Development of a supplier selection model using fuzzy logic
1. Analisis Paper
Development of a Supplier Selection Model
Using Fuzzy Logic
(Authors: Sharon M. Ordoobadi)
Julita (222010006)
Teknik Industri Ukrida
Februari 2014
2. • Judul: Development of a supplier selection model using
fuzzy logic
• Penulis: Sharon M. Ordoobadi (Assistant professor of operations
management at the University of Massachusetts’s college of business,
Dartmouth, USA)
• Dipublikasikan di Supply Chain Management: An International
Journal 14/4 (2009), pp. 314-327 (Emerald Group Publishing)
• Citation: 46 cites
http://scholar.google.com/scholar?hl=en&q=Development+of+a+suppl
ier+selection+model+using+fuzzy+logic&btnG=
Introduction
3. “To develop a mechanism to evaluate the attributes and measure the performance of
the suppliers with respect to these attributes”
Penelitian bertujuan untuk membantu decision maker dalam manajemen supply
chain-nya dengan mengembangkan suatu guideline dalam pemilihan supplier.
Research Purpose
Background Problem
Beberapa pendekatan
pemilihan supplier
• Categorial method
• Linear weighted average
method
• Cost ratio method
• Vendor profile analysis
• Dimensional analysis
• Vendor rating with AHP
4. “Bagaimana model pemilihan supplier yang sesuai agar tercipta
supply chain yang efektif?”
Hipotesis: “Pendekatan fuzzy logic pada decision making method
dapat menghasilkan model pemilihan supplier yang sesuai.”
Research Question
Penelitian ini menarik karena penelitian ini memberikan suatu model
pemilihan supplier yang memberikan kesempatan bagi decision maker
untuk mengekspresikan opini mereka dalam linguistic term.
Importance of the Research
5. • Model metodologi penelitian yang dilakukan: explanatory
• Metode penelitian: case study
• Objek penelitian: PT XYZ Co. Widget Manufacturing Company
• Instrumen penelitian: Form pengisian mengenai kriteria dan penilaian terhadap
supplier yang diisi oleh perusahaan.
• Desain Proses pengumpulan data:
Research Method
8. • Perbandingan beberapa metode defuzzification (center of area,
center of maxima, center of sum, max membership, dan weighted
average) menghasilkan Supplier B sebagai supplier terbaik.
• Model pemilihan supplier ini bermanfaat bagi praktisi untuk
memilih supplier.
Hasil dan Temuan Penelitian
9. • Penelitian ini menjelaskan model pemilihan supplier
yang terstruktur dan dijelaskan secara detail termasuk
dalam pemilihan kriteria dan pengumpulan data.
• Penelitian ini memberikan ruang input dalam linguistik
yang mana hal ini relevan dengan kondisi nyata di dunia
praktisi.
• Seperti yang disebutkan penulis bahwa “This proposed
methodology is multidiciplinary across several diverse
disciplines like mathematics, psychology, and opeation
management.” sehingga dapat menjadi sumber literatur
bagi banyak akademis.
Kelebihan dan Kekuatan
10. • Siapa dan berapa jumlah decision maker dalam
penelitian tidak dijelaskan. Bagaimana pemilihan
responden juga tidak dijelaskan.
• Master list kriteria hanya didasarkan dari literatur
akademis.
• Perhitungan fuzzy score dan defuzzification masih
menggunakan manual sehingga memperbesar
kemungkinan ketidakakuratan.
Kekurangan dan Kelemahan
11. • Penelitian selanjutnya dapat membuat suatu decision support
system pemilihan supplier untuk praktisi dalam bentuk
software/ internet based tool.
• Master list kriteria dapat dimodifikasi dengan kriteria yang
digunakan oleh praktisi di lapangan (survei kriteria terlebih
dahulu).
• Metode pendekatan fuzzy dapat dilakukan untuk aplikasi
penelitian lain selain pemilihan supplier. Misal, pemilihan
material handling dalam warehouse, pemilihan lokasi, dsb.
• Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan mencoba
menggunakan jenis membership function yang berbeda
atau defuzzifikasi terbaru.
Penelitian Selanjutnya
12. • Multi criteria decision making dengan pendekatan fuzzy logic dapat
membantu meng-capture penilaian subjektif dari decision maker
dalam bahasa linguistik dan mengaplikasikan fuzzy tersebut
menjadi penilaian kuantitatif.
• Pemilihan kriteria supplier dalam membuat suatu keputusan
memerlukan telaah literatur mendalam dan komunikasi dengan
decision maker yaitu pihak perusahaan.
Pelajaran yang diperoleh