Kota sehat
DO Kab/kota yang
menyelenggarakan
pendekatan Kab/Kota
Sehat dengan
membentuk Tim
Pembina dan Forum
Kab/Kota Sehat yang
menerapkan minimal 2
Tatanan dari 9 Tatanan
Kawasan Sehat
Kabupaten/kota yang
melaksanakan 4 tatanan
(pemukiman, sarana dan
prasarana umum, masyarakat
sehat yang mandiri dan ketahanan
pangan, kawasan pendidikan dan
kawasan pasar), memiliki SK Tim
Pembina, Memiliki SK forum,
rencana kerja dan mempunyai
laporan hasil verifikasi oleh tim
pembina tingkat
provinsi.
10. Tantangan Penguatan KKS
KKS tidak hanya sekedar Instrumen Penilaian, namun perlu dipastikan:
• Penugasan, pembagian peran, strategi, kegiatan, indikator dan
target:
• Pusat vs Provinsi vs Daerah
• Lintas-Sektor
• Mekanisme koordinasi, pembinaan, pengawasan dan monev
• Framework yang kuat yang menentukan batasan, ruang lingkup dan
konsep sebuah Kab/Kota dinyatakan “sehat”
• Sinergi dengan kegiatan lainnya
11. Contoh : Framework Kota Sehat dalam
Pengembangan IKN Baru
Pengembangan framework kota sehat perlu
mempertimbangkan 3 komponen,
mencakup:
1. Individu
2. Masyarakat
3. Lingkungan
*Pengembangan framework kota sehat (healthy city) di IKN didasarkan pada:
1) Model Kota Sehat WHO, 2) Cardiff Healthy City, dan 3) Strategi Kota sehat Vancouver
Penguatan Framework Kota Sehat :
Dasar dalam Pengembangan Kota