SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 28
PSIKOLOGI ABNORMAL DAN PSIKOPATOLOGI
01 HERZYA ELVANNY
02 FILDA NURUL HIKMAH
JOHN KEVIN
03
Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan yang
meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu
kognitif, motorik, emosi, sosial, dan bahasa. Perkembangan
pada fase awal ini akan menentukan perkembangan fase
selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek perkembangan
dapat mempengaruhi aspek lainnya.
Gangguan tumbuh kembang adalah kondisi
individu mengalami kegagalan untuk tumbuh
dan berkembang sesuai dengan kelompok usia.
sehingga pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya mengalami kegagalam dalam
pertumbuhan fisik dengan malnutrisi dan
motorik , bahasa, emosi, perilaku, hingga
perkembangan social .
1. Efek ketidakmampuan fisik
2. Keterbatasan lingkungan
3. Inkonsistensi respon
4. Pengabaian
5. Terpisah dari orang tua dan/atau orang terdekat
6. Defisiensi stimulus
Gangguan perkembangan motorik adalah
perkembangan yang hendaya berat dalam
perkembangan koordinasi motorik yang tidak
semata-mata disebabkan oleh retardasi mental
atau gangguan neurologis baik yang didapat
atau yang kongenital (selain dari yang
secara implisit ada kelainan koordinasi).
CIRI- CIRI
• Cara berjalan anak tampak aneh.
• Kelambatan dalam belajar untuk berlari, melompat, dan
naik turun tangga.
• Kesulitan dalam belajar mengikat tali sepatu,
memasang dan melepaskan kancing, serta menangkap dan
melempar bola.
• Benda yang dipegang mudah jatuh.
• Anak mudah terjatuh, tersandung, menabrak sesuatu.
• Tulisan tangan yang buruk.
• Anak tidak pandai menggambar, menyusun bentuk
bangunan.
Keadaan ini merupakan kategori dengan
gangguan perkembangan khas campuran dari
berbicara Bahasa dan keterampilan skolastik,
atau fungsi motoric.
kasus ini terdapat campuran gejala, bisa
gejala gangguan perkembangan bicara dan bahasa
seperti, gangguan artikulasi, berbahsa ekspresif,
dan berbahasa reseptif.
Bisa terdapat gejala gangguan keterampilan
skolastik seperti gangguan mengeja, membaca khas,
dan berhitung.
GANGGUAN
PERKEMBANGAN
PERVASIF
Gangguan perkembangan pervasif ditandai oleh
abnormalitas kualitatif dalam interaksi
sosial dan pola komunikasi,
kecenderungan minat dan meskipun gambaran
gerakan terbatas, stereotiptik, berulang,
abnormalitas kualitatif ini merupakan
gambaran yang meluas (pervasif) dari fungsi
individu dalam segala situasi,
 Autisme masa kanak
Gangguan perkembangan pervasif ditandai oleh adanya
kelainan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan
ciri kelainan fungsi dalam tiga bidang: interaksi
sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan
berulang. Terdapat kurangnya penggunaan keterampilan
bahasa yang dimiliki di dalam hubungan sosial yang juga
ditandai oleh pola perilaku, minat dan kegiatan yang
terbatas, berulang dan stereotipik. Dan kondisi ini
juga berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan
rutin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
 Autisme Tak Khas
Kelainan autisme tak khas adalah perkembangan yang
muncul pertama kalinya pada usia setelah 3 tahun; dengan
mendiagnosis melalui interaksi sosial timbal-balik,
komunikasi, dan perilaku terbatas, stereotipik, dan
berulang.
Autisme tak khas sering muncul pada individu
dengan retardasi mental yang berat, yang sangat rendah
kemampuannya hingga individu dengan gangguan
perkembangan yang khas dari bahasa reseptif yang berat.
 Sindrom Rett
Sindrom rett adalah suatu gangguan perkembangan
serius dan secara umum mempengaruhi sistem saraf
pusat. Sindrom Rett merupakan gangguan
neurodegeneratif yang progresif diikuti dengan tingkah
laku autistik, demensia, ataksia, hilangnya penggunaan
tangan yang bertujuan dengan pergerakan tangan yang
stereotipik, kejang, dan perlambatan pertumbuhan
lingkar kepala disertai retardasi mental.
 Gangguan Disintegratif Masa Kanak Lainnya
Pada kondisi ini terjadi regresi yang berat atau
kehilangan kemampuan berbahasa, kemampuan bermain,
keterampilan sosial, dan perilaku adaptif, hingga sering
hilangnya pengendalian buang air besar atau kecil.
keadaan tersebut besamaan dengan hilangnya secara
menyeluruh minat terhadap lingkungan adanya mannerisme
motorik yang stereotipik dan berulang, serta hendaya
dalam interaksi sosial dan komunikasi yang mirip dengan
autisme.
 Gangguan Aktivitas Berlebih Yang
Berhubungan dgn Retardasi Mental dan
Gerakan Stereotipik
Diagnosis ditentukan oleh kombinasi
antara perkembangan yang tak serasi dari
overaktivitas yang berat, stereotipi
motorik, dan retardasi mental berat.
 Sindrom Asperger
Sindrom Asperger adalah salah satu gejala autisme
dimana para penderitanya memiliki kesulitan dalam
berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang
bisa diterima.
Gejala-gejala umum Asperger antara lain sulit
berinteraksi dengan orang lain, seringkali kaku dalam
situasi sosial, kemungkinan tidak melakukan kontak
mata saat berbicara dengan seseorang, kurang imajinasi
dan sangat sulit memahami emosi terlihat ceroboh dan
kaku, dan sangat berbakat di bidang tertentu.
1.Gangguan Hiperkinetik
• Berkurangnya perhatian dan aktivitas
berlebihan.
• Sering beralih dari satu kegiatan ke kegiatan
lain.
• Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan
yang berlebihan, khususnya dalam situasi yang
menuntut keadaaan relatif tenang
• terlalu banyak bicara dan ribut, atau
kegugupan/kegelisahan dan berputar - putar
(berbelit-belit).
• Kecerobohan dalam hubungan-hubungan sosial
• terlalu cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang belum lengkap diucapkan orang
• perkelahian atau menggertak pada tingkat
berlebihan
• kejam terhadap hewan atau sesama manusia
• perusakan yang hebat atas barang milik orang
• membakar
• pencurian
• pendustaan berulang-ulang
• membolos dari sekolah dan lari dari rumah
• perilaku provokatif yang menyimpang, dan sikap
menentang yang berat serta menetap.
Gangguan tingkah laku berciri khas dengan
adanya suatu pola tingkah laku dissosial,
agresif atau menentang, yang berulang dan
menetap.
Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali
bila tingkah laku seperti yang diuraikan di atas
berlanjut selama 6 bulan atau lebih.
• Ditandai oleh adanya perilaku menentang
• ketidakpatuhan (disobedient)
• Bersikap provokatif
• Mudah terganggu oleh orang lain yang dipersalahkan atas kekeliruan dan
kesulitan yang mereka lakukan sendiri
• Pola perilaku negativistik
• Daya toleransi terhadap frustasi yang rendah dan cepat hilang kesabarannya
• Kurang suka berkerja sama
• Menentang otoritas
• Tidak adanya tindakan dissosial dan agresif yang lebih berat yang melanggar
hukum ataupun melanggar hak asasi orang lain
Ciri khas dari kelompok gangguan ini
ialah adanya gabungan dari perilaku
agresif, dissosial atau menentang yang
menetap dengan gejala yang nyata dari
depresi, anxietas atau gangguan emosional
lainnya.
Gangguan dengan kombinasi dari gangguan tingkah laku masa
kanak dengan gejala emosional yang nyata dan menetap
seperti anxietas, takut, obsesi atau kompulsi,
depersonalisasi atau derealisasi, berbagai fobia atau
hipkondriasis.
kondisi ini merupakan kombinasi dari gangguan tingkah
laku masa kanak dengan keadaan depresif yang berkelanjutan dan
menetap, yang dinyatakan dalam gejala seperti rasa duka
nestapa yang berlebihan, hilangnya minat dan kesenangan
terhadap kegiatan sehari-hari, sikap menyesali diri sendiri
dan keputus-asaan. Sering juga mengalami susah tidur atau
kurang nafsu makan.
Secara umum didefenisikan sebagai “kesadaran berkabut”.
Delirium berkaitan dengan kemampuan untuk
mempertahankan alur berpikir serta berbicara dengan
baik. Pada tahap awal delirium, individu tampak
seringkali gelisah, biasanya di malam hari. Pola tidur
mereka biasanya terganggu di siang hari mereka tampak
mengantuk dan menjelang malam hari mereka gelisah atau
tidak tenang.
Gejala-gejala delirium biasanya semakin memburuk
menjelang malam atau gelap. Mimpi-mimpi yang menakutkan
biasanya jug muncul pada individe ini .
PENYEBAB:
• Keracunan obat-obatan
• Putus zat (alkohol, obat terlarang)
• Infeksi
• Cedera kepala
• Tumor
• Waktu tidur yang kurang
PENANGANAN
Dengan mengecek masalah medis yang selama ini dialami
oleh individu dan hal-hal yang mungkin menyebabkan munculnya
gangguan tersebut dan memberikan terapi psikososial agar
dapat menolong individu yang memili masalah tersebut
Demensia merupakan masalah dalam kemampuan
intelektual yang biasanya memburuk secara
bertahap dan sulit untuk diperbaiki.
Gangguan ini mempengaruhi kemampuan
individu untuk mengambil keputusan, daya ingat,
bahasa dan berbagai proses kognitif lainnya.
PENYEBAB
Kondisi medis (otak yang terinfeksi siphilis atau HIV)
• Cedera kepala parah
• Penyakit parkinson
• Huntington atau alzheimer
PENANGANAN
Untuk penderita gangguan demensia biasanya lebih
diarahkan pada usaha untuk menghentikan kerusakan otak yang
lebih parah Dan menyeluruh serta untuk untuk menolong
individu dan keluarga yang menangani individu demensia
untuk beradaptasi dengan gangguan tersebut
Gangguan amnesia adalah ketidakmampuan
untuk mengingat berbagai peristiwa atau hal yang
baru saja terjadi. Hal yang paling sering
terjadi adalah Korsakoff Syndrome (adanya
kerusakan pada thalamus). Gangguan memori ini
biasanya berkaitan dengan penggunaan alkohol
yang berlebihan .
disruptive behavior adalah serangkaian tingkah
laku yang negatif atau antisosial seperti
mengamuk, merengek atau menangis yang
berlebihan, menuntut perhatian, tidak patuh,
melawan, melakukan agresivitas yang dapat
membahayakan diri sendiri atau orang lain,
mencuri, berbohong, merusak barang dan
kenakalan (delinquency) yang terjadi secara
berulang-ulang dan menetap.
pencurian
pemerasan
pengeroyokan
Penggunaan obat- obat terlarang
pemerkosaan
pembunuhan
Disruptive behavior merupakan bentuk
perilaku yang negativistik, bermusuhan dan
melawan setidaknya terjadi pada 6 bulan
terakhir, kemudian gejala yang muncul bisa 4
atau lebih seperti:
1. sering mengamuk.
2. sering membantah dengan orang dewasa.
3. sering melawan atau menolak untuk
menuruti permintaan atau aturan dari
orang dewasa.
4. sering mengganggu orang lain sesuka
hatinya.
5. sering menyalahkan orang lain atas
kesalahan atau perilaku tidak pantas yang
sudah dilakukannya.
6. sering tersinggung atau mudah terganggu
dengan orang lain.
7. sering marah dan membenci.
8. sering iri hati atau membalas dendam.
Perilaku mengganggu bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak normal,dan
anak yang mempunyai ganggaun seperti autis dan bahkan pada orang dewasa yang
sudah mempunyai profesi juga sangat bisa berperilaku mengganggu.
2. Faktor keluarga
 disfungsi orang tua dalam mengasuh.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang mempengaruhinya yaitu:
perlakuan orangtua (gaya pendisiplinan, kehangatan vs permusuhan,
pengawasan terhadap anak), psikopatologi orangtua (seperti ibu yang
depresi, gangguan kepribadian, penggunaan obat terlarang dan
perilaku antisosial atau kriminal), perkawinan/orangtua yang
disfungsi (seperti perceraian atau berpisah, konflik, kekerasan
pada pasangan) dan konflik saudara kandung.
1. Faktor genetik atau biologis .
Aspek temperamen juga mengakibatkan perilaku disruptive
diantaranya: regulasi emosi, reaktifitas yang intens (khususnya
frustrasi), emosi negatif dan gampang marah, kemampuan dalam
mengontrol diri, serta pendekatan yang tinggi atau lemah untuk
menghindar (dapat memunculkan perilaku berisiko).
komponen genetik cukup besar pengaruhnya pada orang dewasa
yang memiliki perilaku antisosial dan kriminalitas
4. Akibat Trauma
disruptive behavior berakibat dari trauma pada masa lalu
berdasarkan pengalaman-pengalaman buruk yang dilihat dan
dialami.
disruptive behavior yang terjadi pada masa remaja,
tidak hanya disebabkan oleh peristiwa yang dialami waktu
kecil, tetapi karena masa remaja masa dimana seorang
kurangnya bimbingan pada saat mengalami pubertas
3. Faktor lingkungan
Status sosial ekonomi rendah, kurangnya stimulasi dari
lingkungan dan keterbatasan pengetahuan, dapat mengakibatkan
gejala depresi pada ibu, yang berpengaruh terhadap perlakuan
orangtua menjadi kurang baik.
lingkungan miskin juga cukup membahayakan bagi anak,
dimana mereka sering melihat role model yang menampilkan
kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang dan bersekolah dengan
keadaan yang memprihatinkan.
.
MENGATASI PERILAKU
DISRUPTIVE
Interaksi orangtua dan anak sangat berperan
dalam membentuk perilaku anak.
Program pelatihan perilaku yang difokuskan
pada peningkatan kualitas interaksi orangtua dan
anak adalah pendekatan yang paling umum dan untuk
menangani disruptive behavior pada anak-anak. Dan
melaKukan berbagai upaya intervensi lainnya.
Teknik yang digunakan dalam sebuah penelitian disruptive behavior
diantarnya :
• Konseling anak
• Konseling keluarga
• Terapi humor
• Treatment of multifactorial vocally disruptive behaviour VDB
• Trial organization (Isfahan Child and Adolescent Guidance
Clinic/ICAGC dan Child Behavioral Check List/CBCL)
• Pelatihan orang tua
Pada anak dapat dilakukan intervensi berupa pelatihan
keterampilan sosial dan pelatihan keterampilan kognitif.
Intervensi yang melibatkan orangtua dapat berupa pelatihan
terhadap tingkah laku orangtua dan interaksi orangtua-anak.
intervensi di lingkungan dapat berupa terapi keluarga dan
intervensi sekolah.
hal yang paling efektif untuk mengatasi perilaku disruptive
pada anak-anak ialah dengan memperbaiki hubungan antara orang tua
dan anak dan mengembangkan fungsi keluarga bagi anak-anak.
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR
GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR

Más contenido relacionado

Similar a GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR

asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptwayandarsana
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1mochamad heri
 
Gangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaanGangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaanpurnamabela
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI Tengku Fatin Najwa
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaagung faisal
 
Autisme
AutismeAutisme
AutismeAzhary
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIAIndra Lasmana
 
BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt
BK  ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.pptBK  ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt
BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.pptRatnaWidiastuti11
 
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppttERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.pptHeriyantoGayusLumeli1
 
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.pptJaySs3
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fixwahyu9652
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxloloxmanahati
 
Ggn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remajaGgn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remajadadadony
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling AnakNira Nufus
 

Similar a GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR (20)

Personality disorder
Personality disorderPersonality disorder
Personality disorder
 
6. Autisme.pptx
6. Autisme.pptx6. Autisme.pptx
6. Autisme.pptx
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Orped anak autis
Orped anak autisOrped anak autis
Orped anak autis
 
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
Abnormalitas pada-anak-autism-retardasi-mental1
 
Gangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaanGangguan alam perasaan
Gangguan alam perasaan
 
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
KANAK-KANAK AUTISME DAN KECELARUAN TINGKAH LAKU DAN EMOSI
 
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remajaPerilaku abnormal pada anak dan remaja
Perilaku abnormal pada anak dan remaja
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt
BK  ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.pptBK  ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt
BK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS 2023.ppt
 
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppttERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
tERBARU Kesehatan Mental Dalam Kehidupan Remaja Terbaru.ppt
 
ANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASAANAK - ANAK LUAR BIASA
ANAK - ANAK LUAR BIASA
 
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
358030243-Gangguan-Perkembangan-Dan-Perilaku-Pada-Anak.ppt
 
Skizofrenia fix
Skizofrenia fixSkizofrenia fix
Skizofrenia fix
 
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptxPPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
PPT PSIKOLOGI PENDIDIKAN KELOMPOK 6.pptx
 
Ggn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remajaGgn. perilaku emosional anak remaja
Ggn. perilaku emosional anak remaja
 
Konseling Anak
Konseling AnakKonseling Anak
Konseling Anak
 

Último

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 

Último (20)

630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 

GANGGUAN PERKEMBANGAN & DISRUPTIVE BEHAVIOR

  • 1. PSIKOLOGI ABNORMAL DAN PSIKOPATOLOGI
  • 2. 01 HERZYA ELVANNY 02 FILDA NURUL HIKMAH JOHN KEVIN 03
  • 3. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan yang meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial, dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.
  • 4. Gangguan tumbuh kembang adalah kondisi individu mengalami kegagalan untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kelompok usia. sehingga pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya mengalami kegagalam dalam pertumbuhan fisik dengan malnutrisi dan motorik , bahasa, emosi, perilaku, hingga perkembangan social .
  • 5. 1. Efek ketidakmampuan fisik 2. Keterbatasan lingkungan 3. Inkonsistensi respon 4. Pengabaian 5. Terpisah dari orang tua dan/atau orang terdekat 6. Defisiensi stimulus
  • 6. Gangguan perkembangan motorik adalah perkembangan yang hendaya berat dalam perkembangan koordinasi motorik yang tidak semata-mata disebabkan oleh retardasi mental atau gangguan neurologis baik yang didapat atau yang kongenital (selain dari yang secara implisit ada kelainan koordinasi). CIRI- CIRI • Cara berjalan anak tampak aneh. • Kelambatan dalam belajar untuk berlari, melompat, dan naik turun tangga. • Kesulitan dalam belajar mengikat tali sepatu, memasang dan melepaskan kancing, serta menangkap dan melempar bola. • Benda yang dipegang mudah jatuh. • Anak mudah terjatuh, tersandung, menabrak sesuatu. • Tulisan tangan yang buruk. • Anak tidak pandai menggambar, menyusun bentuk bangunan.
  • 7. Keadaan ini merupakan kategori dengan gangguan perkembangan khas campuran dari berbicara Bahasa dan keterampilan skolastik, atau fungsi motoric. kasus ini terdapat campuran gejala, bisa gejala gangguan perkembangan bicara dan bahasa seperti, gangguan artikulasi, berbahsa ekspresif, dan berbahasa reseptif. Bisa terdapat gejala gangguan keterampilan skolastik seperti gangguan mengeja, membaca khas, dan berhitung.
  • 8. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF Gangguan perkembangan pervasif ditandai oleh abnormalitas kualitatif dalam interaksi sosial dan pola komunikasi, kecenderungan minat dan meskipun gambaran gerakan terbatas, stereotiptik, berulang, abnormalitas kualitatif ini merupakan gambaran yang meluas (pervasif) dari fungsi individu dalam segala situasi,
  • 9.  Autisme masa kanak Gangguan perkembangan pervasif ditandai oleh adanya kelainan yang muncul sebelum usia 3 tahun, dan dengan ciri kelainan fungsi dalam tiga bidang: interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang. Terdapat kurangnya penggunaan keterampilan bahasa yang dimiliki di dalam hubungan sosial yang juga ditandai oleh pola perilaku, minat dan kegiatan yang terbatas, berulang dan stereotipik. Dan kondisi ini juga berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.  Autisme Tak Khas Kelainan autisme tak khas adalah perkembangan yang muncul pertama kalinya pada usia setelah 3 tahun; dengan mendiagnosis melalui interaksi sosial timbal-balik, komunikasi, dan perilaku terbatas, stereotipik, dan berulang. Autisme tak khas sering muncul pada individu dengan retardasi mental yang berat, yang sangat rendah kemampuannya hingga individu dengan gangguan perkembangan yang khas dari bahasa reseptif yang berat.
  • 10.  Sindrom Rett Sindrom rett adalah suatu gangguan perkembangan serius dan secara umum mempengaruhi sistem saraf pusat. Sindrom Rett merupakan gangguan neurodegeneratif yang progresif diikuti dengan tingkah laku autistik, demensia, ataksia, hilangnya penggunaan tangan yang bertujuan dengan pergerakan tangan yang stereotipik, kejang, dan perlambatan pertumbuhan lingkar kepala disertai retardasi mental.  Gangguan Disintegratif Masa Kanak Lainnya Pada kondisi ini terjadi regresi yang berat atau kehilangan kemampuan berbahasa, kemampuan bermain, keterampilan sosial, dan perilaku adaptif, hingga sering hilangnya pengendalian buang air besar atau kecil. keadaan tersebut besamaan dengan hilangnya secara menyeluruh minat terhadap lingkungan adanya mannerisme motorik yang stereotipik dan berulang, serta hendaya dalam interaksi sosial dan komunikasi yang mirip dengan autisme.
  • 11.  Gangguan Aktivitas Berlebih Yang Berhubungan dgn Retardasi Mental dan Gerakan Stereotipik Diagnosis ditentukan oleh kombinasi antara perkembangan yang tak serasi dari overaktivitas yang berat, stereotipi motorik, dan retardasi mental berat.  Sindrom Asperger Sindrom Asperger adalah salah satu gejala autisme dimana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang bisa diterima. Gejala-gejala umum Asperger antara lain sulit berinteraksi dengan orang lain, seringkali kaku dalam situasi sosial, kemungkinan tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan seseorang, kurang imajinasi dan sangat sulit memahami emosi terlihat ceroboh dan kaku, dan sangat berbakat di bidang tertentu.
  • 12. 1.Gangguan Hiperkinetik • Berkurangnya perhatian dan aktivitas berlebihan. • Sering beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain. • Hiperaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang berlebihan, khususnya dalam situasi yang menuntut keadaaan relatif tenang • terlalu banyak bicara dan ribut, atau kegugupan/kegelisahan dan berputar - putar (berbelit-belit). • Kecerobohan dalam hubungan-hubungan sosial • terlalu cepat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum lengkap diucapkan orang
  • 13. • perkelahian atau menggertak pada tingkat berlebihan • kejam terhadap hewan atau sesama manusia • perusakan yang hebat atas barang milik orang • membakar • pencurian • pendustaan berulang-ulang • membolos dari sekolah dan lari dari rumah • perilaku provokatif yang menyimpang, dan sikap menentang yang berat serta menetap. Gangguan tingkah laku berciri khas dengan adanya suatu pola tingkah laku dissosial, agresif atau menentang, yang berulang dan menetap. Diagnosis ini tidak dianjurkan kecuali bila tingkah laku seperti yang diuraikan di atas berlanjut selama 6 bulan atau lebih.
  • 14. • Ditandai oleh adanya perilaku menentang • ketidakpatuhan (disobedient) • Bersikap provokatif • Mudah terganggu oleh orang lain yang dipersalahkan atas kekeliruan dan kesulitan yang mereka lakukan sendiri • Pola perilaku negativistik • Daya toleransi terhadap frustasi yang rendah dan cepat hilang kesabarannya • Kurang suka berkerja sama • Menentang otoritas • Tidak adanya tindakan dissosial dan agresif yang lebih berat yang melanggar hukum ataupun melanggar hak asasi orang lain
  • 15. Ciri khas dari kelompok gangguan ini ialah adanya gabungan dari perilaku agresif, dissosial atau menentang yang menetap dengan gejala yang nyata dari depresi, anxietas atau gangguan emosional lainnya. Gangguan dengan kombinasi dari gangguan tingkah laku masa kanak dengan gejala emosional yang nyata dan menetap seperti anxietas, takut, obsesi atau kompulsi, depersonalisasi atau derealisasi, berbagai fobia atau hipkondriasis. kondisi ini merupakan kombinasi dari gangguan tingkah laku masa kanak dengan keadaan depresif yang berkelanjutan dan menetap, yang dinyatakan dalam gejala seperti rasa duka nestapa yang berlebihan, hilangnya minat dan kesenangan terhadap kegiatan sehari-hari, sikap menyesali diri sendiri dan keputus-asaan. Sering juga mengalami susah tidur atau kurang nafsu makan.
  • 16. Secara umum didefenisikan sebagai “kesadaran berkabut”. Delirium berkaitan dengan kemampuan untuk mempertahankan alur berpikir serta berbicara dengan baik. Pada tahap awal delirium, individu tampak seringkali gelisah, biasanya di malam hari. Pola tidur mereka biasanya terganggu di siang hari mereka tampak mengantuk dan menjelang malam hari mereka gelisah atau tidak tenang. Gejala-gejala delirium biasanya semakin memburuk menjelang malam atau gelap. Mimpi-mimpi yang menakutkan biasanya jug muncul pada individe ini . PENYEBAB: • Keracunan obat-obatan • Putus zat (alkohol, obat terlarang) • Infeksi • Cedera kepala • Tumor • Waktu tidur yang kurang PENANGANAN Dengan mengecek masalah medis yang selama ini dialami oleh individu dan hal-hal yang mungkin menyebabkan munculnya gangguan tersebut dan memberikan terapi psikososial agar dapat menolong individu yang memili masalah tersebut
  • 17. Demensia merupakan masalah dalam kemampuan intelektual yang biasanya memburuk secara bertahap dan sulit untuk diperbaiki. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan individu untuk mengambil keputusan, daya ingat, bahasa dan berbagai proses kognitif lainnya. PENYEBAB Kondisi medis (otak yang terinfeksi siphilis atau HIV) • Cedera kepala parah • Penyakit parkinson • Huntington atau alzheimer PENANGANAN Untuk penderita gangguan demensia biasanya lebih diarahkan pada usaha untuk menghentikan kerusakan otak yang lebih parah Dan menyeluruh serta untuk untuk menolong individu dan keluarga yang menangani individu demensia untuk beradaptasi dengan gangguan tersebut
  • 18. Gangguan amnesia adalah ketidakmampuan untuk mengingat berbagai peristiwa atau hal yang baru saja terjadi. Hal yang paling sering terjadi adalah Korsakoff Syndrome (adanya kerusakan pada thalamus). Gangguan memori ini biasanya berkaitan dengan penggunaan alkohol yang berlebihan .
  • 19.
  • 20. disruptive behavior adalah serangkaian tingkah laku yang negatif atau antisosial seperti mengamuk, merengek atau menangis yang berlebihan, menuntut perhatian, tidak patuh, melawan, melakukan agresivitas yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain, mencuri, berbohong, merusak barang dan kenakalan (delinquency) yang terjadi secara berulang-ulang dan menetap. pencurian pemerasan pengeroyokan Penggunaan obat- obat terlarang pemerkosaan pembunuhan
  • 21. Disruptive behavior merupakan bentuk perilaku yang negativistik, bermusuhan dan melawan setidaknya terjadi pada 6 bulan terakhir, kemudian gejala yang muncul bisa 4 atau lebih seperti: 1. sering mengamuk. 2. sering membantah dengan orang dewasa. 3. sering melawan atau menolak untuk menuruti permintaan atau aturan dari orang dewasa. 4. sering mengganggu orang lain sesuka hatinya. 5. sering menyalahkan orang lain atas kesalahan atau perilaku tidak pantas yang sudah dilakukannya. 6. sering tersinggung atau mudah terganggu dengan orang lain. 7. sering marah dan membenci. 8. sering iri hati atau membalas dendam.
  • 22. Perilaku mengganggu bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak normal,dan anak yang mempunyai ganggaun seperti autis dan bahkan pada orang dewasa yang sudah mempunyai profesi juga sangat bisa berperilaku mengganggu.
  • 23. 2. Faktor keluarga  disfungsi orang tua dalam mengasuh. Dalam hal ini ada beberapa hal yang mempengaruhinya yaitu: perlakuan orangtua (gaya pendisiplinan, kehangatan vs permusuhan, pengawasan terhadap anak), psikopatologi orangtua (seperti ibu yang depresi, gangguan kepribadian, penggunaan obat terlarang dan perilaku antisosial atau kriminal), perkawinan/orangtua yang disfungsi (seperti perceraian atau berpisah, konflik, kekerasan pada pasangan) dan konflik saudara kandung. 1. Faktor genetik atau biologis . Aspek temperamen juga mengakibatkan perilaku disruptive diantaranya: regulasi emosi, reaktifitas yang intens (khususnya frustrasi), emosi negatif dan gampang marah, kemampuan dalam mengontrol diri, serta pendekatan yang tinggi atau lemah untuk menghindar (dapat memunculkan perilaku berisiko). komponen genetik cukup besar pengaruhnya pada orang dewasa yang memiliki perilaku antisosial dan kriminalitas
  • 24. 4. Akibat Trauma disruptive behavior berakibat dari trauma pada masa lalu berdasarkan pengalaman-pengalaman buruk yang dilihat dan dialami. disruptive behavior yang terjadi pada masa remaja, tidak hanya disebabkan oleh peristiwa yang dialami waktu kecil, tetapi karena masa remaja masa dimana seorang kurangnya bimbingan pada saat mengalami pubertas 3. Faktor lingkungan Status sosial ekonomi rendah, kurangnya stimulasi dari lingkungan dan keterbatasan pengetahuan, dapat mengakibatkan gejala depresi pada ibu, yang berpengaruh terhadap perlakuan orangtua menjadi kurang baik. lingkungan miskin juga cukup membahayakan bagi anak, dimana mereka sering melihat role model yang menampilkan kekerasan, penyalahgunaan obat terlarang dan bersekolah dengan keadaan yang memprihatinkan. .
  • 25. MENGATASI PERILAKU DISRUPTIVE Interaksi orangtua dan anak sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Program pelatihan perilaku yang difokuskan pada peningkatan kualitas interaksi orangtua dan anak adalah pendekatan yang paling umum dan untuk menangani disruptive behavior pada anak-anak. Dan melaKukan berbagai upaya intervensi lainnya.
  • 26. Teknik yang digunakan dalam sebuah penelitian disruptive behavior diantarnya : • Konseling anak • Konseling keluarga • Terapi humor • Treatment of multifactorial vocally disruptive behaviour VDB • Trial organization (Isfahan Child and Adolescent Guidance Clinic/ICAGC dan Child Behavioral Check List/CBCL) • Pelatihan orang tua Pada anak dapat dilakukan intervensi berupa pelatihan keterampilan sosial dan pelatihan keterampilan kognitif. Intervensi yang melibatkan orangtua dapat berupa pelatihan terhadap tingkah laku orangtua dan interaksi orangtua-anak. intervensi di lingkungan dapat berupa terapi keluarga dan intervensi sekolah. hal yang paling efektif untuk mengatasi perilaku disruptive pada anak-anak ialah dengan memperbaiki hubungan antara orang tua dan anak dan mengembangkan fungsi keluarga bagi anak-anak.