Asam dapat memberi proton atau menerima elektron bebas. Terdapat tiga definisi asam: Arrhenius (meningkatkan H3O+), Brønsted-Lowry (pemberi proton), dan Lewis (penerima elektron). Asam dapat dipisahkan dengan destilasi uap, pengendapan, dan metode lain. Beberapa asam yang diidentifikasi adalah asam asetat, oksalat, dan benzoat.
1. IDENTIFIKASI ASAM
Nama KelompoK 4 :
Aisyah
Afri Yanti
Berliana Novianita
Elok Faikoh
Fandi Akhmad
Fifi Nur Hidayah Ningseh
Faris Mohammad Hadiningrat
Nurillah Dwi Novarienti
2. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion
H+
) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa.
Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam
kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan
Lewis.
Arrhenius: asam adalah suatu zat yang meningkatkan
konsentrasi ion hidronium (H3O+
) ketika dilarutkan dalam
air.
Brønsted-Lowry: asam adalah pemberi proton kepada
basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai
pasangan asam-basa konjugat.
Lewis: asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa.
DEFINISI ASAM
3. Cara Pemisahan Golongan
Asam
• Pemisahan destilasi uap
Jenis senyawa asam yang dapat dipisahkan
dengan cara destilasi uap : Asam formiat, Asam
Benzoat, Asam asetat, Acetosal, salipyrin, dan
asam sinamat.
• Pemisahan sisa destilat
Dipisahkan dengan cara pengendapan, yaitu
larutan diasamkan dengan asam asetat + Ca2+
,
maka terbentuk endapan, endapan disaring dan
diasamkan kembali.
4. Acetosal (Asam Asetil Salisilat)
• Serbuk putih, fluorescensi ungu
• TL 137°C
• Kelarutan dalam air 1: 550, spiritus 1:3, eter 1:2
• Reaksi :
FeCl3 → negatif,(spesifik/ beda dengan asam)
salisilat) panaskan → ungu
Marquis : merah darah
Frohde : segera ungu
5. Asam Asetat
• Baunya khas
• Zat + FeCl3 -> Merah bata
• Titik Lebur 165 °C
• Titik Didih 118 °C
• Garam asetat + AsO3 (dipanaskan) ->
kakodil oksida, yang baunya sangat tidak
enak
6. Acidum Meconicum
Kelarutan: 1) Air dingin = Sukar larut
2) Air panas = Agak mudah larut
3) Eter = Sukar larut
4) Alkohol = Mudah larut
Garam K, Na, dan NH4 = mudah larut
Larutan dalam air dari garamnya FeCl3 = Warna
Merah Darah, warna merah ini tahan terhadap
HCl, HgCl, dan SnCl2 namun akan hilang jika
ditambahkan terus menerus lalu menjadi merah
dengan KNO3
Reaksi Kristal, dengan garam Ag, Cu, Ferro,
Pyridinenya
7. Sinonim Asam Nikotinat, Niasina (Antipelagra)
Titik leleh = 235 – 250 °C
Bentuk = kristal putih, tak berbau
Kelarutan = 1) air dingin = 1 : 70 = Agak sukar larut
2) air panas = 1 : 10 = Larut
3) spir port = 1 : 80 = Agak sukar larut
Dipijar dengan Na2CO3 = bau pyridine
Larutan asam dalam air + HgCl = Kristal
Larutan + 2,4- dinitrochlorobenzen ----- + spir. KOH
menghasilkan warna merah anggur sesudah beberapa waktu
hilang, jika ditambahkan lagi spir. KOH warna akan timbul lagi.
Larutan dalam air 1 cc CNBr + 1 cc spir, vanilin akan
menghasilkan warna merah jingga, lalu endapan merah.
Acidum Nicotinicum
Pyridine-3-carbxilie / vitamin B3
8. Bentuk = cairan seperti minyak, berwarna kuning
sampai merah coklat pada suhu ruang berupa
cairan kental.
Warna kuning pucat atau kuning kecokelatan.
Asam ini memiliki aroma yang khas (tengik).
Titik leburnya 15.3 °C dan titik didihnya 360 °C.
Larutan dalam spir (1:20) bereaksi asam terhadap
lakmus
Tak larut dalam air, bercampur dengan eter, CHCl,
benzen, etanol minyak, lemak
Rumus kimia: CH3(CH2)7CHCH(CH2)7)COOH.
Acidum Oleinicum Crudum
Asam Oleat
9. Pemerian = Hablur ,tidak berwarna .
Kelarutan = Larut dalam air dan etanol
Kegunaan = Sebagai zat tambahan
Penyimpanan = Dalam wadah tertutup rapat
Titik leleh = anhydrida = 189°C
= 99,4°C
Rx CARLETTI = Zat + Resoroin + gly-serin + H2SO4 pekat ----- Violet merah -----
biru ungu, yang kemudian akan hilang pada pengenceran dengan air.
Rx GUNN = Lar. Pekat + larutan FeSO4 dalam H3PO4 (1:10) akan menghasilkan
endapan kuning (Fe-oxalat)
5 cc larutan + ½ cc HCl + 1,2 g Zn dipanaskan 1 menit akan terbentuk glyoxyl.
Hasil larutan dituang ke dalam tabung lain 5 gtt (tetes) phenylhydrazin HCl (1:100)
akan menghasilkan warna merah.
Sublimasi mikro = Larutan 1% + CdSO4 = kristal
Zat + FeCl3 menghasilkan warna kuning kenari
Reaksi Kupril
Zat + CuSO4 1% + NaOH menghasilkan warna biru
Zat dalam air + KmnO4 + H2SO4 dipanaskan warna hilang
Acidum Oxalicum
Asam Oksalat (COOH)2. 2H2O
10. Asam Pantotenat tersedia dalam garam kalsium
(kalsium pantotenat)
Rumus molekul :
Asam Pantotenat : C9H17NO5
Kalsium Pantotenat :
C18H32CaN2O10
Pemerian dan kelarutan :
Kalsium Pantotenat pemeriannya serbuk putih; tidak
berbau; rasa pahit; agak higroskopis. Kelarutannya
mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis
tidak larut dalam etanol 95%, dalam kloroform, dan
dalam eter.
Acidum panthothenicum
Vitamin B-5/B-Kompleks
11. Identifikasi kalsium = reaksi positif
Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam
oksalat yang bila dilihat di bawah mikroskop berupa kristal putih
amplop.
Cuprifil = reaksi positif
Larutan zat dibasakan dengan NaOH + 1 tetes CuSO4 , akan terjadi
kompleks Cu yang biru jernih.
Pemijaran : bau kacang, ketika dipijar akan terbentuk gelembung-
gelembung.
Reaksi penegasan :
sejumlah lebih kurang 50 mg zat dalam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan
selama 1 menit, dinginkan. Tambahkan 5 ml HCl 1 N dan 2 tetes
larutan FeCl3 akan terbentuk warna kuning terang.
Identifikasi gugus hidroksil pada Asam pantotenat
Dengan uji diazo yaitu : Zat + Diazo A + Diazo B (4:1) + NaOH,
panaskan merah frambos (tidak dapat ditarik dengan amil alkohol)
Acidum panthothenicum
Vitamin B-5/B-Kompleks
12. BM = 137.1133
Titik leleh = 214-217℃
Titik didih = 336.2°C at 760 mmHg
Titik nyala = 171.3°C
Asam ini merupakan turunan fenol asam benzoat.
Pemerian = putih kristal padat
Kelarutan = sedikit larut dalam air dan kloroform tetapi lebih larut
pelarut organik polar seperti alkohol dan aseton.
asam 4-hidroksibenzoat terutama dikenal sebagai dasar penyusunan
esternya, yang dikenal sebagai paraben, yang digunakan sebagai
pengawet dalam kosmetik.
Rx dengan Aqua Brom = endapan putih
Rx Millon = merah
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam
nitrat
Acidum p-Oxybenzoicum
4-Hydroxybenzoic acid C7H6O3
13. BM = 326,1
Titik leleh = 91-92℃
Pemerian = kristal putih berbentuk pelat
Kelarutan = Sukar larut dalam air dan mudah larut
dalam spir
Larutan + FeCl3 = Ungu
Larutan NaNO2 + 5 tetes H2SO4 dilut = hijau
Ditambahkan Aqua Brom = endapan putih
Dipijar = bau fenol
Salypyrin
Salycylas antipyrin C18H18O4H2
14. Reaksi terhadap antipyrin :
a) Mayer = Endapan kuning muda
Pembuatan = 1,36 gram HgCl2 dilarutkan dalam 60 ml air dan 5 gram KI
dilarutkan dalam 10 ml air, lalu kedua larutan tersebut dicampurkan
dan di add air sampai volume campuran seluruhnya menjadi 100 ml
b) Dragendrof = Jingga
Pembuatan = 8 gram Bi(NO3)3.H2O dilarutkan dalam 30% b/v
HNO3 dan 27,2 gram KI dilarutkan dalam 50 ml air, lalu kedua
larutan tersebut dicampurkan dan dibiarkan selama 24 jam, saring
lalu ad air sampai volume keseluruhan campuran menjadi 100 ml.
c) Bouchardat = Endapan coklat
Pembuatan = Sebanyak 4 g kalium iodida ditimbang dan dilarutkan
dalam air suling, ditambahkan iodium sebanyak 2 g dan dicukupkan
dengan air suling sampai 100 ml.
d) DAB (Di Metil Amino Benzaldehid ) HCl = Rosa merah
Pembuatan = Timbang dengan tepat 4-Dimetil Amino Benzaldehida
sebanyak 2,00 gram, larutkan dalam 90 ml HCL 6N lalu tambah
aquadest hingga 100 ml larutan.
Salypyrin
Salycylas antipyrin C18H18O4H2
15. Acidum Ascorbicum (Asam
Askorbat)
• Asam askorbat berupa hablur atau serbuk putih
atau agak kuning. Dalam keadaan kering stabil
di udara, dalam larutan mudah teroksidasi.
Melebur pada suhu lebih kurang 190°.
• Asam askorbat mudah larut dalam air, agak
sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform, eter dan benzena (Farmakope
Indonesia, 1995).
16. Acidum Ascorbicum (Asam
Askorbat)
• Asam askorbat dengan logam membentuk
garam, peka terhadap panas, tidak larut dalam
lemak dan sangat mudah teroksidasi dalam
keadaan larutan, adanya katalisator Fe dan Cu,
enzim askorbat oksidasi, sinar serta suhu tinggi
menjadi asam dehidroaskorbat. Namun,
senyawa ini juga mudah tereduksi kembali
menjadi asam askorbat. (Counsell, 2004).
18. Reaksi Warna yang ditimbulkan
+ FeCl3 Kuning
Larutan asam askorbat + CuSO4 + NaOH Biru ungu
+ Iod Warna hilang
+ Fehling Endapan CH2O
+ KMnO4 Endapan putih
+ NaOH Merah *bila tidak dalam campuran
Reaksi warna Szest-Gyirgyl :
Larutan asam askorbat + NaOH 1,0 N + Asam
lemah + FeSO4
Ungu
Spot Test:
Asam askorbat + FeSO4 + NaHCO3
Ditambah asam
Ditambah basa
Ungu
Hijau
Ungu
Pemijaran Kuning
19. Acidum Asparacinum (Asam
Aspartat)
• Asam aspartat (aspartat) merupakan satu dari
20 asam amino penyusun protein. Asam
aspartat bersifat asam dan dapat digolongkan
sebagai asam karboksilat. Asam aspartat adalah
zat non-essensial bagi mamalia. Fungsinya
diketahui sebagai pembangkit neurotransmisi di
otak dan saraf otot.
21. Reaksi Warna yang ditimbulkan
Asam aspartat + FeCl3 Cokelat muda
Asam aspartat + NaOH + CuSO4 Ungu
Asam aspartat + KMnO4 Bau asetal
22. Acidum Benzoicum (Asam
Benzoat)
• Asam Benzoat (C7H6O2) merupakan asam
karboksilat aromatik yang paling sederhana.
Asam lemah ini dan derivatnya biasanya
digunakan sebagai bahan pengawet makanan,
terutama saos dan sambal. Zat ini merupakan
antimikroba karena dapat menghambat
pertumbuhan khamir dan bakteri pada makanan
yang telah dibuka kemasannya.
23. Acidum Benzoicum (Asam
Benzoat)
• Pemerian asam benzoat berupa hablur
berbentuk jarum atau sisik, putih, sedikit berbau
(bau benzaldehida). Agak mudah menguap
pada suhu hangat dan mudah menguap dalam
uap air. Asam benzoat sukar larut dalam air,
mudah larut dalam etanol, kloroform dan eter
(Farmakope Indonesia, 1995).
25. Reaksi Warna yang ditimbulkan
FeCl3 Cokelat
CaCO3 + FeCl3 3N Netral, membentuk Fe-Benzoat
Asam benzoat + alkohol + konsentrat
H2SO4
Lalu diencerkan
Bau etilbenzoat (spesifik)
Asam benzoat + Pb Asetat
Dipanaskan Terbentuk Kristal pada dinding tabung
reaksi
26. Acidum Butyricum (Asam
Butirat)
• Asam Butirat (C3H7CO2H) atau Asam Butanoat
adalah senyawa asam organik golongan asam
alkanoat (asam karboksilat) yang memiliki gugus
karboksil, karbonil yang berikatan dengan gugus
hidroksil. Asam butirat adalah bahan utama
untuk memberi bau pada mentega. Asam butirat
mudah larut dalam air, etanol, eter.
29. Acidum Boricum (Asam Borat)
• Asam Borat (H3BO3) berbentuk serbuk padat
berwarna putih, beracun, tidak berbau, rasa
pahit, dengan titik didih 300ºC dan titik leleh
171ºC. Asam borat digunakan sebagai bahan
pengawet, antispetik, bahan pelapis tahan air
untuk kayu, semen, bahan porcelain, kaca,
karpet, pengerasan baja, kondensor listrik. Larut
dalam air dengan perbandingan 1 : 25.
31. Reaksi Hasil
Asam Borat + FeCl3
+ NaOH + FeCl3
Kuning
Jingga dan asam borat tak larut
Asam Borat + metil merah merah
Asam Borat + metil kuning kuning
Asam Borat + methanol + H2SO4
Dibakar Nyala Hijau (spesifik)
32. Acidum Camphoricum (Camphoric
Acid)
• Camphoric acid atau Asam Champironat
(C10H16O4) memiliki pemerian; berbentuk keeping
hablur, mengkilap, tak berwarna. Memiliki titik
lebur 185-186 ºC.
33. Reaksi Warna yang dihasilkan
Larutan garam netral zat + FeCl3 Cokelat
Reaksi Murexide
KClO3 + HCl + dipanaskan
+NH4OH encer
Kuning Jingga
Ungu
Ca(OH)2 + air, keringkan Bau minyak peppermint
Reaksi Parri
Zat + CO(NH3)
(+)
Ungu
34. Acidum Cinnamylicum (Asam Sinamat)
• Asam sinamat (C6H5CHCHCO2H) merupakan
suatu senyawa organik, senyawa kristal
berwarna putih yang sedikit larut dalam air.
Asam sinamat mendidih pada suhu 300 ºC, dan
meleleh pada suhu 133 ºC. Asam sinamat
diperoleh dari minyak sinamon atau dari balsam
seperti storax dan merupakan bahan utama
pembentukan kemenyan dan bahan parfum.
Asam sinamat memiliki bau seperti madu.
36. Acidum Phenylocinchonoicum
• merupakan hablur berbentuk jarum
• berwarna putih kekuningan
• tidak berbau
• rasa aromatic agak pahit.
• Memiliki titik lebur 210o
– 212o
C. Tidak larut
dalam air dan di dalam spirtus sukar larut
37. Reaksi Hasil
Sublimasi Jarum-jarum
Larutan di dalam Asam pikrat Warna kuning
Larutan + dilute HCl + Aqua Brom
berlebih
Endapan warna kuning
Larutan + dilute H2SO4
Dipanaskan
Larut
Kuning
Larutan dalam HgCl2 Mula-mula terbentuk amorf
kemudian membentuk jarum-jarum
rambut
38. Acidum Phthalicum
• memiliki rasa yang pahit
• Titik leburnya sulit ditentukan dikarenakan
terbentuk anhidra dan menyublim.
• Kelarutan daalam air 0.8 : 100
• Kelarutan dalam eter 0.6 : 100
39. Acidum Propionieum
• C3H6O2
• Memiliki berat molekul 74,08
• Berbau tengik dan sangat menyengat
• Asam dan garamnya mudah
larut dalam air. Bentuk garam natrium bersifat
lebih larut dalam air dibandingkan garam kalsium
40. Acidum Salicilicum
• Bentuk padat, serbuk kristal tidak berwarna atau
berwarna putih tetapi jika dibuat dari metil
salisilat alami, berwarna kuning atau merah
muda
• tidak berbau atau sedikit berbau mint
• berasa manis
• Berat molekul 138,1
• Rumus molekul C7H6O3
• Titik sublimasi 76o
C; Titik lebur 159o
C
• Kelarutan dalam air 0,2 g/100 mL pada 20 o
C
41. Reaksi Hasil
+ FeCl3 Warna ungu stabil
pada spirtus
+ Aqua Brom Endapan putih
Esterifikasi
(zat + methanol dan
H2SO4 pekat)
Bau Gandapura
42. Acidum Stearinicum Crudum
• Asam stearat adalah campuran asam organik
padat yang diperoleh dari lemak sebagian besar
terdiri dari asam oktadekanoat, C18H36O2 dan
asam heksadekanoat, C16H32O2
• Asam lemak ini merupakan asam lemak jenuh,
wujudnya padat pada suhu ruang
• Dalam bidang industri asam stearat dipakai
sebagai bahan pembuatan lilin, sabun, plastik,
kosmetika, dan untuk melunakkan karet.
43. •Pemerian : zat padat keras mengkilat
menunjukkan susunan hablur; putih atau kuning
pucat; mirip lemak lilin
•Titik lebur : 540
. Titik didih : 3840
.
•Kelarutan : sangat sedikit larut dalam air; larut
dalam alkohol; benzena kloroform; aseton;
karbon tetraklorida; karbon disulfida; amil asetat
dan toluen
44. Reaksi Hasil
500 mg zat
ditambahkan 10 ml air
dan 100 mg K2CO3
Di dinginkan
Larut
Kristal putih
+ NaOH kemudian
dikocok
Agar berbusa
+ HCl dilute
+ minyak pada
permukaan dan
didinginkan
Jernih
Padat
45. Acidum Succinicum
• kristal tak berwarna
• titik lebur 182o
-185o
C
• Digunakan untuk memproduksi obat
sulfa, vitamin A, vitamin B dan antikonvulsan
lain, agen dahak longgar, diuretik dan obat
untuk menghentikan pendarahan
• Sebagai reagen kimia yang digunakan metode
reagen standar alkali, agen buffering, sampel
perbandingan dengan kromatografi gas. Juga
digunakan sebagai pelumas dan surfaktan
bahan baku
46. Reaksi Hasil
Reaksi Kristal
(larutan netral +
PbNO3)
membentuk Kristal
lapis
+ NH4OH kemudian
diuapkan dalam cawan
Dengan batang korek
api + HCl
Pyrrol
warna merah
47. Sulfophenilas – Zn
• Merupakan bubuk putih kecoklatan
• tidak berbau
• rasa asam sepat
• Higroskopis
• Di dalam air beraksi asam terhadap lakmus
48. Reaksi Hasil
+ FeCl3 Warna ungu stabil
+ (NH4)2CO3,
Berlebih
endapan putih
larut
49. Reaksi Hasil
Asam sinamat + KMnO4 + H2SO4 Bau benzaldehid
Asam sinamat + KMnO4 + Na2CO3 Cokelat
Garam-garam sinamat netral + FeCl3 Cokelat jingga
Larutan asam sinamat + CaCO3 berlebih
Filtratnya disaring + MnSO4
Putih – Kristal kuning
50. BENZOAT BENZILICUS (Benzil Benzoat)
•Pemerian
Cairan seperti minyak, jernih, tidak berwarna; bau sedikit
aromatis; menimbulkan rasa tajam membakar lidah. Titik leleh 19-
20 °C dan titik didih 323-324 °C.
•Kelarutan
Praktis tidak larut dalam air dan dalam gliserol; bercampur dengan
etanol, dengan klorofom, dan dengan eter.
•Identifikasi
1. Dipanaskan dengan KMnO4 menghasilkan bau etanol dan
amandol.
2. KOH, destilasi: destilat dioksid.
3. Ditambah FeCl3 akan menghasilkan endapan coklat kuning.
51. CITRAS FERRICUS
•Pemerian
•Keping-keping merah tipis bening. Rasa metal lemah.
•Kelarutan
•Larut dalam air, bereaksi asam lemah, tak larut dalam eter,
spiritus.
•Larutan : Fe (+)
•Identifikasi
•500 mg zat dalam 400 ml air ditambah 5 ml NaOH lalu dimasak,
5 ml filtrat diasamkan dengan H2
SO4
ditambahkan 1 ml FeSO4
+
KMnO4
akan menghasilkan endapan putih.
52. CITRAS FERRICUS CUM CITRATTE
AMM
(Ferri et amonili citran)
•Pemerian
Keping-keping bening berwarna coklat merah.
•Kelarutan
Mudah larut dalam air, hampir tidak larut dalam spiritus.
•Identifikasi
1. Pemijaran akan meninggalkan sisa yang berwarna merah
coklat, larutkan dalam Hcl maka reaksi Fe (+), + KCNS akan
menghasilkan warna merah darah.
2. Larutan diasamkan dengan H2SO4 + HgSO4 + KMnO4 akan
menghasilkan endapan putih.
53. CITRAS FERRICUS CUM CITRATE
CHINNI
•Pemerian
•Keping-keping kuning, coklat merah bening, rasa pahit.
•Kelarutan
•Pelan-pelan larut dalam air.
•Identifikasi
•1. Larutan dalam HCl + KFe(CN)6 akan menghasilkan warna
coklat.
•2. Larutan + Iod (aq) akan menghasilkan endapan coklat.
•3. Reaksi (+) untuk asam sitrat ferri serta chinin.
54. GLUCONAS CALCICUS
•Pemerian
Bubuk putih berbutir, tak berbau, tak berasa. Stabil dalam air. Bila
dipijarkan akan menggelembung.
•Identifikasi
1. Larutan dalam air + FeCl3 akan menghasilkan warna kuning.
•2. Larutan dalam air yang mendidih + 0,65 ml asam asetat glacial
+ fenilhidrazin HCl (panaskan 30 menit di water bath) akan
menghasilkan kristal dengan titik leleh 199-205 °C sesudah
direkristalisasi di dalam air.
55. GLYSEROPHOSPHAS CALCICUS
•Pemerian
Berupa bubuk kristal putih. Dalam air mendidih sukar
larut. Dipijarkan tidak menggelembung, bau sangat
menusuk seperti kayu bakar.
•Identifikasi
1. Reaksi terhadap Ca positif.
2. Ditambah KHSO4 kering akan menghasilkan asrolein
dinyatakan dengan mengeluarkan air mata, ditambahkan
dengan Na-nitroprusid + piperidin menghasilkan biru
gentian. .
56. Acidum Folicum
• Nama lain : pteroylmonoglutamic acid
• kristal kuning jingga, tak berbau dan
tak berasa.
• Cepat larut dalam air
• BM : 441,1 g/mol
• Rumus Kimia : C19H19O6N7
• manfaat asam folat. Diantaranya yaitu untuk dalam
kesehatan kehamilan fungsinya untuk mencegah kecacatan
janin ketika dilahirkan. Kegunaan lainnya yaitu membantu
tubuh ketika proses metabolisme protein berlangsung, serta
turut dalam membangun sel-sel darah merah yang sehat, dan
juga membantu menurunkan kadar homocysteine (asam
amino yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung).
57. Reaksi acidum folicum
Zat Pereaksi Hasil Pengamatan
Acidum Folicum
+ NaOH encer Kuning
+ Na2CO3 Kuning
+ HCl encer panas Larut
+ H2SO4 pekat Kuning – Hilang
58. Acidum Fornicum
• Dikenal juga sebagai asam semut karena secara alami
terdapat pada semut.
• Cairan jernih, tak berwarna, bau spesifik, menusuk
• BM : 46,03 g/mol
• TD : 100o
C (bebas air)
• Rumus Kimia : HCOOH
• 2 tetes larutan + 1 tetes K4Fe(CN) 1% + fenilhydrazin
HCl 1% + 2 tetes HCl pekat ---> rosa
• Mereduksi Fehling dingin
• + AgNO3 ---> ↓ Ag (kecuali dalam ammoniakal)
59. Acidum Gluconicum
• Acifum gluconicum merupakan asam organik nonkorosif,
asam lemah, tidak berbau, tidak beracun. Asam ini
secara alami dapat ditemui dalam buah-buahan dan
madu.
• Bentuknya berupa cairan kental seperti sirup
• Mudah larut dalam air, sukar larut dalam alkohol dan
eter.
• Rumus Kimia : C6H12O7
60. • Larutan dalam air + FeCl3 ---> kuning
• Larutan dalam air mendidih + 0,65 ml asam asetat
glacial + fenilhydrazin HCl, dipanaskan 30 menit --->
kristal dg TL : 199 - 205 o
C sesudah direkristalisasi
dalam air
• Reaksi CUPRIFIL : hasil (+)
– Zat + CuSO4 1% + NaOH ---> warna biru laut (CuO2)
• Oksidasi menjadi pentosa dg hipoklorit, dinyatakan dg
Reaksi BIAL :
– Zat + oroin + HCl + FeCl3 ---> biru hijau, dapat ditarik
dengan amylalkohol
61. Acidum Glutmicum
• Bubuk kuning coklat, bau votain, rasa asin spesifik.
• Larut dalam air
• Rumus kimia : C5H9NO4
• BM : 147,13g/mol
• TL : 247-249 °C
• Acidum glutmicum sangat vital dalam mendukung fungsi otak
dan metabolisme, seperti produksi energi dan biosintesis
protein. Di dalam tubuh, sebagian besar asam ini terdapat
dalam otot dan otak.
• Zat + FeCl3 ---> jingga
• Reaksi Cuprifil ---> (+)
– Zat + CuSO4 1% + NaOH ---> warna biru laut (CuO2),
kocok dulu
62. Acidum Glycolicum
• Nama lain : Hydroxyacetic acid
• Titik leleh : 76-80o
C
• Rumus kimia : HOCH COOH₂
• Larut dalam air, alkohol, dan eter.
• BM : 76 g/mol
• Zat higroskopik, dan tidak berbau.
• Kegunaan : Membuang sel-sel kulit mati, menghilangkan
jerawat, memperbaiki jaringan kulit dan bertindak sebagai
antioksidan.
• Reaksi Deniges :
– 1 tetes larutan + H2SO4 pekat ---> keluar CO2 --->
formaldehid : Schiff (+)
• Reaksi fanton :
– Larutan + FeSO4 + H2O2 ---> merah jingga
63. Acetanilidum
• Rumus kimia : C6H5NH(C2H30)
• Hablur mengkilap, tak berbau, dan tak berwarna.
• TL : 113 – 114o
C
• Kelarutan :
– Air 1 : 0,5
– Spir 1 : 3,7
– Eter 1 : 2,5
– CHCl3 1 : 12
64. • Zat padat + H2SO4 conc + K2Cr2O7 padat, diaduk ---> ungu
- biru hijau
• + aq. Brom ---> mula-mula warnanya hilang, bila
berlebihan : ↓ putih.
• Reaksi RUHGE
– Dipanaskan dengan HCl 25%, dinginkan + NaOH dan
basa lemah ---> ungu kotor
• Reaksi isonitril :
– Zat + spir + KOH, dipanakan CHCl3, dipanaskan lagi
---> bau isonitril
• Esterifikasi :
– Zat + alkohol + H2SO4 conc , dipanaskan ---> bau
wangi etil acetat
65. Nikotinamidum
• Nama lain : piridina-3-karboksamida
• Bubuk kristal putih tak berwarna, rasa sedikit pahit.
• TL : 130 – 132 o
C
• BM : 122 g/mol
• Rumus Kimia : C6H6N2O
• Kelarutan :
– larut dalam 1 bagian air
– Larut dalam 1,5 bagian etanol
– Sukar larut dalam kloroform dan eter
66. • Larutan + cyan bromida + anilin/spir ---> kristal merah,
sesudah 1 menit ---> kuning keemasan
• Dipijarkan dengan Na2CO3 ---> bau pydin
• Dengan FeCl3 ---> coklat merah
• Reaksi Cuprifil ---> hasil (+)
– Zat + CuSO4 1% + NaOH ---> warna biru laut (CuO2)
• Dengan pereaksi Nessler ---> kuning + ↓putih
• Batang korek api ---> kuning (+)
• Zat + dinitroklorobenzol, dipanaskan sampai jernih lalu
dinginkan + spir. KOH ---> merah tua
• Fehling ---> mereduksi dengan pemanasan.
67. Acidum Hippuricum
• Nama lain : Asam Hipurat
• Titik leleh : 190°C
• Titik didih : 240°C
• Reaksi : konjugasi dengan asam
amino dan ditambahkan asam benzoate
akan menghasilkan asam hipurat
Rumus struktur
68. Acidum Iodoxychinolin
Sulfonicum
• Nama resmi : ACIDUM IODOXYCHINOLIN
SULFONICUM
• Nama lain : Loretin
• Bentuk : bubuk kristal
• Warna : kuning muda
• Titil leleh : 276-283°C
• Kelarutan : air = 1 : 1000
Spiritus = sukar larut
• Reaksi : a. Larutan + FeCl3 => hijau
69. Lajutan...
b. Dipanaskan dengan HNO3 => merah
coklat, keluar uap l2 berwarna coklat-
kuning, dan reaksi terhadap sulfat (+)
c. Dengan bikarbonat => keluar CO2, larutan
berwarna merah jingga
Struktur kimia
70. Acidum Lacticum
• Nama resmi : ACIDUM LACTICUM
• Nama lain : Asam Laktat
• Rumus molekul : C3H6O3
• Berat molekul : 90,08
• Pemerian : cairan kental, tidak berwarna atau agak kuning, tidak
berbau atau berbau lemah, tidak enak, larutan encer berasa asam,
dan higroskopis.
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
• Reaksi : a. zat + H2SO4 pekat 2cc dinginkan + gua iacol 3 %
dalam spirtus : merah fuchsin. Asam appel dan glycolat (+) tannin
dan asam laktat : coklat
71. Lanjutan...
b. Iodoform (+)
c. Diuapkan : sisanya tak berasa
d. Ditambahkan NaOH dan ditambahkan
Nani tropusin (padat) => merah
e. Kristal
1. Co-Ba-Laktat
2. Co-Pb-Laktat
72. Acidum Laevulinum
• Nama resmi : ACIDUM LAEVULINUM
• Titik leleh : 37°C
• Titik didih : 245°C
• Sifat : mudah larut dalam air, eter, alcohol
• Reaksi : a. Iodoform reaksi (+)
b. Kristal : dinetralkan dengan reehte
uitdoving
c. Iodoform test : asam Laevulinght homolog
dengan pyrodruivenz, sedikit uap air,
destilatnya masih mengandung 1%
73. Acidum Malikum
• Nama resmi: ACIDUM MALICUM
• Nama lain : Asam appel
• Titi leleh : 100°C
• Reaksi :
• a. Umbeliform : zat + H2SO4 pekat + resorcin,
dipanaskan diatas api kecil, dinginkan, lalu
diencerkan dengan air, + NH4OH pekat akan
berflouresoensi biru
• b. Kristal => garam Ag
74. Sajodin
• Bentuk : serbuk putih
• Warna : sedikit kuning
• Sifat : tidak berasa dan tidak berbau. Bila
dirasa mengandung lemak
• Reaksi :
a. + H2SO4 pekat , kemudian dipanaskan =>
menguap
b. + Asam asetat, kemudian dimasak, sampai
asamnya memisah sebagai cairan yang berat/lebih
berat, filtratnya memberi reaksi Ca (+)
75. Acidum Sulfanilicum
• Titik leleh : tidak ada
NH2C6H6HSO3
• Organoleptis : bubuk, warna putih, rasa asam
• Larut dalam air, tidak larut dalam alcohol, dan eter
• + P- Massa molar : 98,08 g/mol
• DAB (Dimetil Amino Benzaldehida)-HCL = kuningjingga
• Ketika di campur dg KBrO4 : Violet kuning-coklat tua
• KH3o4 + HCL (warna putih bubuk akan menjadi bening)
+BaCL3 → endapan BaCL3
• Uji korek api : Kristal
• Reaksi Kristal : a). aseton-air
b). sublimasi
76. Acidum Tartaricum (asam
tartrat)
• Titik leleh : 170°C
• Massa molekul : C4H4O6
• Organoleptis : Kristal putih bening
• Larut dalam air, ketika diuapkan keras seperti sirup
• + spirtus akan sangat asam
• Ex : 3g zat + 5ml NaOH +100cc air → asam kuat
• Reagen :
– Kbr 10%
– H2so4 1 %
– H2o 100 %
• Larutan 6,1 ML zat + o,1 reagen diatas + 2ml h2so4
pekat → biru →(diencerkan) dg air →merah frambos
+ asam sitrat → hijau + asam malat → biru
77. Acidum Trickloraceticum
(asam trikloroasetat)
• Struktur molekul : CCl3COOH
• Massa molekul : 163.4 g/mol
• Titik leleh : 59°C
• Organoleptis : kirstal tidak berwarna, bau cuka,
sangat higroskopis
• Larutan bereaksi asam terhadap H2SO4
• Dinetralkan dg CaCO3 kemudian disaring filtratnya
dengan reagen :
– a + AgNO3 : Lapis keping
– b + HgNO3 : bulu bercabang
• + Vanillin + NaOH (dipanaskan) → bau isonitril
(racun)
78. Lactus Calcicus (kalsium
laktat)
• Massa molekul : C6H10CaO6
• pH sekitar : 6,7
• Organoleptis : bubuk butir , putih, rasa
asam
• Kelarutan air 1 : 20
• Dalam spirtus panas : lebih larut
• Dalam spirtus dingin : sedikit
79. Next…
• Dalam eter CH3CL : tak larut
• FeCL3 : coklat kuning
• Pemijaran : menggelembung, sisa abu-abu
putih; Ca (+)
• Dapat bereaksi dg iodoform (+)
• Larutan memberikan electron (+) thdp ca
• Reaksi Kristal : co(no3)
80. Lacthophospas calcicus
• Organoleptis : bubuk putih, bau khas, rasa asam
• Dipanaskan dg H2SO4 pekat kemudian di dinginkan + 1 sst larutan
5% guaiacol dalam spirtus : merah darah
• Akan bereaksi dg :
– Iodoform
– Kalsium
– Besi
• Di oksidasi dg KMnO4 + H2SO4 : bau asetildehid
• Ketika diuapkan tidak mau kering , seperti sirup
81. Daftar pustaka
Farmakope Indonesia III hal 653
Farmakope Indonesia III hal 654
http://www.google.com/Fold.analytical.chem.itb.
. Diakses pada tanggal 13 oktober 2014
http://id.swewe.net. Diakses pada tanggal
14 oktober 2014
82. Lanjutan…
Katalog online POM. Asam Borat.
http://ik.pom.go.id/v2013/katalog/Asam%
20Borat_upload.pdf
Departemen Kesehatan RI. Farmakope
Indonesia. Jilid 4. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI.
HMS ARS. PRAEPARANDI. Card System dan
Reaksi Warna. 1983. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
83. Pertanyaan
• Visa : acidum nicotinicum, berbau pyridin
seperti apa
• Dika: asam aspartat, megapa termasuk
asam karboksilat, asam benzoat
menghambat bakteri apa?
• Enjah : reaksi penggolongan dan reaksi
spesifik?
• Zuha : terbetuk warna ungu dan bertahan
di spiritus maksudnya gimana? Pereaksi
cuprifil?
84. Jawaban
• Asam aspartat memiliki gugus COOH, asam
benzoat tidak perlu kombinasi sebagai pengawet
dosis kurang lebih 100mg
• Dengan FeCl3 :
- Merah ungu=asam salisilat dan derivatnya merah =
asam melonat
- coklat = asam benzoat/ asam asparagin
- coklat kemerahan = asam asetat
- kuning = asam laktat atau asam malat
- jingga = indosinolin sulfonat
- biru hitam = asam galat
85. Lanjutan…
• Bau pyridin : berbau seperti ikan, c5h5n.
Banyak terdapat di senyawa penting
seperti nikotinamida. Untuk membasmi
hama. Termasuk karsinogen
• Cuprifil : CuSO4(biru) dan NaOH
menghasilkan warna biru laut (biru pekat)
terbentuk endapan
• Ungu bertahan di spirtus : ditambahkan
spirtus tidak hilang