Radar Bandara Soekarno-Hatta rusak pada 16 Desember 2012 akibat kebakaran perangkat UPS. Hal ini menyebabkan gangguan pelayanan pemanduan pesawat selama 30 menit sebelum sistem darurat diaktifkan. Kejadian ini memicu kekhawatiran akan keamanan penerbangan dan menguatkan penilaian bahwa fasilitas bandara Indonesia belum memenuhi standar internasional. Investigasi sedang berlangsung untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Majalah detik 56
1. akhir bupati aceng malaikat maut di connecticut
k
omi buang
k i
utd s
ruh
ana
DAG..DIG..DUG
atc cengkareng
EDISI 56 24 - 30 DESEMBER 2012
2. DAFTAR ISI
Edisi 56 24 - 30 DESember 2012
internasional
Malaikat Kematian itu Seorang Asperger
Pelaku penembakan di Sekolah
Dasar Sandy Hook, Adam Lanza
diduga penderita asperger. Lalu
apa yang membuatnya berbuat
nekat?
Gaya hidup
Ibadah Sambil Liburan
Orang-orang agaknya
makin ingin mendekatkan diri
Fokus kepada Tuhan. Mungkin ini yang
menjadikan paket umrah sambil
Ndilalah ‘Pingsan’ Ala Cengkareng wisata diminati.
Radar Bandara Soekarno-Hatta tiba-tiba mati Minggu pekan
lalu. Pelayanan pemanduan udara di ATC Bandara pun terhenti.
Berbahaya. Dianggap cuma ‘ndilalah’.
Nasional
Akhir Bupati Aceng
kriminal
Ustaz Jablay di Istana interview
Pondok Cabe Hanung Bramantyo: Adegan Habibie
Ditodong Pistol Tak Boleh Ditampilkan
Ustaz Mika Maulana, pendiri
Istana Yatim dilaporkan mela- ekonomi
kukan pencabulan terhadap 3 Demi Sejuta Lapangan Kerja ik g
anak yatim yang jadi santrinya. kom ibuan
Mencari sumbangan dengan d
menjual nama Yusuf Mansur.
bisnis hut nas
Ru a
Cukai untuk Gelembung Soda
Hukum people
Menunggu Joe Chan Dipulangkan BCL, Agus Santoso, Hillary Clinton
Djoko Tjandra dipastikan telah
berganti kewarganegaraan Papua
seni & hiburan
Nugini. Namanya pun sudah ber- Tetap Bahaya walau Tanpa Slash
ubah menjadi Joe Chan. Masih wkwkwk
butuh 6 bulan untuk mengeks- Ketika Penipu Dikerjai Korban
tradisinya ke Indonesia.
Lensa
Cover: Kiagus Aulianshah SEMARAK NATAL
@majalah_detik majalah detik
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Deden Gunawan, M
Rizal, Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,
Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim Foto:
Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product Management: Rohalina Gunara, Sena
Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,
Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
3. Fokus
darurat atc bandara
Ndilalah ‘Pingsan’
Ala Cengkareng
Radar Bandara
Soekarno-Hatta
tiba-tiba mati Minggu
pekan lalu. Pelayanan
N
pemanduan udara di ATC
Bandara pun terhenti.
Berbahaya. Dianggap
cuma ‘ndilalah’.
M
Reporter: Hans Henricus, Monique Shintami, enteri BUMN Dahlan Iskan terpaksa
Bahtiar Rifai, dan Evi Tresnawati geregetan. Cuaca yang cerah tidak bisa
mencegahnya untuk tidak marah. Ia sebe-
narnya harus berkejaran dengan waktu,
tapi pesawat yang dinaikinya malah berputar-putar di
langit, tidak jelas.
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
4. Fokus
darurat atc bandara
Saat itu, Minggu 16 Desember 2012, Dahlan usai
berkunjung ke sebuah pesantren di Sumenep, Jawa
Timur. Pak Menteri harus terbang ke Pontianak untuk
meresmikan groundbreaking kebun pangan.
Sore itu, ia pun melakukan perjalanan dengan me-
numpang pesawat Garuda Indonesia dari Bandara
Juanda, Surabaya.
Pesawat take off sekitar pukul 16.30 WIB dan dijad-
Dahlan Iskan walkan landing di Bandara Internasional Soekarno-
ANTAR/Audy Alwi
Hatta pada pukul 17.40 WIB. Selanjutnya, ia akan me-
neruskan perjalanan ke Kalimantan Barat pada pukul
18.15 WIB.
Ditemani Kepala Humas BUMN Faisal Halimi, Dah-
lan duduk di kelas ekonomi dengan nomor 6C. Pener-
bangan sore itu awalnya berlangsung lancar. Cuaca di
luar jendela pesawat cerah. Ia asyik mengobrol deng-
an para penumpang yang duduk sebaris dengannya.
Di tengah perbincangan hangat itu, tiba-tiba pilot
mengumumkan ihwal penting. Pesawat putus ko-
munikasi dengan radar bandara tujuan. Saat itu,
pesawat sedang berada di langit Indramayu,
Jawa Barat. Penumpang diminta tetap
tenang. Namun, ada juga yang gelisah
dan cemas.
Seorang pramugari mende-
kati Dahlan. Menteri yang
suka bersepatu kets itu
diberi tahu kalau radar
Bandara Soekarno-Hatta
rusak. Ia tentu saja kaget.
Lantas ia bangkit dari tempat
duduknya menuju ke ruang
pilot (kokpit). ”Apa yang tengah
terjadi?” tanyanya pada pilot.
Sang pilot belum tahu akan memutus-
kan apa akibat matinya radar itu. Pesawat
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
5. Fokus
darurat atc bandara
akan berputar-putar dahulu. Jika dalam 30 menit radar
tak kunjung ‘sembuh’, maka pesawat akan mendarat
di bandara lain.
Dahlan sempat usul landing saja di Bandara Halim
Perdanakusumah. Namun, akhirnya diputuskan men-
darat di Semarang untuk mengantisipasi hal-hal yang
tak diinginkan.
Tak sampai setengah jam, komunikasi Air Traffic
Control (ATC) Soekarno-Hatta dengan pilot kembali
terjadi. Faisal mengatakan, akhirnya pesawat menda-
rat di Cengkareng pukul 18.05 WIB. Meski terlambat,
tapi akhirnya Dahlan masih dapat mengejar pesawat
ke Pontianak.
Sampai hari ini “Saya tegur Dirut PT Angkasa Pura II,” kata Dahlan
belum ada satu kepada majalah detik.
pun airlines Akibat matinya radar Bandara Soekarno-Hatta
itu, sedikitnya 30 penerbangan memang mengalami
yang protes
gangguan. Pesawat yang hendak mendarat di Ban-
atau komplain dara Soekarno-Hatta diperintahkan untuk return to
terkait masalah base (RTB). Bahkan, sempat muncul insiden near miss
near miss. (masuk jarak tak aman) antara dua pesawat Lion Air,
meski kemudian dibantah pihak ATC.
“Sampai hari ini belum ada satu pun airlines yang
protes atau komplain terkait masalah near miss,” kata
Plt General Manager Air Traffic Service Bandara Soe-
karno-Hatta, Budi Hendro.
Suasana panik juga terjadi di menara kontrol ATC.
Petugas sibuk mondar-mandir. Hampir semua sistem
mati dan tak ada pelayanan pemanduan pesawat. “Ra-
dar, monitor, frekuensi, semuanya mati,” kata seorang
petugas ATC yang saat itu sedang bertugas di menara
kepada majalah detik.
Pria yang baru setahun menjadi petugas ATC itu
mengatakan, sembari menunggu perbaikan radar,
pemanduan pesawat dilakukan secara manual (non-
radar). Dasarnya, laporan pilot. Awalnya, komunikasi
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
6. Fokus
darurat atc bandara
Deputi Senior GM PT. Angkasa
dengan pilot memang putus, tetapi bisa pulih lebih ce-
Pura (AP) 2, Priyono Wodjo pat dibanding reparasi radar. “Frekuensinya ada lagi,”
(kanan) bersama Sekretaris AP
2, Trisno Haryadi (tengah) dan kata dia.
General Manager Air Traffic Menurut Presiden Indonesia Air Traffic Controllers
Controler (ATC) AP 2, Budi
Hendro (kiri). Association (IATCA), I Gusti Ketut, pergantian sistem
ANTARA/Lucky.R
dari radar ke nonradar membutuhkan effort yang luar
biasa. Sebab, traffic pesawat terbang jauh sebelumnya
telah diatur dengan radar. “Nah, begitu ‘blek’, mati,
semuanya ini harus diatur kembali dalam secepat itu
dalam nonradar,” katanya.
Matinya komunikasi tak hanya terjadi antara menara
dengan pilot, tapi antara ATC dengan bandara-banda-
ra di luar Jakarta. Biasanya, bila ada masalah, ATC
Soekarno-Hatta akan berkoordinasi dengan bandara
lain dengan sambungan telepon. “Kemarin direct
speak juga sempat mati,” kata Ketua IATCA Jakarta,
Sony Harijanto kepada majalah detik.
Matinya radar Cengkareng itu tidak bisa dianggap
sepele. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
7. Fokus
darurat atc bandara
Menara ATC Bandara bahkan sampai meminta agar dilakukan investigasi
Soekarno-Hatta yang mendalam atas kejadian itu. Sebab implikasinya
hasan/detikfoto
sangat besar. Bila ada yang lalai, harus ditindak.
Matinya radar Cengkareng sebenarnya memalukan.
Sebab, peristiwa itu tak hanya sekali ini saja terjadi.
Kejadian itu semakin menguatkan penilaian FAA bah-
wa bandara di Indonesia masuk kelas dua.
“Yang berarti kita belum memenuhi persyaratan
minimum tentang penerbangan internasional,” kata
pengamat penerbangan Marsekal (Purn) Chappy Ha-
kim kepada majalah detik.
Budi tak terima. Matinya radar bukanlah ‘kiamat’
bagi dunia penerbangan. Buktinya, di Indonesia hanya
10 bandara yang menggunakan radar. Selain Jakarta,
di antaranya Yogyakarta, Balikpapan, Palembang, dan
Pekanbaru. Yang penting, katanya, ATC sudah mela-
kukan prosedur penanganan kondisi darurat itu deng-
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
8. Fokus
darurat atc bandara
an benar.
“Itu adalah cara yang dilakukan yang paling baik dan
paling safe untuk menyelamatkan para penumpang,”
terang Budi.
Matinya radar, menurut Pengajar Sekolah Tinggi
Manajemen Transportasi Trisakti (STMT) Majid Suhar-
to, juga pernah terjadi pada era Menteri Perhubungan
Hatta Rajasa. Sejak saat itu, terungkap fakta bahwa
banyak alat navigasi penerbangan di Bandara Soekar-
no-Hatta dan lainnya yang sudah usang.
Alat-alat itu harus se-
Ke depan, akan didatangkan UPS gera diperbarui dengan
teknologi yang lebih mo-
baru dengan kapasitas 200 kVA dern agar performa ATC
sebanyak 2 unit. UPS yang sekarang meningkat. Terlebih saat
hanya berkapasitas 120 kVA. ini Bandara Soekarno-
Hatta sudah over capacity.
“Dalam 2-3 menit ada satu penerbangan, ada yang
take off dan landing,” katanya.
Berdasarkan keterangan PT AP II, matinya radar
pada pukul 16.55 WIB itu terjadi karena terbakarnya
Uninterruptible Power Supply (UPS). Secara otomatis,
suplai listrik ke radar bisa dipindahkan ke sistem bac-
kup. Namun, ternyata automatic system-nya juga ikut
terbakar.
Budi mengakui, UPS yang ada di menara ATC me-
mang sudah berumur. Namun, perangkat itu selalu
dicek secara berkala dari saat pergantian sif hingga
triwulanan. Ke depan, akan didatangkan UPS baru
dengan kapasitas 200 kVA sebanyak 2 unit. Dua UPS
itu adalah bagian dari 9 UPS yang akan datang pada
Januari 2013. UPS itu akan diimpor dari Jerman deng-
an memakan anggaran total Rp 18 miliar.
UPS yang sekarang hanya berkapasitas 120 kVA.
“Ndilalah, sebelum alat ini datang, sudah ada kendala
yang tak kita kehendaki,” kata Budi. (WAN/YOG)
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
9. Fokus
darurat atc bandara
Matinya Radar
Bandara Cengkareng
16 Desember 2012
Pukul 16.50 WIB
Perangkat UPS (Uninterruptible
Power Supply) yang mendukung
pasokan energi listrik ke
perangkat komputer pendukung
kerja pemanduan pesawat,
terbakar. Sistem pemanduan
otomatis JAATS (Jakarta
Automated Air Traffic System)
terganggu dan membuat sistem
tidak dapat bekerja.
Pukul 16.55 WIB
Menara kontrol
memutuskan untuk
membatasi jumlah
pendaratan dan lepas
landas di Bandara
Soekarno-Hatta,
serta melakukan pola
pemanduan pesawat
secara prosedural
(non-radar).
Pukul 17.10 WIB
Pasokan listrik terhadap perangkat
pemanduan otomatis JAATS telah
pulih kembali. Namun proses
start-up pada sistem membutuhkan
waktu yang cukup agar dapat
beroperasi normal kembali.
Pukul 17.30 WIB
64 jadwal penerbangan
terganggu. 39
penerbangan dari
Jakarta, 22 penerbangan
menuju Jakarta
tertunda, sementara 3
penerbangan dialihkan.
Pukul 18.05 WIB
Sistem berhasil melakukan recovery secara total, kemudian menara kontrol
secara bertahap membuka kegiatan lepas landas dan pendaratan setiap 10
menit, selanjutnya setiap 5 menit.
Pukul 19.15 WIB
Seluruh kegiatan
operasional
penerbangan dari
dan menuju Bandara
Soekarno-Hatta
telah normal
kembali seperti
sediakala.
Sumber: Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) II, Trisno Heryadi
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
10. Fokus
darurat atc bandara
Kerja Pilot, Gaji Sopir
Pertumbuhan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tak diimbangi
dengan peningkatan jumlah petugas Air Traffic Control (ATC). Satu
orang petugas sampai harus memandu 30 pesawat dalam sekali waktu.
Ditambah kurangnya kesejahteraan, risiko pun menanti.
T
Reporter: Monique Shintami, Bahtiar Rifai, ak apple to apple memang membandingkan
Isfari Hikmat, dan Evi Tresnawati riuhnya lalu lintas udara di Jakarta dengan
Foto: Monique Shintami
kemacetan ibu kota. Namun, sudah menjadi
pengetahuan umum bila Bandara Soekarno-
Anang Julianto (Humas Hatta, Cengkareng, sudah melebihi kapasitas (over
IATCA Jkt), Abdul Syukur, SH
(Supervisor ATC), Sony Harijanto capacity). Dalam sehari saja, ada lebih dari 1.300 pe-
(Ketua IATCA Jkt). sawat take off dan landing di bandara tersebut.
Bandara terbesar di Indonesia itu dibangun untuk
menampung 22 juta penumpang. Namun, pada tahun
2009 yang lalu, bandara itu harus menampung 34 juta
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
11. Fokus
darurat atc bandara
penumpang. Setahun berikutnya, angka tersebut naik
menjadi 40 juta penumpang. Tahun 2012 ini, jumlah itu
diprediksi makin bertambah.
Over capacity itu menimbulkan dampak bagi kesela-
matan penerbangan. Proyek perluasan bandara ma-
sih belum rampung hingga kini. Ironisnya lagi, salah
satu infrastruktur penunjang, yaitu Air Traffic Control
(ATC), juga kekurangan tenaga pemandu layanan pen-
erbangan.
Berdasarkan data Indonesia Air Traffic Controllers
Association (IATCA), saat ini ada 1.300-an petugas ATC
di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 249
Kurangnya orang ditempatkan di ATC Cengkareng, 28 di antara
petugas mereka sudah hampir pensiun.
Rekrutmen untuk petugas ATC masih minim. Saat
mengakibatkan
ini, baru ada empat sekolah untuk ATC, yaitu Sekolah
satu orang Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Akademi
petugas ATC Teknik dan Keselamatan Penerbangan (AKTP) Medan,
Soekarno-Hatta ATKP Surabaya, serta ATKP Makassar.
bisa memandu “Ke depan kita mau tambah 100 orang,” ujar Plt Gen-
10-20 pesawat eral Manager Air Traffic Service Bandara Soekarno-
dalam sekali Hatta, Budi Hendro.
waktu. Kurangnya petugas mengakibatkan satu orang
petugas ATC Soekarno-Hatta bisa memandu 10-20
pesawat dalam sekali waktu. Namun, pada saat high
session, satu petugas bahkan bisa melayani 30 pe-
sawat. Hal itu membuat petugas ATC harus berkon-
sentrasi sangat tinggi. Belum lagi bila cuaca sedang
buruk. Hal-hal itu sering membuat konsentrasi mer-
eka terpecah.
Dalam insiden jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet
100 di Gunung Salak, disebut-sebut petugas ATC baru
menyadari pesawat tersebut hilang hanya beberapa
menit setelah berkomunikasi dengan pilot. Saat itu,
petugas tersebut sedang melayani pemanduan 13 pe-
sawat.
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
12. Fokus
darurat atc bandara
Budi Hendro “Kalau lihat catatan di CVR tak berhenti dia, ngo-
detikfoto/monique
mong terus,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi.
Budi Hendro mengatakan, belum ada parameter
berapa idealnya jumlah pesawat yang dipandu oleh
satu petugas ATC. Saat ini, jumlah layanan pemanduan
pesawat diserahkan kepada kemampuan masing-ma-
sing petugas.
Menurut Ketua IATCA Jakarta, Sony Harijanto, jam
kerja ATC dibagi menjadi tiga sif. Yakni pukul 07.00-
14.00 WIB, 14.00-19.00 WIB, dan 19.00-07.00 WIB. Se-
tiap sif biasanya terdiri dari enam operator, asisten, dan
satu supervisor. Enam operator itu dibagi lagi menjadi
beberapa sektor penerbangan.
“Misalnya sektor Semarang. Itu mengawasi pe-
sawat-pesawat dari wilayah timur masuk Jakarta,”
kata Sony.
Dalam mengatur pesawat, operator atau petugas
ATC dibantu oleh asisten. Asisten itu menginforma-
sikan sign level, ketinggian pesawat, serta bila ada
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
13. Fokus
darurat atc bandara
Kesibukan di Bandara transfer data. Sedangkan supervisor bertugas untuk
Soekarno-Hatta
detikfoto/hatta hasan
mengatur waktu istirahat para petugas ATC. Sesuai
dengan standard operating procedure (SOP), setiap
petugas bekerja selama 2 jam nonstop, lalu setelah
itu beristirahat selama 30 menit hingga 1 jam.
“Pergantian itu ada serah terima kepada operator
berikutnya,” jelasnya.
Pengajar ITB Pekik Dahono mengatakan, selain ku-
rang dalam jumlah, petugas ATC juga kurang berlatih.
Terbukti dalam insiden matinya UPS radar bandara
pekan lalu, pemulihannya sangat lama. Tudingan itu
membuat pihak ATC meradang. Budi mengatakan,
pelatihan itu rutin digelar enam bulan sekali untuk
nonradar (recurrent), dan setahun sekali untuk meng-
ulang seluruh materi.
Tapi soal budaya kerja, tak jarang dilanggar oleh
petugas ATC. Saat melakukan sidak ke tower Bandara
Soekarno-Hatta beberapa bulan lalu, Menteri BUMN
Dahlan Iskan menjumpai perilaku petugas yang tidak
tertib. Ruang kontrol itu sangat kotor. “Banyak orang
merokok, kemudian juga sampah dan bekas-bekas
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
14. Fokus
darurat atc bandara
makanan,” kata Dahlan Iskan kepada majalah detik.
Menurut Budi, larangan merokok itu sebetulnya
sudah diterapkan sejak dahulu. Sebab, ruang kontrol
sangat membutuhkan situasi yang bisa memelihara
peralatan. Ia mengaku sangat sulit menghapus peri-
laku itu. Sejak adanya kunjungan Dahlan Iskan itu,
Budi mengklaim sudah tak ada lagi yang merokok di
ruangan kontrol yang steril.
Sebagai gantinya, dibuatlah smooking area di luar
Dari data ruang kontrol. “Ada ruangan tersendiri juga untuk
makan dan minum sekarang,” imbuhnya.
tahun 2011
Dengan tanggung jawab dan tingkat kerumitan yang
lalu, sebagai tinggi, Sony mengatakan pekerjaan petugas ATC sama
gambaran, halnya dengan pilot. Hanya saja, peralatan yang dipa-
gaji seorang kai berbeda.
pilot Garuda Gara-gara tugasnya sejajar dengan pilot itu, Dahlan
Indonesia adalah Iskan mengatakan, petugas-petugas ATC itu merasa
Rp 71 juta per kurang mendapat penghargaan secara materi. Kare-
bulan. na itu, bila ATC nanti sudah menjadi BUMN yang lepas
dari PT Angkasa Pura II, gaji mereka otomatis akan
naik.
“Selama ini gaji mereka kayak pegawai biasa. Ter-
gantung golongannya,” ucap Dahlan Iskan.
Dari data tahun 2011 lalu, sebagai gambaran, gaji
seorang pilot Garuda Indonesia adalah Rp 71 juta per
bulan. Nominal itu lebih tinggi sedikit dibanding pilot
asing yang bekerja pada Garuda. Apakah akan naik
sebesar itu? Dahlan tak menyebut angka pasti.
“Ya, mungkin tidak setinggi pilot, tapi juga jangan
seperti sekarang,” kata Dahlan.
Seorang supervisor ATC, Abdul, mengatakan, masih
ada rekannya yang sekarang bergaji Rp 5 juta per bul-
an. “Jujur saja, masa sopir busway (transj) yang dari
Rp 3 (juta) kemudian terus naik jadi Rp 5 jutaan, teman
kita masih ada dengan gaji Rp 5 juta di sini,” katanya.
(WAN/YOG)
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
15. Fokus
darurat atc bandara
darurat atc bandara
Kisah Pemandu Sukhoi
KNKT menyimpulkan Air Traffic Control (ATC) tidak bersalah dalam
tragedi Sukhoi. Namun sejumlah pihak menilai ATC punya kontribusi.
Reporter: Bahtiar Rifai, Monique Shintami, Isfari Hikmat, M. Rizal, dan Evi Tresnawati
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
16. Fokus
darurat atc bandara
T
ujuh bulan sudah pria itu istirahat. Selama
itu pula ia tidak lagi menjalankan tugas-tugas-
nya sebagai pegawai navigasi lalu lintas udara
(ATC). Ia trauma dan dibawa ke psikiater.
Pria itu, yang namanya hingga kini dirahasiakan,
adalah petugas ATC saat tragedi Sukhoi Superjet 100
menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, pada 9 Mei
2012. Pria ini termasuk orang yang dipojokkan ikut
andil dalam kecelakaan yang menewaskan 45 orang
itu.
“Bagaimana pun dia manusia. Stres pasti. Sampai
akhirnya KNKT mengumumkan bahwa bukan dia
yang salah baru kita kembalikan
lagi pada tugasnya,” kata Plt Ge-
neral Manager ATS, Budi Hendro
Setiyono kepada majalah detik.
Sebelum bekerja lagi, petugas
ATC itu harus menjalani ujian.
Bila tiga orang yang melakukan
cek kontrol atas kinerjanya me-
nyatakan ia lulus, baru petugas
ATC itu bisa kembali bertugas.
Rabu, 9 Mei 2012, badan Sukhoi
hancur berkeping-keping setelah
menabrak tebing Gunung Salak. Sebanyak 45 orang
Tap untuk melihat video
yang berada di dalamnya tewas seketika. Mereka ter-
diri dari 2 pilot, 1 navigator, 1 flight test engineer dan 41
orang penumpang.
KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)
pada Selasa, 19 Desember 2012, akhirnya meng-
umumkan hasil investigasinya atas kecelakaan tragis
itu. Investigasi dilakukan dengan bekerja sama deng-
an pihak Rusia.
Dari pembacaan flight recorder (black box) pesawat
yang ditemukan, KNKT tak menemukan adanya keru-
sakan pada mesin Sukhoi selama demonstration flight
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
17. Fokus
darurat atc bandara
itu. Kecelakaan lebih disebabkan oleh human error,
yaitu pada sang pilot.
Saat itu, Sukhoi dikendalikan Alexander Yablontsev
sebagai pilot in command dan dibantu Alexander Ko-
chetkov selaku kopilot.
Take off dari landasan enam Bandara Halim Per-
danakusumah, Jakarta Timur, pada pukul 14.20 WIB,
Sukhoi menurut rencana akan terbang selama 30
menit. Area yang diizinkan untuk “ joy flight” kedua itu
adalah Bogor. Penerbangan itu dipandu ATC Bandara
Soekarno-Hatta.
Petugas ATC
Saat berada di kawasan Atang Sanjaya pukul 14.26
terkesiap. Ia WIB, Yablontsev mengontak ATC untuk turun dari ke-
menghubungi tinggian 10.000 kaki ke 6.000 kaki. Ia juga meminta izin
empat kali, akan membuat orbit ke kanan. Tujuannya agar pesawat
namun tak tak terlalu tinggi saat pendaratan kembali di Halim.
ada jawaban. “Jakarta Control: izinkan bikin orbit,” ujar Yablontsev.
Petugas itu Kedua permintaan itu disetujui petugas ATC sebab
juga mengontak masih aman. Namun, itu adalah percakapan terakhir
menara Halim, Yablontsev dengan menara. Beberapa menit setelah
tetapi pesawat itu, Sukhoi menghilang dari pantauan radar Cengka-
sudah hilang. reng.
Petugas ATC terkesiap. Ia menghubungi Sukhoi
empat kali, namun tak ada jawaban. Petugas itu juga
mengontak menara Halim, tetapi pesawat sudah hi-
lang.
Menurut Ketua KNKT Tatang Kurniadi, pilot kebab-
lasan saat mengorbit dari yang seharusnya 180 dera-
jat menjadi 360 derajat. Akibatnya, moncong pesawat
mengarah ke selatan: Gunung Salak. Anehnya, di te-
ngah kondisi gawat itu, pilot justru ngobrol ngalor-ngi-
dul dengan penumpang. Di belakang kokpit pesawat,
memang disediakan kursi untuk para calon pembeli.
“Menatap Gunung Salak tidak seperti di film. Di sana
ada gunung,” ujarnya.
Tak hanya itu, 38 detik menjelang tabrakan, Terrain
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
18. Fokus
darurat atc bandara
Awareness Warning
System (TAWS) Sukhoi
memberikan peringat-
an berupa suara “PULL
UP, PULL UP”. Artinya si
pilot diperingatkan agar
menaikkan ketinggian
pesawatnya karena ada
TERRAIN (‘tembok’) yang
membahayakannya.
Namun peringatan itu
diabaikan, dan kemudian
diikuti peringatan enam kali “AVOID TERRAIN”. Per-
Korban Sukhoi
dok. detikfoto
ingatan itu juga tak digubris oleh pilot. Suara itu justru
dimatikan. “Karena mengira ada masalah database,”
kata Tatang.
Menurut Tatang, tak ada andil kecelakaan yang
dibuat petugas ATC di menara udara. Meski KNKT
menyatakan ATC tidak bersalah dalam kasus Sukhoi,
sejumlah pengamat penerbangan berpendapat ATC
memiliki kontribusi dalam kecelakaan tragis tersebut.
Marsekal (Purn) Chappy Hakim menyatakan ATC
jelas mempunyai kontribusi karena ia tidak memberi
peringatan kepada sang pilot begitu pesawat hilang
dari pantauan radar. Seharusnya petugas selalu me-
monitor radar. Bila ada pesawat yang masuk zona
bahaya harusnya diperingatkan.
“Walaupun tetap terlambat, tapi harusnya sempat
memperingatkan,” ujar Chappy, mantan KSAU itu.
Budi tidak menampik soal tidak adanya peringatan
itu. Saat itu, petugas ATC sangat sibuk. Ia menjelas-
kan, saat Sukhoi nahas, ada 13 pesawat lain yang di-
handle petugas ATC. Si petugas mengira pilot sudah
paham bahwa ia harus terbang sesuai dengan area
yang diberikan. “Jadi, kesalahan bukan pada ATC,”
tegas Budi. (WAN/IYE)
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
19. Fokus
darurat atc bandara
Makin Padat, Dibiarkan
8 Bulan Telat
Pemerintah terlambat 8 bulan membentuk lembaga navigasi lalu
lintas udara (ATC) nasional. Keterlambatan ini memiliki efek
berantai dalam perbaikan penerbangan nasional.
B
Reporter: M. Rizal, Hans Henricus, Bahtiar ising alat berat menyaingi suara lalu lintas
Rifai, Isfari Hikmat, Monique Shintami, dan kendaraan menuju gerbang Bandara Soe-
Evi Tresnawati
Foto: Monique Shintami karno-Hatta (Soetta) dari Kota Tangerang,
Banten. Dua buah bangunan di atas tanah se-
luas sekitar 3.000 meter persegi mulai menunjukkan
bentuk setengah bulat. Tembok belum mengisi rangka
dan atap belum terpasang.
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
20. Fokus
darurat atc bandara
Jumat, 21 Desember 2012, plang ‘Proyek Jakarta
Automated Air Traffic Control System’ tertulis di de-
pan sumber suara bising itu di Jalan Pembangunan
III kompleks AURI, Tangerang, Banten. Di belakang
tulisan itu, para tukang masih sibuk melanjutkan kerja
konstruksi. Pembangunan baru berjalan 60%.
Bangunan ini akan menjadi kantor Lembaga Penye-
lenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNP).
UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan meng-
alihkan kewenangan pengelolaan navigasi bandara
(Air Traffic Control/ATC) oleh PT Angkasa Pura I dan II
kepada LPPNP sebagai perusahaan umum. Lembaga
Melesetnya inilah nantinya yang akan menjadi pengelola navigasi
lokasi bandara secara nasional.
Direktur SDM Angkasa Pura II, Hari Cahyono,
pembangunan
mengaku kantor ini bakal berdiri di dalam kompleks
gedung ini Bandara Soetta. “Gedungnya sedang dibangun di ban-
merupakan satu dara (Bandara Soetta), cakap banget,” ujarnya kepada
catatan atas majalah detik.
carut-marutnya Sayang, pembangunan kantor ini meleset dari lokasi
perjalanan yang diharapkan. Tim majalah detik menemukan lo-
LPPNP. kasi gedung ini berjarak sekitar 1 km di luar gerbang
Bandara Cengkareng menuju Kota Tangerang.
Melesetnya lokasi pembangunan gedung ini meru-
pakan satu catatan atas carut-marutnya perjalanan
LPPNP. Pembentukan LPPNP pun mengalami keter-
lambatan. Pasal 460 UU Penerbangan memerintah-
kan tenggat waktu tiga tahun pembentukan LPPNP
sejak pengesahan.
Hingga kini pembentukan ini belum dapat dilakukan.
Kementerian Perhubungan masih melakukan proses
pembahasan bersama tim Kementerian BUMN. Pem-
bahasan ini menyangkut fit and proper test direksi dan
pengalihan aset serta SDM ATC Angkasa Pura I dan II
ke LPPNP.
“Selesai pembahasan targetnya Januari 2013 dan
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
21. Fokus
darurat atc bandara
langsung diserahkan
ke Kementerian BUMN
untuk pembentukannya,”
ujar Kepala Pusat Pe-
nerangan Kementerian
Perhubungan, Bambang
S. Ervan.
Lambannya pemben-
tukan ini karena pemerin-
tah terlambat melakukan
tindak lanjut perintah UU
Penerbangan. Presiden
baru meneken Peraturan
Pemerintah (PP) No. 77 Tahun 2012 tentang Perusa-
haan Umum (Perum) LPPNP Indonesia pada 13 Sep-
tember 2012.
PP ini baru lahir delapan bulan setelah tenggat waktu
yang diberikan UU Penerbangan selesai. Padahal PP
merupakan patokan tenggat waktu bagi Kementerian
Perhubungan dan Kementerian BUMN melakukan
Menara ATC Bandara Soetta pembentukan LPPNP. Padahal PP ini sudah terlambat
istimewa
memenuhi tenggat waktu dalam UU Penerbangan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan merasa proses pem-
bentukan LPPNP ini memang berjalan lamban. Per-
um LPPNP harusnya dapat berdiri pada Desember
2012 ini. Sayang, serah terima dari Kementerian Per-
hubungan masih belum dilaksanakan.
PP Perum LPPNP memang gagal memenuhi teng-
gat waktu UU Penerbangan. Namun keterlambatan ini
harusnya dapat dikejar dengan kerja cepat.
“Sebetulnya kami berharap pada awal Desember itu
ATC sudah berdiri sendiri, jadi tidak lagi di Angkasa
Pura dan Kementerian Perhubungan, tetapi menjadi
BUMN yang berdiri sendiri,” jelasnya.
Saat ini ATC di seluruh Indonesia menjadi bagian dari
PT Angkasa Pura (AP). PT AP I membidangi bandara
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
22. Fokus
darurat atc bandara
Layar monitor radar di ATC
Bandara Soekarno-Hatta.
istimewa
di kawasan tengah dan timur Indonesia. Sedangkan PT
AP II membidangi kawasan tengah ke barat Indonesia.
Sebagai organisasi kecil, ATC rentan dikesamping-
kan. Padahal, operasional ATC sangat vital karena
mengawasi seluruh lalu lintas udara. “Setelah berdiri
menjadi BUMN apa pun kekurangannya akan saya
penuhi,” lanjut Dahlan.
Bahkan sistem pengelolaan ATC antara PT AP I dan II
tidak sama. Pelaksana tugas (Plt) General Manager Air
Traffic Service (ATC) Cengkareng, Budi Hendro, meng-
akui belum ada sistem ATC terpadu secara nasional.
Bahkan alat yang dimiliki oleh keduanya berbeda.
Alhasil, pilot harus menyesuaikan sistem dan prose-
dur yang berlaku. Apalagi, pengelolaan ATC di bebe-
rapa wilayah dilakukan oleh lembaga lain, seperti unit
pelayanan teknis pemerintah, otoritas pemerintahan
daerah dan TNI AU.
“Kalau dijadikan satu atap itu akan lebih baik lagi.
Kalau lebih baik lagi mudah-mudahan masyarakat
pengguna jasa mau bayar lebih besar,” jelasnya.
Teknologi yang berbeda ini memaksa pilot untuk
mengandalkan kedekatan dengan petugas ATC. Man-
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
23. Fokus
darurat atc bandara
tan Pilot Merpati Airlines, John Brata mengaku kede-
katan pilot dengan petugas ATC sangat penting. Jika
petugas ATC kenal dekat dengan pilot, maka pesawat
akan mendapat prioritas lebih utama untuk mendarat.
Selama menjadi pilot, ia merasa permasalahan
justru berangkat dari alat ATC yang tidak maju. Kini
ketika penerbangan semakin padat, sudah sewajarnya
alat dan sistemnya itu diperbarui.
“Jadi, pilot khususnya di Merpati, tidak pernah ada
Jumlah masalah dengan ATC. Secara personal dengan orang-
orang ATC nggak ada masalah. Cuma memang pera-
karyawan yang
latan mereka itu yang masalah,” keluhnya.
di training untuk Sumber majalah detik di Lembaga Penerbangan
ATC masih dan Antariksa (LAPAN) menyebutkan saat ini ATC
sangat terbatas, lebih banyak menerapkan pola automatic traffic con-
sehingga jam trol. Makanya, teknologi terpadu nasional harus sudah
sif mereka mulai dibentuk.
padat sekali. Lalu lintas udara di bandara-bandara besar semakin
Satu orang padat. Makanya pengarahan secara otomatis harus
menangani didukung sistem secara nasional.
sekian pesawat. “Jumlah karyawan yang di training untuk ATC masih
sangat terbatas, sehingga jam sif mereka padat se-
kali. Satu orang menangani sekian pesawat, padahal
menurut aturan tidak boleh,” ungkapnya.
Tak ayal, jika keterlambatan pemanduan sistem
navigasi udara Indonesia dikritik oleh banyak pihak.
Pengamat Penerbangan, Chappy Hakim, menyebut-
kan pengelolaan ATC dalam satu atap secara nasional
memang harus diburu. Organisasi ini harus menjang-
kau sistem secara nasional.
Padatnya lalu lintas udara Indonesia memaksa
pemerintah bersikap serius untuk mempercepat
pembentukan LPPNP. Memang keterlambatan sudah
terjadi, namun penyusulan harus dilakukan oleh in-
stitusi terkait.
(ARY/YOG)
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
24. Fokus
darurat atc bandara
Budi Hendro Setiyono:
Saya Jamin 100 Persen
Masih Aman
Jangan khawatir, sekalipun radar
mati pengaturan lalu lintas udara
masih berjalan. Saya jamin 100
persen masih aman.
Reporter: Bahtiar Rifai dan Monique Shintami
M
inggu, 16 Desember 2012 UPS di
Bandara Soekarno-Hatta terbakar
sehingga sistem radar terputus. Ba-
gaimana ATS mengatasi kondisi ini
dan seberapa penting peran ATC dalam kesela-
matan penerbangan?
Berikut perbincangan Bahtiar Rifai dan Monique
Shintami dari majalah detik dengan Budi Hendro
Setiyono, PLt General Manager ATS yang didam-
pingi Novi Pantariyanto, Junior Manager ATC
Operation.
Kenapa UPS bisa terbakar, sehingga
radar berhenti beroperasi?
Manusia juga bisa mati menda-
dak. Sama dengan mobil, di rumah
kamu panasi bagus, distarter ba-
gus, tiba-tiba di jalan mati. Begitu
pula UPS, setiap hari kita selalu
cek, sebelum sif yang malam
ke pagi kita selalu adakan
check and recheck. Harian
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
25. Fokus
darurat atc bandara
ada, mingguan ada, bulanan, triwulan ada. Itu selalu
kita lakukan.
Jadi bukan karena lifetime mesin UPS-nya?
UPS-nya memang sudah harus diganti, tapi masih
dalam pemeliharaan yang cukup bagus. Kita sudah
beli alat sejenis yang lebih canggih. Kapasitasnya 200
kVA. Dua biji, sudah transaksi dan mudah-mudahan
pertengahan Januari sudah datang. Ndilalah, sebelum
alat ini datang, kok sudah ada kendala yang tidak kita
kehendaki.
Proses normalisasi kemarin bagaimana?
Sesuai dengan prosedur, setelah UPS 1 terbakar,
maka teknisi bypass dengan UPS 2. Kenapa kita pa-
Kita datangkan sang dua? Karena harapan kita kalau UPS 1 mati,
genset, yang switch control-nya otomatis berpindah ke UPS 2 tanpa
kekuatannya jeda. Istilahnya no bit system.
Tetapi karena kontrolnya ikut terbakar, dia tidak
lebih dari
bekerja sebagaimana mestinya, sehingga dilakukan
400 kVA, itu secara manual. Sehingga butuh waktu. Kalau alat
kontingensi kontrol antara UPS 1 dan 2 normal, tidak ada jeda.
kita. Jadi Kalau listrik mati, UPS ini bisa mengover selama
sekarang UPS- sekitar 2 jam setiap UPS. Listrik di Bandara Soekarno-
nya ada dua Hatta diharapkan tidak mati, karena kita tahu fungsi
lagi. untuk mengatur lalu lintas udara sangat vital, kita
pasang UPS itu.
Cadangannya?
Dua cadangannya. Seperti saya bilang, begitu UPS
1 mati, yang bekerja UPS 2. Kita datangkan genset,
yang kekuatan ya lebih dari 400 kVA, itu kontingensi
n
kita. Jadi sekarang UPS-nya ada dua lagi. Dengan
genset yang 420 kVA. Sekarang kita triple back up-nya.
Jadi kami siap dengan keadaan emergency. Jangan di-
anggap Angkasa Pura II tidak siap untuk itu.
Jadi artinya di ATS itu ada workstation yang dipakai
untuk mengatur lalu lintas udara ada 24 workstation.
Masing-masing ada UPS-nya yang kemampuannya 2
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
26. Fokus
darurat atc bandara
kVA.
Adakah pilot yang minta didulukan untuk landing?
Itu saya jawab tidak ada. Kita atur normal saja sa-
ngat sulit. Kalau ada titipan itu tidak mungkin. Teman-
teman itu, jangankan saya, menteri datang pun nggak
akan menengok. Nggak sempat. Dengan kejadian
kemarin, saya apresiasi teman-teman bisa menang-
gulangi kondisi seperti itu tapi bisa berjalan lancar
dan aman.
Isu near miss itu tidak benar. Kita punya parameter
jarak antara pesawat itu 10 mil, kalau 9 mil itu near
miss. Padahal 9 mil itu masih jauh. Perlu dicari tahu,
pernyataan Pak Hatta Rajasa itu dari mana?
Jumlah ATC di sini berapa?
Sekitar 297.
Cukup untuk melayani penerbangan yang padat?
Saat ini cukup, tapi dalam waktu dekat ada sektor
yang akan jenuh. Kita perlu pecah beberapa sektor
supaya tidak overload. Cara mengatasinya dengan
menambah SDM. Dalam waktu dekat kita menambah
sekitar 100, Februari selesai.
Jumlah pesawat yang diamati setiap ATC berapa?
Kebetulan belum ada parameternya. Kita sedang
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
27. Fokus
darurat atc bandara
minta pada ahlinya, ka-
rena kemampuan saya
dengan yang lain beda.
Saya dengan Mas Novi
kemampuannya berbeda.
Saya mampu mengontrol
10 pesawat, karena dia
masih muda bisa meng-
ontrol 14 pesawat.
Kita bersama pemerin-
tah sedang mengevaluasi
berapa pesawat setiap orang. Sehingga bisa diperki-
rakan di Bandara Soekarno-Hatta berapa, misalkan
di APP, itu ada beberapa sektor, katakan arrival itu
mendekati 14 sampai 16 traffic, itu saya akan pecah
lagi.
Ada alat yang kurang di ATS yang menghambat
pengawasan penerbangan?
Ada. Jika cuaca di sekitar bandara ini kurang bagus,
perlu ada perhatian khusus. Kami belum punya radar
itu, tapi kami sudah pikirkan untuk beli. Ini namanya
radar weather.
Selama belum punya, bagaimana mengatasinya?
Setiap pesawat punya alat weather-nya, ada awan
yang membahayakan dia minta izin. Tidak bisa dia
seenaknya belok kiri atau kanan. Mesti minta izin ke
kita. Kita menyarankan. Sebetulnya alat itu supporting.
Kalau alat itu ada lebih, kami nyaman. Sekarang ini
tidak ada pun everything fine.
Terkait pemisahan ATC dari Angkasa Pura, Men-
teri BUMN sudah mempertimbangkan kenaikan gaji.
Apakah benar gaji ATC ini harus selevel pilot?
Benar, tetapi pemisahan Angkasa Pura ke PPNPI
bukan semata karena gaji. Tapi untuk meningkatkan
pelayanan. Sekarang pelayanan lalu lintas udara
dilaksanakan oleh beberapa badan. Sebelah timur
Majalah detik 24 - 30 desember 2012
28. Fokus
darurat atc bandara
oleh Angkasa Pura I, barat oleh Angkasa Pura II, ada
otoritas Batam, ada TNI AU. Nah itu mau disatukan
supaya pelayanannya seragam, satu manajemen un-
tuk memudahkan koordinasi.
Mulai kapan?
Awal konstruksinya sudah berjalan 2011. Begitu
rumahnya selesai, sistem navigasinya kita tenderkan
sambil jalan.
PP-nya sudah ada tanggal 13 September 2012. Di-
harapkan tanggal 13 September 2013 sudah lepas dari
Angkasa Pura II. Kita dikasih satu tahun oleh peme-
rintah untuk berbenah.
Radar kemarin kan sempat terputus?
Yang kita Radar itu bukan satu-satunya alat untuk mengontrol.
utamakan Pendidikan AT itu ada tiga tahap. Ada visual kontrol
adalah pesawat atau uji ATC. Itu tempatnya di tower. Setelah bekerja
1-2 tahun, dididik lagi untuk jadi senior instrumen kon-
yang ada di
trol. Ini kontrol pesawat dengan cara hitung-hitungan.
udara, kita atur Kita perkirakan dengan hitungan, visualisasi di dalam
satu per satu kepala. Jarak satu pesawat dengan pesawat lainnya
untuk turun. kan hitungannya kurang lebih 10 menit. Setelah itu,
baru teknologi radar.
Jadi mengontrol pesawat dengan radar itu paling
gampang dibanding pakai insrumen tadi. Pengertian
t
masyarakat, semua bandara ada radarnya. Padahal
Tap untuk mendengarkan
tidak. Yang ada radarnya saat ini hanya 10 banda-
ra. Saya tegaskan, kalau radarnya mati, keselamatan
tetap terjamin. Karena teman-teman ATC sudah dilatih
mengontrol pesawat tanpa radar.
Yang kita utamakan adalah pesawat yang ada di
udara, kita atur satu per satu untuk turun. Jadi jangan
khawatir, sekalipun radar mati pengaturan lalu lintas
udara masih berjalan. Saya jamin seratus persen ma-
sih aman. Cuma penerbangannya yang semula setiap
satu menit satu pesawat, mungkin jadi 5 menit baru
bisa mendarat. (AMI/IYE)
Majalah detik 24 - 30 desember 2012