Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Perekonomian Islam berawal dari zaman Rasulullah dengan kebijakan zakat dan ushr sebagai sumber pendapatan utama.
2. Pada masa khulafaur rasyidin, sistem ekonomi Islam semakin berkembang dengan pendirian lembaga Baitul Mal dan pengelolaan pendapatan negara.
3. Perekonomian Islam kemudian berlanjut pada masa kerajaan Islam seperti Bani Umayyah, Abbasiyah
1. SEJARAH PEREKOMONIAN ISALAM DUNIA
DAN SEJARAH PEREKONOMIAN DUNIA
(Konvensional)
By : Eva Rokhmatun
Npm : 41183403130043
2. Perekonomian Islam di Zaman Rasulullah
Sejarah ekonomi Islam berawal dari di
angkatnya Muhammad sebagai utusan Allah pada
usia ke 40. Rasulullah mengeluarkan berbagai
kebijakan yang selanjutnya diikuti dan diteruskan
oleh pengganti-penggantinya yaitu
khulafaurrasyidin. Pemikiran ekonomi Islam
didasarkan atas Al-Qur’an dan al-hadits.
Perkembangan pemikiran ekonomi Islam dapat
dibagi beberapa periode seperti berikut ini:
3. 1. Perekonomian di Zaman Rasulullah SAW (571-632M)
Beliau merupakan pemimpin agama dan pemimpin negara
tetapi beliau tidak mendapatkan gaji sedikitpun dari negara
kecuali hadiah kecil yang berupa makanan. Rasulullah
membentuk majlis syura yang sebagian bertugas mencatat
wahyu, kemudian pada 6 H sekretaris telah terbentuk. Demikian
juga delegasi ke negara-negara lain. Masalah kerumahtanggaan
diurus oleh Bilal. Pada 2H, zakat fitrah diwajibkan sebesar 1 sha’
bahan makanan pokok.
Zakat diwajibkan pada 9H. Peraturan zakat memuat
tentang sistem pengumpulan zakat, barang-barang yang dikenai
zakat, batas- batas zakat, dan tingkat presentase zakat.
Pengumpul zakat tidak mendapat gaji resmi tapi mereka
mendapat bagian dari dana zakat.
4. a) Sumber Pendapatan
• Sumber pendapatan primer pada masa ini adalah zakat dan ’ushr
(zakat hasil pertanian) sebagaimana diwajibkan dalam surat attaubah
60. Pengeluaran zakat dikhususkan sesuai mustahiq zakat yang
dijelaskan dalam Al-Qur’an. Zakat dikenakan pada : benda logam
yang terbuat dari emas dan perak, binatang ternak, berbagai janis
barang dagangan, hasil pertanian, harta benda yang ditinggalkan
musuh (luqta), dan rikaz (barang temuan).
• Sedangkan pendapatan sekunder diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Uang tebusan untuk para tawanan perang
2. Pinjaman-pinjaman setelah menklukkan kota mekkah sebelum
perang hawazin sebesar 30 000 dirham dari Abdullah bin Rabia dan
pinjaman pakaian dan tunggangan dari Sufyan bin umaiyah
3. Khumus atas rikaz harta karun temuan pada periode sebelum Islam
4. Amwal fadilah, harta kaum muslimin yang meningal tanpa ahli
waris atau muslim yang meninggalkan negerinya
5. Lanjutan . . .
5. Wakaf
6. Nawaib, pajak yang cukup besar yang dibebankan pada kaum muslim yang
kaya
7. Zakat fitrah
8. Bentuk lain sadaqah seperti kurban dan kafarat
b) Daftar Pos Pendapatan
Dari kaum muslim Dari kaum non muslim umum (Primer Dan
Skunder):
1. Zakat Jizyah Ghanimah
2. Ushr 5-10% Kharaj Fay
3. Ushr 2,5% Ushr 5% Uang tebusan
4. Zakat fitrah Pinjaman
5. Wakaf Hadiah dari negara lain
6. Amwal fadilah
7. Nawaib
8. Sadaqah lain
9. Khums
6. Sebelum Islam hadir, pemerintah suatu negara
dipandang sebagai satu-satunya penguasa kekayaan dan
perbendaharaan negara. Rasulullah merupakan kepala
negara pertama yang memperkenalkan konsep baru dalam
bidang keuangan negara pada abad ke 7 yakni semua
pendapatan negara dikumpulkan terlebih dahulu baru
kemudian dibelanjakan sesuai kebutuhan negara, jadi status
harta itu adalah milik negara
Masa Pra Islam orang telah mengenal uang sebagai
alat pembayaran yang sah yaitu mata uang dinar (emas) dan
dirham (perak) yang merupakan mata uang romawi dan
persia.
7. Perekonomian pada Masa Khulafaur Rasyidin
1) Masa Pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq
Melakukan Perang Riddah yaitu perang yang memerangi kelompok
murtad, nabi palsu, dan pembangkang zakat.
Dalam Lembaga Baitul Mal Abu bakar ash Siddiq mendistribusikan
harta baitul mal dengan pronsip kesamarataan, sehingga meningkatkan
agregar Demand dan Agregat supply.
Abu Bakar ash Siddiq melakukan pembagian tanah hasil taklukan,
sebagian di berikan kepada kaum muslimin, sebagian lagi sebagai
tanggungan negara.
2) Masa Pemerintahan Umar Ibn Al-Khattab
Melakukan pendirian Bangunan lembaga Baitul Mal, berserta cabang-
cabangnya di ibu kota Provinsi.
Melakukan Kebijakn bahwa pihak Eksekutif tidak boleh turut campur dalam
pengelolaan harta Baitul mal.
8. Lanjutan. . .
Membuat komite nassab ternama yang terdiri dari Aqil bin Abi Thalib,
Mahzamah Bin Naufal, dan Jabir Bin Mut’min untuk membuat laporan sensus
penduduk seuai dengan tingkat kepentingan dan kelasnya hal itu dilakukan
untuk memeratakan tunjangan sosial sehingga dapat merata dan adil.
Umar ibn Al-Khatab mendirikan departemen yang dianggap perlu, seperti
Departemen Pelayanan Militer, Departemen kehakiman dan Eksekutif,
Departemen Pendidikan dan Pengembangan Islam, dan Departemen Jaminan
Sosial.
Melakukan klasifikasi dan Alokasi penadapatan Negara menjadi empat bagian
yaitu, Pendapatan zakat dan ushr untuk didistribusikan ketingkat lokal dan
kelebihan penerima disimpan di baitul mal pusat dan dibagikan kedelapan
asnaf, Pendapatan Khums dan sedekah didistribusikan kepada para fakir
miskin atau untuk membiayayai mereka yang sedang mencari kesejahteraan
dengan tidak membedakan muslim atupun non muslim. Pendapatan Kharaj fai,
Jisyah, ‘ushr (pajak perdagangan), dan sewa tanah untuk membayar dana
pensiun dan dana pensiun dan dana bantuan serta untuk menutupi biaya
administrasi, kebutuhan militer serta pendapatan lain-lain untuk membayar
para pekerja, pemeliharaan anak-anak terlantar, dan dana sosial lainnya.
9. Lanjutan. . .
Melakukan kebijakan ekonomi lainnya diantaranya mengenai
kepemilikan tanah dengan tidak dibagi-bagikan tetapi tetap pada
pemiliknya dengan syarat membayar kharaz dan jizyah. Mengenai
zakat khalifah menetapkan kuda, karet, dan madu sebagai objek zakat.
Mengenai ushr ia menetapkan kepada para pedagang yang memasuki
wilayah kekuasaan Islam Besarnya disesuaikan 2.5% bagi pedagang
muslim, 5% bagi kafir dzimmi, dan 10% bagi kafir harbi.
Mata Uang, pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibn al-Khattab
bobot mata uang dinar seragam yaitu sama dengan satu mitsqal atau 20
Qirat atau 100 grain Barley. Sedangkan Bobot dirham ditetapkan
seberat 14 qirat atau 70 grain Barley. Sehingga rasio satu dirham
dengan satu mitsqal adalah 7 per sepuluh.
3) Masa Pemerintahan Utsman Ibn Affan
Membentuk Armada laut kaum muslimin dibawah komando
muawiyah, hingga berhasil membangun supermasi kelautan diwilayah
Mediterania, Laodicea dan wilayah semenanjung Syiria, Tripoli dan
Barca di Afrika Utara menjadi Pelabuhan pertama negara Islam.
10. Lanjutan . . .
Menerapkan prinsip keutamaan dalam pendistributian harta baitul mal,
seperti halnya Umar ibn Al-Khatab.
Beliau juga tidak mengambil upah, tetapi dimasukkan kedalam
bendahara negara.
Dalam Zakat Usman Ibn Affan mendelegasikan kewenangan menaksir
harta yang dizakati kepada pemiliknya masing-masing, untuk
menghindari gangguan dan masalah dalam pemeriksaan kekayaan yang
tidak jelas.
Melakukan pengembangan sumberdaya alam, ia melakukan pembuatan
saluran air, pembangunan jalan-jalan, dan pembentukan organisasi
kepolisian secara permanen untuk mengamankan jalur perdagangan.
Di bidang pertahanan dan kelautan, mengenai dana pensiun dan
pembangunan wilayah taklukan baru, untuk meningkatkannya maka
Khaalifah mengubah sistem administrasi tingkat atas dan pergantian
beberapa gubernur.
Menerapkan kebijakan membagikan tanah-tanah negara kepada
individu untuk reklamasi dan konstribusi kepada Baitul Mal.
11. 4) Masa Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib
Memberhentikan pejabat yang korup.
Membuka kembali lahan perkebunan yang telah diberikan orang-oarang
kesayangan ustman.
Mendistribusikan pendapatan pajak tahunan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan Umar ibn al-Khattab.
Menetapkan pajak terhadap hasil hutan dan sayuran.
Membenahi Sistem administrasi Bitul mal, baik ditingkat pusat maupun
daerah hingga semuanya berjaln dengan baik. Sehingga pendapatan
baitul mal mengalami surplus.
Menerapkan prinsip pemerataan dalam pendistribusian harta baitul mal
dengan tidak membedakan status sosial dan kedudukanya di dalam
Islam.
Mencetak Uang Koin atas nama Negara Islam untuk menandakan pada
masa itu telah menguasai teknnologi peleburan besi dan percetakan koin
12. Perekonomian pada Masa Daulah Islam
(Umayah, Abbasiyah, dan Utsmaniyah)
1) Bani Umayah
Pemerintahan Islam berubah dari Democratis keMonarchiheridetis
(Kerajaan Turun Temurun). Sehingga bersifat Otoriter.
Baitul Mal dibagi kedalam 2 bagian yaitu umum dan Khusus. Pendapatan yang
Umum diperuntukan bagi seluruh masyarakat yang umum. Sedangkan
pendapatan yang khusus diperuntukan bagi para sultan dan keluarganya.
Sehingga terjadi difungsi penggunaan dana Baitul Mal pada masa
pemerintahan daulah Umayah.
Melakukan Perluasan Wilayah kekuasaan Islam meliputi spanyol, Afrika
Utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, Sebagian Asia Kecil, Persia,
Afganistan, Pakistan, Purkmenia, Uzbek, Dan Kigris di Asia Tengah.
A. Masa Khalifah Muawiyah Ibn Abi Sofyan
1. Mendirikan dinas pos berserta berbagai fasilitasnya.
2. Menerbitkan angkatan Perang
3. Mencetak Mata Uang
13. Lanjutan. . .
4. Mengembangkan Jabatan Qadi (Hakim) sebagai jabatan
Profesional.
5. Menerapkan kebijakan gaji tetap kepada para tentara, membentuk
tentara profesional,.
6. Serta pengembangan birokrasi sepertti fungsi pengumpulan pajak
dan administrasi polotik.
B. Khalifah Abduk Malik Ibn Marwan
1. Melakukan pemikiran yang serus terhadap pencetakan mata uang.
2. Mencetak mata uang Islam tersendiri dengan tetap mencantumkkan
Bismillahirrahmanirrahim pada tahun 74 H (659 M) dan
menyebarkanya ke seluruh wilayah Islam.
3. Menjatuhkan Hukuman ta’zir kepada mereka yang melakukan
pencetakan mata uang di luar percetakan negara.
4. Melakukan pembenahan administrasi pemerintahan dan
memberlakukan bahasa arab sebagai bahasa resmi administrasi
pemerintahan.
14. C Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz
1. Menerapkan kembali ajaran Islam secara utuh dan menyeluruh.
2. Menyerahkan seluruh harta miliknya dan keluarganya ke baitul mal.
3. Tidak mengambil pendapatannya yaitu fai yang menjadi haknya.
4. Menjaga hubungan baik dengan pihak oposisi dan memberikan hak
kebebasan kepada penganut agama lain.
5. Mengurangi beban pajak yang dipungut dari kaum nasrani, menghapus
pajak terhapap kaum muslimin, membuat aturan takaran, dan timbangan,
membasmi cukai dan kerja paksa, memperbaiki tanah pertanian,
penggalian sumur-sumur, pembangunan jalan-jalan, pembuatan
penginapan-penginapan para musafir., dan menyantuni fakir miskin.
6. Menetapkan bahwa para pejabat diberi gaji sebesar 300 dinar dan dilarang
melakukan berbagai pekerjaan sampingan.
7. Pajak yang dikenakan kepada non-muslim hanya berlaku pada tiga profesi
yaitu perdagangan, petani, dan tuan tanah.
8. Melarang penjualan tanah garapan agar tidak ada penguasaan lahan dan
memerintahkan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lahan yang
sudah ada.
15. Lanjutan. . .
9. Menerapkan prinsip keadlian dan kemurahan hati pada penyewaan
tanah. Serta melarang memungut sewa untuk tanah yang tidak subur.
Pengambilan sewa harus memperhatikan kesejahteraan hidup petani yang
bersangkutan.
10. Menetapakan kebijakan otonomi seperti mengelola sendiri zakat dan
pajak. Serta memberikan subsidi bagi wilayah yang minim pendapatan
zakat dan pajak.
11. Menjadikan jaminan sosial sebagai landasan pokok dan berlaku
universal.
12. Mendirikan rumah makan khusus fakir miskin.
13. Kelebihan harta baitul mal diberikan kepada kaum Dzimmi serta
diberikan pinjaman tanah-tanah pertanian sebagai lahan pekerjaan mereka.
14. Mengeluarkan kebijakan Pembukaan jalur perdagangan bebas, baik
didarat maupun dilaut.
15. Menghampuskan bea masuk dan menyediakan berbagai bahan
kebutuhan dengan harga yang terjangkau.
16. Sumber pemasukan negara berasal dari zakat, pajak, harta rampasan
perang, pajak penghasilan pertanian, dan hasil pemberian kerja produktif
terhapap masyarkat luas.
16. 2) Masa Bani Abbasiyah
1. Memindahkan Pusat pemerintahan Islam dari Damakus ke
Baghdag.
2. Menciptakan tradisi baru dibidang pemerintahan dengan
mengangkat seorang wazir sebagai koordinator
departement.
a. Tokoh Khalifah Al-Masyur
1. Mengendalikan harga-harga dengan memerintahkan para
kepala jawatan pos untuk melaporkan harga pasaran dari
setiap bahan makanan dan barang lainnya.
2. Khalifah Al-Masyur sangat hemat dalam membelanjakan
harta Baitul Mal, sehingga kekayaan kas negara mencapai
801 juta Dirham.
17. b. Tokoh Al-Mahdi
1. Menerapakan kebijakan yang menguntungkan rakyat banyak, seperti
pembangunan tempat-tempat persinggahan para Musafir Haji, pembuatan
kolam-kolam air bagi para khalifah dagang berserta hewan bawaannya.
2. Mengembalikan seluruh harta yang dirampas ayahnya kepada pemiliknya
masing-masing.
3. Meningkatkan perekonomian negara dengan peningkatan pada sektor
pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan, seperti emas,
perak, tembaga dan besi.
4. Menjadikan Bashrah sebagai pelabuhan yang penting.
5. Menunjang kemakmuran melalui pertanian, pertambangan, dan
perdagangan.
6. Meningkatkan sektor pertanian dengan mengeluarkan berbagai kebijakan
yang membela hak-hak kaum tani, seperti peringanan beban pajak hasil
bumi, penjaminan hak milik dan keselamatan jiwa, perluasan lahan
pertanian di setiap daerah, dan membangun berbagai bendungan dan kanal.
18. Lanjutan. . .
7. Meningkatkan sektor perdagangan dengan membuat sumur-sumur,
membangun tempat-tempat peristirahatan para kafilah dagang dan mendirikan
berbagai armada dagangserta menjaga keamanan pelabuhan dan pantai.
c. Tokoh Harun Al-Rasyid
1. Membangun Baitul mal untuk mengurus keuangan negara kemudian
menunjuk Wazir yang mengepalai beberapa Diwan yaitu, Diwan al-
Khazanah bertugas mengurus seluruh perbendaharaan negara. Diwan al-
Azra bertugas mengurus kekayaan negara berupa hasil bumi Diwan
Khazain as-Siaah, bertugas mengurus perlengkapan angkatan perang.
2. Sumber pendapatan Negara Berasal Kharaz, Jizyah,zakat, fa’i, ghanimah,
Usy dan harta lainnya.
19. Lanjutan. . .
3. Pendapatan baitul mal dialokasikan untuk riset ilmiah dan
penerjemahan buku-buku Yunani, di smping untuk biaya pertahanan
dan anggaran rutin pegawai serta membiayai para tahanan dalam
penyediaan bahan makanan dan pakaian musim panas dan dingin.
4. Memperhatikan masalah perpajakan dengan menunjuk Qadi Abu
Yusuf untuk menyusun sebuah kitab pedoman mengenai keuangan
negara secara Syariah, untuk Imam Abu Yusuf menyusun sebuah kita
yang berjudul Kitab al-Kharaj. Kemudian melakukan Pemungutan
pajak dengan 3 cara, yaitu,al-Muhasabah atau penaksiran luas areal
tanah dan jumlah pajak yang harus dibayar dalam bentuk uang,Al-
Muqasamah tau penetapan jumlah tertentu (presentase) dari hasil yang
diperoleh, Al-Muqatha’ahatau penetapan pajak hasil bumi terhadap
para jutawan berdasarkan persetujuan antara pemerintah dengan yang
bersangkutan.
20. d. Khalifah Al-Ma’mun(198-218)
1. Memberikan perhatian yang besar terhadap pengembangan Ilmu
pengetahuan dalam Islam.
2. Menggalakan penerjemahan buku-buku asing.
3. Mendirikan sekolah-sekolah yang termansyur adalahBait al-Hikmah,
pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan
dilengkapi perpustakaan yang besar.
4. Menekankan pembinaan peradaban dan Kebudayaan Islam, termasuk
kehidupan perekonomian, dari pada perluasan wilayah.
Masa Turki Usmani
a). Masa Khalifah Usman
1. Melakukan usaha perluasan wilayah meliputi Asia kecil, Armenia,
Irak Syiria, Yaman, Hijaz, Yaman, Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair,
Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Alabania, Hongaria dan Rumania.
21. 2. Melakukan interaksi dengan bangsa lain sehingga terjadi proses
assimilasi, dari kebudayaan persia mereka mengambil ajaran-ajaran tentang
etika dan tata krama dalam istana raja-raja.
3. Organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak diserap dari Binzantium.
4. Ajaran tentang prinsip ekonomi banyak mengambil dari sosial
kemasyarakatan, keilmuan, dan huruf diserap dari bahasa arab.
5. Roda pemerintahan dijalankan oleh seorang perdana mentriShard al-
Azham.
6. Baitul Mal tetap difungsikan sebagai kantor pembendaharaan negara.
7. Di bidang agraria, pola kebijakan pemerintah Turki Usmani mengacu
kepada undang-undang agraria warisan Bizantium. Terdapat dua jenis tanah
garapan , Al-Iqta al-Ashghar atauTimar dan Ziamat. Timar merupakan tanah
garapan terkecil yang diberikan pemilik tanah kepada para petani untuk diolah.
Hasilnya diberikan kepada pemilik tanah sedangkan petani mendapat bagian
yang hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
22. Lanjutan. . .
Setiap pemilik Timar berkewajiban menyerahkan dua sampai empat
ekor kuda atau beberapa orang calon tentara angkatan laut kepada
pemerintah, disamping membayar pajak kekayaan. Untuk mengawasi
hal itu pemerintah menempatkan seorang pengawas pada setiapTimar.
Sedangkan Zimat merupakan tanah garapan yang diberikan pemerintah
kepada para petani untuk diolah. Pemilik tanah atau zaim mempunyai
kewajiban membayar pajak dan mengirimkan sejumlah calon tentara
sesuai dengan luasZiamat yang dimiliki.
8. Mencetak Uang, dilakukan untuk menunjang aktivitas ekonomi.
Dengan mencantumakan nama sultan pada mata uang tersebut.
9. Memfokuskan kegiatan dalam bidang kemiliteran sehingga
aktivitas di bidang ilmu pengetahuan tidak terlalu menonjol pada masa
pemerintahanya.
10. Melakukan banyak pembangunan berbagi masjid dan istana
megah, sekolah, rumah sakit, panti asuhan, penginapan, pemandian
umum, dan pusat-pusat tarekat.
11. Menguasai semenanjung Balkan dan Afrika Utara.
23. b). Sultan Murad IV
Mengeluarkan kebijakan penambahan nilai mata uang emas
dan perak ketika terjadi inflasi, selain itu melakukan efisiensi
terhadap gaji pasukan jenissari dan keperluan istana.
Perekonomian Pada Fase Pertama Atau Klasik
1) Zaid bin Ali (80-120H / 699-738M)
Pandangan zaid bin ali mengenai penjualan suatu barang
secara kredit dengan harga yang lebih tinggi daripada harga
tunai merupakan salah satu bentuk transaksi yang sah dan
dapat dibenarkan selama transaksi itu dilandasi prinsip saling
ridha antar kedua belah pihak.
Keuntungan yang diperoleh pedagang dari penjualan tersebut
merupakan murni bagian dari sebuah perniagaan dan tidak
termasuk riba.
Penjualan secara kredit salah satu bentuk promosi sekaligus
respon terhadap permintaan pasar.
24. 2. Abu Hanifah (80-150H / 699-767M)
Abu Hanifah populer dengan Transaksi Salam. Menjual barang yang akan
dikirimkan kemudian sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai pada
waktu akad disepakati. Tetapi harus diingat bahwa, dalam transaksi ini harus
dijelaskan semua mengenai karakteristik barang yang akan dijual, karena
merupakan upaya agar tidak terjadinya gharar.
3. Abu Yusuf (113 -182 H)
1. Sisi pendapatan negara : pajak yang wajar dan adil.
2. Sisi Pengeluaran negara : menjamin kebutuhan rakyat dan mencapai
sasaran pembangunan (jembatan, pasar dan irigasi).
3. Kebijaksanaan pengendalian harga, bagaimana harga ditentukan, dan
bagaimana pengaruh pajak terhadap harga.
4. Paradigma ekonomi yang merata dan berkeadilan dengan kemaslahatan
sebagai barometer utama.
5. Mengantikan sistem wazifah dengan muqosamah. Wazifah memberi kesan
sistem di tentukan berdasarkan nilai tetap, tanpa membedakan ukuran tingkat
kemampuan wajib. . .
25. Lanjutan. . .
pajak atau mungkin di bahasakan dengan pajak yang dipungut
dengan ketentuan jumlah yang sama secara keseluruhan.
Sedangkan Muqasamah merupakan sistem pemungutan
berdasarkan yang tidak tetap dengan mempertimbangkan
kemampuan dan persentase penghasilan atau pajak
proporsional.
6. Meletakan prinsip-prinsip yang yang dikenal oleh ahli
ekonomi sebagai cannon of taxation. Kesangupan membayar,
pemberian waktu yang longgar bagi pembayar pajak dan
sentralisasi pembuatan keputusan dalam administrasi pajak.
7. Tentang mekanisme pasar menurutnya kadang-kadang
makanan berlimpah tetapi tetap mahal dan kadang-kadang
makanan sangat sedikit tapi murah, dari pernyataan tersebut ia
menyangkal mengenai hubungan terbalik antara supply dan
harga karena pada kenyataannya harga tidak tergantung pada
permintaan saja tapi juga pada kekuatan penawaran, ia
memberikan kesimpulan mengenai mekanisme pasar yaitu
memberikan kebebasan yang optimal bagi pelaku di dalamnya
yaitu produsen dan konsumen dan penentuan harga di
serahkan oleh kekuatan demand dan supply pasar.
26. 4. Asy-Syaibani (132-189 H/ 750-804M)
1. Kitab al-iktisan fil Rizq al-Mustatob (Buku tentang pendapatan
untuk suatu kehidupan yang bersih). Buku ini menjelaskan penting
memperoleh pendapatan yang halal dan prilaku konsumsi muslim suka
memberi dan tidak suka meminta-minta.
2. Kitab al-Asl , Buku ini Bahan standar transaksi salam, syirkah,
mudharabah dan sebagainya.
5. Abu Ubaid (154 -224 H)
1. Kitab al-amwal yang membahas tentang keuangan negara.
2. Keungan negara berdasarkan Hak penguasa.
3. Jenis Harta yang dikelola penguasa
4. Pengumpulan dan menyalurkan tiga jenis penerimaan: zakat, fai
dan lain-lain
5. Peranan negara dalam perekonomian. Unsur-unsur kontrak itu
meliputi: Azas pengelolaan harta di dasarkan atas ketaqwaan kepada
Allah. Keberadaan kekayaan pada komunitas kaum muslimin
merupakan tanggung jawab seluruhnya dan kepala negara berhak
menggunakannya demi kepentingan seluruh kaum muslimin.
27. Lanjutan. . .
Setiap perbuatan dihadapkan pada tanggung jawab, pemerintah harus
menjaga keamanan, meningkatkan kesejahtearaan, melindungi hak-hak
rakyat, mengatur kekayaan public dan menjamin terpeliharanya
maqsaid syari’ah. Tentang sektor penerimaan keuangan publik Abu
Ubaid banyak memperhatikan tentang public finance sumber
penerimaan keuangan public pun bertambah seperti Kharaj, ‘usyr, dan
khumus. Sodaqah dalam hal ini sodaqah wajib atau yang disebut zakat
harta di alokasikan untuk delapan golongan yang Allah sebutkan
dalanm al-Quran tidak.
6. Menurut Abu Ubaid fa’i adalah sesuatu yang diambil dari harta
dzimmah perdamaian atas jizyah dari mereka, yang sebab itu jiwa
mereka dilindungi dan dihormati. Harta fa’I digunakan untuk
kepentingan pemerintah dan kesejahtearaan umat. Bagian-bagian fa’i
adalah: kharaj yaitu penghasilan atau tanah taklukan kaum muslimin
dengan jalan damai yang pemiliknya menawarkan untuk mengolah
tanah itu sebagai pengganti sewa tanah dan bersedia memberikan
sebagian dari hasil produksinya dan jizyah yaitu pajak tahunan yang
wajib di bayarkan oleh seorang non muslim khususnya ahli kitab untuk
jaminan pernidungan jiwa, property, ibadah, dan harta mereka.
28. Lanjutan. . .
7. Khumus menurut Abu Ubaid adalah 1/5 ghanimah dari ahli kitab,
rikaz dan luqathah. ‘Usyr menurut para fuqaha terdapat dua pengertian
pertama ‘usyr zakat yaitu sesuatu yang diambil pada zakat tanaman dan
buah-buahan (Q.S al- An’am: 141) . kedua ‘usyr adalah sesuatu yang
diambil dari harta kafir dzimmi yang melintas untuk perniagaan.
8. Dalam kitab al-Amwal Abu Ubaid menafsirkan bahwasanya tanah
biasa yang bisa dijadikan iqtha’ dan yang tidak bisa. Dan biasanya
setiap daerah/tanah yang dihuni pada masa lama kemudian ditinggalkan
penghuninya maka keputusan hukum tanah itu
6. Yahya Ibn Adam al-Qarasyi (w.203H/818M)
Membuat karya Kitab al-Kharaj (Keuangan Negara)
Ibn Miskawih (w.421H/1030M).
Ibn Miskawih hidup semasa Abbasyiah.
Karyanya: – etichal Philosophy (Filosofi etik) upaya memadukan
pendapat Aristoteles tentang subjek yang sama dengan ajaran Islam.
29. Lanjutan. . .
Pemikiran Ekonomi: menjelaskan pertukaran dan peranan uang.
Beliau juga menguraikan urusan uang harus dengan keadilan.
Beliau meliahat emas menjadi dapat diterima secara universal.
“Standar untuk semua jenis pekerjaan (labour) dan lapangan kerja
(vocation) dan penggantinya (substitute) untuk kesejahteraan”
“Alat tukar segalanya emas dan disimpannya ditempat mereka
dan menjadi pengganti untuk semuanya, ia melakukan hal yang
baik, karena ia dapat setiap saat diperlukan, apapun yang ia
perlukan melalui emas itu”
30. 7. H. Al-Mawardi (364-450H/974-1075M)
1. Al-Ahkam al-Sultaniyyah yang membahas pemerintah
dan administrasi yang berurusan.
2. Kitab Adab al-Din wa ad-Duniya karya ini membahas
pandangan ekonomi yang memusatkan perhatian pada
prilaku individu muslim. Dalam buku ini juga dibahas
pertanian , peternakan, perdagangan dan industri merupakan
empat cara utama untuk mata pencaharian.
3. Al-Hawi dan dirubah menjadi al-Mudharabah adalah
kitab karya fiqih perbandingan terhadap berbagai aliran fiqh
tentang bagi hasil.
31. TOKOH DAN PEMIKIRAN EKONOMI PADA FASE
KEDUA/PERTENGAHAN
a. Ibnu Hazm (1064 M)
Konsep yang diungkapkan Ibnu Hazm dalam bidang ekonomi yaitu konsep
pemerataan kesempatan berusaha untuk kesejahteraan masyarakat banyak
yang berlandaskan keadilan sosial dan keseimbangan sesuai dengan Al-
Qur’an dan Hadis
Jaminan sosial bagi orang yang tidak mampu, yaitu pemenuhan kebutuhan
pokok dan pengentasan kemiskinan dengan memenuhi standar kehidupan
manusia, yaitu makan, minum, pakaian dan perlindungan (rumah)
Zakat, menekankan zakat sebagai suatu kewajiban dan menekankan peranan
harta dalam upaya memberantas kemisninan.
b. Al-Ghazali (451-505. H/1055 – 111. M)
Menurut Imam Al-Ghazali uang merupakan alat tukar dan bukan sevuah
komoditas
Fungsi Uang yaitu : Sebagai alat ukur yaitu sebagai alat pengukuran nilai dan
satuan hitung ; Sebagai alat tukar.
32. Ibn Taimiyah (661-728. H/1263-1328. M)
Dalam kitabnya al-Fatawa, al-Hisbah dijelaskan mengenai konsep
harga yang fair dan adil sesuai landasan moral masyarakat.
Pemikiran ekonomi dari Ibnu Taimiyyah yang cukup dikenal adalah
bahwa masyarakat disusun berdasarkan kebebasan dalam
pemilikan perusahaan dan property dengan batas-batas yang
mengacu pada pertimbangan moral dan laksanakan oleh penguasa
yang adil dalam menerapkan syari’ah dan bekerja untuk
kesejahteraan masyarakat dalam tradisi ekonomi.
Harga yang adil dan wajar akan terpenuhi apabila masyarakat
melaksanakan dengan secara benar.
Secara garis besar Ibnu Taimiyyah menyampaikan lima unsur penting :
perdagangan uang akan memicu inflasi, hilangnya kepercayaan
orang akan stabilitas nilai uang, perdagangan domestik akan
menurun karena kekhawatiran stabilitas nilai uang, perdagangan
internasional akan menurun serta, logam berharga akan mengalir
keluar dari negara.
33. c. Abu Ishak Asy-Syatibi (1388 M)
Pemikiran yang sangat popoler dari Asy-syatibi adalah
tentang maqasid as-syariah menurut asy-Syatibi tujuan
syari’at adalah kemaslahatan.
Imam asy-Syatibi, tetap mengurutkan kemaslahatan
manusia berdasarkan urutan yang dibangun al-Ghazali,
yang dapat terealisasi apabila 5 unsur pokok dapat
diwujudkan dan dipelihara yaitu: keimanan/agama,
kehidupan/jiwa, kecerdasan/pendidikan/akal,
keturunan/ kehormatan, kekayaan/harta. Aktifitas
ekonomi produksi, konsumsi, dan pertukaran yang
menyatakan kemaslahatan seperti didefinisikan syari’ah
harus diikuti sebagai kewajiban agama untuk
memperoleh kebaikan didunia dan dikhirat.
34. Lanjutan. . .
Desirabililty senantiasa ditentukan oleh maslahah.Asumsi ekonomi
adalah memaksimalkan kepuasan konsumen. Dalam islam kita
memiliki prinsip keseimbangan.
Sejumlah besar preferensi kebutuhan dalam perspektif islam lebih
mempresentasikan tingkat kebutuhan yang sebenarnya dari pada
tingkayan kebutuhan sekedar.
Dalam islam institusi dalam hal ini pemerintah akan turut campur guna:
menghindari sikap dan prilaku ishraf, konsistensi dalam pemenuhan
kemaslahatan yaitu kebutuhan dharuriyat, hajiyat, tahsiniyat dan
yang terkhir menjauhi hal-hal yang menyimpang dari prinsip-prinsip
ajaran islam. Dalam framwork islam, seluruh hasrat manusia tidak
bisa di jadikan sebagai needs.
Teori yang lahir olehnya misalkan tentang teori permintaan dan
penawaran. Permintaan untuk komoditas tertentu tergantung sejauh
mana ia akan di beli oleh negara. Beliu menemukan konsep yang
dikenal dalam literatur ekonomi moderen sebagai derived demand.
35. Sejarah Ekonomi Dunia
(Konvensional)
Sepanjang seorang sudah bikin, penyediaan serta
pendistribusian barang atau layanan, sudah ada sejenis
ekonomi ; ekonomi tumbuh semakin besar untuk orang-orang
tumbuh serta jadi lebih kompleks.
Orang Babel serta kota mereka tetangga negara meningkatkan
bentuk-bentuk ekonomi dibanding dengan waktu ini dipakai
orang-orang sipil (hukum) rencana. Mereka meningkatkan
system pertama yang di ketahui dikodifikasi hukum serta
administrasi, komplit dengan pengadilan, penjara, serta
catatan pemerintah.
Ekonomi kuno terlebih didasarkan pada pertanian subsisten.
The Shekel dimaksud unit kuno berat serta mata uang.
Pemakaian pertama arti datang dari Mesopotamia seputar th.
3000 SM. serta dimaksud massa spesifik jelai yang berkenaan
nilai-nilai lain dalam metrik seperti perak, perunggu, tembaga
dan lain-lain jelai/shekel awalannya ke-2 unit mata uang
serta unit berat, seperti British Pound awalannya unit
denominasi massa satu pon perak.
36. Lanjutan. . .
Untuk umumnya orang pertukaran barang berlangsung lewat jalinan
sosial. Ada juga pedagang yang diganti di pasar.
Era pertengahan
• Pada zaman Era Pertengahan, apa yang saat ini kita sebut ekonomi
tak jauh dari tingkat subsistensi. Umumnya pertukaran berlangsung
dalam grup sosial. Diatas ini, beberapa penakluk besar mengangkat
modal ventura (ventura dari, ital,. Resiko) untuk membiayai
menangkap mereka. Modal mesti dikembalikan oleh barang mereka
bakal menimbulkan di Dunia Baru. Pedagang seperti Jakob Fugger
(1459-1525) serta Giovanni di Bicci de ‘Medici (1360-1428)
membangun bank pertama.
• Penemuan Marco Polo (1254-1324), Christopher Columbus (1451-
1506) serta Vasco da Gama (1469-1524) mengakibatkan ekonomi
global pertama. Perusahaan-perusahaan pertama perdagangan
perusahaan. Pada th. 1513 pertama bursa didirikan di Antwerpen.
Ekonomi pada waktu ditujukan terlebih perdagangan.
37. Ekonomi Awal Zaman Modern
• Menangkap Eropa jadi cabang negara-negara Eropa, yang
dimaksud koloni. Meningkatnya negara-bangsa Spanyol, Portugal,
Perancis, Inggris serta Belanda berusaha untuk mengontrol
perdagangan lewat bea masuk serta pajak dalam rencana membuat
perlindungan perekonomian nasional mereka. Yang dimaksud
merkantilisme (dari mercator, lat :. Merchant) yaitu pendekatan
pertama untuk penengah pada kekayaan pribadi serta kebutuhan
umum. Sekularisasi di Eropa sangat mungkin negara untuk
memakai property besar gereja untuk pengembangan kota. Dampak
beberapa bangsawan alami penurunan. Sekretaris pertama Negara
ekonomi mulai pekerjaan mereka. Bankir seperti Amschel Mayer
Rothschild (1773-1855) mulai membiayai proyek-proyek nasional
seperti perang serta infrastruktur. Ekonomi dari waktu itu
bermakna perekonomian nasional untuk tema untuk aktivitas
ekonomi warga negara.
38. Revolusi industri
• Ekonom pertama dalam makna sesungguhnya dari kata itu yaitu
Scotsman Adam Smith (1723-1790). Ia mendeskripsikan unsur-
unsur ekonomi nasional : product yang di tawarkan dengan harga
alami yang dihasilkan oleh pemakaian persaingan – penawaran
serta keinginan – serta pembagian kerja. Dia menyebutkan
bahwasanya motif basic untuk perdagangan bebas yaitu manusia
kebutuhan pribadi. Yang dimaksud kebutuhan hipotesis jadi basic
antropologi untuk ekonomi. Thomas Malthus (1766-1834) ditransfer
inspirasi penawaran serta keinginan pada persoalan keunggulan
populasi. Amerika Serikat jadi tempat dimana jutaan ekspatriat dari
seluruhnya negara Eropa tengah mencari evolvement ekonomi
bebas.
39. • Revolusi Industri adalah periode dari tanggal 18 ke era ke-19
dimana pergantian besar di bagian pertanian, manufaktur,
pertambangan, serta transportasi mempunyai dampak mendalam
pada keadaan sosial ekonomi serta budaya yang diawali di Inggris,
yang lalu menyebar ke semua Eropa, Amerika Utara, serta pada
akhirnya dunia. Terjadinya Revolusi Industri menandai titik balik
besar dalam histori manusia ; nyaris tiap-tiap segi kehidupan
keseharian pada akhirnya memengaruhi dalam cara-cara. Di Eropa
kapitalisme liar mulai menukar system merkantilisme (hari ini :
proteksionisme) serta mengakibatkan perkembangan ekonomi.
Periode waktu ini dimaksud revolusi industri lantaran system
Produksi, produksi serta pembagian kerja sangat mungkin produksi
massal barang.
Sesudah Perang Dunia II
• Sesudah kekacauan dua Perang Dunia serta menghancurkan
Depresi Besar, pembuat kebijakan mencari langkah baru untuk
mengontrol jalannya perekonomian
40. Hal semacam ini dieksplorasi serta dibicarakan oleh Friedrich August
von Hayek (1899-1992) serta Milton Friedman (1912-2006) yang
mengakui untuk perdagangan bebas global serta semestinya jadi
bapak dari apa yang dimaksud neoliberalisme. Tetapi, pandangan
yang berlaku yaitu bahwasanya dipegang oleh John Maynard
Keynes (1883-1946), yang memiliki pendapat untuk kontrol yang
lebih kuat dari pasar oleh negara. Teori bahwasanya negara bisa
memudahkan persoalan ekonomi serta menyebabkan
perkembangan ekonomi lewat manipulasi situasi keinginan agregat
dimaksud Keynesianisme menghormatinya. Pada akhir 1950-an
perkembangan ekonomi di Amerika serta Eropa-yang kerap
dimaksud Wirtschaftswunder (ger : keajaiban ekonomi) -dibesarkan
wujud baru ekonomi : ekonomi konsumsi massa. Pada th. 1958
John Kenneth Galbraith (1908-2006) yaitu orang pertama yang
bicara perihal orang-orang yang makmur. Di beberapa besar negara
system ekonomi dimaksud ekonomi pasar sosial.
41. Akhir 20th – awal era ke-21
• Dengan jatuhnya Gorden Besi serta transisi dari negara-negara
Blok Timur menuju ekonomi pemerintahan yang demokratis serta
pasar inspirasi dari orang-orang pasca-industri dibawa ke utamanya
untuk perannya yaitu untuk menandai berbarengan arti bahwasanya
bidang layanan terima ditempat industrialisasi, dan keperluan yang
selalu meningkat serta penilaian pengetahuan serta kreatifitas untuk
usaha. Juga inspirasi dari orang-orang pasca-industri mempunyai
awal th. 70-an namun arti hadir ke pemakaian umum untuk
melukiskan perkembangan ekonomi seperti China pada periode (arti
ini spesial dipakai oleh Bill Clinton dalam pidato perihal Republik
Cina pada th. 1998).
• Dengan penyebaran Internet untuk media mass media serta
komunikasi terlebih sesudah 2000-2001 inspirasi untuk ekonomi
Internet serta info yang didapatkan tempat lantaran makin utamanya
e-commerce serta elektronik usaha, juga arti untuk orang-orang info
global untuk pemahaman jenis baru ” all-terhubung ” orang-orang di
buat. Pada akhir 00s jenis baru ekonomi serta ekspansi ekonomi
negara-negara seperti China, Brazil serta India membawa perhatian
serta ketertarikan untuk tidak sama dari umumnya menguasai
ekonomi type Barat serta jenis ekonomi.
42. Fase ekonomi diprioritaskan
Ekonomi bisa dikira untuk sudah di kembangkan lewat Bagian
tersebut atau Degrees of Precedence.
Ekonomi kuno terlebih didasarkan pada pertanian subsisten.
Fase revolusi industri menyusut peran pertanian subsisten,
mengubahnya jadi wujud yang lebih luas serta mono-budaya
pertanian di tiga era paling akhir. Perkembangan ekonomi
berlangsung terlebih di industri pertambangan, konstruksi serta
manufaktur. Commerce jadi lebih penting lantaran keperluan untuk
menambah pertukaran serta distribusi product di semua orang-
orang.
Dalam perekonomian moderen orang-orang customer fase ada sisi
tumbuh dimainkan oleh service, keuangan, serta teknologi-the
(ekonomi pengetahuan).
43. Dalam ekonomi moderen, ini precedences fase yang agak tidak
sama disibakkan oleh derajat kesibukan.
• Step primer/tingkat ekonomi : Melibatkan ekstraksi serta produksi
bahan baku, seperti jagung, batubara, kayu serta besi. ( Seseorang
penambang batu bara serta nelayan bakal jadi pekerja digelar
utama.)
• Sekunder step/tingkat ekonomi : Melibatkan transformasi bahan
mentah atau 1/2 jadi jadi barang umpamanya manufaktur baja ke
dalam mobil, atau tekstil jadi baju. (A pembangun serta penjahit
bakal jadi pekerja di tingkat sekunder.) Pada step ini ekonomi
industri yang berkenaan juga sub-dibagi jadi sebagian bidang
ekonomi (juga dimaksud industri). Evolusi mereka terpisah
sepanjang fase Revolusi Industri dikerjakan dengan ditempat lain.
• Tersier step/tingkat ekonomi : Melibatkan penyediaan service untuk
customer serta usaha, seperti bayi-duduk, bioskop serta perbankan.
( Seseorang penjaga toko serta seseorang akuntan bakal pekerja di
tingkat tersier.)
44. • Kuarter step/tingkat ekonomi : Melibatkan riset serta pengembangan
yang diperlukan untuk membuahkan product dari sumber daya alam
serta setelah itu mereka dengan-produk. (Suatu perusahaan
penebangan barangkali riset langkah untuk memakai kayu
beberapa dibakar untuk diolah hingga bagian-bagian yg tidak rusak
itu bisa di buat jadi bubur kertas.) Cermati bahwasanya pendidikan
terkadang terhitung dalam bidang ini.
Bidang-sektor lain dari orang-orang yang di kembangkan
mencakup :
• Bidang Umum atau bidang negara (yang umumnya mencakup :
parlemen, hukum pengadilan serta pusat pemerintahan, beragam
service darurat, kesehatan orang-orang, tempat penampungan
untuk miskin serta meneror beberapa orang, sarana transportasi,
pelabuhan angin/laut, perawatan pasca-persalinan, rumah sakit,
sekolah, perpustakaan, museum, bangunan bersejarah diawetkan,
taman/kebun, alam cadangan, sebagian kampus, nasional lapangan
support/stadion, nasional seni/konser-ruang atau teater serta pusat
untuk beragam agama).
Bidang swasta atau pribadi menggerakkan usaha.
bidang sosial atau bidang suka-rela.