Buku ini mengupas 9 tipe spiritualitas yang berbeda – dengan ciri-ciri, kekuatan, dan kelemahan masing-masing. Anda dapat menemukan salah satu atau lebih tipe spiritualitas yang sesuai dengan diri dan ekspresi Anda yang paling wajar dalam berelasi dengan Yesus Kristus. Apapun spiritualitas atau campuran spiritualitas yang paling sesuai dengan gambaran diri Anda pastilah bukan hal yang terjadi secara kebetulan. Semua itu sudah dirancang oleh Sang Pencipta, yang tahu benar apa yang diperbuat-Nya tatkala Dia menciptakan Anda menurut tujuan-Nya yang unik.
2. buku
Edisi Asli Bahasa Inggris
Judul: Sacred Pathways
Penulis: Gary Thomas
Penerbit: Zondervan
Tahun terbit: 1996
Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia
Judul: Sacred Pathways
Penerbit: Katalis
Tahun terbit: 2013
3. presentasi
• Presentasi disusun oleh Johan Setiawan
(johansetiawan@hotmail.com),
KATALIS.
• Jika Anda mendapat manfaat dan berkat
dari presentasi ini, teruskanlah kepada
minimal 10 orang, baik secara langsung
maupun secara elektronik.
• Anda sangat diharapkan untuk
menyebarluaskan presentasi ini,
namun Anda dilarang keras menjual
atau mendistribusikan untuk
mendapatkan keuntungan ekonomis.
4. daftar isi
Bagian 1: PERJALANAN SPIRITUAL
1. Mengasihi Allah
2. Di Manakah Getsemani Anda?
Bagian 2: SEMBILAN JALAN KUDUS
3. Naturalis: Mengasihi Allah di Alam Terbuka
4. Indrawi: Mengasihi Allah dengan Panca Indra
5. Tradisionalis: Mengasihi Allah Melalui Ritual & Simbol
6. Askese: Mengasihi Allah dalam Keheningan &
Kebersahajaan
7. Aktivis: Mengasihi Allah Melalui Konfrontasi
8. Pemerhati: Mengasihi Allah dengan Mengasihi Sesama
9. Antusias: Mengasihi Allah dengan Misteri & Perayaan
10. Kontemplatif: Mengasihi Allah Melalui Pemujaan
11. Intelektual: Mengasihi Allah dengan Pikiran
Bagian 3: MEMAHAMI JALAN KUDUS ANDA
12. Merawat Kebun Rohani
Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi dan Refleksi
5. sinopsis
Buku ini mengupas 9 tipe spiritualitas yang
berbeda – dengan ciri-ciri, kekuatan, dan
kelemahan masing-masing. Anda dapat
menemukan salah satu atau lebih tipe
spiritualitas yang sesuai dengan diri dan
ekspresi Anda yang paling wajar dalam
berelasi dengan Yesus Kristus. Apapun
spiritualitas atau campuran spiritualitas yang
paling sesuai dengan gambaran diri Anda
pastilah bukan hal yang terjadi secara
kebetulan. Semua itu sudah dirancang oleh
Sang Pencipta, yang tahu benar apa yang
diperbuat-Nya tatkala Dia menciptakan Anda
menurut tujuan-Nya yang unik.
6. penulis
Gary
Thomas
Center for Evangelical
Christianity
www.garythomas.com
• Pendiri dan pemimpin Center for Evangelical
Christianity (CFES), yang berfokus untuk
mendorong formasi spiritualitas melalui
integrasi Alkitab, sejarah gereja, dan karya
Kristiani klasik ke dalam pengalaman masa kini.
• Bukunya telah diterjemahkan ke berbagai
bahasa, dan mendapat Gold Medallion Award
(untuk Authentic Faith, Sacred Parenting,
Sacred Marriage, Sacred Pathways). Telah
menulis lebih dari 100 artikel yang dimuat di
majalah-majalah Kristiani terkemuka.
• Pembicara nasional dan internasional,
termasuk dalam berbagai program radio dan
televisi. Pengajar di Western Seminary dan
Program Koinos (Northwest).
8. Setiap anak berbeda
Tuhan ingin kita mengalami kehadiran-Nya
dan memiliki hubungan pribadi dengan-Nya.
Karena Dia menciptakan kita berbeda-beda,
kita juga berbeda-beda dalam cara kita
berhubungan dengan-Nya.
10. One size does not fit all
“Kacamata ini telah sangat
menolong saya, pasti akan
sangat menolong Anda juga!”
11. Tuhan merancang kita berbeda
Jika Tuhan merancang
kita semua secara
berbeda,
mengapa setiap
orang diharapkan
untuk mengasihi
Tuhan dengan cara
yang sama?
12. Tuhan merancang kita berbeda
Tipe spiritualitas menunjukkan kekhasan
ungkapan iman seseorang, di mana dia
merasa lebih otentik dan leluasa di
dalam berhubungan dengan Tuhan.
Dengan menyembah
Tuhan sesuai dengan
bagaimana Dia
menciptakan kita,
kita sedang
meneguhkan karyaNya sebagai Pencipta.
14. Studi ttg spiritualitas individual
• Spiritualitas tokoh-tokoh Alkitab
• Spiritualitas gerakan-gerakan historis
dalam sejarah gereja
Contemplative:
The Prayer-filled life
Holiness:
The Virtuous Life
Charismatic:
The Spirit-Empowered
Social Justice:
The Compassionate Life
Evangelical:
The Word-Centered Life
Incarnational:
The Sacramental Life
15. Studi ttg spiritualitas individual
• Spiritualitas tokoh-tokoh Alkitab
• Spiritualitas gerakan-gerakan historis
dalam sejarah gereja
• Spiritualitas temperamen-temperamen
kepribadian yang berbeda
16. Studi ttg spiritualitas individual
• Spiritualitas tokoh-tokoh Alkitab
• Spiritualitas gerakan-gerakan historis
dalam sejarah gereja
• Spiritualitas temperamen-temperamen
kepribadian yang berbeda
Batasan bagi pendekatan spiritualitas individual:
Ungkapan iman secara individual harus dipersatukan
dengan ibadah seluruh tubuh Kristus. Untungnya
sejarah gereja telah memberikan kepada kita tradisi
yang kaya dan bervariasi untuk mengasihi Tuhan.
17. Mengenali tipe spiritualitas
• Tipe Naturalis
• Tipe Indrawi
• Tipe Tradisionalis
• Tipe Askese
• Tipe Aktivis
• Tipe Pemerhati
• Tipe Antusias
• Tipe Kontemplatif
• Tipe Intelektual
18. Mengenali tipe spiritualitas
• Kondisi apakah yang sering membuat
Anda merasa paling dekat dengan
Tuhan?
• Kondisi apakah yang sering membuat
Anda merasa paling jauh dengan
Tuhan?
• Kondisi apakah yang sering menolong
Anda untuk kembali mendekat
kepada Tuhan?
19. Mengenali tipe spiritualitas
• Tema pembahasan/bacaan apakah
yang paling sering menarik minat
Anda?
• Spiritualitas pemimpin rohani seperti
apakah yang paling ingin Anda
teladani?
• Aktivitas apakah yang paling sering
menyegarkan waktu teduh Anda?
21. Tipe Spiritualitas Anda
• Berilah skor pada pernyataan-pernyataan
berikut ini dengan menggunakan 5 skala,
mulai dari +2 sampai –2.
• Angka +2 berarti sangat mencerminkan
diri Anda, 0 berarti netral, dan –2 berarti
sangat tidak mencerminkan diri Anda.
• Jumlah skor tertinggi yang mungkin
adalah 12. Skor sebesar 6 atau lebih
menandakan kecenderungan Anda pada
tipe spiritualitas yang bersangkutan.
23. Tipe Naturalis
1. Saya merasa dekat dengan Tuhan apabila saya
dikelilingi oleh alam ciptaan-Nya—gununggunung, hutan, atau laut.
2. Saya sangat senang jika saya dapat menyelinap ke
kebun untuk berdoa pada suatu hari yang dingin,
berjalan-jalan di padang rumput pada hari yang
hangat, dan melakukan perjalanan sendiri ke
gunung-gunung hari berikutnya.
3. Saya menikmati beribadah kepada Tuhan dengan
menghabiskan waktu di tepi sungai kecil daripada
ketika ikut serta dalam aktivitas pelayanan.
24. Tipe Naturalis
4. Saya merasa terputus apabila harus
menghabiskan terlalu banyak waktu di dalam
ruangan, hanya mendengarkan pembicara atau
menyanyikan lagu-lagu. Tidak ada yang dapat
membuat saya merasa lebih dekat dengan Tuhan
daripada berada di alam terbuka.
5. Menyaksikan keindahan Tuhan di dalam alam
lebih menyentuh bagi saya daripada memahami
konsep-konsep baru atau berpartisipasi dalam
kebaktian formal dan acara-acara sosial.
6. Buku berjudul “Nature’s Sanctuaries: A Picture
Book” (Altar Alam Raya: Sebuah Buku
Bergambar) akan sangat menarik bagi saya.
26. Tipe Indrawi
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan apabila
berada di dalam suasana ibadah gereja yang
menstimulasi panca indera saya—yaitu ketika
saya dapat melihat, mencium, mendengar, dan
hampir-hampir merasakan keagungan-Nya.
2. Saya sangat senang menggunakan suatu ekspresi
seni untuk meningkatkan kehidupan doa dan
ibadah saya.
3. Saya menikmati suasana kebaktian yang “agung”
dan khusuk melalui perjamuan
kudus, berlutut, menyalakan lilin dan
ukupan, musik dan paduan suara yang
megah, atau arsitektur yang indah.
27. Tipe Indrawi
4. Saya mengalami kesulitan beribadah di gereja
yang terlalu sederhana dan kurang memiliki
suasana takjub atau agung. Keindahan sangat
penting bagi saya, dan saya mengalami kesulitan
beribadah melalui seni atau musik Kristen yang
seadanya.
5. Kata-kata: mengecap/menyaksikan/menikmati
dan keagungan/keindahan sangat menarik bagi
saya.
6. Buku berjudul “The Beauty Of Worship”
(Keindahan Ibadah/Kebaktian) akan sangat
menarik bagi saya.
29. Tipe Tradisionalis
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan saat
saya ikut serta dalam suatu bentuk ibadah yang
sangat saya kenali dan menyimpan kenangankenangan masa kecil saya. Ritual dan tradisi
menyentuh saya lebih dari apa pun juga.
2. Saya senang mengembangkan suatu aturan
kebiasaan (atau ritual) doa pribadi, pembacaan
Alkitab, dan menjaga tertib hidup rohani.
3. Saya menikmati ikut serta dalam liturgi formal,
menggunakan simbol-simbol pengingat, serta
mengikuti daftar bacaan Alkitab, daftar doa,
dan kalender tahun gerejawi untuk ibadah
pribadi/keluarga.
30. Tipe Tradisionalis
4. Menurut saya individualisme di dalam gereja
sangat berbahaya. Kehidupan Kristen adalah
kehidupan iman yang berjemaat, dan sebagian
besar ibadah kita harus memiliki ungkapan
kebersamaan seluruh umat.
5. Kata-kata: ritme/tertib hidup dan tradisi/sejarah
sangat menarik bagi saya.
6. Buku berjudul “Symbolism and Liturgy in
Personal Worship” (Penggunaan Simbol
Gerejawi dan Liturgi dalam Ibadah Pribadi) akan
sangat menarik bagi saya.
32. Tipe Askese
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan saat
saya sendirian dan tidak ada apa-apa yang
menganggu saya untuk memfokuskan diri pada
hadirat-Nya.
2. Saya sangat senang menghabiskan waktu doa
dan berjaga sampai larut malam, menjalani
disiplin hidup sederhana, berpantang selama
beberapa waktu.
3. Saya menikmati mengikuti retreat di biara, di
mana saya dapat menghabiskan waktu sendirian
di ruangan kecil, berdoa pada Tuhan dan
mempelajari Firman-Nya, dan berpuasa satu
atau beberapa hari.
33. Tipe Askese
4. Saya ingin menggambarkan iman saya sebagai
hal “batiniah” daripada “lahirilah”.
5. Kata-kata: keheningan/keteduhan/kesendirian
dan kesederhanaan/kebersahajaan sangat
menarik bagi saya.
6. Buku “A Place Apart: Monastic Prayer and
Practice For Everyone” (Tempat yang Teduh:
Doa-doa dan Kebiasaan Hidup Biara bagi
Semua Orang) akan sangat menarik bagi saya.
35. Tipe Aktivis
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan saat
saya bekerja sama dengan Dia untuk
menegakkan keadilan-Nya, mengirim tulisan di
surat kabar, membela yang tertindas, atau
mengikuti permasalahan-permasalahan sosialetis yang sedang hangat.
2. Saya sangat senang terlibat dalam aktivitasaktivitas seperti memerangi kejahatan sosial,
menghadiri pertemuan untuk menantang suatu
pratik yang tidak adil dan benar, atau menjadi
sukarelawan pada kampanye lingkungan hidup.
3. Saya menikmati menjadi bagian dari kegerakan
yang mendukung orang-orang yang terabaikan.
36. Tipe Aktivis
4. Saya merasa sangat frustasi jika saya melihat
orang-orang Kristen yang bersikap apatis,
enggan aktif terlibat dengan permasalaan di
sekitarnya. Saya ingin bertindak dan
membantu gereja mengatasi sikap apatisnya.
5. Kata-kata: keadilan sosial dan perubahan
struktural sangat menarik bagi saya.
6. Buku yang ditulis oleh Francis Schaeffer, “A
Time For Anger” (Waktu untuk Marah), akan
sangat menarik bagi saya.
38. Tipe Pemerhati
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan saat saya
melihat Dia di dalam diri orang-orang yang
berkekurangan, miskin, sakit, dan dipenjara. Saya merasa
hadirat Tuhan sangat kuat saat saya duduk diam di
samping tempat tidur seseorang yang sedang sendirian,
atau sakit atau membawakan makanan untuk orang yang
membutuhkan.
2. Saya merasakan kuasa Tuhan saat saya memberikan
konseling bagi orang yang bermasalah, menyiapkan
makanan bagi keluarga yang kekurangan, atau menjadi
relawan di panti asuhan dan kamp pengungsian.
3. Saya merasa lelah dengan orang-orang Kristen yang
menghabiskan waktu mereka menyanyikan lagu-lagu,
sementara tetangganya yang kekurangan tidak
mempunyai makanan dan tidak mampu berobat.
39. Tipe Pemerhati
4. Saya lebih baik merawat seseorang sampai
sehat atau membantu seseorang memperbaiki
rumah mereka dari pada mengajar sekolah
minggu untuk dewasa, menghadiri retreat doa
dan puasa, atau melewatkan waktu sendirian di
tepi danau.
5. Kata-kata: melayani/memperhatikan dan
menjadi saluran kasih sangat menarik bagi
saya.
6. Buku berjudul “99 Ways to Help Your
Neighbor” (99 Cara untuk Menolong
Sesamamu) akan sangat menarik bagi saya.
41. Tipe Antusias
1. Saya merasa dekat dengan Tuhan saat hati saya
terangkat tinggi dalam penyembahan kepada
Tuhan, bersukacita di dalam Tuhan, dan memuji
kebesaran-Nya.
2. Saya sangat senang menghadiri lokakarya
tentang mengalami Tuhan, mencintai Tuhan,
menikmati Tuhan, menyembah Tuhan,
mendengarkan Tuhan.
3. Saya menikmati kejutan-kejutan dari Tuhan yang
bekerja dengan cara yang tidak terduga. Ada
banyak hal yang tak terselami dari pikiran dan
tindakan-Nya, yang jauh dari kemampuan kita
untuk memahaminya.
42. Tipe Antusias
4. Tuhan adalah Tuhan yang menarik, dan kita
harus bersemangat untuk menyembah-Nya. Saya
susah menerima bagaimana sebagian orang
Kristen yang mengaku mengasihi Tuhan tidak
merindukan, menyembah, dan melayani Dia
dengan sungguh hati.
5. Kata-kata: segenap hati dan mengejar Tuhan
sangat menarik bagi saya.
6. Buku “The Mystery and Excitement of Walking
with God” (Misteri dan Gairah dari Berjalan
dengan Tuhan) akan sangat menarik bagi saya.
44. Tipe Kontemplatif
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan saat saya
terinspirasi, saat Tuhan dengan diam-diam
menyentuh hati saya, menyatakan bahwa Dia
mengasihi saya, dan membuat saya serasa
sahabat-Nya. Saya lebih memilih untuk sendirian
bersama Tuhan, merenungkan kasih-Nya, daripada
mengikuti liturgi formal atau menjadi beralih
perhatian karena berjalan-jalan di udara terbuka.
2. Ketika berpikir tentang Tuhan, saya lebih memikirkan kasih, persahabatan, dan pengaguman.
3. Saya menikmati meluangkan waktu 30 menit tanpa
diganggu untuk duduk diam di dalam doa dan
menikmati kehadiran-Nya.
45. Tipe Kontemplatif
4. Saat paling sulit dalam iman saya adalah saat
saya tidak dapat merasakan kehadiran dan
penyertaan Tuhan.
5. Kata-kata: kekasih/keintiman dan
hati/kedalaman sangat menarik bagi saya.
6. Buku “The Transforming Friendship”
(Persahabatan dengan Tuhan yang
Mengubahkan) akan sangat menarik bagi
saya.
47. Tipe Intelektual
1. Saya merasa sangat dekat dengan Tuhan saat
saya mempelajari sesuatu yang baru
mengenai Dia. Sangat penting bagi saya untuk
benar-benar tahu apa yang saya yakini.
2. Saya sangat senang saat saya memiliki waktu
studi yang panjang dan tidak terganggu—
membaca Firman Tuhan atau buku-buku
Kristen yang bagus.
3. Saya menikmati mendapat kesempatan untuk
membagikan apa yang saya pelajari atau
berpartisipasi dalam sebuah diskusi.
48. Tipe Intelektual
4. Saya merasa frustasi apabila gereja terlalu
berfokus pada perasaan dan pengalaman
spiritual. Yang sangat perlu dan penting
adalah memiliki pemahaman doktrin iman
Kristen yang baik.
5. Kata-kata: konsep dan kebenaran sangat
menarik bagi saya.
6. Buku-buku mengenai berbagai topik teologi
dan dogmatika akan sangat menarik bagi
saya.
51. Tipe Spiritualitas Anda
Setiap tipe spiritualitas
menempatkan Kristus
sebagai pusat,
namun di dalam Kristus
ada banyak jalan bagi
kita untuk
mengungkapkan
iman kita.
52. Tipe Spiritualitas Anda
Tuhan mengundang setiap kita untuk
mengasihi Dia dengan
segenap hati (adorasi, kontemplasi),
segenap jiwa (antusiasme, askese),
segenap akal budi (intelektual),
segenap kekuatan (tubuh-indrawi), dan
mengasihi sesama (aktivis, pemerhati)
seperti diri sendiri.
(Ul 6:4-5; Mat 22:37-39; Mar 12:29-31)
54. Penerapan Tipe Spiritualitas
Mengenali tipe spiritualitas akan menolong
Anda memahami diri sendiri dan hubungan
Anda dengan Tuhan: aspek yang perlu
dikembangkan/diseimbangkan, jebakan yang
perlu diwaspadai, apa yang perlu dikerjakan
ketika stres, dll.
Saling membagikan tipe spiritualitas dengan
pasangan atau sahabat rohani bisa menjadi
momen percakapan yang penuh berkat:
bagaimana Anda mengalami kedekatan dengan
Tuhan dan bagaimana Anda bergumul untuk
mengalaminya.
55. Penerapan Tipe Spiritualitas
Tipe spiritualitas dominan Anda baik untuk
dijalani dalam ritme hidup yang normal
dan dalam masa stres atau jauh dari
Tuhan.
Tipe spiritualitas yang berbeda dengan
tipe dominan Anda baik untuk dijalani
supaya Anda bertumbuh secara
menyeluruh. Sangat menolong jika Anda
belajar dari orang lain tentang bagaimana
menjalani tipe-tipe spiritualitas yang
berbeda.
56. Penerapan Tipe Spiritualitas
Tipe spiritualitas dapat berubah. Seperti
pasangan yang menikah mengungkapkan
cinta mereka dengan cara yang berbeda
seiring berjalannya waktu, demikian pula
hubungan kita dengan Tuhan.
Kembangkan pengalaman dalam setiap
tipe spiritualitas, agar kerohanian kita
seimbang dan utuh.
57. Penerapan Tipe Spiritualitas
Intellectual (Learning)
Structured (Tradition)
Experiential (Enthusiastic
Worship & Sensation)
Spontaneous (Nature)
Solitude (Asceticism & Contemplative)
Community (Caregiving
& Social Activist)
58. Penerapan Tipe Spiritualitas
Hindari menganggap suatu tipe lebih baik
dibanding dengan tipe yang lain. Hormati
cara-cara yang digunakan setiap orang
untuk bersekutu dengan Tuhan. Hati-hati
untuk tidak mencela ungkapan iman
seseorang hanya karena berbeda.
Doronglah orang lain untuk memelihara
jiwa mereka dengan cara yang paling
efektif bagi mereka, sepanjang mereka
tetap setia pada kebenaran Firman Tuhan.
59. Gereja dan tipe spiritualitas
yang berbeda-beda
Bukannya belajar dari orang lain,
orang-orang Kristen seringkali memilih
untuk memisahkan diri ketika ada
perbedaan dalam cara beribadah. …
Bukannya mengatakan,
“Ini bukan untukku,”
mereka menyatakan,
“Ini bukan untuk
siapapun!”
60. Gereja dan tipe spiritualitas
yang berbeda-beda
Setiap gereja penuh dengan tipe
spiritualitas yang berbeda-beda bahkan
saling bertentangan. Sungguh tidak
masuk akal mengharapkan agar semua
kebutuhan spiritual setiap orang dapat
terpenuhi dengan kebaktian seminggu
sekali, satu setengah jam. Kita perlu
melengkapi kebaktian umum dengan
ibadah pribadi secara teratur.
61. Gereja dan tipe spiritualitas
yang berbeda-beda
Jika semua orang mengalami Tuhan dengan cara
yang sama dan memberikan kepada-Nya
penyembahan yang sama, maka lagu kemengan
gereja tidak akan memiliki simfoni. Itu akan
menjadi seperti orkestra di mana semua alat
musiknya dimainkan pada nada yang sama.