2. PENGERTIAN KUBISME
Kubisme adalah suatu aliran dalam seni rupa yang bertitik tolak
dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam secara geometris
(berkotak-kotak).
Corak ini menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk
geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola,
kerucut, kubus dan kotak-kotak.
3. SEJARAH KUBISME
Kubisme adalah sebuah gerakan seni avant-garde abad ke-20 yang dirintis oleh Pablo
Picasso dan Georges Braque. Gerakan seni ini membuat revolusi
dalam lukisan dan pahatan Eropa, dan menginspirasi gerakan sejenis
dalam musik dan sastra. Cabang pertama kubisme, yaitu Kubisme Analitis, adalah
gerakan seni radikal dan berpengaruh yang muncul antara 1907 dan 1911 di Perancis.
Pada fase kedua, Kubisme Sintetis, gerakan ini menyebar dan masih ada sampai sekitar
tahun 1919, ketika gerakan Surealisme mulai dikenal masyarakat.
Sejarawan seni Inggris, Douglas Cooper menjelaskaan tiga fase Kubisme dalam
bukunya, The Cubist Epoch. Menurut Cooper ada yang namanya "Kubisme Awal" (1906-
1908) ketika gerakan ini mulai dikembangkan di studio Picasso dan Braque; fase kedua
disebut "Kubisme Tinggi" (1909-1914) ketika Juan Gris muncul sebagai seniman
berpengaruh; dan akhirnya "Kubisme Akhir" (1914-1921) sebagai fase terakhir Kubisme
sebagai gerakan avant-garde radikal.[1]
4. CIRI – CIRI KUBISME
Cikal bakal kubisme dapat dilihat dari aliran seni lain yang dikenal sebagai
pointilisme dan fauvisme.
Kubisme pada dasarnya adalah seni menciptakan bentuk-bentuk abstrak dari
benda tiga dimensi ke media lukis dua dimensi.
Seorang seniman kubisme harus dapat merepresentasikan obyek dalam
berbagai bidang.
Dalam istilah yang sederhana, seorang seniman kubisme harus dapat
menunjukkan lebih dari satu tampilan bidang benda pada satu waktu.
Tampilan keseluruhan dari sebuah lukisan kubisme mirip dengan bentuk kubus
kecil.
Seorang seniman kubisme menggunakan kubus kecil tersebut untuk
menggambarkan suatu benda atau manusia dari berbagai sudut pandang.
5. JENIS KUBISME
Kubisme selanjutnya dibagi menjadi dua cabang utama – kubisme
analitis dan kubisme sintetis.
Kubisme analitis pada dasarnya menganalisis dan memecah bentuk
asli suatu objek menjadi kubus kecil atau bentuk geometris lainnya.
Seniman kubisme analitis menggunakan skema warna
monokromatik untuk lukisan-lukisannya. Picasso dan Braque dikenal
menggunakan gaya ini.
Sedangkan kubisme sintetis mendasarkan pada penciptaan
komposisi yang difokuskan pada kebersamaan objek.
6. TOKOH KUBISME
Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Braque, Albert
Glazes, Fernand Leger, Robert Delaunay, Francis Picabia, Juan
Gris dan Roger de la Fresnaye.