1. Menularkan "Berakar dalam Kristus"
Pengajaran
http://murid.co/Pelipatgandaan_Rohani_(Berakar_dalam_K
ristus)
Apa: Pelipatgandaan Rohani
Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan
karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga
puluh kali lipat. (MATIUS 13:23 )
Mengapa: Amanat Agung
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di
bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman." (MATIUS 28:18-20 )
Bagaimana: Prinsip Timotius
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada
orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. (2 TIMOTIUS 2:2 )
Langkah Selanjutnya
Memahami
2. Melakukan
Membagikan
Gaya Hidup
Tanamlah gagasan, petiklah tindakan; Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan; Tanamlah
kebiasaan, petiklah watak; Tanamlah watak, petiklah nasib. (SAMUEL SMILES)
Perenungan
Tinjaulah pokok-pokok pelajaran dan ayat hafalan “Berakar dalam Kristus”. Tinjauan dapat
dilakukan berdua-dua atau bergantian di dalam kelompok. Tinjauan sangat penting untuk
dilakukan karena akan menolong Saudara:
mengingat inti kebenaran-kebenaran Alkitabiah yang sudah diterima
mempersiapkan diri untuk menularkan kebenaran-kebenaran Alkitabiah kepada orang
lain
memeriksa bagian-bagian yang belum dipahami dengan jelas, sebelum mempelajari
kebenaran-kebenaran Alkitab yang lebih lanjut
Selamat! Saudara baru saja menyelesaikan rangkaian pelajaran Berakar dalam Kristus. Pada
akhir pelajaran ini, Saudara diminta untuk memantapkan komitmen untuk terus mempelajari,
melakukan, dan membagikan kebenaran- kebenarannya. Silakan Saudara membaca dan
menandatangani komitmen Berakar dalam Kristus yang ada pada halaman selanjutnya.
Penerapan
Bagikanlah kebenaran-kebenaran dalam “Berakar dalam Kristus” yang telah Saudara terima
kepada orang lain. Selain benih kebenaran tersebut akan berlipatganda di dalam diri orang lain,
Saudara sendiri akan mengalami pertumbuhan yang jauh lebih pesat dalam pemahaman dan
penerapan kebenaran-kebenaran tersebut, dibandingkan dengan jika Saudara hanya
3. menyimpannya bagi diri sendiri. Carilah kesempatan untuk mengajarkannya kepada orang
sampai orang tersebut belajar menerapkannya dalam hidup mereka. Saudara dapat mulai
mendoakan untuk mendapatkan seorang ‘Timotius’ yang kepadanya Saudara akan membagikan
seluruh pelajaran ini, sedemikian hingga dia dapat mengajarkannya pada orang yang lain lagi.
Pergunakanlah ”Jurnal Projek Timotius” sebagai catatan.
Ayat hafalan:
Jurnal Proyek Timotius "Berakar dalam Kristus"
Sasaran Kualitas
Sasaran PENGAJARAN
Kriteria PENAMPAKAN
Memahami dan menerima keselamatan di
dalam Kristus.
Adanya pengakuan yang jelas akan statusnya
sebagai orang yang sudah diampuni-
diselamatkan, dengan mendasarkannya pada
Firman Tuhan. Dapat menjelaskan kembali
rangkuman jalan keselamatan secara lengkap
dan jelas.
Memahami dan meyakini jaminan keselamatan
di dalam Kristus.
Adanya pengakuan yang jelas akan keyakinan
keselamatannya, dengan mendasarkannya pada
Firman Tuhan.
Sasaran KEROHANIAN
Kriteria PENAMPAKAN
Mulai menempatkan Kristus sebagai Tuhan atas
hidupnya.
Mengidentifikasi prioritas, aktivitas, dan
hubungan di mana Kristus belum menjadi pusat,
4. kemudian mengambil tindak lanjut yang nyata
untuk mengubahnya.
Mulai membangun persekutuan pribadi dengan
Tuhan.
Waktu Teduh: Membuat komitmen dan
memulai melakukan waktu teduh dengan
teratur.
Firman: Membuat komitmen dan memulai
membaca Alkitab secara penuh dengan teratur.
Doa: Membuat komitmen dan memulai berdoa
syafaat dengan teratur (menggunakan Jurnal
Doa Mingguan).
Sasaran KARAKTER
Kriteria PENAMPAKAN
Senang, sedia, dan setia untuk belajar dan
bertumbuh.
Menunjukkan prioritas yang tinggi untuk datang
dalam kelas pembinaan. Menunjukkan minat
yang tinggi dalam diskusi kelompok kecil dan
melakukan projek ketaatan.
Mulai meninggalkan, melawan, dan
memutuskan dosa-dosa dan sumber- sumber
pencobaan.
Mengidentifikasi, mengakui, dan mengambil
tindakan nyata untuk membereskan dosa-
dosanya dan mencegah untuk tidak kembali
melakukannya.
Sasaran PELAYANAN
Kriteria PENAMPAKAN
Menyatakan kehidupan barunya kepada orang
lain melalui kesaksian.
Membagikan kesaksian keselamatan dan
perubahan hidupnya minimal pada satu orang.
Mempelajari lebih dalam, melakukan lebih
teratur, dan menularkan “Berakar dalam
Kristus”.
Melakukan tinjauan pelajaran dengan baik dan
menunjukkan keinginan atau perencanaan untuk
mempelajari, melakukan, dan menularkan
“Berakar dalam Kristus”.
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada
orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain. 2 TIMOTIUS 2:2
5. Komitmen "Berakar dalam Kristus"
Saya dengan sungguh hati bersedia . . .
menerima dan memercayakan diri pada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
secara pribadi
memperdalam, memegang teguh, dan menularkan pemahaman atas kebenaran-kebenaran
dasar mengenai: Keselamatan, Hidup Baru, dan Disiplin Rohani
melakukan, menghayati, dan menularkan disiplin-disiplin rohani dasar dalam hal: Waktu
Teduh, Firman, Doa, Bersekutu, dan Bersaksi.
Dengan pertolongan Tuhan,
6. _____________________________
Tanggal
_____________________________
Tanda Tangan
_____________________________
Mengetahui
Langkah selanjutnya "Bertumbuh dalam
Kristus"
Sasaran: Menjadi dewasa dalam Kristus dan mengembangkan kebiasaan yang menjaga
keberlangsungan pertumbuhan.
Prinsip: Setiap orang percaya perlu kebenaran-kebenaran Alkitab untuk mengarahkan dan
menjaga mereka dalam bertumbuh seumur hidup.
Materi: Perubahan pola pikir dan gaya hidup mengenai . . .
Pertumbuhan
Arah Pertumbuhan
Sarana Pertumbuhan
Hambatan Pertumbuhan
Pelayanan
Penatalayan yang Setia dan Bertanggung Jawab
Penatalayanan atas Waktu
Penatalayanan atas Harta
Dinamika Pertumbuhan
Bertumbuh melalui Pengambilan Keputusan
Bertumbuh melalui Pencobaan
Bertumbuh melalui Penderitaan
Menularkan “Bertumbuh dalam Kristus”
7. Saran Bacaan untuk Belajar Lebih Lanjut
Berakar dalam Kristus
Charlie Riggs, Learning to Walk with God: 12 Steps to Christian Growth (Minneapolis, MN:
World Wide Publication, 1986). Terjemahan Indonesia: Belajar Berjalan dengan Allah:
12 Langkah Pertumbuhan Iman Kristen (Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 1989).
Donald S. Whitney, Spiritual Disciplines for the Christian Life (Colorado Springs, CO:
NavPress, 1991). Terjemahan Indonesia: Disiplin Rohani: 10 Pilar Penopang Kehidupan
Kristen (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1994).
John White, The Fight: A Practical Handbook for Christian Living (Downers Groove, IL:
InterVarsity, 1976).
Rick Warren, The Purpose Driven Life (Grand Rapids, MI: Zondervan, 2002). Terjemahan
Indonesia: The Purpose Driven Life (Malang: Gandum Mas, 2004).
Roy Robertson, The Timothy Principle (Singapore: The Navigators, 1986). Terjemahan
Indonesia:
Pemuridan dengan Prinsip Timotius (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2001).
Keselamatan
Jalan Keselamatan
Billy Graham, How to be Born Again (1980). Terjemahan Indonesia: Bagaimana Dilahirkan
Kembali (Bandung: Lembaga Literatur Baptis).
Roy Robertson, “Jembatan Kehidupan” dalam The Timothy Principle (Singapore: The
Navigators, 1986). Terjemahan Indonesia: Pemuridan dengan Prinsip Timotius
(Yogyakarta: Yayasan Andi, 2001).
The 4 Spiritual Laws (Campus Crusade for Christ). Terjemahan Indonesia: 4 Hukum
Rohani (Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia).
Will Metzger, Tell the Truth: A Training Manual on the Message and Methods of God-
centered Witnessing (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1981). Terjemahan
Indonesia: Beritakan Kebenaran (Surabaya: Penerbit Momentum, 2005 ).
Jaminan Keselamatan
Charlie Riggs, “Jaminan Pasti” dalam Learning to Walk with God: 12 Steps to Christian
Growth (Minneapolis, MN: World Wide Publication, 1986). Terjemahan Indonesia:
8. Belajar Berjalan dengan Allah: 12 Langkah Pertumbuhan Iman Kristen (Jakarta:
Persekutuan Pembaca Alkitab, 1989).
Discovery Series, Have I Been Too Bad to Be Forgiven? (RBC Ministries). Terjemahan
Indonesia: Apakah Saya Dapat Diampuni? (Yogyakarta: Yayasan Gloria).
Stanley Heath, Tak Mengambang Tak Meleset (Yogyakarta: Yayasan Andi).
Hidup Baru
Kristus sebagai Pusat Hidup Orang Percaya
Charlie Riggs, “Mempraktikkan Prinsip Ketuhanan Kristus” dalam Learning to Walk with God:
12 Steps to Christian Growth (Minneapolis, MN: World Wide Publication, 1986).
Terjemahan Indonesia: Belajar Berjalan dengan Allah: 12 Langkah Pertumbuhan Iman
Kristen (Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 1989).
John Ortberg, “Latihan vs. Mencoba: Kebenaran tentang Disiplin Rohani” dalam The Life
You’ve Always Wanted: Spiritual Disciplines for Ordinary People (Grand Rapids, MI:
Zondervan, 1999). Terjemahan Indonesia: Kehidupan yang Selalu Anda Dambakan:
Disiplin Rohani untuk Semua Orang (Batam Centre: Interaksara).
Max Lucado, “Hati Seperti yang Dimiliki Dia” dalam Just Like Jesus (Word Publishing,
2000). Terjemahan Indonesia: Persis Seperti Yesus (Batam Centre: Interaksara).
Rick Warren, “Anda Diciptakan untuk Menjadi Serupa dengan Kristus” dalam The Purpose
Driven Life (Grand Rapids, MI: Zondervan, 2002). Terjemahan Indonesia: The Purpose
Driven Life (Malang: Gandum Mas, 2004).
Robert Boyd Munger, My Heart—Christ’s Home (Downers Groove, IL: InterVarsity,
1992). Terjemahan Indonesia: Hatiku Rumah Kristus (Yogyakarta: Yayasan Gloria,
2000).
Roh Kudus di dalam Hidup Orang Percaya
D. Scheuneumann, Sungai Air Hidup: Roh Kudus dan Pelayanan-Nya (Malang: Yayasan
Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, 1979).
Tony Evans, The Fire that Ignites (Sisters, OR: Multnomah, 2003). Terjemahan Indonesia: Api
yang Menyala: Hidup dalam Kuasa Roh Kudus (Jakarta: Immanuel, 2004).
Disiplin Rohani
Dallas Willard, Spirit of the Disciplines (San Fransisco: Harper & Row, 1989).
9. Donald S. Whitney, “Bila Anda Hidup Menurut Kemauan Allah” dan “Pantang Menyerah
Berdisiplin” dalam Spiritual Disciplines for the Christian Life (Colorado Springs, CO:
NavPress, 1991). Terjemahan Indonesia: Disiplin Rohani: 10 Pilar Penopang Kehidupan
Kristen (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1994).
John Ortberg, “Kita Memang akan Berubah: Harapan untuk Transformasi”, “Terkejut
oleh Perubahan: Tujuan Kehidupan Rohani”, dan “Latihan vs. Mencoba: Kebenaran
tentang Disiplin Rohani” dalam The Life You’ve Always Wanted: Spiritual Disciplines for
Ordinary People (Grand Rapids, MI: Zondervan, 1999). Terjemahan Indonesia:
Kehidupan yang Selalu Anda Dambakan: Disiplin Rohani untuk Semua Orang (Batam
Centre: Interaksara).
Richard J. Foster, “Disiplin-disiplin Rohani: Pintu Menuju Kemerdekaan” dalam Celebration
of Discipline: The Path to Spiritual Growth (New York: Harper & Row, 1978).
Terjemahan
Indonesia: Tertib Rohani (Malang: Gandum Mas, 1996).
Rick Warren, The Purpose Driven Life (Grand Rapids, MI: Zondervan, 2002). Terjemahan
Indonesia: The Purpose Driven Life (Malang: Gandum Mas, 2004).
Waktu Teduh
Allan Harkness, Ready to Grow: Practical Steps to Knowing God Better (Australia: Scripture
Union Australia). Terjemahan Indonesia: Ready to Grow: Langkah-langkah Praktis untuk
Makin
Mengenal Allah (Jakarta: Persekutuan Pembaca Alkitab, 2002).
Donald S. Whitney, “Bersaat Teduh” dalam Spiritual Disciplines for the Christian Life
(Colorado Springs, CO: NavPress, 1991). Terjemahan Indonesia: Disiplin Rohani: 10
Pilar Penopang Kehidupan Kristen (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1994).
Richard J. Foster, “Disiplin Bermeditasi” dan “Disiplin Kesendirian”dalam Celebration of
Discipline: The Path to Spiritual Growth (New York: Harper & Row, 1978). Terjemahan
Indonesia: Tertib Rohani (Malang: Gandum Mas, 1996).
Stephen Eyre, Time with God: Renewing Your Devotional Life (Leicester, England:
InterVarsity Press, 1995).
Firman Tuhan
Donald S. Whitney, “Bergaul Akrab dengan Firman Tuhan Bagian I dan II” dalam Spiritual
Disciplines for the Christian Life (Colorado Springs, CO: NavPress, 1991). Terjemahan
Indonesia: Disiplin Rohani: 10 Pilar Penopang Kehidupan Kristen (Bandung:Lembaga
Literatur Baptis, 1994).
10. Frances Blankenbaker, What the Bible is All About for Young Explorer (Ventura, CA: Regal
Books, 1986). Terjemahan Indonesia: Inti Alkitab untuk Para Pemula (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1993).
Gordon D. Fee & Douglas Stuart, How to Read the Bible for All Its Worth (Grand Rapids,
MI: Zondervan, 1982). Terjemahan Indonesia: Hermeneutik: Bagaimana Menafsirkan
Firman Tuhan dengan Cara yang Tepat (Malang: Gandum Mas, 1989).
Howard G. Hendricks & William D. Hendricks, Living by the Book (Chicago: Moody Press,
1991).
John Ortberg, “Hidup yang Tidak Terpecah: Praktik Merenungkan Alkitab” dalam The Life
You’ve Always Wanted: Spiritual Disciplines for Ordinary People (Grand Rapids, MI:
Zondervan, 1999).
Terjemahan Indonesia: Kehidupan yang Selalu Anda Dambakan: Disiplin Rohani untuk
Semua
Orang (Batam Centre: Interaksara).
The New Bible Commentary (London, UK: InterVarsity Press, 1976). Terjemahan
Indonesia: Tafsiran Alkitab Masa Kini Vol. 1-3 (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih/OMF, 1981).
Doa
Donald S. Whitney, “Berdoa” dalam Spiritual Disciplines for the Christian Life (Colorado
Springs, CO: NavPress, 1991). Terjemahan Indonesia: Disiplin Rohani: 10 Pilar
Penopang Kehidupan Kristen (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1994).
Richard J. Foster, “Disiplin Doa” dalam Celebration of Discipline: The Path to Spiritual Growth
(New York: Harper & Row, 1978). Terjemahan Indonesia: Tertib Rohani (Malang:
Gandum Mas, 1996).
Bersekutu
Donald S. Whitney, “Beribadah” dalam Spiritual Disciplines for the Christian Life (Colorado
Springs, CO: NavPress, 1991). Terjemahan Indonesia: Disiplin Rohani: 10 Pilar
Penopang Kehidupan Kristen (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1994).
Richard J. Foster, “Disiplin Perayaan” dalam Celebration of Discipline: The Path to Spiritual
Growth (New York: Harper & Row, 1978). Terjemahan Indonesia: Tertib Rohani
(Malang: Gandum Mas, 1996).
Rick Warren, “Anda Dibentuk untuk Keluarga Allah” dalam The Purpose Driven Life (Grand
Rapids, MI: Zondervan, 2002). Terjemahan Indonesia: The Purpose Driven Life
(Malang: Gandum Mas, 2004).
11. Bersaksi
Bill Hybels & Mark Mittelberg, Becoming a Contagious Christian (Grand Rapids, MI:
Zondervan, 1994). Terjemahan Indonesia: Menjadi Orang Kristen yang Menular
(Yogyakarta: Yayasan Andi & Yayasan JOY, 2000).
D. James Kennedy, Ledakan Penginjilan (Jakarta: E.E. Internasional III).
Donald S. Whitney, “Memberitakan Injil” dalam Spiritual Disciplines for the Christian Life
(Colorado Springs, CO: NavPress, 1991). Terjemahan Indonesia: Disiplin Rohani: 10
Pilar Penopang Kehidupan Kristen (Bandung:Lembaga Literatur Baptis, 1994).
Will Metzger, Tell the Truth: A Training Manual on the Message and Methods of God-
centered Witnessing (Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1981). Terjemahan
Indonesia: Beritakan Kebenaran (Surabaya: Penerbit Momentum, 2005 ).
Pola Pelayanan Amanat Agung
menjadi dan menjadikan semua bangsa murid Kristus
Sasaran Pelayanan
Amanat ini disebut sebagai Amanat Agung (The Great Commission) karena besarnya otoritas
yang memerintahkannya (segala kuasa di sorga dan di bumi), luasnya lingkup yang dicakup
(semua bangsa), tingginya standar yang dicapai (murid Kristus), menyeluruhnya proses yang
dikerjakan (baptis, ajar segala sesuatu yang diperintahkan, pergi), panjangnya janji penyertaan
yang mengikutinya (sampai kepada akhir zaman). Adakah amanat yang lebih besar dari Amanat
Agung ini?
Sesuai struktur tata bahasa aslinya (Yunani), kalimat induk dalam amanat ini adalah ”Jadikanlah
semua bangsa murid-Ku”. Di sini kita dihadapkan dengan standar kuantitas dan kualitas hasil
pelayanan yang diinginkan Tuhan Yesus. Kuantitas merujuk pada berapa murid yang dihasilkan.
Kualitas merujuk pada bagaimana murid yang dihasilkan.
12. Sasaran Kuantitas: Semua Bangsa
Sasaran Tuhan Yesus tidak kurang dari mencapai semua bangsa. Kata yang diterjemahkan
sebagai “bangsa” di sini adalah ethne. Dari akar kata ini kita memperoleh kata ethnic dalam
bahasa Inggris atau etnis dalam bahasa Indonesia. Kata ethne berarti adalah “sekelompok orang
yang memiliki kesamaan ciri-ciri tertentu”. Pengertian yang telah diperluas dari “kelompok
orang” bisa diterapkan pada suatu kelompok suku bangsa secara sosial-budaya, suatu kelompok
usia (anak, kaum muda, dewasa, lanjut usia), suatu kelompok profesi (dokter, akuntan, buruh,
pengusaha, dll.), dan sebagainya. Dalam sudut pandang lain, Loren Cunningham, pendiri dan
presiden Youth With A Mission (YWAM), mengemukakan tujuh kelompok bidang yang
memerlukan pengaruh kristiani: (1) Rumah Tangga, (2) Gereja, (3) Sekolah, (4) Pemerintahan
dan Politik, (5) Media, (6) Seni, Hiburan, dan Olah Raga, (7) Bisnis, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Kepada semua kelompok orang kita diutus untuk pergi, menghasilkan murid Kristus.
Sasaran Kualitas: Murid Kristus
Tuhan Yesus bukan hanya menjelaskan ke mana kita perlu pergi, tetapi juga apa yang harus kita
hasilkan di sana. Dia menghendaki kuantitas yang berkualitas, dengan kualifikasi murid Kristus.
Siapakah murid Kristus?
Murid Kristus adalah pelajar dan pegikut Kristus yang hidupnya mencerminkan pengajaran dan
kehidupan Kristus. Bagian-bagian lain dalam Alkitab menegaskan sasaran kualitas pertumbuhan
yang sama melalui ungkapan “menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Rm 8:29 ),
“diubah serupa dengan gambar-Nya" (2Kor 3:18 ), “mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus” (Ef 4:13 ).
Ini adalah sasaran dari suatu pelayanan yang mengikuti tuntutan Amanat Agung:
mentransformasikan seseorang menjadi pelajar dan pegikut Kristus yang hidupnya
mencerminkan pengajaran dan kehidupan Kristus (kualitas: murid Kristus) serta secara aktif
berusaha membangun karakteristik tersebut pada orang lain di mana dia berada dan ditempatkan
(kuantitas: semua ethne).
13. Strategi Pelayanan
Kalimat induk ”Jadikanlah semua bangsa murid-Ku” merupakan satu amanat dengan tiga
karakteristik, sebagaimana diketahui dari tiga kata kerja dalam anak kalimat yang
menerangkannya: baptislah, ajarlah, pergilah. Amanat Agung dalam Matius 28:18-20 ini
berbicara tentang suatu proses transformasi. Proses untuk menjadikan seorang murid Kristus
terdiri dari membagikan khabar baik (baptislah - sebagai pernyataan dari pengalaman
pertobatan), membina iman mereka (ajarlah), dan mengutus mereka ke dalam dunia (pergilah).
Murid yang diutus pergi ini kemudian memulai lingkaran proses penginjilan, pembinaan, dan
pengutusan yang sudah dialaminya. Demikianlah mereka berlipatganda.
Kualitas dan efektivitas sebuah persekutuan sangat ditentukan oleh bagaimana persekutuan
tersebut menjalankan masing-masing mata rantai proses transformasi (Penjangkauan dan
Penginjilan, Pembinaan dan Pemerlengkapan, Pengutusan dan Pelipatgandaan) dengan baik. Jika
gereja dan persekutuan kita mau menghasilkan murid Kristus yang bertumbuh, melayani, dan
menjalankan misinya, maka seluruh proses ini harus dilalui.
Dalam penerapannya, proses transformasi menjadi murid Kristus tersebut dapat diterjemahkan
sebagai sasaran bertahap:
14. Pola pemuridan ini bukan hanya dinyatakan secara verbal oleh Tuhan Yesus dalam Amanat
Agung, tetapi juga ditunjukkan secara aktual dalam pelayanan- Nya (untuk studi mendalam
mengenai pola pelayanan Tuhan Yesus bacalah The Training of the Twelve karya A.B. Bruce,
The Masterplan of Evangelism karya Robert E. Coleman, dan Growing A Healthy Church karya
Dan Spader). Gereja dan persekutuan kita dapat meningkatkan kemampuannya untuk
membangun orang-orang dan memenuhi misi Tuhan dengan memahami strategi Kristus ini.
___________________________________________________________________
Pembentukan kualitas murid Kristus yang menjalankan misinya ini tidak dapat diasumsikan akan
terjadi dengan sendirinya ataupun melalui kegiatan kerohanian yang sporadis. Adanya berbagai
kegiatan dan pertemuan kerohanian tidak menunjukkan bahwa gereja atau persekutuan tersebut
sedang membangun murid Kristus. Kita telah mengkondisikan orang untuk memercayai bahwa
seorang murid adalah seseorang yang setia mengikuti suatu kegiatan kerohanian; bukannya
seseorang pelajar dan pegikut Kristus yang mencerminkan karakter, nilai-nilai, dan gaya hidup-
Nya, serta secara aktif berusaha membangun karakteristik tersebut pada orang lain. Akibatnya
yang kita dapatkan adalah penonton- penonton bukan pekerja-pekerja. Setelah mengamati,
merefleksikan, dan menganalisis berbagai permasalahan yang terjadi dalam pelayanan gereja
maupun persekutuan kristiani, dapat disimpulkan bahwa secara mendasar hampir semua masalah
tersebut disebabkan karena kurang dimilikinya pola pelayanan yang tepat. Kebutuhan akan pola
pelayanan yang demikian telah mendorong kami untuk mengambil bagian dalam tubuh Kristus
untuk merancang suatu kurikulum dan metode pembelajaran, dengan mendasarkannya pada
sasaran dan strategi Amanat Agung Tuhan Yesus, yang saat ini sampai di tangan saudara dengan
sebutan KAMBIUM (singkatan dari Komunitas Pertumbuhan Iman Untuk Menjadi Murid
Kristus).
15. Garis Besar dan kunci Jawaban Buku
Peserta "Berakar dalam Kristus"
Jalan Keselamatan
Rancangan Tuhan: Memuliakan dan
Mencerminkan-Nya
Tuhan yang Mahamulia dan Kudus mencipta
dan memelihara kita. Kita diciptakan serupa dan
segambar dengan Pribadi-Nya, untuk untuk
memuliakan dan mencerminkan Dia. Dengan
melakukannya, kita mendapatkan kepenuhan di
dalam Dia.
Masalah Manusia: Dosa dan Keterhilangan
Manusia memberontak pada Tuhan dengan
memilih jalannya sendiri. Pemberontakan
manusia ini disebut dosa, yang diwujudkan
dengan sikap tidak menundukkan diri pada
Tuhan maupun melawan Tuhan. Dosa
mengakibatkan keterpisahan manusia
dengan Tuhan, sesama, dan dirinya sendiri, dan
akhirnya penghukuman kekal.
Penyelesaian Tuhan: Penebusan Kristus
Tuhan telah menjembatani jurang pemisah
antara manusia dengan diri-Nya melalui melalui
penebusan Tuhan Yesus Kristus. Ketika Tuhan
Yesus Kristus mati di kayu salib dan kemudian
bangkit kembali, Ia telah Ia telah membayar
hukuman yang seharusnya dijatuhkan atas kita
karena dosa-dosa kita.
Tanggapan Manusia: Menerima Kristus
Manusia perlu menanggapi kasih Tuhan dengan
menyeberangi jembatan itu, yaitu dengan
percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus
melalui suatu undangan yang bersifat pribadi.
Jaminan Keselamatan
Fakta Jaminan Keselamatan
Fakta: Firman Tuhan dari Yohanes
10:27-30
Fakta: Firman Tuhan dari Yohanes
1:12; 5:24
Fakta: Firman Tuhan dari 1 Yohanes
5:11-13
Fakta Firman Tuhan lainnya
Faktor Penggoyah Keyakinan Keselamatan
Faktor: Pekerjaan Iblis
Fakta kepastian keselamatan kita
dijamin oleh Tuhan, yang dinyatakan
dalam Firman-Nya, bukan oleh
perasaan dan keyakinan kita sendiri.
Ada 2 macam pengampunan:
1. PENGAMPUNAN secara hukum:
Penebusan tuntas oleh Kristus atas dosa
yang menjamin kebebasan kita dari
hukuman dosa dan menjadikan kita anak
Tuhan.
2. PENGAMPUNAN sebagai keluarga:
Pemulihan persekutuan dengan Tuhan
akibat dosa yang kita lakukan di dalam
status kita sebagai anak-Nya yang sudah
ditebus.
Faktor: Bukan Anak
Periksa Diri: Apakah saat ini Saudara
benar-benar adalah anak Tuhan
sehingga berhak mendapat jaminan
16. Faktor: Perbuatan Dosa keselamatan-Nya?
Kristus Sebagai Pusat Hidup Orang Percaya
Kristus sebagai Pusat: Apa
Menempatkan Kristus sebagai Tuhan
atas seluruh kehidupan. Pertanyaan yang
diajukan dalam seluruh aspek
kehidupan: “Apakah hal ini sesuai
dengan kehendak Kristus?”
Menempatkan Kristus sebagai Teladan
atas seluruh kehidupan. Pertanyaan yang
diajukan dalam seluruh aspek
kehidupan: ”Apakah hal ini membuatku
makin serupa dengan Kristus?”
Menempatkan Kristus sebagai Tujuan
atas seluruh kehidupan. Pertanyaan yang
diajukan dalam seluruh aspek
kehidupan:
“Apakah hal ini mengasihi dan
memuliakan Kristus?”
HIDUP LAMA: Berpusat pada Aku
HIDUP BARU: Berpusat pada Kristus
Kristus sebagai Pusat: Mengapa
Kedudukan Kristus
Penebusan Kristus
Kedaulatan Kristus
Kristus sebagai Pusat: Bagaimana
Segitiga Emas Pertumbuhan Rohani:
Roh Kudus di Dalam Hidup Orang Percaya
Pribadi Roh Kudus
Roh Kudus adalah Pribadi
Roh Kudus adalah Allah
Bertumbuh dengan sarana Disiplin
Rohani
Bertumbuh melalui Peristiwa Sehari-
17. Roh Kudus diam di dalam kita
Karya Roh Kudus
Karya Roh Kudus yang evangelistis
menginsafkan, mempertobatkan, dan
melahirkan kembali'
Karya Roh Kudus yang paedagogis
memimpin, menghibur, dan mengajar'
Karya Roh Kudus yang organis
memperbaharui, menumbuhkan, dan
menyucikan'
Karya Roh Kudus yang kharismatis
memberi kuasa, keterbebanan, dan
karunia untuk melayani'
Bertumbuh oleh Roh Kudus
Bertumbuh oleh Roh Kudus
hari
DISPLIN ROHANI: Setiap aktivitas yang bisa
membantu kita memperoleh kekuatan untuk
menjadi seperti yang diajarkan dan dicontohkan
Kristus.
Setiap hal dapat berfungsi sebagai “latihan
rohani”. Ada beberapa latihan rohani yang
mendasar:
Waktu Teduh
Apakah Waktu Teduh?
Waktu Teduh adalah waktu untuk bersekutu
dengan Tuhan secara pribadi melalui Firman
dan doa yang di khususkan secara teratur.
Persekutuan dengan TUHAN dalam
penggambaran Alkitab: Tuhan & Bait Tuhan
(1Kor 6:19 ); Pokok anggur & ranting (Yoh
15:5 ); Mempelai laki-laki & mempelai
perempuan (Yes 62:5 ; Why 21:2 ); Bapa &
anak (Gal 4:6 ; Yoh 1:12 ); dll.
Mengapa Melakukan Waktu Teduh?
Waktu teduh merupakan sarana kasih karunia
TUHAN:
P ertumbuhan
P emulihan
P enerangan
Bagaimana Melakukan Waktu Teduh?
Metode:
Langkah 1: M enantikan TUHAN
Persiapan hati & Mohon pimpinan
Roh Kudus
Langkah 2: M endengarkan TUHAN
Membaca Firman & Merenungkan
Firman
Langkah 3: M enanggapi TUHAN
Respon Doa & Respon Penerapan
Waktu & Tempat:
Waktu : T erbaik dan T eratur
Tempat : T enang' dan T etap
18. Firman Tuhan
Makna Firman Tuhan
Tidak seorang pun akan dapat mengenal Tuhan
jika Ia tidak menyatakan Diri-Nya kepada kita.
Pernyataan Diri (wahyu) Tuhan meliputi:
Wahyu Umum: Alam Semesta, Sejarah
Dunia, Hati Nurani
Wahyu Khusus: Firman yang dituliskan
dalam Alkitab
Wahyu Khusus: Firman yang menjadi
manusia dalam Yesus Kristus
Manfaat Firman Tuhan
Firman Tuhan menuntun pada
keselamatan
Firman Tuhan menolong pertumbuhan
Firman Tuhan memperlengkapi bagi
pelayanan
Memperoleh Firman Tuhan
Sarana:
Roma 10:17
Mendengar
Wahyu 1:3
Membaca
Kisah Para
Rasul 17:11 Menyelidiki
Mazmur
119:11 Menyimpan/menghafal
Mazmur 1:2-3
Merenungkan
Sikap:
Lapar dan Haus
Menerima dan Menyelidiki
Rendah Hati dan Taat
Doa
Apakah Berdoa
Doa merupakan:
Hak istimewa anak Tuhan
Komunikasi dengan Tuhan
Mengapa Berdoa?
Dari pihak Tuhan:
Tuhan ingin kita mencari dan bersekutu
dengan-Nya
Tuhan ingin kita meminta pada-Nya
dan menikmati sukacita-Nya
Tuhan ingin kita terlibat dalam karya-
Bagaimana Berdoa? Ungkapan Doa (Tangan
Kanan):
Jempol : Pujian-Penyembahan
Telunjuk : Pengakuan Dosa
Tinggi : Pengucapan Syukur
Manis : Permohonan Syafaat
Kelingking : Permohonan pribadi
Pokok Doa (Tangan Kiri):
Jempol : Orang yang dekat dengan saya
Telunjuk : Orang yang menunjukkan
jalan
Tinggi : Orang yang berotoritas atas
19. Nya dan memuliakan-Nya
Dari pihak manusia:
Tuhan merancang kita untuk hidup
dalam persekutuan dengan-Nya.
Tuhan menebus kita untuk memulihkan
persekutuan dengan-Nya.
Tuhan mengubah kita melalui sarana
persekutuan dengan-Nya.
saya
Manis : Orang yang “lemah”
Kelingking : diri sendiri
Sikap Hati:
Kemuliaan dan kehendak Tuhan, bukan
kepuasan diri sendiri
Hubungan yang hormat dan hangat,
bukan mekanisme/rutinitas
Waktu yang khusus dan waktu yang
terus-menerus
Bersekutu
Apakah Bersekutu?
Kita dilahirkan kembali ke dalam
Keluarga Tuhan
Kita bersekutu sebagai sesama anggota
Keluarga Tuhan
Mengapa Bersekutu?
Persaudaraan yang mendorong &
meneguhkan
Pengajaranyang mengubahkan &
menumbuhkan
Penyembahanbersama dalam roh &
kebenaran
Pelayanan yang memenuhi kebutuhan
& menjadi kesaksian
Bagaimana Bersekutu?
1. Komitmen Lihat : bersedia untuk coba
melihat
2. Komitmen Datang : bersedia datang
secara rutin
3. Komitmen Tumbuh : mencari dan
menggunakan kesempatan yang tersedia
untuk bertumbuh
4. Komitmen Layani : mencari dan
menggunakan kesempatan yang tersedia
Untuk membangun komunitas yang
sesungguhnya kita memerlukan:
Saling Jujur dan Terbuka
Saling Percaya dan Memegang rahasia
Saling Memperhatikan dan Mendorong
Saling Rendah hati dan Mengampuni
Kuantitas dan Kualitas waktu bersama
20. untuk terlibat dalam pelayanan
Bersaksi
Apakah Bersaksi?
Bersaksi adalah menceritakan kepada orang lain
apa yang dia lihat, dengar, dan alami dalam
hidupnya.
Menerima Kristus adalah pengalaman paling
penting yang perlu disaksikan kepada orang lain
sebagai berita utama.
Mengapa Bersaksi?
Kemuliaan dan Sukacita bagi Tuhan
Keselamatan dan Kepenuhan Hidup
bagi orang lain
Tanggung jawab dan Konsekuensi
Kekal bagi diri sendiri
Bagaimana Bersaksi?
Dua Sisi Bersaksi:
1. Bersaksi melalui Kehidupan
o Daya tarik kehidupan yang
penuh integritas
o Daya tarik kehidupan yang
berbelas kasihan
o Daya tarik kehidupan yang
otentik
2. Bersaksi melalui Perkataan
o Perkataan langsung
o Perkataan tidak langsung
o Perkataan undangan
Sikap dalam Bersaksi
Enam Gaya Bersaksi:
1. Gaya tantangan : Petrus
2. Gaya diskusi : Paulus
3. Gaya kesaksian : Orang buta
4. Gaya hubungan : Matius
5. Gaya undangan : Perempuan Samaria
6. Gaya melayani : Tabita/Dorkas
Tiga Langkah Bersaksi:
1. Doakan! (Prayer!)
2. Perhatikan! (Care!)
3. Bagikan! (Share!)
Menularkan Berakar dalam Kristus
Pelipatgandaan Rohani
Apa: Pelipatgandaan Rohani
Mengapa: Amanat Agung
Bagaimana: Prinsip Timotius
21. Langkah Selanjutnya
Memahami
Melakukan
Membagikan
Gaya Hidup
Daftar isi buku Berakar dalam Kristus
Keselamatan · Hidup Baru · Disiplin Rohani · Pelipatgandaan Rohani