3. ad. Hasil dekomposisi sampah
organic yang tidak dapat
diuraikan lagi (stabil)
Merupakan upaya pengurangan
sampah organik melalui proses/
pengolahan
4. Tujuan Komposting :
1.Mengubah bahan organik yang
biodegradable menjadi bahan yang
stabil
2.Membunuh mikroba pathogen, telur insect &
organisme lain
3. Menyediakan nutrient yang cukup untuk
menunjang kesuburan tanah / tanaman
5. Tahapan :
1. Pra processing : sortasi, perajangan
2. Dekomposisi bahan organik (mikroba)
pengeraman, pembalikan
3. Packing, marketing
6. Tahapan pembuatanTahapan pembuatan
komposkompos
1.1. Pemilahan SampahPemilahan Sampah
Sampah yang dikumpulkan di TPA padaSampah yang dikumpulkan di TPA pada
umumnya bercampur antara bahan-umumnya bercampur antara bahan-
bahan organik maupun non organikbahan organik maupun non organik
sehingga pemilahan perlu dilakukansehingga pemilahan perlu dilakukan
secara teliti untuk mendapatkan bahansecara teliti untuk mendapatkan bahan
organik yang dapat dikomposkan sepertiorganik yang dapat dikomposkan seperti
daun-daunan, sisa makanan, sayurandaun-daunan, sisa makanan, sayuran
dan buah-buahandan buah-buahan
7. 2.2. PencacahanPencacahan
Sampah organik yang telah terkumpul dicacahSampah organik yang telah terkumpul dicacah
dengan ukuran 3-4 cm. Pencacahan dilakukandengan ukuran 3-4 cm. Pencacahan dilakukan
untuk mempercepat proses pembusukanuntuk mempercepat proses pembusukan karenakarena
pencampuran dengan bahan baku yang lainpencampuran dengan bahan baku yang lain
seperti kotoran ternak dan EM-4 menjadi rataseperti kotoran ternak dan EM-4 menjadi rata
sehingga mikroorganisme akan bekerja seranasehingga mikroorganisme akan bekerja serana
efektif dalam proses fermentasi.efektif dalam proses fermentasi.
8. 3.3. Pencampuran Bahan BakuPencampuran Bahan Baku
Sampah yang sudah dicacah dideder diSampah yang sudah dicacah dideder di
tempat yang telah disediakan kemudiantempat yang telah disediakan kemudian
dicampur dengan kotoran ternak.dicampur dengan kotoran ternak.
Pencampuran/pengadukan dilakukan secaraPencampuran/pengadukan dilakukan secara
merata kemudian dicampurkan pulamerata kemudian dicampurkan pula
campuran EM-4, di atas campuran sampahcampuran EM-4, di atas campuran sampah
dan kotoran ternak.dan kotoran ternak.
Pencampuran dilakukan sekali lagi agarPencampuran dilakukan sekali lagi agar
seluruh bahan bercampur secara merata.seluruh bahan bercampur secara merata.
Komposisi bahan-bahan ini adalah sampahKomposisi bahan-bahan ini adalah sampah
cacahan (1,3 mcacahan (1,3 m33
), EM-4 (375 ml), kotoran), EM-4 (375 ml), kotoran
ternak kering (1/5 dari sampah cacahan).ternak kering (1/5 dari sampah cacahan).
9. 4.4. Penumpukan Bahan BakuPenumpukan Bahan Baku
Setelah dilakukan pencampuranSetelah dilakukan pencampuran
secara merata kemudian dilakukansecara merata kemudian dilakukan
penumpukan dengan ketentuanpenumpukan dengan ketentuan
tinggi 1,5 m, lebar 1,75 m dantinggi 1,5 m, lebar 1,75 m dan
panjang 2 m.panjang 2 m.
Penumpukan dapat dilakukanPenumpukan dapat dilakukan
dengan model trapesium,dengan model trapesium,
gunungan maupun pesegi panjang.gunungan maupun pesegi panjang.
Dalam tumpukan inilah terjadiDalam tumpukan inilah terjadi
proses fermentasi sampah organikproses fermentasi sampah organik
menjadi kompos.menjadi kompos.
10. 5. Pemantauan
• Dalam masa penumpukan akan terjadi
peningkatan suhu sebagai akibat proses
fermentasi.
• Hari pertama sampai kelima suhu biasanya
mencapai 65° C atau lebih. Hal ini berguna
untuk membunuh bakteri yang tidak
dibutuhkan dan melunakkan bahan.
• Pada hari keenam dan seterusnya suhu
dijaga antara 40-50° C dengan kelembaban
lebih kurang 50 %.
• Suhu dan kelembaban dapat dipertahankan
dengan perlakuan antara lain penyiraman
dan pembalikan tumpukan.
11. 6.6. PematanganPematangan
Pengkomposan berjalan dengan baikPengkomposan berjalan dengan baik
dengan suhu rata-rata dalam bahandengan suhu rata-rata dalam bahan
menurun dan bahan telah lapuk danmenurun dan bahan telah lapuk dan
berubah warna menjadi coklatberubah warna menjadi coklat
kehitaman.kehitaman. Tujuan pematangan untukTujuan pematangan untuk
menjamin kompos benar-benar amanmenjamin kompos benar-benar aman
bagi konsumen.bagi konsumen.
12. 7.7. PengeringanPengeringan
Setelah usia tumpukan mencapai usiaSetelah usia tumpukan mencapai usia
21 hari/3 minggu, maka sampah organik21 hari/3 minggu, maka sampah organik
sudah menjadi kompos.sudah menjadi kompos.
Selanjutnya dilakukan pembongkaranSelanjutnya dilakukan pembongkaran
untuk dikeringkan/dijemur.untuk dikeringkan/dijemur.
Pengeringan dapat dilakukan selamaPengeringan dapat dilakukan selama
lebih kurang 1 minggu sampai kadar airlebih kurang 1 minggu sampai kadar air
kira-kira mencapai 20-25%.kira-kira mencapai 20-25%.
13. 8. Penggilingan dan Pengayakan
Proses selanjutnya adalah dilakukan
penggilingan terhadap kompos yang
sudah kering. Untuk mendapatkan
butiran-butiran kompos yang siap untuk
dikemas dilakukan pengayakan sesuai
dengan kebutuhan.
14. Dari segi teknologi :
Teknik pembuatan kompos sangat
beragam, mulai dari proses yang mudah
dengan menggunakan peralatan yang
sederhana sampai dengan proses yang
canggih dengan peralatan modern.
Secara teknis, pembuatan kompos dapat
dilakukan secara manual sehingga modal
yang dibutuhkan relatif murah atau secara
masinal (padat modal) untuk mengejar skala
produksi yang tinggi.
15. Dari segi ekonomi
Pengkomposan dapat mengurangi jumlah sampah
sehingga akan mengurangi biaya operasinal
pemusnahan sampah.
Tempat pengumpulan sampah akhir dapat digunakan
dalam waktu yang lebih lama, karena sampah yang
dikumpulkan berkurang. Dengan demikian akan
menguragi investasi lahan TPA.
Kompos dapat memperbaiki kondisi tanah dan
dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini berarti kompos
memiliki nilai kompetetif dan ekonomis yang berarti
kompos dapat dijual.
Penggunaan pupuk anorganik dapat ditekan sehingga
dapat meningkatkan efisiensi penngunaannya.
16. Dari segi ekologiDari segi ekologi
Pengkomposan merupakan metode daur ulang yangPengkomposan merupakan metode daur ulang yang
alamiah dan mengembalikan bahan organik ke dalam siklusalamiah dan mengembalikan bahan organik ke dalam siklus
biologis. Kebutuhan energi dan bahan makanan yangbiologis. Kebutuhan energi dan bahan makanan yang
diambil tumbuhan dari dalam tanah dikembalikan lagi kediambil tumbuhan dari dalam tanah dikembalikan lagi ke
dalam tanah.dalam tanah.
Mengurangi pencemaran lingkungan, karena sampah yangMengurangi pencemaran lingkungan, karena sampah yang
dibakar, yang dibuang ke sungai ataupun yangdibakar, yang dibuang ke sungai ataupun yang
dikumpulkan di TPA akan berkurang.dikumpulkan di TPA akan berkurang. Ini berartiIni berarti
mengurangi pencemaran udara maupun air tanah.mengurangi pencemaran udara maupun air tanah.
Pemakaian kompos pada lahan perkebunan atau pertanianPemakaian kompos pada lahan perkebunan atau pertanian
akan meningkatkan kemampuan lahan dalam menahan airakan meningkatkan kemampuan lahan dalam menahan air
sehingga terjadi koservasi air. Kompos mempuyaisehingga terjadi koservasi air. Kompos mempuyai
kemampuan memperbaiki dan meningkatkan kondisikemampuan memperbaiki dan meningkatkan kondisi
kesuburan tanah (konservasi tanah).kesuburan tanah (konservasi tanah).
17. Dari segi sosial, manfaat sosialDari segi sosial, manfaat sosial
Dapat membuka lapangan kerja sehinggaDapat membuka lapangan kerja sehingga
dapat mengurangi pengangguran.dapat mengurangi pengangguran.
Dapat dijadikan obyek pembelajaranDapat dijadikan obyek pembelajaran
lingkungan baik bagi masyarakat maupunlingkungan baik bagi masyarakat maupun
dunia pendidikandunia pendidikan
18. Dari segi kesehatan
Pengurangan tumpukan sampah akan
menciptakan lingkungan yang bersih
dan sehat.
Proses pengkomposan berjalan pada
suhu yang tinggi sehingga dapat
mematikan berbagai macam sumber
bibit penyakit yang ada pada sampah.