2. I. Definisi , peran dan fungsi manajemen
Siapapun kita , hampir pasti menjadi bagian
suatu Organisasi :
Bekerja di kantor
Anggota persatuan pedagang pasar Anyar Bogor
Pengurus DKM di Masjid
Mahasiswa
Pemain volley dari sebuah Klub
Pemain bola di Persikabo
3. Semua Organisasi pasti mempunyai tujuan ,
berbeda-beda satu dengan yang lain sesuai
dengan maksud didirikannya Organisasi
tersebut.
Memiliki berbagai program dan metode
tertentu untuk mencapai tujuan yang
diiinginkan.
Mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Definisi . . . . .
Manajemen adalah suatu proses perencanaan
, pengorganisasian , pemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan
proses penggunaan semua sumberdaya
organisasi untuk tercapainya tujuan
Organisasi.
Proses adalah suatu cara yang sistematis
untuk menjalankan suatu pekerjaaan.
5. Definisi . . . . lanjutan
Manajemen sebagai sebuah proses karena
semua manager apapun ketrampilan dan
keahliannya terlibat dalam kegiatan-kegiatan
tertentu yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan.
6. Peranan Organisasi
Organisasi sebagai alat mencapai tujuan ,
memungkinkan kita dapat menyelesaikan hal-hal
yang tidak dapat kita selesaikan sendiri
sebagai individual.
Organisasi sebagai alat melestarikan ilmu
pengetahuan.
Organisasi sebagai sumber kehidupan untuk
berkarir.
7. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
a. Perencanaan : adalah kegiatan menetapkan
tujuan organisasi , sasaran bagi unit-unit yang
ada didalam organisasi tersebut kemudian
menetapkan program-program, jangka waktu
, biaya dan jenis berbagai sumber daya yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan
Organisasi.
8. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
b. Pengorganisasian: adalah kegiatan merancang
dan mengembangkan sebuah organisasi yang
akan dapat menjalankan berbagai program
yang ditetapkan. Kegiatan berikutnya adalah
perekrutan , penempatan dan pelatihan
petugas.
9. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
c. Pemimpinan : adalah kegiatan memimpin,
mengarahkan , memotivasi dan menggerakan
orang , peralatan , sistem dan sumberdaya
yang lain menuju pencapaian tujuan dan
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
10. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
d. Pengendalian : adalah kegiatan mengen-dalikan
para anggota organisasi kearah tujuan
yang telah ditetapkan.
Fungsi pengendalian mencakup 3 unsur :
Menetapkan standar prestasi.
Mengukur prestasi dan membandingkan
dengan standarnya.
Mengambil tindakan untuk memperbaiki
tindakan yang tidak sesuai standar.
11. PERANAN MANAGER DALAM ORGANISASI
a. Manager bekerja dengan dan melalui orang
lain menggerakkan Organisasi mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Orang disini
bisa bawahan , manager lain yang sederajat
dan individu-individu diluar organisasi.
b. Manager bertanggung jawab dan
bertanggung gugat.
12. PERANAN MANAGER DALAM ORGANISASI
c. Manager menyeimbangkan tujuan-tujuan yang
saling bertentangan dan menentukan
prioritas. Dari berbagai tujuan perusahaan
berbagai pihak dalam Organisasi bersaing dan
berupaya menggunakan sumberdaya
organisasi sebanyak-banyaknya untuk
pencapaian tujuan masing-masing.
d. Manager berfikir secara analitik dan
konseptual.
13. PERANAN MANAGER DALAM ORGANISASI
e. Manager adalah diplomat dan politikus yang
mewakili perusahaan dalam berbagai rapat
eksternal dan membangun hubungan dengan
pihak ekternal untuk mencapai tujuan
organisasi.
f. Manager menjadi penengah dan penyelesai
berbagai konflik yang terjadi dalam suatu unit
maupun anatar unit dalam suatu organisasi.
14. TINGKATAN MANAGER DAN FUNGSINYA
a. Manager puncak : terdiri dari sekelompok
eksekutif perusahaan yang bertanggung
jawab atas pengelolaan organisasi
keseluruhan, menetapkan berbagai kebijakan
dan menuntun interaksi organisasi dengan
lingkungannya.
b. Manager menengah : tanggung jawab
utamanya adalah mengimplementasikan
berbagai kebijakan yang telah dibuat,
mengarahkan kegiatan dan menyeimbangkan
kepentingan atasan dan bawahan.
15. TINGKATAN MANAGER DAN FUNGSINYA
c. Manager lini pertama : tingkatan terendah
dalam suatu organisasi yang bertugas
mengarahkan para pegawai untuk bekerja
yang terbaik mencapai tujuan organisasi.
Kombinasi ketrampilan yang yang digunakan
pada setiap tingkatan manajer berbeda yaitu
konseptual ,manusiawi dan teknis.
16. II. Perkembangan teori manajemen
Tiga aliran manajemen yaitu :
Aliran Klasik (manajemen ilmiah dan teori
organisasi klasik)
Aliran perilaku
Aliran ilmu manajemen.
17. Aliran manajemen klasik
A. Manajemen ilmiah :
Pada mulanya manusia dalam kelompok organiasi kecil ,
dimana pemimpin kelompok mengambil keputusan yang
bertanggung jawab atas kesejahteraan kelompok
tersebut.
Semakin besar dan semakin rumitnya masyarakat
kebutuhan akan berorganisasi dan ada
pemimpin/managernya semakin terasa.
Revolusi Industri awal 1800 , menyebabkan tumbuhnya
kebutuhan akan pendekatan sistematis dalam
manajemen.
18. Aliran manajemen klasik
Pelopor Manajemen ilmiah :
Robert Owen , manager pabrik pemintal kapas di
Skotlandia pada awal 1800 an. Sebagai pembaharu ybs.
memperbaiki kondisi kerja buruh yang sangat buruk, jam
kerja berlebihan, usia muda sekali. Owen berpendapat
untuk meningkatkan produktivitas melalui perbaikan
kesejahteraan pekerja. Selain itu juga mmenetapkan
sejumlah prosedur kerja.
Charles Babbage , pelopor prinsip pembagian kerja
sehingga meningkatkan produktivitas dan menekan
biaya.
19. Aliran manajemen klasik
Pelopor Manajemen ilmiah :
Frederik W Taylor , pengamatan pada studi waktu kerja
(time motion studies) melahirkan sistem upah
diffrensial (diffrential rate system).
4 prinsip yang mendasari falsafahnya Taylor adalah :
Metode terbaik
Seleksi selektif calon pekerja
Pendidikan dan pengembangan
Kerjasama yang baik manajemen dan pekerja
20. Aliran manajemen klasik
Pelopor Manajemen ilmiah :
Frank B Gilbreth and Lilian M Gilbreth , melakukan
penelitian tentang kelelahan dan gerakan (motion
studies) dan memperbaiki kesejahteraan pribadi pekerja
sasaran akhir menolong pekerja mencapai
kemampuannya yang penuh sebagai manusia.
Pasangan Gilbreth mengembangkan Three position plan :
pekerja melakukan pekerjaannya saat ini , bersiap untuk
naik jabatan dan mempersiapkan pengganti pada waktu
yang bersamaan.
21. Aliran manajemen klasik
Manfaat Manajemen ilmiah :
Bekerja bersama akan menghasilkan lebih banyak (lebih
produktif) dibandingkan dengan bekerja sendiri-sendiri.
Kelemahan Manajemen ilmiah :
Seringkali peningkatan produktivitas mengakibatkan
pemberhentian pekerja atau diturunkan upah yang
mengakibatkan kenaikan produksi tetapi biaya gaji sama.
22. Aliran manajemen klasik
B. Teori Organisasi klasik :
Henry Fayol : Bahwa praktek-praktek manajemen yang
baik mempunyai suatu pola tertentu yang dapat
diidentifikasi dan dianalisis ybs. Membuatnya pertama
kali menjadi sistem.
Fayol mengatakan bahwa manajemen itu bukan bakat
tetapi suatu ketrampilan. Manajemen dapat diajarkan
dengan syarat prinsip-prinsp yang mendasarinya
dipahami dan teori umum mengenai manajemen
dirumuskan.
23. Aliran manajemen klasik
Fayol membagi perusahaan dalam 6 kegiatan utama :
Teknis (technical) memproduksi/membuat produk.
Komersial(commercial) membeli bahan baku dan
menjual produk.
Keuangan(finance) memperoleh dan menggunakan
modal.
Keamanan(security) melindungi pekerja dan harta.
Akuntasi (Accounting) Neraca/RL n statistik.
Manajerial Perencanaan,
Pengorganisasian,Pengomandoan,Pengkoordinasian
dan Pengendalian.
24. Aliran manajemen klasik
14 prinsip Manajemen Fayol :
Pembagian kerja
Wewenang
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan arah
Kepentingan umum diatas kepentingan individu
Pemberian upah yang adil karyawan dan
perusahaan
25. Aliran manajemen klasik
14 prinsip Manajemen Fayol :
Pemusatan
Hirarki
Tertib
Keadilan para manajer harus adil terhadap semua
bawahan
Kestabilan staf turn over tinggi tidak baik
Prakarsa bawahan didorong untuk berkreasi untuk
mencapai tujuan
Semangat korps Menggalakkan persatuan.
26. Aliran manajemen klasik
Manfaat Teori Organisasi klasik :
Konsep yang menyatakan bahwa ketrampilan
manajemen dapat diterapkan pada semua jenis
kelompok kegiatan.
Kelemahan Teori Organisasi klasik :
Organisasi pekerja yang semakin militan dan pendidikan
pekerja yang semakin tinggi membuat beberapa prinsip
klasik kurang relevan lagi : pembagian kerja , kesatuan
perintah, garis wewenang (wewenang formal).
27. Aliran perilaku
Aliran perilaku timbul karena para manajer
mendapatkan bahwa dengan pendekatan klasik
tidak dapat dicapai efisiensi produksi dan
keserasian kerja.
Bahwa organisasi itu tempat berhimpunnya
manusia sehingga wawasan sosiologi dan
psikologi harus ditambah dan diperkuat.
28. Aliran perilaku
Hugo Munsterberg (Psikologi industri) : Penerapan sarana
psikologi untuk membantu tercapainya produktivitas.
Produktivitas dapat ditingkatkan dengan 3 jalan :
Menemukan orang terbaik untuk suatu pekerjaan.
Menciptakan pekerjaan terbaik (kondisi psikologis
yang ideal untuk mencapai produktivitas maksimum).
Menggunakan pengaruh yang mungkin (possible
effect) untuk mendorong karyawan.
29. Aliran perilaku
Elton Mayo (Gerakan hubungan antar manusia) : Untuk
menciptakan hubungan antar manusia yang baik ,
manajer harus mengetahui mengapa karyawan bertindak
lain dan faktor sosial serta psikologis apakah yang
mendorongnya.
Pekerja akan bekerja lebih keras kalau mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan tentang kesejahteraan
mereka dan supervisor memberikan perhatian khusus
kepada mereka.
Kelompok kerja informal dan lingkungan sosial pekerja
mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas.
30. Aliran perilaku
Manfaat aliran perilaku :
Meningkatkan pemahaman dan pentingnya motivasi
perorangan, perilaku kelompok dan hubungan antar
pribadi ditempat kerja.
Kelemahan aliran perilaku :
Terlalu rumit dan abstrak untuk diimplementasikan dan
banyak para manajer merasa tidak membutuhkan
pertolongan dalam menghadapi orang.
31. Aliran ilmu manajemen
Pada awal perang dunia ke 2 untuk menciptakan
terobosan teknologi dan taktik perang, munculah
tim Operation research.
Pasca perang dunia ke 2 , penerapan OR dalam
industri semakin diperlukan. Pemecahan masalah
yang rumit tidak bisa dilakukan secara manual
sehingga para manajer membutuhkan hasil
analisa matematis untuk pengambilan keputusan.
32. Aliran ilmu manajemen
Pendekatan pemecahan masalah melalui model
matematik dengan membuat simulasi atas suatu
masalah disebut dengan Aliran ilmu manajemen.
Dari model yang dibuat , dapat ditentukan
hubungan satu variable dengan variable lainnya
sehingga usulan pemecahan masalah yang
dihadapi perusahaan akan lebih rasional.
33. Aliran ilmu manajemen
Manfaat aliran ilmu manajemen :
Teknik ilmu manajemen merupakan bagian
pemecahan masalah dalam organisasi besar baik
sipil maupun militer seperti untuk manajemen
arus kas , penjadwalan produksi , pengembangan
strategi produk, perencanaan program
pengembangan pegawai, manajemen persediaan ,
penjadwalan pesawat terbang , kereta api dll.
34. Aliran ilmu manajemen
Kelemahan aliran ilmu manajemen :
Belum dapat membantu pemecahan masalah
manusia dalam perusahaan.
Sedikit sekali membantu dalam pengorganisasian,
staffing dan pemimpinan, tidak seperti
pemecahan masalah perencanaan dan
pengendalian.
Konsep dan bahasa ilmu manajemen terlalu rumit
sehingga tidak bisa segera dipahami/diterapkan.
35. Pendekatan teori manajemen
Pendekatan sistem :
Bahwa organisasi sebagai sebuah sistem yang
menyatu dengan tujuan tertentu yang terdiri atas
bagian-bagian yang saling berhubungan.
Pendekatan sistem memberi cara kepada manajer
untuk memandang organisasi sebagai keseluruhan
dan sebagai bagian dari yang lebih besar.
Teori sistem mengatakan bahwa kegiatan
manapun dalam organisasi mempengaruhi bagian
lainnya.
36. Pendekatan teori manajemen
Pendekatan kontingensi :
Penerapan konsep-konsep aliran utama kedalam
situasi nyata.
Suatu teknik yang berhasil dalam suatu kasus
belum tentu berhasil dalam semua kasus.
Tugas manajer adalah mengidentifikasi teknik
mana dalam situasi tertentu dan waktu tertentu
paling baik digunakan untuk pencapaian tujuan
organisasi.
37. III. Pengaruh lingkungan terhadap manajemen
Karya
wan
Manajemen Pemegang
saham
Pesaing
Pemasok Pelanggan
Serikat
Pekerja
Pemerintah Lembaga
Keuangan YLKI
LSM
38. III. Lingkungan dalam organisasi
Fokus perhatian Aliran manajemen klasik , perilaku
dan kuantitatif adalah lingkungan dalam
perusahaan.
Karyawan
Manajemen
Pemegang
saham
39. III. Lingkungan luar organisasi
Pada dekade 60 an , lingkungan luar organisasi
sangat berpengaruh terhadap manajemen.
Pemasok Pesaing Pelanggan Serikat
Pekerja
Pemerintah Lembaga
Keuangan
YLKI LSM
40. Lingkungan luar Organisasi
Lingkungan luar Organisasi terdiri dari unsur-unsur
diluar sebuh Organisasi yang ada kaitan
dengan kegiatan Organisasi tersebut.
Suatu Organisasi tidak bisa berdiri sendiri tetapi
harus mempertukarkan sumberdaya yang dimiliki
dengan lingkungan dan bergantung kepada
lingkungan tersebut untuk kelangsungan
hidupnya.
41. Lingkungan luar Organisasi
Bahan baku , uang , tenaga kerja , energi dan
lainnya adalah masukan lingkungan luar yang
diperoleh perusahaan dan mengubahnya menjadi
produk dan jasa yang kemudian diberikan kepada
lingkungan luarnya sebagai hasil produksi.
Lingkungan luar mempunyai unsur kekuatan
langsung dan kekuatan tidak langsung.
42. Lingkungan luar Organisasi
Lingkungan luar kekuatan langsung adalah
konsumen, lembaga-lembaga pemerintah,
pesaing, serikat pekerja, pemasok dan lembaga-lembaga
keuangan.
Lingkungan luar kekuatan tidak langsung adalah
teknologi, ekonomi, politik, hukum dan
masyarakat.
43. Lingkungan luar kekuatan langsung
Pemasok : sebagai kekuatan yang mempengaruhi
langsung manajemen maka pengelolaan pemasok harus
dilakukan sedemikian rupa sehingga menguntungkan
posisi Organisasi.
Berhubungan dengan beberapa pemasok.
Membangun kerjasama untuk waktu yang panjang.
Tenaga kerja :
Profesional dan banyak saluran.
Kalau ada SP biasanya terikat dalam perundingan
kolektif u/ upah, gaji, jam kerja dan syarat kerja
lainnya.
44. Lingkungan luar kekuatan langsung
Pelanggan : manajemen harus menganalisis kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta memenuhinya.
Segmentasi pelanggan.
Perilaku konsumen.
Pelanggan potensial.
Situasi pasar.
Pesaing :
Posisi perusahaan di pasar.
Tingkat persaingan.
Produk substitusi.
45. Lingkungan luar kekuatan langsung
Lembaga keuangan :
Kebijakan sumberdana, internal / eksternal.
Berhubungan dengan berbagai lembaga keuangan.
Mengembangkan hubungan.
Lembaga pemerintah :
Regulator / pembuat kebijakan.
Seberapa banyak kebijakan.
Implementasi kebijakan.
Pemegang saham / Dewan Komisaris :
46. Lingkungan luar kekuatan tidak langsung
Variable teknologi :
Perubahan teknologi yang sangat cepat.
Dapat berubah menjadi kekuatan langsung
(Pelanggan, Pesaing, Tenaga kerja.
Variable ekonomi :
Kondisi perekonomian global / regional / Dalam
negeri.
Globalisasi : MEE, AFTA , NAFTA , AEC dll.
47. Lingkungan luar kekuatan tidak langsung
Variable sosio kultural :
Nilai-nilai dan adat istiadat setempat.
Isu lingkungan.
Variable politik/hukum :
Proteksi / Keberpihakan.
Pengakan hukum yang konsisten.
48. Tugas Pengantar Manajemen
Judul : Kebijakan Manajemen dalam rangka
antisipasi aspek tenaga kerja.
Sistematika :
Pendahuluan
Hasil pengamatan
Kesimpulan
Diketik pada kertas A-4 / kuarto , maksimal 2(dua)
halaman.
49. IV. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi yang pertama dari
Manajemen sebelum dilakukan pengorganisasian,
pemimpinan dan pengendalian.
Organisasi maupun manusia merencanakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan aktivitasnya :
employee gathering, ulang tahun, liburan, karir,
membuat rumah, kekantor, kesekolah.
Membuat rencana untuk menentukan tujuan dan arah
organisasi, menentukan apa yang akan dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya dan oleh siapa.
50. PERENCANAAN . . . . . .
Manajer puncak mengambil peran perencanaan yang
paling besar dan berjangka panjang karena mempunyai
dampak potensial untuk keberhasilan Organisasi
sedangkan manajer bawah merencanakan unit kerja yang
bersangkutan dan berjangka waktu pendek.
Perusahaan besar / multi nasional / perusahaan tambang
/ departemen pertahanan lebih banyak menaruh
perhatian kepada perencanaan jangka panjang
sedangkan perusahaan kecil / pengecer memusatkan
perhatian pada perencanaan tahunan atau musiman
yang berjangka waktu pendek.
51. 4(empat) Langkah utama dalam Perencanaan
Menetapkan sasaran, harus fokus dan jelas.
Penentuan prioritas dan pemaparan secara tegas
tujuan-tujuan organisasi memungkinkan untuk
memusatkan sumberdaya secara efektif.
Menentukan kondisi dan situasi saat ini, seberapa
jauh organisasi dari sasaran/tujuan yang telah
dibuat, sumberdaya yang tersedia sehingga dapat
dipetakan dan disusun road map yang akan
datang.
52. 4(empat) Langkah utama dalam Perencanaan
Mengidentifikasi pendukung dan penghambat
tujuan, faktor lingkungan luar dan lingkungan
dalam yang dapat membantu, menghambat dan
kesempatan organisasi mencapai tujuannya (baik
saat ini maupun yang akan datang).
Mengembangkan rencana atau perangkat
tindakan untuk mencapai tujuan,
mengembangkan berbagai alternatif cara
bertindak , mengevaluasi dan memilih alternatif
terbaik untuk diterapkan.
53. Rencana operasional
Tujuan
Rencana strategik
Rencana tidak tetap Rencana tetap
Program
Proyek
Anggaran
Kebijaksanaan
Prosedur dan metode
standar
Peraturan
54. Rencana operasional
Rencana tidak tetap atau rencana sekali pakai,
dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu
dan ditinggalkan jika tujuan tersebut telah
tercapai.
Rencana tetap, merupakan pendekatan yang
sudah dibakukan untuk menangani situasi yang
terjadi berulangkali dan dapat diduga.
55. Rencana tidak tetap atau sekali pakai
Rencana tidak tetap atau rencana sekali pakai,
mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang
sama dimasa yang akan datang : pembuatan
gedung didaerah khusus, reorganisasi perusahaan,
rehabilitasi bencana. Rencana tidak tetap ini
disusun dalam bentuk Program dan Proyek.
Program, merupakan serangkaian kegiatan yang
relatif luas, ada langkah2 untuk mencapai tujuan,
pic / anggota yang bertanggung jawab setiap
langkah , urutan dan waktu pengerjaan.
56. Rencana tidak tetap atau sekali pakai
Proyek , adalah bagian program yang lebih kecil
dan terpisah , mempunyai lingkup terbatas
mengenai tugas dan waktu. Untuk mengerjakan
proyek disediakan sumberdaya tertentu.
Anggaran , adalah pernyataan tentang
sumberdaya keuangan yang disediakan untuk
kegiatan tertentu dan jangka waktu tertentu.
Anggaran merupakan alat untuk mengendalikan
aktivitas sebuah organisasi sehingga merupakan
unsur penting dalam program dan proyek.
57. Rencana tetap
Rencana tetap , adalah rencana yang dibuat
untuk penyelesaian kegiatan serupa, berulang dan
harus dilakukan secara konsisten : metode
keputusan atas permohonan kredit, produksi
produk, penanganan perkara. Namun demikian
karena rencana tetap berdasarkan pengalaman
penyelesaian masalah dimasa lalu , sering tidak
sesuai lagi sehingga penerapannya agar secara
luwes.
58. Rencana tetap
Kebijaksanaan , adalah suatu pedoman umum
dalam pengambilan keputusan yang membatasi
atau menambah kewenangan aanggota
organisasi.
Kebijaksanaan ditetapkan oleh Manajer puncak
bertujuan :
Meningkatkan efektivitas organisasi.
Membentuk nilai organisasi.
Menghilangkan pertentangan/konflik yang
terjadi pada unit-unit organisasi.
59. Rencana tetap
Prosedur atau metode standar , adalah garis pedoman
yang lebih rinci untuk melaksanakan sebuah kebijakan.
Prosedur memberikan seperangkat petunjuk terinci
untuk melaksanakan urut-urutan tindakan. Prosedur
untuk melayani nasabah misalnya :
Berdiri , Mengucapkan salam.
Menyebut nama
Menanyakan keperluan dan melayani.
Masih ada yang bisa dibantu
Mengucapkan terima kasih
Peraturan adalah pernyataan bahwa suatu tindakan
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
60. Hubungan Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan sebagai suatu proses dan fungsi
Manajemen berakhir setelah rencana tersebut
ditetapkan.
Rencana dilaksanakan melalui tindakan terinci
yang ditujukan untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.
Pada saat pengambilan tindakan inilah fungsi
Perencanaan beralih ke fungsi Pengendalian.
Pengendalian adalah suatu proses yang menjamin
bahwa tindakan sesuai rencana.
61. Hubungan Perencanaan dan Pengendalian
Perencanaan dan Pengendalian mempunyai
hubungan yang erat sekali.
Pengendalian tidak akan terjadi jika tidak ada
rencana.
Kemungkinan berhasilnya suatu Rencana sangat
kecil apabila tidak ada usaha untuk memantau /
memonitor pelaksanaan rencana tersebut.
62. Hubungan Perencanaan dan Pengendalian
Pengendalian membandingkan informasi
mengenai apa yang terjadi selama pelaksanaan
dengan Anggaran, program dan prosedur dengan
rencana.
Apabila terjadi penyimpangan yang cukup besar,
maka diperlukan langkah-langkah :
Merevisi rencana
Mengubah rencana
Evaluasi Pengendalian untuk memastikan
pelaksanaannya sesuai dgn rencana & sasaran.
63. Hambatan Perencanaan yang efektif
Keengganan menetapkan tujuan :
Keenganan melepaskan tujuan alternatif
Ketakutan akan kegagalan
Kekurangan pengetahuan Organisasi
Kekurangan pengetahuan lingkungan
Tidak percaya diri
Penolakan terhadap perubahan :
Ketidakpastian mengenai akibat perubahan
Keenganan melepaskan keuntungan yang ada
Kelemahan perubahan yang diusulkan
64. Mengatasi hambatan
Membantu individu menetapkan tujuan
Melibatkan karyawan dalam proses perencanaan.
Memberikan informasi yang lengkap mengenai
rencana dan akibatnya.
Mensosialisasikan keberhasilan dari suatu
rencana dan pelaksanakan yang efektif.
Jaminan akan kelangsungan pekerjaan dan
manfaat bagi karyawan.
65. Manajemen berdasarkan sasaran /
Management by Objectives (MBO)
MBO adalah suatu proses manajemen dimana
atasan dan bawahan yang bekerja bersama
menetapkan sasaran bersama, kemudian
menetapkan tujuan masing-masing untuk
mencapai sasaran tersebut serta memonitor
kemajuannya.
MBO didorong oleh Teory Y dimana manusia
berhasrat untuk bekerja baik, memperoleh
kepuasan dalam suasana kondusif.
66. MBO vs MBD
Berbeda MBO maka MBD (Manajemen by drives /
Manajemen berdasarkan dorongan yang bisa
berupa dorongan penghematan atau dorongan
berproduksi yang biasanya hanya dapat
menghasilkan perbaikan sementara.
Biasanya MBD hanya menghasilkan ketidak
efisienan yang lebih besar dan ketidakpuasan
yang lebih banyak.
67. Proses MBO
Pendekatan pada semua tingkatan Organisasi
Penetapan sasaran dan perencanaan yang efektif
oleh top manajemen
Penetapan sasaran individu yang berhubungan
dengan sasaran organisasi oleh manajer dan
bawahan
Otonomi yang luas dalam pengembangan dan
pemilihan sarana untuk mencapai sasaran
Penilaian prestasi secara teratur dalam
hubungannya dengan sasaran
68. Kekuatan MBO
Memungkinkan individu mengetahui apa yang
diharapkan dari mereka
Membantu dalam perencanaan dengan membuat
manajer menetapkan sasaran dan target waktu
Memperbaiki komunikasi antara Manajer dan
bawahan
Membuat setiap individu lebih mengetahui
sasaran organisasi
Memusatkan perhatian pada suatu pencapaian
69. Kelemahan MBO
Tidak semua prestasi dapat dikuantifikasi dan
diukur
Memerlukan waktu dan upaya untuk mempelajari
penggunaan MBO secara tepat.
Gaya dan dukungan manajemen
Konflik antara kreatifitas dan MBO
Penyusunan daftar sasaran dan tanggung jawab
pribadi yang khusus , sulit dan memakan waktu