Dokumen tersebut membahas tentang asal usul kehidupan, alam semesta, dan manusia berdasarkan pemikiran manusia menggunakan akal. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan pasti memiliki ciri-ciri terbatas, teratur, terpaksa, lemah, dan bergantung, sehingga mustahil bersifat kekal kecuali adanya pencipta. Dokumen tersebut juga mencontoh
6. MANUSIA
ALAM SEMESTA
KEHIDUPAN
PASTI BERSIFAT:
• TERBATAS
• TERATUR
• TERPAKSA
• LEMAH
• SERBA KURANG
• BERGANTUNG
KUMPULAN BENDA
ANGKASA YANG
PASTI BERSIFAT:
• TERBATAS
• TERATUR
• TERPAKSA
• LEMAH
• BERGANTUNG
INDIVIDUAL DAN
PASTI BERSIFAT:
• TERBATAS
• TERATUR
• TERPAKSA
• LEMAH
• SERBA KURANG
• BERGANTUNG
MUSTAHIL BERSIFAT AZALI
7. Alam, Manusia, Kehidupan
MUSTAHIL BERSIFAT AZALI
PASTI ADA PENCIPTANYA
SIFAT PENCIPTA
ADA YANG
MENCIPTAKAN
MENCIPTAKAN
DIRI SENDIRI
BERSIFAT
AZALI
BATHIL BATHIL BENAR
WAJIBUL
WUJUD
8. PELAJARAN DARI AL-QUR’AN:
•َو ِض ْرَألا َو ِتا َاوَمَّسال ِقَْلخ يِف َّنِإَّنال َو ِلْيَّلال ِفَالِتْاخِارَه
ِرْحَبْال يِف ي ِرْجَت يِتَّلا ِكْلُفْال َوَأ اَم َو َاسَّنال ُعَفنَي اَمِبَنِم ُ هاّلل َلَنز
َب َض ْاألر ِهِب اَيْحَأَف اءَّم نِم ِاءَمَّسالِف َّثَب َو اَهِت ْوَم َدْعِهلُك نِم اَهي
َحَّسال َو ِاحَي ِهالر ِيف ِرْصَت َو ٍةَّبآَدَّسال َْنيَب ِر ِهخَسُمْال ِبااءَم
﴿ َونُلِقْعَي ٍم ْوَقِهل ٍتاَيآل ِض ْرَألا َو١٦٤﴾
• “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang
berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia
sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan
yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-
tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS.
Al-Baqarah: 164)
9. PELAJARAN DARI AL-QUR’AN:
•ُخ َْفيَك ِلِبِ ْاْل ىَلِإ َونُرُظنَي َالَفَأ﴿ ْتَقِل١٧﴾
• “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana
dia diciptakan?”, (QS. Al-Ghaasyiyah: 17)
•﴿ ْتَعِفُر َْفيَك اءَمَّسال ىَلِإ َو١٨﴾
• “Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?” (QS. Al-Ghaasyiyah:
18)
•﴿ ْتَب ِصُن َْفيَك ِلاَب ِجْال ىَلِإ َو١٩﴾
• “Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?” (QS. Al-
Ghaasyiyah: 19)
•﴿ ْتَحِطُس َْفيَك ِض ْرَ ْاأل ىَلِإ َو٢٠﴾
• “Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al-Ghaasyiyah:
20)
10. IBRAH DARI NABI IBRAHIM AS:
ُلْيَّلال ِهْيَلَع َّنَج اَّمَلَفَه َلاَق ًابَك ْوَك ىَأَريِهب َر اَذـ
ب ِحُأ ال َلاَق َلَفَأ اَّمَلَفَينِلِفاآل﴿٧٦﴾
• “Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat
sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku"
Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata:
"Saya tidak suka kepada yang tenggelam” (QS. Al-
An’am: 76)
11. َق ًاغ ِازَب َرَمَقْال ىَأ َر اَّمَلَفَلَف يِهب َر اَذـَه َلاَلَفَأ اَّم
ِهب َر يِنِدْهَي ْمَّل نِئَل َلاَقْال َنِم َّنَنوُكأل يِم ْوَق
َينِهلاَّضال﴿٧٧﴾
• “Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia
berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah
bulan itu terbenam dia berkata:
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi
petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk
orang-orang yang sesat".” (QS. Al-An’am: 77)
12. ِازَب َسْمَّشال ىَأ َر اَّمَلَفِهب َر اَذـَه َلاَق ًةَغاَذـَه ي
َق ْتَلَفَأ اَّمَلَف ُرَبْكَأَب يِهنِإ ِم ْوَق اَي َلااَّمِهم ٌءي ِر
َونُك ِرْشُت﴿٧٨﴾
• “Kemudian tatkala dia melihat matahari
terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang
lebih besar", maka tatkala matahari itu telah
terbenam, dia berkata: "Hai kaumku,
sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang
kamu persekutukan”. (QS. Al-An’am: 78)
13. ِذَّلِل َيِهْج َو ُتْهَّج َو يِهنِإِتا َاوَمَّسال َرَطَف ي
ِم ْاَنَأ اَم َو ًايفِنَح َض ْرَألا َوَينِك ِرْشُمْال َن﴿٧٩﴾
• “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku
kepada Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi dengan cenderung kepada agama yang
benar, dan aku bukanlah termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Tuhan”. (QS. Al-
An’am: 79)
14. Kesimpulan:
• Pertanyaan aqidah I: Dari mana asal manusia,
alam semesta dan kehidupan?
• Dengan menggunakan aqal, manusia mampu
menjawab dengan benar.
• Jawabnya adalah: Pasti ada Penciptanya.
• Pencipta bersifat azali, wajibul wujud.
• Jika aqal dapat memastikan adanya Pencipta,
apakah itu sudah cukup?
15. Masalah berikutnya:
• Jika manusia yang ada di bumi ini mau menggunakan
aqalnya, pasti mereka akan mengakui adanya Pencipta
(Tuhan).
• Jika seluruh manusia di bumi sudah percaya adanya
Tuhan, apakah masalah di dunia ini akan selesai?
• Kenyataannya, hampir 90% penduduk di bumi ini percaya
adanya Tuhan.
• Hampir semua negara yang berdiri di muka bumi ini
selalu didasari oleh kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
• Tetapi, mengapa bumi ini tidak semakin aman, semakin
makmur dan semakin damai?
• Justru yang terjadi adalah sebaliknya!
16. Oleh karena itu:
• Bagi manusia, percaya kepada adanya Tuhan saja
tidak cukup!
• Termasuk bagi landasan negara!
• Manusia harus terus berfikir, berfikir dan berfikir,
menggunakan aqalnya.
• Hingga sampai kepada pertanyaan aqidah 2, yaitu:
• Apa tujuan hidup manusia di dunia ini?
• Jawaban pertanyaan inilah yang nantinya akan
mampu merubah dunia…