SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 71
DRAFT
STANDARD AKREDITASI KLINIK
Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
REVISI PMK 46
TAHUN 2015
PMK 14 TAHUN
2021
STANDAR
AKREDITASI KLINIK
PMK 14/2021 BAB.29 : Standar Usaha Klinik
hal 687 SD hal 821
UNSUR STANDAR PMK 46 TAHUN 2015 DRAFT STANDAR REVISI
BAB
1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik
2. Layanan Klinik Berorientasi Pasien
3. Manajemen Penunjang Layanan Klinik
4. Peningkatan Mutu Klinik dan
Keselamatan Pasien
1. Tata Kelola Klinik
2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
3. Pelayanan Klinik Perseorangan
STANDARD 26 Standar 22 Standar
ELEMEN PENILAIAN 499 Elemen Penilaian 105 Elemen Penilaian
TATA KELOLA KLINIK (TKK)
Gambaran Umum
• Klinik : Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat & Persalinan
• Visi Misi
• Tata Kelola & Struktur Organisasi
• Uraian Tugas
• SDM & Fasilitas
• Tata Kelola Kerjasama
TKK
bdsr kepemilikan modal : PMA; PMDN
bdsr penyelenggara : pemerintah, swasta
bdsr kemampuan layanan : pratama; utama
bdsr penyelenggaraan layanan: rawat jalan; rawat inap
PMK 14/2021 hal 689
Area Fungsional Klinik, minimal :
1. Ruang Penerimaan
2. Ruang Pelayanan
3. Ruang Penunjang Medis
4. Ruang Penunjang non Medsi
PMK 14/2021 hal 692
TKK 1
PENGORGANISASIAN KLINIK
Maksud & Tujuan
• Klinik menetapkan Visi, Misi dan Tujuan
• Ditetapkan oleh Pemilik atau Pihak yang berwenang
• Struktur Organisasi : Pemilik, Penanggung Jawab, Petugas,
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas:
1) ruang pendaftaran;
2) ruang administrasi;
3) ruang tunggu;
4) ruang konsultasi;
5) ruang tindakan;
6) ruang/pojok ASI;
7) kamar mandi/wc; dan
8) ruang lain sesuai dengan kebutuhan.
Klinik rawat inap harus memiliki:
(1) ruang rawat inap;
(2) ruang gawat darurat;
(3) ruang staf Klinik;
(4) instalasi/ruang farmasi;
(5) ruang laboratorium; dan
(6) ruang dapur gizi.
Klinik Pratama yang melayani persalinan merupakan Klinik Rawat Inap.
PMK 14/2021 hal. 726
Klinik Rawat Inap harus memiliki min 5 TT dan max 10 TT
ELEMEN PENILAIAN :
1) Tersedia Visi, Misi dan Tujuan Klinik yang ditetapkan pihak
yang berwenang (R,D,W)
2) Tersedia Struktur Organisasi Klinik yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang (R,D,W)
3) Tersedia uraian tugas, tanggung jawab, wewenang yang
ditetapkan (D,W)
Struktur Organisasi
a) Struktur organisasi Klinik paling sedikit terdiri dari penanggung jawab Klinik yang juga merupakan pimpinan Klinik,
penanggung jawab kegawatdaruratan, dan penanggung jawab kefarmasian.
b) Penanggung jawab Klinik pratama harus seorang dokter, dokter spesialis di bidang layanan primer, atau dokter gigi.
c) Penanggung jawab di Klinik utama harus dokter, dokter gigi, dokter spesialis, atau dokter gigi spesialis.
PMK 14/2021 hal. 741 sd 742
Penanggung jawab kegawatdaruratan harus seorang dokter
Penanggung jawab ruang farmasi klinik harus seorang apoteker
ELEMEN PENILAIAN :
1) Tersedia Visi, Misi dan Tujuan Klinik
yang ditetapkan pihak yang
berwenang (R,D,W)
2) Tersedia Struktur Organisasi Klinik
yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang (R,D,W)
3) Tersedia uraian tugas, tanggung
jawab, wewenang yang ditetapkan
(D,W)
SK Visi, misi, tujuan klinik
Visi misi diketahui publik
(dipasang di area yang dapat
diakses publik)
SK Struktur organisasi klinik yang ditetapkan oleh pemilik.
Bagan struktur orgnisasi klinik
Uraian tugas, tanggung
jawab, wewenang sebagai
lampiran dari struktur
organisasi klinik
R
R
D
SK SK
PMK 14/2021 hal. 741 sd 742
Struktur Organisasi
a) Struktur organisasi Klinik paling sedikit terdiri dari penanggung jawab Klinik yang juga merupakan
pimpinan Klinik, penanggung jawab kegawatdaruratan, dan penanggung jawab kefarmasian.
TKK 2
TATA KELOLA SDM
Maksud dan Tujuan
•Ada Analisa beban kerja
•Staf dan Penanggung Jawab harus sesuai
KOMPETENSI
•Terdokumentasi data SDM di File Kepegawaian
Rata2 tiap pasien dibutuhkan 15 menit; 7 menit untuk anamnesa dan 7 menit untuk pemeriksaan
ELEMEN PENILAIAN
1. Pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan tenaga dilakukan
sesuai dengan jumlah dan jenis kebutuhan layanan (D,W)
2. Tersedia file kepegawaian seluruh SDM yang diperbaharui
secara berkala (D,W)
3. Kinerja SDM dievaluasi secara berkala (R,D,W)
ELEMEN PENILAIAN
1. Pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan
tenaga dilakukan sesuai dengan jumlah dan
jenis kebutuhan layanan (D,W)
2. Tersedia file kepegawaian seluruh SDM yang
diperbaharui secara berkala (D,W)
3. Kinerja SDM dievaluasi secara berkala (R,D,W)
Hasil analisis kebutuhan
tenaga, rencana
kebutuhan tenaga, bukti-
bukti upaya pemenuhan
kebutuhan tenaga sesuai
jumlah, jenis, dan
kompetensi
D
Penanggung jawab klinik,
pengelola SDM: proses
perencanaan kebutuhan
tenaga dan pemenuhannya
W
Kelengkapan file kepegawaian untuk tiap
pegawai meliputi a sd f : ijasah, STR, SIP,
Uraian Tgas, Penilaian kinerja, sertifikat
pelatihan, rincian kompetensi dan bukti
perbaharuannya (tidak ada yang
kadaluwarsa)
D
Regulasi
penentuan waktu
evaluasi kinerja
R
Bukti pelaksanaan evalusi
kinerja pegawai sesuai
dengan regulasi,
penilaian kinerja
mengacu ke uraian tugas,
uaraian tugas mengacu ke
kewenangan kompetensi
D
Usulan kebutuhan tenaga berdasarkan
analisis kebutuhan tenaga dan peta
kompetensi
Disusun peta jabatan, uraian jabatan
dan kebutuhan tenaga berdasar analisis
jabatan dan analisis beban kerja (D, W)
Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat Jabatan Struktural
dan Fungsional yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi
dari tingkat paling rendah sampai dengan yang tinggi.
D
Analisa Kebutuhan SDM bddr :
1. Jenis Layanan
2. Analisa Beban Kerja
TKK 3
FASILITAS & KESELAMATAN
Maksud dan Tujuan
Klinik Memiliki Mekanisme:
• Keselamatan dan Keamanan
• Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
• Penanggulangan Bencana
• Sistem proteksi kebakaran
• Peralatan medis
• Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
• Sampah domestik dan limbah
2 MANAJEMEN INVENTARISASI,
PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN
PENGGUNAAN B3 DAN LIMBAH B3
3. PROGRAM TANGGAP DARURAT
BENCANA
1. PROGRAM KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
4. . PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
6. PROGRAM PENGELOLAAN
SISTEM UTILISASI
5. PROGRAM KETERSEDIAAN
ALAT KESEHATAN
7. Sampah Domestik dan Air
Limbah
TKK 3. STANDAR FASILITAS dan KEAMANAN
STANDAR TKK 3 : Klinik harus menyediakan fasilitas yang aman,berfungsi dan suportif bagi
pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Klinik juga harus menyediakna
peralatan kesehatansesuai peraturan perundang-undangan
TKK 3
FASILITAS & KESELAMATAN
KERANGKA ISI PROGRAM FASILITAS dan KEAMANAN
1.Pendahuluan
2.Latar belakang
3.Tujuan umum dan khusus
4.Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan
a) Keselamatan dan Keamanan
b) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3
c) Penanggulangan Bencana
d) Sistem proteksi kebakaran
e) Peralatan medis
f) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi
g) Sampah domestik dan limbah
5.Cara melaksanakan kegiatan
6.Sasaran
7.Jadwal pelaksanaan kegiatan
8.Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentuan Review Progra
m
9.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
R
ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia bukti perizinan sesuai ketentuan perundang-
undangan (D)
2. Ditetapkan penanggung jawab fasilitas dalam tata kelola
fasilitas dan keamanan (D)
3. Ada program manajemen fasilitas yg meliputi a sd g (D)
4. Tersedia daftar inventaris dan bukti pemeliharaan sarana yang
tersedia di klinik (D,O)
5. Tersedia bukti pelaksanaan pengamanan dan pengawasan
akses keluar masuk fasyankes (D,O)
ELEMEN PENILAIAN (lanjutan TKK 3)
6. Tersedia bukti pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta
limbah B3 sesuai peraturan perundang-undangan (D,O)
7. Tersedia bukti pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air
limbah sesuai peraturan perundang-undangan (D,O)
8. Tersedia APAR dan bukti pemeliharaan APAR (D,O)
9. Tersedia penanda jalur dan jalur evakuasi yang jelas (O)
10. Tersedia bukti larangan merokok (D,O)
11. Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi
peralatan medis dan bukti izin bapeten untuk yang memiliki pelayanan
radiologi (D,W,O)
ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia bukti perizinan sesuai ketentuan
perundang-undangan (D)
2. Ditetapkan penanggung jawab fasilitas dalam
tata kelola fasilitas dan keamanan (D)
3. Ada program manajemen fasilitas yg meliputi a
sd g (R, D)
4. Tersedia daftar inventaris dan bukti
pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik
(D,O)
5. Tersedia bukti pelaksanaan pengamanan dan
pengawasan akses keluar masuk fasyankes
(D,O)
Daftar perijinan, lampiran perijinan sesuai dengan daftar (Izin
operasional, izin pembuangan limbah cair, izin TPS B3,ijin
transporter B3, ijin lift bila ada, dsb yang masih berlaku)
D
SK petugas lenngkap dengan
uraian tugasnya yang diberi
tanggung jawab untuk
mengelola fasilitas dan
keamanan
R
Program MFK disahkan oleh
penanggung jawab klinik yang
berlaku (sesuai tahun berjalan)
meliputi a sampai g.
R
Perencanaan program MFK
yang meliputi a sd g
D
Daftar inventaris klinik
bergerak, tetap, alkes non
alkes, jadwal
pemeliharaan, dokumen
pelaksanaan
pemeliharaan.
D
kondisi sarana dan
pemeliharaannya
O
Daftar tempat berisiko keamanan. Dokumen bukti dilakukan pengamanan dan
pengawasan akses fasyankes: contoh presensi petugas sekurity, jadwal jaga
petugas sekurity, laporan dinas security, SPO serah terima bayi kepada orang tua.
D
ELEMEN PENILAIAN (lanjutan TKK 3)
6. Tersedia bukti pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
(B3) serta limbah B3 sesuai peraturan perundang-
undangan (D,O)
7. Tersedia bukti pengelolaan sampah domestik serta
pengelolaan air limbah sesuai peraturan perundang-
undangan (D,O)
8. Tersedia APAR dan bukti pemeliharaan APAR (D,O)
9. Tersedia penanda jalur dan jalur evakuasi yang jelas (O)
10.Tersedia bukti larangan merokok (D,O)
11. Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti
kalibrasi peralatan medis dan bukti izin bapeten untuk yang
memiliki pelayanan radiologi (D,W,O)
Daftar B3, ketersediaan MSDS (Material Safety Data Sheet/ Lembar Data
Keselamatan Bahan) di tempat B3, Daftar limbah B3 yang dihasilkan,
MOU dengan pihak ketiga transporter maupun pengelola limbah,
manifest pengambilan limbah oleh pihak ketiga, hasil lab pemeriksaan air
IPAL, alur pembuangan limbah cair dan padat hasil tindakan
D
TPS domestik, MOU
sampah domestik
D
Daftar dan peta
penempatan APAR
sesuai ketentuan bukti
pemeliharaan APAR
D
O
Kondisi dan penempatan
APAR di klinik (tinggi dan
berat dibandingkan luas
area), Exp Date,
kelengkapan pin dll
Ketersediaan jalur
evakuasi dan
penanda sesuai
regulasi, titik kumpul
O
SK larangan merokok
Bukti pengumuman
larangan merokok
R
Daftar inventaris seluruh peralatan medis, jadwal pemeriksaan, pemeliharaan, uji fungsi
berikut bukti pemeriksaan, pemeliharaan, uji fungsi, bukti kalibrasi, bukti izin peralatan
radiologi (jika memiliki pelayanan radiologi)
D
TKK 4
TATA KELOLA KERJA SAMA
Maksud dan Tujuan
• Klinik dapat melakukan kerja sama sama melalui kontrak klinis dan
kontrak manajemen
• Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan individu
staf medis dalam bentuk pakta integritas atau dengan fasilitas
kesehatan lainnya.
• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan
badan hukum dalam penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non
klinis.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang jelas
2. Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang melakukan
kerjasama
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap
pemenuhan indikator kinerja yang tercantum dalam kontrak
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama
yang jelas
2. Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak
yang melakukan kerjasama
3. Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut
terhadap pemenuhan indikator kinerja yang
tercantum dalam kontrak
Daftar seluruh kontrak
manajemen dan kontrak
klinis. Dokumen seluruh
kontrak manajemen dan
klinis seusai daftar
identifikasi atau PKS jika
ada kerjasama dengan
pihak ketiga
D
Dokumen kontrak
berisi indikator
kinerja pihak
ketiga.
D
Dokumen bukti pengukuran indikator kontrak ( bukti monitoing),
bukti analisis dan hasil analisis digunakan sebagai evaluasi kerjasama
terhadap pihak ketiga sesuai dengan dokumen kontrak
D
Penanggung jawab klinik: monitoring dan evaluasi terhaap
kinerja pihak ketiga
W
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP)
Gambaran Umum
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
1. Seluruh stakeholder terlibat dalam upaya PMKP
2. Pengukuran Indikator Mutu
3. Pelaporan IKP
4. PPI
5. Penerapan SKP
PMKP 1
UPAYA PENINGKATAN MUTU &
KESELAMATAN PASIEN
Maksud dan Tujuan
Klinik memiliki upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang
meliputi:
1. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik
2. Pelaporan insiden keselamatan pasien
3. Pelaporan indikator mutu klinik
4. Penerapan manajemen risiko terintegrasi dengan mencakup pelaksanaan
proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan membuat daftar risiko dan
melakukan mitigasi resiko
PENINGKATAN MUTU
KLINIK
PROGRAMPENINGKATANMUTUTERMASUK
PENGUKURANINDIKATORMUTU
MANAJEMENRISIKO
SASARANKESELAMATANPASIEN
PENCEGAHAN&PENGENDALIANINFEKSI(PPI)
BAB II. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP)
PELAPORANINSIDENKESELAMATAN PASIEN
INDIKATOR
NASIONAL MUTU
KLINIK..??
INDIKATOR
MUTU
PRIORITAS
PUSKESMAS
INDIKATOR
MUTU UNIT
PELAYANAN
INDIKATOR
MUTU
TTG PPI
INDIKATOR NASIONAL
MUTU KLINIK..??
INDIKATOR MUTU
PELAYANAN
Masalah yg terjadi di
masing2 Unit pelayanan
Puskesmas
INDIKATOR MUTU
PRIORITAS KLINIK (IMPK)
Indikator mutu yang diprioritaskan
berdasarkan permasalahan di KLINIK
INDIKATOR MUTU TERKAIT
PPI dan SKP
Penerapan Kewaspadaan Isolasi
Dan Enam SKP
INDIKATOR MUTU KLINIK
Secara Nasional menerapkan
program perbaikan mutu KLINIK
dan KP. dipengaruhi oleh:
• Prioritas NASIONAL;
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi.
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu
(timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated)
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
untuk menghindari kerancuan
Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan
Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang
memiliki karakteristik tertentu
Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
PROFIL INDIKATOR
PROFIL INDIKATOR
Kriteria Inklusi, Eksklusi
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Desain Pengumpulan Data Retrospektif , Survei harian
Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder)
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data.
Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data
Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data
Penyajian Data Cara menampilkan data
Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian
target yang ditetapkan.
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian,
informasi komunikasi, pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk
mengelola Risiko dan potensinya
MASALAH VS RISIKO
Harus segera
ditangani,
Sedang/Sudah
Terjadi,Korektif
Potensi terjadi,
Ada waktu untuk
ditangani,
Preventif
RISIKO
MASALAH
RUANG LINGKUP RISIKO
Asuhan Pasien
Staf Medis/Keperawatan
Bangunan/Sarana & Prasarana
Lingkungan
Keuangan
Patient Care Related Risks Clinical Staff Related Risks Non Clinical Staff Related Risk
Facility Related Risks Financial Risks Other Risks
METODA PENILAIAN RISIKO
• Risk Matrix Grading
• Root Cause Analysis (RCA)
• Failure Mode Effect and Analysis (FMEA)
• Hazard Vurnerability Assesment (HVA)
• Infection Control Risk Assesment (ICRA)
• Hospital Safety Index (HSI)
PENERAPAN DALAM RISK REGISTER
CONTOH REGISTER RISIKO KLINIS
KLINIK JAYA MAKMUR
No Kegiatan Tujuan Kegiatan Kode Risiko Pernyataan Risiko Sebab UC/C Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pengelolaan SDM Keperawatan Menjamin terpenuhinya kebutuhan
SDM Keperawatan untuk menjamin
terlaksananya pelayanan
keperawatan yang baik sesuai dengan
analisa beban kerja
X.1.2.NCR1/2021 Tenaga keperawatan
belum terpenuhi sesuai
dengan analisis beban
kerja
- Keterlambatan pengajuan pengadaan
pegawai - Jumlah ajuan tenaga
yang di setujui KEMKES tidak sesuai
dengan ABK
UC beban kerja perawat meningkat
2 Pemberian pelayanan Keperawatan Membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhan dasar dan mengatasi
dampak yang diakibatkan oleh
penyakit.
X.1.2.CR1/2021 Pemberian asuhan tidak
sesuai standar
-Kompetensi perawat tidak sesuai C Lama perawatan memanjang
3 Pengelolaan sarana dan prasarana
keperawatan
Menjamin tersedianya peralatan yang
menunjang terlaksananya asuhan
pelayanan keperawatan yang baik.
X.1.2.NCR2/2021 peralatan yang tersedia
kurang memadai
- Usulan pengadaan belum teralisasi
- sarana yang tersedia rusak
C - Pemberian pelayanan keperawatan
terhambat.
4 Pengendalian infeksi daerah
operasi (IKU 7)
Menurunkan angka kejadian infeksi
daerah operasi
X.1.2.CR2/2021 Terjadinya infeksi daerah
operasi pada pasien post
operasi
1. persiapan operasi tidak sesuai standar
2. tidak disiplin dalam melaksanakan
teknik aseptik kamar bedah 3.
kamar operasi tidak steril 4.
perawatan luka tidak tepat
C 1. Potensial komplain 2. LOS
Memanjang 3. Tuntutan Hukum
5 Penanganan Kasus Rujukan
Maternal Near Miss (IKU 2)
Menurunkan angka kematian ibu X.1.2.CR3/2021 ketidaktepatan dalam
penanganan kasus
rujukan maternal near
miss
1. kompetensi dalam menangani kasus
maternal near miss kurang 2.
fasilitas yang diperlukan dalam
penaganan kasus rujukan maternal
nearmiss belum lengkap
C 1.Angka kematian ibu meningkat.
6 Pelayanan antepartum, intra
partum, dan post partum (IKU 3)
Menurunkan angka kematian
neonatal dini
X.1.2.CR4/2021 ketidaktepatan
pelayanan antepartum,
intra partum, dan post
partum
1. kompetensi dalam menangani kasus
ante, intra dan post partum kurang
C 1. Angka kematian neonatal meningkat.
PERTAMA DAN UTAMA ; JANGAN MENCEDERAI PASIEN
PATIENT SAFETY
HIPPOCRATES’S TENET –
(460-335 BC)
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
TUJUAN KESELAMATAN PASIEN
Meningkatkan mutu pelayanan fasilitas
pelayanan kesehatan melalui penerapan
manajemen risiko dalam seluruh
aspek pelayanan yang disediakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan.
Standar Keselamatan
Pasien
Sumber daya
7 Langkah
Keselamatan
Pasien
Manajemen Risiko
Sasaran
Keselamatan
Pasien
SISTEM KESELAMATAN PASIEN
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
PMK 11 Tahun 2017 Pasal 5 ayat 5
No Sasaran keselamatan pasien Indikator (contoh)
1 Identifikasi pasien dengan benar Kepatuhan memasang gelang identitas
Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat memberikan
obat/tindakan
2 Komunikasi efektif dalam pelayanan Kepatuhan pelaksanaan SBAR (Situation, Background, Assesment,
Recommendation) dan TBK (Tulis, Baca, Konfirmasi)
3 Keamanan obat yang perlu diwaspadai Penataan obat LASA dan High Alert di apotik dan gudang obat.
Kepatuhan melakukan telaah resep dan telaah pemberian obat
4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar
Kepatuhan penandaan sisi operasi, compliance rate pada prosedur-
prosedur kritis
5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan
Kepatuhan melakukan hand hygiene
6 Mengurangi risik cedera pasien akibat terjatuh Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan
rawat jalan
Kepatuhan pemasangan gelang kuning pasien dengan risiko jatuh
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut
Insiden, adalah setiap kejadian yang tidak disengaja
dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
Pasien.
Pasien
• kejadian yg tidak
disengaja &
• kondisi
• mengakibatkan atau
• berpotensi
mengakibatkan
cedera yang dapat
dicegah
DEFINISI
Commission
vs
Ommission error
2. TYPE OF INCIDENT
1- “KONDISI POTENSIAL CIDERA – KPC “ (A reportable circumstance / SITUASI ATAU KONDISI YANG
PERLU DILAPORKAN ) :
ADALAH SUATU SITUASI / KONDISI YANG SANGAT BERPOTENSI UNTUK MENIMBULKAN
CIDERA, TETAPI BELUM TERJADI INSIDEN
CONTOH :
- ICU YANG SANGAT SIBUK TETAPI JUMLAH PERSONIL SELALU KURANG /
UNDERSTAFFED
- PENEMPATAN DEFIBRILLATOR DI IGD TERNYATA DIKETAHUI BAHWA ALAT
TERSEBUT RUSAK, WALAUPUN BELUM DIPERLUKAN.
2 – “KEJADIAN NYARIS CIDERA – KNC“ ( A near miss ) :
ADALAH TERJADINYA INSIDEN YANG BELUM SAMPAI TERPAPAR / TERKENA PASIEN.
CONTOH :
- UNIT TRANSFUSI DARAH SUDAH TERPASANG PADA PASIEN YANG SALAH, TETAPI
KESALAHAN TERSEBUT SEGERA DIKETAHUI SEBELUM TRANSFUSI DIMULAI.
3 – “KEJADIAN TIDAK CIDERA – KTC” (A no harm incident ) :
ADALAH SUATU INSIDEN YANG SUDAH TERPAPAR KE PASIEN TETAPI TIDAK TIMBUL
CIDERA.
CONTOH :
- DARAH TRANSFUSI YANG SALAH SUDAH DIALIRKAN TETAPI TIDAK TIMBUL GEJALA
INKOMPATIBILITAS.
4 – “KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN” ( A harmful incident / adverse event) :
ADALAH INSIDEN YANG MENGAKIBATKAN CIDERA PADA PASIEN.
CONTOH :
TRANSFUSI YANG SALAH MENGAKIBATKAN PASIEN MENINGGAL KARENA REAKSI
HEMOLYSIS.
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
PMK 11 Tahun 2017 Pasal 14
VALIDASI DAN ANALISIS DARI DATA PENILAIAN
SENTINEL
KNC
KTD
RCA
INVESTIGASI
SEDERHANA
MERAH &
KUNING
RISK
GRADING BIRU &
HIJAU
45
Hasil Grading Akan Menentukan Bentuk Investigasi
Dan Analisa Yang Akan Dilakukan
PEMILIK KLINIK
PENANGGUNG JAWAB KLINIK
PENANGGUNG JAWAB
MUTU
Koordinator
Mutu
Koordinator
PPI
Koordinator
K3
Koordinator
Keselamatan
Pasien
Koordinator
Manajemen
Risiko
menunjuk
Laporan hasil
kegiatan
program
PMKP
dapat dibantu
TIM
MUTU
Sentinel
KTD
PENANGGUNG
JAWAB KLINIK
Komite Nasional
Keselamatan Pasien
(KNKP)
KTC
KNC KPC
Dilaporkan paling
lambat 2x24 jam
Koordinator Pelayanan
Sentinel
KTD
ALUR PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN DI KLINIK
Laporan internal
Laporan eksternal
Penanggung Jawab
atau Tim Mutu
Alur pelaporan
2
1
3
PEMILIK KLINIK
Diberitahukan
kurang 1 jam
Diberitahukan
kurang 1 jam
Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota
Alur pemberitahuan sentinel
Aplikasi Laporan
IKP di Klinik
*) Laporan eksternal adalah
laporan yang sudah selesai
diinvestigasi di Klinik. Investigasi
komprehensif RCA dilakukan
maksimal 45 hari. Laporan
eksternal dilakukan dalam
kesempatan pertama sesudah
selesai investigasi.
4
3
4
1
2
5
Selain dilaporkan,
sentinel juga
diberitahukan secara
lisan dalam waktu <1
jam.
ELEMEN PENILAIAN
1. Penanggung jawab klinik menetapkan penanggung
jawab program mutu (R,D)
2. Ada indikator mutu layanan yang diukur,
dievaluasi, Analisa dan tindak lanjut serta
dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan
pemilik (R,D,W)
3. Insiden keselamatan pasien dilaporkan dan
dilakukan investigasi sesuai dengan
ketentuan(D,W)
4) Ada daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam
setahun dan dilakukan pengendalian resiko (D,W)
5) Ada bukti klinik telah melakukan dan
menindaklanjuti failure mode effect analysis
setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang
diprioritaskan (D,W)
SK Penanggung Jawab
atau Tim Mutu
R
SK penetapan
indikator mutu
R
Bukti pengumpulan
data, analisis, dan
tindak lanjut
terhadap indikator
mutu. Bukti laporan
kepada Penanggung
Jawab Klinik dan
pemilik
D
Bukti
pelaporan IKP,
Bukti dilakukan
investigasi
D
Register risiko
klinik dan Non
klinik
D
Bukti
pelaksanaan
FMEA
D
PMKP 1
PMKP 2
PENERAPAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN
Maksud dan Tujuan
• Sasaran Keselamatan Pasien merupakan bagian utama dari upaya
keselamatan pasien.
• Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik bertujuan agar
klinik memperhatikan aspek aspek strategis dalam pelayanan yang bisa
memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien.
 Sasaran Keselamatan Pasien Di Klinik Meliputi :
1. Identifikasi pasien
2. Pelaksanaan Komunikasi Efektif
3. Meningkatnya Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert
Medication)
4. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien yang menjalani tindakan dan prosedur.
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Mengurangi resiko cedera karena pasien jatuh
ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intevensi kepada pasien
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (D,O,W)
2. Ada bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di
RM pasien (D,W)
3. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi (D,O)
4. Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi
layanan yang akan melakukan Tindakan sesuai kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan yang didokumentasikan di RM pasien (D,W)
ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intevensi kepada
pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
(D,O,W)
2. Ada bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang
didokumentasikan di RM pasien (D,W)
3. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi (D,O)
4. Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh
pemberi layanan yang akan melakukan Tindakan sesuai
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang
didokumentasikan di RM pasien (D,W)
PMKP 2
Regulasi dan SOP yang mencakup
penerapan SKP 1 s.d SKP 6
R
Proses pelaksanaan identifikasi
pasien
W
Penanggung Jawab Klinik, dokter,
perawat, PPA petugas pendaftaran:
proses identfikasi pasien
O
Dokumentasi komunikasi efektif pada
waktu operan, transfer, rujukan,
pelaporan dan menerima perintah
(SBAR-TBK), bukti pelaporan hasil lab
kritis
D
Penyimpanan dan pelabelan obat
risiko tinggi (high alert)
D
Bukti penandaan sisi operasi/tindakan invasif oleh yang akan
melakukan tindakan, bukti pelaksanaan surgical safety
checklist, bukti dokumentasi dalam rekam medis
D
Dokter, dokter gigi: proses penandaan sisi operasi, proses
penggunaan surgical safety check list pada tindakan
operasi/tindakan invasif
W
5. Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang
didokumentasikan di RM pasien (D,W)
6. Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai
ketentuan WHO (D,O)
7. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien
cedera karena jatuh (R)
8. Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien
jatuh (D,W,O)
PMKP 2
Dokumen penandaan sisi operasi/proses penggunaan surgical safety check list
pada tindakan operasi/tindakan invasif
Dokter, dokter gigi: proses penandaan sisi operasi, proses penggunaan surgical
safety check list pada tindakan operasi/tindakan invasif
D
W
media informasi
penerapan kebersihan
tangan sesuai
ketentuan WHO
D
SOP yang ditetapkan
klinik dalam mencegah
pasien cedera karena
jatuh
R
Upaya-upaya yang
dilakukan mulai dari
asesmen jatuh sampai
dengan upaya untuk
mencegah pasien
jatuh (tersedia kursi
roda, penandaan pita
kuning)
D
Asesmen risiko “jatuh” pada pasien rawat inap
Patients should be assessd for their fall risk :
 On admission to the facility
 On any transfer from one unit to another within the
facility
 Following a fall
 On a reguler interval such as monthly, biweekly or daily
Assessment tools :
 MORSE FALL RISK ASSESSMENT
 HENDREICH FALL RISK ASSESSMENT
KAPAN Pasien Sebaiknya Di Assess Risiko Jatuh :??
 Saat pendaftaran
 Saat transfer dari unit satu ke unit lain
 Setelah pasien jatuh
 Regular interval. Bulanan, dua mingguan atau harian
Tools asesmen:
• MORSE FALL RISK ASSESSMENT
• HENREICH FALL RISK ASSESSMENT
Reduksi Risiko Pasien Cedera Dari Jatuh
PMKP 3
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
Maksud dan Tujuan
• PPI faktor penting dalam mendukung upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien klinik.
• Klinik menyusun dan melaksanakan program PPI sesuai dengan
pelayanan dan resiko infeksi yang ada mencakup:
• Kewaspadaan isolasi
• Kewaspadaan transmisi
PPI dilaksanakan melalui penerapan:
prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi;
penggunaan antimikroba secara bijak; dan bundles.
1.KEWASPADAAN STANDARD :
• Kebersihan Tangan
• Penggunaan APD
• Dekontaminasi Dan Sterilisasi Peralatan Perawatan Pasien
• Pengendalian Lingkungan
• Pengelolaan Limbah
• Penatalaksanaan Linen
• Perlindungan Kesehatan Petugas
• Penempatan Pasien
• Etika Batuk Dan Bersin
• Praktik Menyuntik Yang Aman
• Praktik Lumbal Pungsi Yang Aman (Jika Ada Di Klinik Utama)
2.KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI yaitu :
• Kewaspadaan Transmisi Kontak
• Kewaspadaan Transmisi Droplet
• Kewaspadaan Transmisi Udara (airbone)
3.BUNDLES
4.SURVEILANS
5.PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
6.PENGGUNAAN ANTI MICROBA YANG BIJAK
1. Pendahuluan
2. Latar belakang
3. Tujuan umum & khusus
4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan
5. Cara melaksanakan kegiatan
6. Sasaran
7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya
9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan
KARS-LUWI-5 MEI 2018
61
SISTIMATIKA PROGRAM
HH
APD
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi
Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Audit
ICRA
IPCN
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
PPRA
HAIs
VAP,IADP
ILO,ISK
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
Alur Pasien Penyakit Infeksi Berdasar Cara Transmisi
Penyakit Infeksi berdasar cara transmisi infeksi
Penegakan diagnosis denganpemeriksaan laboratorium,Radiologi
Penempatan pasien
Transmisikontak Transmisidroplet Transmisiairborne/udara
Kamar tersendiri,atau
Kohorting dalam ruangan
Ditempatkan pojok
dengan Skrem dan tanda
Dipintu kamar diberi
tanda transmisiinfeksi
cara kontak
APD petugas : sarung
tangan, gaun
Kamar tersendiri,atau
Kohorting dalam
ruangan. Dengan
jarak antar TT > 1 m
Dipintu kamar diberi
tanda Infeksi cara
droplet
APD Petugas :masker
bedah,gaun,sarung
tangan
Kamar tersendiridengan
tekanan negatif,atau
natural ventilasi kombinasi
mekanikal dengan
pertukaran udara >
12x/jam
Kohorting dalam ruangan
Dipintu kamar diberi tanda
APD Petugas: respirator
partikulat
APD pasien: masker edah
Alat Pelindung Diri
0 Ukur risiko yang akan dihadapi---.> pilih APD yang sesuai sebelum
melakukan tindakan
0 Pilih sesuai cara transmisi infeksi pada pasien
0 Cara transmisi
Kontak : sarung tangan & gaun
Droplet : pelindung mata & masker wajah
Airborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara
ELEMEN PENILAIAN
1. Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur PPI di klinik (R)
2. Ditetapkan program PPI di klinik (R,D)
3. Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab melaksanakan,
monitoring, mengevaluasi implementasi PPI di klinik serta melakukan
edukasi dan sosialisasi secara berkala dan terdokumentasi (D,W,O)
4. Tersedia bukti sarana kebersihan tangan dan staf klinik mampu
mempraktekkan Langkah-Langkah kebersihan tangan (O,W,S)
5. Tersedia bukti pelaksanaan program PPI di klinik (D,O)
ELEMEN PENILAIAN
1. Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur PPI di klinik (R)
2. Ditetapkan program PPI di klinik (R,D)
3. Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab
melaksanakan, monitoring, mengevaluasi implementasi PPI di
klinik serta melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala
dan terdokumentasi (D,W,O)
4. Tersedia bukti sarana kebersihan tangan dan staf klinik mampu
mempraktekkan Langkah-Langkah kebersihan tangan (O,W,S)
5. Tersedia bukti pelaksanaan program PPI di klinik (D,O)
PMKP 2
Regulasi tentang PPI (dapat
berupa kebijakan dengan
lampiran pedoman PPI di Klinik)
R
program PPI yang meliputi
point 1 s.d 5 dalam maksud
dan tujuan, dan SOP tentang
progam PPI di klinik
R
SK penanggung jawab PPI
R
Dokumen pelaksanaan
program PPI dan monitoring,
serta evaluasi implementasi
PPI di klinik, dan melakukan
edukasi dan sosialisasi secara
berkala
D
Proses pelaksanaan kebersihan tangan oleh pegawai klinik sesuai
dengan langkah, dan 5 momen, ketersediaan sarana kebersihan
tangan yang lengkap
O
W
Dokumen bukti pelaksanaan
program PPI di klinik
D
APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH KLINIK…
 Periksa Kembali Semua Perizinan
 Komposisi Dan Ketersediaan SDM
 Sesuaikan Pelayanan Dengan Regulasi Pemerintah
 Sediakan Form Catatan Ataupun Isian Pasien
 Periksa Kembali Tentang Fasilitas Dan Keamanan
 Komitmen Untuk Mutu Dan Keselamatan
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfFahmiMuhammad40
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaNazila Hana
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptadysetyawan2
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Tini Wartini
 
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxStandar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxNaniMulyani17
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSulistia Rini
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxErniChan1
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisAtal Tamara Setiawan
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsidenindahwaodeindawd
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxMuhammadFaizSatriaWi
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahfitrielita1
 
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PABStandar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PABJumpa Utama Amrannur
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptxityarsipanti
 

La actualidad más candente (20)

Anastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdfAnastesi dan bedah klinik.pdf
Anastesi dan bedah klinik.pdf
 
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesiaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia
Keputusan menteri kesehatan republik indonesia
 
Standar akreditasi klinik modified
Standar akreditasi klinik   modifiedStandar akreditasi klinik   modified
Standar akreditasi klinik modified
 
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.pptppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
ppt arah kebijakan layanan unggulan.ppt
 
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020Manajemen Risiko Fasyankes 2020
Manajemen Risiko Fasyankes 2020
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptxStandar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
Standar Akreditasi Klinik-Lies(overview) (1).pptx
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
FMEA di Puskesmas
FMEA di PuskesmasFMEA di Puskesmas
FMEA di Puskesmas
 
Skenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatanSkenario metode tim dalam keperawatan
Skenario metode tim dalam keperawatan
 
Bab 5 mutu
Bab 5 mutuBab 5 mutu
Bab 5 mutu
 
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptxPedoman Tata Kelola Mutu.pptx
Pedoman Tata Kelola Mutu.pptx
 
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medisContoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
Contoh spk dan rkk serta rekomedasi k omite medis
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptxSTANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES (STARKES).pptx
 
Profil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedahProfil indikator rms bedah
Profil indikator rms bedah
 
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PABStandar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
Standar akreditasi rumah sakit APK AP PP PAB
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
#1. RS SOSIALISASI 22042022 pptx.pptx
 
PPT rumah sakit
PPT rumah sakitPPT rumah sakit
PPT rumah sakit
 

Similar a 02. Standar Akreditasi Klinik-BAB I dan II_TKK dan PMKP_FINAL PASURUAN 6 Agustus 2022.pptx

AKR.pptx
AKR.pptxAKR.pptx
AKR.pptxhasanr4
 
A_R_K.pptx
A_R_K.pptxA_R_K.pptx
A_R_K.pptxhasanr4
 
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptxbudiikhsan4
 
manajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptx
manajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptxmanajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptx
manajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptxnyenyedok
 
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDoc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDewaTidur1
 
PEDOMAN PENGKAJIAN.docx
PEDOMAN PENGKAJIAN.docxPEDOMAN PENGKAJIAN.docx
PEDOMAN PENGKAJIAN.docxSubadreNyoman
 
#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptxikatjandrakusuma
 
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxStandar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxDNAAysa
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptxMelisaEkawati
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf
3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf
3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdfsariputriutami2
 
Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Lukas Aji
 
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdfRSIAALIHSANSIMPANGEM
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxGalih Endradita M
 
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxCEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxDHETIASTIKA
 

Similar a 02. Standar Akreditasi Klinik-BAB I dan II_TKK dan PMKP_FINAL PASURUAN 6 Agustus 2022.pptx (20)

Ark
ArkArk
Ark
 
AKR.pptx
AKR.pptxAKR.pptx
AKR.pptx
 
A_R_K.pptx
A_R_K.pptxA_R_K.pptx
A_R_K.pptx
 
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
 
manajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptx
manajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptxmanajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptx
manajemen tata kelola rumah sakitTKRS.pptx
 
Materi survey ark snars
Materi survey ark snarsMateri survey ark snars
Materi survey ark snars
 
TKRS.pptx
TKRS.pptxTKRS.pptx
TKRS.pptx
 
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptxDoc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
Doc AKREDITASI KLINIK PRATAMA PAPAY.pptx
 
PEDOMAN PENGKAJIAN.docx
PEDOMAN PENGKAJIAN.docxPEDOMAN PENGKAJIAN.docx
PEDOMAN PENGKAJIAN.docx
 
#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik -Bab I TKK asli.pptx
 
List TKRS.pdf
List TKRS.pdfList TKRS.pdf
List TKRS.pdf
 
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptxStandar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
Standar Klinik PKP astuti.terbaru akrepptx
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf
3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf
3-instrumen-survei-kars-kps_1735.pdf
 
Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014Program kerja radiologi 2014
Program kerja radiologi 2014
 
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
4drNico Starkes-Instrumen PAB Juni 2022.pdf
 
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptxKegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
Kegiatan Telusur Pasien Individual dalam Starkes.pptx
 
SAK B1.pdf
SAK  B1.pdfSAK  B1.pdf
SAK B1.pdf
 
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docxCEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
CEKLIS AKREDITASI PUSKESMAS PRAYA - 2022.docx
 

Último

pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 

Último (20)

pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 

02. Standar Akreditasi Klinik-BAB I dan II_TKK dan PMKP_FINAL PASURUAN 6 Agustus 2022.pptx

  • 1. DRAFT STANDARD AKREDITASI KLINIK Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
  • 2. REVISI PMK 46 TAHUN 2015 PMK 14 TAHUN 2021 STANDAR AKREDITASI KLINIK PMK 14/2021 BAB.29 : Standar Usaha Klinik hal 687 SD hal 821
  • 3. UNSUR STANDAR PMK 46 TAHUN 2015 DRAFT STANDAR REVISI BAB 1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik 2. Layanan Klinik Berorientasi Pasien 3. Manajemen Penunjang Layanan Klinik 4. Peningkatan Mutu Klinik dan Keselamatan Pasien 1. Tata Kelola Klinik 2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien 3. Pelayanan Klinik Perseorangan STANDARD 26 Standar 22 Standar ELEMEN PENILAIAN 499 Elemen Penilaian 105 Elemen Penilaian
  • 4. TATA KELOLA KLINIK (TKK) Gambaran Umum • Klinik : Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat & Persalinan • Visi Misi • Tata Kelola & Struktur Organisasi • Uraian Tugas • SDM & Fasilitas • Tata Kelola Kerjasama TKK bdsr kepemilikan modal : PMA; PMDN bdsr penyelenggara : pemerintah, swasta bdsr kemampuan layanan : pratama; utama bdsr penyelenggaraan layanan: rawat jalan; rawat inap PMK 14/2021 hal 689 Area Fungsional Klinik, minimal : 1. Ruang Penerimaan 2. Ruang Pelayanan 3. Ruang Penunjang Medis 4. Ruang Penunjang non Medsi PMK 14/2021 hal 692
  • 5. TKK 1 PENGORGANISASIAN KLINIK Maksud & Tujuan • Klinik menetapkan Visi, Misi dan Tujuan • Ditetapkan oleh Pemilik atau Pihak yang berwenang • Struktur Organisasi : Pemilik, Penanggung Jawab, Petugas, Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas: 1) ruang pendaftaran; 2) ruang administrasi; 3) ruang tunggu; 4) ruang konsultasi; 5) ruang tindakan; 6) ruang/pojok ASI; 7) kamar mandi/wc; dan 8) ruang lain sesuai dengan kebutuhan. Klinik rawat inap harus memiliki: (1) ruang rawat inap; (2) ruang gawat darurat; (3) ruang staf Klinik; (4) instalasi/ruang farmasi; (5) ruang laboratorium; dan (6) ruang dapur gizi. Klinik Pratama yang melayani persalinan merupakan Klinik Rawat Inap. PMK 14/2021 hal. 726 Klinik Rawat Inap harus memiliki min 5 TT dan max 10 TT
  • 6. ELEMEN PENILAIAN : 1) Tersedia Visi, Misi dan Tujuan Klinik yang ditetapkan pihak yang berwenang (R,D,W) 2) Tersedia Struktur Organisasi Klinik yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang (R,D,W) 3) Tersedia uraian tugas, tanggung jawab, wewenang yang ditetapkan (D,W) Struktur Organisasi a) Struktur organisasi Klinik paling sedikit terdiri dari penanggung jawab Klinik yang juga merupakan pimpinan Klinik, penanggung jawab kegawatdaruratan, dan penanggung jawab kefarmasian. b) Penanggung jawab Klinik pratama harus seorang dokter, dokter spesialis di bidang layanan primer, atau dokter gigi. c) Penanggung jawab di Klinik utama harus dokter, dokter gigi, dokter spesialis, atau dokter gigi spesialis. PMK 14/2021 hal. 741 sd 742 Penanggung jawab kegawatdaruratan harus seorang dokter Penanggung jawab ruang farmasi klinik harus seorang apoteker
  • 7. ELEMEN PENILAIAN : 1) Tersedia Visi, Misi dan Tujuan Klinik yang ditetapkan pihak yang berwenang (R,D,W) 2) Tersedia Struktur Organisasi Klinik yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang (R,D,W) 3) Tersedia uraian tugas, tanggung jawab, wewenang yang ditetapkan (D,W) SK Visi, misi, tujuan klinik Visi misi diketahui publik (dipasang di area yang dapat diakses publik) SK Struktur organisasi klinik yang ditetapkan oleh pemilik. Bagan struktur orgnisasi klinik Uraian tugas, tanggung jawab, wewenang sebagai lampiran dari struktur organisasi klinik R R D SK SK PMK 14/2021 hal. 741 sd 742 Struktur Organisasi a) Struktur organisasi Klinik paling sedikit terdiri dari penanggung jawab Klinik yang juga merupakan pimpinan Klinik, penanggung jawab kegawatdaruratan, dan penanggung jawab kefarmasian.
  • 8. TKK 2 TATA KELOLA SDM Maksud dan Tujuan •Ada Analisa beban kerja •Staf dan Penanggung Jawab harus sesuai KOMPETENSI •Terdokumentasi data SDM di File Kepegawaian Rata2 tiap pasien dibutuhkan 15 menit; 7 menit untuk anamnesa dan 7 menit untuk pemeriksaan
  • 9. ELEMEN PENILAIAN 1. Pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan tenaga dilakukan sesuai dengan jumlah dan jenis kebutuhan layanan (D,W) 2. Tersedia file kepegawaian seluruh SDM yang diperbaharui secara berkala (D,W) 3. Kinerja SDM dievaluasi secara berkala (R,D,W)
  • 10. ELEMEN PENILAIAN 1. Pemenuhan kebutuhan dan ketersediaan tenaga dilakukan sesuai dengan jumlah dan jenis kebutuhan layanan (D,W) 2. Tersedia file kepegawaian seluruh SDM yang diperbaharui secara berkala (D,W) 3. Kinerja SDM dievaluasi secara berkala (R,D,W) Hasil analisis kebutuhan tenaga, rencana kebutuhan tenaga, bukti- bukti upaya pemenuhan kebutuhan tenaga sesuai jumlah, jenis, dan kompetensi D Penanggung jawab klinik, pengelola SDM: proses perencanaan kebutuhan tenaga dan pemenuhannya W Kelengkapan file kepegawaian untuk tiap pegawai meliputi a sd f : ijasah, STR, SIP, Uraian Tgas, Penilaian kinerja, sertifikat pelatihan, rincian kompetensi dan bukti perbaharuannya (tidak ada yang kadaluwarsa) D Regulasi penentuan waktu evaluasi kinerja R Bukti pelaksanaan evalusi kinerja pegawai sesuai dengan regulasi, penilaian kinerja mengacu ke uraian tugas, uaraian tugas mengacu ke kewenangan kompetensi D
  • 11. Usulan kebutuhan tenaga berdasarkan analisis kebutuhan tenaga dan peta kompetensi Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis jabatan dan analisis beban kerja (D, W) Peta jabatan adalah susunan nama dan tingkat Jabatan Struktural dan Fungsional yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat paling rendah sampai dengan yang tinggi. D Analisa Kebutuhan SDM bddr : 1. Jenis Layanan 2. Analisa Beban Kerja
  • 12. TKK 3 FASILITAS & KESELAMATAN Maksud dan Tujuan Klinik Memiliki Mekanisme: • Keselamatan dan Keamanan • Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3 • Penanggulangan Bencana • Sistem proteksi kebakaran • Peralatan medis • Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi • Sampah domestik dan limbah
  • 13. 2 MANAJEMEN INVENTARISASI, PENGELOLAAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN B3 DAN LIMBAH B3 3. PROGRAM TANGGAP DARURAT BENCANA 1. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN 4. . PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN 6. PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILISASI 5. PROGRAM KETERSEDIAAN ALAT KESEHATAN 7. Sampah Domestik dan Air Limbah TKK 3. STANDAR FASILITAS dan KEAMANAN STANDAR TKK 3 : Klinik harus menyediakan fasilitas yang aman,berfungsi dan suportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung. Klinik juga harus menyediakna peralatan kesehatansesuai peraturan perundang-undangan TKK 3 FASILITAS & KESELAMATAN
  • 14. KERANGKA ISI PROGRAM FASILITAS dan KEAMANAN 1.Pendahuluan 2.Latar belakang 3.Tujuan umum dan khusus 4.Kegiatan pokok & Rincian Kegiatan a) Keselamatan dan Keamanan b) Bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3 c) Penanggulangan Bencana d) Sistem proteksi kebakaran e) Peralatan medis f) Sistem utilitas meliputi listrik, air dan gas medis serta sarana sanitasi g) Sampah domestik dan limbah 5.Cara melaksanakan kegiatan 6.Sasaran 7.Jadwal pelaksanaan kegiatan 8.Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya --> Ketentuan Review Progra m 9.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan R
  • 15. ELEMEN PENILAIAN 1. Tersedia bukti perizinan sesuai ketentuan perundang- undangan (D) 2. Ditetapkan penanggung jawab fasilitas dalam tata kelola fasilitas dan keamanan (D) 3. Ada program manajemen fasilitas yg meliputi a sd g (D) 4. Tersedia daftar inventaris dan bukti pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik (D,O) 5. Tersedia bukti pelaksanaan pengamanan dan pengawasan akses keluar masuk fasyankes (D,O)
  • 16. ELEMEN PENILAIAN (lanjutan TKK 3) 6. Tersedia bukti pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3 sesuai peraturan perundang-undangan (D,O) 7. Tersedia bukti pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air limbah sesuai peraturan perundang-undangan (D,O) 8. Tersedia APAR dan bukti pemeliharaan APAR (D,O) 9. Tersedia penanda jalur dan jalur evakuasi yang jelas (O) 10. Tersedia bukti larangan merokok (D,O) 11. Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi peralatan medis dan bukti izin bapeten untuk yang memiliki pelayanan radiologi (D,W,O)
  • 17. ELEMEN PENILAIAN 1. Tersedia bukti perizinan sesuai ketentuan perundang-undangan (D) 2. Ditetapkan penanggung jawab fasilitas dalam tata kelola fasilitas dan keamanan (D) 3. Ada program manajemen fasilitas yg meliputi a sd g (R, D) 4. Tersedia daftar inventaris dan bukti pemeliharaan sarana yang tersedia di klinik (D,O) 5. Tersedia bukti pelaksanaan pengamanan dan pengawasan akses keluar masuk fasyankes (D,O) Daftar perijinan, lampiran perijinan sesuai dengan daftar (Izin operasional, izin pembuangan limbah cair, izin TPS B3,ijin transporter B3, ijin lift bila ada, dsb yang masih berlaku) D SK petugas lenngkap dengan uraian tugasnya yang diberi tanggung jawab untuk mengelola fasilitas dan keamanan R Program MFK disahkan oleh penanggung jawab klinik yang berlaku (sesuai tahun berjalan) meliputi a sampai g. R Perencanaan program MFK yang meliputi a sd g D Daftar inventaris klinik bergerak, tetap, alkes non alkes, jadwal pemeliharaan, dokumen pelaksanaan pemeliharaan. D kondisi sarana dan pemeliharaannya O Daftar tempat berisiko keamanan. Dokumen bukti dilakukan pengamanan dan pengawasan akses fasyankes: contoh presensi petugas sekurity, jadwal jaga petugas sekurity, laporan dinas security, SPO serah terima bayi kepada orang tua. D
  • 18. ELEMEN PENILAIAN (lanjutan TKK 3) 6. Tersedia bukti pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah B3 sesuai peraturan perundang- undangan (D,O) 7. Tersedia bukti pengelolaan sampah domestik serta pengelolaan air limbah sesuai peraturan perundang- undangan (D,O) 8. Tersedia APAR dan bukti pemeliharaan APAR (D,O) 9. Tersedia penanda jalur dan jalur evakuasi yang jelas (O) 10.Tersedia bukti larangan merokok (D,O) 11. Tersedia daftar inventaris, bukti pemeliharaan dan bukti kalibrasi peralatan medis dan bukti izin bapeten untuk yang memiliki pelayanan radiologi (D,W,O) Daftar B3, ketersediaan MSDS (Material Safety Data Sheet/ Lembar Data Keselamatan Bahan) di tempat B3, Daftar limbah B3 yang dihasilkan, MOU dengan pihak ketiga transporter maupun pengelola limbah, manifest pengambilan limbah oleh pihak ketiga, hasil lab pemeriksaan air IPAL, alur pembuangan limbah cair dan padat hasil tindakan D TPS domestik, MOU sampah domestik D Daftar dan peta penempatan APAR sesuai ketentuan bukti pemeliharaan APAR D O Kondisi dan penempatan APAR di klinik (tinggi dan berat dibandingkan luas area), Exp Date, kelengkapan pin dll Ketersediaan jalur evakuasi dan penanda sesuai regulasi, titik kumpul O SK larangan merokok Bukti pengumuman larangan merokok R Daftar inventaris seluruh peralatan medis, jadwal pemeriksaan, pemeliharaan, uji fungsi berikut bukti pemeriksaan, pemeliharaan, uji fungsi, bukti kalibrasi, bukti izin peralatan radiologi (jika memiliki pelayanan radiologi) D
  • 19. TKK 4 TATA KELOLA KERJA SAMA Maksud dan Tujuan • Klinik dapat melakukan kerja sama sama melalui kontrak klinis dan kontrak manajemen • Kontrak klinis adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan individu staf medis dalam bentuk pakta integritas atau dengan fasilitas kesehatan lainnya. • Kontrak manajemen adalah perjanjian kerja sama antara klinik dengan badan hukum dalam penyediaan alat kesehatan dan pelayanan non klinis.
  • 20. ELEMEN PENILAIAN 1. Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang jelas 2. Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang melakukan kerjasama 3. Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap pemenuhan indikator kinerja yang tercantum dalam kontrak
  • 21. ELEMEN PENILAIAN 1. Ada dokumen kontrak atau perjanjian kerja sama yang jelas 2. Dokumen kontrak memiliki indikator kinerja pihak yang melakukan kerjasama 3. Ada bukti monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut terhadap pemenuhan indikator kinerja yang tercantum dalam kontrak Daftar seluruh kontrak manajemen dan kontrak klinis. Dokumen seluruh kontrak manajemen dan klinis seusai daftar identifikasi atau PKS jika ada kerjasama dengan pihak ketiga D Dokumen kontrak berisi indikator kinerja pihak ketiga. D Dokumen bukti pengukuran indikator kontrak ( bukti monitoing), bukti analisis dan hasil analisis digunakan sebagai evaluasi kerjasama terhadap pihak ketiga sesuai dengan dokumen kontrak D Penanggung jawab klinik: monitoring dan evaluasi terhaap kinerja pihak ketiga W
  • 22. PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) Gambaran Umum Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. 1. Seluruh stakeholder terlibat dalam upaya PMKP 2. Pengukuran Indikator Mutu 3. Pelaporan IKP 4. PPI 5. Penerapan SKP
  • 23. PMKP 1 UPAYA PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN Maksud dan Tujuan Klinik memiliki upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang meliputi: 1. Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu klinik 2. Pelaporan insiden keselamatan pasien 3. Pelaporan indikator mutu klinik 4. Penerapan manajemen risiko terintegrasi dengan mencakup pelaksanaan proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan membuat daftar risiko dan melakukan mitigasi resiko
  • 25. INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK..?? INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS INDIKATOR MUTU UNIT PELAYANAN INDIKATOR MUTU TTG PPI INDIKATOR NASIONAL MUTU KLINIK..?? INDIKATOR MUTU PELAYANAN Masalah yg terjadi di masing2 Unit pelayanan Puskesmas INDIKATOR MUTU PRIORITAS KLINIK (IMPK) Indikator mutu yang diprioritaskan berdasarkan permasalahan di KLINIK INDIKATOR MUTU TERKAIT PPI dan SKP Penerapan Kewaspadaan Isolasi Dan Enam SKP INDIKATOR MUTU KLINIK Secara Nasional menerapkan program perbaikan mutu KLINIK dan KP. dipengaruhi oleh: • Prioritas NASIONAL;
  • 26. Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa menyebutkan satuan pengukuran. Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data, analisis situasi. Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated) Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu DO Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan Tipe Indikator Input, Proses, Output, Outcome Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan Numerator Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki karakteristik tertentu Denumerator Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai PROFIL INDIKATOR
  • 27. PROFIL INDIKATOR Kriteria Inklusi, Eksklusi Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator Desain Pengumpulan Data Retrospektif , Survei harian Sumber Data Asal data yang diukur (Data Primer, Data Sekunder) Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi refresentatif. Menyesuaikan kaidah statistik. Frekuensi Pengumpulan Data Kekerapan pengumpulan data. Periode Pelaporan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melaporkan data Periode Analisa Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis data Penyajian Data Cara menampilkan data Instrumen Pengambilan Data Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data. Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengakomodir upaya pencapaian target yang ditetapkan.
  • 28. MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan, dan pelaporan Risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola Risiko dan potensinya
  • 29. MASALAH VS RISIKO Harus segera ditangani, Sedang/Sudah Terjadi,Korektif Potensi terjadi, Ada waktu untuk ditangani, Preventif RISIKO MASALAH
  • 30. RUANG LINGKUP RISIKO Asuhan Pasien Staf Medis/Keperawatan Bangunan/Sarana & Prasarana Lingkungan Keuangan
  • 31. Patient Care Related Risks Clinical Staff Related Risks Non Clinical Staff Related Risk Facility Related Risks Financial Risks Other Risks
  • 32. METODA PENILAIAN RISIKO • Risk Matrix Grading • Root Cause Analysis (RCA) • Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) • Hazard Vurnerability Assesment (HVA) • Infection Control Risk Assesment (ICRA) • Hospital Safety Index (HSI)
  • 34. CONTOH REGISTER RISIKO KLINIS KLINIK JAYA MAKMUR No Kegiatan Tujuan Kegiatan Kode Risiko Pernyataan Risiko Sebab UC/C Dampak 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Pengelolaan SDM Keperawatan Menjamin terpenuhinya kebutuhan SDM Keperawatan untuk menjamin terlaksananya pelayanan keperawatan yang baik sesuai dengan analisa beban kerja X.1.2.NCR1/2021 Tenaga keperawatan belum terpenuhi sesuai dengan analisis beban kerja - Keterlambatan pengajuan pengadaan pegawai - Jumlah ajuan tenaga yang di setujui KEMKES tidak sesuai dengan ABK UC beban kerja perawat meningkat 2 Pemberian pelayanan Keperawatan Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar dan mengatasi dampak yang diakibatkan oleh penyakit. X.1.2.CR1/2021 Pemberian asuhan tidak sesuai standar -Kompetensi perawat tidak sesuai C Lama perawatan memanjang 3 Pengelolaan sarana dan prasarana keperawatan Menjamin tersedianya peralatan yang menunjang terlaksananya asuhan pelayanan keperawatan yang baik. X.1.2.NCR2/2021 peralatan yang tersedia kurang memadai - Usulan pengadaan belum teralisasi - sarana yang tersedia rusak C - Pemberian pelayanan keperawatan terhambat. 4 Pengendalian infeksi daerah operasi (IKU 7) Menurunkan angka kejadian infeksi daerah operasi X.1.2.CR2/2021 Terjadinya infeksi daerah operasi pada pasien post operasi 1. persiapan operasi tidak sesuai standar 2. tidak disiplin dalam melaksanakan teknik aseptik kamar bedah 3. kamar operasi tidak steril 4. perawatan luka tidak tepat C 1. Potensial komplain 2. LOS Memanjang 3. Tuntutan Hukum 5 Penanganan Kasus Rujukan Maternal Near Miss (IKU 2) Menurunkan angka kematian ibu X.1.2.CR3/2021 ketidaktepatan dalam penanganan kasus rujukan maternal near miss 1. kompetensi dalam menangani kasus maternal near miss kurang 2. fasilitas yang diperlukan dalam penaganan kasus rujukan maternal nearmiss belum lengkap C 1.Angka kematian ibu meningkat. 6 Pelayanan antepartum, intra partum, dan post partum (IKU 3) Menurunkan angka kematian neonatal dini X.1.2.CR4/2021 ketidaktepatan pelayanan antepartum, intra partum, dan post partum 1. kompetensi dalam menangani kasus ante, intra dan post partum kurang C 1. Angka kematian neonatal meningkat.
  • 35. PERTAMA DAN UTAMA ; JANGAN MENCEDERAI PASIEN PATIENT SAFETY HIPPOCRATES’S TENET – (460-335 BC) PRIMUM, NON NOCERE FIRST, DO NO HARM
  • 36. TUJUAN KESELAMATAN PASIEN Meningkatkan mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
  • 37. Standar Keselamatan Pasien Sumber daya 7 Langkah Keselamatan Pasien Manajemen Risiko Sasaran Keselamatan Pasien SISTEM KESELAMATAN PASIEN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
  • 39. SASARAN KESELAMATAN PASIEN PMK 11 Tahun 2017 Pasal 5 ayat 5
  • 40. No Sasaran keselamatan pasien Indikator (contoh) 1 Identifikasi pasien dengan benar Kepatuhan memasang gelang identitas Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat memberikan obat/tindakan 2 Komunikasi efektif dalam pelayanan Kepatuhan pelaksanaan SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) dan TBK (Tulis, Baca, Konfirmasi) 3 Keamanan obat yang perlu diwaspadai Penataan obat LASA dan High Alert di apotik dan gudang obat. Kepatuhan melakukan telaah resep dan telaah pemberian obat 4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar Kepatuhan penandaan sisi operasi, compliance rate pada prosedur- prosedur kritis 5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan Kepatuhan melakukan hand hygiene 6 Mengurangi risik cedera pasien akibat terjatuh Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan rawat jalan Kepatuhan pemasangan gelang kuning pasien dengan risiko jatuh
  • 41. INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP) Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut Insiden, adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada Pasien. Pasien • kejadian yg tidak disengaja & • kondisi • mengakibatkan atau • berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah DEFINISI Commission vs Ommission error
  • 42. 2. TYPE OF INCIDENT 1- “KONDISI POTENSIAL CIDERA – KPC “ (A reportable circumstance / SITUASI ATAU KONDISI YANG PERLU DILAPORKAN ) : ADALAH SUATU SITUASI / KONDISI YANG SANGAT BERPOTENSI UNTUK MENIMBULKAN CIDERA, TETAPI BELUM TERJADI INSIDEN CONTOH : - ICU YANG SANGAT SIBUK TETAPI JUMLAH PERSONIL SELALU KURANG / UNDERSTAFFED - PENEMPATAN DEFIBRILLATOR DI IGD TERNYATA DIKETAHUI BAHWA ALAT TERSEBUT RUSAK, WALAUPUN BELUM DIPERLUKAN. 2 – “KEJADIAN NYARIS CIDERA – KNC“ ( A near miss ) : ADALAH TERJADINYA INSIDEN YANG BELUM SAMPAI TERPAPAR / TERKENA PASIEN. CONTOH : - UNIT TRANSFUSI DARAH SUDAH TERPASANG PADA PASIEN YANG SALAH, TETAPI KESALAHAN TERSEBUT SEGERA DIKETAHUI SEBELUM TRANSFUSI DIMULAI. 3 – “KEJADIAN TIDAK CIDERA – KTC” (A no harm incident ) : ADALAH SUATU INSIDEN YANG SUDAH TERPAPAR KE PASIEN TETAPI TIDAK TIMBUL CIDERA. CONTOH : - DARAH TRANSFUSI YANG SALAH SUDAH DIALIRKAN TETAPI TIDAK TIMBUL GEJALA INKOMPATIBILITAS. 4 – “KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN” ( A harmful incident / adverse event) : ADALAH INSIDEN YANG MENGAKIBATKAN CIDERA PADA PASIEN. CONTOH : TRANSFUSI YANG SALAH MENGAKIBATKAN PASIEN MENINGGAL KARENA REAKSI HEMOLYSIS.
  • 43. INSIDEN KESELAMATAN PASIEN PMK 11 Tahun 2017 Pasal 14
  • 44.
  • 45. VALIDASI DAN ANALISIS DARI DATA PENILAIAN SENTINEL KNC KTD RCA INVESTIGASI SEDERHANA MERAH & KUNING RISK GRADING BIRU & HIJAU 45
  • 46. Hasil Grading Akan Menentukan Bentuk Investigasi Dan Analisa Yang Akan Dilakukan
  • 47. PEMILIK KLINIK PENANGGUNG JAWAB KLINIK PENANGGUNG JAWAB MUTU Koordinator Mutu Koordinator PPI Koordinator K3 Koordinator Keselamatan Pasien Koordinator Manajemen Risiko menunjuk Laporan hasil kegiatan program PMKP dapat dibantu TIM MUTU
  • 48. Sentinel KTD PENANGGUNG JAWAB KLINIK Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) KTC KNC KPC Dilaporkan paling lambat 2x24 jam Koordinator Pelayanan Sentinel KTD ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI KLINIK Laporan internal Laporan eksternal Penanggung Jawab atau Tim Mutu Alur pelaporan 2 1 3 PEMILIK KLINIK Diberitahukan kurang 1 jam Diberitahukan kurang 1 jam Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota Alur pemberitahuan sentinel Aplikasi Laporan IKP di Klinik *) Laporan eksternal adalah laporan yang sudah selesai diinvestigasi di Klinik. Investigasi komprehensif RCA dilakukan maksimal 45 hari. Laporan eksternal dilakukan dalam kesempatan pertama sesudah selesai investigasi. 4 3 4 1 2 5 Selain dilaporkan, sentinel juga diberitahukan secara lisan dalam waktu <1 jam.
  • 49. ELEMEN PENILAIAN 1. Penanggung jawab klinik menetapkan penanggung jawab program mutu (R,D) 2. Ada indikator mutu layanan yang diukur, dievaluasi, Analisa dan tindak lanjut serta dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan pemilik (R,D,W) 3. Insiden keselamatan pasien dilaporkan dan dilakukan investigasi sesuai dengan ketentuan(D,W) 4) Ada daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan dilakukan pengendalian resiko (D,W) 5) Ada bukti klinik telah melakukan dan menindaklanjuti failure mode effect analysis setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan (D,W) SK Penanggung Jawab atau Tim Mutu R SK penetapan indikator mutu R Bukti pengumpulan data, analisis, dan tindak lanjut terhadap indikator mutu. Bukti laporan kepada Penanggung Jawab Klinik dan pemilik D Bukti pelaporan IKP, Bukti dilakukan investigasi D Register risiko klinik dan Non klinik D Bukti pelaksanaan FMEA D PMKP 1
  • 50. PMKP 2 PENERAPAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN Maksud dan Tujuan • Sasaran Keselamatan Pasien merupakan bagian utama dari upaya keselamatan pasien. • Penerapan SKP dan pelayanan dan asuhan pasien di klinik bertujuan agar klinik memperhatikan aspek aspek strategis dalam pelayanan yang bisa memberikan pengaruh kepada keselamatan pasien.
  • 51.  Sasaran Keselamatan Pasien Di Klinik Meliputi : 1. Identifikasi pasien 2. Pelaksanaan Komunikasi Efektif 3. Meningkatnya Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medication) 4. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien yang menjalani tindakan dan prosedur. 5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan 6. Mengurangi resiko cedera karena pasien jatuh
  • 52. ELEMEN PENILAIAN 1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intevensi kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (D,O,W) 2. Ada bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di RM pasien (D,W) 3. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi (D,O) 4. Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi layanan yang akan melakukan Tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang didokumentasikan di RM pasien (D,W)
  • 53. ELEMEN PENILAIAN 1. Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum intevensi kepada pasien sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (D,O,W) 2. Ada bukti pelaksanaan komunikasi efektif yang didokumentasikan di RM pasien (D,W) 3. Tersedia bukti pengelolaan keamanan obat resiko tinggi (D,O) 4. Penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi layanan yang akan melakukan Tindakan sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan yang didokumentasikan di RM pasien (D,W) PMKP 2 Regulasi dan SOP yang mencakup penerapan SKP 1 s.d SKP 6 R Proses pelaksanaan identifikasi pasien W Penanggung Jawab Klinik, dokter, perawat, PPA petugas pendaftaran: proses identfikasi pasien O Dokumentasi komunikasi efektif pada waktu operan, transfer, rujukan, pelaporan dan menerima perintah (SBAR-TBK), bukti pelaporan hasil lab kritis D Penyimpanan dan pelabelan obat risiko tinggi (high alert) D Bukti penandaan sisi operasi/tindakan invasif oleh yang akan melakukan tindakan, bukti pelaksanaan surgical safety checklist, bukti dokumentasi dalam rekam medis D Dokter, dokter gigi: proses penandaan sisi operasi, proses penggunaan surgical safety check list pada tindakan operasi/tindakan invasif W
  • 54. 5. Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety Checklist yang didokumentasikan di RM pasien (D,W) 6. Ada media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO (D,O) 7. Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera karena jatuh (R) 8. Ada bukti implementasi langkah-langkah pencegahan pasien jatuh (D,W,O) PMKP 2 Dokumen penandaan sisi operasi/proses penggunaan surgical safety check list pada tindakan operasi/tindakan invasif Dokter, dokter gigi: proses penandaan sisi operasi, proses penggunaan surgical safety check list pada tindakan operasi/tindakan invasif D W media informasi penerapan kebersihan tangan sesuai ketentuan WHO D SOP yang ditetapkan klinik dalam mencegah pasien cedera karena jatuh R Upaya-upaya yang dilakukan mulai dari asesmen jatuh sampai dengan upaya untuk mencegah pasien jatuh (tersedia kursi roda, penandaan pita kuning) D
  • 55.
  • 56. Asesmen risiko “jatuh” pada pasien rawat inap Patients should be assessd for their fall risk :  On admission to the facility  On any transfer from one unit to another within the facility  Following a fall  On a reguler interval such as monthly, biweekly or daily Assessment tools :  MORSE FALL RISK ASSESSMENT  HENDREICH FALL RISK ASSESSMENT KAPAN Pasien Sebaiknya Di Assess Risiko Jatuh :??  Saat pendaftaran  Saat transfer dari unit satu ke unit lain  Setelah pasien jatuh  Regular interval. Bulanan, dua mingguan atau harian Tools asesmen: • MORSE FALL RISK ASSESSMENT • HENREICH FALL RISK ASSESSMENT Reduksi Risiko Pasien Cedera Dari Jatuh
  • 57. PMKP 3 PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI Maksud dan Tujuan • PPI faktor penting dalam mendukung upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien klinik. • Klinik menyusun dan melaksanakan program PPI sesuai dengan pelayanan dan resiko infeksi yang ada mencakup: • Kewaspadaan isolasi • Kewaspadaan transmisi
  • 58. PPI dilaksanakan melalui penerapan: prinsip kewaspadaan standar dan berdasarkan transmisi; penggunaan antimikroba secara bijak; dan bundles.
  • 59. 1.KEWASPADAAN STANDARD : • Kebersihan Tangan • Penggunaan APD • Dekontaminasi Dan Sterilisasi Peralatan Perawatan Pasien • Pengendalian Lingkungan • Pengelolaan Limbah • Penatalaksanaan Linen • Perlindungan Kesehatan Petugas • Penempatan Pasien • Etika Batuk Dan Bersin • Praktik Menyuntik Yang Aman • Praktik Lumbal Pungsi Yang Aman (Jika Ada Di Klinik Utama)
  • 60. 2.KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI yaitu : • Kewaspadaan Transmisi Kontak • Kewaspadaan Transmisi Droplet • Kewaspadaan Transmisi Udara (airbone) 3.BUNDLES 4.SURVEILANS 5.PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 6.PENGGUNAAN ANTI MICROBA YANG BIJAK
  • 61. 1. Pendahuluan 2. Latar belakang 3. Tujuan umum & khusus 4. Kegiatan pokok & rincian kegiatan 5. Cara melaksanakan kegiatan 6. Sasaran 7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya 9. Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan KARS-LUWI-5 MEI 2018 61 SISTIMATIKA PROGRAM
  • 62. HH APD Limbah Lingkungan Peralatan Perawatan Ps Penanganan Linen Kes. Karyawan Penempatan Pasien Etika batuk Penyuntikan yang aman Praktil lumbal punksi Airborne Droplet Contact Menerapkan Bundles of HAIs Audit ICRA IPCN Komite PPI Tim PPI IPCN PPRA HAIs VAP,IADP ILO,ISK PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
  • 63. Alur Pasien Penyakit Infeksi Berdasar Cara Transmisi Penyakit Infeksi berdasar cara transmisi infeksi Penegakan diagnosis denganpemeriksaan laboratorium,Radiologi Penempatan pasien Transmisikontak Transmisidroplet Transmisiairborne/udara Kamar tersendiri,atau Kohorting dalam ruangan Ditempatkan pojok dengan Skrem dan tanda Dipintu kamar diberi tanda transmisiinfeksi cara kontak APD petugas : sarung tangan, gaun Kamar tersendiri,atau Kohorting dalam ruangan. Dengan jarak antar TT > 1 m Dipintu kamar diberi tanda Infeksi cara droplet APD Petugas :masker bedah,gaun,sarung tangan Kamar tersendiridengan tekanan negatif,atau natural ventilasi kombinasi mekanikal dengan pertukaran udara > 12x/jam Kohorting dalam ruangan Dipintu kamar diberi tanda APD Petugas: respirator partikulat APD pasien: masker edah
  • 64. Alat Pelindung Diri 0 Ukur risiko yang akan dihadapi---.> pilih APD yang sesuai sebelum melakukan tindakan 0 Pilih sesuai cara transmisi infeksi pada pasien 0 Cara transmisi Kontak : sarung tangan & gaun Droplet : pelindung mata & masker wajah Airborne: respirator N95,pengaturan ventilasi udara
  • 65.
  • 66.
  • 67.
  • 68. ELEMEN PENILAIAN 1. Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur PPI di klinik (R) 2. Ditetapkan program PPI di klinik (R,D) 3. Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab melaksanakan, monitoring, mengevaluasi implementasi PPI di klinik serta melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala dan terdokumentasi (D,W,O) 4. Tersedia bukti sarana kebersihan tangan dan staf klinik mampu mempraktekkan Langkah-Langkah kebersihan tangan (O,W,S) 5. Tersedia bukti pelaksanaan program PPI di klinik (D,O)
  • 69. ELEMEN PENILAIAN 1. Klinik menetapkan kebijakan dan prosedur PPI di klinik (R) 2. Ditetapkan program PPI di klinik (R,D) 3. Ada petugas yang kompeten yang bertanggung jawab melaksanakan, monitoring, mengevaluasi implementasi PPI di klinik serta melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala dan terdokumentasi (D,W,O) 4. Tersedia bukti sarana kebersihan tangan dan staf klinik mampu mempraktekkan Langkah-Langkah kebersihan tangan (O,W,S) 5. Tersedia bukti pelaksanaan program PPI di klinik (D,O) PMKP 2 Regulasi tentang PPI (dapat berupa kebijakan dengan lampiran pedoman PPI di Klinik) R program PPI yang meliputi point 1 s.d 5 dalam maksud dan tujuan, dan SOP tentang progam PPI di klinik R SK penanggung jawab PPI R Dokumen pelaksanaan program PPI dan monitoring, serta evaluasi implementasi PPI di klinik, dan melakukan edukasi dan sosialisasi secara berkala D Proses pelaksanaan kebersihan tangan oleh pegawai klinik sesuai dengan langkah, dan 5 momen, ketersediaan sarana kebersihan tangan yang lengkap O W Dokumen bukti pelaksanaan program PPI di klinik D
  • 70. APA YANG HARUS DISIAPKAN OLEH KLINIK…  Periksa Kembali Semua Perizinan  Komposisi Dan Ketersediaan SDM  Sesuaikan Pelayanan Dengan Regulasi Pemerintah  Sediakan Form Catatan Ataupun Isian Pasien  Periksa Kembali Tentang Fasilitas Dan Keamanan  Komitmen Untuk Mutu Dan Keselamatan