SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
AKAD ISTISHNA’
Oleh:
Sri Nurhayati / Wasilah
Pengertian Istishna’
akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan
penjual (pembuat, shani’).
Shani’ akan menyiapkan barang yang
dipesan sesuai dengan spesifikasi yang
telah disepakati dimana ia dapat
menyiapkan sendiri atau melalui pihak lain
(istishna’ parallel).
Karakteristik Akad Istishna’
barang pesanan harus memenuhi kriteria:
a. memerlukan proses pembuatan setelah
akad disepakati;
b. sesuai dengan spesifikasi pemesan
(customized), bukan produk massal; dan
c. harus diketahui karakteristiknya secara
umum yang meliputi jenis, spesifikasi
teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
subyek salam Istishna’’ Aturan dan keterangan
Pokok
kontrak
Muslam fihi Mashnu’ Barang ditangguhkan, dengan
spesifikasi
Harga Dibayar saat
kontrak
Boleh saat
kontrak, boleh
diangsur, boleh
kemudian hari
Cara penyelesaian pembayaran
merupakan perbedaan utama
antara salam dan istishna’
Sifat
kontrak
Mengikat
secara asli
(thabi’i)
Mengikat
secara ikutan
(thaba’i)
Salam mengikat semua pihak
sejak semula, sementara
istishna’ dianggap mengikat
berdasarkan pandangan para
fuqaha demi kemashlahatan,
serta tidak bertentangan dengan
aturan syariah
Kontrak
paralel
Salam paralel Istishna’ paralel Baik salam paralel maupun
istishna’ paralel sah asalkan:
kedua kontrak secara hukum
adalah terpisah.
Perbandingan salam dengan istishna’
Jenis Akad Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk
pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual
(pembuat, shani’).
Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’
antara penjual dan pemesan, dimana untuk
memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual
melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub
kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan
pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak
bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual
tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama
konstruksi.
Nasabah
Konsumen
(pembeli)
9p
penjual
Istishna’
Skema istishna’
Skema istishna’
Skema istishna’ Paralel
Nasabah
Konsumen
(pembeli)
Produsen/
Pembuat/
sub
kontraktor
penjual
(3) jual
(1) pesan
(2) beli
Dasar Syariah
– masyarakat telah mempraktekkan istishna’ secara
luas dan terus menerus tanpa ada keberatan
sama sekali. Hal demikian menjadikan istishna’
sebagai kasus ijma’ atau konsensus umum.
– keberadaan istishna’ didasarkan atas kebutuhan
masyarakat. Banyak orang seringkali memerlukan
barang yang tidak tersedia di pasar, sehingga
mereka cenderung melakukan kontrak agar orang
lain membuatkan barang untuk mereka.
– istishna’ sah sesuai dengan aturan umum
mengenai kebolehan kontrak selama tidak
bertentangan dengan nash atau aturan syariah.
Rukun & Ketentuan Syariah
– Pelaku terdiri dari pemesan (pembeli/
mustashni’) dan penjual (pembuat,
shani’). Harus Cakap Hukum dan Baligh
– Obyek akad berupa barang yang akan
diserahkan dan modal istishna’ yang
berbentuk harga
– ijab kabul/serah terima
Ketentuan syariah untuk akad salam juga
berlaku untuk akad istisna
Ketentuan tentang Pembayaran
Alat bayar harus diketahui jumlah dan
bentuknya, baik berupa uang, barang, atau
manfaat; demikian juga dengan cara
pembayarannya
Harga yang telah ditetapkan dalam akad
tidak boleh berubah. Akan tetapi apabila
setelah akad ditandatangani pembeli
mengubah spesifikasi dalam akad maka
penambahan biaya akibat perubahan ini
menjadi tanggung jawab pembeli.
Pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan
Pembayaran tidak boleh berupa pembebasan
utang
Ketentuan tentang barang
Harus jelas spesifikasinya (jenis, ukuran, mutu), sehingga tidak
ada lagi jahalah dan perselisihan dapat dihindari.
Penyerahannya dilakukan kemudian
Waktu dan penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan.
Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya
Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis
sesuai kesepakatan
Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan
kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk
melanjutkan atau membatalkan akad.
Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan
kesepakatan hukumnya mengikat, tidak boleh dibatalkan
sehingga penjual tidak dirugikan karena ia telah menjalankan
kewajibannya sesuai kesepakatan.
Berakhirnya istishna’
kondisi-kondisi berikut:
dipenuhinya kewajiban secara normal oleh
kedua belah pihak
persetujuan bersama kedua belah pihak
untuk menghentikan kontrak
pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul
sebab yang masuk akal untuk mencegah
dilaksanakannya kontrak atau
penyelesaiannya, dan masing-masing pihak
bisa menuntut pembatalannya
Akuntansi untuk Penjual
Biaya perolehan istishna’ terdiri dari:
a. Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja langsung
untuk membuat barang pesanan, atau tagihan
produsen/kontraktor pada entitas untuk istishna’ paralel.
b. Biaya tidak langsung adalah biaya overhead termasuk biaya
akad dan praakad.
c. Khusus untuk istishna’ paralel: seluruh biaya akibat produsen/
kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban jika ada.
Biaya perolehan/pengeluaran selama pembangunan atau
tagihan yang diterima dari produsen/kontraktor diakui sebagai
aset istishna’ dalam penyelesaian, jurnal melakukan
pengeluaran untuk akad istishna’
Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx
Cr. Persediaan, kas, utang, dll xxx
Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang digunakan
oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban akad tersebut.
Akuntansi untuk Penjual
Beban praakad diakui sebagai beban tangguhan dan
diperhitungkan sebagai biaya istishna’ jika akad
disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya
tersebut dibebankan pada periode berjalan.
Saat dikeluarkan biaya pra akad, dicatat:
Dr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
Cr. Kas xxx
Jika Akad disepakati, maka dicatat:
Dr. Beban Istishna’ xxx
Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
Jika Akad tidak disepakati, maka dicatat:
Dr. Beban xxx
Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
Akuntansi untuk Penjual
Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal
jatuh tempo dan penjual memberikan potongan,
maka potongan tersebut sebagai pengurang
pendapatan istishna’.
Pengakuan Pendapatan dapat diakui dengan 2
metode:
1. Metode persentase penyelesaian, adalah sistem
pengakuan pendapatan yang dilakukan seiring
dengan proses penyelesaian berdasarkan akad
istishna’.
2. Metode akad selesai adalah sistem pengakuan
pendapatan yang dilakukan ketika proses
penyelesaian pekerjaan telah dilakukan.
Akuntansi untuk Penjual
• Untuk metode persentase penyelesaian, pengakuan pendapatan
dilakukan sejumlah bagian nilai akad yang sebanding dengan
pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut diakui sebagai pendapatan
istishna’ pada periode yang bersangkutan.
• Pendapatan diakui: berdasarkan persentase akad yang telah
diselesaikan biasanya menggunakan dasar persentase pengeluaran
biaya yang dilakukan dibandingkan dengan total biaya, kemudian
persentase tersebut dikalikan dengan nilai akad.
• Margin Keuntungan juga diakui berdasarkan cara yang sama dengan
pendapatan.
Persentase penyelesaian = Biaya yang telah dikeluarkan
Total biaya untuk penyelesaian
Pengakuan Pendapatan = Persentase penyelesaian x Nilai Akad
Pengakuan Margin = Persentase penyelesaian x Nilai Margin
Dimana nilai margin tersebut adalah: Nilai Akad – Total Biaya
Untuk pengakuan pendapatan di tahun-tahun berikutnya (jika >1
tahun)
Pendapatan Tahun Berjalan = Pendapatan diakui s/d saat ini –
Pendapatan yang telah diakui
Akuntansi untuk Penjual
bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama periode
pelaporan ditambahkan kepada aset istishna’ dalam
penyelesaian. Jurnal untuk pengakuan pendapatan dan margin
keuntungan adalah:
Dr aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx
Dr. Beban istishna’( biaya yang telah dikeluarkan) xxx
Cr. Pendapatan Istishna’ xxx
(pendapatan yg hrs diakui diperiode berjalan )
Untuk metode persentase penyelesaian, pada akhir periode
harga pokok istishna’ diakui sebesar biaya istishna’ yang telah
dikeluarkan sampai periode tersebut.
Untuk metode akad selesai tidak ada pengakuan pendapatan,
harga pokok dan keuntungan sampai dengan pekerjaan telah
dilakukan. Sehingga pendapatan diakui pada periode dimana
pekerjaan telah selesai dilakukan.
Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan
istishna’ akan melebihi pendapatan istishna’ maka taksiran
kerugian harus segera diakui.
Akuntansi untuk Penjual
Pada saat penagihan (metode persentase penyelesaian&
akad selesai):
Dr. Piutang Istishna’(sebesar nilai tunai) xxx
Cr. Termin Istishna’ xxx
Termin istishna’ tersebut akan disajikan sebagai akun
pengurang dari akun Aset Istishna’ dalam penyelesaian.
Pada saat penerimaan tagihan, jurnal::
Dr. Kas (sebesar uang yang diterima ) xxx
Cr. Piutang Usaha xxx
Akuntansi untuk Penjual
Jika akad Istishna’ dilakukan dengan pembayaran tangguh, maka
pengakuan pendapatan dibagi menjadi 2 bagian:
margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung
apabila istishna’ dilakukan tunai, akan diakui sesuai persentase
penyelesaian.
Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx
Dr. Beban istishna’ (biaya yang dikeluarkan) xxx
Cr. Pendapatan Istishna’ xxx
(pendapatan yg hrs diakui di periode berjalan )
Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui
selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dgn pembayaran.
- pada saat penandatanganan akad:
Dr. Piutang Istishna’(selisih Nilai Tunai&Nilai Akad) xxx
Cr. Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx
- Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai:
Dr. Pendapatan Istishna’ Tangguh (secara proporsional) xxx
Cr. Pendapatan Akad Istishna’ xxx
Dr. Piutang Istishna’(kas yang diterima) xxx
Cr. Kas xxx
Akuntansi untuk Penjual
Penyajian, penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal
sebagai berikut:
a. Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar
jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir.
b. Termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar
jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir.
Pengungkapan, penjual mengungkapkan transaksi istishna'
dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a. metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
pendapatan kontrak istishna';
b. metode yang digunakan dalam penentuan persentase
penyelesaian kontrak yang sedang berjalan;
c. rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan
kualitas piutang;
d. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.
Akuntansi untuk Pembeli
Pembeli mengakui aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar
jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui
utang istishna’ kepada penjual.
Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaianxxx
Cr. Utang kepada Penjual xxx
Aset istishna’ yang diperoleh melalui transaksi istishna’ dengan
pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya
perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam
akad istishna’ tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai
beban istishna’ tangguh.
Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai tunai) xxx
Dr. Beban istishna’ tangguh
(selisih nilai tunai &harga beli) xxx
Cr. Utang kepada Penjual xxx
Akuntansi untuk Pembeli
Beban istishna tangguhan diamortisasi secara proporsional
sesuai dengan porsi pelunasan utang istishna’
Dr. Beban istishna’ xxx
Cr. Beban istishna’ tangguh xxx
Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian
atau kesalahan penjual, mengakibatkan kerugian pembeli, maka
kerugian tersebut dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek
yang telah diserahkan penjual.
Jika kerugian itu lebih besar dari garansi, maka selisihnya diakui
sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan
dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx
Cr. Kerugian aset istishna’ xxx
Setelah sebelumnya pembeli mengakui adanya kerugian
Akuntansi untuk Pembeli
Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak
sesuai dengan spesifikasi dan tidak memperoleh kembali
seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual,
maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai
piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk
penyisihan kerugian piutang.
Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx
Cr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx
Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi, maka barang pesanan tersebut diukur
dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya
perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada
periode berjalan.
Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai wajar) xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr.Aset istishna’dlm penyelesaian (biaya perolehan)xxx
Akuntansi untuk Pembeli
Penyajian, pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal
sebagai berikut:
a. Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor
yang belum dilunasi.
b. Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar:
(i) persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada
pembeli akhir, jika istishna' paralel; atau
(ii) kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'.
Pengungkapan, pembeli mengungkapkan transaksi istishna’
dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
a. rincian utang istishna’ berdasarkan jumlah dan jangka waktu;
b. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1shaedzic19
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliAudit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliLuthfi Nk
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASDevia13
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptpadlah1984
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahEdwin Irwanto
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianIlham Akbar
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahUlan Safitri
 
10 sistem persediaan periodik
10   sistem persediaan periodik10   sistem persediaan periodik
10 sistem persediaan periodikMainatul Ilmi
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahcitra Joni
 
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7afriyani_dwi
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaQuinta Nursabrina
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)Khansha Hanak
 

La actualidad más candente (20)

Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1Akuntansi perusahaan jasa 1
Akuntansi perusahaan jasa 1
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran KembaliAudit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
Audit Siklus Akuisisi Modal Dan Pembayaran Kembali
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAHSISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
SISTEM KEUANGAN AKUNTANSI SYARIAH
 
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pendapatan : pengujian pengendalian
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
 
10 sistem persediaan periodik
10   sistem persediaan periodik10   sistem persediaan periodik
10 sistem persediaan periodik
 
Pengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariahPengantar akuntansi syariah
Pengantar akuntansi syariah
 
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
Tugas Perbankan Syariah Bab 1-7
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 

Similar a AKAD ISTISHNA

Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishnaHasunah
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishnamadureh
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentasriza
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasiriza
 
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...GLC
 
Akad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariahAkad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariahAsrul_04
 
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxMeet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxsumiyati84
 
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxMEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxsumiyati84
 
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2Fitri Lely
 
-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.pptPettiPitri
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'Bunny Amhy
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptxsantiuna
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfRiniMusada1
 
akuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahakuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahnurul agustina
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Anna Septiyani
 

Similar a AKAD ISTISHNA (20)

Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishna
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
 
PSAK NO. 102
PSAK NO. 102PSAK NO. 102
PSAK NO. 102
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
 
Presentas
PresentasPresentas
Presentas
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG  (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
CONTOH PERJANJIAN ANJAK-PIUTANG (FACTORING AGREEMENT)(Beli Perjanjian, Hub: ...
 
Akad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariahAkad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariah
 
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptxMeet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
Meet 6 & 7 Akuntansi Murabahah dan Akuntansi Salam.pptx
 
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptxMEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
MEET 10_AKUNTANSI ISTISHNA’.pptx
 
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
membumikan akuntansi syariah di indonesia buku 2
 
2550074.ppt
2550074.ppt2550074.ppt
2550074.ppt
 
-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
 
akuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahahakuntansi syariah : akad murabahah
akuntansi syariah : akad murabahah
 
Accounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi TrainingAccounts Receivable Management _ Materi Training
Accounts Receivable Management _ Materi Training
 
Piutang
PiutangPiutang
Piutang
 
Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable) Utang dagang (account payable)
Utang dagang (account payable)
 

Último

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 

Último (8)

Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 

AKAD ISTISHNA

  • 2. Pengertian Istishna’ akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).
  • 3. Karakteristik Akad Istishna’ barang pesanan harus memenuhi kriteria: a. memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati; b. sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal; dan c. harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.
  • 4. subyek salam Istishna’’ Aturan dan keterangan Pokok kontrak Muslam fihi Mashnu’ Barang ditangguhkan, dengan spesifikasi Harga Dibayar saat kontrak Boleh saat kontrak, boleh diangsur, boleh kemudian hari Cara penyelesaian pembayaran merupakan perbedaan utama antara salam dan istishna’ Sifat kontrak Mengikat secara asli (thabi’i) Mengikat secara ikutan (thaba’i) Salam mengikat semua pihak sejak semula, sementara istishna’ dianggap mengikat berdasarkan pandangan para fuqaha demi kemashlahatan, serta tidak bertentangan dengan aturan syariah Kontrak paralel Salam paralel Istishna’ paralel Baik salam paralel maupun istishna’ paralel sah asalkan: kedua kontrak secara hukum adalah terpisah. Perbandingan salam dengan istishna’
  • 5. Jenis Akad Istishna’ Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’). Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’ antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama konstruksi.
  • 8. Dasar Syariah – masyarakat telah mempraktekkan istishna’ secara luas dan terus menerus tanpa ada keberatan sama sekali. Hal demikian menjadikan istishna’ sebagai kasus ijma’ atau konsensus umum. – keberadaan istishna’ didasarkan atas kebutuhan masyarakat. Banyak orang seringkali memerlukan barang yang tidak tersedia di pasar, sehingga mereka cenderung melakukan kontrak agar orang lain membuatkan barang untuk mereka. – istishna’ sah sesuai dengan aturan umum mengenai kebolehan kontrak selama tidak bertentangan dengan nash atau aturan syariah.
  • 9. Rukun & Ketentuan Syariah – Pelaku terdiri dari pemesan (pembeli/ mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). Harus Cakap Hukum dan Baligh – Obyek akad berupa barang yang akan diserahkan dan modal istishna’ yang berbentuk harga – ijab kabul/serah terima Ketentuan syariah untuk akad salam juga berlaku untuk akad istisna
  • 10. Ketentuan tentang Pembayaran Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat; demikian juga dengan cara pembayarannya Harga yang telah ditetapkan dalam akad tidak boleh berubah. Akan tetapi apabila setelah akad ditandatangani pembeli mengubah spesifikasi dalam akad maka penambahan biaya akibat perubahan ini menjadi tanggung jawab pembeli. Pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan Pembayaran tidak boleh berupa pembebasan utang
  • 11. Ketentuan tentang barang Harus jelas spesifikasinya (jenis, ukuran, mutu), sehingga tidak ada lagi jahalah dan perselisihan dapat dihindari. Penyerahannya dilakukan kemudian Waktu dan penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan akad. Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan hukumnya mengikat, tidak boleh dibatalkan sehingga penjual tidak dirugikan karena ia telah menjalankan kewajibannya sesuai kesepakatan.
  • 12. Berakhirnya istishna’ kondisi-kondisi berikut: dipenuhinya kewajiban secara normal oleh kedua belah pihak persetujuan bersama kedua belah pihak untuk menghentikan kontrak pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul sebab yang masuk akal untuk mencegah dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan masing-masing pihak bisa menuntut pembatalannya
  • 13. Akuntansi untuk Penjual Biaya perolehan istishna’ terdiri dari: a. Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang pesanan, atau tagihan produsen/kontraktor pada entitas untuk istishna’ paralel. b. Biaya tidak langsung adalah biaya overhead termasuk biaya akad dan praakad. c. Khusus untuk istishna’ paralel: seluruh biaya akibat produsen/ kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban jika ada. Biaya perolehan/pengeluaran selama pembangunan atau tagihan yang diterima dari produsen/kontraktor diakui sebagai aset istishna’ dalam penyelesaian, jurnal melakukan pengeluaran untuk akad istishna’ Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx Cr. Persediaan, kas, utang, dll xxx Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban akad tersebut.
  • 14. Akuntansi untuk Penjual Beban praakad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna’ jika akad disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan. Saat dikeluarkan biaya pra akad, dicatat: Dr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx Cr. Kas xxx Jika Akad disepakati, maka dicatat: Dr. Beban Istishna’ xxx Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx Jika Akad tidak disepakati, maka dicatat: Dr. Beban xxx Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
  • 15. Akuntansi untuk Penjual Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan penjual memberikan potongan, maka potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan istishna’. Pengakuan Pendapatan dapat diakui dengan 2 metode: 1. Metode persentase penyelesaian, adalah sistem pengakuan pendapatan yang dilakukan seiring dengan proses penyelesaian berdasarkan akad istishna’. 2. Metode akad selesai adalah sistem pengakuan pendapatan yang dilakukan ketika proses penyelesaian pekerjaan telah dilakukan.
  • 16. Akuntansi untuk Penjual • Untuk metode persentase penyelesaian, pengakuan pendapatan dilakukan sejumlah bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan tersebut diakui sebagai pendapatan istishna’ pada periode yang bersangkutan. • Pendapatan diakui: berdasarkan persentase akad yang telah diselesaikan biasanya menggunakan dasar persentase pengeluaran biaya yang dilakukan dibandingkan dengan total biaya, kemudian persentase tersebut dikalikan dengan nilai akad. • Margin Keuntungan juga diakui berdasarkan cara yang sama dengan pendapatan. Persentase penyelesaian = Biaya yang telah dikeluarkan Total biaya untuk penyelesaian Pengakuan Pendapatan = Persentase penyelesaian x Nilai Akad Pengakuan Margin = Persentase penyelesaian x Nilai Margin Dimana nilai margin tersebut adalah: Nilai Akad – Total Biaya Untuk pengakuan pendapatan di tahun-tahun berikutnya (jika >1 tahun) Pendapatan Tahun Berjalan = Pendapatan diakui s/d saat ini – Pendapatan yang telah diakui
  • 17. Akuntansi untuk Penjual bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama periode pelaporan ditambahkan kepada aset istishna’ dalam penyelesaian. Jurnal untuk pengakuan pendapatan dan margin keuntungan adalah: Dr aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx Dr. Beban istishna’( biaya yang telah dikeluarkan) xxx Cr. Pendapatan Istishna’ xxx (pendapatan yg hrs diakui diperiode berjalan ) Untuk metode persentase penyelesaian, pada akhir periode harga pokok istishna’ diakui sebesar biaya istishna’ yang telah dikeluarkan sampai periode tersebut. Untuk metode akad selesai tidak ada pengakuan pendapatan, harga pokok dan keuntungan sampai dengan pekerjaan telah dilakukan. Sehingga pendapatan diakui pada periode dimana pekerjaan telah selesai dilakukan. Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna’ akan melebihi pendapatan istishna’ maka taksiran kerugian harus segera diakui.
  • 18. Akuntansi untuk Penjual Pada saat penagihan (metode persentase penyelesaian& akad selesai): Dr. Piutang Istishna’(sebesar nilai tunai) xxx Cr. Termin Istishna’ xxx Termin istishna’ tersebut akan disajikan sebagai akun pengurang dari akun Aset Istishna’ dalam penyelesaian. Pada saat penerimaan tagihan, jurnal:: Dr. Kas (sebesar uang yang diterima ) xxx Cr. Piutang Usaha xxx
  • 19. Akuntansi untuk Penjual Jika akad Istishna’ dilakukan dengan pembayaran tangguh, maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi 2 bagian: margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila istishna’ dilakukan tunai, akan diakui sesuai persentase penyelesaian. Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx Dr. Beban istishna’ (biaya yang dikeluarkan) xxx Cr. Pendapatan Istishna’ xxx (pendapatan yg hrs diakui di periode berjalan ) Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dgn pembayaran. - pada saat penandatanganan akad: Dr. Piutang Istishna’(selisih Nilai Tunai&Nilai Akad) xxx Cr. Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx - Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai: Dr. Pendapatan Istishna’ Tangguh (secara proporsional) xxx Cr. Pendapatan Akad Istishna’ xxx Dr. Piutang Istishna’(kas yang diterima) xxx Cr. Kas xxx
  • 20. Akuntansi untuk Penjual Penyajian, penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai berikut: a. Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir. b. Termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir. Pengungkapan, penjual mengungkapkan transaksi istishna' dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada: a. metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran pendapatan kontrak istishna'; b. metode yang digunakan dalam penentuan persentase penyelesaian kontrak yang sedang berjalan; c. rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan kualitas piutang; d. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.
  • 21. Akuntansi untuk Pembeli Pembeli mengakui aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui utang istishna’ kepada penjual. Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaianxxx Cr. Utang kepada Penjual xxx Aset istishna’ yang diperoleh melalui transaksi istishna’ dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam akad istishna’ tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban istishna’ tangguh. Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai tunai) xxx Dr. Beban istishna’ tangguh (selisih nilai tunai &harga beli) xxx Cr. Utang kepada Penjual xxx
  • 22. Akuntansi untuk Pembeli Beban istishna tangguhan diamortisasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan utang istishna’ Dr. Beban istishna’ xxx Cr. Beban istishna’ tangguh xxx Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual, mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual. Jika kerugian itu lebih besar dari garansi, maka selisihnya diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang. Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx Cr. Kerugian aset istishna’ xxx Setelah sebelumnya pembeli mengakui adanya kerugian
  • 23. Akuntansi untuk Pembeli Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang. Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx Cr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan. Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai wajar) xxx Dr. Kerugian xxx Cr.Aset istishna’dlm penyelesaian (biaya perolehan)xxx
  • 24. Akuntansi untuk Pembeli Penyajian, pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai berikut: a. Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum dilunasi. b. Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar: (i) persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada pembeli akhir, jika istishna' paralel; atau (ii) kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'. Pengungkapan, pembeli mengungkapkan transaksi istishna’ dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada: a. rincian utang istishna’ berdasarkan jumlah dan jangka waktu; b. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.