SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
HUKUM PIDANA
N A M A : S E L V I A N A F R E S T I K A
N I M : 2 2 1 0 1 0 2 0 0 5 4 1
DEFINISI HUKUM PIDANA
MENURUT BEBERAPA AHLI
01
02
03
Pompe
Mengatakan bahwa hukum pidana adalah keseluruhan aturan ketentuan
hukum mengenai perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum dan aturan
pidananya.
Apeldoorn
Mengatakan bahwa hukum pidana dibedakan diberikan arti hukum
pidana materil yang menunjuk pada perbuatan pidana dan yang oleh
sebab perbuatan itu dapat pidana.
D. Hatewinkel Suringa
Membagi hukum pidana dalam arti objektif (ivs poenale).
a) Perintah dan larangan yang pelanggarannya di ancam dengan
sanksi pidana oleh badan yang berhak.
b) Ketentuan-Ketentuan yang mengatur upaya yang dapat digunakan
apabila norma itu dilanggar, yang dinamakan hukum panitensier.
Subjektif (ivs puniendi) yaitu : hak Negara menurut hukum untuk
menuntut pelanggaran delik dan untuk menjatuhkan serta
melaksanakan pidana.
TUJUAN HUKUM PIDANA
Mengenai Tujuan hukum pidana dikenal 2 aliran, yaitu :
1. Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan
sampai melakukan perbuatan yang tidak baik
(aliran klasik)
2. Untuk mendidik orang yang telah pernah
melakukan perbuatan tidak baik dan dapat
diterima kembali dalam kehidupan
lingkungannya (aliran modern)
Vos memandang perlu adanya aliran ketiga, yang merupakan kompromi aliran klasik dan aliran
moder, dalam rancangan KUHP juli tahun 2006.
Tujuan pemidaan bertujuan :
1. Mencegah tindak pidana dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman masyarakat.
2. Memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan Pembinaan sehingga menjadi orang yang
baik dan berguna.
3. Menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, memulihkan keseimbangan, dan
mendatangkan rasa damai dalam masyarakat
4. Membebaskan rasa bersalah pada terpidana.
Kitap undang-undang hukum pidana (KUHP) terdiri atas 569 pasal secara sistematis dibagi dalam :
Buku I : memuat tentang ketentuan-ketentuan umum (al gemene leerstrukken bapalengan) pasal 1-103
Buku II : mengatur tentang kejahatan (misdrijren) pasal 104-488
Buku III: mengatur tentang pelanggaran (overstrdingen) pasal 489-569
RUANG LINGKUP BERLAKUNYA HUKUM PIDANA
Aturan hukum pidana berlaku bagi setiap orang yang melakukan tindak pidana sesuai
asas ruang lingkup berlakunya kitap undang-undang hukum pidana. Asas ruang lingkup
berlakunya aturan hukum pidana itu ada 4, ialah :
1. Asas teritorialitas (territorialitets beginsel)
2. Asas nasional aktif (actief nationaliteits beginsel)
3. Asas nasionalitas pasif (pasif nationaliteits beginsel)
4. Asas universal
Sistem Hukuman
Sistem hukuman yang dicantumkan dalam pasal 10 menyatakan bahwa hukuman yang dapat
dikenakan kepada seseorang pelaku tindak pidana terdiri dari :
1. Hukuman pokok (hoofd straffen)
a. Hukuman mati
b. Hukuman penjara
c. Hukuman kurungan
d. Hukuman denda
2. Hukuman tambahan (bijkomende straffen)
a. Pencabutan beberapa hak tertentu
b. Perampasan barang-barang tertentu
c. Pengumuman putusan hakim
Hukum Pidana Pokok
Jenis hukuman yang dijatuhkan dengan hukuman pidana pokok meliputi kententuan pelanggaran
pasal-pasal berikut :
- Pasal 10 : Tentang pidana pokok dan tambahan
- Pasal 53 : Percobaan kejahatan
- Pasal 104 : Tentang penyerangan atau makar
- Pasal 131 : Kejahatan terhadap martabat presiden dan wapres
- Pasal 140 : Kejahatan politik
- Pasal 187 : Pembakaran
- Pasal 170 : Pengeroyokan
- Pasal 209 : Memberi suap
- Pasal 241 : Pembunuhan terhadap anak
- Pasal 242 : Sumpah palsu dan keterangan palsu
- Pasal 244 : Pemalsuan mata uang
- Pasal 254 : Pemalsuan materai, surat/ merek
SIFAT HUKUM PIDANA SEBAGAI HUKUM PUBLIC
Secara umum hukum dilihat dari sudut sifatnya terdiri dari Hukum public dan Hukum
Privat. Sebagai hukum public maka hukum pidana mengatur hubungan antara individu
dengan masyarakat / Negara.
Lawanya adalah hukum privat yaitu mengatur hubungan individu dengan individu yang
sederajat.
ILMU HUKUM PIDANA
Hukum pidana dan pelaksanaan hukum pidana merupakan objek beberapa ilmu
pengetahuan, ditinjau dari segi metodenya maka dikenal pembagian sebagai berikut :
a. Ilmu pengetahuan Hukum pidana yang sistematis :
1. Hukum Pidana : Hukum Pidana Material
2. Hukum Acara Pidana : Hukum Pidana Formal
b. Ilmu Hukum Pidana Empins, antara lain :
1. Kriminologi yaitu ilmu tentang kejahatan dan sifat jahat pembuat kejahatan,
sebab dan akibatnya.
2. Kriminalistik yaitu ilmu penyelidikan dan penyidikan (pengusutan)
3. Sosiologi Hukum pidana yaitu ilmu hukum pidana yang menjelaskan sebagai
gejala kemasyarakatan yang menitik beratkan untuk mempelajari pelaksanaan
hukum pidana dalam arti luas di dalam masyarakat, jadi bukan saja terhadap
orang-orang yang tersangka atau pembuat dilik
Thank
You

Más contenido relacionado

Similar a Hukum Pidana.pptx

Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Ica Diennissa
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
andiex25
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
Andrew Hutabarat
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1
Riya Zayn
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
dimahana
 

Similar a Hukum Pidana.pptx (20)

Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukum Penggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptxTUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
TUGAS PPT HUKUM PIDANA_RUDI HADI SUWARNO.pptx
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Hukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.pptHukum Acara Pidana 2.ppt
Hukum Acara Pidana 2.ppt
 
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptxHAP PERT.2 DAN 3.pptx
HAP PERT.2 DAN 3.pptx
 
Presentation12`1qa
Presentation12`1qaPresentation12`1qa
Presentation12`1qa
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
PPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
PPT Peran Penegak Keadilan Republik IndonesiaPPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
PPT Peran Penegak Keadilan Republik Indonesia
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana1  pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
1 pengertian, tujuan dan prinsip hukum acara pidana
 
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptxPengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1
 
Pengertian Dan Asas-asas.ppt
Pengertian Dan Asas-asas.pptPengertian Dan Asas-asas.ppt
Pengertian Dan Asas-asas.ppt
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 

Último

PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
MegaFebryanika
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
MiaZahir
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
Agustinus791932
 

Último (12)

PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
SERTIFIKAT GTK 1.pdf terbaru dari pmm...
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
Wa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan corduraWa 082211599998,  TERLARIS,  tas bahan cordura
Wa 082211599998, TERLARIS, tas bahan cordura
 
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
 
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
Popi99 Situs Slot Online Terbaik & Slot Server Thailand Terpercaya 2024
 
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kambojaIDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
IDMPO Link Slot Online Terbaru 2024 kamboja
 
power point the locatian step by step esy
power point the locatian step by step esypower point the locatian step by step esy
power point the locatian step by step esy
 

Hukum Pidana.pptx

  • 1. HUKUM PIDANA N A M A : S E L V I A N A F R E S T I K A N I M : 2 2 1 0 1 0 2 0 0 5 4 1
  • 2. DEFINISI HUKUM PIDANA MENURUT BEBERAPA AHLI 01 02 03 Pompe Mengatakan bahwa hukum pidana adalah keseluruhan aturan ketentuan hukum mengenai perbuatan-perbuatan yang dapat dihukum dan aturan pidananya. Apeldoorn Mengatakan bahwa hukum pidana dibedakan diberikan arti hukum pidana materil yang menunjuk pada perbuatan pidana dan yang oleh sebab perbuatan itu dapat pidana. D. Hatewinkel Suringa Membagi hukum pidana dalam arti objektif (ivs poenale). a) Perintah dan larangan yang pelanggarannya di ancam dengan sanksi pidana oleh badan yang berhak. b) Ketentuan-Ketentuan yang mengatur upaya yang dapat digunakan apabila norma itu dilanggar, yang dinamakan hukum panitensier. Subjektif (ivs puniendi) yaitu : hak Negara menurut hukum untuk menuntut pelanggaran delik dan untuk menjatuhkan serta melaksanakan pidana.
  • 3. TUJUAN HUKUM PIDANA Mengenai Tujuan hukum pidana dikenal 2 aliran, yaitu : 1. Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan sampai melakukan perbuatan yang tidak baik (aliran klasik) 2. Untuk mendidik orang yang telah pernah melakukan perbuatan tidak baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan lingkungannya (aliran modern)
  • 4. Vos memandang perlu adanya aliran ketiga, yang merupakan kompromi aliran klasik dan aliran moder, dalam rancangan KUHP juli tahun 2006. Tujuan pemidaan bertujuan : 1. Mencegah tindak pidana dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman masyarakat. 2. Memasyarakatkan terpidana dengan mengadakan Pembinaan sehingga menjadi orang yang baik dan berguna. 3. Menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh tindak pidana, memulihkan keseimbangan, dan mendatangkan rasa damai dalam masyarakat 4. Membebaskan rasa bersalah pada terpidana.
  • 5. Kitap undang-undang hukum pidana (KUHP) terdiri atas 569 pasal secara sistematis dibagi dalam : Buku I : memuat tentang ketentuan-ketentuan umum (al gemene leerstrukken bapalengan) pasal 1-103 Buku II : mengatur tentang kejahatan (misdrijren) pasal 104-488 Buku III: mengatur tentang pelanggaran (overstrdingen) pasal 489-569
  • 6. RUANG LINGKUP BERLAKUNYA HUKUM PIDANA Aturan hukum pidana berlaku bagi setiap orang yang melakukan tindak pidana sesuai asas ruang lingkup berlakunya kitap undang-undang hukum pidana. Asas ruang lingkup berlakunya aturan hukum pidana itu ada 4, ialah : 1. Asas teritorialitas (territorialitets beginsel) 2. Asas nasional aktif (actief nationaliteits beginsel) 3. Asas nasionalitas pasif (pasif nationaliteits beginsel) 4. Asas universal
  • 7. Sistem Hukuman Sistem hukuman yang dicantumkan dalam pasal 10 menyatakan bahwa hukuman yang dapat dikenakan kepada seseorang pelaku tindak pidana terdiri dari : 1. Hukuman pokok (hoofd straffen) a. Hukuman mati b. Hukuman penjara c. Hukuman kurungan d. Hukuman denda 2. Hukuman tambahan (bijkomende straffen) a. Pencabutan beberapa hak tertentu b. Perampasan barang-barang tertentu c. Pengumuman putusan hakim
  • 8. Hukum Pidana Pokok Jenis hukuman yang dijatuhkan dengan hukuman pidana pokok meliputi kententuan pelanggaran pasal-pasal berikut : - Pasal 10 : Tentang pidana pokok dan tambahan - Pasal 53 : Percobaan kejahatan - Pasal 104 : Tentang penyerangan atau makar - Pasal 131 : Kejahatan terhadap martabat presiden dan wapres - Pasal 140 : Kejahatan politik - Pasal 187 : Pembakaran - Pasal 170 : Pengeroyokan - Pasal 209 : Memberi suap - Pasal 241 : Pembunuhan terhadap anak - Pasal 242 : Sumpah palsu dan keterangan palsu - Pasal 244 : Pemalsuan mata uang - Pasal 254 : Pemalsuan materai, surat/ merek
  • 9. SIFAT HUKUM PIDANA SEBAGAI HUKUM PUBLIC Secara umum hukum dilihat dari sudut sifatnya terdiri dari Hukum public dan Hukum Privat. Sebagai hukum public maka hukum pidana mengatur hubungan antara individu dengan masyarakat / Negara. Lawanya adalah hukum privat yaitu mengatur hubungan individu dengan individu yang sederajat.
  • 10. ILMU HUKUM PIDANA Hukum pidana dan pelaksanaan hukum pidana merupakan objek beberapa ilmu pengetahuan, ditinjau dari segi metodenya maka dikenal pembagian sebagai berikut : a. Ilmu pengetahuan Hukum pidana yang sistematis : 1. Hukum Pidana : Hukum Pidana Material 2. Hukum Acara Pidana : Hukum Pidana Formal b. Ilmu Hukum Pidana Empins, antara lain : 1. Kriminologi yaitu ilmu tentang kejahatan dan sifat jahat pembuat kejahatan, sebab dan akibatnya. 2. Kriminalistik yaitu ilmu penyelidikan dan penyidikan (pengusutan) 3. Sosiologi Hukum pidana yaitu ilmu hukum pidana yang menjelaskan sebagai gejala kemasyarakatan yang menitik beratkan untuk mempelajari pelaksanaan hukum pidana dalam arti luas di dalam masyarakat, jadi bukan saja terhadap orang-orang yang tersangka atau pembuat dilik