1. EXHIBITION INDO DEFENCE Bersaing Curi Perhatian
3130 COMMANDO EDISI NO.6 TH.X 2014 INFO POPULER KEMILITERAN & KEPOLISIAN
ATIAN .::. BERSAING CURI PERHATIAN .::. BERSAING CURI PERHATIAN .::. BERSAING CURI PERHATIAN .::. BERSAING CURI PERHATIAN .::. BERSAING CURI PERHATIAN .::. BERSAING CURI PERHATIAN .::. BERSAING CURI A
BERSAINGCURIPERHATIANSudah jadi pemandangan umum di setiap pameran pertahanan, kalangan industri
berebut perhatian dari pemerintah. Berbagai cara ditempuh, mulai dari sekadar
menampilkan produk hingga memboyong simulator. Itulah suasana umum saat
berlangsungnya pameran pertahanan dua tahunan Indo Defence 2014 Expo &
Forum di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta (5-8 November 2014).
I
ndo Defence 2014 membuktikan
bahwa kondisi perekonomian
dan keamanan di Indonesia
relatif baik, sehingga keper-
cayaan pihak asing untuk berpartisi-
pasi dalam pameran ini bertambah
besar. Apalagi anggaran pertahanan
yang dikucurkan Pemerintah ke
Kemhan pada tahun 2015 menca-
pai Rp 95 triliun, naik 11,4 persen
atau Rp 11,6 triliun dari anggaran
tahun 2014 yang sebesar Rp 83,4
triliun. Sementara alokasi anggaran
untuk Polri juga mendapat prioritas
menjadi sebesar Rp 47,2 triliun.
Menurut analis, dalam 20 tahun ke
depan, Asia Pasifik akan meng-
habiskan dana sekitar 200 miliar
dolar AS “hanya” untuk meningkat-
kan kemampuan tempur angkatan
lautnya.
Alokasi dana untuk Kemhan
ini antara lain akan digunakan
untuk melanjutkan pemenuhan
kekuatan dasar yang diperlukan
(Minimum Essential Forces/ MEF),
meningkatkan upaya pemeliharaan
dan perawatan melalui peningkatan
peran industri pertahanan dalam
negeri, baik produksi alutsista
maupun pemeliharaannya.
Sampai hari terakhir pameran,
memang tidak ada pengumuman
nilai kontrak yang berhasil
disepakati di antara produsen dan
pengguna. Menurut salah seorang
staf Napindo yang dihubungi,
dalam pameran business to
business (BtoB) memang kurang
tepat disebutkan nilai nominal
dari transaksi bisnis yang terjadi.
Karena pameran BtoB tidak
seperti pameran BtoC (business to
commercial) yang bisa langsung
dikalkulasi secara jelas nominal
transaksi saat pameran berakhir.
Total peserta yang mengikuti
pameran adalah 671 perusahaan
dari 50 negara dan 23 paviliun ne-
gara di antaranya Amerika Serikat,
Rusia, Tiongkok, Brasil, Kanada,
Jerman, Perancis, Italia, Polandia,
Korea Selatan, Turki, Inggris, dan
Ukraina. Karena bertambahnya
jumlah peserta, ruang pamer yang
digunakan pun meluas ke Hall B.
Menurut pihak penyelenggara PT
Napindo Media Ashatama, kali
ini lahan pameran bertambah dua
hall dibanding tahun 2012. Sebagai
informasi, 19 perusahaan asal
Amerika Serikat ikut serta dalam
Indo Defence kali ini.
Masih menurut Napindo,
secara umum, pameran dengan
tuan rumah Kementerian
Pertahanan kali ini semakin bagus
dan mengalami peningkatan dari
sisi peserta. Dengan tampilnya
Kabinet Kerja yang dikomandoi
Presiden Jokowi Widodo,
sepertinya menambah kepercayaan
para pelaku industri di bidang
pertahanan untuk berlomba-lomba
menampilkan produknya.
Perluasan lahan pameran
memang harus dilakukan karena
semakin banyaknya industri yang
ingin memamerkan produknya.
Apalagi Indo Defence juga digelar
berbarengan dengan Indo Aero-
space 2014 Expo & Forum featuring
Indo Helicopter 2014 Expo &
Forum dan Indo Marine 2014 Expo
& Forum. Indo Helicopter meru-
pakan pameran pertama yang di-
adakan dan menjadi salah satu daya
tarik pameran. Terlebih dengan
hadirnya tim aerobatik Dynamic
Pegasus dari Skadron Udara 7 TNI
AU yang menggunakan helikopter
EC-120B Colibri.
Populasi helikopter di
Indonesia memang belum terlalu
banyak. Dalam kunjungan CEO
EADS (European Aeronautic
Teks:BenyAdrian|Foto-foto:BenyAdrian&SuharsoRahman
COMM6_T-030-033.indd 30-31 1/30/15 9:34 AM
2. 3332 INFO POPULER KEMILITERAN & KEPOLISIANCOMMANDO EDISI NO.6 TH.X 2014
pabrikan besar yang sudah
terikat kontrak dengan Kemhan
atau dalam penjajakan, untuk
mencuri perhatian. Seperti Saab
asal Swedia mengusung kapal
serang cepat siluman tanpa awak
Bonefish. Pembuatan kapal dengan
desain tiga lambung (trimaran)
ini dikerjakan oleh mitra Saab
di Indonesia, PT Lundin di
Banyuwangi.
Bonefish sepanjang 12 meter
dibuat menggunakan advanced car-
bon fibre composite yang menurut
Direktur Lundin, Lisa Lundin, lebih
aman dari komposit sebelumnya.
Seperti diketahui, sebelumnya
Lundin memproduk kapal perang
berdesain trimaran KRI Klewang
625 untuk TNI AL, yang tak lama
setelah diluncurkan mengalami
musibah hingga hangus terbakar.
“Saat itu ternyata kompositnya
belum kering sepenuhnya, sekarang
teknologi sudah berkembang lebih
maju dan bahan komposit yang
maupun yang
baru mencoba
peruntungannya,
berlomba
memamerkan
produk
unggulannya.
Sebutlah PT
Merpati
Wahana Raya
(MWR) yang
mengusung
kendaraan
khusus penjinak
bahan peledak. Ransus
dengan warna hijau doff yang
dikembangkan dari truk Hino
Dutro 4x4 ini dipajang di ruang
pamer luar ruangan. Menurut
salah seorang stafnya, ransus ini
sudah melewati pengujian. Selain
itu, MWR juga menawarkan truk
dapur lapangan, bomb trailer, dan
demolition set.
Seperti Indo Defence
sebelumnya, selalu saja ada produk
hasil kerja bareng Litbang TNI
AD dan swasta. Salah satu yang
menarik adalah kendaraan boogie
yang dibuat dalam dua varian, KD
250 AT Medivac dan KIT 250 AT
yang bersenjata. Menggunakan
mesin 4 stroke 250 cc dengan
transmisi CVT (continuously
variable transmission) otomatis,
kendaraan ini digadang sangat
mobil meski menggunakan mesin
buatan Tiongkok. “Tapi mesin
ini milspec,” ujar seorang perwira
berpangkat mayor menegaskan.
Tentu akan sulit bersaing
dengan kapal siluman nirawak
(USV, unmanned surface
vessel) Bonefish usungan Saab
Swedia, Elmas Viana Djaja yang
memiliki galangan di Surabaya
ini mengembangkan kapal intai
bawah air yang diberi nama
Arnawama. Menurut staf Elmas
saat pameran, prototipenya kapal
yang mampu membawa enam
personel pasukan khusus ini sedang
dikembangkan. Selain itu, Elmas
juga mengembangkan perahu cepat
dengan desain peluru yang mampu
melaju dengan kecepatan 40 knot.
Perahu yang diberi nama Titah
Hitam dengan desain lambung
menggunakan hidromika ini,
mampu melaju tanpa mengurangi
kenyamanan pasukan di dalamnya.
Kondisi ini dimungkinkan karena
digunakannya kursi antiguncangan.
Dengan panjang 11 meter dan
dan lebar 2,1 meter, Titah Hitam
mampu berpatroli selama 11 jam
dengan jarak tempur 350 mil laut.
Ada juga beberapa perusahaan
lokal yang menjadi mitra penjualan
dari principal, namun mengaku
kesulitan menembus user. Seperti
smart weapon keluaran Taser
yang mulai lazim digunakan
di Amerika. Karena fungsinya
untuk penegakan hukum, senjata
yang tidak mematikan karena
menggunakan sengatan listrik ini,
sangat efektif untuk melumpuhkan.
Hanya saja, aku Christopher
Rianto selaku agen resmi di
Indonesia, pihaknya kesulitan
meyakinkan pengambil keputusan
untuk membeli produk sejenis.
“Masa produk kami disamakan
dengan senjata api, ya beda
dong. Memang dari harga lebih
mahal, tapi efektif melumpuhkan
karena pelaku sebagai saksi kunci
untuk diintegrogasi tidak tewas,”
bebernya beralasan. Namun ia
optimis, produknya bisa dipakai
Polri tahun depan (2015).
Indo Defence juga tidak
dilewatkan oleh sejumlah
digunakan sudah betul-betul kering
dan aman digunakan,” ujar Lisa
yang mengaku tidak mau musibah
Klewang terulang kembali. Kapal
yang kabarnya segera menjalani uji
laut ini memiliki kecepatan hingga
40 knot.
Selain akan menjajaki penjualan
Bonefish ke TNI AL, Lundin masih
melanjutkan proyek kapal cepat
rudal (KCR) setelah terbakarnya
Klewang. Menurut Lisa, pembuatan
kapal sepanjang 63 meter ini
sedang dilakukan di Banyuwangi.
Masih menurut Lisa, ada sedikit
perbedaan kapal baru ini dibanding
Klewang. Seperti penempatan
kanon Bofors 40Mk4 Naval Gun
di bagian terdepan dari anjungan
(bridge) dan dua kontainer
rudal RBS15 di bagian belakang
yang berada persis di atas ruang
penyimpanan perahu karet cepat
(RHIB).
Airbus Helicopter langsung
menyodok di hari pertama
pameran dengan mengumumkan
pembelian 11 helikopter AS565
MBe Panther oleh TNI AL. AS565
adalah pilihan yang ditetapkan
TNI AL untuk heli antikapal
selam. Sejak pensiunnya Westland
Wasp HAS.1 pada akhir tahun
1990-an. Masih dengan Airbus,
TNI AD juga menerima 12 heli
serang ringan AS550 Fennec.
Sedangkan TNI AU menerima
heli sedang EC725 yang akan
dikustomisasi menjadi heli CSAR
(combat search and rescue) oleh
PT DI.
Indo Defence juga menjadi
ajang pertarungan terbuka bagi tiga
pabrikan raksasa untuk merebut
kontrak sekitar 1,5 miliar dolar AS
dari TNI AU yang akan mengganti
pesawat tempur F-5E/F Tiger II.
Ketiganya adalah SAAB JAS-39
Gripen, Eurofighter Typhoon, dan
Sukhoi Su-35 Flanker. Di antara
ketiga kontestan, Eurofighter
terlihat paling agresif dengan
mencuri perhatian publik saat
Car Free Day (2/11) di Jakarta.
Sebaliknya Gripen lebih percaya
diri, mungkin karena baru saja
meraih kontrak 5,4 miliar dolar AS
untuk 36 pesawat tempur Gripen
E/F dari Brasil.
Sebagai pengguna, TNI AU
pasti bisa menjelaskan apakah akan
memilih pesawat multirole combat
aircraft atau air superiority. TNI
AU juga harus mempertimbang-
kan aspek commonality dalam hal
teknologi dengan pesawat yang
eksis. Perlu juga dijadikan alasan,
apakah pesawat yang akan dibeli
memiliki nilai penggentar jika di-
adu dengan kekuatan udara negara-
negara tetangga. F-15SG Strike
Eagle Singapura sudah dilengkapi
radar AN/APG-63v3 AESA (Active
Electronic Scanned Array), men-
jadikan Singapura negara pertama
setelah AS yang menggunakan var-
ian radar ini. Selain itu, di selatan,
Australia sudah memutuskan akan
membeli pesawat tempur canggih
F-35 Lightning II JSF (Joint Strike
Fighter).
Meski Indo Defence sudah
dijadikan ajang pengenalan produk
oleh industri kelas dunia, sejumlah
industri dalam negeri baik yang
masih berstatus home industry
sampai yang sudah pabrikan, tetap
tampil maksimal di antara raksasa
industri kemiliteran. Semoga
ke depannya, Indo Defence bisa
menempati podium elite sebagai
salah satu pameran pertahanan
paling bergengsi di dunia.
EXHIBITION INDO DEFENCE Bersaing Curi Perhatian
Defence and Space Company),
Thomas Enders ke Indonesia
(Juni 2013), jumlah kepemilikan
helikopter sipil di Indonesia hanya
200 unit, yang menurutnya sangat
sedikit dibanding populasi heli di
Brasil yang mencapai 2.000 unit.
Namun menurut salah seorang
penerbang helikopter, jumlahnya
sebenarnya tidak sampai 200 jika
semata heli sipil.
Produk Nasional
Tidak hanya industri raksasa
dunia, sejumlah pelaku industri
nasional baik yang sudah mapan
Ransus Jihandak
buatan dalam negeri.
Indo Defence kali
ini lebih meriah
dibanding pameran
serupa dua tahun lalu.
Pameran diikuti 671
perusahaan dari 50
negara, dan dihadiri
Presiden Jokowi serta
Wapres Jusuf Kalla.
COMM6_T-030-033.indd 32-33 1/30/15 9:34 AM