SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
TK2562 – Mikrobiologi Industri dan Lingkungan
Mujtahid Kaavessina, Ph.D. || Aida Nur Ramadhani,M.T.
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2020
Bab V.
Pertumbuhan Mikroorganisme
PENDAHULUAN
2
 Biomassa (sel): massa zat hidup di dalam populasi mikroorganisme tertentu pada
area tertentu
 Medium pertumbuhan: medium/ lingkungan yang berisi zat-zat (nutrisi) yang
diperlukan untuk pertumbuhan
 Sejumlah sel ditambahkan ke dalam medium pada kondisi tertentu  sel akan
tumbuh  respon terhadap lingkungan (fisik dan kimiawi)
 Pertumbuhan sel  penambahan jumlah sel + perubahan ukuran sel
3
Pertumbuhan mikroorganisme meliputi:
Perbesaran dan pertambahan masa dan volume sel
Perbanyakan jumlah sel dalam populasi
PERTUMBUHAN POPULASI : BINARY FISSION
4
 Pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel yang persis sama dengan sel awal.
 Proses ini berulang dalam suatu interval oleh setiap sel anak, dan setiap putaran
pembelahan yang berturut-turut terjadi, maka populasi meningkat.
LAJU PERTUMBUHAN POPULASI
5
 Waktu yang diperlukan untuk siklus pembelahan lengkap — dari sel induk
hingga dua daughter cell — disebut sebagai generasi atau doubling time.
 Pada bakteri, setiap siklus meningkatkan populasi dengan menggandakannya.
Jadi, tahap induk awal terdiri dari 1 sel, generasi pertama terdiri dari 2 sel, 4
kedua, 8 ketiga, lalu 16, 32, 64, dan seterusnya.
 Selama lingkungan tetap menguntungkan, efek penggandaan ini dapat berlanjut
pada laju yang konstan.
 Laju pertumbuhan bakteri tergolong sangat cepat, jika dibandingkan dengan
sebagian besar makhluk hidup lainnya.
6
Jumlah mikroba = (2)n
dengan,
n adalah tahapan masing-
masing pembelahan sel
7
FACT!
 Doubling time rata-rata sekitar 30 hingga 60 menit dalam kondisi optimal.
 Doubling time terpendek rata-rata sekitar 5 hingga 10 menit, dan yang
terpanjang dalam hitungan hari.
 Sebagian besar patogen memiliki waktu penggandaan yang relatif singkat.
 Salmonella enteritidis dan Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan
food-borne illness, berlipat ganda dalam 20 hingga 30 menit. Dalam beberapa
jam, populasi bakteri ini dapat dengan mudah tumbuh dari sejumlah kecil sel
menjadi sekian juta sel.
LAJU PERTUMBUHAN MIKROBA
8
 Pada kenyataannya, populasi bakteri tidak mampu mempertahankan laju
pertumbuhan optimumnya (tidak berlipat ganda secara terus menerus), karena
terdapat banyak faktor yang mencegah sel untuk terus membelah diri pada laju
maksimum.
 Kurva pertumbuhan adalah representasi grafik dari populasi dari waktu ke waktu.
 Pembuatan kurva tsb membutuhkan data jumlah sel hidup, yang disebut viable
cell count.
9
Growth curve
10
Lag Phase /Fase Adaptasi
 Periode adaptasi sel terhadap
lingkungan yang baru
 Peningkatan massa dan volume
sel, tidak terjadi peningkatan
jumlah sel
11
Apabila medium mengandung
lebih dari satu sumber karbon  diauxic
growth
 E. coli tumbuh dalam media yang
mengandung glukosa dan laktosa.
 Memetabolisme glukosa terlebih
dahulu.
 Memiliki mekanisme pengaturan
yang menekan sintesis enzim
metabolisme laktosa sampai
semua glukosa habis.
12
Exponential Phase
 Sel memperbanyak diri secara
cepat
 Semua komponen sel tumbuh
dalam laju yang sama
 Dalam kondisi optimal, populasi sel
akan berlipat ganda dalam waktu
yang konstan dan dapat diprediksi,
yang dikenal sebagai doubling
time
 Net specific growth rate (𝜇𝑛𝑒𝑡)
dapat ditentukan dari jumlah sel
13
Doubling time
Keterangan
N0 = Jumlah sel sebelum masuk fase
eksponensial
NT = Jumlah sel setelah waktu T
n = Jumlah kali penggandaan
T = Lama waktu reaksi
L = Lama waktu fase lag
𝜏𝑑 = Waktu penggandaan
= doubling time
𝜇𝑛𝑒𝑡 = Laju pertumbuhan sel
𝑛 =
𝑇
𝜏𝑑
𝑁𝑇 = 𝑁0 × 2𝑛
1
𝜏𝑑
=
𝑙𝑜𝑔2 𝑁𝑡 − 𝑙𝑜𝑔2 𝑁0
𝑇 − 𝐿
𝜇𝑛𝑒𝑡 =
ln 2
𝜏𝑑
=
0,693
𝜏𝑑
𝑁𝑇 = 𝑁0 × 2𝑇 𝜏𝑑
𝑙𝑜𝑔2 𝑁𝑡 = 𝑙𝑜𝑔2 𝑁0 +
𝑇 − 𝐿
𝜏𝑑
14
Doubling time
Logaritmik biner (log2 n) atau (2log n) = logaritmik basis 2. Logaritma biner n adalah
kepangkatan bilangan dua untuk mendapatkan nilai n.
𝑙𝑜𝑔2 𝑛 = 3,32 𝑙𝑜𝑔10 𝑛
𝑙𝑜𝑔2 𝑛 =
𝑙𝑜𝑔10 𝑛
𝑙𝑜𝑔10 2
𝑙𝑜𝑔2 𝑛 =
𝑙𝑜𝑔10 𝑛
0,301
= 3,32 𝑙𝑜𝑔10 𝑛
𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥 =
𝑙𝑜𝑔𝑘 𝑥
𝑙𝑜𝑔𝑘 𝑏
Perubahan basis logaritma
Persamaan logaritma dari
basis b dibawa ke basis k
Persamaan logaritma
dari basis 2 dibawa ke
basis 10
15
Deceleration Phase
 Akhir dari fase eksponensial akibat
habisnya nutrisi dalam medium
 Bisa juga disebabkan oleh
terbentuknya produk metabolit
yang bersifat meracuni
pertumbuhan
16
Stationary Phase
 Growth rate = Death rate
 Secara netto tidak terjadi
pertumbuhan/ penambahan sel
hidup
 Lisis (kerusakan) sel dapat terjadi
dan sel hidup menurun.
 Fasa pertumbuhan kedua dapat
terjadi dengan memanfaatkan
produk dari proses lisis.
17
Death Phase
 Jumlah sel hidup menurun
sepanjang waktu
 Kematian sel dapat terjadi saat
fasa stasioner  perbedaan antara
fase stasioner dan fase kematian
kadang tidak jelas
MENGHITUNG PERTUMBUHAN SEL
18
 Menghitung konsentrasi sel dalam medium pembiakan untuk menentukan
kinetika dan stoikiometri pertumbuhan.
 Ada penentuan jumlah sel dan massa sel.
 Pertumbuhan sel dapat ditentukan dengan metode turbidometry dan total cell
count.
 Jumlah sel dapat ditentukan secara langsung dengan penghitungan
menggunakan mikroskop, penghitungan dengan counting chamber, flow
cytometer.
19
Turbidometry
 Tabung berisi larutan mediua bening akan
menjadi menjadi berkabut, atau keruh, saat
mikroba tumbuh di dalamnya.
 Secara umum, semakin tinggi kekeruhannya,
semakin tinggi jumlah sel dalam populasi.
transparent, indicating
little or no growth
cloudy and opaque,
indicating heavy
growth
20
measurements with a
spectrophotometer
1) Sebuah tabung tanpa pertumbuhan sel
mentransmisikan lebih banyak cahaya dan
memberikan pembacaan yang lebih tinggi.
2) Dalam tabung dengan pertumbuhan sel, sel-
sel menyebarkan cahaya sehingga transmitansi
berkurang dan bacaan lebih rendah.
Teknik ini hanya memberikan ukuran pertumbuhan relatif; tidak dapat menentukan
angka aktual atau membedakan antara sel mati dan sel hidup.
21
• Hubungan linear antara jumlah sel dan
kepadatan optik.
• Dengan menentukan nomor sel atau massa
sel untuk sampel dengan kepadatan optik
yang diketahui, grafik kalibrasi dapat
diproduksi
22
measurements with a
haemacytometer
 Teknik ini menggunakan slide mikroskop khusus (cytometer) yang dikalibrasi untuk
menerima sampel kecil yang tersebar di kisi yang khusus.
 Hasil hitungan dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah total sel dalam
sampel yang lebih besar (misalnya, susu atau air).
 Tidak ada perbedaan yang dapat dibuat antara sel mati dan sel hidup, yang
keduanya termasuk dalam hitungan.
23
24
measurements with
a total plate count
(Colony forming unit)
Pengenceran suspensi
mikroba dengan aquades
atau kaldu cair
Plate
Count
25
 Metode ini dilakukan dengan mengencerkan
sampel dengan larutan media atau aquadest
steril.
 Dilakukan secara bertingkat.
 Homogenisasi dilakukan agar sampel tercampur
sempurna.
 Perhitungan sel dilakukan dengan menuangkan /
menggoreskan sampel ke dalam media agar lalu
diinkubasi.
 Akan terlihat titik-titik sel hidup seperti 
26
27
measurements with
Membrane filter
 Metode ini dilakukan dengan melewatkan larutan sampel pada membrane filter 0,45
μm.
 Membran yang membawa mikroba tsb diletakkan dalam cawan yang berisi medium.
 Proses perhitungan dapat dilakukan setelah masa inkubasi.
28
measurements with Centrifugation
(dry weight cell)
 Sampel suspensi mikroba di sentrifugasi dengan kecepatan dan waktu tertentu.
 Menghasilkan lapisan endapan mikroba
 Kemudian dapat dikeringkan di dalam oven (50 – 60°C)
 Dilakukan perhitungan berat sel:
berat kering sel g = berat wadah dengan sel − (berat wadah kosong)
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba
29
Temperature
pH
Kadar Oksigen
Kadar CO2
Cahaya
Tekanan osmotik
30
Temperatur
 Kelangsungan hidup sel-sel mikroba tergantung pada kemampuan beradaptasi
dengan variasi suhu lingkungan habitat alaminya.
 Kemampuan beradaptasi = apakah suatu organisme tumbuh secara optimal dalam
kisaran suhu; dingin, sedang, atau panas.
organisme tumbuh secara optimal dalam
kisaran suhu dingin,
psychrophilic photosynthetic organisms like
Chlamydomonas nivalis.
31
Kenaikan suhu meningkatkan laju pertumbuhan, selama masih rentang optimal.
Pada T diatas titik optimal  laju kematian > laju pertumbuhan, maka sel hidup akan
berkurang.
Kisaran suhu untuk pertumbuhan
mikroba dapat dinyatakan sebagai tiga
suhu cardinal:
 Suhu minimum
 Suhu maksimum
 Suhu optimal
32
 Kemampuan beradaptasi suatu sel dapat menggambarkan apakah suatu organisme
tumbuh secara optimal dalam kisaran suhu dingin, sedang, atau panas.
33
pH
 Pertumbuhan mikroba dan kelangsungan hidupnya juga dipengaruhi oleh pH
lingkungan / habitat.
 pH didefinisikan sebagai tingkat keasaman atau alkalinitas (kebasaan) suatu
larutan.
 Mayoritas organisme dapat hidup atau tumbuh di habitat antara pH 6 dan 8,
karena asam dan basa kuat dapat merusak enzim dan zat seluler lainnya.
 Namun, ada beberapa mikroorganisme hidup pada pH ekstrem.
34
 Pengaruh pH  mempengaruhi aktivitas enzim dan laju pertumbuhan sel
 Setiap jenis organisme memiliki pH optimum berbeda: bakteri (3-8), yeast (3-6),
molds (3-7), sel tumbuhan (5-6), sel hewan (6.5-7.5)
35
Kadar oksigen
 Oksigen dapat bersifat racun bagi mikroorganisme, dapat terkonversi menjadi
produk turunan yg sangat reaktif yaitu superoxide free radical (𝑂2
−
).
 Mikroorganisme aerob dan kebanyakan anaerob fakultatif mengkonversinya
menjadi hidrogen peroksida. Selanjutnya akan dipecah oleh enzim katalase.
 Sedangkan anaerob obligat tidak memiliki enzim tersebut, maka tidak tolerir
terhadap oksigen.
36
Klasifikasi mikroorganisme dari kebutuhan oksigennya:
Obligate aerobes : hanya dapat tumbuh dengan adanya oksigen
Facultative anaerobes : dapat menyesuaikan metabolisme dengan kondisi oksigen
yang ada.
Obligate anaerobes : tidak toleran dengan keberadaan oksigen sama sekali.
Aerotolerant anaerobes : tidak menggunakan oksigen, tetapi juga tidak dihambat
olehnya.
Microaerophiles : membutuhkan oksigen, namun hanya dapat tumbuh
lingkungan dengan konsentrasi oksigen rendah
37
Penggunaan thioglycollate broth untuk menunjukkan kebutuhan oksigen.
Thioglycollate adalah bahan kimia yang menyerap gas O2 dari udara.
38
Kadar CO2
 Organisme autotrof membutuhkan CO2 sebagai sumber karbon.
 Diambil dalam bentuk senyawa bikarbonat untuk dalam medium pertumbuhan
atau CO2 dalam udara.
 Organisme heterotrof membutuhkan sedikit CO2 untuk senyawa antara
metabolisme.
39
Cahaya
 Organisme fototrof memanfaatkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis.
 Di laboratorium, dibutuhkan cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai.
 Sumber cahaya ≠ sumber panas.
 Cahaya fluorescence memberikan panas minimal, dan memberikan panjang
gelombang 750 nm yang dibutuhkan oleh bakteri fotosintesis.
40
Tekanan Osmotik
 Osmosis  difusi air melewati membrane semipermeable dari larutan berkonsentrasi
rendah ke tinggi, hingga terjadi kesetimbangan konsentrasi.
 Tekanan untuk memungkinkan peristiwa osmosis  Tekanan osmotic
41
 Kekuatan dinding sel masing-masing sel  tipe mikroorganisme tahan terhadap
tekanan osmotik tinggi.
 Mikroorganisme Haloduric
 Mampu mentolerir lingkungan dengan konsentrasi 10x lebih besar dari sel.
 Mikroorganisme Halophilic (‘salt-loving’)
 Mampu beradaptasi untuk tumbuh dengan baik di lingkungan dengan kadar
garam tinggi.
 Untuk dapat hidup tanpa terjadi plasmolysis  mikroorganisme
mengkondisikan cairan internal selnya agar konsentrasinya lebih tinggi 
dengan pemekatan ion potassium
 Contoh di laut Mati
SOAL 01.
42
 An inoculum of 107 bacterial cells was introduced into a flask of culture medium
and growth monitored. No change was seen for 18 minutes (the lag phase), then
growth occurred rapidly. After a further 76 minutes, the population had increased
to 4,32 × 108 cells.
 What is the doubling time (τd) of the culture?
SOAL 02.
43
 Look at the following diagrams and predict in which direction osmosis will take
place. Use arrows to show the net direction of osmosis. Is one of these microbes
a halophile? Which one?
SOAL 03.
44
 How can osmotic pressure and pH be used in preserving foods.
 How do they affect microbes?

Más contenido relacionado

Similar a Bab 5.pptx

Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptxPertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptxWenSyah
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaAtik Yuli
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeJo Sugiharto
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaFransiska Puteri
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBMuhammad Luthfan
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
 
syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri Vita Amanah
 
Biotek genetika
Biotek genetikaBiotek genetika
Biotek genetikarazok007
 
P3 2 bakteriologi
P3 2 bakteriologiP3 2 bakteriologi
P3 2 bakteriologiMoch Lutvie
 

Similar a Bab 5.pptx (20)

Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptxPertumbuhan Mikroorganisme.pptx
Pertumbuhan Mikroorganisme.pptx
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Kontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganismeKontrol mikroorganisme
Kontrol mikroorganisme
 
Perhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitasPerhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitas
 
Perhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitasPerhitungan kuantitas
Perhitungan kuantitas
 
makalah mikroorganisme
makalah mikroorganismemakalah mikroorganisme
makalah mikroorganisme
 
Makalah I
Makalah  IMakalah  I
Makalah I
 
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan MikrobaITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 3 Perhitungan Mikroba
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
 
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...
 
syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri syarat pertumbuhan bakteri
syarat pertumbuhan bakteri
 
Biotek genetika
Biotek genetikaBiotek genetika
Biotek genetika
 
mikrobiologi
mikrobiologimikrobiologi
mikrobiologi
 
MAKALAH.docx
MAKALAH.docxMAKALAH.docx
MAKALAH.docx
 
P3 2 bakteriologi
P3 2 bakteriologiP3 2 bakteriologi
P3 2 bakteriologi
 

Último

BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvsonyaawitan
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfjasawallpaperindones14
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf123456858915
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Originalmiftamifta7899
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxZullaiqahNurhali2
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..sdn2bayuning
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑sayangkamuu240203
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfdapodiksekoci
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 

Último (14)

Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills In Kuwait |+966572737505 | Get Cytotec
 
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkvBENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
BENTUK KEMASAN OBAT.pdf yfibfuhbcigkvkcjxjxjcjcjcjcjcjvkvkv
 
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdfSUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
SUPPLIER JASA PASANG WALLPAPER CUSTOM PROFESIONAL MALANG.pdf
 
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdfAksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
Aksi Nyata Ide-Ide Praktis Pembelajaran.pdf
 
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pillsAbortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
Abortion pills in Riyadh Saudi Arabia !! +966572737505 Get Cytotec pills
 
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953  dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
Cara Menggugurkan Kandungan 082223109953 dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bula...
 
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptxPENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
PENYULUHAN CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI.pptx
 
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..Tumbuhan dan lingkungannya power point..
Tumbuhan dan lingkungannya power point..
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 🎰👑
 
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdfMODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
MODUL AJAR UI DAN UX UNTUK PEMULA KELAS DESAIN.pdf
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Cirebon Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARUSITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
SITUS GACOR MUDAH MENANG ATRIUM GAMING 2024 TERBARU
 

Bab 5.pptx

  • 1. TK2562 – Mikrobiologi Industri dan Lingkungan Mujtahid Kaavessina, Ph.D. || Aida Nur Ramadhani,M.T. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2020 Bab V. Pertumbuhan Mikroorganisme
  • 2. PENDAHULUAN 2  Biomassa (sel): massa zat hidup di dalam populasi mikroorganisme tertentu pada area tertentu  Medium pertumbuhan: medium/ lingkungan yang berisi zat-zat (nutrisi) yang diperlukan untuk pertumbuhan  Sejumlah sel ditambahkan ke dalam medium pada kondisi tertentu  sel akan tumbuh  respon terhadap lingkungan (fisik dan kimiawi)  Pertumbuhan sel  penambahan jumlah sel + perubahan ukuran sel
  • 3. 3 Pertumbuhan mikroorganisme meliputi: Perbesaran dan pertambahan masa dan volume sel Perbanyakan jumlah sel dalam populasi
  • 4. PERTUMBUHAN POPULASI : BINARY FISSION 4  Pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel yang persis sama dengan sel awal.  Proses ini berulang dalam suatu interval oleh setiap sel anak, dan setiap putaran pembelahan yang berturut-turut terjadi, maka populasi meningkat.
  • 5. LAJU PERTUMBUHAN POPULASI 5  Waktu yang diperlukan untuk siklus pembelahan lengkap — dari sel induk hingga dua daughter cell — disebut sebagai generasi atau doubling time.  Pada bakteri, setiap siklus meningkatkan populasi dengan menggandakannya. Jadi, tahap induk awal terdiri dari 1 sel, generasi pertama terdiri dari 2 sel, 4 kedua, 8 ketiga, lalu 16, 32, 64, dan seterusnya.  Selama lingkungan tetap menguntungkan, efek penggandaan ini dapat berlanjut pada laju yang konstan.  Laju pertumbuhan bakteri tergolong sangat cepat, jika dibandingkan dengan sebagian besar makhluk hidup lainnya.
  • 6. 6 Jumlah mikroba = (2)n dengan, n adalah tahapan masing- masing pembelahan sel
  • 7. 7 FACT!  Doubling time rata-rata sekitar 30 hingga 60 menit dalam kondisi optimal.  Doubling time terpendek rata-rata sekitar 5 hingga 10 menit, dan yang terpanjang dalam hitungan hari.  Sebagian besar patogen memiliki waktu penggandaan yang relatif singkat.  Salmonella enteritidis dan Staphylococcus aureus, bakteri yang menyebabkan food-borne illness, berlipat ganda dalam 20 hingga 30 menit. Dalam beberapa jam, populasi bakteri ini dapat dengan mudah tumbuh dari sejumlah kecil sel menjadi sekian juta sel.
  • 8. LAJU PERTUMBUHAN MIKROBA 8  Pada kenyataannya, populasi bakteri tidak mampu mempertahankan laju pertumbuhan optimumnya (tidak berlipat ganda secara terus menerus), karena terdapat banyak faktor yang mencegah sel untuk terus membelah diri pada laju maksimum.  Kurva pertumbuhan adalah representasi grafik dari populasi dari waktu ke waktu.  Pembuatan kurva tsb membutuhkan data jumlah sel hidup, yang disebut viable cell count.
  • 10. 10 Lag Phase /Fase Adaptasi  Periode adaptasi sel terhadap lingkungan yang baru  Peningkatan massa dan volume sel, tidak terjadi peningkatan jumlah sel
  • 11. 11 Apabila medium mengandung lebih dari satu sumber karbon  diauxic growth  E. coli tumbuh dalam media yang mengandung glukosa dan laktosa.  Memetabolisme glukosa terlebih dahulu.  Memiliki mekanisme pengaturan yang menekan sintesis enzim metabolisme laktosa sampai semua glukosa habis.
  • 12. 12 Exponential Phase  Sel memperbanyak diri secara cepat  Semua komponen sel tumbuh dalam laju yang sama  Dalam kondisi optimal, populasi sel akan berlipat ganda dalam waktu yang konstan dan dapat diprediksi, yang dikenal sebagai doubling time  Net specific growth rate (𝜇𝑛𝑒𝑡) dapat ditentukan dari jumlah sel
  • 13. 13 Doubling time Keterangan N0 = Jumlah sel sebelum masuk fase eksponensial NT = Jumlah sel setelah waktu T n = Jumlah kali penggandaan T = Lama waktu reaksi L = Lama waktu fase lag 𝜏𝑑 = Waktu penggandaan = doubling time 𝜇𝑛𝑒𝑡 = Laju pertumbuhan sel 𝑛 = 𝑇 𝜏𝑑 𝑁𝑇 = 𝑁0 × 2𝑛 1 𝜏𝑑 = 𝑙𝑜𝑔2 𝑁𝑡 − 𝑙𝑜𝑔2 𝑁0 𝑇 − 𝐿 𝜇𝑛𝑒𝑡 = ln 2 𝜏𝑑 = 0,693 𝜏𝑑 𝑁𝑇 = 𝑁0 × 2𝑇 𝜏𝑑 𝑙𝑜𝑔2 𝑁𝑡 = 𝑙𝑜𝑔2 𝑁0 + 𝑇 − 𝐿 𝜏𝑑
  • 14. 14 Doubling time Logaritmik biner (log2 n) atau (2log n) = logaritmik basis 2. Logaritma biner n adalah kepangkatan bilangan dua untuk mendapatkan nilai n. 𝑙𝑜𝑔2 𝑛 = 3,32 𝑙𝑜𝑔10 𝑛 𝑙𝑜𝑔2 𝑛 = 𝑙𝑜𝑔10 𝑛 𝑙𝑜𝑔10 2 𝑙𝑜𝑔2 𝑛 = 𝑙𝑜𝑔10 𝑛 0,301 = 3,32 𝑙𝑜𝑔10 𝑛 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥 = 𝑙𝑜𝑔𝑘 𝑥 𝑙𝑜𝑔𝑘 𝑏 Perubahan basis logaritma Persamaan logaritma dari basis b dibawa ke basis k Persamaan logaritma dari basis 2 dibawa ke basis 10
  • 15. 15 Deceleration Phase  Akhir dari fase eksponensial akibat habisnya nutrisi dalam medium  Bisa juga disebabkan oleh terbentuknya produk metabolit yang bersifat meracuni pertumbuhan
  • 16. 16 Stationary Phase  Growth rate = Death rate  Secara netto tidak terjadi pertumbuhan/ penambahan sel hidup  Lisis (kerusakan) sel dapat terjadi dan sel hidup menurun.  Fasa pertumbuhan kedua dapat terjadi dengan memanfaatkan produk dari proses lisis.
  • 17. 17 Death Phase  Jumlah sel hidup menurun sepanjang waktu  Kematian sel dapat terjadi saat fasa stasioner  perbedaan antara fase stasioner dan fase kematian kadang tidak jelas
  • 18. MENGHITUNG PERTUMBUHAN SEL 18  Menghitung konsentrasi sel dalam medium pembiakan untuk menentukan kinetika dan stoikiometri pertumbuhan.  Ada penentuan jumlah sel dan massa sel.  Pertumbuhan sel dapat ditentukan dengan metode turbidometry dan total cell count.  Jumlah sel dapat ditentukan secara langsung dengan penghitungan menggunakan mikroskop, penghitungan dengan counting chamber, flow cytometer.
  • 19. 19 Turbidometry  Tabung berisi larutan mediua bening akan menjadi menjadi berkabut, atau keruh, saat mikroba tumbuh di dalamnya.  Secara umum, semakin tinggi kekeruhannya, semakin tinggi jumlah sel dalam populasi. transparent, indicating little or no growth cloudy and opaque, indicating heavy growth
  • 20. 20 measurements with a spectrophotometer 1) Sebuah tabung tanpa pertumbuhan sel mentransmisikan lebih banyak cahaya dan memberikan pembacaan yang lebih tinggi. 2) Dalam tabung dengan pertumbuhan sel, sel- sel menyebarkan cahaya sehingga transmitansi berkurang dan bacaan lebih rendah. Teknik ini hanya memberikan ukuran pertumbuhan relatif; tidak dapat menentukan angka aktual atau membedakan antara sel mati dan sel hidup.
  • 21. 21 • Hubungan linear antara jumlah sel dan kepadatan optik. • Dengan menentukan nomor sel atau massa sel untuk sampel dengan kepadatan optik yang diketahui, grafik kalibrasi dapat diproduksi
  • 22. 22 measurements with a haemacytometer  Teknik ini menggunakan slide mikroskop khusus (cytometer) yang dikalibrasi untuk menerima sampel kecil yang tersebar di kisi yang khusus.  Hasil hitungan dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah total sel dalam sampel yang lebih besar (misalnya, susu atau air).  Tidak ada perbedaan yang dapat dibuat antara sel mati dan sel hidup, yang keduanya termasuk dalam hitungan.
  • 23. 23
  • 24. 24 measurements with a total plate count (Colony forming unit) Pengenceran suspensi mikroba dengan aquades atau kaldu cair Plate Count
  • 25. 25  Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sampel dengan larutan media atau aquadest steril.  Dilakukan secara bertingkat.  Homogenisasi dilakukan agar sampel tercampur sempurna.  Perhitungan sel dilakukan dengan menuangkan / menggoreskan sampel ke dalam media agar lalu diinkubasi.  Akan terlihat titik-titik sel hidup seperti 
  • 26. 26
  • 27. 27 measurements with Membrane filter  Metode ini dilakukan dengan melewatkan larutan sampel pada membrane filter 0,45 μm.  Membran yang membawa mikroba tsb diletakkan dalam cawan yang berisi medium.  Proses perhitungan dapat dilakukan setelah masa inkubasi.
  • 28. 28 measurements with Centrifugation (dry weight cell)  Sampel suspensi mikroba di sentrifugasi dengan kecepatan dan waktu tertentu.  Menghasilkan lapisan endapan mikroba  Kemudian dapat dikeringkan di dalam oven (50 – 60°C)  Dilakukan perhitungan berat sel: berat kering sel g = berat wadah dengan sel − (berat wadah kosong)
  • 29. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba 29 Temperature pH Kadar Oksigen Kadar CO2 Cahaya Tekanan osmotik
  • 30. 30 Temperatur  Kelangsungan hidup sel-sel mikroba tergantung pada kemampuan beradaptasi dengan variasi suhu lingkungan habitat alaminya.  Kemampuan beradaptasi = apakah suatu organisme tumbuh secara optimal dalam kisaran suhu; dingin, sedang, atau panas. organisme tumbuh secara optimal dalam kisaran suhu dingin, psychrophilic photosynthetic organisms like Chlamydomonas nivalis.
  • 31. 31 Kenaikan suhu meningkatkan laju pertumbuhan, selama masih rentang optimal. Pada T diatas titik optimal  laju kematian > laju pertumbuhan, maka sel hidup akan berkurang. Kisaran suhu untuk pertumbuhan mikroba dapat dinyatakan sebagai tiga suhu cardinal:  Suhu minimum  Suhu maksimum  Suhu optimal
  • 32. 32  Kemampuan beradaptasi suatu sel dapat menggambarkan apakah suatu organisme tumbuh secara optimal dalam kisaran suhu dingin, sedang, atau panas.
  • 33. 33 pH  Pertumbuhan mikroba dan kelangsungan hidupnya juga dipengaruhi oleh pH lingkungan / habitat.  pH didefinisikan sebagai tingkat keasaman atau alkalinitas (kebasaan) suatu larutan.  Mayoritas organisme dapat hidup atau tumbuh di habitat antara pH 6 dan 8, karena asam dan basa kuat dapat merusak enzim dan zat seluler lainnya.  Namun, ada beberapa mikroorganisme hidup pada pH ekstrem.
  • 34. 34  Pengaruh pH  mempengaruhi aktivitas enzim dan laju pertumbuhan sel  Setiap jenis organisme memiliki pH optimum berbeda: bakteri (3-8), yeast (3-6), molds (3-7), sel tumbuhan (5-6), sel hewan (6.5-7.5)
  • 35. 35 Kadar oksigen  Oksigen dapat bersifat racun bagi mikroorganisme, dapat terkonversi menjadi produk turunan yg sangat reaktif yaitu superoxide free radical (𝑂2 − ).  Mikroorganisme aerob dan kebanyakan anaerob fakultatif mengkonversinya menjadi hidrogen peroksida. Selanjutnya akan dipecah oleh enzim katalase.  Sedangkan anaerob obligat tidak memiliki enzim tersebut, maka tidak tolerir terhadap oksigen.
  • 36. 36 Klasifikasi mikroorganisme dari kebutuhan oksigennya: Obligate aerobes : hanya dapat tumbuh dengan adanya oksigen Facultative anaerobes : dapat menyesuaikan metabolisme dengan kondisi oksigen yang ada. Obligate anaerobes : tidak toleran dengan keberadaan oksigen sama sekali. Aerotolerant anaerobes : tidak menggunakan oksigen, tetapi juga tidak dihambat olehnya. Microaerophiles : membutuhkan oksigen, namun hanya dapat tumbuh lingkungan dengan konsentrasi oksigen rendah
  • 37. 37 Penggunaan thioglycollate broth untuk menunjukkan kebutuhan oksigen. Thioglycollate adalah bahan kimia yang menyerap gas O2 dari udara.
  • 38. 38 Kadar CO2  Organisme autotrof membutuhkan CO2 sebagai sumber karbon.  Diambil dalam bentuk senyawa bikarbonat untuk dalam medium pertumbuhan atau CO2 dalam udara.  Organisme heterotrof membutuhkan sedikit CO2 untuk senyawa antara metabolisme.
  • 39. 39 Cahaya  Organisme fototrof memanfaatkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis.  Di laboratorium, dibutuhkan cahaya dengan panjang gelombang yang sesuai.  Sumber cahaya ≠ sumber panas.  Cahaya fluorescence memberikan panas minimal, dan memberikan panjang gelombang 750 nm yang dibutuhkan oleh bakteri fotosintesis.
  • 40. 40 Tekanan Osmotik  Osmosis  difusi air melewati membrane semipermeable dari larutan berkonsentrasi rendah ke tinggi, hingga terjadi kesetimbangan konsentrasi.  Tekanan untuk memungkinkan peristiwa osmosis  Tekanan osmotic
  • 41. 41  Kekuatan dinding sel masing-masing sel  tipe mikroorganisme tahan terhadap tekanan osmotik tinggi.  Mikroorganisme Haloduric  Mampu mentolerir lingkungan dengan konsentrasi 10x lebih besar dari sel.  Mikroorganisme Halophilic (‘salt-loving’)  Mampu beradaptasi untuk tumbuh dengan baik di lingkungan dengan kadar garam tinggi.  Untuk dapat hidup tanpa terjadi plasmolysis  mikroorganisme mengkondisikan cairan internal selnya agar konsentrasinya lebih tinggi  dengan pemekatan ion potassium  Contoh di laut Mati
  • 42. SOAL 01. 42  An inoculum of 107 bacterial cells was introduced into a flask of culture medium and growth monitored. No change was seen for 18 minutes (the lag phase), then growth occurred rapidly. After a further 76 minutes, the population had increased to 4,32 × 108 cells.  What is the doubling time (τd) of the culture?
  • 43. SOAL 02. 43  Look at the following diagrams and predict in which direction osmosis will take place. Use arrows to show the net direction of osmosis. Is one of these microbes a halophile? Which one?
  • 44. SOAL 03. 44  How can osmotic pressure and pH be used in preserving foods.  How do they affect microbes?