1. PEMBANGUNAN
INTEGRITAS
JAWA TENGAH, 03 APRIL 2017
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DISAMPAIKAN DALAM RANGKA DIKLAT
PENDATAAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI
KEMENTERIAN PUPR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
2. PERKENALAN DIRI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Nama : Drs. Gondo Suhadyo Msi
NIP 195510151979031001
Jabatan : Widyaiswara Utama / IV.d
Masa Purnabakti : 1 November 2020
Pendidikan : S2 MPD LAN
Penghargaan Satya Karya 10, 20, 30 dan Satya
Wirakarya
Riwayat Jabatan Auditor 10 Tahun, Kabag Evlap 10
Tahun Inspektur Wil ll 2 Tahun, Ses Itjen 4 Tahun
Adum/R1, Spama/R1, Diklatpim ll/R2
Alamat: Jl. Winong RT 02 RW 06 No 8 Sudimara Timur
Ciledug
Hp no: 08161365258
Emil: gondosuhadho@yahoo.com
3. MATERI BANG INTEGRITAS
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1.PENGERTIAN INTEGRITAS, ETIKA DAN MORAL
2.PERMASALAHAN PEMBANGUNAN INTEGRITAS
3.PEMAHAMAN PEMBANGUNAN INTEGRITAS DALAM
PRESPEKTIF PEKERJAAN KONSTRIKSI BINA MARGA
4.LANDASAN PEMBANGUNAN INTEGRITAS
5.PIMPINAN SEBAGAI TAULADAN
6.KODE ETIK DAN KODE PERILAKU SESUAI UU NO 5/2014
DAN HAK DAN KEWAJIBAN
7.A N E K A
8.DEFINISI KORUPSI DAN DAMPAK KORUPSI DAN NAWA CITA
9.BUDAYA KERJA ETOS KERJA PROFESIONALISME
10.PEMAHAMAN ESQ
11.PENGERTIAN KOMPETENSI DAN PELAYANAN PUBLIK
12.REVOLOSI MENTAL, MANAGEMEN TALENTA, GENDER
4. PERMASALAHAN BANG INTEGRITAS
HASIL KAJIAN WI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
BANG
INTEGRITAS
KATA, HATI
PERILAKU
KONSISTEN
PERI
LAKU
ETIKA
MO
RAL
KARK
TER
LING
KRJA
LING
KEL
5. PENGERTIAN PENGERTIAN
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Integritas menunjukkan sikap tulus dan konsisten,
memiliki keteguhan hati dan karakter, dan
merupakan seorang yang mampu bertahan sampai
akhir (Kata, Hati dan Perilaku konsisten).
Etika dan moralitas (memahami apa yang baik / tidak
baik dalam satu persepsi) harus menjadi perilaku,
pilihan hidup, kepribadian, dan karakter dalam bekerja
di kantor
(implementasi moralitas & etika memperkuat integritas
pribadi)
Integri
tas
ETIKA
& MO
RALI
TAS
6. PENGERTIAN PENGERTIAN
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Moralitas di tempat kerja mengacu standar
moral dalam wujud perilaku (tidak tertulis),
tapi merupakan hasil akhir dari pikiran positif
terhadap etos kerja.
Etika mengacu pada pedoman formal yang
dijadikan sebagai standar untuk berperilaku
di tempat kerja. Baik etika maupun moralitas
membutuhkan integritas pribadi yang sangat
tinggi untuk dapat menjalankan etika dan
moralitas dengan sempurna.
Dasar
Hukum
Etika
Dasar
Hukum
Morali
tas
7. PENGERTIAN PENGERTIAN
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
mempunyai sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti (etika, moral, perilkau) yang
membedakan seseorang dari yang lain.
KARAK
TER
KBI
cara berpikir dan berperilaku yang menjadi
ciri kas tiap individu untuk hidup dan
bekerjasama baik dlm lingkup keluarga
msyarakat bangsa dan negara (individu
membuat keputusan dan siap
mempertanggung jawabkan tiap akibatnya)
KARAK
TER
DIKDAS
MEN
8. PEMAHAMAN BANG INTEGRITAS DALAM
PRESPEKTIF PEKERJAAN KONSTRIKSI BM MARGA
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
UU 13/2003, 5/2014,
RM/RB, MEA, Nawa Cita,
Manajemen Talenta,
Sidlacom
PEMAHAMAN
PENANGANAN
RTLH
SATKER
PPK
WASLAKONS
WASDIREKSI
PENYEDIA
JASA
UU 18/1999,
Pemahaman CB PU,
PCM, RMK/P, Per Pres
70/2012, PMK190/ 2012,
dok kontrak, Was
berjenjang
1.Nilai2 akunta, integritas,
etika,tangjab,disip cermt
2.Budaya malu > Pujian
3.Pimpinan tidak sebagai
tauladan/tidak mampu
berintegritas tinggi
4.Rotasi sbg wacana
5.Penerapan MT blm kon
sisten/sebuah wacana
6.NSPM sbg pelengkap
7.Was tdk efektif
PEK
KONSTRUKSI
RTLH
Tepat W B K
3 K 3 E
Umur Tek
sesuai
Rencana
Berfungsi dan
ber manfaat
Ketepatan
Konstruksi
Akuntabel
SYSTEM
Reform pola
pikir
NI
LAI
OR
GA
NISA
SI
/BUDA
YA
KERJA
9. PERMASALAHAN KENAAPA KORUPSI SUSAH
DIBERANTAS SEJAK 1960 sd SAAT INI
(HASIL KAJIAN WI)
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
A. PNS / ASN (SUMBER DAYA MANUSIA / SDM)
1.Tidak menjunjung nilai2 Akuntabilitas, Integritas, Etika, serta
belum dipahaminya jabatan itu amanah
2.Budaya Organisasi sebagai simbol dan Budaya Malu menjadi
Budaya Pujian, berimplikasi tidak takut KPK, Kejaksaan,
Kepolisian, Tipikor, Tim Saber (Per Pres No 87/2016 dipimpin
Menko Polhukam, Kepolisian, Kejaksaan Agung dan Men PAN
dan RB)
3.Pimpinan tidak sebagai tauladan dan tidak mampu
berintegritas tinggi (UU 5/2014), implikasi korupsi berjamaah
dengan pola hidup konsumtif
4.Rotasi sebagai wacana dan tidak sesuai kompetensi (UU
No.13/2003) dan Profesionalisme serta ASN belum mereform
Pola Pikir
5.Penerapan Manajemen Talenta (Recruitmen, Penempatan dan
Pengembangan) belum konsisten dan sebuah wacana
10. INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
B.NSPM (NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN MANUAL) sebagai
pelengkap memenuhi kebutuhan Birokrasi/ Penyelenggara
Negara dan lain sebagainya
C.PENGAWASAN TIDAK EFEKTIF
1.Sistem Pengawasan dilakukan pada saat pekerjaan berjalan
atau pekerjaan sudah selesai, harapan yang diinginkan
pengawasan proses (praktek KKN di proses)
2.Auditor internal belum independen 100 % (perlu kombinasi
susunan tim Auditor / unsur internal dan external APIP)
3.Audit/Evaluasi atas LHKASN dan Rekening Koran ASN (sidak)
belum dilakukan
PERMASALAHAN KENAAPA KORUPSI SUSAH
DIBERANTAS SEJAK 1960 sd SAAT INI
(HASIL KAJIAN WI)
D.DAMPAK KORUPSI
1.Bukan hanya pada Kerugian Negara, Negara bisa hancur (disinte
grasi bangsa) bahkan Pertumbuhan Perekonomian menjadi lesu
2.Peran ASN dalam mewujudkan pemersatu bangsa (NKRI) harga mati
belum terujud dan tersosialisasi
11. •BANG hanya 25%
dari kewajiban
Kementerian
PUPR sebagai
penanggungjawa
b
penyelenggaraan
pembangunan
infrastruktur
PUPR
• TUR
• BIN
• BAN
G
• WAS
UU 17/2007 (RPJPN 2005 – 2025)
JIKA
DAN
HANYA
JIKA
DIDUKUNG
OLEH
INFRASTRUKTUR
YANG
HANDAL
DAN
PERMUKIMAN/PERUMAHAN
YANG
LAYAK
INDONESIA
YANG
MANDIRI,
MAJU, ADIL
DAN
MAKMUR
VISI PEMBANGUNAN
NASIONAL 2005 - 2025
NASIONAL PROPINSI KAB/KOTA TOTAL
PANJANG JALAN (Km) 47.000 50.000 400.000 497.000
% 9,5 10 80,5 100
NAWA
CITA
PEMAHAMAN CORE BISNIS KEMENTERIAN PUPR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
12. pembangunan
65 waduk
(16 on going dan 49 baru)
BIDANG SUMBER DAYA AIR
[A]
PROGRAM STRATEGIS TAHUN 2015-2019
1 juta Ha
Jaringan irigasi baru
3 juta Ha
Rehabilitasi jaringan
irigasi
500 Km
Pengamanan abrasi pantai
200 ribu Ha
Penanganan kawasan rawan banjir
67,52 m3/dtk
Penyediaan air baku
PEMAHAMAN CORE BISNIS KEMENTERIAN PUPR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
13. BIDANG JALAN
[B]
pengembangan
jaringan jalan
1.000 km
jalan bebas hambatan
2.700 km
jalan arteri
2.350 km
jalan nasional (baru)
19 km
rehabilitasi jembatan
11,4 km
pembangunan jembatan
26 km
Fly Over dan Under Pass dan
Perlintasan Tak Sebidang KA
meliputi: Trans Jawa 600 Km
(termasuk 6 Ruas Tol DKI Jakarta), 400 km
meliputi: Kawasan Perbatasan Kalimantan,
penuntasan missing link di Aceh, Kalimantan,
Papua, dll.
meliputi: wilayah Pulau Sumatera, Pulau
Kalimantan, Pulau Papua, dll.
di kawasan megapolitan/metropolitan, kota
besar dan double track di P. Jawa
CATATAN:
1.140 Km dari total 1.000 Km jalan bebas hambatan
dibangun Pemerintah
2.Rencana peningkatan pelayanan arus mudik
Lebaran 2015 di Pantura akan lebih baik dengan
penyelesaian Tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116
km.
3.Untuk menjamin kondisi Jalan Pantura Non Tol
sepanjang 1.340 Km dilakukan melalui upaya
pemeliharaan dan peningkatan struktur jalan
termasuk meneruskan pembetonan (rigid
pavement).
PROGRAM STRATEGIS TAHUN 2015-2019
PEMAHAMAN CORE BISNIS KEMENTERIAN PUPR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
14. BIDANG CIPTAKARYA
[C]
air minum, kumuh, sanitasi
PROGRAM STRATEGIS TAHUN 2015-2019
PEMAHAMAN CORE BISNIS KEMENTERIAN PUPR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
15. BIDANG PERUMAHAN
PROGRAM STRATEGIS TAHUN 2015-2019
penyediaan
perumahan
(target RPJMN)
550 ribu
unit
rusun
50 ribu
unit
rumah khusus
250 ribu
unit
rumah baru
1,5 juta
unit
RTLH
PSU
rumah
umum
• Kegiatan Program Penyediaan Perumahan Pada Prinsipnya
Bersifat Stimulan Untuk Mendorong Pembangunan
Perumahan oleh Para Stakeholder, khususnya Pemerintah
Provinsi dan Pemkot/Pemkab
• Para Stakeholder, khususnya Pemda, diharapkan untuk bisa
bersinerji guna mencapai target RPJMN
[D]
PEMAHAMAN CORE BISNIS KEMENTERIAN PUPR
16. BIDANG PERUMAHAN
PROGRAM STRATEGIS TAHUN 2015-2019
900 ribu
unit
KPR FLPP
Tapak dan Rusun
450 ribu unit
KPR FLPP Rumah
Swadaya
Termasuk:
Bantuan uang muka
untuk KPR Rumah Tapak
476 ribu unit
Kredit Konstruksi untuk
KPR Rumah Tapak 6 ribu
unit
[E]
PEMAHAMAN CORE BISNIS KEMENTERIAN PUPR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
18. LANDASAN PEMBANGUNAN INTEGRITAS
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
PERCEPATAN
PEMBERANTASAN
KORUPSI
ASN BERINTEGRITAS TINGGI/UU 5 TAHUN 2014
RECRUIT
MENT
PENEM
PATAN
PENGEM
BANGAN
AKUNTABILITAS DAN ETIKA
MANA
JEMEN
TALEN
TA
19. LANGKAH2 PERCEPATAN BRANTAS KORUPSI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1.Akuntabilitas Personal (Kejujuran, Integritas, Moral
dan Etika)
2.Akuntabilitas individu (tanggung jawab individu PNS)
3.Akuntabilitas kelompok (kerja sama untuk mencapai
kinerja)
4.Akuntabilitas organisasi (hasil laporan kinerja)
5.Akuntabilitas stakeholder (pemerintah mewujudkan
pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan
bermartabat)
1.Kepemimpinan > memberi contoh dan komitmen
2.Transparansi > prosedur dan pelaksanaan jelas
3.Integritas > kata, hati, perilaku konsisten, jujur dan adil
4.Tanggung jawab > tepat waktu dan cermat
5.Keadilan > tidak membeda bedakan
6.Kepercayaan > akuntabilitas
7.Keseimbangan > seimbang antara akuntabilitas dan
kewenangan
8.Kejelasan > mengetahui kewenangan, peran & tangjab
9.Konsistensi > menjamin stabilitas dan penerapan
Bentuk Tunas
Integritas dan
Saber,
Membangun nilai
integritas,
Evaluasi berkala
LHKPN, LHKASN
dan
Rekening Koran,
Komitmen Kode
Etik dan Kode
Perilaku
Penerapan Sanksi
dan Penghargaan
20. CIRI2 PIMPINAN SEBAGAI TELAUDAN
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Pola
Perila
ku
Etika menjadi acuan/pedoman dalam bersikap & bertin
dak dari seluruh jajaran organisasi pemerintahan.
Pelanggaran kode etik membawa konsekuensi moral.
(UU 5/2014, Per Men PU 14/PRT/M/2014)
Ciri2
Pim
ideal
Memiliki kompetensi yang diperlukan untuk secara
kreatif mampu menyelesaikan berbagai permasalahan
dan tantangan
Etika
Pim
ideal
Perilaku kepemimpinan kepemerintahan menuntut
kelincahan dalam mengembangkan pendekatan,
mengarahkan orientasi pada masyarakat,
meningkatkan kepekaan, dan mendengarkan aspirasi
terkait dengan penyelenggaraan Pelayanan publik.
21. KARAKTERISTIK PIMPINAN BERINTIGRITAS
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1. Mematuhi Peraturan dan Etika Organisasi
2. Jujur
3. Memegang Teguh Komitmen (nilai2 sumpah
jabatan)
4. Bertanggung Jawab
5. Konsisten antara pikiran, ucapan dan tindakan
6. Kearifan dalam membedakan yang benar dan
salah
KARAK
TERIS
TIK
PIMPIN
AN
22. PIMPINAN SEBAGAI TELADAN
MEREFORM POLA PIKIR/PERUBAHAN MINDSET
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1.bekerja sebagai Ibadah, 2.menghindari sikap tidak
terpuji, 3.bekerja secara profesional, 4.berusaha
meningkatkan kompetensi dirinya secara terus
menerus, 5.Pelayan dan pengayom masyarakat,
6.Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku 7.tidak
rentan terhadap perubahan dan terbuka serta bersikap
realistis.
Re
form
Pola
Pikir
Mampu mengembangkan pola pikir positif, akan
mensukseskan tugas dan peranan PNS sebagai abdi
negara, abdi masyarakat, dan pelayan masyarakat.
Peru
bahan
pola
pikir
23. KODE ETIK Psl 5 (1) DAN KODE PERILAKU
Psl 3 (b) UU NO 5 / 2014
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
a.melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab, dan ber integritas tinggi;
b.melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin;
c.melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d.melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan per undang-undangan;
e.melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan
negara;
Psl 5
(2)
agar
PNS
24. KODE ETIK Psl 5 (1) DAN KODE PERILAKU
Psl 3 (b) UU NO 5 / 2014
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
ber tanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksa nakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan, & jabatannya untuk mendapat atau
mencari keun tungan atau manfaat bagi diri sendiri atau
untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
l. Melaksanakan ketentuan peraturan per UU an mengenai
disiplin Pegawai ASN. (3) Kode etik dan kode perilaku
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Psl 5
(2)
agar
PNS
25. ETIKA (PP 42/2004) UNTUK HINDARI KONFIL DLM MAS
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
BERNEGARA
Psl 8
BERORGANI
SASI Psl 9
BERMASYA
RAKAT Psl 10
DIRI SENDIRI
Psl 11
SESAMA PNS
Psl 12
1.Akuntabel,
bersih dan
Wibawa
2.Tanggap, ter
buka, jujur,
akurat tepat
waktu
3.Tdk memberi
kan kesaksi
an palsu
1.Etos kerja
utk tingktkan
kinerja
2.Kompensi
3.Patuh dan
taat thd SOP
4.Kreatif dan
inovatif
5.Orientasi
Ting
Kualitas
Kerja
1.Pola Hidup
sederhana
2.Pelayanan
secara
cepat, tepat,
terbu ka,
adil dan
tidak
diskrimi natif
1.Jujur & terbu
ka & tidk be
ri informasi
yang tidak
benar
2.Memiliki da
ya juang
yang tinggi
3.Hidari kon
flik kepen
tingan priba
di kelompok
maupun go
longan
1.Menghormati
teman seja
wat
2.Hargai Per
bedaan pen
dapat
Kode Etik sesuai PP No. 42/2004 pasal 15, Standar integritas yang diharapkan dari
seorang pegawai dan juga merupakan standar perilaku yang diharapkan dalam
rangka pelaksanaan tugas sehari-hari
26. HAK DAN KEWAJIBAN ASN UU 5/2014
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI,
dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik
di dalam maupun di luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Hak &
kewa
jiban
ASN
27. PROFESI ASN BERLANDASKAN PRINSIP
(BAB ll PSL 3 UU 5/2014)
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
a.nilai dasar;
b.kode etik dan kode perilaku;
c.komitmen, integritas moral, dan tanggung
jawab pada pelayanan publik;
d.kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas;
e.kualifikasi akademik;
f.jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas; dan
g.profesionalitas jabatan
PROFESI
ASN
BERLANDAS
KAN
28. INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
ANEKA DALAM IMPLEMENTASINYA
BAGI ASN
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA
KULAITAS MUTU
ANTI KORUPSI
Peserta diklat > diharapkan memiliki kemampuan menganalisis
dampak apabila kelima nilai dasar tersebut tidak diaplikasikan.
Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatannya
Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional
dalam pelaksanaan tugas jabatannya
Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik
dalam pelaksanaan tugas jabatannya
Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya
kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya
29. INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
NILAI 2 DALAM ANEKA
BAGI ASN
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
ETIKA
Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam
melaksanakan tugas jabatannya, antara lain ;
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung
jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan,
Kejelasan, Konsistensi
Kemampuan mengedepankan kepentingan nasional
dalam pelaksanaan tugas jabatannya antara lain ;
Nilai-nilai Pancasila, Cinta tanah air, Rela berkorban,
Persatuan dan Integritas
Kemampuan menjunjung tinggi standar etika publik
dalam pelaksanaan tugas jabatannya antara lain ;
Profesional dan netral, non-diskrimantif, Memelihara
etika luhur, Tanggung jawab, Pelayanan prima
(pelayanan publik secara cepat, tepat, jujur, adil,
sopan, santun, dan senyum ramah), Kepemimpinan,
Kesetaraan
30. INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
NILAI 2 DALAM ANEKA
BAGI ASN
KULAITAS MUTU
ANTI KORUPSI
Kemampuan berinovasi untuk peningkatan mutu
pelaksanaan tugas jabatannya antara lain ;
Pelayanan prima (pelayanan publik secara cepat, tepat,
jujur, adil, sopan, santun, dan senyum ramah), Efektif &
efisien, Inovasi, Komitmen mutu, Peduli dan Peka,
Konsistensi
kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya antara lain ;
Jujur dan Adil, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung
jawab, Kerja keras, Sederhana, Berani
31. KETENTUAN PASAL KORUPSI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Definisi Korupsi terurai dlm 13 pasal UU No 31/1999 jo UU No 20/2001,
dari 13 pasal dirumuskan dalam 30 jenis TPK (pasal 2 sd 13 UU No
31/199 jo UU No 20/2001), selain 13 pasal ada 6 jenis TP lain terkait
perkara Korupsi.
30 jenis TPK meliputi ;
1. 2 (dua) Jenis Delik ttg perbuatan yang merugikan KN/perekonomian
negara
2. 28 (dua puluh delapan) mengatur perilaku PN tsb dengan kekuasaan
3. 30 jenis TPK dikelompokan dalam 7 (tujuh kelompok ) sbb ;
a. Kerugian Keuangan Negara / 2,
b. Suap Menyuap / 12,
c. Pemerasan / 5,
d. Perbuatan Curang / 3,
e. Penggelapan dalam jabatan / 4,
f. Benturan Kepentingan dalam pengadaan / 1,
g. Gratifikasi / 2
32. DAMPAK KORUPSI DAN JBTN AMANAH
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
SADAR AK
SPIRITUAL
SBLM DU NIA,
DUNIA SENDIRI
PASCA DUNIA
Manusia sbg yg
diberi Amanah
memicu kesaddar
an AK
Jokowi minta untuk memecat kpd PNS apabila
terbukti pungli 14 Okt 2014 OTT Perhubungan
umumkan saber
Spiritual Baik
Niat Baik
Visi/Misi baik
Usaha baik
Hasil Baik
DAMPAK KORUPSI ;
1. KERUGIAN
NEGARA
2. KERUSAKAN
KEHIDUPAN
JANGKA PEN DEK
JANGKA
PANJANG
Skor Corruption Perception Indec (CPI)
36, menempati 88 dari 168
Tranparancy International naik 2
point/2014 dgn nilai 34 dari 107
33. ASN KORUP NEGARA HANCUR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Dampak korupsi
Pembangunan Bangsa,
Negara bisa hancur
Pelaku para pejabat
pemegang kuasa negara
PNS
(Jujur, Amanah,
Intelligeence, Emotional,
Spiritual Quotient)
SDA
Hasil
Hutan
Hasil
laut
Tambng
emas
Minyak
bumi
Gas
Alam
Batu
Bara
Nikel
Ura
nium
Sumber lham Junot
34. DAMPAK TPK
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Edy Tansil, nama asli Tan Tjoe Hong/Tan Tju
Fuan, narapidana 20 tahun di Cipi nang, atas
kasus kredit macet Bapindo dgn kerugian
negara 565 juta dollar (1.5 T rupiah/kurs
dollar saat itu), ybs ka bur tgl 4-5-76 dan 20
petugas LP Cipa nang dijadikan tersangka
karena di anggap membantu ET melarikan
diri dan sejak itu keberadaan dari Edy Tansil
seperti raib ditelan bumi.
Sebuah ruangan didalam gedung/perkantoran, be
rada dalam kompleks rutan, seharusnya gedung
perkantoran petugas rutan, disulap menjadi ruang
pribadi mewah yang dipakai beberapa napi (kasus
suap Arthalyta Suryani, terpidana seumur hidup
kasus narkoba, Limarita)
Isu ada fasilitas mewah diberikan kpd Napi
tertentu, tapi baru sekarang saya lihat sendiri.
Ternyata jauh lebih luar biasa (ruangan Limarita
malah punya ruang karaoke khusus yang begitu
mewah) ujar anggota satgas, Yunus Husein
tertawa
35. PROFIL KORUPTOR DAN 5 KORUPTUR
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
ICW: Setahun
Pemerintahan
Jokowi,
Pemberantasan
Korupsi Masih
Lemah
Ahad 4 Muharram
1437 / 18 October
2015 15:48
5 ORANG TERKAYA HASIL KORUPT0R
1.Soeharto, > USD 35 M/453 T
2.XU Caihour, cina > 12 truk UT
3.Huberto Mureira, Meksiko Mantan Gub
4.Terodoro Mbasongo, Giunea Khatulistiwa > USD 600
Jt/77 T
5.Jayalita, india, Gub > 28 Kg emas, 91 jam tangan mewah,
41 AC, 10.500 kain shalri dan 750 sepatu
36. DAMPAK KORUPSI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
KORUPSI RUSAK PEMERATAAN PADA
AKSES EKONOMI
KETIMPANGAN EKONOMI MAKIN LEBAR
KERESAHAN SOSIAL MENGANCAM (2/3
KEKAYAAN PENDUDUK TERKAYA DIDAPAT
DARI SEKTOR KRONI DAN
KORUPSISISTEMIK PADA SEKTOR
STRATEGIS MEMICU KESENJANGAN DAN
KEMISKINAN STRUKTUR)
37. NAWA CITA
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1.Membangun Tata Kelola Peme
rintahan yang bersih, efektif,
Demokratis dan Terpercaya
2.Membangun Transparansi Tata
Ke lola Pemerintahan
3.Menjalankan Reformasi
Birokrasi
4.Membuka Partisipasi Publik
1.Memberantas Narkoba
dan Psokotropika
2.Membangun Budaya
Hukum
1.Membangun Infrastruktur
Jalan Baru sepanjang
sekurang-kurangnya 2000
kilometer
2
4
6
9
NAWA
CITA
1. Kepatutan dalam Proses pengadaan
Barang/Jasa
2. Terwujudnya Jajaran Kementerian PUPR yang
Good Governance
3. Para Pejabat Es II sebagai agent perubahan
4. Menindaklanjuti setiap pengaduan masyarakat
yang disampaikan melalui Website PUPR atau
surat
1. Terwujudnya SDM yang prima dan
bebas dari narkoba
2. Jajarannya Kementerian PUPR
membangun budaya hukum proses PBJ
tertib, efisien dan akuntabel
1.Itjen memberikan pendampingan mulai
dari Pengadaan Barang/jasa, Pelaksa
naan Administrasi pelaporan dan
pertanggungjawaban keuangan.
39. BUDKER DAN NILAI ORGANISASI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Menunjukkan bagaimana nilai2 organisasi
dipelajari, dihayati dan diamalkan / diimple
mentasikan & mempunyai dampak pada ha
sil kerja yang lebih baik dalam organisasi.
BUDKER
NILAI2
ORGANI
SASI
Integritas
Profesional
Visioner
40. ETOS KERJA DAN PROFESIONALISME
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
ETOS KERJA, SEMANGAT KERJA YANG MENJADI
CIRI KHAS DAN KEYAKINAN SESEORANG ATAU
SUATU KELOMPOK
MOTO PU, BEKERJA KERAS, BERTINDAK TEPAT
DAN BERGERAK CEPAT
ETOS
KER
MOTO
PROFE
SIONALIS
ME
MENGETAHUI & BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGAS
PEKERJAAN
MENJUNJUNG TINGGI KEJUJURAN PROFESIONAL
SELALU BELAJAR
MEMILIKI WAWASAN LUAS & DAPAT MEMANDANG MASA
DEPAN
MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGNYA
MEMILIKI JIWA KOMPETISI/BERSAING SECARA JUJUR DAN
SPORTIF
MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI
SINERGI : INTELLIGENT-EMOSIONAL- SPIRITUAL QUOTIENT
41. PEMAHAMAN ESQ
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
DEFINISI EMOSIONAL SPIRITUAL QUOTIENT (ESQ) MODEL
KEMAMPUAN SESEORANG UNTUK MEMBERI MAKNA SPIRITUAL
TERHADAP PEMIKIRAN PERILAKU / AHLAK DAN KEGIATAN SERTA
MAMPU MENYINERGIKAN IQ (INTELEGENT QOUTIENT) YANG TERDIRI
DARI IQ LOGIKA / BERPIKIR DAN IQ FINANCIAL/ KECERDASAN
MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA / KEUANGAN, EQ (EMOSIONAL
QUOTIENT) DAN SQ (SPIRITUAL QOUTIENT) SECARA KOMPREHENSIF
MANFAAT
TERCAPAINYA KESEIMBANGAN ANTARA HUBUNGAN HORIZONTAL
(MANUSIA DENGAN MANUSIA) DAN VERTIKAL (MANUSIA DAN TUHAN)
ESQ JUGA DAPAT MEMBUAT KITA LEBIH PERCAYA DIRI DALAM
MELAKUKAN SUATU TINDAKAN
KESIMPULAN ESQ POLA HIDUP BERDASARKAN PRINSIP
KESEIMBANGAN ANTARA KEPENTINGAN AKHERAT DAN DUNIA
42. PEMAHAMAN ESQ
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
SPRITUAL QUOTIENT (SQ) hasil pemahaman/pengamalan prinsip ikhsan,
dengan menerima sifat Ketuhanan malahirkan 7 inti nilai (core values) ;
Jujur
Tanggung Jawab
Disipin
Kerjasama
Adil
Visioner atau pandangan / wasasan jauh kedepan
Peduli
EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) kecerdasan emosi seseorang bila
berhubung an atau berinteraksi dengan orang lain, seperti inisiatif,
ketangguhan, optimisme, kemampuan beradaptasi seseorang dll.
EMOTIONAL QUOTIENT (EQ) dapat dibangun dan dikembangkan
kemampuanya lewat ESQ (Emotional Spiritual Quotent) Modell yaitu
dengan memahami dan mengamalkan iman dalam kehidupan sehari hari
43. PENGERTIAN KOMPETENSI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
KOMPE
TENSI
UU13/03
Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap
individu yang mencakup aspek pengetahuan,
ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar
yang ditetapkan (sesuai kompetensi umum menurut
UNESCO) yaitu ;
1. Pengetahuan (knowledge) memahami dan
menguasai pengetahuan dibidangnya
2. Ketrampilan (skill) terampil/produktif
melaksanakan pekerjaan dalam bidangnya
3. Sikap (attitude) memiliki sikap profesional
berlandaskan etika, moral, dan kemandirian
44. PENGERTIAN DAN PRINSIP PELAYANAN PUBLIK
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
salah satu usaha yang dilakukan pemerintah / perusaha
an untuk melayani pembeli (pelanggan) dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
pelanggan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan
pelanggan, baik yang berupa produk barang atau jasa.
KOMPE
TENSI
UU13/03
Prinsip PP
Smart +
Skill + Si
kap +
spirit
SMART
1.Spesifik (Specific)
2.Terukur dan dapat dinilai (Measurable)
3.Dapat dicapai (Achievable)
4.Relevan (Relevant)
5.Dapat dicapai pada kurun waktu tertentu
(Timeboud)
46. DEMINSI ETIKA PUBLIK
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
PELAYANAN PUBLIKYANG BERKUALITAS DAN RELEVAN
ETIKA
PUBLIK
TUJUAN
MODALITAS
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
NETRALITAS
TINDAKAN
INTEGRITAS PUBLIK
47. REVOLOSI MENTAL KEMEN PAN DAN RB
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1.AN memiliki peran penting dalam pembangunan,
2.AN harus melakukan revolusi mental di lingkungan birokrasi.
3.Aparatur harus mampu memberikan pelayanan yang
berkualitas, (Cepat, tepat, adil, pasti, diberikan penuh senyum,
sapa dan salam, keramahan, kepekaan, ketulusan, dan
kesabaran)
4.Dukungan revolusi mental harus diciptakan budaya kerja, &
nilai2 keindonesiaan, yang berikan batas2 & pagar yang jelas
ttg perilaku yang harus dipraktikkan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
48. REVOLOSI MENTAL KEMEN PAN DAN RB
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
5.Untuk jaga AN tetap berada dalam koridor perilaku ini, harus
dilakukan perbaikan seluruh sistem yang melingkupinya.
6.Perubahan mental birokrasi dilakukan dari dilayani menjadi
mau melayani, feodal menjadi merakyat, distrust menjadi trust,
tidak produktif dan koruptif menjadi produktif dan tidak
koruptif,
7.Implikasi butir 6 akan tumbuh dan berkembang perilaku
birokrasi berbudaya kerja yang bersih, jujur, melayani, disiplin,
ramah, bertanggungjawab, produktif, kreatif, kerja keras dan
ikhlas serta gigih dan kooperatif.
8.Budaya birokrasi seperti butir 7 akan mampu mewujudkan
Indonesia yang berdaulat, mandiri & berkepribadian
berlandaskan gotong royong,”
49. PENGERTIAN MANAJEMEN TALENTA
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Manajemen Talenta
Sebuah proses menyeluruh
Mulai dari rekruitmen, penempatan, sampai
pengembangan dan perencanaan untuk sukses pegawai.
Fokus pengembangan dan perencanaan (program diklat
berjenjang)
Talent dalam konteks karyawan berbakat didefinisikan
kemam puan seseorang yang meliputi ;
Mempunyai kelebihan fundamental, keterampilan,
pengetahuan, pengalaman, kecerdasan, pengambilan
keputusan, sikap, karakter, dorongan, serta kemampuan
untuk belajar dan berkembang
Dikenali dari pelaksanaan tugas harian yang selalu
dipantau / dinilai oleh atasan
50. TOKOH PANUTAN DLM BRANTAS KORUPSI
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
Pemuda harus punya visi yang
jauh ke depan. Misalnya, 20
tahun ke depan akan menjadi
apa. Untuk bisa mewujudkan visi
itu, pemuda harus punya tiga
gesit.
Yaitu, gesit otak, gesit tangan,
dan gesit gaul. > apa
maksudnya?
Masalah ekonomi Indonesia
sudah terlalu ruwet dan ribet,
tidak bisa diselesaikan dengan
cara-cara konvensional. Harus
dengan terobosan-terobosan. >
apa yang harus dilakukan ?
51. PEMAHAMAN GENDER
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1. GENDER BUKAN PEMBERDAYAAN PEREMPU AN
2. GENDER BUKAN EMANSIPASI PEREMPUAN
3. GENDER TIDAK HANYA BERBICARA TENTANG
PEREMPUAN
4. GENDER ADALAH KONSEP BUDAYA YANG
MEMBEDAKAN SIFAT FUNGSI ANTARA LAKI2 DAN
PEREMPUAN AKIBAT KONSTRUKSI SOSIAL DAN
BUDAYA DI MASYARAKAT
CONTOH > Kultur, budaya patriarkhi (Papua, NTT, dan
Aceh) Ruang gerak perempuan terbatas
(berpartispasi di luar rumah minta izin pada
suami/orang tua)
52. PEMAHAMAN GENDER
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
5.5Perencanaan Responsif Gender, perencanaan untuk
mencapai kesetaraan dan keadilan gender, melalui
pengintegrasian pengalaman, aspirasi, kebutuhan,
potensi, dan penyelesaian permasalahan perempuan
dan laki-laki.
6. PUG > Strategi Rasional Untuk Mewujudkan
Kesetaraan/Keadilan Gender disejumlah Aspek
Kehidupan Manusia Melalui JAKPRO Memper hatikan
Pengalaman, Aspirasi, Kebutuhan & Permasalahan
Perempuan & Laki2 Ke Dalam Per, Pelak, Peman &
Eval Dari JAKPRO dgn tujuan Utama Mewujudkan
Keadilan Gender
53. KESATARAN DAN KEADILAN GENDER
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
KESATARAAN GENDER
1. KESAMAAN KONDISI BAGI LAKI2 DAN PEREMPUAN
2. MEMPEROLEH KESEMPATAN SERTA HAK2NYA SEBAGAI
MANUSIA,
3. MAMPU BERPERAN DAN BERPARTISIPASI DALAM
KEGIATAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI, SOSBUD,
PENDIDIKAN & HAMKAMNAS,
4. KESAMAAN DLM MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN
5. PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DAN KETIDAK ADILAN
STRUKTURAL, BAIK THD LAKI2 MAUPUN PEREMPUAN.
KEADILAN GENDER
1. PROSES DAN PERLAKUAN ADIL TERHADAP PEREMPUAN
DAN LAKI2,
2. TIDAK ADA PEMBAKUAN PERAN, BEBAN GANDA,
SUBORDINASI, MARGINALISASI DAN KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN MAUPUN LAKI2.
54. TERWUJUDNYA KESATARAAN DAN KEADILAN
GENDER
INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
1. TIDAK ADANYA DISKRIMINASI ANTARA PEREMPUAN
DAN LAKI2
2. MEMILIKI AKSES, KESEMPATAN BERPARTISIPASI, DAN
KONTROL ATAS PEMBANGUNAN
3. MEMPEROLEH MANFAAT YANG SETARA DAN ADIL DARI
PEMBANGUNAN
4. MEMILIKI AKSES DAN PARTISIPASI BERARTI MEMILIKI
a.PELUANG ATAU KESEMPATAN UNTUK MENGGUNA
KAN SUMBER DAYA
b.WEWENANG UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN TER
HADAP CARA PENGGUNAAN DAN HASIL SUMBER
DAYA TERSEBUT.
c.KONTROL BERARTI MEMILIKI KEWENANGAN PENUH
UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN ATAS
PENGGUNAAN DAN HASIL SUMBER DAYA. SEHINGGA
MEMPEROLEH MANFAAT YANG SAMA DARI
PEMBANGUNAN.
55. INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
KESIMPULAN BANG INTEGRITAS
INTEGRITAS
Kata, Hati Prilaku konsisten, dgn merubah perilaku
punya etika, moral dan karakter dengan memegang
teguh kode etik, menjunjung nilai2 akuntabilitas.
Landasan percepatan brantas korupsi Akuntabilitas
dan Etika dengan mengamati sejak recruitmen,
penempatan/Aneka dan pengembangan
NARKOBA
Landasan Nawacita butir 4 ASN bebas dari pisko
tropika, diharapkan ASN dalam melaksanakan tugas
sehat jasmani tidak terpengaruh Narkoba Ekstasi dll
PERUBAHAN
MINDSET
GENDER
Perubahan Pola Pikir, bekerja ibadah, bekerja sesuai
peritah atasan dan tidak renta terhadap perubahan
Kesataraan > kesamaan kondisi, peroleh kesempatan
yg sama, mampu berperan dan partisipasi, kesamaan
dlm nikmati hsl bang dan hapus diskriminasi
Keadilan > proses dan perlakuan adil tidak ada
pembakuan peran dan beban ganda thd kekerasan
56. INTEGRITAS PROFESIONAL VISIONER
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
SALAM BERINTEGRITAS
Alamat emil
gondosuhadyo@yahoo.com
No HP 08161365258
Notas del editor
PERKEMBANGAN ORGANISASI KEMENTERIAN PUPR DARI MASA KE MASA
Struktur organisasi ini mencerminkan pola manajemen penyelenggaran PUPR dari masa ke masa
Ternyata manajemen penyelenggaraan tersebut tidak menunjukkan perubahan yang signifikan sejak masa orde baru, walaupun dukungan dana untuk penyelenggaraannya naik dua kali lipat setiap 5 tahun (bahkan 5 tahun terakhir kenaikan meningkat 3 kali lipat)