Dokumen tersebut membahas proses desain layout mulai dari perencanaan konsep, penentuan elemen visual, hingga produksi layout. Tahapan utama meliputi pembuatan creative brief, thumbnails, penggunaan perangkat lunak desain, dan finalisasi layout dengan mengupload atau mencetak hasil desain. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai elemen visual pada layout seperti tipografi, foto, garis, serta prinsip-prinsip desain seperti urutan, pen
1. DESAIN
LAYOUT
MEDIA
CETAK
&
MEDIA
DIGITAL
Happy
Yugo
Prasetiya,
S.Sn
Proses
Desain
Layout
• Konsep
Desain
Dalam
proses
desain
terdapat
proses
awal
yang
harus
dihadapi
oleh
desainer
sebelum
memulai
yakni
creative
brief.
Ini
merupakan
landasan
untuk
mema-‐tangkan
konsep
sebuah
desain
layout.
Sering
kali
seorang
atasan
memberi-‐kan
panduan
project
kepada
desainernya
hanya
dengan
secara
lisan,
sehing-‐ga
si
desainer
ini
harus
bisa
mengolah
apa
yang
disampaikan
atasannya
men-‐jadi
sebuah
creative
brief
sebagai
landasan
untuk
menentukan
konsep
desain.
Untuk
menentukan
konsep
desain
sebaiknya
dibuat
sebuah
creative
brief
tertulis,
yang
isinya
berupa
jawaban
atas
pertanyaan-‐pertanyaan
berikut:
1. Apa
tujuan
desain
tersebut?
2. Siapa
target
audience-‐nya?
3. Apa
pesan
yang
ingin
disampaikan?
4. Bagaimana
cara
penyampaian
pesan
tersebut?
5. Di
mana,
di
media
apa
dan
kapan
pendistribusiannya?
Untuk
memudahkan
biasanya
bisa
membuat
lembar
creative
brief
seperti
contoh
berikut:
CREATIVE
BRIEF
Date:____/____/____
Project
Name
Objectives
Target
Audience
Message
How?
Schedule
2. • Media
Ketika
akan
menyampaikan
sebuah
informasi
tentunya
kita
harus
menentukan
media
apa
yang
akan
digunakan,
penentuan
media
ini
tentunya
lebih
baik
lagi
jika
memiliki
dasar
konsep
yang
telah
dibuat
sebelumnya.
Sehingga
bisa
tepat
sasaran
dengan
target
audience
yang
ingin
diraih.
Jika
ini
adalah
termasuk
media
cetak,
media
cetak
seperti
apa
yang
ingin
dibuat.
Mulai
dari
majalah,
surat
kabar,
buletin,
tabloid,
dan
lainnya.
Setiap
media
tersebut
memiliki
spesifikasi
yang
berbeda,
majalah
dan
surat
kabar
tidak
bisa
disamakan
karena
dua
media
ini
sangat
berbeda
meskipun
sama-‐sama
dari
jenis
media
cetak.
Begitu
pula
untuk
media
digital,
untuk
ukuran
halaman
web
terdapat
berbagai
ukuran.
Tentukan
website
tersebut
akan
diakses
menggu-‐nakan
perangkat
komputer
atau
mobile
phone,
atau
bisa
diakses
oleh
keduanya.
• Thumbnails
Thumbnails
adalah
sketsa
layout
dalam
bentuk
mini.
Berguna
sebagai
perencanaan
awal
penempatan
elemen-‐elemen
layout
untuk
setiap
halaman.
Sebaiknya
dalam
membuat
thumbnails
cukup
dengan
meng-‐gunakan
pensil
dan
kertas
dahulu.
• Software
Computer
Ada
beberapa
pilihan
software
desain
yang
bisa
digunakan
baik
itu
untuk
software
berlisensi
maupun
freeware
software,
seperti
InDesign,
PageMaker,
Photoshop,
FreeHand,
Illustrator,
Dreamweaver,
dan
CorelDraw
untuk
software
berlisensi.
Freeware
software
antara
lain
Gimp,
Inkspace,
dan
Serif
PagePlus.
Tentunya
penggunaan
software
ini
menyesuaikan
kebutuhan
anda,
dan
setiap
software
tersebut
me-‐miliki
fungsi
yang
berbeda
tapi
bisa
saling
mendukung.
Contohnya
pada
PageMaker,
ketika
hendak
menambahkan
image
atau
gambar
kita
akan
kesusahan
saat
harus
mengedit
gambar
tersebut,
dibutuh-‐kan
software
pendukung
editing
gambar
berupa
Photoshop.
Sehingga
ada
kemungkinan
dalam
proses
desain
layout
tersebut
anda
mem-‐butuhkan
3
atau
4
software
yang
berbeda.
Proses
eksekusi
desain
di
komputer
ini
akan
terasa
lebih
mudah
dan
terarah
saat
konsep
dan
thumbnails
sudah
ditentukan
sebagai
3. pan-‐duan
sejak
awal.
Dengan
begitu
kesalahan
dalam
proses
desain
di
komputer
bisa
diminimalisir.
• Upload
dan
Cetak
Tahap
akhir
dari
sekian
proses
yakni
meng-‐upload
ataupun
mencetak
media
informasi
yang
telah
dibuat.
Dalam
media
cetak
review
hasil
desain
sangat
perlu
dilakukan
untuk
menghindari
berbagai
kesalahan
yang
masih
tersisa.
Bagaimanapun
untuk
review
tidak
cukup
dalam
bentuk
digital,
dibutuhkan
proving
dari
media
cetak
tersebut
secara
tangible.
Karena
hasil
yang
tangible
insting
pengoreksian
manusia
lebih
peka
dibandingkan
bentuk
digital.
Sedangkan
untuk
proses
digital
lebih
simpel
dan
cepat
dalam
prosesnya.
Hanya
dengan
membutuhkan
hosting
server
website
bisa
langsung
di-‐upload
tanpa
harus
mengeluarkan
biaya
yang
tinggi.
4. Elemen
Layout
Tipografi
Peranan
tipografi
dalam
desain
layout
menjad
salah
satu
faktor
terpenting,
tipografi
merupakan
suatu
bentuk
ilmu
yang
mempelajari
tentang
peng-‐gunaan,
pemanfaatan,
dan
pengaturan
teks.
Jenis
pemilihan
font,
pengaturan
paragraf,
jarak
antar
huruf,
&
spasi
jika
tidak
diatur
sebaik
mungkin
akan
mengganggu
kenyamanan
membaca
bagi
audience.
Pemilihan
jenis
huruf
perlu
diperhatikan,
setiap
jenis
huruf
yang
lebih
populer
disebut
dengan
font
memiliki
karakteristik
yang
berbeda
baik
fisik
maupun
psikis
bagi
pembaca.
Sesuaikanlah
dengan
konsep
dan
target
audience
yang
ada.
Bentuk
huruf
dibawah
ini
termasuk
dalam
jenis
Serif,
jenis
huruf
yang
memiliki
kait
di
setiap
ujungnya.
Serif
tersebut
memiliki
fungsi
tersendiri,
tidak
hanya
sekedar
memunculkan
kesan
formal
dari
bentuknya.
Akan
tetapi
dengan
adanya
kait
tersebut
membantu
audience
untuk
membaca
lebih
cepat
informasi
yang
disajikan
berupa
paragraf
yang
padat.
Sedangkan
jenis
Sans
Serif
merupakan
jenis
huruf
yang
tidak
memiliki
kait.
Umumnya
digunakan
untuk
judul
headline,
kalimat
yang
mengandung
atensi,
jika
dalam
bentuk
paragraf
kesan
pembacaan
lebih
lambat.
5. Dua
jenis
huruf
itulah
yang
umum
digunakan
untuk
media
tertulis,
apabila
menginginkan
bentuk
huruf
dekoratif
sebaiknya
hanya
digunakan
sebatas
pada
judul,
quote,
drop
caps
ataupun
section
name.
Hindari
penggunaan
huruf
dekoratif
dalam
bodycopy.
Contoh
di
atas
menunjukkan
perbedaan
antara
paragraf
yang
tidak
ditata
dengan
paragraf
yang
sudah
ditata
dengan
rapi.
Sela-‐sela
kosong
antar
kata
yang
terlalu
melebar
jaraknya
di
beberapa
baris
kata
disebut
efek
river,
karena
polanya
yang
berbentuk
seperti
sungai.
Terlihat
sepele
tapi
bisa
mempengaruhi
intensitas
proses
membaca,
sebaiknya
hal
tersebut
dihindari
dengan
menggunakan
hypenation.
6. Foto
Kekuatan
foto
dalam
sebuah
informasi
tertulis
memberikan
penguatan
bukti
visual
yang
lebih
nyata.
Pemanfaatan
foto
juga
membuat
audience
lebih
tertarik
membaca
informasi
maupun
berita
yang
disampaikan.
Artworks
Artworks
disini
memiliki
artian
segala
jenis
karya
seni
bukan
fotografi
baik
berupa
ilustrasi,
kartun,
sktesa
atau
lainnya
yang
dibuat
secara
manual
ataupun
komputer.
Dalam
situasi
tertentu
artworks
bisa
diandalkan
sebagai
pengganti
foto.
7. Infografis
Fakta-‐fakta
dan
data
statistik
hasil
survei
maupun
penelitian
yang
disajikan
dalam
bentuk
grafik,
tabel,
diagram,
bagan,
peta,
dan
lain-‐lain.
Garis
Selain
bisa
menimbulkan
kesan
estetis
dalam
sebuah
karya
desain,
garis
juga
memiliki
fungsi
sebagai
pembatas
untuk
sebuah
topik
informasi
agar
tidak
bercampur
aduk
dengan
topik
informasi
yang
lainnya.
8. Invisible
Element/
Elemen
yang
tak
terlihat
Elemen
yang
tergolong
invisible
berfungsi
sebagai
acuan
penempatan
elemen
layout
lainnya.
Digunakan
pada
saat
komputerisasi
layout
menggunakan
software
desain.
Sesuai
dengan
namanya,
elemen
ini
hanya
terlihat
pada
saat
proses
desain
saja
ketika
proses
produksi
selesai
elemen
ini
tidak
akan
terlihat.
o Margin
Menentukan
jarak
antara
pinggir
kertas
maupun
layar
dengan
area
utama
yang
akan
diisi
oleh
elemen-‐elemen
visual.
o Grid
Grid
merupakan
alat
bantu
saat
me-‐layout.
Dengan
grid
akan
lebih
mudah
menentukan
tata
letak
elemen
visual
dan
mempertahankan
konsistensi
setiap
halamann
yang
ada.
9. Prinsip
Layout
o Squence
(Urutan)
Urutan
perhatian
pembaca,
kecenderungan
masyarakat
yang
menggunakan
bahasa
atau
tulisan
latin
membaca
dari
kiri
ke
kanan,
sehingga
alur
baca
pada
layout
didesain
oleh
kecenderungan
tersebut.
o Emphasis
(Penekanan)
Memberikan
tekanan
tertentu
pada
sebuah
halaman,
untuk
membangun
empasis
ini
adalah
dengan
kontras.
Bentuk
kontras
ini
bisa
berupa
ukuran,
posisi,
warna,
bentuk,
dan
sebagainya.
Dari
empasis
ini
bisa
menciptakan
kesan
yang
lebih
kuat
dalam
menarik
audience
untuk
membaca.
10. o Balance
(Keseimbangan)
Terdapat
dua
jenis
keseimbangan,
Simetris
dan
Asimetris.
Simetris
keseimbangannya
lebih
bisa
dibuktikan
secara
mateamatis,
sedangkan
asimetris
lebih
bersifat
optis
(kelihatannya
seimbang)
Contoh
halaman
web
yang
bersifat
simetris
Contoh
halaman
web
yang
bersifat
asimetris
o Unity
(Kesatuan)
Menciptakan
kesatuan
secara
keseluruhan,
baik
secara
fisik
berupa
bentuk
visual
maupun
nonfisik
berupa
pesan/komunikasi
yang
dibawa
dalam
konsep
desain.
Dua
halaman
website
di
atas
bersifat
unity
yang
terbentuk
oleh
ciri
visual
berupa
warna
maupun
penataan
letak.