SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
HIDUP BERDAMPINGAN ITU LUAR BIASA
Jason Matthew Cundrawijaya / XII MIPA 1 / 16
Selamat pagi/siang, yang saya hormati, Bapak Matias Sebastian Lumbantoruan
selaku Guru Bahasa Indonesia dan teman-teman muda kelas XII MIPA 1.
Pertama-tama, marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Bapa yang
Mahakuasa, karena atas segala rahmat dan karuniaNya kita masih diberikan kesempatan
untuk berkumpul bersama di tempat ini dalam kondisi yang sehat walafiat. Selain itu, saya
ucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan kepada saya untuk
menyampaikan pidato di hadapan anda semua.
Hari ini, saya akan menyampaikan pidato mengenai “Hidup Berdampingan itu Luar
Biasa.” Materi pidato ini terinspirasi dari kehidupan sosial di Desa Karangsoga dalam cerita
novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari yang tidak berbeda jauh dengan kondisi
kehidupan masyarakat Indonesia saat ini yang cukup memprihatinkan.
Dalam konteks hidup berdampingan, satu kata kunci yang sangat penting adalah
toleransi. Kata toleransi sendiri berasal dari bahasa latin “tolerantia” yang berarti
kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Dalam bahasa inggris “tolerance”
berarti membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa persetujuan.
Dan dalam bahasa arab istilah toleransi merujuk pada kata “tasamuh” yaitu saling
mengizinkan atau saling memudahkan. Adapun pengertian toleransi secara umum adalah
suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau individu dalam
masyarakat atau dalam lingkup kehidupan lainnya.
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia terdiri atas begitu banyak
kemajemukan. Dengan 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau
Miangas sampai Pulau Rote, membuat Indonesia kaya akan suku, budaya, ras, dan agama.
Menurut data Sensus BPS tahun 2010, setidaknya ada 1.331 kelompok suku yang tersebar
di Indonesia. Selain itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah memetakan dan memverifikasi 652 bahasa daerah dan
angka ini terus bertambah. Selain itu, Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No
1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1,
Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen (Protestan),
Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Ini semua membuat Indonesia disebut
negara majemuk dan sekaligus tantangan terbesar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Untuk menyatukan segala kemajemukan itu, Indonesia menganut sistem unity in
diversity dan diimplementasikan dalam suatu semboyan yang bernama Bhinneka Tunggal
Ika. Semboyan ini berasal dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang berarti
“walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.” Harapannya, dengan adanya semangat ini,
masyarakat Indonesia dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dan cita-cita negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Namun, kondisi masyarakat saat ini dapat dikatakan jauh dari harapan para pendiri
bangsa. Sikap intoleransi masih muncul di tengah-tengah masyarakat dan menjadi sesuatu
yang besar beberapa tahun belakangan ini. Pada dasarnya, sikap intoleransi ini sudah ada
semenjak dahulu kala. Ketika masa Orde Baru, banyak masyarakat Indonesia yang
membenci masyarakat keturunan Tionghoa karena keiri hatian masyarakat terhadap
popularitas mereka di berbagai bidang. Ketika reformasi pun, sikap ini masih berakar kuat
di masyarakat, bahkan menjadi lebih buruk.
Setara Institute mencatat bahwa kasus intoleransi berupa pelanggaran terhadap
kebebasan beragama atau berkeyakinan ada 2.400 peristiwa di berbagai wilayah Indonesia
dalam 12 tahun terakhir. Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan kasus terbanyak dengan
629 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 291 kasus, dan Jawa Timur dengan 270 kasus.
Tindakan tersebut sebagian besar dilakukan oleh kelompok warga, ormas keagamaan,
kepolisian, dan kementrian agama. Adapun ganggung terhadap rumah ibadah merupakan
pelanggaran terbanyak dalam 12 tahun terakhir. Adapun rinciannya adalah gangguan
terhadap Gereja sebanyak 199 gangguan, masjid 133 gangguan, rumah ibadat kepercayaam
32 gangguan, disusul wihara, kelenteng, pura, dan sinagoge.
Lalu, apa yang menyebabakan sikap intoleransi ini? Menurut Ketua Satgas Nusantara
sekaligus Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Gatot Eddy Pramono, ada beberapa faktor
yang menyebabkan sikap intoleransi ini muncul, seperti globalisasi. Globalisasi di satu sisi
sangat menguntungkan bagi kemajuan teknologi di negara kita. Namun, globalisasi
menyebabkan nilai-nilai ketimuran luntur, salah satunya adalah toleransi. Perkembangan
media sosial dan internet membuat orang lupa akan orang-orang di sekitarnya dan
menganggap dirinya atau kelompoknya adalah yang benar. Bahkan, media sosial sering
dimanfaatkan untuk menyebarkan ajakan intoleransi. Saat ini, musuh terbesar media sosial
ialah hoax dan ujaran kebencian, dan sebagian besar menyangkut masalah intoleransi.
Iklim demokrasi di Indonesia dinilai kurang ideal. demokrasi itu sangat ideal dalam
kondisi sosial masyarakat yang kelas menengahnya dominan. Akan tetapi, kondisi di
Indonesia didominasi masyarakat kelas bawah (low class). Masyarakat kelas bawah ini bisa
digolongkan sebagai masyarakat yang kurang beruntung dalam mendapat pendidikan, dalam
ekonomi, dan lain sebagainya. Dalam demokrasi, masyarakat yang low class ini cenderung
ingin melakukan suatu perubahan yang cepat, kritis, tetapi tidak rasional. Dengan demikian,
demokrasi Indonesia yang didominasi masyarakat kelas bawah itu kemudian dianggap
sebagai kondisi yang sebebas-bebasnya. Terlebih lagi, kondisi Indonesia amat majemuk dari
sisi agama, suku bangsa, etnis, budaya, dan sebagainya. Lambat laun, perbedaan ini terus
dicari celahnya sehingga muncul nilai primordialisme. Di sinilah muncul tindakan-tindakan
intoleransi terhadap sesama.
Semua agama dan budaya pada dasarnya tidak pernah menganggap rendah agama
dan budaya lain. Dalam ensiklik Nostra Aertate art. 2, dikatakan bahwa Gereja Katolik tidak
pernah menolak agama-agama lain, karena pada dasarnya semua agama itu mencerminkan
kebaikan dengan cara dan pandangan yang berbeda-beda. Bahkan, diyakini pula dalam
Gereja bahwa semua agama memiliki Tuhan yang sama. Sehingga, Gereja Katolik menolak
adanya sikap intoleransi. Islam pun juga mengakui dalam Al-Quran bahwa mereka
memperbolehkan orang lain beribadat sesuai keinginan masing-masing.
Saat ini, banyak sekali upaya dari para pemimpin agama maupun negara untuk
memperjuangkan adanya toleransi dalam masyarakat. Pada Februari 2019, Paus Fransiskus
bersama Imam Besar Al Azhar di Uni Emirat Arab menandatangai Deklarasi Abu Dhabi.
Deklarasi ini bertujuan mendorong hubungan yang lebih kuat antara umat manusia dan
mempromosikan hidup berdampingan antarumat beragama dalam melawan ekstremisme.
Menutur Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Dokumen Abu Dhabi harus menjadi pegangan
bagi komunitas untuk membangun dan ikut terlibat dalam pembangunan manusia,
persaudaraan universal, dan persaudaraan di Indonesia. Selain itu, berbagai upaya
pemerintah kota Surabaya dilakukan untuk menjamin persatuan di wilayahnya, seperti
adanya dialog antar agama, perayaan ekumene, doa bersama memperingati tahun baru, dan
lain sebagainya.
Walaupun para pemimpin agama dan negara telah bersusah payah memperjuangkan
toleransi, kita sebagai masyarakat biasa juga harus berpartisipasi dalam upaya toleransi ini.
Cara yang paling mudah kita lakukan adalah biasakan untuk tidak membeda-bedakan orang
lain. Kita harus berani untuk dapat bersosialisasi dengan siapa saja tanpa membedakan latar
belakang dan tanpa adanya diskriminasi. Untuk menuju ke solusi ini, tentu harus ada
kesadaran dari diri sendiri bahwa setiap manusia adalah sama dan sederajat, tidak ada yang
berbeda. Seorang guru pernah mengatakan bahwa cara kita untuk memperjuangkan sesuatu
harus dari hal kecil dan dari diri sendiri. Akan menjadi suatu hal yang sukar jika tidak ada
kemauan dan niat untuk mau bersikap toleran pada orang lain. Selain itu, Kepolisian RI juga
meminta masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Artinya, media sosial
dipakai bukan untuk menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu (hoax), melainkan
untuk menyebarkan cinta kasih, perdamaian, persatuan, dan kekeluargaan.
Dari tindakan-tindakan kecil seperti itu, akan tumbuh secara alamiah sikap untuk
mau bersikap toleran terhadap orang lain. Banyak contoh yang dapat kita temui di
masyarakat, seperti para pengurus masjid yang ikut menjaga kendaraan milik umat kristiani
yang sedang beribadah, atau keikutsertaan remaja katolik dalam membagikan takjil pada
umat muslim yang berpuasa. Masih banyak cara yang dapat kita lakukan agar tindakan
toleransi ini berakar kuat di masyarakat. Yang penting, semua tindakan kita harus didasarkan
pada hukum yang paling utama dalam Gereja Katolik, yakni hukum cinta kasih.
Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman muda sekalian, sebagai generasi
penerus bangsa, untuk bekerja sama mewujudkan sikap toleransi di tengah masyarakat. Kita
wujudkan negara Indonesia yang bersatu padu demi tercapainya Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Demikian pidato saya pada hari ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat berguna
bagi kita semua, khususnya dalam persiapan kita membangun negara menuju 100 tahun
Indonesia Merdeka(2045). Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan di hati anda
semua. Akhir kata, marilah kita bersinergi bersama dalam cinta kasih dan toleransi.
Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Saya, ..., undur diri, dan Selamat
(pagi/siang). Tuhan Memberkati.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sifat keperiodikan sistem periodik unsur
Sifat keperiodikan sistem periodik unsurSifat keperiodikan sistem periodik unsur
Sifat keperiodikan sistem periodik unsurRachmitha Denvy Thania
 
M viskositas, tegangan muka, permukaan
M viskositas, tegangan muka, permukaanM viskositas, tegangan muka, permukaan
M viskositas, tegangan muka, permukaandiviayannasandy
 
Energetika termokimia
Energetika termokimiaEnergetika termokimia
Energetika termokimiaujangsupiandi
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseqlp
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutU Lhia Estrada
 
Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Utami Irawati
 
Sel elektrokimia
Sel elektrokimiaSel elektrokimia
Sel elektrokimiasodikin ali
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIHAhmad Jihad Almuhdhor
 
Kul Humidifikasi 1
Kul Humidifikasi 1Kul Humidifikasi 1
Kul Humidifikasi 1galih
 
Pemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahPemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahHaris Setiawan
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahayaDita Issriza
 
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Bima Bagaskara
 

La actualidad más candente (20)

Sifat keperiodikan sistem periodik unsur
Sifat keperiodikan sistem periodik unsurSifat keperiodikan sistem periodik unsur
Sifat keperiodikan sistem periodik unsur
 
Lajur eaksi
Lajur eaksiLajur eaksi
Lajur eaksi
 
M viskositas, tegangan muka, permukaan
M viskositas, tegangan muka, permukaanM viskositas, tegangan muka, permukaan
M viskositas, tegangan muka, permukaan
 
Energetika termokimia
Energetika termokimiaEnergetika termokimia
Energetika termokimia
 
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipaseKinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
Kinetika reaksi hidrolisis dengan enzim lipase
 
Laporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarutLaporan oksigen terlarut
Laporan oksigen terlarut
 
LNG and LPG
LNG and LPGLNG and LPG
LNG and LPG
 
materi solidifikasi
  materi solidifikasi  materi solidifikasi
materi solidifikasi
 
Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)Kinetika kimia (pertemuan 3)
Kinetika kimia (pertemuan 3)
 
Sel elektrokimia
Sel elektrokimiaSel elektrokimia
Sel elektrokimia
 
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIHPROSES PENGOLAHAN AIR  SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR BERSIH
 
Kul Humidifikasi 1
Kul Humidifikasi 1Kul Humidifikasi 1
Kul Humidifikasi 1
 
Sulfida
SulfidaSulfida
Sulfida
 
Pemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantahPemanfaatan minyak jelantah
Pemanfaatan minyak jelantah
 
Pidato bahasa indonesia global warning
Pidato bahasa indonesia global warningPidato bahasa indonesia global warning
Pidato bahasa indonesia global warning
 
interferensi cahaya
interferensi cahayainterferensi cahaya
interferensi cahaya
 
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared SpectrophotometerFourier Transform Infrared Spectrophotometer
Fourier Transform Infrared Spectrophotometer
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
 
arang kayu
arang kayuarang kayu
arang kayu
 

Similar a Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"

MODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docxMODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docxMIRZAFARABDIBA
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxNurRahmaeda
 
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaPAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaDella Gita Van Gobel
 
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikulturPerlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikulturFacebook in Education
 
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptxppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptxIrfan597866
 
GILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdf
GILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdfGILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdf
GILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdfGilangMulyaSaribulan
 
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdfMuhammadFazri29
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangKetut Darmanto Saputro
 
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2Kornelis Ruben
 
Classroom Discourse to Foster Religious Harmony
Classroom Discourse to Foster Religious HarmonyClassroom Discourse to Foster Religious Harmony
Classroom Discourse to Foster Religious HarmonyDevi Risnawati
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaandreanapulu
 

Similar a Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa" (20)

MODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docxMODUL MATERI 1 - SMA.docx
MODUL MATERI 1 - SMA.docx
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
 
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama SiswaPAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
PAK berwawasan Kemajemukan dalam Membina Sikap Toleransi Beragama Siswa
 
Bertoleransi
Bertoleransi Bertoleransi
Bertoleransi
 
Saqya PPT.pptx
Saqya PPT.pptxSaqya PPT.pptx
Saqya PPT.pptx
 
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikulturPerlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
Perlu rekonstruksi pembelajaran agama menuju pendidikan multikultur
 
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptxppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
ppt pkn toleransi kelas xii mipa 5 .pptx
 
GILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdf
GILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdfGILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdf
GILANG_UNIVERSITAS_TADULAKO_INTERNALISASI_NILAI_MODERASI.pdf
 
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
2018_Iqbal_PAI_Multikultural.pdf
 
MAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docxMAKALAH agamaaa.docx
MAKALAH agamaaa.docx
 
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilangGerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
Gerakan kepanduan hizbul wathan menemukan karakter bangsa yang hilang
 
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
Bab 10 keterbukaan umat beragama 2
 
Classroom Discourse to Foster Religious Harmony
Classroom Discourse to Foster Religious HarmonyClassroom Discourse to Foster Religious Harmony
Classroom Discourse to Foster Religious Harmony
 
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan KesederajatanManusia, Keseragaman dan Kesederajatan
Manusia, Keseragaman dan Kesederajatan
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.Makalah pancasila kelompok 4.
Makalah pancasila kelompok 4.
 
Resume agama.docx
Resume agama.docxResume agama.docx
Resume agama.docx
 
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragamaMakalah agama kerukunan antar umat beragama
Makalah agama kerukunan antar umat beragama
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
 
Krisis nasionalisme
Krisis nasionalismeKrisis nasionalisme
Krisis nasionalisme
 

Más de JasonCundrawijaya

Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020
Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020
Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020JasonCundrawijaya
 
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi ManusiaContoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi ManusiaJasonCundrawijaya
 
Latihan Soal Akhir Fisika SMA
Latihan Soal Akhir Fisika SMALatihan Soal Akhir Fisika SMA
Latihan Soal Akhir Fisika SMAJasonCundrawijaya
 
Latihan Soal Akhir Matematika SMA
Latihan Soal Akhir Matematika SMALatihan Soal Akhir Matematika SMA
Latihan Soal Akhir Matematika SMAJasonCundrawijaya
 
Latihan Soal Bahasa Indonesia
Latihan Soal Bahasa IndonesiaLatihan Soal Bahasa Indonesia
Latihan Soal Bahasa IndonesiaJasonCundrawijaya
 
Contoh Soal Dimensi Tiga Matematika
Contoh Soal Dimensi Tiga MatematikaContoh Soal Dimensi Tiga Matematika
Contoh Soal Dimensi Tiga MatematikaJasonCundrawijaya
 
Contoh Dialog Bahasa Jawa Sederhana
Contoh Dialog Bahasa Jawa SederhanaContoh Dialog Bahasa Jawa Sederhana
Contoh Dialog Bahasa Jawa SederhanaJasonCundrawijaya
 
Presentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja Katolik
Presentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja KatolikPresentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja Katolik
Presentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja KatolikJasonCundrawijaya
 
Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)
Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)
Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)JasonCundrawijaya
 
Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)
Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)
Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)JasonCundrawijaya
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)JasonCundrawijaya
 
Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)
Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)
Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)JasonCundrawijaya
 

Más de JasonCundrawijaya (20)

Mindmap Sistem Imun Manusia
Mindmap Sistem Imun ManusiaMindmap Sistem Imun Manusia
Mindmap Sistem Imun Manusia
 
Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020
Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020
Rangkuman Materi Bahasa Jawa SMA Tahun 2020
 
Analytical Exposition (2)
Analytical Exposition (2)Analytical Exposition (2)
Analytical Exposition (2)
 
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi ManusiaContoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
Contoh Soal Biologi Sistem Reproduksi Manusia
 
Latihan Soal Akhir Fisika SMA
Latihan Soal Akhir Fisika SMALatihan Soal Akhir Fisika SMA
Latihan Soal Akhir Fisika SMA
 
Teori relativitas khusus
Teori relativitas khususTeori relativitas khusus
Teori relativitas khusus
 
Latihan Soal Akhir Matematika SMA
Latihan Soal Akhir Matematika SMALatihan Soal Akhir Matematika SMA
Latihan Soal Akhir Matematika SMA
 
Energi Terbarukan
Energi TerbarukanEnergi Terbarukan
Energi Terbarukan
 
Kultur jaringan tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhanKultur jaringan tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhan
 
Latihan Soal Bahasa Indonesia
Latihan Soal Bahasa IndonesiaLatihan Soal Bahasa Indonesia
Latihan Soal Bahasa Indonesia
 
Contoh Soal Dimensi Tiga Matematika
Contoh Soal Dimensi Tiga MatematikaContoh Soal Dimensi Tiga Matematika
Contoh Soal Dimensi Tiga Matematika
 
Contoh Dialog Bahasa Jawa Sederhana
Contoh Dialog Bahasa Jawa SederhanaContoh Dialog Bahasa Jawa Sederhana
Contoh Dialog Bahasa Jawa Sederhana
 
Presentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja Katolik
Presentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja KatolikPresentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja Katolik
Presentasi Euthanasia dalam Pandangan Gereja Katolik
 
Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)
Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)
Contoh Ide Games untuk kegiatan Rekoleksi BIAK (2)
 
Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)
Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)
Contoh Teks Ibadat/Misa Perutusan Ujian Nasional (Katolik)
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
 
Lembaga Negara di Indonesia
Lembaga Negara di IndonesiaLembaga Negara di Indonesia
Lembaga Negara di Indonesia
 
Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)
Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)
Contoh Doa Umat dalam Liturgi Katolik Roma (2)
 
Latihan Soal Stoikiometri
Latihan Soal StoikiometriLatihan Soal Stoikiometri
Latihan Soal Stoikiometri
 
Teori Atom Modern
Teori Atom ModernTeori Atom Modern
Teori Atom Modern
 

Último

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Último (20)

MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Pidato "Hidup Berdampingan Itu Luar Biasa"

  • 1. HIDUP BERDAMPINGAN ITU LUAR BIASA Jason Matthew Cundrawijaya / XII MIPA 1 / 16 Selamat pagi/siang, yang saya hormati, Bapak Matias Sebastian Lumbantoruan selaku Guru Bahasa Indonesia dan teman-teman muda kelas XII MIPA 1. Pertama-tama, marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, karena atas segala rahmat dan karuniaNya kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul bersama di tempat ini dalam kondisi yang sehat walafiat. Selain itu, saya ucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato di hadapan anda semua. Hari ini, saya akan menyampaikan pidato mengenai “Hidup Berdampingan itu Luar Biasa.” Materi pidato ini terinspirasi dari kehidupan sosial di Desa Karangsoga dalam cerita novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari yang tidak berbeda jauh dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini yang cukup memprihatinkan. Dalam konteks hidup berdampingan, satu kata kunci yang sangat penting adalah toleransi. Kata toleransi sendiri berasal dari bahasa latin “tolerantia” yang berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Dalam bahasa inggris “tolerance” berarti membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa persetujuan. Dan dalam bahasa arab istilah toleransi merujuk pada kata “tasamuh” yaitu saling mengizinkan atau saling memudahkan. Adapun pengertian toleransi secara umum adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau individu dalam masyarakat atau dalam lingkup kehidupan lainnya. Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia terdiri atas begitu banyak kemajemukan. Dengan 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, membuat Indonesia kaya akan suku, budaya, ras, dan agama. Menurut data Sensus BPS tahun 2010, setidaknya ada 1.331 kelompok suku yang tersebar di Indonesia. Selain itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memetakan dan memverifikasi 652 bahasa daerah dan angka ini terus bertambah. Selain itu, Berdasarkan Penjelasan Atas Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, Agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius). Ini semua membuat Indonesia disebut
  • 2. negara majemuk dan sekaligus tantangan terbesar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk menyatukan segala kemajemukan itu, Indonesia menganut sistem unity in diversity dan diimplementasikan dalam suatu semboyan yang bernama Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan ini berasal dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang berarti “walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.” Harapannya, dengan adanya semangat ini, masyarakat Indonesia dapat saling bekerja sama untuk mencapai tujuan dan cita-cita negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Namun, kondisi masyarakat saat ini dapat dikatakan jauh dari harapan para pendiri bangsa. Sikap intoleransi masih muncul di tengah-tengah masyarakat dan menjadi sesuatu yang besar beberapa tahun belakangan ini. Pada dasarnya, sikap intoleransi ini sudah ada semenjak dahulu kala. Ketika masa Orde Baru, banyak masyarakat Indonesia yang membenci masyarakat keturunan Tionghoa karena keiri hatian masyarakat terhadap popularitas mereka di berbagai bidang. Ketika reformasi pun, sikap ini masih berakar kuat di masyarakat, bahkan menjadi lebih buruk. Setara Institute mencatat bahwa kasus intoleransi berupa pelanggaran terhadap kebebasan beragama atau berkeyakinan ada 2.400 peristiwa di berbagai wilayah Indonesia dalam 12 tahun terakhir. Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan kasus terbanyak dengan 629 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 291 kasus, dan Jawa Timur dengan 270 kasus. Tindakan tersebut sebagian besar dilakukan oleh kelompok warga, ormas keagamaan, kepolisian, dan kementrian agama. Adapun ganggung terhadap rumah ibadah merupakan pelanggaran terbanyak dalam 12 tahun terakhir. Adapun rinciannya adalah gangguan terhadap Gereja sebanyak 199 gangguan, masjid 133 gangguan, rumah ibadat kepercayaam 32 gangguan, disusul wihara, kelenteng, pura, dan sinagoge. Lalu, apa yang menyebabakan sikap intoleransi ini? Menurut Ketua Satgas Nusantara sekaligus Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Gatot Eddy Pramono, ada beberapa faktor yang menyebabkan sikap intoleransi ini muncul, seperti globalisasi. Globalisasi di satu sisi sangat menguntungkan bagi kemajuan teknologi di negara kita. Namun, globalisasi menyebabkan nilai-nilai ketimuran luntur, salah satunya adalah toleransi. Perkembangan media sosial dan internet membuat orang lupa akan orang-orang di sekitarnya dan menganggap dirinya atau kelompoknya adalah yang benar. Bahkan, media sosial sering
  • 3. dimanfaatkan untuk menyebarkan ajakan intoleransi. Saat ini, musuh terbesar media sosial ialah hoax dan ujaran kebencian, dan sebagian besar menyangkut masalah intoleransi. Iklim demokrasi di Indonesia dinilai kurang ideal. demokrasi itu sangat ideal dalam kondisi sosial masyarakat yang kelas menengahnya dominan. Akan tetapi, kondisi di Indonesia didominasi masyarakat kelas bawah (low class). Masyarakat kelas bawah ini bisa digolongkan sebagai masyarakat yang kurang beruntung dalam mendapat pendidikan, dalam ekonomi, dan lain sebagainya. Dalam demokrasi, masyarakat yang low class ini cenderung ingin melakukan suatu perubahan yang cepat, kritis, tetapi tidak rasional. Dengan demikian, demokrasi Indonesia yang didominasi masyarakat kelas bawah itu kemudian dianggap sebagai kondisi yang sebebas-bebasnya. Terlebih lagi, kondisi Indonesia amat majemuk dari sisi agama, suku bangsa, etnis, budaya, dan sebagainya. Lambat laun, perbedaan ini terus dicari celahnya sehingga muncul nilai primordialisme. Di sinilah muncul tindakan-tindakan intoleransi terhadap sesama. Semua agama dan budaya pada dasarnya tidak pernah menganggap rendah agama dan budaya lain. Dalam ensiklik Nostra Aertate art. 2, dikatakan bahwa Gereja Katolik tidak pernah menolak agama-agama lain, karena pada dasarnya semua agama itu mencerminkan kebaikan dengan cara dan pandangan yang berbeda-beda. Bahkan, diyakini pula dalam Gereja bahwa semua agama memiliki Tuhan yang sama. Sehingga, Gereja Katolik menolak adanya sikap intoleransi. Islam pun juga mengakui dalam Al-Quran bahwa mereka memperbolehkan orang lain beribadat sesuai keinginan masing-masing. Saat ini, banyak sekali upaya dari para pemimpin agama maupun negara untuk memperjuangkan adanya toleransi dalam masyarakat. Pada Februari 2019, Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al Azhar di Uni Emirat Arab menandatangai Deklarasi Abu Dhabi. Deklarasi ini bertujuan mendorong hubungan yang lebih kuat antara umat manusia dan mempromosikan hidup berdampingan antarumat beragama dalam melawan ekstremisme. Menutur Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, Dokumen Abu Dhabi harus menjadi pegangan bagi komunitas untuk membangun dan ikut terlibat dalam pembangunan manusia, persaudaraan universal, dan persaudaraan di Indonesia. Selain itu, berbagai upaya pemerintah kota Surabaya dilakukan untuk menjamin persatuan di wilayahnya, seperti adanya dialog antar agama, perayaan ekumene, doa bersama memperingati tahun baru, dan lain sebagainya.
  • 4. Walaupun para pemimpin agama dan negara telah bersusah payah memperjuangkan toleransi, kita sebagai masyarakat biasa juga harus berpartisipasi dalam upaya toleransi ini. Cara yang paling mudah kita lakukan adalah biasakan untuk tidak membeda-bedakan orang lain. Kita harus berani untuk dapat bersosialisasi dengan siapa saja tanpa membedakan latar belakang dan tanpa adanya diskriminasi. Untuk menuju ke solusi ini, tentu harus ada kesadaran dari diri sendiri bahwa setiap manusia adalah sama dan sederajat, tidak ada yang berbeda. Seorang guru pernah mengatakan bahwa cara kita untuk memperjuangkan sesuatu harus dari hal kecil dan dari diri sendiri. Akan menjadi suatu hal yang sukar jika tidak ada kemauan dan niat untuk mau bersikap toleran pada orang lain. Selain itu, Kepolisian RI juga meminta masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Artinya, media sosial dipakai bukan untuk menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu (hoax), melainkan untuk menyebarkan cinta kasih, perdamaian, persatuan, dan kekeluargaan. Dari tindakan-tindakan kecil seperti itu, akan tumbuh secara alamiah sikap untuk mau bersikap toleran terhadap orang lain. Banyak contoh yang dapat kita temui di masyarakat, seperti para pengurus masjid yang ikut menjaga kendaraan milik umat kristiani yang sedang beribadah, atau keikutsertaan remaja katolik dalam membagikan takjil pada umat muslim yang berpuasa. Masih banyak cara yang dapat kita lakukan agar tindakan toleransi ini berakar kuat di masyarakat. Yang penting, semua tindakan kita harus didasarkan pada hukum yang paling utama dalam Gereja Katolik, yakni hukum cinta kasih. Oleh karena itu, saya mengajak teman-teman muda sekalian, sebagai generasi penerus bangsa, untuk bekerja sama mewujudkan sikap toleransi di tengah masyarakat. Kita wujudkan negara Indonesia yang bersatu padu demi tercapainya Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Demikian pidato saya pada hari ini. Semoga apa yang saya sampaikan dapat berguna bagi kita semua, khususnya dalam persiapan kita membangun negara menuju 100 tahun Indonesia Merdeka(2045). Mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan di hati anda semua. Akhir kata, marilah kita bersinergi bersama dalam cinta kasih dan toleransi. Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Saya, ..., undur diri, dan Selamat (pagi/siang). Tuhan Memberkati.