1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan teknologi jaringan komputer menunjukkan
peningkatan yang sangat pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk
melakukan pengiriman data dari satu komputer ke komputer lainnya. Sebuah
jaringan data adalah sebuah sistem komunikasi terarah yang menggunakan
beberapa perangkat pendukung yang saling terhubung. Sistem komunikasi
tersebut terhubung melalui media transmisi dan membantu pengguna (user) untuk
dapat berkomunikasi atau saling bertukar informasi atau data baik dengan jaringan
kabel maupun nirkabel (wireless).
Jaringan wireless memungkinkan orang melakukan komunikasi dan
mengakses aplikasi dan informasi tanpa kabel (nirkabel). Hal ini dapat
memberikan kebebasan bergerak dan kemampuan memperluas aplikasi ke
berbagai bagian gedung, kota dan bahkan hampir seluruh tempat di dunia. Seperti
jaringan yang berbasis kabel, jaringan nirkabel membawa informasi di antara
perangkat-perangkat komputer. Informasi tersebut bisa berupa pesan email, file,
halaman web, rekaman database, bahkan streaming video ataupun suara. Jaringan
nirkabel memanfaatkan baik gelombang radio maupun sinar inframerah untuk
berkomunikasi antara pengguna, server dan database [Geier, Jim. (2005). Wireless
Networks: First-step (Tim Penerjemah Andi, Penerjemah). Yogyakarta : Penerbit
AND].
1
2. 2
Beberapa jenis jaringan nirkabel dapat dikelompokkan sebagai berikut
guna memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda-beda [Geier, Jim. (2005).
Wireless Networks: First-step (Tim Penerjemah Andi, Penerjemah). Yogyakarta :
Penerbit AND]:
Personal-Area Network(PAN) nirkabel, memiliki jangkauan relatif pendek
(sekitar 15 meter) dan hanya efektif untuk memenuhi kebutuhan dalam ruang
yang sempit atau lingkup pribadi. Performa PAN nirkabel termasuk sedang,
dengan kecepatan transfer data mencapai 2 Mbps.
Local-Area Network(LAN) nirkabel, memiliki jangkauan dalam suatu area
terbatas, seperti di dalam atau di sekitar gedung perkantoran, pabrik dan
perumahan. Performa LAN nirkabel termasuk tinggi dengan kecepatan
transfer data mencapai 54 Mbps.
Metropolitan-Area Network(MAN) nirkabel, mencakup wilayah seukuran
kota. Dalam berbagai kasus, beberapa aplikasi mengharuskan sambungan
tetap (fixed connectivity), namun beberapa implementasi memungkinkan
mobilitas. Performa MAN nirkabel beragam. Koneksi yang menggunakan
sinar inframerah di antara gedung-gedung dapat mencapai 100 Gbps,
sedangkan sambungan radio yang menjangkau 20 mil hanya mampu
menghasilkan 100 kbps. Namun performa sesungguhnya tergantung pada
pemilihan jenis teknologi dan komponennya.
Wide-Area Network(WAN) nirkabel, menawarkan aplikasi mobile yang
menjangkau wilayah luas, seperti negaraatau benua. Performa WAN nirkabel
relatif rendah dengan kecepatan data mencapai 170 kbps sedangka kecepatan
normalnya adalah 56 kbps.
3. 3
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas beberapa
komputer yang didesain sedemikian rupa sebagaimana tujuan utamanya yakni
untuk dapat berbagi sumber daya (CPU, printer), berkomunikasi (pesan instan,
surel), dan dapat mengakses informasi (situs web). Sementara menurut
pembagiannya, jaringan komputer dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni
jaringan terdistribusi dan jaringan tersentralisasi.
Jaringan terdistribusi adalah jaringan komputer yang cara kerjanya
dilakukan oleh semua perangkat komputer di dalamnya. Ini berarti tidak ada
perbedaan antara server dengan client. Sedangkan jaringan tersentralisasi adalah
jaringan komputer yang cara kerjanya berbeda baik itu server maupun client.
Pemusatan jaringan komputer tersentralisasi adalah pada komputer server. Pada
jaringan terdapat Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu
pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk
mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan.
Pada jaringan berbasis IP, IP QoS mengacu pada performansi dari paket
-paket IP yang lewat melalui satu atau lebih jaringan. QoS didesain untuk
membantu end user menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa end user
mendapatkan layanan yang handal dari aplikasi aplikasi berbasis jaringan. QoS
mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik
pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. Salah satu hal
yang mempengaruhi kualitas dari QoS ini adalah jumlah packet loss yang terjadi
saat melakukan pengiriman.
Packet loss merupakan perbandingan antara jumlah paket data yang
dikirimkan dan jumlah paket data yang diterima oleh kedua belah pihak yang
4. 4
saling berkomunisi, komunikasi ini dilakukan secara dua arah (full duplex) antara
source dan destination.
Untuk mengetahui penyebab dari packet loss, maka penelitian ini akan
dilakukan dengan menggunakan program simulasi NS2 (network simulator- 2)
yang memiliki topologi mesh sebagai contoh jaringannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan
permasalahan yaitu :
1. Bagaimana menganalisa packet loss pada jaringan wireless mesh untuk
mengetahui letak terjadinya gangguan pada tiap komputer yang terhubung .
2. Bagaimana cara kerja simulasi pengiriman paket pada jaringan bertopologi
mesh untuk mengetahui jumlah paket loss yang terjadi.
3. Bagaimana mensimulasikan wireless mesh dengan menggunakan Network
Simulator (NS2).
1.3 Batasan Masalah
Agar perancangan yang dibahas dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas
dan menyimpang dari topik yang telah ditentukan, maka penulis perlu membatasi
permasalahan sebagai berikut:
1. Pembahasan tentang packet loss hanya sebatas yang berkaitan dengan
perancangan ini.
2. Pembahasan mengenai komponen pendukung yang meliputi: wireless mesh,
UDP (User Data Protocol), NS2 (network simulator 2),dan komponen-
5. 5
komponen lainya hanya sebatas teori umum dan yang berkaitan dengan
simulasi ini.
3. Pembahasan cara kerja simulasi ini hanya sebatas menurut kebutuhan yang
meliputi analisis rangkaian tiap-tiap node .
4. Simulasi ini hanya sebagai Prototype dalam mempermudah dalam merangkai
jaringan dengan kualitas packet loss yang baik.
5. Dalam perancangan program menggunakan bahasa C.
6. System operasi yang digunakan adalah linux mintt 16 pada virtual box.
7.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah dapat memberikan kemudahan
dalam mengetahui letak terjadinya packet loss pada tiap komputer yang terhubung
pada jaringan topologi mesh.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Diharapkan dengan menggunakan simulasi ini dapat meratakan
mempermudah pembuatan jaringan real yang berkualitas .
2. Untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang jarimgan khususnya tentang
packet loss pada wireless mesh.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, dapat dibuat suatu
6. 6
sistematika penulisan yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara ringkas pembahasan tentang latar
belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat,
metodologi perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan membahas dasar-dasar teori dari packet loss dan
komponen-komponen pendukung lainnya.
BAB III PERANCANGAN SIMULASI
Pada bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak
simulasi packet loss pada wireless mesh dengan menggunakan
NS2.
BAB IVIMPLEMENTASI PERANCANGAN
Pada bab ini membahas mengenai implementasi perancangan
simulasi yang telah dirancang.
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM
Bab ini membahas tentang pengujian skenario wireless mesh,
packet loss, pengujian dan analisa simulasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran yang bermanfaat
bagi perbaikan dan pengembangan simulasi packet loss pada
wireless mesh.
BAB II
7. 7
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab II ini akan dibahas tinjauan umum dan teori dasar untuk
menunjang penyelesaian tugas akhir ini, antara lain : Definisi jaringan,Definisi
packet loss, Definisi dan Penjelasan Mengenai Sistem Network Simulator2 (NS2),
Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan, Penjelasan tentang Router,
Penjelasan tentang Protokol jaringan, dan Penjelasan tentang Linux.
2.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom (stand alone) yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media
komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program. Selain itu jaringan
komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai
lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.
9. 9
Packet Loss, merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu
kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang, dapat terjadi karena
collision dan congestion pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua
aplikasi karena retransmisi akan mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan
meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut.
Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang
diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru
tidak akan diterima.
Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu:
1. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan.
2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer.
3. Memory yang terbatas pada node.
4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik
yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang
mengalir didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka
policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.
Table 2.1 Kategori Packet loss
KATEGORI DEGREDASI PACKET LOSS
Sangat bagus 0
Bagus 3 %
Sedang 15 %
Jelek 25 %
(Sumber:TIPHON)
10. 10
2.3 Network Simulator 2
Network Simulator versi 2 atau secara umum dikenal dengan sebutan
NS2 [http://www.isi.edu/nsnam/dist.] adalah sebuah aplikasi simulasi yang
telah terbukti berguna dalam mempelajari sifat dinamis dari komunikasi
jaringan. NS2 merupakan salah satu simulator yang bersifat open source
di bawah GPL (Gnu Public License), sehingga NS-2 dapat didownload
melalui website NS-2 [I. Teerawat, H. Ekram, 2009, “Introduction to
Network Simulator NS2”, Springer Science Business Media, LLC].
Pemodelan media, protokol dan network komponen lengkap dengan
perilaku trafiknya sudah tersedia pada library NS-2.
Pada Network Simulator terdapat tampilan atau display baik dengan node
yang bergerak atau node yang tidak bergerak, yang tentunya tidak sama dengan
keadaan yang sebenarnya. Paket-paket yang membangun dalam simulasi jaringan
ini antara lain :
- Tcl : Tool Command Language
- Tk : Tool Kit
- Otcl : Object Tool Command Language
- Tclcl : Tool Command Language / C++ Interface
- NS2 : Network Simulator versi 2
- NAM : Network Animator
NS-2 menyediakan sebuah perintah ns, yang merupakan sebuah perintah
yang dapat dieksekusi (executable) oleh penggunanya. Dalam menjalankan
simulasi pada NS-2, perintah ns tersebut membutuhkan argumen masukan berupa
nama dari skrip simulasi tcl yang trlah dipersiapkan untuk simulasi. NS2 akan
11. 11
menjalankan simulasi berdasarkan skenario yang terdapat pada file skrip simulasi
tcl tersebut. Simulasi tersebut akan menghasilkan sebuah file trace yang berisikan
data hasil simulasi. File tersebut akan digunakan sebagaidasar dalam
menampilkan grafik hasil simulasi dan menampilkan animasi simulasi. Gambar
berikut menunjukkan arsitektur dari NS.
Gambar 2.1. Arsitektur dasar NS 2
Simulator NS-2 dijalankan dengan menggunakan dua bahasa pemrograman,
yaitu C++ dan Object-orientes Tool Command Language (OTcl), C++ berfungsi
dalam menangani mekanisme internal pada simulasi dengan NS-2. OTcl
menangani interaksi langsung antara pengguna dengan simulator serta menangani
interaksi antara objek-objek OTcl lainnya. C++ dan OTcl saling terhubung
dengan menggunakan komponen TclCL. Variabel-variabel pada domain OTcl
dipetakan pada objek C++. Variabel ini cenderung dikenal sebagai sebuah handle.
Dalam domain OTcl, sebuah handle berfungsi sebagai substansi untuk menangani
12. 12
interaksi simulator dengan pengguna, maupun interaksi dengan objek OTcl
lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, sebuah handle dapat mendefinisikan
sendiri prosedur (procedure) dan variabel (variable) untuk memfasilitasi interaksi
tersebut. Pada domain OTcl, procedure dan variable disebut dengan instance
procedure (instproc) dan instance variable (instvar) secara berurutan.
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam NS-2 memiliki hierarki kelas
masing-masing. Hirarki kelas dalam NS-2 ini dapat berdiri sendiri dan saling
terhubung menggunakan TclCL sebagai antarmuka penghubungnya. Terdapat dua
tipe kelas untuk masing-masing domain tersebut. Tipe pertama terdiri atas kelas-
kelas yang terhubung antara domain OTcl dan C++. Hirarki kelas pada OTcl dan
C++ tersebut secara berturut-turut disebut juga dengan interpreted hierarchy dan
compiled hierarchy. Tipe kedua terdiri atas kelas-kelas OTcl dan C++ yang tidak
saling terhubung. Masing-masing kelas tersebut tidak termasuk interpreted
hierarchy dan compiled hierarchy.
[ http://fadiltelnet.blogspot.com/2010/08/network-simulator-ns-brief-
overview.html]
Pada saat satu simulasi berakhir, NS membuat satu atau lebih keluaran file
berbasis text yang berisi detail simulasi jika dideklarasikan pada saat membangun
simulasi. Ada dua jenis output NS, yaitu : File Namtrace, yang digunakan sebagai
keluaran tampilan grafis simulasi yang disebut network animator (NAM) dan file
trace, yang akan digunakan untuk analisa numerik.
Output Simulasi NS2 ini terjadi pada saat satu simulasi berakhir, NS
membuat satu atau lebihfile output text-based yang berisi detail simulasi jika
dideklarasikanpada saat membangun simulasi. Ada dua jenis output NS, yaitu :
13. 13
•File trace, yang akan digunakan untuk analisa numerik, dan
•File namtrace, yang digunakan sebagai input tampilan grafissimulasi yang
disebut network animator (nam).
Gambar 2.2. NAM Konsole (1)
14. 14
Gambar 2.3. NAM Konsole (2)
Berikut adalah contoh isi dari file trace hasil trace selama simulasi pada
jaringan wireless :
s 2.000931471 _3_ MAC --- 20 tcp 112 [13a 0 1 800]
------ [4194305:2 0:0 32 4194304] [0 0] 0 0
- Event (kejadian) berisi kejadian r ”received”, s ”sent”, f ”forwarded” dan
D ”dropped” .
- Time (waktu).
- ID Node tempat kejadian .
- Trace level antara lain MAC menunjukkan jika packet berhubungan
15. 15
dengan MAC layer. Untuk AGT menunjukkan packet transport layer.
Untuk RTR jika itu menunjukkan packet route.
- Sequence number (nomor urut packet).
- ”tcp” adalah tipe paket (tcp, ack, udp).
- Ukuran paket.
- [13a 0 1 800] menunjukkan informasi MAC layer.
- [4194305:2 0:0 32 4194304] menunjukkan IP source dan alamat tujuan
kemudian ttl (time to live) dari paket.
- [0 0] menunjukkan nomor urut dan pemberitahuan nomor (tcp
information).
0 0 adalah format mekanisme routing type pack.
2.4 Pengertian dan Jenis-jenis Topologi Jaringan :
Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan
komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu
jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik
dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation,
Hub, dan pengkabelannya.
Gambar 2.2 Ilustrasi Jaringan
16. 16
Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini
akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut
diantaranya sebagai berikut :
a) Biaya
b) Kecepatan
c) Lingkungan
d) Ukuran
e) Konektivitas
Topologi jaringan sendiri terbagi menjadi dua yaitu:
a) Physical. Merupakan gambaran fisik dari hubungan antara perangkat
(komputer, server, hub, switch, dan kabel jaringan) yang membentuk suatu
pola khusus.
b) Logical Merupakan gambaran bagaimana suatu perangkat dapat
berkomunikasi dengan perangkat lainnya.
2.3.1 Berikut jenis-jenis topologi jaringan:
1. Topologi Mesh ( Mesh Topology)
17. 17
Gambar 2.3 Jaringan Topologi Mesh
Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang
Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana
setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain.
Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk
jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah
Node). Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider)
untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka
tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam
jaringan.
Keunggulan topologi Mesh :
a) Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer
tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat
karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer
yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
b) Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer
A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B,
maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan
komputer lainnya.
c) Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi
yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer
lainnya.
d) Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan
18. 18
koneksi antar computer.
Kelemahan topologi Mesh :
a) Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam
topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat
rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port). Karena setiap komputer harus
terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan
konfigurasi menjadi lebih sulit
b) Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang
memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
19. 19
Karakteristik Topologi Mesh :
a) Topologi mesh memiliki hubungan berlebihan antara peralatan-peralatan yang
ada.
b) Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung
satu samalain.
c) Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat
sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang
terhubung.
1.
2. Topologi Star (Star Topology)
Gambar 2.4 Jaringan Topologi Star
Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan
menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator.
Masing – masing. Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation
yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi
sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh
20. 20
koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi
jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih
sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator.
Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat,
dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
Hubungan antar Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut
konsentrator, sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke
konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation.
Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu
sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke
konsentrator. Begitu pula jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau
terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu Workstation lain yang sedang
bekerja..
Keunggulan topologi Star:
a) Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan
yang sudah ada sebelumnya.
b) Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer User yang
bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang
lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja).
Kelemahan topologi Star:
a) Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih
besar
b) Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.
21. 21
3. Topologi Ring (Ring Topology)
Gambar 2.5 Jaringan Topologi Ring
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu
dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem
ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang
berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki
kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari
topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah
(sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu
kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk
menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota.
Keunggulan topologi Ring:
a) Hemat kabel.
b) Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila
dibandingkan dengan topologi Star.
22. 22
Kelemahan topologi Ring:
a) Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.
b) Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak
menjadi kaku.
c) Biaya pemasangan lebih besar.
4. Topologi Tree (Tree Topology)
Gambar 2.6 Jaringan Topologi Tree
Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat.
Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan
yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada
topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau
konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian. Pada
dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star,
23. 23
sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan
topologiStar.
Keunggulan topologi Tree:
a) Mudah dalam pengembangan jaringan.
b) Mudah dalam mendeteksi kerusakan.
c) Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan
terganggu.
Kelemahan topologi Tree:
a) Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka
sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.
5. Topologi BUS
Gambar 2.7 Jaringan Topologi Bus
Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada
media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk
24. 24
menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server
dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-
Connector).
Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang
memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila
resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja
secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client
menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur
utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optic sebagai media transmisi.
Keunggulan topologi Bus:
a) Biaya relatif murah dan hemat kabel.
b) Jika sebuah komputer bermasalah, maka tidak akan mempengaruhi komputer
lain.
Kelemahan topologi Bus:
a) Jika utama (coaxial) putus, maka komunikasi semua komputer yang terhubung
pada kabel tersebut gagal.
b) Jika tingkat traffic tinggi dapat menyebabkan kemacetan.
c) Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data
menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada
pengontrol User. Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi
gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut
25. 25
2.4 Definisi Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai routing. Router digunakan sebagai penghubung antar dua
atau lebih jaringan untuk meneruskan paket data dari satu jaringan ke jaringan
lainnya
2.5 Protokol Jaringan
Protokol adalah sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi
seperti pembuatan hubungan, mengirim data, pesan, informasi atau file, yang
harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar suatu sesi komunikasi data dapat
berlangsung dengan baik dan benar. Atau sekumpulan aturan untuk memecahkan
masalah-masalah khusus yang terjadi antar alat-alat komunikasi agar transmisi
data dapat berjalan dengan baik dan benar.
Elemen-elemen utama protokol adalah:
1. Sintaks, format data atau cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan
sinyal.
2. Semantik, digunakan untuk mengetahui kendali informasi untuk maksud
koordinasi dan penanganan kesalahan dan informasi yang telah dikirim.
3. Timing, termasuk penyesuaian kecepatan dan penyusunan paket-paket
informasi.
26. 26
2.5.1 UDP (User Datagram Protocol)
UDP merupakan protokol yang juga berada pada layer transport selain
TCP. Protokol ini bersifat connectionless dan unreliable dalam pengiriman data.
Connectionless berarti tidak diperlukannya suatu bentuk hubungan terlebih dahulu
untuk mengirimkan data. Unreliable berarti pada protokol ini tidak di jamin akan
sampai pada tujuan yang benar dan dalam kondisi yang benar pula. Kehandalan
pengiriman data pada protokol ini menjadi tanggung jawab dari program aplikasi
pada layer atasnya. Jika dibandingkan dengan TCP, UDP adalah protokol yang
lebih sederhana dikarenakan proses yang ada didalamnya lebih sedikit. Dengan
demikian aplikasi yang memanfaatkan UDP sebagai protokol transport dapat
mengirimkan data tanpa melalui proses pembentukan koneksi terlebih dahulu. Hal
ini pun terjadi pada saat mengakhiri suatu koneksi, sehingga dalam banyak hal
proses yang terjadi sangatlah sederhana dibanding jika mengirimkan data melalui
protokol TCP. Protokol UDP akan melakukan fungsi multiplexing/demultiplexing
seperti yang dilakukan protokol TCP, bila suatu program aplikasi akan
memanfaatkan protokol UDP untuk mengirimkan informasi dengan menentukan
nomor port pengirim (source port) dan nomor port penerima (destination port),
kemudian menambahkan sedikit fungsi koreksi kesalahan lalu meneruskan
segmen yang terbentuk ke protokol layer internet. Pada layer internet segmen
tersebut ditambahi informasi dalam bentuk datagram IP dan keudian ditentukan
cara terbaik untuk mengantarkan segmen tersebut ke sisi penerima. Jika segmen
tersebut tiba pada sisi penerima, protokol UDP menggunakan nomor port
informasi IP pengirim dan penerima untuk mengantarkan data dalam segmen ke
proses program aplikasi yang sesuai. Beberapa hal yang harus diperhatikan jika
27. 27
suatu program aplikasi akan menggunakan protokol UDP sebagai protokol
transport:
1. Tidak ada pembentukan koneksi. Protokol UDP hanya mengirim informasi
begitu saja tanpa melakukan proses awal sebelumnya.
2. Tidak ada pengkondisian koneksi. Protokol UDP tidak melakukan penentuan
kondisi koneksi yang berupa parameter-parameter seperti buffer kirim dan terima,
kontrol kemacetan, nomor urutan segmen, dan acknowledgement.
3. Memiliki header kecil. Protokol UDP meiliki 8 byte header di banding 20
header byte pada TCP.
4. Tidak ada pengaturan laju pengiriman. Protokol UDP hanya menekankan
kecepatan kirim pada laju program aplikasi dalam menghasilkan data,
kemampuan sumber kirim (berdasarkan CPU, laju pewaktuan, dan lain-lain) dan
bandwidth akses menuju internet. Jika terjadi kemacetan jaringan, sisi penerima
tidak perlu menerima seluruh data yang di kirim. Dengan demikian laju
penerimaan data dibatasi oleh faktor kemacetan jaringan yang terjadi, walaupun
pada sisi kirim tidak memperhatikannya.
2.5.2 Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Pada dasarnya jika 2 komputer akan melakukan pertukaran data/informasi,
memerlukan sebuah protokol yang bertugas untuk mengatur bagaimana
komunikasi antar komputer tersebut. Sekelompok komputer yang terhubung satu
sama lain dengan network interface (antar muka jaringan) yang kemudian di sebut
computer network (jaringan komputer) dapat menggunakan banyak macam
protokol, agar 2 buah komputer dapat berkomunikasi maka diperlukan protokol
28. 28
14 yang sama. Protokol berfungsi mirip bahasa manusia, dimana untuk dapat
berbicara dan mengerti satu sama lain diperlukan bahasa yang sama.
TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data
komputer dan memungkinkan komputer berbagai jenis dan vendor serta berbeda
sistem operasi untuk berkomunikasi bersama dengan baik. TCP/IP ini
dikembangkan pertama kali oleh lembaga riset Departemen Pertahanan Amerika
DARPA (Defense Advance Research Project Agency).
Perkembangan TCP/IP yang cepat dan diterima secara luas tidak hanya
dikarenakan rekomendasi DARPA, melainkan fitur-fitur penting yang ada pada
TCP/IP diantaranya:
1. TCP/IP dikembangkan menggunakan standar protokol yang terbuka. Tersedia
secara bebas dan dikembangkan tanpa bergantung pada perangkat keras ataupun
sistem operasi tertentu.
2. Tidak tergantung pada spesifik perangkat jaringan tertentu. Hal ini
memungkinkan TCP/IP untuk mengintegrasikan berbagai macam jaringan.
3. TCP/IP menggunakan pengalamatan yang unik dalam skala global. Dengan
demikian memungkinkan komputer dapat saling berhubungan walaupun
jaringannya seluas internet sekarang ini.
4. Standardisasi protokol TCP/IP dilakukan secara konsisten dan tersedia secara
luas untuk siapapun tanpa biaya. Hal ini diwujudkan dalam RFC (Request For
Comment).
TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung
jawab atas bagian-bagian tertentu dalam komunikasi data dan didesain untuk
29. 29
melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada LAN (Local Area Network)
maupun WAN (Wide Area Network). Dengan prinsip pembagian tersebut, TCP/IP
menjadi protokol komunikasi data yang fleksibel dan dapat diterapkan dengan
mudah di setiap jenis komputer dan antarmuka jaringan, karena sebagian besar isi
kumpulan protokol ini tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan
jaringan tertentu.
Agar TCP/IP dapat berjalan pada antarmuka jaringan tertentu, hanya
diperlukan perubahan pada bagian protokol yang 15 berhubungan dengan antar-
muka jaringan saja. Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dalam empat
lapisan/layer yang bertingkat. Keempat layer tersebut ialah:
1. Application Layer, merupakan layer program aplikasi yang menggunakan
protokol TCP/IP. Beberapa diantaranya adalah: Telnet, FTP (File Transfer
Protocol), SMTP (Simple Mail Transport Protocol), SNMP (Simple Network
Management Protocol), HTTP (Hypertext Transfer Protocol), DHCP (Dynamic
Host Configuration Protocol) dan DNS (Domian Name System).
2. Transport Layer, berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan
komunikasi antar dua komputer. Pada layer ini terdiri atas dua protokol, yaitu:
TCP (Transport Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol).
3. Internet Layer, berfungsi untuk menangani pergerakan paket data dalam
jaringan dari komputer pengirim ke komputer tujuan. Protokol yang berada dalam
fungsi ini antara lain: IP (Internet Protocol), ICMP (Internet Control Message
Protocol), dan IGMP (Internet Group Management Protocol).
4. Network Layer, merupakan layer paling bawah yang bertanggung jawab
mengirim dan menerima data dari dan ke media fisik. Model sekumpulan protokol
30. 30
TCP/IP tersebut dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada gambar
Gambar 2.8 Layer pada TCP/IP
2.5.3 DHCP (Dynamic Host Configurating System)
DHCP adalah protokol yang berbasis arsitektur client-server yang dipakai
untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan
lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua
komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua
komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara
otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang
32. 32
2.5.4 TCP (Transmision Control Protocol)
TCP merupakan protokol yang berada pada layer transport dari layer
TCP/IP. TCP adalah protokol yang bersifat byte stream, connection-oriented dan
reliable dalam pengiriman data. TCP menggunakan komunikasi byte-stream, yang
berarti bahwa data dinyatakan sebagai suatu urutan-urutan byte.
Connectonoriented berarti sebelum terjadi proses pertukaran data antar komputer
terlebih dahulu harus di bentuk suatu hubungan. Hal ini dapat doanalogikan
dengan proses pendialan nomor telepon dan akhirnya terbentuk hubungan.
Kehandalan TCP dalam mengirimkan data di dukung oleh mekanisme
yang disebut Positive Acknowledgement with Re-transmission (PAR). Data yang
di kirim dari layer aplikasi akan di pecah-pecah dalam bagian-bagian yang lebih
kecil dan di beri nomor urut sebelum di kirim ke layer berikutnya. Unit data yang
sudah di pecah-pecah tadi di sebut segment. TCP selalu meminta konfirmasi
setiap kali selesai mengirimkan data, apakah data tersebut sampai pada computer
tujuan dan tidak rusak. Jika data berhasil sampai tujuan, TCP akan mengirimkan
data urutan berikutnya. Jika tidak berhasil, maka TCP akan melakukan
pengiriman ulang urutan data yang hilang atau rusak tersebut. Dalam
kenyataannya TCP menggunakan sebuah acknowledgement (ACK) sebagai suatu
pemberitahuan antara komputer pengirim dan penerima.
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan Three-way
Handshake. Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap
nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan
saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai
berikut:
33. 33
Gambar 2.9 Proses pembuatan koneksi TCP (Three-way Handshake)
Keterangan dari gambar 2.9 adalah sebagai berikut:
1. Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah
segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak
untuk berkomunikasi).
2. Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan
acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
3. Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.
TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri
koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut
telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang
ditransmisikantelah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut
dengan koneksi yang reliable.
2.5.5 Port
Salah satu elemen penting yang digunakan dalam aplikasi socket adalah
port. Port merupakan sebuah koneksi data virtual yang digunakan aplikasi untuk
bertukar data secara langsung. Terdapat banyak port didalam sebuah sistem
komputer dengan fungsinya masing-masing. Sebagai contoh, dalam memonitoring
jaringan digunakan service SNMP yang umumnya menggunakan port UDP 161
34. 34
digunakan untuk mengirimkan dan menerima permintaan query dan port UDP 162
yang digunakan untuk menerima trap dari simpul jaringan. Port 80 digunakan
untuk HTTP, port 443 digunakan untuk HTTPS, dan seterusnya.
Nomor-nomor port dikategorikan dalam tiga jenis sebagai berikut :
1. Well-known ports Merupakan port yang telah digunakan secara internal oleh
operating sistem, misalnya port untuk koneksi internet, service FTP, dan
seterusnya. Port yang telah digunakan ini adalah port 0 sampai 1023.
2. Registered Port Port ini digunakan dalam aplikasi anda, range-nya adalah port
1024 hingga port 49151, cukup banyak port yang tersedia yang bebas dipilih
sehingga tidak perlu kuatir kekurangan port.
3. Dynamic/Private Port. Dari port 29152 sampai dengan port 6.
2.6 Pengenalan Sistem Operasi
Tugas dari sistem operasi yaitu mengurus jalannya program diatasnya,
koordinasi input, output, pemrosesan, serta pemasangan dan pembuangan
software. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum dinamakan
dengan kernel suatu sistem operasi. Sistem operasi dapat dikatakan sebagai
penghubung antara pengguna dengan hardware komputer. Sistem operasi
merupakan software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer
pada saat komputer dinyalakan.
2.6.1 Sistem Operasi Linux
Linux merupakan salah satu sistem operasi yang banyak digunakan
sebagai server dalam jaringan komputer. Linux termasuk sistem operasi yang
handal dan tahan terhadap virus. Disamping itu spesifikasi hardware yang
35. 35
dibutuhkan juga relatif lebih ringan bila dibandingkan dengan sistem operasi lain
seperti Windows untuk menjalankan fungsi yang sama. Dan kelebihan yang utama
adalah sistem operasi Linux bersifat free licence. Sebagai salah satu contoh sistem
operasi Linux adalah Linux OpenSUSE.
OpenSUSE adalah distro Linux versi komunitas yang didukung dan
disponsori oleh Novell. OpenSUSE merupakan distro Linux opensource dan gratis
yang menjadi dasar pengembangan bagi distro Linux komersil yang disediakan
oleh Novell, SUSE Linux Enterprise Server (SLES) dan SUSE Linux Enterprise
Desktop (SLED).
Salah satu keunggulan utama dari OpenSUSE dibandingkan distro Linux
lainnya adalah kelengkapan pustaka dan berlimpahnya software yang disertakan.
Bersama Red Hat, SUSE adalah distro Linux versi awal yang terus bertahan dan
berkembang hingga sekarang.
Banyak orang yang takut menggunakan OpenSUSE karena bias pada
lisensi yang digunakan. OpenSUSE adalah distro Linux yang free dan open
source. OpenSUSE dapat digunakan secara bebas dan tanpa biaya. Jika suatu
perusahaan atau lembaga menginginkan varian distro berbasis SUSE yang disertai
dukungan support, tersedia SLES dan SLED. Feature yang sudah stabil dan sudah
teruji pada OpenSUSE merupakan dasar dari software yang disertakan pada SLES
dan SLED.
Distro Linux OpenSUSE ini stabil, mudah dalam melakukan deteksi
perangkat keras, mudah dikelola dan didukung penuh oleh komunitas
pengembang di seluruh dunia serta memiliki dukungan sponsor dari perusahaan
besar