2. PRAKARYA
SARANA DAN PERALATAN BUDI DAYA IKAN KONSUMSI
A
Wadah budi
daya adalah
tempat untuk
memelihara
ikan.
• Budi daya ikan konsumsi bertujuan
meningkatkan perekonomian
masyarakat, memenuhi kebutuhan
akan konsumsi ikan, dan sebagai
sarana untuk menyalurkan hobi atau
kegemaran memelihara ikan.
• Untuk menunjang keberhasilan budi
daya ikan konsumsi diperlukan
sarana dan peralatan yang
mendukung, salah satunya wadah.
3. PRAKARYA
Kolam
1
Jenis-jenis kolam untuk budi daya ikan berdasarkan bahannya
a. Kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah.
b.
Kolam yang dindingnya terbuat dari tembok dan
dasarnya dari tanah.
c. Kolam yang keseluruhannya terbuat dari beton.
4. PRAKARYA
Jenis-jenis kolam untuk budi daya ikan berdasarkan tujuannya
a. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
b. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
c. Kolam pembesaran
5. PRAKARYA
Jenis-jenis kolam untuk budi daya ikan berdasarkan sumber airnya
a. Kolam tadah hujan
b. Kolam mata air
c. Kolam pengairan setengah teknis
d. Kolam pengairan teknis
7. PRAKARYA
Bak
2
• Bak merupakan wadah yang biasanya terbuat dari
plastik atau terpal, serat, dan beton.
• Jenis-jenis bak yang sering digunakan, yaitu bak
pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan, dan
bak pemberokan.
• Bak digunakan untuk budi daya ikan konsumsi pada
lahan yang sempit dan praktis.
8. PRAKARYA
Akuarium
3
Syarat-syarat penggunaan wadah akuarium untuk budi daya
ikan konsumsi
a.
Memerlukan perlengkapan tambahan, seperti
aerator, kabel listrik, dan pipa PVC yang
diletakkan secara tersembunyi.
b. Diletakkan di tempat yang serasi dengan ruangan.
c. Buatlah dasar akuarium agar terlihat alami.
9. PRAKARYA
Keramba
4
• Keramba merupakan jenis wadah budi daya ikan di
perairan yang luas.
• Jenis-jenis keramba yang biasa digunakan adalah
jaring apung, jaring tancap, dan keramba yang
terbuat dari bambu.
10. PRAKARYA
TAHAPAN BUDI DAYA IKAN KONSUMSI
B
Tahapan Perencanaan
1
a. Menentukan jenis ikan konsumsi.
b.
Menentukan dan mempersiapkan
wadah yang digunakan.
c. Menyiapkan sarana dan peralatan.
d. Menentukan jadwal kegiatan budi daya.
13. PRAKARYA
PEMELIHARAAN BUDI DAYA IKAN KONSUMSI
C
• Budi daya ikan konsumsi yang telah ditempuh
masyarakat dilakukan melalui pengembangan
budi daya ikan secara instensif.
• Contohnya, memilih lokasi pemeliharaan,
menyediakan sarana dan peralatan yang
digunakan, menyiapkan media yang dibutuhkan,
melakukan pembibitan, dan memilih induk yang
unggul.
14. PRAKARYA
Lokasi Pemeliharaan Ikan Konsumsi
1
• Kolam pemeliharaan sebaiknya berasal dari tanah
liat atau lempung yang tidak berporos.
• Tanah liat atau lempung dapat menahan massa air
yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat
pematang atau dinding kolam.
a. Kolam pemeliharaan
15. PRAKARYA
Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam
berkisar antara 3─5% untuk memudahkan pengairan kolam
secara gravitasi.
b. Kemiringan tanah
Ikan konsumsi dapat tumbuh normal apabila lokasi
pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150─1000 mdpl.
c. Ketinggian tempat
Kualitas air yang dipakai harus bersih, tidak terlalu keruh,
tidak tercemar bahan-bahan kimia yang beracun minyak dan
limbah plastik.
d. Kualitas air
16. PRAKARYA
Ikan konsumsi dapat berkembang pesat di kolam,
sawah, dan sungai dengan aliran air yang deras.
e. Tempat pemeliharaan
Derajat keasaman air (pH) yang baik untuk budi daya
ikan konsumsi adalah antara 7─8.
f. Derajat keasaman air (pH)
Suhu air yang baik untuk pemeliharaan ikan konsumsi
berkisar antar 20◦ ─25◦ C.
g. Suhu
17. PRAKARYA
Jenis-Jenis Kolam Budi Daya Ikan Konsumsi
2
Jenis-jenis kolam budi daya ikan konsumsi
berdasarkan pemanfatannya
a. Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan
b. Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan
c. Kolam pembesaran
d. Kolam tempat pembersihan
19. PRAKARYA
Teknik Budi Daya Ikan Konsumsi
3
a. Alat-alat
• jala, hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung
sementara induk dan benih), ember, baskom,
timbangan, cangkul, dan pisau.
• Peralatan yang digunakan untuk memanen di
antaranya ayakan, tempat menyimpan ikan, keramba,
sirib, dan jala.
20. PRAKARYA
b. Media
• Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, ikan
membutuhkan media yang baik, salah satunya air.
• Kondisi air harus mengandung nutrisi untuk tumbuh dan
berkembangnya fitoplankton sebagai sumber makanan
bagi ikan.
c. Indukan/bibit
Ciri-ciri bibit yang berkualitas di antaranya berukuran
seragam, agresif, lincah, aktif, tidak ada luka di tubuhnya,
dan tidak cacat.
21. PRAKARYA
Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina
No. Bagian Tubuh Ikan Induk Jantan Induk Betina
1. Lubang pada
urogenital
2 lubang 3 lubang
2. Warna sirip merah cerah merah pucat
3. Warna perut lebih gelap lebih terang
4. Warna dagu lebih gelap lebih terang
23. PRAKARYA
Pemeliharaan Bibit
5
• Pemeliharaan bibit ikan konsumsi dimulai setelah telur
hasil pemijahan menetas.
• Pemeliharaan bibit dilakukan pada kolam pendederan.
Pembesaran
6
Pembesaran ikan konsumsi dapat dilakukan secara polikultur
meupun monokultur.
24. PRAKARYA
Pemupukan
7
Jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk
kandang (pupuk hijau).
Pemberian Pakan
8
• Pakan alami: cacing, kutu air, larva, serangga siput
kecil, dan sebagainya.
• Pakan buatan: pelet, tepung ikan, dan dedak halus.
25. PRAKARYA
Pemeliharaan Kolam/Tambak
9
Jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk
kandang (pupuk hijau).
Jenis Hama dan Penyakit
10
• Pakan alami: cacing, kutu air, larva, serangga siput
kecil, dan sebagainya.
• Pakan buatan: pelet, tepung ikan, dan dedak halus.
26. PRAKARYA
Jenis-Jenis Hama yang Biasa Menyerang Ikan
No. Nama Hama Gejala Cara Mengatasi
1. Katak Jumlah telur ikan
semakin berkurang
Tangkap katak dan buang telur-
telurnya
2. Ular Jumlah ikan
berkurang
Menangkap ular dan memagari
kolam dengan jaring atau bambu
3. Lingsang Jumlah ikan
berkurang
Memasang jebakan berumpun dan
memagari kolam dengan jaring atau
bambu
4. Burung Jumlah telur ikan
berkurang
Memberi penghalang bambu agar
sulit menerkam atau memberi
rumbai-rumbai tali
27. PRAKARYA
Jenis-Jenis Penyakit yang Menyerang Ikan
No. Nama Penyakit Gejala Cara Mengatasi
1. Bebeasan
(notonecta)
Bibit ikan mati
karena disengat
Menuangkan minyak tanah
ke permukaan air
2. Ucrit (larva
cybister)
Bibit ikan jumlahnya
berkurang dan
ditemukan
beberapa robekan
pada badan ikan
Hindari penumpukan bahan
organik di sekitar kolam
28. PRAKARYA
Pemanenan
11
Perbedaan Panen Selektif dan Panen Total
No. Panen Selektif Panen Total
1. Kolam biasanya tidak
dikeringkan
Kolam biasanya dikeringkan
2. Ikan yang akan dipanen
dipilih dengan ukuran
tertentu sesuai pesanan
Semua ikan dipanen karena
hasil pembesaran
3. Pemanenan
menggunakan jaring yang
di atasnya telah ditaburi
umpan
Pemanenan menggunakan
scopnet yang halus
29. PRAKARYA
Pascapanen
12
Cara penanganan ikan hidup dan ikan segar pascapanen
a. Penanganan ikan hidup
• Menggunakan air bersuhu rendah, yaitu sekitar 20◦ C.
• Pengangkutan ikan hendaknya dilakukan pada pagi atau
sore hari.
• Jumlah ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
30. PRAKARYA
b. Penanganan ikan segar
• Ikan diupayakan agar tidak terluka.
• Ikan tuna dicuci bersih terlebih dahulu.
• Wadah harus dalam keadaan bersih dan tertutup.
• Air yang dipakai untuk pengangkutan ikan harus bersih.
31. PRAKARYA
TEKNIK BUDI DAYA IKAN KONSUMSI
D
Lokasi Budi Daya
1
• Ikan bandeng merupakan jenis ikan yang mampu
hidup di dalam kolam/yambak dengan kadar garam
yang tinggi.
• Ikan bandeng juga dapat hidup di air laut, air tawar,
dan air payau.
32. PRAKARYA
Sumber Air
2
• Air yang digunakan untuk budi daya ikan bandeng harus
bersih secara fisik, kimiawi, dan biologis.
• pH air yang cocok untuk hidup ikan bandeng adalah 7−8.
• Kadar oksigen terlarut yang baik sekitar 3,5 ppm.
34. PRAKARYA
Benih (Nener)
4
Ciri-ciri benih yang berkualitas, yaitu berukuran seragam,
gerakannya agresif dan lincah, berwarna cerah, nafsu
makannya tinggi, tidak ada luka di tubuhnya, dan tidak cacat.
Penebaran Benih (Nener)
5
Penebaran benih ikan bandeng dilakukan dengan hati-hati
karena ikan bandeng sangat peka terhadap perubahan
lingkungan.
35. PRAKARYA
Pemeliharaan
6
Pemeliharaan ikan bandeng perlu dilakukan setelah
penebaran benih meliputi pengamatan pada lahan tambak
terhadap tumbuhnya ganggang.
Hama dan Penyakit
7
• Hama merupakan makhluk hidup yang bersifat pengganggu.
• Jenis hama yang biasanya menyerang ikan bandeng di
antaranya kepiting, udang tanah, teritip, kerang-kerangan,
siput, musang air, dan ular.
36. PRAKARYA
Pemanenan
8
Pemasaran
9
Ikan bandeng yang sudah dipanen harus segera dipasarkan
untuk mencegah terjadinay pembusukan.
• Pemanenan ikan bandeng dapat dilakukan setelah bandeng
berusia 50 hari atau 3 bulan.
• Metode pemanenan yang dilakukan dengan cara sistem serang.