SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 9
Descargar para leer sin conexión
PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa
jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan
diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta
mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, makmur, dan beradab.
Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki
kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang
dl m l snkn t a breag t u pd pi i “ ngarso sung
a m e kaaa u s e gn e h aa r s ing
a
a
g
p
g
np
tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri hanaai. Dalam usaha
dyn
”
mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugastugas profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Guru Indonesia
bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk
mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang
kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak
mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh
sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa
yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan
profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan
negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan tugas pelaksanaan tugas guru secara
profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara yang bermakna,
terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan
guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.
Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari
sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman
bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan
etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
Bagian Satu
Pengertian, tujuan, dan Fungsi
Pasal 1
(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan
diterima oleh guru-guru Indonesia . Sebagai pedoman sikap dan perilaku
dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat
dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal
ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan
buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugastugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan
sehari-hari di dalam dan luar sekolah.
Pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma
moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
Bagian Dua
Sumpah/Janji Guru Indonesia
Pasal 3
(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud
pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilainilai moral yang termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi
profesi guru dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara
satuan pendidikan.
Pasal 4
(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia .
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia
dapat dilaksanakan secara
perorangan atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.
Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional
Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari :
(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual,
Pasal 6
(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi
proses dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah,
dan anggota masyarakat
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya
untuk kepentingan proses kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus
berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah
yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien
bagi peserta didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih
sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar
batas kaidah pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang
dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan
kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali
merendahkan martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara
adil.
k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi
kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh
perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta
didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,
menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasanalasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum,
kesehatan, dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionallnya
kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial,
kebudayaan, moral, dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional
dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan
pribadi.
(2) Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa :
a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien
dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan.
b. Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan
objektif mengenai perkembangan peserta didik.
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang
bukan orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi
dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai
kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada
umumnya.
f. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak
atau anak-anak akan pendidikan.
g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
(2) Hubungan Guru dengan Masyarakat :
a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan
efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan
pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan
prestise dan martabat profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan
kesejahteraan peserta didiknya
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai
agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan
masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya
kepada masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam
masyarakat.
(3) Hubungan Guru dengan sekolah
a. Guru memelihara dan eningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat
g. Guru menjunung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan
kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan
pendapat-pendapat profesionalberkaitan dengan tugas-tugas pendidikan
dan pembelajaran
j. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan
dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat
meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugastugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari
kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan
dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya
o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya
atas dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk
pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau
tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
(4) Hubungan Guru dengan Profesi :
a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi
b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan
dan bidang studi yang diajarkan
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas
konsekuensiinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
akan merendahkan martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari
tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di
bidang pendidikan dan pembelajaran.
(5) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :
a. Guru menjadi anggota aorganisasi profesi guru dan berperan serta secara
aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan
kependidikan.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang
memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat
informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan
masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam
menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas
konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk
tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan
profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang
dapat merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk
memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi
profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
(6) Hubungan Guru dengan Pemerintah :
a) Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program
pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD
1945, UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Tentang
Guru dan Dosen, dan ketentuan Perundang-Undang lainnya.
b) Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan
berbudaya.
c) Guru berusaha menciptakan, memeliharadan meningkatkan rasa persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan
pancasila dan UUD1945.
d) Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh
pemerintah atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan
pembelajaran.
e) Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang
berakibat pada kerugian negara.
Bagian Empat
Pelaksanaan, Pelanggaran, dan sanksi
Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kude
Etik Guru Indonesia .
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru
Indonesia kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan
pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode
Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan
dengan protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat.
Pasal 9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik Guru Indonesia
merupakan wewenang Dewan
Kehormatan Guru Indonesia .
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia
dimaksud pada ayat (1) harus objektif

sebagaimana

(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan
kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan
martabat profesi guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru
Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia ,
organisasi profesi guru, atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa
bantuan organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia .
Bagian Lima
Ketentuan Tambahan
Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundangundangan.
Bagian Enam
Penutup
Pasal 11
(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati,mengamalkan
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia .

serta

(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang
telah secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia .

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaSulisyono Imam
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaSuaidin -Dompu
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaRadite Suandana
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiasunarkuswantoro
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaJoko Supriyanto
 
Kegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgiKegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgiAlifa Robitah
 
Rev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesiaRev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesiaSetia T
 
Kode etik sekolah 2019
Kode etik sekolah 2019Kode etik sekolah 2019
Kode etik sekolah 2019Novi Tadorante
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAGuru Online
 
kode etik guru terhadap siswa
kode etik guru terhadap siswakode etik guru terhadap siswa
kode etik guru terhadap siswaCecep Kustandi
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandalaAfrils
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiacandrajelek
 
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 11. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1Rudi Sujarwo
 
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Kharrenyanyan1605
 

La actualidad más candente (18)

Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
Kode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansabaKode etik guru indonesia mansaba
Kode etik guru indonesia mansaba
 
Kegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgiKegi, asosiasi, dan dkgi
Kegi, asosiasi, dan dkgi
 
Rev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesiaRev kode etik guru indonesia
Rev kode etik guru indonesia
 
Kode etik sekolah 2019
Kode etik sekolah 2019Kode etik sekolah 2019
Kode etik sekolah 2019
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 
kode etik guru terhadap siswa
kode etik guru terhadap siswakode etik guru terhadap siswa
kode etik guru terhadap siswa
 
Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2Makalah pendidikan berkarakter 2
Makalah pendidikan berkarakter 2
 
Makalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakterMakalah pendidikan berkarakter
Makalah pendidikan berkarakter
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
 
Etika dan profesi keguruan
Etika dan profesi keguruanEtika dan profesi keguruan
Etika dan profesi keguruan
 
pendidik dan anak didik
pendidik dan anak didikpendidik dan anak didik
pendidik dan anak didik
 
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesiaAnalisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
Analisis pelaksanaan kode etik guru indonesia
 
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 11. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
 
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...
 

Destacado

Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014ISTAFIANI AMBARWATI
 
Panduan pengguna kelas maya guru (1)
Panduan pengguna kelas maya   guru (1)Panduan pengguna kelas maya   guru (1)
Panduan pengguna kelas maya guru (1)ISTAFIANI AMBARWATI
 
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014ISTAFIANI AMBARWATI
 
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013ISTAFIANI AMBARWATI
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...ISTAFIANI AMBARWATI
 
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...ISTAFIANI AMBARWATI
 
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013ISTAFIANI AMBARWATI
 

Destacado (9)

Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
 
Panduan pengguna kelas maya guru (1)
Panduan pengguna kelas maya   guru (1)Panduan pengguna kelas maya   guru (1)
Panduan pengguna kelas maya guru (1)
 
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
Pos un-tahun-pelajaran-2013-2014
 
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
Kisi kisi-smp-smasmk-plb-tahun-2012-2013
 
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013  ttg standar proses halam...
03. b. salinan lampiran permendikbud no. 65 th 2013 ttg standar proses halam...
 
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
08. permendikbud-nomor-70-ttg-kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak-d...
 
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
Uas mata kuliah perbandingan pendidikan share okt 2013
 
Panduan pengguna kelas maya guru
Panduan pengguna kelas maya   guruPanduan pengguna kelas maya   guru
Panduan pengguna kelas maya guru
 

Similar a Kode etik-guru-indonesia

Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru IndonesiaKode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru IndonesiaGuss No
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaSuaidin -Dompu
 
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxKODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxtarman84
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...محمد أشرف زين الدين
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guruYenima27
 
Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Star Ng
 
Etika Profesi Guru dan Implementasinya.ppt
Etika Profesi Guru dan Implementasinya.pptEtika Profesi Guru dan Implementasinya.ppt
Etika Profesi Guru dan Implementasinya.pptFirazHafiz
 
analisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docx
analisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docxanalisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docx
analisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docxBunga Bunga
 
Pembinaan Toleransi di Satuan Pendidikan
Pembinaan Toleransi di Satuan PendidikanPembinaan Toleransi di Satuan Pendidikan
Pembinaan Toleransi di Satuan PendidikanErhaEdukasi
 
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docxRESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docxAnnisaFajri3
 
Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3
Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3
Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3share with me
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptZOLKEPLEBINIBRAHIMIP1
 
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxKode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxSofyanHarun1
 

Similar a Kode etik-guru-indonesia (20)

Kode etik-guru-indonesia
Kode etik-guru-indonesiaKode etik-guru-indonesia
Kode etik-guru-indonesia
 
Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru IndonesiaKode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia
 
Kode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesiaKode etik guru indonesia
Kode etik guru indonesia
 
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptxKODE ETIK GURU PGRI.pptx
KODE ETIK GURU PGRI.pptx
 
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesianEtika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
Etika Profesi_6 kode etik profesi guru dan organisasi asosiasi keprofesian
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
Peranan dan tanggungjawab guru dalam membina negara bangsa berlandaskan etika...
 
Etika guru
Etika guruEtika guru
Etika guru
 
Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108Modul pembelajaran ipg edu3108
Modul pembelajaran ipg edu3108
 
Falsafah guru
Falsafah guru Falsafah guru
Falsafah guru
 
Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
Etika Profesi Guru dan Implementasinya.ppt
Etika Profesi Guru dan Implementasinya.pptEtika Profesi Guru dan Implementasinya.ppt
Etika Profesi Guru dan Implementasinya.ppt
 
analisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docx
analisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docxanalisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docx
analisis nilai budaya di lingkungan sekolah UPT SMAN 5 bone.docx
 
Pembinaan Toleransi di Satuan Pendidikan
Pembinaan Toleransi di Satuan PendidikanPembinaan Toleransi di Satuan Pendidikan
Pembinaan Toleransi di Satuan Pendidikan
 
Modul 1.3.a.3.pdf
Modul 1.3.a.3.pdfModul 1.3.a.3.pdf
Modul 1.3.a.3.pdf
 
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docxRESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
 
Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3
Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3
Topik 3 implikasi kepelbagaian sosio budaya terhadap 3
 
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.pptPeranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
Peranan-guru dalam pembentukan Kurikulum.ppt
 
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptxKode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
Kode etik guru (PPT Komunikasi dan Etika Profesi).pptx
 

Más de ISTAFIANI AMBARWATI

ppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdf
ppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdfppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdf
ppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdfISTAFIANI AMBARWATI
 
Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018
Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018
Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018ISTAFIANI AMBARWATI
 
Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)
Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)
Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)ISTAFIANI AMBARWATI
 
04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok
04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok
04.3 juknis smk final 2014.02.28 okISTAFIANI AMBARWATI
 
04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke
04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke
04.3 instrumen smk 2014.02.28 okeISTAFIANI AMBARWATI
 
Fungsi tombol tambahan pada keyboard manage your time in typing
Fungsi tombol tambahan pada keyboard   manage your time in  typingFungsi tombol tambahan pada keyboard   manage your time in  typing
Fungsi tombol tambahan pada keyboard manage your time in typingISTAFIANI AMBARWATI
 
Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014
Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014
Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014ISTAFIANI AMBARWATI
 
C2.1.2. silabus otomatisasi perkantoran
C2.1.2. silabus otomatisasi perkantoranC2.1.2. silabus otomatisasi perkantoran
C2.1.2. silabus otomatisasi perkantoranISTAFIANI AMBARWATI
 
Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001
Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001
Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001ISTAFIANI AMBARWATI
 
6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoranISTAFIANI AMBARWATI
 
6045 ksp-administrasi perkantoran
6045 ksp-administrasi perkantoran6045 ksp-administrasi perkantoran
6045 ksp-administrasi perkantoranISTAFIANI AMBARWATI
 

Más de ISTAFIANI AMBARWATI (20)

ppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdf
ppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdfppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdf
ppdb 2022-2023 Brosur pdf 500 kb.pdf
 
Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018
Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018
Latihan soal USBN Bahasa Inggris SMK th 2018
 
Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)
Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)
Pdf buku guru kelas x (11 april 2014)
 
Bg bahasa inggris 11
Bg bahasa inggris 11Bg bahasa inggris 11
Bg bahasa inggris 11
 
04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok
04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok
04.3 juknis smk final 2014.02.28 ok
 
04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke
04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke
04.3 instrumen smk 2014.02.28 oke
 
Fungsi tombol tambahan pada keyboard manage your time in typing
Fungsi tombol tambahan pada keyboard   manage your time in  typingFungsi tombol tambahan pada keyboard   manage your time in  typing
Fungsi tombol tambahan pada keyboard manage your time in typing
 
Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014
Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014
Kisi kisi-un-smp-smasmk-plb-tahun-2013-2014
 
Struktur kurikulum penjualan
Struktur kurikulum penjualanStruktur kurikulum penjualan
Struktur kurikulum penjualan
 
Ki & kd simulasi digital
Ki & kd simulasi digitalKi & kd simulasi digital
Ki & kd simulasi digital
 
Silabus akuntansi keuangan
Silabus akuntansi keuanganSilabus akuntansi keuangan
Silabus akuntansi keuangan
 
C3 silabus administrasi pajak
C3 silabus administrasi pajakC3 silabus administrasi pajak
C3 silabus administrasi pajak
 
C2.1.2. silabus otomatisasi perkantoran
C2.1.2. silabus otomatisasi perkantoranC2.1.2. silabus otomatisasi perkantoran
C2.1.2. silabus otomatisasi perkantoran
 
10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru10 matematika buku_guru
10 matematika buku_guru
 
Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001
Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001
Taxonomy bloom's revisi anderson & krathwohl's 2001
 
10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru10 bahasa indonesia buku_guru
10 bahasa indonesia buku_guru
 
6054 kst-pemasaran
6054 kst-pemasaran6054 kst-pemasaran
6054 kst-pemasaran
 
6054 ksp-pemasaran
6054 ksp-pemasaran6054 ksp-pemasaran
6054 ksp-pemasaran
 
6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran6045 kst-administrasi perkantoran
6045 kst-administrasi perkantoran
 
6045 ksp-administrasi perkantoran
6045 ksp-administrasi perkantoran6045 ksp-administrasi perkantoran
6045 ksp-administrasi perkantoran
 

Kode etik-guru-indonesia

  • 1. PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang bermain, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dl m l snkn t a breag t u pd pi i “ ngarso sung a m e kaaa u s e gn e h aa r s ing a a g p g np tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri hanaai. Dalam usaha dyn ” mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugastugas profesional sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini sepanjang zaman. Hanya dengan tugas pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
  • 2. Bagian Satu Pengertian, tujuan, dan Fungsi Pasal 1 (1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia . Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota maasyarakat dan warga negara. (2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugastugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam dan luar sekolah. Pasal 2 (1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. (2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan. Bagian Dua Sumpah/Janji Guru Indonesia Pasal 3 (1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilainilai moral yang termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. (2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing. (3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan pendidikan.
  • 3. Pasal 4 (1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia . (2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas. Bagian Tiga Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional Pasal 5 Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari : (1) Nilai-nilai agama dan Pancasila (2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. (3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual, Pasal 6 (1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik: a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tuga didik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih,menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran. b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran. d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses kependidikan. e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta didik. f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan. g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik. h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk berkarya.
  • 4. i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya. j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil. k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak peserta didiknya. l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya. m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan. n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi serta didiknya untuk alasanalasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan. o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionallnya kepada peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama. p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi. (2) Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa : a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa dalam melaksannakan proses pedidikan. b. Guru mrmberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik. c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya. d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan. e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya. f. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan. g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
  • 5. (2) Hubungan Guru dengan Masyarakat : a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan. b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembnagkan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat profesinya. e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat. g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat. h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupam masyarakat. (3) Hubungan Guru dengan sekolah a. Guru memelihara dan eningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah. b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses pendidikan. c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif. d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah. e. Guru menghormati rekan sejawat. f. Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat g. Guru menjunung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan kearifan profesional. h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya. i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-pendapat profesionalberkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran j. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan profesional dengan sejawat.
  • 6. k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugastugas profesional pendidikan dan pembelajaran. l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya. m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyaan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat. n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya. p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum. q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat. (4) Hubungan Guru dengan Profesi : a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang diajarkan c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya. e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya. f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan martabat profesionalnya. g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.
  • 7. (5) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya : a. Guru menjadi anggota aorganisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan. b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat. d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya. e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya. f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya. g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya. h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. (6) Hubungan Guru dengan Pemerintah : a) Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, UU Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan Perundang-Undang lainnya. b) Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya. c) Guru berusaha menciptakan, memeliharadan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD1945. d) Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran. e) Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian negara.
  • 8. Bagian Empat Pelaksanaan, Pelanggaran, dan sanksi Pasal 7 (1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kude Etik Guru Indonesia . (2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia kepada rekan sejawat Penyelenggara pendidikan, masyarakat dan pemerintah. Pasal 8 (1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru. (2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. (3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan sedang dan berat. Pasal 9 (1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia . (2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia dimaksud pada ayat (1) harus objektif sebagaimana (3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru. (4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru. (5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia , organisasi profesi guru, atau pejabat yang berwenang. (6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia . Bagian Lima Ketentuan Tambahan Pasal 10 Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundangundangan.
  • 9. Bagian Enam Penutup Pasal 11 (1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati,mengamalkan menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia . serta (2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia .