SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
“PERLAKUAN ZAKAT PERUSAHAAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN ENTITAS SYARIAH DARI PERSPEKTIF
AKUNTANSI SYARIAH”
TUGAS MATA KULIAH
SEMINAR AKUNTANSI
Oleh :
Nama: Hasunah
NIM : 110810301139
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Jember
2014
RINGKASAN
Akuntansi syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Konsep akuntansi syariah banyak digunakan oleh lembaga
keuangan, perbankan, dan juga instrumen keuangan lainnya. Di mana
prinsip utama dalam konsep keuangan syariah adalah adanya transaksi
keuangan berupa penyimpanan maupun penyaluran dana yang tidak
mengenal prinsip bunga.
Triyuwono (2000) menyatakan bahwa konsep akuntansi syariah
merupakan paradigma baru dalam wacana akuntansi dan sangat terkait
dengan kondisi obyektif yang ada dan melingkupi umat secara khusus dan
masyarakat dunia secara umum. Kondisi ini meliputi norma agama,
kontribusi umat pada masa lalu, sistem ekonomi konvensional yang masih
mendominasi perekonomian dunia, termasuk di sini masih mendominasi
berbagai lembaga keuangan serta instrumen keuangan yang
dikeluarkan. Sedangkan Hameed (2003) mendefinisikan akuntansi syariah
sebagai proses akuntansi yang menyediakan informasi yang sesuai (tidak
hanya terbatas pada data keuangan) kepada stakeholders sebuah entitas
untuk menjamin bahwa institusi tersebut beroperasi secara berkelanjutan
sesuai dengan prinsip syariah dan membawanya kepada tujuan sosio-
ekonomik.
Menurut AAOIFI pada Statement of Financial Accouniting (SFA)
No. 1, akuntansi syariah memiliki dua pendekatan dalam mengembangkan
tujuan akuntansi syariah, yaitu:
1. Pendekatan (pragmatis) memulai dengan tujuan yang dibangun
dalam akuntansi modern, mengujinya dengan syariah Islam,
menerima yang konsisten dengan syariah dan menolak yang tidak.
2. Pendekatan (idealis) membangun tujuan berdasarkan prinsip-prinsip
dan ajaran Islam dan kemudian mempertimbangkan tujuan yang
dibangun ini dalam hubungannya dengan akuntansi modern.
Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern
apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Sedangkan untuk akuntansi
syariah pragmatis yang walaupun masih banyak mengadopsi konsep
akuntansi modern, menurut penulis tetap harus terdapat pembeda yang
signifi kan diantaranya. Berikut beberapa pendapat tentang perlakuan zakat
perusahaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari prespektif akuntansi
syariah:
1. Triyuwono (2006), Mulawarman (2006), dan Slamet (2001)
beranggapan bahwa penggunaan teori entitas dalam laporan
keuangan menyebabkan informasi akuntansi bersifat egois karena
tujuan pelaporan keuangan hanya untuk pemilik modal saja.
2. AAOIFI dan MASB beranggapan bahwa konsekuensi diterapkannya
konsep entitas (walaupun tidak secara penuh) adalah
diperlakukannya zakat sebagai biaya. Hal ini dikarenakan zakat tidak
dianggap sebagai kepentingan pemilik modal. Perlakuan zakat
sebagai biaya oleh AAOIFI dan MASB menimbulkan kritik dari
pakar akuntansi Islam.
3. Akhyar Adnan kurang sependapat jika zakat diperlakukan sebagai
biaya. Menurut beliau pengakuan zakat sebagai biaya sama sekali
tidak sesuai dengan konsep biaya itu sendiri dari perspektif
akuntansi dan sekaligus berseberangan dengan makna hakiki zakat
yang diajarkan oleh Islam karena zakat bukan untuk menghasilkan
pendapatan perusahaan. Ketidakcocokan pengakuan pengeluaran
zakat sebagai biaya akan semakin jelas bila zakat dilihat dari
perspektif Islam. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261,
secara tegas Allah memberikan metafora zakat
4. Suwardjono tidak sependapat dengan Akhyar Adnan, menurutnya
perlakuan zakat sebagai biaya sudah tepat.
Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern
apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Pada Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah terdapat paradigma
dasar transaksi syariah: Transaksi syariah berlandasakan pada paradigma
dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan
ilahi) dan sarana kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk
mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual.
Setelah dibahas tentang berbagai teori di atas Slamet (2001) menilai
bahwa enterprise theory merupakan teori yang paling pas untuk akuntansi
syariah karena mengandung nilai kejujuran, keadilan, kebenaran, amanah,
dan pertanggungjawaban. Harahap dan Slamet, Sudibyo (2002) juga
memandang konsep enterprise yang paling cocok untuk akuntansi keuangan
syariah. Menurutnya, konsep enterprise mengakui sistem ekonomi pasar,
mentolerir kapitalisme dan individualisme, tetapi amat menekankan
sosialisme.
Slamet (2001) menyatakan bahwa enterprise theory dapat diadopsi
dalam akuntansi syariah namun terlebih dahulu harus disesuaikan dengan
nilai-nilai Islam yang pada akhirnya tercetuslah istilah shari’ate enterprise
theory. Dan terdapat konsekuensi dari penggunaan enterprise theory yaitu
digunakannya value added statement sebagai laporan kinerja perusahaan.
Masing-masing pendekatan memiliki nilai lebih dan kurangnya
dalam pengembangan akuntansi syariah. Dalam penelitiannya, Ratmono
(2004) membuktikan akuntansi syariah filosofis teoritis memang ideal
namun belum teruji dalam tataran empiris. Sedangkan akuntansi syari’ah
praktis seperti PSAK 59 dan AAOIFI merupakan akuntansi syariah yang
sudah dipraktikkan namun lemah dalam tataran epistemologisnya.
Rekomendasi Ratmono adalah bahwa PSAK 59 perlu didekonstruksi agar
sifatnya tidak sekedar materi (penyediaan informasi kinerja dan kepatuhan
terhadap prinsip syariah mengenai produk finansialnya namun juga spirit
(akuntabilitas). Informasi pengungkapan tidak hanya untuk direct
stakeholders saja namun juga indirect stakeholders, serta bukan hanya bagi
kepentingan transaksi ekonomi namun sosial dan lingkungan.
Berikut adalah perbandingan substansi laporan kinerja keuangan
antara SVAS dengan laporan kinerja lainnya menurut Mulaarman:
Akuntansi
Syariah
Pragmatis
Akuntansi
Syariah Idealis
1
Akuntansi
Syariah Idealis
2
Tujuan Utama Laba sebagai
penentu zakat
VA sebagai
penentu zakat
Zakat sebagai
penentuVA
Laporan
Kinerja
Expended
Income
Statement
VAS zakat
sebagai salah
satu bagiannya
VAS berbasis
zakat
Posisi Laba Setelah
dikurangi zakat
Bagian dari VA Bagian dari VA
dikrangi zakat
Sasaran
Utama
Stakeholders:
stakeholders
addition
Shareholders dan
stakehoders
Shareholders
dan stakehoders
Konsep
Teoritis
Entity Theory Enterprise
Theory
Shari’ate
Enterprise
Theory
Bentuk
Laporan
Kuantitatif Kuantitatif
kualitatif
Kuantitatif
kualitatif
Akuntansi syariah idealis tidak memperlihatkan bagaimana bentuk
persamaan akuntansinya. Bentuk persamaan ini kemudian seharusnya
diturunkan dalam laporan keuangan yang berartikulasi. Dalam akuntansi
modern dikenal istilah artikulasi laporan keuangan. Artikulasi ini
menunjukkan adanya hubungan-hubungan dalam laporan keuangan. Dengan
artikulasi, akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam laporan laba rugi
akan sama dengan laba dalam laporan perubahan ekuitas dan jumlah rupiah
ekuitas akhir dalam laporan perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah
ekuitas dalam neraca.
Penulis melihat laporan keuangan yang diusulkan pendekatan
idealis, yaitu shari’ate value added, tidak berartikulasi. Penulis hanya
mendapatkan sisi artikulasi dari neraca yang berdasar current value dengan
memisahkan aset yang terkena zakat dan tidak kemudian dapat dihitung
jumlah zakatnya (Boydoun dan Willet, 2000). Akan tetapi, dalam
menentukan bagi hasil/dividen kepada pemilik/partner, belum dapat
dirumuskan. Shari’ate Value Added Statement yang diusulkan pendekatan
idealis ini tidak menerangkan dari mana angka-angka selain angka zakat
didapat. Jika Triyuwono mengatakan laporan laba rugi seharusnya
digantikan dengan SVAS dengan alasan laba merupakan simbol ketamakan
pemilik,akan tetapi, menurut penulis, ketika laporan/laba rugi digantikan
dengan SVAS kita akan kesulitan menghitung bagi hasil/dividen kepada
pihak yang bersyirkah/pemegang saham karena dalam SVAS laba tersebut
tidak nampak.
Menurut penulis, tidak ada salahnya dengan laba jika laba bukan
merupakan tujuan akhir dari bisnis asalkan laba tersebut dihitung sesuai
prinsip syariah. Hal senada disampaikan Arwani (2008) bahwa bisnis
dilakukan dengan peranan untuk mencapai laba sebagai alat mencapai
tujuan bukan “akhir suatu tujuan”. Dengan pernyataan lain, laba bukanlah
tujuan akhir dari suatu aktivitas bisnis, akan tetapi bisnis dilakukan untuk
memperluas kesejahteraan sosial.
Kajian mengenai shari’ate enterprise theory sepertinya masih sangat
terbuka luas. Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam setiap konsep
yang diambil. Apakah ketika menggantikan sesuatu konsep dengan konsep
lainnya akan menyebabkan hilangnya suatu manfaat dari informasi atau
tidak. Pengembangan akuntansi syariah idealis memang benar-benar harus
dimulai dari tujuan akuntansi syariah, akan tetapi jangan dilupakan dalam
kaitannya dengan relevansi dalam praktik. Jangan sampai sudah membuat
suatu konsep/teori yang sangat baik tetapi tidak dapat diaplikasikan dalam
dunia nyata.
CRITCAL REVIEW
Berdasarkan yang diungkapkan dalam jurnal di atas mengenai
perlakuan zakat perushaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari
prespektif akuntansi syariah, jurnal tersebut telah memberikan gambaran
mengenai perlakuan zakat pada laporan keuangan entitas syariah dengan
berbagai pendekatan, konsep dan dengan berbagai pendapat para ahli
akuntansi syariah. Di mana hal itu sangat memperkuat tentang pendapat
penulis bahwa masih diperlukannya berbagai penelitian dan pengembangan
mengenai berbagai teori yang disebutkan di atas. Khususnya untuk teori
yang paling mendekati dengan konsep syariah yaitu shari’ate enterprise
theory di mana teori ini masih sangat terbuka luas untuk dilakuakn
penelitian dan dikaji ulang mengenai kaidahnya dalam akuntansi syariah
yaitu pada perlakuan zakat suatu entitas dalam laporan syariah.
Jadi jurnal ini sangat bermanfaat karena di dalam jurnal ini
meberikan celah-celah bagi mahasiswa maupun para akademisi untuk
melakukan penelitian terhadap berbagai teori-teori maupun konsep yang
diungkapkan di atas. Khususnya konsep shari’ate enterprise theory yang
paling relevan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan
fakta baru maupun ilmu pengetahuan yang baru sehingga dapat
diaplikasikan dan dapat dimanfaatkan.
Namun jurnal ini juga memiliki beberapa kelemahan, di mana dalam
jurnal hanya menyampaikan mengenai pendapat dari berbagai tokoh/para
ahli tanpa memeberikan kejelasan yang tepat mengenai teori maupun
konsep mana yang sebaiknya diterapkan. Sehingga pembaca mengalami
kebingungan tentang apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis.
Penulis hanya memberikan gambaran bahwa teori-teori maupun konsep
pada jurnal di atas dapat dilakukan penelitian dan hanya menyampaikan
tentang pendapat para tokoh/para ahli.
Referensi
http://edukasi.kompas.com/read/2013/07/16/1525163/Akuntansi.Syariah.Up
aya.Pemahaman.dan.Pengembangan.Sukuk

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardKanaidi ken
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususPengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususYuli Dewi
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Margii Utamii
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilnelifaizah
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Adi Jauhari
 
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamAkuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamSidik Abdullah
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiAndiErwinGhozali
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiFathur Rohman
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 

La actualidad más candente (20)

Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
 
Bukti audit
Bukti auditBukti audit
Bukti audit
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususPengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
 
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
Kewirausahaan - Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM)
 
sistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasilsistem dan perhitungan bagi hasil
sistem dan perhitungan bagi hasil
 
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntans...
 
Akuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor sahamAkuntansi dan pelaporan investor saham
Akuntansi dan pelaporan investor saham
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba RugiBab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
Bab 19 Pemeriksaan Atas Perkiraan laba Rugi
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 

Similar a Critical review jurnal ilmiah

53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdfAgus arwani
 
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AHKELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AHargetamasna
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...Sri Apriyanti Husain
 
Kelompok 2 - Perbankan Syari'ah
Kelompok 2   - Perbankan Syari'ahKelompok 2   - Perbankan Syari'ah
Kelompok 2 - Perbankan Syari'ahargetamasna
 
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALTriyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALFalanni Firyal Fawwaz
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxNiluhEkaMurniati1
 
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONALPERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONALdyna septiani
 
Tugas 1 meringkas artikel
Tugas 1 meringkas artikelTugas 1 meringkas artikel
Tugas 1 meringkas artikelFathul Umam
 
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptxPPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptxRaniNurjannah1
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusPurwo Adi Wibowo
 
Resume Bab 4 & 5.pptx
Resume Bab 4 & 5.pptxResume Bab 4 & 5.pptx
Resume Bab 4 & 5.pptxSIMONFATINASA
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAHPUTRIMAWARSARI
 
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah DasarRangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah DasarAbida Muttaqiena
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik labaAmy Cuex
 

Similar a Critical review jurnal ilmiah (20)

53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
53852-ID-perekayasaan-kerangka-konseptual-akuntan.pdf
 
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AHKELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
KELOMPOK 2 - PERBANKAN SYARI'AH
 
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
146020300111009 sri apriyanti husain review jurnal_metode penelitian non posi...
 
Kelompok 2 - Perbankan Syari'ah
Kelompok 2   - Perbankan Syari'ahKelompok 2   - Perbankan Syari'ah
Kelompok 2 - Perbankan Syari'ah
 
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALTriyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
 
Teori akuntansi
Teori akuntansiTeori akuntansi
Teori akuntansi
 
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docxMAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
MAYRA DWI ANDRIYANI-43220110052-TM02.docx
 
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONALPERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH DAN AKUNTANSI KONVENSIONAL
 
2250 2286-1-pb
2250 2286-1-pb2250 2286-1-pb
2250 2286-1-pb
 
Tugas 1 meringkas artikel
Tugas 1 meringkas artikelTugas 1 meringkas artikel
Tugas 1 meringkas artikel
 
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptxPPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
PPT Kelompok 2 AKS ( Latar belakang dibutuhkannya akuntansi syariah).pptx
 
Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
 
Contoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagusContoh penelitian kualitatif bagus
Contoh penelitian kualitatif bagus
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Resume Bab 4 & 5.pptx
Resume Bab 4 & 5.pptxResume Bab 4 & 5.pptx
Resume Bab 4 & 5.pptx
 
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdfDIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
DIAH PUTRI MAWAR SARI-43221120037-TM02.pdf
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah DasarRangkuman Akuntansi Syariah Dasar
Rangkuman Akuntansi Syariah Dasar
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 

Más de Hasunah

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahHasunah
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4Hasunah
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2Hasunah
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJHasunah
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankHasunah
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishnaHasunah
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitasHasunah
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiHasunah
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accountingHasunah
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Hasunah
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataHasunah
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENHasunah
 

Más de Hasunah (19)

critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
critical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiahcritical review jurnal ilmiah
critical review jurnal ilmiah
 
KDRT
KDRTKDRT
KDRT
 
Chapter 4
Chapter 4Chapter 4
Chapter 4
 
Chapter 2
Chapter 2Chapter 2
Chapter 2
 
ANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJANALISIS SWOT FE UNEJ
ANALISIS SWOT FE UNEJ
 
bab 2
 bab 2 bab 2
bab 2
 
bab 1
bab 1bab 1
bab 1
 
Audit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bankAudit saldo kas dan bank
Audit saldo kas dan bank
 
Transaksi istishna
Transaksi istishnaTransaksi istishna
Transaksi istishna
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitas
 
Bab 2
Bab 2 Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Ppt environmental accounting
Ppt environmental accountingPpt environmental accounting
Ppt environmental accounting
 
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
Berpikir kritis dalam pendidikan akuntansi
 
Ppt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan dataPpt audit pengolahan data
Ppt audit pengolahan data
 
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMENKONSEP AUDIT MANAJEMEN
KONSEP AUDIT MANAJEMEN
 

Último

PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxZubedImut
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docriska190321
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsihninikwidarsih44
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxSriHandayaniLubisSpd
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docLeoRahmanBoyanese
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfSriHandayaniLubisSpd
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxFipkiAdrianSarandi
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNssuser419260
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxDwiNovitaSari70
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanressyefrina15
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfDianaRuswandari1
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAkhyar33
 

Último (20)

PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptxPPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
PPT MODUL 6 Bahasa Indonesia UT Bjn.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.docKISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
KISI KISI SAS GENAP-PAI 7- KUMER-2023.doc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik WidarsihTugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
Tugas Mandiri 1.4.a.4.4.pdf Ninik Widarsih
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 

Critical review jurnal ilmiah

  • 1. “PERLAKUAN ZAKAT PERUSAHAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN ENTITAS SYARIAH DARI PERSPEKTIF AKUNTANSI SYARIAH” TUGAS MATA KULIAH SEMINAR AKUNTANSI Oleh : Nama: Hasunah NIM : 110810301139 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember 2014
  • 2. RINGKASAN Akuntansi syariah di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Konsep akuntansi syariah banyak digunakan oleh lembaga keuangan, perbankan, dan juga instrumen keuangan lainnya. Di mana prinsip utama dalam konsep keuangan syariah adalah adanya transaksi keuangan berupa penyimpanan maupun penyaluran dana yang tidak mengenal prinsip bunga. Triyuwono (2000) menyatakan bahwa konsep akuntansi syariah merupakan paradigma baru dalam wacana akuntansi dan sangat terkait dengan kondisi obyektif yang ada dan melingkupi umat secara khusus dan masyarakat dunia secara umum. Kondisi ini meliputi norma agama, kontribusi umat pada masa lalu, sistem ekonomi konvensional yang masih mendominasi perekonomian dunia, termasuk di sini masih mendominasi berbagai lembaga keuangan serta instrumen keuangan yang dikeluarkan. Sedangkan Hameed (2003) mendefinisikan akuntansi syariah sebagai proses akuntansi yang menyediakan informasi yang sesuai (tidak hanya terbatas pada data keuangan) kepada stakeholders sebuah entitas untuk menjamin bahwa institusi tersebut beroperasi secara berkelanjutan sesuai dengan prinsip syariah dan membawanya kepada tujuan sosio- ekonomik. Menurut AAOIFI pada Statement of Financial Accouniting (SFA) No. 1, akuntansi syariah memiliki dua pendekatan dalam mengembangkan tujuan akuntansi syariah, yaitu: 1. Pendekatan (pragmatis) memulai dengan tujuan yang dibangun dalam akuntansi modern, mengujinya dengan syariah Islam, menerima yang konsisten dengan syariah dan menolak yang tidak. 2. Pendekatan (idealis) membangun tujuan berdasarkan prinsip-prinsip dan ajaran Islam dan kemudian mempertimbangkan tujuan yang dibangun ini dalam hubungannya dengan akuntansi modern.
  • 3. Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Sedangkan untuk akuntansi syariah pragmatis yang walaupun masih banyak mengadopsi konsep akuntansi modern, menurut penulis tetap harus terdapat pembeda yang signifi kan diantaranya. Berikut beberapa pendapat tentang perlakuan zakat perusahaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari prespektif akuntansi syariah: 1. Triyuwono (2006), Mulawarman (2006), dan Slamet (2001) beranggapan bahwa penggunaan teori entitas dalam laporan keuangan menyebabkan informasi akuntansi bersifat egois karena tujuan pelaporan keuangan hanya untuk pemilik modal saja. 2. AAOIFI dan MASB beranggapan bahwa konsekuensi diterapkannya konsep entitas (walaupun tidak secara penuh) adalah diperlakukannya zakat sebagai biaya. Hal ini dikarenakan zakat tidak dianggap sebagai kepentingan pemilik modal. Perlakuan zakat sebagai biaya oleh AAOIFI dan MASB menimbulkan kritik dari pakar akuntansi Islam. 3. Akhyar Adnan kurang sependapat jika zakat diperlakukan sebagai biaya. Menurut beliau pengakuan zakat sebagai biaya sama sekali tidak sesuai dengan konsep biaya itu sendiri dari perspektif akuntansi dan sekaligus berseberangan dengan makna hakiki zakat yang diajarkan oleh Islam karena zakat bukan untuk menghasilkan pendapatan perusahaan. Ketidakcocokan pengakuan pengeluaran zakat sebagai biaya akan semakin jelas bila zakat dilihat dari perspektif Islam. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261, secara tegas Allah memberikan metafora zakat 4. Suwardjono tidak sependapat dengan Akhyar Adnan, menurutnya perlakuan zakat sebagai biaya sudah tepat. Terdapat perbedaan pendapat dalam perspektif akuntansi modern apakah zakat tepat sebagai biaya atau tidak. Pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah terdapat paradigma
  • 4. dasar transaksi syariah: Transaksi syariah berlandasakan pada paradigma dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagian hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual. Setelah dibahas tentang berbagai teori di atas Slamet (2001) menilai bahwa enterprise theory merupakan teori yang paling pas untuk akuntansi syariah karena mengandung nilai kejujuran, keadilan, kebenaran, amanah, dan pertanggungjawaban. Harahap dan Slamet, Sudibyo (2002) juga memandang konsep enterprise yang paling cocok untuk akuntansi keuangan syariah. Menurutnya, konsep enterprise mengakui sistem ekonomi pasar, mentolerir kapitalisme dan individualisme, tetapi amat menekankan sosialisme. Slamet (2001) menyatakan bahwa enterprise theory dapat diadopsi dalam akuntansi syariah namun terlebih dahulu harus disesuaikan dengan nilai-nilai Islam yang pada akhirnya tercetuslah istilah shari’ate enterprise theory. Dan terdapat konsekuensi dari penggunaan enterprise theory yaitu digunakannya value added statement sebagai laporan kinerja perusahaan. Masing-masing pendekatan memiliki nilai lebih dan kurangnya dalam pengembangan akuntansi syariah. Dalam penelitiannya, Ratmono (2004) membuktikan akuntansi syariah filosofis teoritis memang ideal namun belum teruji dalam tataran empiris. Sedangkan akuntansi syari’ah praktis seperti PSAK 59 dan AAOIFI merupakan akuntansi syariah yang sudah dipraktikkan namun lemah dalam tataran epistemologisnya. Rekomendasi Ratmono adalah bahwa PSAK 59 perlu didekonstruksi agar sifatnya tidak sekedar materi (penyediaan informasi kinerja dan kepatuhan terhadap prinsip syariah mengenai produk finansialnya namun juga spirit (akuntabilitas). Informasi pengungkapan tidak hanya untuk direct stakeholders saja namun juga indirect stakeholders, serta bukan hanya bagi kepentingan transaksi ekonomi namun sosial dan lingkungan.
  • 5. Berikut adalah perbandingan substansi laporan kinerja keuangan antara SVAS dengan laporan kinerja lainnya menurut Mulaarman: Akuntansi Syariah Pragmatis Akuntansi Syariah Idealis 1 Akuntansi Syariah Idealis 2 Tujuan Utama Laba sebagai penentu zakat VA sebagai penentu zakat Zakat sebagai penentuVA Laporan Kinerja Expended Income Statement VAS zakat sebagai salah satu bagiannya VAS berbasis zakat Posisi Laba Setelah dikurangi zakat Bagian dari VA Bagian dari VA dikrangi zakat Sasaran Utama Stakeholders: stakeholders addition Shareholders dan stakehoders Shareholders dan stakehoders Konsep Teoritis Entity Theory Enterprise Theory Shari’ate Enterprise Theory Bentuk Laporan Kuantitatif Kuantitatif kualitatif Kuantitatif kualitatif Akuntansi syariah idealis tidak memperlihatkan bagaimana bentuk persamaan akuntansinya. Bentuk persamaan ini kemudian seharusnya diturunkan dalam laporan keuangan yang berartikulasi. Dalam akuntansi modern dikenal istilah artikulasi laporan keuangan. Artikulasi ini menunjukkan adanya hubungan-hubungan dalam laporan keuangan. Dengan artikulasi, akan selalu dapat ditunjukkan bahwa laba dalam laporan laba rugi akan sama dengan laba dalam laporan perubahan ekuitas dan jumlah rupiah ekuitas akhir dalam laporan perubahan ekuitas akan sama dengan jumlah ekuitas dalam neraca.
  • 6. Penulis melihat laporan keuangan yang diusulkan pendekatan idealis, yaitu shari’ate value added, tidak berartikulasi. Penulis hanya mendapatkan sisi artikulasi dari neraca yang berdasar current value dengan memisahkan aset yang terkena zakat dan tidak kemudian dapat dihitung jumlah zakatnya (Boydoun dan Willet, 2000). Akan tetapi, dalam menentukan bagi hasil/dividen kepada pemilik/partner, belum dapat dirumuskan. Shari’ate Value Added Statement yang diusulkan pendekatan idealis ini tidak menerangkan dari mana angka-angka selain angka zakat didapat. Jika Triyuwono mengatakan laporan laba rugi seharusnya digantikan dengan SVAS dengan alasan laba merupakan simbol ketamakan pemilik,akan tetapi, menurut penulis, ketika laporan/laba rugi digantikan dengan SVAS kita akan kesulitan menghitung bagi hasil/dividen kepada pihak yang bersyirkah/pemegang saham karena dalam SVAS laba tersebut tidak nampak. Menurut penulis, tidak ada salahnya dengan laba jika laba bukan merupakan tujuan akhir dari bisnis asalkan laba tersebut dihitung sesuai prinsip syariah. Hal senada disampaikan Arwani (2008) bahwa bisnis dilakukan dengan peranan untuk mencapai laba sebagai alat mencapai tujuan bukan “akhir suatu tujuan”. Dengan pernyataan lain, laba bukanlah tujuan akhir dari suatu aktivitas bisnis, akan tetapi bisnis dilakukan untuk memperluas kesejahteraan sosial. Kajian mengenai shari’ate enterprise theory sepertinya masih sangat terbuka luas. Ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam setiap konsep yang diambil. Apakah ketika menggantikan sesuatu konsep dengan konsep lainnya akan menyebabkan hilangnya suatu manfaat dari informasi atau tidak. Pengembangan akuntansi syariah idealis memang benar-benar harus dimulai dari tujuan akuntansi syariah, akan tetapi jangan dilupakan dalam kaitannya dengan relevansi dalam praktik. Jangan sampai sudah membuat suatu konsep/teori yang sangat baik tetapi tidak dapat diaplikasikan dalam dunia nyata.
  • 7. CRITCAL REVIEW Berdasarkan yang diungkapkan dalam jurnal di atas mengenai perlakuan zakat perushaan dalam laporan keuangan entitas syariah dari prespektif akuntansi syariah, jurnal tersebut telah memberikan gambaran mengenai perlakuan zakat pada laporan keuangan entitas syariah dengan berbagai pendekatan, konsep dan dengan berbagai pendapat para ahli akuntansi syariah. Di mana hal itu sangat memperkuat tentang pendapat penulis bahwa masih diperlukannya berbagai penelitian dan pengembangan mengenai berbagai teori yang disebutkan di atas. Khususnya untuk teori yang paling mendekati dengan konsep syariah yaitu shari’ate enterprise theory di mana teori ini masih sangat terbuka luas untuk dilakuakn penelitian dan dikaji ulang mengenai kaidahnya dalam akuntansi syariah yaitu pada perlakuan zakat suatu entitas dalam laporan syariah. Jadi jurnal ini sangat bermanfaat karena di dalam jurnal ini meberikan celah-celah bagi mahasiswa maupun para akademisi untuk melakukan penelitian terhadap berbagai teori-teori maupun konsep yang diungkapkan di atas. Khususnya konsep shari’ate enterprise theory yang paling relevan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan fakta baru maupun ilmu pengetahuan yang baru sehingga dapat diaplikasikan dan dapat dimanfaatkan. Namun jurnal ini juga memiliki beberapa kelemahan, di mana dalam jurnal hanya menyampaikan mengenai pendapat dari berbagai tokoh/para ahli tanpa memeberikan kejelasan yang tepat mengenai teori maupun konsep mana yang sebaiknya diterapkan. Sehingga pembaca mengalami kebingungan tentang apa yang sebenarnya ingin disampaikan penulis. Penulis hanya memberikan gambaran bahwa teori-teori maupun konsep pada jurnal di atas dapat dilakukan penelitian dan hanya menyampaikan tentang pendapat para tokoh/para ahli.