SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 22
1 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai calon guru khususnya guru sekolah dasar, kita dituntut untuk
menguasai semua mata pelajaran di sekolah dasar. Salah satu mata pelajaran yang
wajib dikuasai adalah Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan
pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk dapat berfikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi
secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi, berkembang secara
aktif dan demokratis, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
pencaturan dunia.
Selain harus menguasai materi yang akan diajarkan, seorang guru juga harus
mengetahui Standar Kompetensi dan Kompensi Dasar apa yang harus dicapai agar
sesuai dengan tujuan diadakannya pembelajaran tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan PKn?
2. Bagaimana kurikulum PKn itu?
3. Bagaimana PKn dalam Kurikulum KTSP?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP?
2 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
5. Bagaimana contoh analisis materi PKn dalam Kurikulum KTSP?
6. Bagaimana PKn dalam Kurikulum 2013?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh berbagai tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui yang dimaksud PKn
2. Menunjukkan yang dimaksud dengan kurikulum PKn
3. Mengetahui PKn dalam Kurikulum KTSP
4. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP
5. Mengetahui materi PKn SD dalam Kurikulum KTSP
6. Mengetahui PKn dalam kurikulum 2013
3 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PKn
Pendidikan Kewarganegaraan dikenal civic education dalam konteks wacana
pendidikan untuk kewarganegaraan yang demokratis menurut konstitusi
negaranya masing-masing. Sebagaimana berkembang di berbagai belahan dunia,
tercatat adanya berbagai nomenklatuur untuk itu, yakni: “Citizenship education”
(UK), termasuk di dalamnya “civic education” (USA) atau disebut juga
pendidikan kewarganegaraan (Indonesia), atau “ta’limatul muwwatanah/at
tarbiyatul alwatoniyah (Timur Tengah) atau “educacion civicas” (Mexico), atau
“Sachunterricht” (Jerman) atau “civics” (Australia) atau “social studies” (New
Zealand) atau “Life Orientation (Afrika Selatan) atau “People and society”
(Hungary), atau “Civics and moral education” (Singapore)
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program
program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya
memanusiakan (Humanizing) dan membudayakan (Civilizing) serta
memberdayakan (empowering) manusia dalam hal ini peserta didik (diri dan
kehidupannya menjadi warganegara yang baik sebagimana tuntutan keharusan/
yuridis konstitusional bangsa/ Negara yang bersangkutan (Kosasih
djahiri,2006:9).
Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 37 dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata
pelajaran wajib untuk jenjang sekolah dasar. Dengan pernyataan ini PKn
memiliki dasar hukum yang sangat kuat dan wajib tidak saja untuk
diselenggarakan tetapi juga dikembangkan sesuai dengan tuntutan perubahan
jaman.
4 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
B. Pengertian Kurikulum PKn
Kurikulum adalah seperangkat rencana/acuan dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran
pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk memiliki kecakapan
berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif. di samping itu untuk meningkatkan
partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta membiasakan bertindak cerdas
dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan.
Kemasan kurikuler pendidikan Pancasila secara historis-kurikuler telah
mengalami pasang surut (Winataputra:2001). Dalam kurikulum sekolah sudah
dikenal, mulai dari Civics tahun 1962, Pendidikan Kewargaan Negara dan
Kewargaan Negara tahun 1968, Pendidikan Moral Pancasila tahun 1975,
Pendidikan Pencasila dan Kewarganegaraan tahun 1994, dan Pendidikan
Kewarganegaraan tahun 2003.
Sementara itu di perguruan tinggi sudah dikenal Pancasila dan Kewiraan
Nasional tahun 1960-an, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewiraan tahun
1985, dan Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2003.
Sementara itu ditetapkan pula bahwa ”Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi
yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.”
C. PKn dalam Kurikulum 2006 (KTSP)
Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai
tujuan isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
5 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
penyediaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diberlakukan Departemen
Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),
sesungguhnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK (Kurikulum
Berbasis Kompetensi) artinya kurikulum baru ini tetap memberikan tekanan pada
pengembangan kompetensi siswa.
KTSP untuk jenjang pendidikan dasar dikembangkan oleh sekolah (komite
sekolah) dengan berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan
serta panduan penyusunan kurikulum yang diterbitkan oleh BSNP.
Pengembangan KTSP berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi
sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini selaras dengan tujuan mata pelajaran
PKn.
Dalam kurikulum 2006 (KTSP) materi keilmuwan mata pelajaran Pkn
mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan nilai
(values). Sejalan dengan ide pokok mata pelajaran Pkn yang membentuk warga
negara yang ideal yaitu warga negara yang memiliki keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai sesuai
dengan konsep dan prinsip-prinsip PKn. Pada gilirannyawarga Negara yang baik
tersebut diharapkan dapat membantu terwujudnya masyarakat yang demokratis
Adapun hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan KTSP adalah
sebagai berikut:
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemempuan peserta didik
c. Perkembangan IPTEK dan Seni
d. Dinamika perkembangan global
6 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
e. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
f. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Hal-hal tersebut diatas mempunyai prinsip dan tujuan yang sama dengan mata
pelajaran PKn di sekolah dasar karena secara ideal PKn membentuk warga negara
yang memiliki wawasan berbangsa dan bernegara serta nasionalisme yang tinggi.
D. Kelebihan dan Kekurangan KTSP
1. Kelebihan Kurikulum 2006 (KTSP)
Setiap kurikulum yang diberlakukan diIndonesiamemiliki kelebihan
masing-masing tergantung pada situasi dan kondisi pada saat kurikulum
diberlakukan. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara lain :
a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan
kurikulum damasa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum
diseluruhIndonesia, tidak melihat situasi riil dilapangan, dan kurang
menghargai potensi keunggulan lokal. Untuk itulah kehadiran KTSP
diharapkan dapat memberikan jawaban yang konkrit terhadap mutu dunia
pendidikan diIndonesia. Dengan semangat otonomi itu, sekolah bersama
dengan komite sekolah dapat secara bersama-sama merumuskan kurikulum
sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi lingkungan.
b. Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin
meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.
Dengan berpijak pada panduan KTSP sekolah diberi kebebasan untuk
merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah
sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi keunggulan local yang bisa
dimunculkan oleh sekolah. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah
untuk mengembangkan mata pelajaran tertentu bagi kebutuhan siswa.
c. KTSP menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling
membutuhkan siswanya. Sebagai contoh sekolah yang berada dalam
kawasan pariwisata dapat lebih menfokuskan pada mata pelajaran bahasa
Inggris atau mata pelajaran di bidang kepariwisataan lainnya.
7 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
d. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20 persen.
Dengan diberlakukannya KTSP beban belajar siswa berkurang karena
KTSP lebih sederhana. Tetapi tetap memberikan tekanan bagi
perkembangan siswa. Alasan diadakannya pengurangan jam pelajaran ini
karena menurut pakar pendidikan anak bahwa jam pelajaran di sekolah-
sekolah selama ini terlalu banyak. Sehingga suasana yang tercipta pun
terkesan sangat formal. Akibat yang lebih jauh lagi dapat mempengaruhi
perkembangan jiwa anak. Hal ini dirasakan oleh siswa SD yang masih anak-
anak dan mereka membutuhkan waktu bermain yang cukup untuk
mengembangkan kepribadiannya secara alami.
e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya.
2. Kekurangan Kurikulum 2006 (KTSP)
Setiap kurikulum yang diberlakukan diIndonesiadisamping memiliki
Kelebihan juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan KTSP antara lain:
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
Pola penerapan KTSP terbentur pada masih minimnya kualitas guru.
Sebagian guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan
ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan KTSP. Selain itu juga
disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreatifitas guru.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap merupakan salah satu
syarat yang paling penting bagi pelaksaan KTSP. Sementara kondisi di
lapangan menunjukan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat
peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang lainnya.
3. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP secara komprehensip
baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktek pelaksaannya di
lapangan.
8 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
4. Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan
menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih
belum terlaksana secara menyeluruh.
5. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran
berdampak pada pendapatan guru.
E. Contoh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi PKn SD
Menurut KTSP 2006
Kelas I, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menerapkan hidup rukun
dalam perbedaan
1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama,
dan suku bangsa.
1.2 Memberikan contoh hidup rukun melalui
kegiatan di rumah dan di sekolah
1.3 Menerapkan hidup rukun di rumah dan di
sekolah
2. Membiasakan tertib di
rumah dan di sekolah
2.1 Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah
dan di sekolah
2.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di
sekolah
9 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
Kelas I, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Menerapkan hak anak di rumah
dan di sekolah
3.1 Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar
dengan gembira dan didengar pendapatnya
3.2 Melaksanakan hak anak di rumah dan
di sekolah
4. Menerapkan kewajiban anak di
rumah dan di sekolah
4.1 Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah
4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di
masyarakat
Kelas II, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Membiasakan hidup
bergotong royong
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling
berbagi dan tolong menolong
1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi
dan tolong menolong di rumah dan di sekolah
2. Menampilkan sikap cinta
lingkungan
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam
seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan
alam
10 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
Kelas II, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Menampilkan sikap
demokratis
3.1 Mengenal kegiatan bermusyawarah
3.2 Menghargai suara terbanyak (mayoritas)
3.3 Menampilkan sikap mau menerima
kekalahan
4. Menampilkan nilai-
nilai Pancasila
4.1 Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan
senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan
senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari
Kelas III, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Mengamalkan makna
Sumpah Pemuda
1.1 Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan
satu bahasa
1.2 Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda
dalam kehidupan sehari-hari
2. Melaksanakan norma yang
berlaku di masyarakat
2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar
2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang
berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di
lingkungan masyarakat sekitar
11 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
Kelas III, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memiliki harga diri sebagai
individu
3.1 Mengenal pentingnya memiliki harga diri
3.2 Memberi contoh bentuk harga diri, seperti
menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan
dan kekurangan diri sendiri dan lain lain
3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
harga diri
4. Memiliki kebanggaan
sebagai bangsa Indonesia
4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia,
seperti kebhinekaan, kekayaan alam,
keramahtamahan
4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak
Indonesia
Kelas IV, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi
Dasar
1. Memahami sistem pemerintahan desa dan
pemerintah kecamatan
1.1 Mengenal
lembaga-
lembaga dalam
susunan
pemerintahan
desa dan
pemerintah
12 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
kecamatan
1.2 Menggambarka
n struktur
organisasi desa
dan pemerintah
kecamatan
2. Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan
provinsi
2.1 Mengenal
lembaga-
lembaga dalam
susunan
pemerintahan
kabupaten, kota,
dan provinsi
2.2 Menggambarka
n struktur
organisasi
kabupaten, kota,
dan provinsi
Kelas IV, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mengenal sistem
pemerintahan tingkat pusat
3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat,
seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK dll.
3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan
13 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil
Presiden dan para Menteri
4. Menunjukkan sikap terhadap
globalisasi di lingkungannya
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia
yang pernah ditampilkan dalam misi
kebudayaan internasional
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya
Kelas V, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami pentingnya
keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
1.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
2. Memahami peraturan
perundang-undangan tingkat
pusat dan daerah
2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya
peraturan perundang-undangan tingkat pusat
dan daerah
2.2 Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah,
14 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas,
larangan merokok
Kelas V, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami kebebasan
berorganisasi
3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah
4. Menghargai keputusan
bersama
4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan
bersama
4.2 Mematuhi keputusan bersama
Kelas VI, Semester 1
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Menghargai nilai-nilai juang
dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar
Negara
1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam
proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara
1.2 Menceritakan secara singkat nilai
kebersamaan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara
15 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh
yang berperan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara dalam
kehidupan sehari-hari
2. Memahami sistem
pemerintahan Republik
Indonesia
2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada
2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara
sesuai UUD 1945 hasil amandemen
2.3 Mendeskripsikan tugas dan fungsi
pemerintahan pusat dan daerah
Kelas VI, Semester 2
Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Memahami peran Indonesia
dalam lingkungan negara-
negara di Asia Tenggara
2.1 Menjelaskan pengertian kerjasama negara-
negara Asia Tenggara
2.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam
lingkungan negara-negara di Asia Tenggara
4. Memahami peranan politik
luar negeri Indonesia dalam era
globalisasi
4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia
yang bebas dan aktif
4.2 Memberikan contoh peranan politik luar
negeri Indonesia dalam percaturan
internasional
16 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
F. PPKn dalam Kurikulum 2013
Mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
akan memberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah pengembangan
2006. Menurut Pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Selanjutnya Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah
dirumuskan dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan
Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat
menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
1. Penataan Ulang PKn Menjadi PPKn
Salah satu langkah dalam penyusunan kurikulum 2013 adalah penataan ulang
PKn menjadi PPKn, dengan rincian sebagai berikut:
a. Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
b. Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok
mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan
Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan
17 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun
1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1)
pengetahuan kewarganegaraan; (2) sikap kewarganegaraan; (3)
keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5)
komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan.
d. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan
karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara
utuh.
e. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses
pembelajaran dan hasil belajar PPKn.
2. Hakikat dari PPKn
Menurut (Sumber : Balitbang Puskurbuk Kemdibud, 2012) salah satu
pertimbangan PKn berubah kembali menjadi PPKn adalah karena pada pada
kurikulum 2006, Pancasila tidak dimunculkan secara eksplisit sehingga
(seolah) hilang dalam Kurikulum PKn walau ada pokok bahasa yang khusus
membahas tentang Pancasila, hanya porsinya sedikit. Oleh karena itu, saat ini
Pancasila dimunculkan kembali untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa
karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berlandaskan kepada
Pancasila, tidak mengadopsi secara mentah-mentah nilai-nilai pendidikan
kewarganegaraan versi barat (Amerika) yang membuat kondisi demokrasi di
Indonesia kebablasan seperti saat ini. Masuknya kembali Pancasila sebagai
bagian dari perubahan mata pelajaran PKn menjadi PPKn adalah sebagai
bagian dari penguatan 4 (empat) pilar kebangsaan yang meliputi: Pancasila,
Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Keempat pilar
tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, dan kesemuanya dijiwai
oleh Pancasila.
18 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. PPKn
merupakan mata pelajaran yang sangat relevan untuk mewujudkan fungsi dan
tujuan pendidikan nasional tersebut.
Nama PPKn sebenarnya bukan hal yang baru pada kurikulum pendidikan
nasional. Pada Kurikulum 1994 nama PPKn juga muncul, kemudian pada
kurikulum 2006 “hilang”, dan pada Kurikulum 2013 Pancasila dimunculkan
kembali. Pada kurikulum 2006 disebutkan bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan pada kurikulum 2013
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mengembangkan peserta didik
menjadi manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,
yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
3. Ruang lingkup kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi
PPKn adalah sebagai berikut :
PKn 2006:
1. Persatuan dan kesatuan bangsa
2. Norma, hukum, dan peraturan;
3. Hak asasi manusia;
19 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
4. Kebutuhan warga negara;
5. Konstitusi negara;
6. Kekuasaan dan politik;
7. Pancasila;
8. Globalisasi
PPKn 2013:
1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;
2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif
dan utuh;
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara
Indonesia.
Berdasarkan uraian pada tabel tersebut di atas, dapat dilihat bahwa terdapat
penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas
pada pada kurikulum 2006 bukan berari dihilangkan atau tidak diajarkan pada
kurikulum 2013, tetapi hal-hal dikaitkan dengan penguatan empat pilar
kebangsaan.
Empat pilar kebangsaan merupakan empat nilai atau empat ajaran yang pada
mulanya disosialisasikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak
tahun 2009. Hal ini dilandasi atas keprihatinan semakin lunturnya kepribadian dan
jati diri bangsa. Bangsa Indonesia seolah-olah menjadi bangsa yang lupa terhadap
nilai-nilai yang dulu diperjuangkan para pendiri bangsa. Gejolak sosial terjadi di
banyak daerah. Kekerasan, pemaksaan kehendak, dan anarkisme menjadi headline
berita media. Kasus korupsi semakin mewabah dan seolah menjadi budaya.
Pancasila adalah kristalisasi kepribadian bangsa. Ajaran yang dinilai paling
tepat untuk kondisi bangsa Indonesia yang majemuk. Kedudukan Pancasila adalah
20 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
sebagai ideologi bangsa, falsafah bangsa, dan dasar negara Republik Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila harus dipelajari, dipahami, dan dilestarikan oleh seluruh
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari
kelima silanya. Masing-masing sila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara
terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya dan menggambarkan adanya paham
persatuan.
Undang-undang Dasar 1945 adalah perjanjan luhur para pendiri negara yang
dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam
perjalanannya, pascabergulirnya reformasi tahun 1998, UUD 1945 mengalami
amandemen sebanyak 4 (empat) kali, yaitu tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
Sementara pembukaan UUD 1945 disepakati tidak boleh diubah karena
pembukaan UUD 1945 adalah fondasi dari bangunan negara NKRI. Merubah
pembukaan UUD 1945 berarti mengubah bangunan negara.
21 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh menurut Kosasih Djahiri, 2006:9 Pendidikan
kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program program
pendidikan/pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya
memanusiakan (Humanizing) dan membudayakan (Civilizing) serta
memberdayakan (empowering) manusia dalam hal ini peserta didik (diri dan
kehidupannya menjadi warganegara yang baik sebagimana tuntutan keharusan/
yuridis konstitusional bangsa/ Negara yang bersangkutan .
Sedangkan Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk
memiliki kecakapan berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif. di samping itu
untuk meningkatkan partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta
membiasakan bertindak cerdas dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu-
isu kewarganegaraan.
Jika di dalam kurikulum KTSP materi keilmuwan mata pelajaran Pkn
mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan nilai
(values). Sedangkan PKn dalam kurikulum 2013 pancasila dimunculkan kembali
dan lebih menekankan pada empat pilar kebangsaan. Selanjutnya Ruang lingkup
kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi PPKn adalah sebagai berikut :
PKn 2006:
1. Persatuan dan kesatuan bangsa
2. Norma, hukum, dan peraturan;
3. Hak asasi manusia;
4. Kebutuhan warga negara;
22 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1
5. Konstitusi negara;
6. Kekuasaan dan politik;
7. Pancasila;
8. Globalisasi
PPKn 2013:
1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;
2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh;
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara Indonesia.
jadi dapat dilihat bahwa terdapat penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke
kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas pada pada kurikulum 2006 bukan berari
dihilangkan atau tidak diajarkan pada kurikulum 2013, tetapi hal-hal dikaitkan
dengan penguatan empat pilar kebangsaan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan bagi guru-guru pada umumnya. Diharapkan seorang guru mampu
menganalisis materi PKn SD serta kurikulum yang sesuai, yang cocok untuk
digunakan di Indonesia,sehingga guru dapat menentukan metode strategi
pembelajaran yang menarik dan baik.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedrizka_pratiwi
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknNina Ruspina
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docxjeninurdiana
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanAdy Setiawan
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiAnnisa Ikhsanah
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Jerry Makawimbang
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikArfa Mantoeng
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxsatrioFajarP
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxCindyCencen
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaanugerah pratama
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
KONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptx
KONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptxKONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptx
KONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptxannisa804253
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...SriWahyuni909323
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxSDN3IMOGIRI
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikMuhammad Idris
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...Ummu Nihayah
 

La actualidad más candente (20)

ppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integretedppt Pembelajaran terpadu model integreted
ppt Pembelajaran terpadu model integreted
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
 
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docxLaporan Praktikum IPA Kelompok  Ekosistem Darat.docx
Laporan Praktikum IPA Kelompok Ekosistem Darat.docx
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa ReformasiPendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
Pendidikan Masa Orde Baru sd. Masa Reformasi
 
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
Peran komite sekolah dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah sebagai imp...
 
Makalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didikMakalah manajemen peserta didik
Makalah manajemen peserta didik
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Paradigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sdParadigma baru pkn di sd
Paradigma baru pkn di sd
 
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptxPPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
PPT KURIKULUM MERDEKA DR. HENDRO_2022_pptx [Autosaved].pptx
 
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannyaLkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
Lkpd kelas 5 tema 6 panas dan perpindahannya
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
KONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptx
KONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptxKONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptx
KONSEP PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU DAN ASESMEN YANG EFEKTIF.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila pada Murid Guru Oleh Sri Wahy...
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorikContoh rubrik penilaian psikomotorik
Contoh rubrik penilaian psikomotorik
 
Pedoman penskoran
Pedoman penskoranPedoman penskoran
Pedoman penskoran
 
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
13 strategi peningkatan mutu pendidikan melalui penerapan mbs konsep mbs meru...
 

Similar a Analisis Materi dan Kurikulum PKn

Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
pkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.pptpkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.pptuniqruhama
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013LiFluor
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smamir_din
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dyanz Hamami
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Jenny Revan
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Neneng Karmini
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumSri Damanik
 
Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13fahmihid
 
Isi Modul : Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJ
Isi Modul :  Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJIsi Modul :  Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJ
Isi Modul : Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJRustinaMegaNoveny
 

Similar a Analisis Materi dan Kurikulum PKn (20)

Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
pkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.pptpkn di SD modul 3.ppt
pkn di SD modul 3.ppt
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Karakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKnKarakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKn
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar smaKurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
Kurikulum sma 2013 dan kompetensi dasar sma
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013Draft kurikulum-2013
Draft kurikulum-2013
 
Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013Kurikulum Terbaru 2013
Kurikulum Terbaru 2013
 
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smpKurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smp
 
Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013Dokumen kurikulum-2013
Dokumen kurikulum-2013
 
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docxKURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
KURIKULUM PERSPEKTIF DAMERIA.docx
 
Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013Dokumen kurikulum 2013
Dokumen kurikulum 2013
 
Makalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah KurikulumMakalah Telaah Kurikulum
Makalah Telaah Kurikulum
 
02 pp kn
02 pp kn02 pp kn
02 pp kn
 
Hafil krk 2013
Hafil krk 2013Hafil krk 2013
Hafil krk 2013
 
Ktsp farmasi
Ktsp farmasiKtsp farmasi
Ktsp farmasi
 
Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13Kurikulum sd 13
Kurikulum sd 13
 
Isi Modul : Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJ
Isi Modul :  Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJIsi Modul :  Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJ
Isi Modul : Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di Masa PJJ
 

Más de Hariyatunnisa Ahmad

Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHariyatunnisa Ahmad
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemHariyatunnisa Ahmad
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeHariyatunnisa Ahmad
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranHariyatunnisa Ahmad
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Hariyatunnisa Ahmad
 

Más de Hariyatunnisa Ahmad (20)

Model Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di JepangModel Lesson Study di Jepang
Model Lesson Study di Jepang
 
Media Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 DimensiMedia Ajar 3 Dimensi
Media Ajar 3 Dimensi
 
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen PendidikanMini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
Mini Riset: Pembelajaran Sebagai Sarana Mencapai Tujuan Manajemen Pendidikan
 
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra IndonesiaHakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Hakikat Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Sastra Anak
Sastra AnakSastra Anak
Sastra Anak
 
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Pembuktian Fonem
Pembuktian FonemPembuktian Fonem
Pembuktian Fonem
 
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar DewantaraPemikiran Ki Hajar Dewantara
Pemikiran Ki Hajar Dewantara
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
Filsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan EsensialismeFilsafat Pendidikan Esensialisme
Filsafat Pendidikan Esensialisme
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
Duga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak DiriDuga Daya Simak Diri
Duga Daya Simak Diri
 
Menyimak
MenyimakMenyimak
Menyimak
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi PembelajaranKonsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
 
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
Imbuhan bebarengan Bahasa Daerah (Jawa)
 
Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen KelasKonsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep Dasar Manajemen Kelas
 
Analisis Butir Soal
Analisis Butir SoalAnalisis Butir Soal
Analisis Butir Soal
 

Último

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Analisis Materi dan Kurikulum PKn

  • 1. 1 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai calon guru khususnya guru sekolah dasar, kita dituntut untuk menguasai semua mata pelajaran di sekolah dasar. Salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai adalah Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk dapat berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta anti korupsi, berkembang secara aktif dan demokratis, dan berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan dunia. Selain harus menguasai materi yang akan diajarkan, seorang guru juga harus mengetahui Standar Kompetensi dan Kompensi Dasar apa yang harus dicapai agar sesuai dengan tujuan diadakannya pembelajaran tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan PKn? 2. Bagaimana kurikulum PKn itu? 3. Bagaimana PKn dalam Kurikulum KTSP? 4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP?
  • 2. 2 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 5. Bagaimana contoh analisis materi PKn dalam Kurikulum KTSP? 6. Bagaimana PKn dalam Kurikulum 2013? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka diperoleh berbagai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui yang dimaksud PKn 2. Menunjukkan yang dimaksud dengan kurikulum PKn 3. Mengetahui PKn dalam Kurikulum KTSP 4. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan Kurikulum KTSP 5. Mengetahui materi PKn SD dalam Kurikulum KTSP 6. Mengetahui PKn dalam kurikulum 2013
  • 3. 3 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian PKn Pendidikan Kewarganegaraan dikenal civic education dalam konteks wacana pendidikan untuk kewarganegaraan yang demokratis menurut konstitusi negaranya masing-masing. Sebagaimana berkembang di berbagai belahan dunia, tercatat adanya berbagai nomenklatuur untuk itu, yakni: “Citizenship education” (UK), termasuk di dalamnya “civic education” (USA) atau disebut juga pendidikan kewarganegaraan (Indonesia), atau “ta’limatul muwwatanah/at tarbiyatul alwatoniyah (Timur Tengah) atau “educacion civicas” (Mexico), atau “Sachunterricht” (Jerman) atau “civics” (Australia) atau “social studies” (New Zealand) atau “Life Orientation (Afrika Selatan) atau “People and society” (Hungary), atau “Civics and moral education” (Singapore) Pendidikan kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya memanusiakan (Humanizing) dan membudayakan (Civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia dalam hal ini peserta didik (diri dan kehidupannya menjadi warganegara yang baik sebagimana tuntutan keharusan/ yuridis konstitusional bangsa/ Negara yang bersangkutan (Kosasih djahiri,2006:9). Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 37 dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah mata pelajaran wajib untuk jenjang sekolah dasar. Dengan pernyataan ini PKn memiliki dasar hukum yang sangat kuat dan wajib tidak saja untuk diselenggarakan tetapi juga dikembangkan sesuai dengan tuntutan perubahan jaman.
  • 4. 4 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 B. Pengertian Kurikulum PKn Kurikulum adalah seperangkat rencana/acuan dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk memiliki kecakapan berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif. di samping itu untuk meningkatkan partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta membiasakan bertindak cerdas dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan. Kemasan kurikuler pendidikan Pancasila secara historis-kurikuler telah mengalami pasang surut (Winataputra:2001). Dalam kurikulum sekolah sudah dikenal, mulai dari Civics tahun 1962, Pendidikan Kewargaan Negara dan Kewargaan Negara tahun 1968, Pendidikan Moral Pancasila tahun 1975, Pendidikan Pencasila dan Kewarganegaraan tahun 1994, dan Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2003. Sementara itu di perguruan tinggi sudah dikenal Pancasila dan Kewiraan Nasional tahun 1960-an, Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewiraan tahun 1985, dan Pendidikan Kewarganegaraan tahun 2003. Sementara itu ditetapkan pula bahwa ”Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.” C. PKn dalam Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum merupakan seperangkat perencanaan dan pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
  • 5. 5 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 penyediaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diberlakukan Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), sesungguhnya dimaksudkan untuk mempertegas pelaksanaan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) artinya kurikulum baru ini tetap memberikan tekanan pada pengembangan kompetensi siswa. KTSP untuk jenjang pendidikan dasar dikembangkan oleh sekolah (komite sekolah) dengan berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang diterbitkan oleh BSNP. Pengembangan KTSP berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini selaras dengan tujuan mata pelajaran PKn. Dalam kurikulum 2006 (KTSP) materi keilmuwan mata pelajaran Pkn mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan nilai (values). Sejalan dengan ide pokok mata pelajaran Pkn yang membentuk warga negara yang ideal yaitu warga negara yang memiliki keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip PKn. Pada gilirannyawarga Negara yang baik tersebut diharapkan dapat membantu terwujudnya masyarakat yang demokratis Adapun hal-hal yang dipertimbangkan dalam penyusunan KTSP adalah sebagai berikut: a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia b. Peningkatan potensi, kecerdasan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemempuan peserta didik c. Perkembangan IPTEK dan Seni d. Dinamika perkembangan global
  • 6. 6 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 e. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan f. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Hal-hal tersebut diatas mempunyai prinsip dan tujuan yang sama dengan mata pelajaran PKn di sekolah dasar karena secara ideal PKn membentuk warga negara yang memiliki wawasan berbangsa dan bernegara serta nasionalisme yang tinggi. D. Kelebihan dan Kekurangan KTSP 1. Kelebihan Kurikulum 2006 (KTSP) Setiap kurikulum yang diberlakukan diIndonesiamemiliki kelebihan masing-masing tergantung pada situasi dan kondisi pada saat kurikulum diberlakukan. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara lain : a. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan kurikulum damasa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum diseluruhIndonesia, tidak melihat situasi riil dilapangan, dan kurang menghargai potensi keunggulan lokal. Untuk itulah kehadiran KTSP diharapkan dapat memberikan jawaban yang konkrit terhadap mutu dunia pendidikan diIndonesia. Dengan semangat otonomi itu, sekolah bersama dengan komite sekolah dapat secara bersama-sama merumuskan kurikulum sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi lingkungan. b. Mendorong guru, kepala sekolah dan pihak manajemen untuk semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan. Dengan berpijak pada panduan KTSP sekolah diberi kebebasan untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi keunggulan local yang bisa dimunculkan oleh sekolah. KTSP sangat memungkinkan bagi tiap sekolah untuk mengembangkan mata pelajaran tertentu bagi kebutuhan siswa. c. KTSP menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling membutuhkan siswanya. Sebagai contoh sekolah yang berada dalam kawasan pariwisata dapat lebih menfokuskan pada mata pelajaran bahasa Inggris atau mata pelajaran di bidang kepariwisataan lainnya.
  • 7. 7 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 d. KTSP mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20 persen. Dengan diberlakukannya KTSP beban belajar siswa berkurang karena KTSP lebih sederhana. Tetapi tetap memberikan tekanan bagi perkembangan siswa. Alasan diadakannya pengurangan jam pelajaran ini karena menurut pakar pendidikan anak bahwa jam pelajaran di sekolah- sekolah selama ini terlalu banyak. Sehingga suasana yang tercipta pun terkesan sangat formal. Akibat yang lebih jauh lagi dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Hal ini dirasakan oleh siswa SD yang masih anak- anak dan mereka membutuhkan waktu bermain yang cukup untuk mengembangkan kepribadiannya secara alami. e. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhannya. 2. Kekurangan Kurikulum 2006 (KTSP) Setiap kurikulum yang diberlakukan diIndonesiadisamping memiliki Kelebihan juga memiliki kelemahan. Kelemahan-kelemahan KTSP antara lain: 1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Pola penerapan KTSP terbentur pada masih minimnya kualitas guru. Sebagian guru belum bisa diharapkan memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide kreatif untuk menjabarkan panduan KTSP. Selain itu juga disebabkan pola kurikulum lama yang terlanjur mengekang kreatifitas guru. 2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap merupakan salah satu syarat yang paling penting bagi pelaksaan KTSP. Sementara kondisi di lapangan menunjukan masih banyak satuan pendidikan yang minim alat peraga, laboratorium serta fasilitas penunjang lainnya. 3. Masih banyaknya guru yang belum memahami KTSP secara komprehensip baik konsepnya, penyusunannya, maupun praktek pelaksaannya di lapangan.
  • 8. 8 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 4. Masih rendahnya kuantitas guru yang diharapkan mampu memahami dan menguasai KTSP dapat disebabkan karena pelaksanaan sosialisasi masih belum terlaksana secara menyeluruh. 5. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran berdampak pada pendapatan guru. E. Contoh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi PKn SD Menurut KTSP 2006 Kelas I, Semester 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan 1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa. 1.2 Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah 1.3 Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah 2. Membiasakan tertib di rumah dan di sekolah 2.1 Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah 2.2 Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
  • 9. 9 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 Kelas I, Semester 2 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Menerapkan hak anak di rumah dan di sekolah 3.1 Menjelaskan hak anak untuk bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya 3.2 Melaksanakan hak anak di rumah dan di sekolah 4. Menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah 4.1 Mengikuti tata tertib di rumah dan di sekolah 4.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat Kelas II, Semester 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Membiasakan hidup bergotong royong 1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong 1.2 Melaksanakan hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong di rumah dan di sekolah 2. Menampilkan sikap cinta lingkungan 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan 2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
  • 10. 10 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 Kelas II, Semester 2 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Menampilkan sikap demokratis 3.1 Mengenal kegiatan bermusyawarah 3.2 Menghargai suara terbanyak (mayoritas) 3.3 Menampilkan sikap mau menerima kekalahan 4. Menampilkan nilai- nilai Pancasila 4.1 Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari 4.2 Melaksanakan perilaku jujur, disiplin, dan senang bekerja dalam kegiatan sehari-hari Kelas III, Semester 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda 1.1 Mengenal makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa 1.2 Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
  • 11. 11 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 Kelas III, Semester 2 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Memiliki harga diri sebagai individu 3.1 Mengenal pentingnya memiliki harga diri 3.2 Memberi contoh bentuk harga diri, seperti menghargai diri sendiri, mengakui kelebihan dan kekurangan diri sendiri dan lain lain 3.3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan harga diri 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia Kelas IV, Semester 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan 1.1 Mengenal lembaga- lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pemerintah
  • 12. 12 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 kecamatan 1.2 Menggambarka n struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan 2. Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi 2.1 Mengenal lembaga- lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi 2.2 Menggambarka n struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi Kelas IV, Semester 2 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat 3.1 Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll. 3.2 Menyebutkan organisasi pemerintahan
  • 13. 13 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya Kelas V, Semester 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 1.1 Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1.2 Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 1.3 Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2.2 Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah,
  • 14. 14 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok Kelas V, Semester 2 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Memahami kebebasan berorganisasi 3.1 Mendeskripsikan pengertian organisasi 3.2 Menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat 3.3 Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah 4. Menghargai keputusan bersama 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama 4.2 Mematuhi keputusan bersama Kelas VI, Semester 1 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 1.1 Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara 1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
  • 15. 15 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari 2. Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia 2.1 Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada 2.2 Mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen 2.3 Mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintahan pusat dan daerah Kelas VI, Semester 2 Stándar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. Memahami peran Indonesia dalam lingkungan negara- negara di Asia Tenggara 2.1 Menjelaskan pengertian kerjasama negara- negara Asia Tenggara 2.2 Memberikan contoh peran Indonesia dalam lingkungan negara-negara di Asia Tenggara 4. Memahami peranan politik luar negeri Indonesia dalam era globalisasi 4.1 Menjelaskan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif 4.2 Memberikan contoh peranan politik luar negeri Indonesia dalam percaturan internasional
  • 16. 16 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 F. PPKn dalam Kurikulum 2013 Mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah pengembangan 2006. Menurut Pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selanjutnya Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif. 1. Penataan Ulang PKn Menjadi PPKn Salah satu langkah dalam penyusunan kurikulum 2013 adalah penataan ulang PKn menjadi PPKn, dengan rincian sebagai berikut: a. Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). b. Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan
  • 17. 17 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun 1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1) pengetahuan kewarganegaraan; (2) sikap kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5) komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan. d. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara utuh. e. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar PPKn. 2. Hakikat dari PPKn Menurut (Sumber : Balitbang Puskurbuk Kemdibud, 2012) salah satu pertimbangan PKn berubah kembali menjadi PPKn adalah karena pada pada kurikulum 2006, Pancasila tidak dimunculkan secara eksplisit sehingga (seolah) hilang dalam Kurikulum PKn walau ada pokok bahasa yang khusus membahas tentang Pancasila, hanya porsinya sedikit. Oleh karena itu, saat ini Pancasila dimunculkan kembali untuk mengingatkan kepada kita semua bahwa karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia berlandaskan kepada Pancasila, tidak mengadopsi secara mentah-mentah nilai-nilai pendidikan kewarganegaraan versi barat (Amerika) yang membuat kondisi demokrasi di Indonesia kebablasan seperti saat ini. Masuknya kembali Pancasila sebagai bagian dari perubahan mata pelajaran PKn menjadi PPKn adalah sebagai bagian dari penguatan 4 (empat) pilar kebangsaan yang meliputi: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Keempat pilar tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain, dan kesemuanya dijiwai oleh Pancasila.
  • 18. 18 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. PPKn merupakan mata pelajaran yang sangat relevan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut. Nama PPKn sebenarnya bukan hal yang baru pada kurikulum pendidikan nasional. Pada Kurikulum 1994 nama PPKn juga muncul, kemudian pada kurikulum 2006 “hilang”, dan pada Kurikulum 2013 Pancasila dimunculkan kembali. Pada kurikulum 2006 disebutkan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan pada kurikulum 2013 Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk mengembangkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. 3. Ruang lingkup kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi PPKn adalah sebagai berikut : PKn 2006: 1. Persatuan dan kesatuan bangsa 2. Norma, hukum, dan peraturan; 3. Hak asasi manusia;
  • 19. 19 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 4. Kebutuhan warga negara; 5. Konstitusi negara; 6. Kekuasaan dan politik; 7. Pancasila; 8. Globalisasi PPKn 2013: 1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa; 2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; 3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh; 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara Indonesia. Berdasarkan uraian pada tabel tersebut di atas, dapat dilihat bahwa terdapat penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas pada pada kurikulum 2006 bukan berari dihilangkan atau tidak diajarkan pada kurikulum 2013, tetapi hal-hal dikaitkan dengan penguatan empat pilar kebangsaan. Empat pilar kebangsaan merupakan empat nilai atau empat ajaran yang pada mulanya disosialisasikan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak tahun 2009. Hal ini dilandasi atas keprihatinan semakin lunturnya kepribadian dan jati diri bangsa. Bangsa Indonesia seolah-olah menjadi bangsa yang lupa terhadap nilai-nilai yang dulu diperjuangkan para pendiri bangsa. Gejolak sosial terjadi di banyak daerah. Kekerasan, pemaksaan kehendak, dan anarkisme menjadi headline berita media. Kasus korupsi semakin mewabah dan seolah menjadi budaya. Pancasila adalah kristalisasi kepribadian bangsa. Ajaran yang dinilai paling tepat untuk kondisi bangsa Indonesia yang majemuk. Kedudukan Pancasila adalah
  • 20. 20 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 sebagai ideologi bangsa, falsafah bangsa, dan dasar negara Republik Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus dipelajari, dipahami, dan dilestarikan oleh seluruh bangsa Indonesia. Pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima silanya. Masing-masing sila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah dari keseluruhan sila-sila lainnya dan menggambarkan adanya paham persatuan. Undang-undang Dasar 1945 adalah perjanjan luhur para pendiri negara yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam perjalanannya, pascabergulirnya reformasi tahun 1998, UUD 1945 mengalami amandemen sebanyak 4 (empat) kali, yaitu tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Sementara pembukaan UUD 1945 disepakati tidak boleh diubah karena pembukaan UUD 1945 adalah fondasi dari bangunan negara NKRI. Merubah pembukaan UUD 1945 berarti mengubah bangunan negara.
  • 21. 21 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh menurut Kosasih Djahiri, 2006:9 Pendidikan kewarganegaraan (PKn) atau Civic Education adalah program program pendidikan/pembelajaran yang secara programatik-prosedural berupaya memanusiakan (Humanizing) dan membudayakan (Civilizing) serta memberdayakan (empowering) manusia dalam hal ini peserta didik (diri dan kehidupannya menjadi warganegara yang baik sebagimana tuntutan keharusan/ yuridis konstitusional bangsa/ Negara yang bersangkutan . Sedangkan Kurikulum PKn adalah acuan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran pendidikan Kewarganegeraan yang merangsang siswa untuk memiliki kecakapan berfikir secara kritis, rasional dan Kreatif. di samping itu untuk meningkatkan partisipasi aktif dan rasa bertanggung jawab serta membiasakan bertindak cerdas dalam kegiatan masyarakat dalam menanggapi isu- isu kewarganegaraan. Jika di dalam kurikulum KTSP materi keilmuwan mata pelajaran Pkn mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skills), dan nilai (values). Sedangkan PKn dalam kurikulum 2013 pancasila dimunculkan kembali dan lebih menekankan pada empat pilar kebangsaan. Selanjutnya Ruang lingkup kurikulum/substansi utama perubahan PKn menjadi PPKn adalah sebagai berikut : PKn 2006: 1. Persatuan dan kesatuan bangsa 2. Norma, hukum, dan peraturan; 3. Hak asasi manusia; 4. Kebutuhan warga negara;
  • 22. 22 | M a k u l P K n K e l o m p o k 1 1 5. Konstitusi negara; 6. Kekuasaan dan politik; 7. Pancasila; 8. Globalisasi PPKn 2013: 1. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa; 2. UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; 3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh; 4. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara Indonesia. jadi dapat dilihat bahwa terdapat penyederhanaan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Hal-hal yang dibahas pada pada kurikulum 2006 bukan berari dihilangkan atau tidak diajarkan pada kurikulum 2013, tetapi hal-hal dikaitkan dengan penguatan empat pilar kebangsaan. B. Saran Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi guru-guru pada umumnya. Diharapkan seorang guru mampu menganalisis materi PKn SD serta kurikulum yang sesuai, yang cocok untuk digunakan di Indonesia,sehingga guru dapat menentukan metode strategi pembelajaran yang menarik dan baik.