SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 37
Descargar para leer sin conexión
Laporan Online Media Monitoring
Implementasi dan Permasalahan
ProgramProgram-Program Kompensasi BBM
Metodologi
• Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada 5
media
online,
yakni:
Kompas.com, Viva.co.id, Beritasatu.com, Okezone.com, dan
Metrotvnews.com.
• Data dikumpulkan dari pemberitaan lima media selama periode 22
Juni - 5 September 2013.
• Teknik pengumpulan data menggunakan search engine google.com
dengan pencarian atas kata kunci BLSM, PKH, BSM, dan Raskin
selama periode waktu yang telah ditentukan. Lalu semua berita
yang terkumpul dianalisa dengan pendekatan content analysis.
• IMMC melakukan analisis terhadap frekuensi berita, narasumber
yang dikutip dalam pemberitaan, nada pemberitaan, sebaran
wilayah serta permasalahan pada setiap program kompensasi BBM
dan bagaimana respon pemerintah dari pusat hingga level desa
dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Share Isu Kompensasi Kenaikan BBM
BSM
6%

PKH
2% Raskin
8%

BLSM
84%
N=933

• Isu BLSM mendominasi
kompensasi kenaikan BBM.

pemberitaan

tentang
Coverage Permasalahan Kompensasi
Kenaikan BBM
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
22 Juni - 1 juli

2 Juli - 11 Juli

12 Juli - 21 Juli

22 Juli - 31 Juli 1 Agust - 10 Agust

11 Agust - 20
Agust

21 Agust - 30
Agust

31 agust - 5 sept

• Isu Permasalahan Kompensasi Kenaikan BBM paling
banyak pada saat pembagian BLSM yaitu periode 22
Juni – 01 Juli 2013.
Share Media Isu Kompensasi Kenaikan
BBM
Viva.co.id
10%

Kompas.com
21%
Okezone.com
21%

N=933

Beritasatu.com
16%

Metrotvnews.com
32%

• Metrotvnews.com merupakan media yang paling
konsen mengawal isu kompensasi kenaikan BBM.
TEMUAN 1 # Share On Media
• Dari semua program pemerintah yang digulirkan sebagai
kompensasi kenaikan BBM, hanya BLSM yang banyak mendapat
sorotan media dalam tiga bulan terakhir ini. Sementara 3 program
lainnya, yaitu Raskin, PKH, dan BSM tidak mendapatkan
pemberitaan yang maksimal. Hal ini disebabkan karena pembagian
BLSM yang bersifat tunai dan hanya dilakukan dalam waktu singkat
sehingga menyita banyak perhatian media. Disamping
itu, banyaknya permasalahan yang terjadi selama proses
pembagian BLSM juga menjadi penyebab besarnya perhatian media
pada program ini.
• Pemberitaan terkait program kompensasi BBM mulai mengalami
peningkatan pada periode Juni-Juli 2013. Pada periode ini
pemerintah mulai membagikan paket kompensasi seperti BLSM.
• Dan Metrotvnews, adalah media yang sangat konsen memberikan
isu soal program kompensasi BBM yang digulirkan pemerintah.
Tone Pemerintah Isu Kompensasi
Kenaikan BBM
Positif
16%
Negatif
40%

Netral
44%

N=933

• Tone pemerintah dalam isu ini lebih banyak negatif
daripada positif.
TEMUAN 2 # Tone
• Tone pemberitaan seputar program kompensasi BBM
yang digulirkan pemerintah ini sangat minim tone positif.
Meski mayoritas bersifat netral, namun tone negatif juga
cukup signifikan. Ini artinya, masyarakat menilai
pemerintah gagal dalam menjalankan program
kompensasi ini. Tone negatif utamanya disebabkan
karena banyaknya permasalahan yang terjadi selama
proses pembagian kompensasi tersebut, seperti
penerima program yang tidak tepat sasaran, hingga
dugaan adanya pencitraan yang dilakukan oleh
pemerintah melalui berbagai program yang digulirkan.
Permasalahan BSM
Disunat Sekolah
Penyelewengan Oknum
Terlambat
Syarat yang rumit (KPS)
Pengawasan Lemah
Serapan Rendah
Sosialisasi kurang
Salah Sasaran
Data tidak valid
0

2

4

6

8

10

12

14

• Data yang tidak valid dan salah sasaran menjadi isu yang
paling banyak. Isu selanjutnya adalah kurangnya
sosialisasi yang berakibat penyerapan BSM yang rendah.
Pihak yang Merespon Permasalahan
BSM
14
12
10
8
6
4
2
0
Pusat

Provinsi

Kabupaten/Kota

Kecamatan

Desa

Sekolah

• Pemerintah pusat paling aktif dalam menangani
permasalahan yang terjadi dalam pembagian BSM.
Tindakan Permasalahan BSM
7
6
5
4
3
2
1
0
Boleh tanpa KPS

Verifikasi data

Perbaikan data

Ditambah
jumlah
penerima

sosialisasi BSM

Himbauan
mendaftar

Pelaporan ke
Pihak
berwenang

• Tindakan yang dilakukan pemerintah lebih banyak
himbauan mendaftar BSM dan sosialisasi BSM.
TEMUAN 3 # Program BSM
• Permasalahan utama yang terjadi dalam program BSM adalah tidak
validnya data penerima BSM. Disamping itu, pemerintah juga
kurang dalam melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah dan
siswa terkait program ini. Sehingga banyak siswa yang tidak
mengetahui program tersebut. Hal ini menyebabkan rendahnya
penyerapan anggaran yang menandakan bahwa program ini belum
berjalan maksimal.
• Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah pusat
bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota berupaya
melakukan perbaikan data dan meningkatkan sosialisasi ke sekolahsekolah dan menghimbau agar siswa mendaftar menjadi penerima
BSM dengan melengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan
pemerintah. Pemerintah juga menambah alokasi penerima BSM
untuk meningkatkan serapan anggaran dalam program ini.
Permasalahan PKH
Pengawasan Lemah
Koordinasi Yang Kurang
Pencairan Tidak Sesuai Jadwal
Tidak Tepat Sasaran
PKH Komoditas Politik
Dana tidak Sesuai yg dijanjikan
Menolak PKH
Anggaran Minim
Data Tidak Valid
0

1

2

3

4

5

6

7

• Selain isu data tidak valid dan salah sasaran, isu lain yang
juga banyak disorot media adalah koordinasi antar
instansi pemerintah yang kurang.
Pihak yang Merespon Permasalahan PKH
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Pusat

Provinsi

Kabupaten/Kota

Kecamatan

Desa

Sekolah

• Pemerintah pusat menjadi pihak yang dominan
merespon permasalahan PKH.
Tindakan Permasalahan PKH
7
6
5
4
3
2
1
0
Lain-lain

Koordinasi Pusat dan
Daerah

Anggaran PKH Setiap Tahun
meningkat

PKH Bukan Komoditas
Politik

• Koordinasi pusat dan daerah merupakan langkah yang diambil
pemerintah dalam merespon permasalahan PKH.
• Serta membuka layanan pengaduan yang tercakup dalam lainlain.
TEMUAN 4 # PKH
• Permasalahan utama yang terjadi pada Program PKH
adalah tidak tepatnya sasaran penerima PKH. Hal ini
disebabkan oleh tidak validnya data penerima PKH yang
dibuat oleh pemerintah.
• Hal lain yang menyebabkan PKH kurang maksimal adalah
lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah.
• Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah berupaya
memperbaiki koordinasi dengan pemerintah daerah. Selain
itu, pemerintah juga membuka layanan pengaduan bagi
masyarakat yang merasa ada permasalahan dalam proses
pembagian PKH di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk
memperkecil permasalahan yang muncul serta untuk
mempercepat penyelesaian masalah yang dihadapi
pemerintah.
Permasalahan Raskin
Tim pemantau distribusi raskin tidak optimal
Penerapan sistem bagi rata yg diterapkan kepala desa/dusun
Dana raskin di tilap kepala desa
Faktor geografis (daerah sulit ditembus)
Beras dicuri oknum aparat
Realisasi penyaluran raskin rendah
Dana raskin menunggak
Raskin dijual lagi ke pasar olh penerima
Penyaluran terlambat/lamban
Minimnya sosialisasi raskin ke rumah-rumah warga
Raskin tidak tepat sasaran
Kualitas beras buruk
Data yang kurang Valid
0

5

10

15

20

25

• Data yang kurang valid masih menjadi permasalahan
yang paling banyak dalam Raskin. Masalah lainnya adalah
kualitas beras yang buruk.
Pihak yang Merespon
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Pusat

Provinsi

Kabupaten/Kota

Kecamatan

Desa

Bulog

• Pemerintah pusat dan Bulog merupakan pihak yang
paling aktif merespon permasalahan raskin.
Tindakan Permasalahan Raskin
5
4,5
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0

• Tindakan yang paling banyak dilakukan adalah
penyempurnaan
mekanisme
penyaluran
dan
pengawasan di seluruh tingkatan.
TEMUAN 5 # RASKIN
•
•

•

•

Persoalan data, juga menjadi persoalan utama dalam program raskin.
Permasalahan ini menyebabkan tidak tepatnya sasaran penerima raskin.
Masalah lain dalam yang terjadi dalam program raskin adalah soal kualitas
beras yang buruk yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Kualitas beras
raskin dianggap tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat karena kualitas yang
buruk. Bahkan banyak masyarakat menjual kembali beras yang diterimanya ke
pasar.
Pada sisi lain, pemerintah juga dianggap kurang maksimal dalam
mensosialisasikan program raskin ini ke masyarakat, sehingga banyak terjadi
penyelewengan di lapangan terutama yang dilakukan oleh aparat desa.
Berbagai langkah dilakukan oleh pemerintah bersama dengan Bulog.
Pemerintah berupaya melakukan penyempurnaan mekanisme penyaluran
raskin dengan
melakukan pengawasan secara menyeluruh untuk
meminimalisir adanya penyalahgunaan yang dilakukan oleh oknum-oknum
tertentu, disamping untuk memastikan pembayaran raskin tidak menunggak
dari daerah.
Permasalahan BLSM
Lain-lain
Masyarakat Kembalikan BLSM
Penyalahgunaan/Korupsi
Dana BLSM Dibagi Rata
Kekacauan Pembagian BLSM
Ada Pungutan Liar Oleh Aparat Desa
Dana BLSM Terlalu Kecil
Tidak tepat sasaran
Menolak BLSM
Lain-lain
Minimnya Sosialisasi
Menekan Inflasi
Lemahnya Koordinasi
Komoditas Politik/Alat Pencitraan
Data Penerima Tidak Akurat
0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

• Data kurang valid dan salah sasaran menjadi isu yang
paling banyak dalam pembagian BLSM.
Pihak yang Merespon
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Pusat

Provinsi

Kabupaten/Kota

Kecamatan

Desa

• Pihak yang paling sering merespon permasalahan
BLSM adalah Pemerintah Pusat dan Desa.
Tindakan Permasalahan BLSM
60
50
40
30
20
10
0

• Perbaikan data melalui musdes/muskel menjadi konsen
pemerintah desa dan pemerintah pusat guna
memperbaiki data BLSM.
TEMUAN 6 # BLSM
• Persoalan data juga terjadi dalam penyaluran BLSM.
Persoalan data ini tidak saja menyebabkan tidak tepatnya
sasaran penerima BLSM tapi juga menyebabkan
munculnya berbagai permasalahan lain seperti
penolakan dari aparat desa serta kekacauan dalam
proses pembagian di kantor pos.
• Dalam merespon persoalan tersebut pemerintah baik
pusat maupun daerah menyatakan akan memperbaiki
data penerima BLSM melalui forum musyawarah desa.
Selain itu,
pemerintah secara intensif melakukan
sosialisasi ke masyarakat dan aparat desa untuk
mempermudah proses penyaluran BLSM.
Sumber Berita
250
200
150
100
50
0

• Pemerintah pusat dan masyarakat banyak menjadi
sumber berita permasalahan kompensasi kenaikan
BBM.
TEMUAN 7 # SUMBER BERITA
• Pemerintah menjadi sumber utama pemberitaan media
dalam penyaluran program-program subsidi BBM. Hal ini
sangat wajar, mengingat program ini digulirkan oleh
pemerintah.
• Disamping pemerintah, sumber berita lainnya adalah
masyarakat. Masyarakat banyak dijadikan sumber berita
terutama terkait banyaknya persoalan-persoalan yang terjadi
dalam proses penyaluran program subsidi BBM.
• Pegawai Pos dan Bulog juga banyak dijadikan sumber berita
terutama pada program-program tertentu yang melibatkan
kedua institusi tersebut seperti BLSM yang dibagikan oleh PT
Pos Indonesia atau Raskin yang dikelola oleh Bulog.
Daerah yang Bermasalah
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

• Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan
daerah yang paling banyak permasalahan dalam program
kompensasi kenaikan BBM.
TEMUAN 8 # Daerah
• Hampir semua daerah mengalami masalah yang
sama dalam menjalankan program-program subsidi
BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah ini.
Namun, daerah-daerah di Pulau Jawa menjadi
daerah yang paling banyak menghadapi masalah.
Jawa Timur adalah provinsi yang paling banyak
menghadapi masalah dalam penyaluran berbagai
program subsidi pemerintah. Begitu juga dengan
Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Di luar
pulau Jawa ada Sulawesi Selatan dan Sumatera
Utara.
Pemerintah Pusat Quote
Djoko Suyanto

• Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian
Hatta Rajasa dan
Agung Laksono
menjadi pihak
pemerintah yang
paling konsen dalam
program ini.

Djoko kirmanto
Sri Kusumastuti Rahayu
Jero Wacik
Helmy Faishal Zaini
Syarief Hasan
Firmanzah
Susilo Bambang Yudhoyono
Djan Faridz
Budiono
Bambang Widianto
Dahlan Iskan
Tifatul Sembiring
Armida Alisjahbana
Gamawan Fauzi
Salim Segaf Al Jufri
M Nuh
Agung Laksono
Hatta Rajasa
0

10

20

30

40

50
DPR Qoute
Yoris
TB Hasanuddin
Syarifuddin Sudding
Sohibul Iman
Refrizal
Pramono Anung
Nurhayati Ali Assegaf
Marzuki Ali
Hidayat Nur Wahid
Budiman Sudjatmiko
0

1

2

3

4

5

6

7

8

• Pramono Anung paling sering menanggapi
permasalahan kompensasi kenaikan BBM.
Partai Quote
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Golkar

Demokrat

PKS

PAN

PDIP

Nasdem

PKPI

• Anggota PDIP paling aktif menanggapi permasalahan
kompensasi kenaikan BBM.
TEMUAN 8 # QUOTE
•
•

•

Ada banyak pihak yang memberikan pernyataan seputar program subsidi
pemerintah ini. Terutama dari kalangan pemerintah dan DPR.
Dari kalangan pemerintah, dua Menteri Koordinator yang menjadi
penanggungjawab program ini menjadi person yang paling sering memberikan
pernyataan. Keduanya adalah Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian dan Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat. Keduanya dibantu oleh menteri-menteri yang terkait langsung dengan
program tersebut seperti Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Pendidikan
M. Nuh dan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.
Dari DPR, politisi PDIP dan PKS serta Demokrat juga banyak memberikan
statement. PDIP dan PKS menjadi pihak yang paling banyak mempertanyakan
program-program yang dijalankan oleh pemerintah, sedangkan Demokrat
mencoba mengcounter kritik yang disampaikan terhadap program yang dijalankan
pemerintah. Tokoh-tokoh di DPR yang paling banyak memberikan statemen adalah
Pramono Anung dan Budiman Sujatmiko dari PDIP serta Refrizal dan Sohibul Iman
dari PKS. Sedangkan dari Demokrat ada Ketua DPR, Mazuki Alie dan Ketua
Fraksi, Nurhayati Ali Assegaf.
KESIMPULAN
• Dari semua program yang dijalankan pemerintah, hanya
BLSM yang banyak mendapat perhatian publik.
• Implikasi
Program-program lain yang dijalankan oleh pemerintah
tidak diketahui oleh publik karena kurangnya pemberitaan
terhadap program tersebut.
• Kesimpulan
Pemerintah harus mengintensifkan sosialisasi terutama
terhadap program-program yang dijalankan untuk
menanggulangi angka kemiskinan sehingga diketahui oleh
publik.
KESIMPULAN
• Masalah data dan koordinasi menjadi permasalahan utama
dalam setiap program yang dijalankan oleh pemerintah.
• Implikasi
Hal ini menyebabkan munculnya permasalahan berikutnya
seperti penolakan masyarakat terhadap program tersebut
atau kekacauan dalam proses penyalurannya.
• Rekomendasi
Pemerintah sebaiknya melibatkan seluruh komponen mulai
dari aparat desa hingga provinsi dalam menjalankan
program tersebut, terutama dalam menyusun data
penerima program.
KESIMPULAN
• Masyarakat menganggap pemerintah kurang maksimal
dalam menjalankan program-program tersebut.
• Implikasi
Hal ini terlihat dari banyaknya tone negatif yang
menandakan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam
proses penyaluran program subsidi BBM tersebut.
• Rekomendasi
Pemerintah harus melakukan berbagai langkah dan upaya
untuk menekan berbagai permasalahan yang muncul
sehingga tidak menimbulkan penilaian negatif dari
masyarakat.
KESIMPULAN
• Pemerintah tidak optimal melakukan evaluasi dari penyaluran BLSM
tahap pertama yang menuai banyak masalah.
• Implikasi
Hal ini terlihat dari masih banyaknya persoalan yang muncul saat
pemerintah melakukan penyaluran BLSM tahap kedua dengan
persoalan yang sama pada penyaluran tahap pertama lalu.
• Rekomendasi
Seharusnya pemerintah sudah melakukan perbaikan sebelum
memutuskan untuk menyalurkan BLSM tahap kedua, apalagi sudah
ada perencanaan sebelumnya.
Data dan Sasaran Program Kompensasi BBM

Más contenido relacionado

Similar a Data dan Sasaran Program Kompensasi BBM

rencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docx
rencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docxrencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docx
rencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docxPrashintaSari
 
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdfMetodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdfMiqdadRobbani3
 
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik IndonesiaLAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik IndonesiaRidho Fitrah Hyzkia
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranPSEKP - UGM
 
Filosofi program keluarga harapan
Filosofi program keluarga harapanFilosofi program keluarga harapan
Filosofi program keluarga harapanNadie Odhie
 
PRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.ppt
PRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.pptPRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.ppt
PRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.pptTariHappie
 
Kampanye Edukasi Kenaikan Harga BBM
Kampanye Edukasi Kenaikan Harga BBMKampanye Edukasi Kenaikan Harga BBM
Kampanye Edukasi Kenaikan Harga BBMDamar Wijaya
 
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...allusio
 
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran DaerahPercepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran DaerahDadang Solihin
 
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaDampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaAngga Debby Frayudha
 
Analisis kasus Wog dan pelayanan publik.docx
Analisis kasus Wog dan pelayanan publik.docxAnalisis kasus Wog dan pelayanan publik.docx
Analisis kasus Wog dan pelayanan publik.docxAankKurnia
 
Perkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran DaerahPerkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran Daerahbarita
 
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptxPENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptxGrhyssmg
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfmuzakir tombolotutu
 
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifPanduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifFormasi Org
 
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...Habibullah
 

Similar a Data dan Sasaran Program Kompensasi BBM (20)

rencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docx
rencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docxrencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docx
rencana percepatan digitalisasi ekonomi Kabupaten Batang.docx
 
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdfMetodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
Metodologi Monev dan Pengukuran NKD Pembiayaan UMi 30052023 (1).pdf
 
104 203-1-pb
104 203-1-pb104 203-1-pb
104 203-1-pb
 
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan MediaKontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
Kontroversi Penyaluran BLSM Dalam Sorotan Media
 
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik IndonesiaLAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
LAPOR!-SP4N: Sistem Pengelolaan Pelayanan Publik Indonesia
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan PenganggaranProgram Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Perencanaan Penganggaran
 
Filosofi program keluarga harapan
Filosofi program keluarga harapanFilosofi program keluarga harapan
Filosofi program keluarga harapan
 
PRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.ppt
PRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.pptPRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.ppt
PRESENTASI TA_Nyndia Rizki Novita_Jawa Barat.ppt
 
Kampanye Edukasi Kenaikan Harga BBM
Kampanye Edukasi Kenaikan Harga BBMKampanye Edukasi Kenaikan Harga BBM
Kampanye Edukasi Kenaikan Harga BBM
 
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...
Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) ...
 
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran DaerahPercepatan Penyerapan Anggaran Daerah
Percepatan Penyerapan Anggaran Daerah
 
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesiaDampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
Dampak kemiskinan dan kebijakan pendidikan pada pekerja anak di indonesia
 
Analisis kasus Wog dan pelayanan publik.docx
Analisis kasus Wog dan pelayanan publik.docxAnalisis kasus Wog dan pelayanan publik.docx
Analisis kasus Wog dan pelayanan publik.docx
 
Perkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran DaerahPerkembangan Pemekaran Daerah
Perkembangan Pemekaran Daerah
 
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptxPENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
PENGENTASAN KEMISKINANK.pptx
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
 
Fish bone
Fish boneFish bone
Fish bone
 
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan PartisipatifPanduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
Panduan Pendataan Kemiskinan Partisipatif
 
kasus hambalang
kasus hambalangkasus hambalang
kasus hambalang
 
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...
Sebaran masyarakat miskin dan program bantuan langsung tunai (blt) di kecamat...
 

Más de Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)

Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Indonesia Media Monitoring Center (IMMC)
 

Más de Indonesia Media Monitoring Center (IMMC) (20)

Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas CebonganMedia Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
Media Monitoring Kasus Penembakan Lapas Cebongan
 
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
Monitoring Pengaduan Dugaan Korupsi Ke KPK Periode Desember 2011 - Agustus 2014
 
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-JkLaporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
Laporan Monitoring Tanggapan Publik terhadap Susunan Kabinet Jokowi-Jk
 
Laporan Monitoring Online Media Revolusi Mental Jokowi
Laporan Monitoring Online Media Revolusi Mental JokowiLaporan Monitoring Online Media Revolusi Mental Jokowi
Laporan Monitoring Online Media Revolusi Mental Jokowi
 
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
Laporan Monitoring KRL 16 September 2013 - 2014
 
Satrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
Satrio Piningit Dalam Perspektif KompasianerSatrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
Satrio Piningit Dalam Perspektif Kompasianer
 
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
Analisis Pemberitaan Kontroversi Mobil Murah “LCGC”
 
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif MediaKarut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
Karut Marut Ujian Nasional Dalam Perspektif Media
 
Analisis Pemberitaan Kartu Kredit
Analisis Pemberitaan Kartu KreditAnalisis Pemberitaan Kartu Kredit
Analisis Pemberitaan Kartu Kredit
 
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
Coverage Mapping for Governor Election at West Java Indonesia 2013
 
Immc's company profile
Immc's company profileImmc's company profile
Immc's company profile
 
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
Media monitoring worldwide anti drugs day 2012
 
Response mapping for fuel price hike
Response mapping for fuel price hikeResponse mapping for fuel price hike
Response mapping for fuel price hike
 
The dynamics of labor's coverage in indonesia
The dynamics of labor's coverage in indonesiaThe dynamics of labor's coverage in indonesia
The dynamics of labor's coverage in indonesia
 
Konflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi Masyarakat
Konflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi MasyarakatKonflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi Masyarakat
Konflik Politik Mesir : Respon Pemerintah & Ekspektasi Masyarakat
 
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub Jabar
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub JabarRiset Media Monitoring IMMC - Pilgub Jabar
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub Jabar
 
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTB
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTBRiset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTB
Riset Media Monitoring IMMC - Pilgub NTB
 
Tentang IMMC
Tentang IMMCTentang IMMC
Tentang IMMC
 
Riset Media IMMC Hari Anti Tembakau 2012
Riset Media IMMC Hari Anti Tembakau 2012Riset Media IMMC Hari Anti Tembakau 2012
Riset Media IMMC Hari Anti Tembakau 2012
 
Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012
Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012
Hasil Riset Media Monitoring Hari Anak Nasional 2012
 

Data dan Sasaran Program Kompensasi BBM

  • 1. Laporan Online Media Monitoring Implementasi dan Permasalahan ProgramProgram-Program Kompensasi BBM
  • 2. Metodologi • Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling pada 5 media online, yakni: Kompas.com, Viva.co.id, Beritasatu.com, Okezone.com, dan Metrotvnews.com. • Data dikumpulkan dari pemberitaan lima media selama periode 22 Juni - 5 September 2013. • Teknik pengumpulan data menggunakan search engine google.com dengan pencarian atas kata kunci BLSM, PKH, BSM, dan Raskin selama periode waktu yang telah ditentukan. Lalu semua berita yang terkumpul dianalisa dengan pendekatan content analysis. • IMMC melakukan analisis terhadap frekuensi berita, narasumber yang dikutip dalam pemberitaan, nada pemberitaan, sebaran wilayah serta permasalahan pada setiap program kompensasi BBM dan bagaimana respon pemerintah dari pusat hingga level desa dalam mengatasi permasalahan tersebut.
  • 3. Share Isu Kompensasi Kenaikan BBM BSM 6% PKH 2% Raskin 8% BLSM 84% N=933 • Isu BLSM mendominasi kompensasi kenaikan BBM. pemberitaan tentang
  • 4. Coverage Permasalahan Kompensasi Kenaikan BBM 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 22 Juni - 1 juli 2 Juli - 11 Juli 12 Juli - 21 Juli 22 Juli - 31 Juli 1 Agust - 10 Agust 11 Agust - 20 Agust 21 Agust - 30 Agust 31 agust - 5 sept • Isu Permasalahan Kompensasi Kenaikan BBM paling banyak pada saat pembagian BLSM yaitu periode 22 Juni – 01 Juli 2013.
  • 5. Share Media Isu Kompensasi Kenaikan BBM Viva.co.id 10% Kompas.com 21% Okezone.com 21% N=933 Beritasatu.com 16% Metrotvnews.com 32% • Metrotvnews.com merupakan media yang paling konsen mengawal isu kompensasi kenaikan BBM.
  • 6. TEMUAN 1 # Share On Media • Dari semua program pemerintah yang digulirkan sebagai kompensasi kenaikan BBM, hanya BLSM yang banyak mendapat sorotan media dalam tiga bulan terakhir ini. Sementara 3 program lainnya, yaitu Raskin, PKH, dan BSM tidak mendapatkan pemberitaan yang maksimal. Hal ini disebabkan karena pembagian BLSM yang bersifat tunai dan hanya dilakukan dalam waktu singkat sehingga menyita banyak perhatian media. Disamping itu, banyaknya permasalahan yang terjadi selama proses pembagian BLSM juga menjadi penyebab besarnya perhatian media pada program ini. • Pemberitaan terkait program kompensasi BBM mulai mengalami peningkatan pada periode Juni-Juli 2013. Pada periode ini pemerintah mulai membagikan paket kompensasi seperti BLSM. • Dan Metrotvnews, adalah media yang sangat konsen memberikan isu soal program kompensasi BBM yang digulirkan pemerintah.
  • 7. Tone Pemerintah Isu Kompensasi Kenaikan BBM Positif 16% Negatif 40% Netral 44% N=933 • Tone pemerintah dalam isu ini lebih banyak negatif daripada positif.
  • 8. TEMUAN 2 # Tone • Tone pemberitaan seputar program kompensasi BBM yang digulirkan pemerintah ini sangat minim tone positif. Meski mayoritas bersifat netral, namun tone negatif juga cukup signifikan. Ini artinya, masyarakat menilai pemerintah gagal dalam menjalankan program kompensasi ini. Tone negatif utamanya disebabkan karena banyaknya permasalahan yang terjadi selama proses pembagian kompensasi tersebut, seperti penerima program yang tidak tepat sasaran, hingga dugaan adanya pencitraan yang dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program yang digulirkan.
  • 9. Permasalahan BSM Disunat Sekolah Penyelewengan Oknum Terlambat Syarat yang rumit (KPS) Pengawasan Lemah Serapan Rendah Sosialisasi kurang Salah Sasaran Data tidak valid 0 2 4 6 8 10 12 14 • Data yang tidak valid dan salah sasaran menjadi isu yang paling banyak. Isu selanjutnya adalah kurangnya sosialisasi yang berakibat penyerapan BSM yang rendah.
  • 10. Pihak yang Merespon Permasalahan BSM 14 12 10 8 6 4 2 0 Pusat Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Sekolah • Pemerintah pusat paling aktif dalam menangani permasalahan yang terjadi dalam pembagian BSM.
  • 11. Tindakan Permasalahan BSM 7 6 5 4 3 2 1 0 Boleh tanpa KPS Verifikasi data Perbaikan data Ditambah jumlah penerima sosialisasi BSM Himbauan mendaftar Pelaporan ke Pihak berwenang • Tindakan yang dilakukan pemerintah lebih banyak himbauan mendaftar BSM dan sosialisasi BSM.
  • 12. TEMUAN 3 # Program BSM • Permasalahan utama yang terjadi dalam program BSM adalah tidak validnya data penerima BSM. Disamping itu, pemerintah juga kurang dalam melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah dan siswa terkait program ini. Sehingga banyak siswa yang tidak mengetahui program tersebut. Hal ini menyebabkan rendahnya penyerapan anggaran yang menandakan bahwa program ini belum berjalan maksimal. • Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota berupaya melakukan perbaikan data dan meningkatkan sosialisasi ke sekolahsekolah dan menghimbau agar siswa mendaftar menjadi penerima BSM dengan melengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan pemerintah. Pemerintah juga menambah alokasi penerima BSM untuk meningkatkan serapan anggaran dalam program ini.
  • 13. Permasalahan PKH Pengawasan Lemah Koordinasi Yang Kurang Pencairan Tidak Sesuai Jadwal Tidak Tepat Sasaran PKH Komoditas Politik Dana tidak Sesuai yg dijanjikan Menolak PKH Anggaran Minim Data Tidak Valid 0 1 2 3 4 5 6 7 • Selain isu data tidak valid dan salah sasaran, isu lain yang juga banyak disorot media adalah koordinasi antar instansi pemerintah yang kurang.
  • 14. Pihak yang Merespon Permasalahan PKH 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Pusat Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Sekolah • Pemerintah pusat menjadi pihak yang dominan merespon permasalahan PKH.
  • 15. Tindakan Permasalahan PKH 7 6 5 4 3 2 1 0 Lain-lain Koordinasi Pusat dan Daerah Anggaran PKH Setiap Tahun meningkat PKH Bukan Komoditas Politik • Koordinasi pusat dan daerah merupakan langkah yang diambil pemerintah dalam merespon permasalahan PKH. • Serta membuka layanan pengaduan yang tercakup dalam lainlain.
  • 16. TEMUAN 4 # PKH • Permasalahan utama yang terjadi pada Program PKH adalah tidak tepatnya sasaran penerima PKH. Hal ini disebabkan oleh tidak validnya data penerima PKH yang dibuat oleh pemerintah. • Hal lain yang menyebabkan PKH kurang maksimal adalah lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. • Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah berupaya memperbaiki koordinasi dengan pemerintah daerah. Selain itu, pemerintah juga membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang merasa ada permasalahan dalam proses pembagian PKH di masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memperkecil permasalahan yang muncul serta untuk mempercepat penyelesaian masalah yang dihadapi pemerintah.
  • 17. Permasalahan Raskin Tim pemantau distribusi raskin tidak optimal Penerapan sistem bagi rata yg diterapkan kepala desa/dusun Dana raskin di tilap kepala desa Faktor geografis (daerah sulit ditembus) Beras dicuri oknum aparat Realisasi penyaluran raskin rendah Dana raskin menunggak Raskin dijual lagi ke pasar olh penerima Penyaluran terlambat/lamban Minimnya sosialisasi raskin ke rumah-rumah warga Raskin tidak tepat sasaran Kualitas beras buruk Data yang kurang Valid 0 5 10 15 20 25 • Data yang kurang valid masih menjadi permasalahan yang paling banyak dalam Raskin. Masalah lainnya adalah kualitas beras yang buruk.
  • 18. Pihak yang Merespon 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Pusat Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa Bulog • Pemerintah pusat dan Bulog merupakan pihak yang paling aktif merespon permasalahan raskin.
  • 19. Tindakan Permasalahan Raskin 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 • Tindakan yang paling banyak dilakukan adalah penyempurnaan mekanisme penyaluran dan pengawasan di seluruh tingkatan.
  • 20. TEMUAN 5 # RASKIN • • • • Persoalan data, juga menjadi persoalan utama dalam program raskin. Permasalahan ini menyebabkan tidak tepatnya sasaran penerima raskin. Masalah lain dalam yang terjadi dalam program raskin adalah soal kualitas beras yang buruk yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Kualitas beras raskin dianggap tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat karena kualitas yang buruk. Bahkan banyak masyarakat menjual kembali beras yang diterimanya ke pasar. Pada sisi lain, pemerintah juga dianggap kurang maksimal dalam mensosialisasikan program raskin ini ke masyarakat, sehingga banyak terjadi penyelewengan di lapangan terutama yang dilakukan oleh aparat desa. Berbagai langkah dilakukan oleh pemerintah bersama dengan Bulog. Pemerintah berupaya melakukan penyempurnaan mekanisme penyaluran raskin dengan melakukan pengawasan secara menyeluruh untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, disamping untuk memastikan pembayaran raskin tidak menunggak dari daerah.
  • 21. Permasalahan BLSM Lain-lain Masyarakat Kembalikan BLSM Penyalahgunaan/Korupsi Dana BLSM Dibagi Rata Kekacauan Pembagian BLSM Ada Pungutan Liar Oleh Aparat Desa Dana BLSM Terlalu Kecil Tidak tepat sasaran Menolak BLSM Lain-lain Minimnya Sosialisasi Menekan Inflasi Lemahnya Koordinasi Komoditas Politik/Alat Pencitraan Data Penerima Tidak Akurat 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 • Data kurang valid dan salah sasaran menjadi isu yang paling banyak dalam pembagian BLSM.
  • 22. Pihak yang Merespon 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Pusat Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa • Pihak yang paling sering merespon permasalahan BLSM adalah Pemerintah Pusat dan Desa.
  • 23. Tindakan Permasalahan BLSM 60 50 40 30 20 10 0 • Perbaikan data melalui musdes/muskel menjadi konsen pemerintah desa dan pemerintah pusat guna memperbaiki data BLSM.
  • 24. TEMUAN 6 # BLSM • Persoalan data juga terjadi dalam penyaluran BLSM. Persoalan data ini tidak saja menyebabkan tidak tepatnya sasaran penerima BLSM tapi juga menyebabkan munculnya berbagai permasalahan lain seperti penolakan dari aparat desa serta kekacauan dalam proses pembagian di kantor pos. • Dalam merespon persoalan tersebut pemerintah baik pusat maupun daerah menyatakan akan memperbaiki data penerima BLSM melalui forum musyawarah desa. Selain itu, pemerintah secara intensif melakukan sosialisasi ke masyarakat dan aparat desa untuk mempermudah proses penyaluran BLSM.
  • 25. Sumber Berita 250 200 150 100 50 0 • Pemerintah pusat dan masyarakat banyak menjadi sumber berita permasalahan kompensasi kenaikan BBM.
  • 26. TEMUAN 7 # SUMBER BERITA • Pemerintah menjadi sumber utama pemberitaan media dalam penyaluran program-program subsidi BBM. Hal ini sangat wajar, mengingat program ini digulirkan oleh pemerintah. • Disamping pemerintah, sumber berita lainnya adalah masyarakat. Masyarakat banyak dijadikan sumber berita terutama terkait banyaknya persoalan-persoalan yang terjadi dalam proses penyaluran program subsidi BBM. • Pegawai Pos dan Bulog juga banyak dijadikan sumber berita terutama pada program-program tertentu yang melibatkan kedua institusi tersebut seperti BLSM yang dibagikan oleh PT Pos Indonesia atau Raskin yang dikelola oleh Bulog.
  • 27. Daerah yang Bermasalah 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 • Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan daerah yang paling banyak permasalahan dalam program kompensasi kenaikan BBM.
  • 28. TEMUAN 8 # Daerah • Hampir semua daerah mengalami masalah yang sama dalam menjalankan program-program subsidi BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah ini. Namun, daerah-daerah di Pulau Jawa menjadi daerah yang paling banyak menghadapi masalah. Jawa Timur adalah provinsi yang paling banyak menghadapi masalah dalam penyaluran berbagai program subsidi pemerintah. Begitu juga dengan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Di luar pulau Jawa ada Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.
  • 29. Pemerintah Pusat Quote Djoko Suyanto • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan Agung Laksono menjadi pihak pemerintah yang paling konsen dalam program ini. Djoko kirmanto Sri Kusumastuti Rahayu Jero Wacik Helmy Faishal Zaini Syarief Hasan Firmanzah Susilo Bambang Yudhoyono Djan Faridz Budiono Bambang Widianto Dahlan Iskan Tifatul Sembiring Armida Alisjahbana Gamawan Fauzi Salim Segaf Al Jufri M Nuh Agung Laksono Hatta Rajasa 0 10 20 30 40 50
  • 30. DPR Qoute Yoris TB Hasanuddin Syarifuddin Sudding Sohibul Iman Refrizal Pramono Anung Nurhayati Ali Assegaf Marzuki Ali Hidayat Nur Wahid Budiman Sudjatmiko 0 1 2 3 4 5 6 7 8 • Pramono Anung paling sering menanggapi permasalahan kompensasi kenaikan BBM.
  • 31. Partai Quote 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Golkar Demokrat PKS PAN PDIP Nasdem PKPI • Anggota PDIP paling aktif menanggapi permasalahan kompensasi kenaikan BBM.
  • 32. TEMUAN 8 # QUOTE • • • Ada banyak pihak yang memberikan pernyataan seputar program subsidi pemerintah ini. Terutama dari kalangan pemerintah dan DPR. Dari kalangan pemerintah, dua Menteri Koordinator yang menjadi penanggungjawab program ini menjadi person yang paling sering memberikan pernyataan. Keduanya adalah Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Keduanya dibantu oleh menteri-menteri yang terkait langsung dengan program tersebut seperti Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Menteri Pendidikan M. Nuh dan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Dari DPR, politisi PDIP dan PKS serta Demokrat juga banyak memberikan statement. PDIP dan PKS menjadi pihak yang paling banyak mempertanyakan program-program yang dijalankan oleh pemerintah, sedangkan Demokrat mencoba mengcounter kritik yang disampaikan terhadap program yang dijalankan pemerintah. Tokoh-tokoh di DPR yang paling banyak memberikan statemen adalah Pramono Anung dan Budiman Sujatmiko dari PDIP serta Refrizal dan Sohibul Iman dari PKS. Sedangkan dari Demokrat ada Ketua DPR, Mazuki Alie dan Ketua Fraksi, Nurhayati Ali Assegaf.
  • 33. KESIMPULAN • Dari semua program yang dijalankan pemerintah, hanya BLSM yang banyak mendapat perhatian publik. • Implikasi Program-program lain yang dijalankan oleh pemerintah tidak diketahui oleh publik karena kurangnya pemberitaan terhadap program tersebut. • Kesimpulan Pemerintah harus mengintensifkan sosialisasi terutama terhadap program-program yang dijalankan untuk menanggulangi angka kemiskinan sehingga diketahui oleh publik.
  • 34. KESIMPULAN • Masalah data dan koordinasi menjadi permasalahan utama dalam setiap program yang dijalankan oleh pemerintah. • Implikasi Hal ini menyebabkan munculnya permasalahan berikutnya seperti penolakan masyarakat terhadap program tersebut atau kekacauan dalam proses penyalurannya. • Rekomendasi Pemerintah sebaiknya melibatkan seluruh komponen mulai dari aparat desa hingga provinsi dalam menjalankan program tersebut, terutama dalam menyusun data penerima program.
  • 35. KESIMPULAN • Masyarakat menganggap pemerintah kurang maksimal dalam menjalankan program-program tersebut. • Implikasi Hal ini terlihat dari banyaknya tone negatif yang menandakan banyaknya permasalahan yang terjadi dalam proses penyaluran program subsidi BBM tersebut. • Rekomendasi Pemerintah harus melakukan berbagai langkah dan upaya untuk menekan berbagai permasalahan yang muncul sehingga tidak menimbulkan penilaian negatif dari masyarakat.
  • 36. KESIMPULAN • Pemerintah tidak optimal melakukan evaluasi dari penyaluran BLSM tahap pertama yang menuai banyak masalah. • Implikasi Hal ini terlihat dari masih banyaknya persoalan yang muncul saat pemerintah melakukan penyaluran BLSM tahap kedua dengan persoalan yang sama pada penyaluran tahap pertama lalu. • Rekomendasi Seharusnya pemerintah sudah melakukan perbaikan sebelum memutuskan untuk menyalurkan BLSM tahap kedua, apalagi sudah ada perencanaan sebelumnya.