SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 51
 Disusun Oleh
Tio Aryo Pamungkas ( 3325160480)
Evelyn Elvariani ( 3325161767))
Apa Itu Protein?
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang
kala sulfur serta fosfor.
Antibodi dalam
system imun
Pembentuk batang
sitoskeleton
komponen
penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam
transportasi hara
Sebagai salah satu
sumber gizi, protein
berperan sebagai
sumber asam amino
bagi organisme yang
tidak mampu
membentuk asam
amino tersebut
(heterotrof)
ASAM AMINO
 Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Asam amino
mempunyai satu gugus karboksil dan satu gugus amino. Pada
umumnya gugus amino terikat pada posisi  dari gugus
karboksil.
R CH COOH
asam
NH2
basa

R CH COO-
NH3
asam -amino ion switter pH : 7,4
(Amfoter)
R  H, C -  : kiral
Asam Amino Amfoter
Asam amino dapat berperan sebagai asam (mendonorkan
proton pada basa kuat) dan dapat berperan sebagai basa
(menerima proton dari asam kuat)
Bentuk kesetimbangan :
RCHCOOH
NH3+
RCHCOO
NH3+
RCHCOO
NH2
HO
HO
H H
pH rendah pH netral pH tinggi
CONTOH ASAM AMINO
C
COO-
CH2OH
+
H3N H C
COO-
CH2OH
NH3
+H
L-serine D-serine
Penamaan Asam Amino
 Didasarkan pada struktur D – gliseraldehid jika gugus NH3
+ terletak disebelah
kanan  diberi awalan D, jika NH3
+ dikiri  diberi awalan L.
 Semua asam amino yang ada di alam dalam protein mempunyai konfigurasi
L. Ada beberapa asam amino yang penting dalam struktur dan metabolisme
mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-alanin dan D-glutamat yang
merupakan komponen penyusun dinding sel bakteri tertentu.
 Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan
3 huruf.
Misal : Serine  Ser
Glysin  gly
Penggolongan Asam Amino
 Penggolongan asam amino didasarkan pada sifat dari
rantai samping (-R). Berdasarkan sifat rantai samping R,
asam amino dapat digolongkan menjadi:
1. Asam amino dengan R non polar
2. Asam amino dengan R polar
3. Asam amino dengan R polar bermuatan
Penggolongan asam amino
Berdasarkan gugus fungsinya:
Asam amino dg gugus NH2 dan COOH
Asam amino dg gugus –OH
Asam amino dg rantai R mengandung –S-
Asam amino dg gugus amina sekunder
Asam amino dg cincin aromatis
Asam amino dg 2 gugus COOH
Asam amino dg gugus amida
Asam amino dg 2 gugus basa
pH Isoelektrik Asam Amino
Asam Amino Gugus Terionisasi pH Isoelektrik
As. Aspartat Karboksil 2,98
As. Glutamat Karboksil 3,08
Histidin Imidazol 7,64
Sistein Tiol 5,05
Tirosin Fenol 5,63
Lisin Amino 9,47
Arginin Amino 10,76
Fungsi pH Isoelektrik (pI)
 Untuk mengkristalkan asam amino/protein
 pengendapan isoeletrik
 Dengan mengetahui titik isoelektrik dapat
meramalkan proses migrasi protein dalam
medan elektrikum  Dasar untuk
pemisahan asam amino dengan
elektroforesis
Reaksi Asam Amino
 Reaksi dengan Ninhidrin
Ninhidrin di dalam air akan terhidrasi membentuk ninhydrin
hidrat. Ninhydrin hidrat bereaksi dengan asam amino
menghasilkan anion berwarna ungu, aldehid dan CO2.
O
O
OH
OH
+
RCHCOO
NH3+
O
O O

O
N
anion berwarna ungu
+ RCHO+ CO2 + H2O + H+
Asam Amino Essensial
Selain 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
produksi protein. Ada 12 macam asam amino lain yang
tidak terdapat di alam tetapi dapat disintesis dari
fragmen karbohidrat dan lipid sebagai sumber nitrogen
melalui reaksi katalis enzim. Asam amino ini sangat
dibutuhkan oleh tubuh dan disebut Asam amino
essential.
Ikatan pada asam amino
Ikatan Peptida
 Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui gugus karboksil dari
satu asam amino dengan gugus amino dari asam amino yang lain.
+H3N CH2 C O-
O
+H3N CH C
O
O
CH3
glysin alanin
+
+H3N C
H2
C
H
N
O
C C O
-
O
+ H2O
CH3
ikatan peptida
gly - ala
(glysinalanin)
C-terminalN-terminal
Ikatan Sulfida
Disamping ikatan peptida, ikatan kovalen lain diantara as. Amino
dlm peptida dan protein adalah ikatan disulfida.
Ikatan disulfida adalah ikatan tunggal -S–S-.
Ikatan disulfida menghubungkan 2 unit sisteina.
Senyawa peptida alam yang mengandung ikatan disulfida :
Oksitosin, vasopresin.
Oksitosin: hormon yang mengatur kontraksi uterus dan laktasi
untuk merangsang kelahiran bayi
Struktur
Protein
Primer Sekunder Tersier Kuartener
Struktur Protein primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam
amino penyusun protein yang dihubungkan
melalui ikatan peptida (amida). Frederick
Sanger merupakan ilmuwan yang menemukan
metode penentuan deret asam amino pada protein,
dengan penggunaan beberapa
enzim protease yang mengiris ikatan antara asam
amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih
pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan
bantuan kertas kromatografik.
Urutan asam amino menentukan fungsi protein,
pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan
bahwa translokasi asam amino akan mengubah
fungsi protein, dan lebih lanjut
memicu mutasi genetik.
Struktur Protein Sekunder
Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi
lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein
yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah
sebagai berikut:
 alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan
rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
 beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa
lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari
sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
 beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
 gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma")
Struktur protein Tersier
 struktur tersier yang merupakan gabungan dari
aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur
tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa
molekul protein dapat berinteraksi secara fisik
tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang
stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer)
dan membentuk struktur kuartener.
Protein
Fungsi
Enzim, protein
cadangan, transport,
kontraktil, protektif, toxin,
hormone, protein
struktural
Kelarutan
Albumin, Globulin,
Prolamin, Glutelin,
Scleroprotein, Protamin
atau histon.
Sudut Konformasi
Bentuk serabut (fibrous),
Protein globular, Protein
konjugasi.
Enzim
 Enzim adalah biomolekul berupa
protein yang berfungsi sebagai
katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik. Molekul awal yang
disebut substrat akan dipercepat
perubahannya menjadi molekul lain
yang disebut produk.
Protein transport
 Protein transpor, yaitu protein yang mengikat
dan memindahkan molekul atau ion spesifik.
Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat
oksigen dari paru-paru, dan membawanya ke
jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma
darah membawa lipid dari hati ke organ lain.
Protein transpor lain terdapat dalam dinding
sel dan menyesuaikan strukturnya untuk
mengikat dan membawa glukosa, asam
amino, dan nutrien lain melaluai membran ke
dalam sel.
Protein Kontraktil
 Protein kontraktil merupakan golongan
protein yang berperan dalam proses gerak.
Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan
unsure filamen tak bergerak dalam myofibril;
dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel
(bulu cambuk).
Protein Cadangan
 Protein cadangan disimpan untuk berbagai
proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai
contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan
protein yangterdapat dalam putih telur;
kasein, merupakan protein dalam biji jagung.
Protein Hormon
Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang
aktif. Sebagai contoh misalnya: insulin, berfungsi
mengatur metabolisme glukosa, hormone
adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis
kortikosteroid; hormone pertumbuhan, berperan
menstimulasi pertumbuhan tulang.
Protein protektif
 Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam
darah vertebrata. Sebagai contoh misalnya: antibody
merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada antigen
dan dengan antigen yang merupakan protein asing,
dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen,
merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses
pembekuan darah; trombin, merupakan komponen
dalam mekanisme pembekuan darah.
Protein struktural
 Protein struktur, yaitu protein yang berperan
sebagai penyangga untuk memberikan
struktur biologi kekuatan atau perlindungan.
Contohnya ialah kolagen, yaitu komponen
utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh
lain adalah keratin yang terdapat pada
rambut, kuku, dan bulu ayam/burung; fibroin,
yaitu komponen utama dalam serat sutera
dan jaring laba-laba.
Toxin
 Beberapa protein yang bersifat
racun terhadap hewan kelas tinggi
yaitu misalnya: racun dari
Clostridium botulimum,
menyebabkan keracunan bahan
makanan; racun ular, suatu protein
enzim yang dapat menyebabkan
terhidrolisisnya fosfogliserida yang
terdapat dalam membrane sel;
risin, protein racun dari beras.
Prolamins are a group of plant storage proteins having a
high proline content and found on plant materials mainly like in
the seeds of cereal
grains: wheat (gliadin), barley (hordein), rye (secalin), corn (zein)
, sorghum (kafirin) and as a minor protein, avenin in oats.
Schleroprotein
Elastins
KeratinCollagens
Akibat kekurangan Protein
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
 Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -
Keratin)
 Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit
kekurangan protein.Biasanya pada anak-anak kecil yang
menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang
disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga
menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
 hipotonus
 gangguan pertumbuhan
 hati lemak
 Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan
berkibat kematian.
 Edema
 Gangguan otak
 Penyakit Jantung
Sumber sumber protein
 Ikan dan kerang-kerangan
 Daging
 Telur Susu, termasuk produk olahan dari susu
seperti keju, yoghurt, dan lain sebagainya.
 Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang
polong/kapri, dll)
 Tumbuhan berbiji atau biji-bijian
 Produk kedelai (tahu, tempe, susu, dll)
 Kentang
Tes Uji Protein
Denaturasi Protein
Denaturasi adalah sebuah proses di mana
protein atau asam nukleat kehilangan struktur
tersier dan struktur sekunder dengan
penerapan beberapa tekanan eksternal atau
senyawa, seperti asam kuat atau basa,
garam anorganik terkonsentrasi, sebuah
misalnya pelarut organik (cth, alkohol atau
kloroform), atau panas.
Denaturasi
karena panas
Jika Anda menerapkan panas pada larutan protein, struktur atau
konformasi protein akan berubah. Pada tahap awal penerapan
panas, gerakan molekul protein meningkat dalam larutan. Pada
tahap ini interaksi lemah seperti ikatan hidrogen dan interaksi
hidrofobik dipecah dan struktur protein menjadi tidak terorganisir
atau tidak teratur. Akibatnya, denaturasi protein terjadi sambil
meningkatkan suhu. Pada tahap terakhir, struktur protein terbuka
dan bergumpal
Larutan alkohol 70% digunakan sebagai disinfektan pada
kulit. Konsentrasi alkohol ini mampu menembus dinding
sel bakteri dan mengubah sifat protein dan enzim di
dalam sel. Larutan alkohol 95% hanya mengoagulasi
protein di bagian luar dinding sel dan mencegah alkohol
memasuki sel. Alkohol mengubah protein dengan
mengganggu rantai samping ikatan hidrogen intramolekul.
Ikatan hidrogen baru terbentuk bukan antara molekul
alkohol baru dan rantai samping protein.
Denaturasi karena
alkohol
Garam logam berat bertindak untuk mengubah sifat
protein dengan cara yang sama seperti asam dan basa.
Karena garam bersifat ionik mereka mengganggu
jembatan garam dalam protein. Reaksi garam logam berat
dengan protein biasanya mengarah ke garam protein
logam yang tidak larut. Logam berat juga dapat
mengganggu ikatan disulfida karena mereka afinitas tinggi
dan daya tarik untuk sulfur dan juga akan mengarah pada
denaturasi protein.
Ikatan disulfida dibentuk oleh oksidasi gugus sulfhidril
pada sistein. Rantai protein atau loop yang berbeda
dalam satu rantai dipegang bersama oleh ikatan kovalen
disulfida yang kuat.
• Jika oksidator menyebabkan pembentukan ikatan
disulfida, maka agen pereduksi, tentu saja, bertindak
pada ikatan disulfida untuk membaginya.
Denaturasi
karena asam
dan basa
Denaturasi
alkohol
Protein biokimia
Protein biokimia

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
haruna_06
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
Elisa Elisa
 
Makalah biokimia lipid
Makalah biokimia   lipidMakalah biokimia   lipid
Makalah biokimia lipid
Khayyu Hanifah
 
biomolekul
biomolekulbiomolekul
biomolekul
mfebri26
 

La actualidad más candente (20)

5 protein
5 protein5 protein
5 protein
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
Karbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiaKarbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomia
 
4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein 4.1.asam amino dan protein
4.1.asam amino dan protein
 
METABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEINMETABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEIN
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Biokimia lipid
Biokimia lipidBiokimia lipid
Biokimia lipid
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12PROTEIN - KELOMPOK 12
PROTEIN - KELOMPOK 12
 
Metabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan PirimidinMetabolisme Purin dan Pirimidin
Metabolisme Purin dan Pirimidin
 
Karbohidrat 3
Karbohidrat 3Karbohidrat 3
Karbohidrat 3
 
Pengantar biokimia
Pengantar biokimiaPengantar biokimia
Pengantar biokimia
 
Power point Protein
Power point ProteinPower point Protein
Power point Protein
 
Presentasi Protein
Presentasi ProteinPresentasi Protein
Presentasi Protein
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Makalah biokimia lipid
Makalah biokimia   lipidMakalah biokimia   lipid
Makalah biokimia lipid
 
biomolekul
biomolekulbiomolekul
biomolekul
 

Similar a Protein biokimia

Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Efri Yadi
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Efri Yadi
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
Marniati7
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
ejja3
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Parid Nurahman
 

Similar a Protein biokimia (20)

Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
materi PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptxmateri PROTEIN.pptx
materi PROTEIN.pptx
 
3.PROTEIN_.ppt
3.PROTEIN_.ppt3.PROTEIN_.ppt
3.PROTEIN_.ppt
 
Biokim.3.PROTEIN.pptx
Biokim.3.PROTEIN.pptxBiokim.3.PROTEIN.pptx
Biokim.3.PROTEIN.pptx
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
 
Laporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji proteinLaporan Kimia - uji protein
Laporan Kimia - uji protein
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP BanjarmasinProtein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
Protein ( Biokima ) STKIP Banjarmasin
 
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.pptAsam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
Asam_Amino_dan_Protein_Slide_PPT.ppt
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein
Protein Protein
Protein
 
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKULASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
ASAM AMINO & PROTEIN-BIOMOLEKUL
 

Último

Último (9)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINOPresentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
Presentasi METABOLISME PROTEIN & ASAM-AMINO
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

Protein biokimia

  • 1.  Disusun Oleh Tio Aryo Pamungkas ( 3325160480) Evelyn Elvariani ( 3325161767))
  • 2. Apa Itu Protein? Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
  • 3. Antibodi dalam system imun Pembentuk batang sitoskeleton komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof)
  • 4. ASAM AMINO  Asam amino adalah senyawa penyusun protein. Asam amino mempunyai satu gugus karboksil dan satu gugus amino. Pada umumnya gugus amino terikat pada posisi  dari gugus karboksil. R CH COOH asam NH2 basa  R CH COO- NH3 asam -amino ion switter pH : 7,4 (Amfoter) R  H, C -  : kiral
  • 5. Asam Amino Amfoter Asam amino dapat berperan sebagai asam (mendonorkan proton pada basa kuat) dan dapat berperan sebagai basa (menerima proton dari asam kuat) Bentuk kesetimbangan : RCHCOOH NH3+ RCHCOO NH3+ RCHCOO NH2 HO HO H H pH rendah pH netral pH tinggi
  • 6. CONTOH ASAM AMINO C COO- CH2OH + H3N H C COO- CH2OH NH3 +H L-serine D-serine
  • 7. Penamaan Asam Amino  Didasarkan pada struktur D – gliseraldehid jika gugus NH3 + terletak disebelah kanan  diberi awalan D, jika NH3 + dikiri  diberi awalan L.  Semua asam amino yang ada di alam dalam protein mempunyai konfigurasi L. Ada beberapa asam amino yang penting dalam struktur dan metabolisme mempunyai konfigurasi D, yaitu asam D-alanin dan D-glutamat yang merupakan komponen penyusun dinding sel bakteri tertentu.  Penulisan asam amino (20 asam amino yang umum) dapat disingkat dengan 3 huruf. Misal : Serine  Ser Glysin  gly
  • 8. Penggolongan Asam Amino  Penggolongan asam amino didasarkan pada sifat dari rantai samping (-R). Berdasarkan sifat rantai samping R, asam amino dapat digolongkan menjadi: 1. Asam amino dengan R non polar 2. Asam amino dengan R polar 3. Asam amino dengan R polar bermuatan
  • 9.
  • 10.
  • 11. Penggolongan asam amino Berdasarkan gugus fungsinya: Asam amino dg gugus NH2 dan COOH Asam amino dg gugus –OH Asam amino dg rantai R mengandung –S- Asam amino dg gugus amina sekunder Asam amino dg cincin aromatis Asam amino dg 2 gugus COOH Asam amino dg gugus amida Asam amino dg 2 gugus basa
  • 12. pH Isoelektrik Asam Amino Asam Amino Gugus Terionisasi pH Isoelektrik As. Aspartat Karboksil 2,98 As. Glutamat Karboksil 3,08 Histidin Imidazol 7,64 Sistein Tiol 5,05 Tirosin Fenol 5,63 Lisin Amino 9,47 Arginin Amino 10,76
  • 13. Fungsi pH Isoelektrik (pI)  Untuk mengkristalkan asam amino/protein  pengendapan isoeletrik  Dengan mengetahui titik isoelektrik dapat meramalkan proses migrasi protein dalam medan elektrikum  Dasar untuk pemisahan asam amino dengan elektroforesis
  • 14. Reaksi Asam Amino  Reaksi dengan Ninhidrin Ninhidrin di dalam air akan terhidrasi membentuk ninhydrin hidrat. Ninhydrin hidrat bereaksi dengan asam amino menghasilkan anion berwarna ungu, aldehid dan CO2. O O OH OH + RCHCOO NH3+ O O O  O N anion berwarna ungu + RCHO+ CO2 + H2O + H+
  • 15. Asam Amino Essensial Selain 20 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh untuk produksi protein. Ada 12 macam asam amino lain yang tidak terdapat di alam tetapi dapat disintesis dari fragmen karbohidrat dan lipid sebagai sumber nitrogen melalui reaksi katalis enzim. Asam amino ini sangat dibutuhkan oleh tubuh dan disebut Asam amino essential.
  • 16.
  • 18. Ikatan Peptida  Ikatan yang menghubungkan 2 asam amino melalui gugus karboksil dari satu asam amino dengan gugus amino dari asam amino yang lain. +H3N CH2 C O- O +H3N CH C O O CH3 glysin alanin + +H3N C H2 C H N O C C O - O + H2O CH3 ikatan peptida gly - ala (glysinalanin) C-terminalN-terminal
  • 19. Ikatan Sulfida Disamping ikatan peptida, ikatan kovalen lain diantara as. Amino dlm peptida dan protein adalah ikatan disulfida. Ikatan disulfida adalah ikatan tunggal -S–S-. Ikatan disulfida menghubungkan 2 unit sisteina. Senyawa peptida alam yang mengandung ikatan disulfida : Oksitosin, vasopresin. Oksitosin: hormon yang mengatur kontraksi uterus dan laktasi untuk merangsang kelahiran bayi
  • 21.
  • 22. Struktur Protein primer Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang menemukan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
  • 23. Struktur Protein Sekunder Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:  alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;  beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);  beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan  gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma")
  • 24. Struktur protein Tersier  struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • 25.
  • 26. Protein Fungsi Enzim, protein cadangan, transport, kontraktil, protektif, toxin, hormone, protein struktural Kelarutan Albumin, Globulin, Prolamin, Glutelin, Scleroprotein, Protamin atau histon. Sudut Konformasi Bentuk serabut (fibrous), Protein globular, Protein konjugasi.
  • 27. Enzim  Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk.
  • 28.
  • 29. Protein transport  Protein transpor, yaitu protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion spesifik. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen dari paru-paru, dan membawanya ke jaringan periferi. Lipoprotein dalam plasma darah membawa lipid dari hati ke organ lain. Protein transpor lain terdapat dalam dinding sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain melaluai membran ke dalam sel.
  • 30. Protein Kontraktil  Protein kontraktil merupakan golongan protein yang berperan dalam proses gerak. Sebagai contoh misalnya; miosin, merupakan unsure filamen tak bergerak dalam myofibril; dinei, terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk).
  • 31. Protein Cadangan  Protein cadangan disimpan untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh. Sebagai contoh, misalnya: ovalbumin, merupakan protein yangterdapat dalam putih telur; kasein, merupakan protein dalam biji jagung. Protein Hormon Seperti enzim, hormone juga termasuk protein yang aktif. Sebagai contoh misalnya: insulin, berfungsi mengatur metabolisme glukosa, hormone adrenokortikotrop, berperan pengatur sintesis kortikosteroid; hormone pertumbuhan, berperan menstimulasi pertumbuhan tulang.
  • 32. Protein protektif  Golongan protein pelindung umumnya terdapat dalam darah vertebrata. Sebagai contoh misalnya: antibody merupakan protein yang hanya dibentuk jika ada antigen dan dengan antigen yang merupakan protein asing, dapat membentuk senyawa kompleks; fibrinogen, merupakan sumber pembentuk fibrin dalam proses pembekuan darah; trombin, merupakan komponen dalam mekanisme pembekuan darah.
  • 33. Protein struktural  Protein struktur, yaitu protein yang berperan sebagai penyangga untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau perlindungan. Contohnya ialah kolagen, yaitu komponen utama dalam urat dan tulang rawan. Contoh lain adalah keratin yang terdapat pada rambut, kuku, dan bulu ayam/burung; fibroin, yaitu komponen utama dalam serat sutera dan jaring laba-laba.
  • 34. Toxin  Beberapa protein yang bersifat racun terhadap hewan kelas tinggi yaitu misalnya: racun dari Clostridium botulimum, menyebabkan keracunan bahan makanan; racun ular, suatu protein enzim yang dapat menyebabkan terhidrolisisnya fosfogliserida yang terdapat dalam membrane sel; risin, protein racun dari beras.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Prolamins are a group of plant storage proteins having a high proline content and found on plant materials mainly like in the seeds of cereal grains: wheat (gliadin), barley (hordein), rye (secalin), corn (zein) , sorghum (kafirin) and as a minor protein, avenin in oats.
  • 40. Akibat kekurangan Protein Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:  Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein - Keratin)  Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:  hipotonus  gangguan pertumbuhan  hati lemak  Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.  Edema  Gangguan otak  Penyakit Jantung
  • 41. Sumber sumber protein  Ikan dan kerang-kerangan  Daging  Telur Susu, termasuk produk olahan dari susu seperti keju, yoghurt, dan lain sebagainya.  Kacang-kacangan (kacang tanah, kacang polong/kapri, dll)  Tumbuhan berbiji atau biji-bijian  Produk kedelai (tahu, tempe, susu, dll)  Kentang
  • 43.
  • 44. Denaturasi Protein Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam nukleat kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa, garam anorganik terkonsentrasi, sebuah misalnya pelarut organik (cth, alkohol atau kloroform), atau panas.
  • 45. Denaturasi karena panas Jika Anda menerapkan panas pada larutan protein, struktur atau konformasi protein akan berubah. Pada tahap awal penerapan panas, gerakan molekul protein meningkat dalam larutan. Pada tahap ini interaksi lemah seperti ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik dipecah dan struktur protein menjadi tidak terorganisir atau tidak teratur. Akibatnya, denaturasi protein terjadi sambil meningkatkan suhu. Pada tahap terakhir, struktur protein terbuka dan bergumpal
  • 46. Larutan alkohol 70% digunakan sebagai disinfektan pada kulit. Konsentrasi alkohol ini mampu menembus dinding sel bakteri dan mengubah sifat protein dan enzim di dalam sel. Larutan alkohol 95% hanya mengoagulasi protein di bagian luar dinding sel dan mencegah alkohol memasuki sel. Alkohol mengubah protein dengan mengganggu rantai samping ikatan hidrogen intramolekul. Ikatan hidrogen baru terbentuk bukan antara molekul alkohol baru dan rantai samping protein. Denaturasi karena alkohol
  • 47.
  • 48. Garam logam berat bertindak untuk mengubah sifat protein dengan cara yang sama seperti asam dan basa. Karena garam bersifat ionik mereka mengganggu jembatan garam dalam protein. Reaksi garam logam berat dengan protein biasanya mengarah ke garam protein logam yang tidak larut. Logam berat juga dapat mengganggu ikatan disulfida karena mereka afinitas tinggi dan daya tarik untuk sulfur dan juga akan mengarah pada denaturasi protein. Ikatan disulfida dibentuk oleh oksidasi gugus sulfhidril pada sistein. Rantai protein atau loop yang berbeda dalam satu rantai dipegang bersama oleh ikatan kovalen disulfida yang kuat. • Jika oksidator menyebabkan pembentukan ikatan disulfida, maka agen pereduksi, tentu saja, bertindak pada ikatan disulfida untuk membaginya.