Dokumen tersebut membahas peran partai politik dalam negara khilafah. Menurut dokumen tersebut, partai politik memiliki peran penting dalam negara khilafah untuk melakukan kontrol terhadap penguasa melalui fungsi check and balance. Partai politik dalam negara khilafah bertugas melakukan dakwah dan mengkritik kebijakan pemerintah agar selalu sesuai dengan syariat Islam.
1. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Peran Partai PolitikDalam Negara Khilafah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/peran-partai-politik-dalam-negara-khilafah/ 1/4
Peran Partai Politik Dalam Negara Khilafah
April 3rd, 2014 by kafi
Oleh: Hafidz Abdurrahman
Negara khilafah adalah negara dengan model
yang unik, di mana kedaulatannya di tangan
syara’, bukan di tangan rakyat. Meski
demikian, kekuasaannya tetap di tangan umat.
Karena, tanpa baiat yang diberikan oleh umat
kepada khalifah, maka dia tidak akan pernah
menjadi khalifah yang sah. Hanya saja, meski
kekuasaannya berasal dari umat, dan berada
di tangan umat, namun kepemimpinannya
bersifat tunggal. Di tangan seorang khalifah.
Ada yang beranggapan, ketika kekuasaan dipegang satu orang, dan kepemimpinannya
bersifat tunggal, maka cenderung korup. Anggapan seperti ini, kalau mengacu pada sistem
lain, mungkin benar. Namun, jika mengacu pada sistem khilafah, anggapan seperti ini salah
total. Karena, selain faktor ketakwaan yang kuat pada diri penguasanya, di sana juga ada
sistem kontrol yang kuat dari umat. Pertama, bisa melalui Majelis Umat.Kedua, bisa melalui
partai politik. Ketiga, melalui Mahkamah Mazalim.Keempat, bisa melalui people power yang
dilakukan oleh umat secara langsung. Semuanya ini merupakan mekanisme kontrol yang
sangat kuat, dan efektif untuk mencegah terjadinya kekuasaan yang korup tadi.
Partai Politik
Keberadaan partai politik dalam negara khilafah adalah wajib. Kewajiban ini untuk memenuhi
seruan Allah SWT dalam QS Ali Imran [03]: 104. Dengan tegas, Allah memerintahkan
adanya ummat, yang berarti kelompok yang terorganisasi. Tujuannya untuk menyerukan Islam,
baik dalam konteks menerapkan Islam secara kaffah, maupun mengajak orang non Muslim
agar bersedia memeluk Islam dengan sukarela. Selain itu, juga menyerukan pada yang makruf,
dan mencegah dari tindak kemungkaran, baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun negara.
Karena itu, partai politik ini harus dibangun berdasarkan akidah Islam. Akidah Islam harus
dijadikan sebagai kaidah berpikirnya, sekaligus ikatan yang mengikat anggota partai politik
ini. Karena itu, visi, misi, tujuan, metode dan aktivitasnya sama sekali tidak boleh menyimpang
dari Islam yang menjadi dasarnya. Visi partai politik ini adalah melangsungkan kehidupan Islam
di bawah naungan khilafah. Ketika khilafah belum ada, misinya menegakkan khilafah. Ketika
2. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Peran Partai PolitikDalam Negara Khilafah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/peran-partai-politik-dalam-negara-khilafah/ 2/4
khilafah telah ada, misinya menjaga dan mempertahankan khilafah agar tidak melanggar
sedikit pun dari visi dan tujuannya, melangsungkan kehidupan Islam.
Negara khilafah tidak akan memberi toleransi adanya partai politik yang tidak berdasarkan
akidah Islam, seperti partai komunis, partai sosialis, partai liberal, partai demokrasi, partai
nasionalis, dan sebagainya. Karena semua partai ini tidak dibangun berdasarkan akidah Islam.
Bahkan, bertentangan dengan Islam. Selain itu, partai politik dalam negara khilafah tidak boleh
melakukan aktivitas rahasia. Seluruh aktivitasnya bersifat terbuka, karena aktivitas dakwah,
amar makruf dan nahi munkar yang menjadi aktivitas partai politik ini adalah aktivitas terbuka.
Bukan aktivitas rahasia.
Peranan Partai Politik
Secara umum, aktivitas partai politik ini adalah dakwah, amar makruf dan nahi munkar. Namun,
lebih spesifik, dalam konteks sistem pemerintahan, fungsi dan peranan partai politik ini adalah
untuk melakukan check and balance. Bisa juga disebut fungsi dan peran muhasabah li al-
hukkam(mengoreksi penguasa). Inilah fungsi dan peranan yang dimainkan oleh partai politik
Islam ini dalam negara khilafah.
Bahkan, bisa dikatakan, fungsi dan peranan ini sangat menentukan keberlangsungan
penerapan Islam yang diterapkan oleh khilafah. Karena, para penguasa dalam negara khilafah
adalah manusia, bukan malaikat. Mereka tidak maksum, sebagaimana Nabi SAW. Karena itu,
mereka berpotensi melakukan kesalahan, terlebih dengan kekuasaan yang memusat di
tangannya. Ketika ketakwaan yang menjadi benteng mereka melemah, maka kontrol dari
rakyat, termasuk partai politik ini sangat dibutuhkan untuk meluruskan kebengkokan mereka.
Inilah partai politik ideologis yang ada di tengah-tengah umat. Berdiri kokoh di atas pondasi
Islam, sebagai kepemimpinan berpikirnya. Kepemimpinan berpikir ini diemban partai di
tengah-tengah umat untuk memberikan kesadaran kepada mereka tentang Islam yang
sebenarnya. Maka, partai politik ini adalah partai dakwah, yang tidak melakukan aktivitas lain,
selain dakwah. Karena aktivitas lain adalah aktivitas yang menjadi kewajiban negara, bukan
kewajiban partai politik.
Partai ini akan memimpin umat, dan menjadi pengawas negara, karena partai ini juga bagian
dari umat, atau representasi dari umat itu sendiri. Partai ini memimpin umat untuk menjalankan
tugasnya, memprotes kebijakan negara, mengoreksi dan mengubahnya dengan lisan dan
tindakan. Bahkan jika terjadi kekufuran yang nyata, bisa mengangkat senjata, atau
melakukan people power.
Inilah entitas yang hidup di tengah-tengah umat, di dalam negara khilafah, yang dijadikan oleh
Islam sebagai jaminan pelaksanaan sistem Islam secara sempurna. Rasul mendirikan Hizb
Rasul, dan Hizb Rasul ini tetap eksis meski baginda telah tiada. Anggotanya, menurut
al-‘Allamah an-Nabhani, mencapai 60.000 orang. Mereka ini secara riil adalah partai politik. Di
3. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Peran Partai PolitikDalam Negara Khilafah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/peran-partai-politik-dalam-negara-khilafah/ 3/4
masa Abu Bakar dan Umar, keberadaan partai politik ini tetap dipertahankan di pusat
pemerintahan, yaitu Madinah al-Munawwarah. Fungsi dan tugasnya untuk menjaga
terlaksananya sistem Islam pun berhasil dilaksanakan dengan baik.
Namun, ketika Utsman menjadi khalifah, kebijakan mempertahankan para sahabat di Madinah
diubah, sehingga banyak yang mulai keluar dan meninggalkan Madinah. Ketika mereka telah
tersebar di seluruh penjuru wilayah khilafah, suara mereka tidak solid. Fungsi dan peranan
mereka pun tidak bisa dilaksanakan secara maksimal, sebagaimana pada zaman Abu Bakar
dan Umar. Pada saat itu, mulai muncul goncangan-goncangan hingga berujung pada
terjadinya Fitnah Kubra.
Setelah itu, fungsi dan peranan partai politik ini terus melemah, hingga akhirnya banyak
penyimpangan dan kesalahan yang dilakukan oleh para penguasa dalam menerapkan Islam,
pada waktu yang sama tidak ada kontrol. Maka, perlahan namun pasti, wajah Islam dan khilafah
pun mulai tercemar, dan terdistorsi. Karena itu, al-‘Allamah an-Nabhani, menyatakan, bahwa
partai politik Islam ideologi ini merupakan jaminan riil dalam menerapkan Islam, mengemban
dakwah dan memastikan Islam diterapkan dengan sempurna.
Khatimah
Jadi, keberadaan partai politik dalam negara khilafah sesungguhnya merupakan bagian dari
sistem pemerintahan itu sendiri. Meski partai politik ini tidak menjadi bagian integral dalam
struktur pemerintahan, namun keberadaannya sebagai mekanisme kontrol yang kredibel dalam
negara khilafah sangat menentukan perjalanan negara. Jika partai politik ini eksis, dan
melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik, maka ini akan menjadi terlaksananya Islam
dengan baik. Begitu sebaliknya.
Maka, negara khilafah juga mempunyai kewajiban untuk memastikan keberadaan partai politik
ini agar benar-benar dibangun berdasarkan Islam, mempunyai visi, misi, tujuan, metode dan
aktivitas yang terpancar dari akidah Islam. Setelah itu, partai politik ini akan menjalankan fungsi
dan tugasnya untuk memastikan negara bersama-sama umat tetap berada pada riil Islam yang
selurus-lurusnya. Begitulah, mekanisme yang telah ditetapkan oleh Islam. Wallahu a’lam.[]
Baca juga :
1. Peran Politik Mubalighoh dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah
2. “Peran Politik Mubalighah Dalam Mengawal Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”
3. Peran Politik Muballighoh dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah
4. Peran Politik Muballighah Ngawi Dalam Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah
5. Peran Politik Perempuan dalam Sistem Islam (Khilafah) Vs Sistem Demokrasi
4. 3/4/2014 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Peran Partai PolitikDalam Negara Khilafah
http://m.hizbut-tahrir.or.id/2014/04/03/peran-partai-politik-dalam-negara-khilafah/ 4/4