SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 18
Oleh:
Mario Stefanus K.   (22-2010-001)
Venska Stefani      (22-2010-003)
Julita              (22-2010-006)



                        Elemen Mesin Dasar
POROS
        Poros berfungsi untuk
         meneruskan tenaga melalui
         putaran mesin.
        Poros adalah suatu bagian
         stasioner yang beputar, dimana
         terpasang elemen-elemen
         seperti roda gigi (gear), pulley,
         flywheel, engkol, sprocket dan
         elemen pemindah lainnya.
Macam – macam Poros

   Poros Transmisi :
    Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir
    dan lentur.
   Spindel :
    Poros transmisi yang relatif pendek, di mana beban
    utamanya berupa puntiran.
   Gandar :
    Gandar tidak mendapat beban puntir, bahkan terkadang
    tidak boleh berputar. Gandar hanya mendapat beban
    lentur.
Hal-hal Penting dalam
Perencanaan Poros

1.   Kekuatan poros
2.   Kekakuan poros
3.   Putaran Kritis
4.   Korosi
5.   Bahan Poros
Beban pada Poros
   Poros dengan Beban Puntir




       Poros transmisi yang mendapat beban puntir
   Poros dengan Beban Lentur Murni
    Biasanya terjadi pada gandar dari kereta tambang dan
    lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran,
    melainkan diasumsikan mendapat pembebanan lentur
    saja.




            Beban lentur murni pada lengan robot
   Poros dengan Beban Puntir dan Lentur
       Poros dengan beban puntir dan lentur dapat
        terjadi pada puli atau roda gigi pada mesin
        untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau
        rantai.
       Dengan demikian poros tersebut mendapat
        beban puntir dan lentur akibat adanya beban.
PASAK
   Pasak adalah elemen mesin yang dipakai
    untuk menetapkan bagian-bagian mesin
    seperti roda gigi, sproket, puli dan kopling
    pada poros.
   Pasak berupa sepotong baja lunak (mild
    steel) yang berfungsi sebagai pengunci.
Macam-macam Pasak
CONTOH POROS DAN
 PERHITUNGANNYA
POROS KIPAS ANGIN MEJA
SPESIFIKASI POROS
 Poros diambil dari kipas angin meja yang mampu
    menahan beban puntir dan lentur.
   Dalam sehari, poros bekerja selama 8 jam dengan
    tumbukan ringan.
   Poros buatan dari: Jepang
   Bahan poros terbuat dari baja karbon konstruksi mesin
    S30C.
   Diameter poros: (0.43 ± 0,005) cm = (4,3 ± 0,05) mm
   Poros meneruskan daya sebesar 24 W.
   Kecepatan putarnya terbagi menjadi dua jenis:
    a. Kecepatan 1: 800 rpm.
    b. Kecepatan 2: 1200 rpm.
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

               START
                                       1. P = 0,024 (kW),
                                          n1 = 1200 (rpm)
 1. Daya yang ditransmisikan: P (kW)
       Putaran poros n (rpm)           2. fc = 1,0
                                          (daya normal)

          2. Faktor koreksi            3. Pd = fc P
                                             = 1,0 . 0,024
                                             = 0,024 (kW)
      3. Daya rencana Pd (kW)
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

    4. Momen putir Rencana T (kg mm)           4. T   = 9,74 x 105 x Pd/n1
                                                      = 9,74.105x 0,024/1200
                                                      = 19,48 (kg mm)

        5. Bahan poros, perlakuan              5. S30C, σB = 48 (kg/mm2)
         panas, kekuatan tarik σB
                 (kg/mm2)                         Sf1 = 6,0; Sf2 = 2,0
         Apakah poros bertangga
            atau beralur pasak
         Faktor keamanan Sf1, Sf2
                                               6. τa = σB / (Sf1 x Sf2)
                                                       = 48/(6,0 x 2,0)
                                                       = 4 (kg/mm2)
6. Tegangan geser yang diijinkan τa (kg/mm2)
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

                                7.   Kt = 1,0 (beban dikenakan secara
   7. Faktor koreksi untuk
       momen puntir Kt               halus)
      Faktor lenturan Cb             Cb = 1,2 (pemakaian beban lentur
                                     kecil)

                                8.   ds  = [5,1/τa x Kt Cb T]1/3
                                         = [5,1/4 x1,0 .1,2 .19,48]1/3
  8. Diameter poros ds (mm)              = 3,1 mm.
                                     Diameter poros ds = 4 mm

                                9.   Anggaplah diameter bagian yang
    9. Jari – jari filet dari        menjadi tempat bantalan adalah
   poros bertangga r (mm)            4,5 (mm)
   Ukuran pasak dan alur             Jari-jari filet = (4,5 – 4)/2
            pasak                                    = 0,5 (mm)
                                     Alur pasak 2 x 2 x fillet 0,16
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

                                       10. Konsentrasi tegangan pada poros
10. Faktor konsentrasi tegangan pada       bertangga adalah:
  poros bertangga β, pada pasak α.         0,5/4 = 0,125, 4,5/4 = 1,125,
                                           β = 1,14
                                           Konsentrasi tegangan pada poros
                                           dengan alur pasak adalah:
                                           0,16/4 = 0,04, α = 2,3 -- α > β
   11. Tegangan geser τ (kg/mm2)
                                       11. τ    = 5,1T/(ds)3
                                                = 5,1x19,48/43
                                                = 1,55 (kg.mm2)

                                       12. 4 x 2,0/2,3 = 3,48 (kg.mm2)
        12. τa.Sf2/(α atau β)              1,55 x 1,2 x 1,0 = 1,86 (kg.mm2)
               : CbKtτ                     τa.Sf2/α > CbKtτ --- baik
PERHITUNGAN DIAMETER POROS

                                        13. Ds = 4 (mm)
   13. Diameter poros ds (mm)               S30C
  Bahan poros, perlakuan panas
 Jari-jari filet dari poros bertangga       Diameter poros: ø 4 x ø4,5
   Ukuran pasak dan alur pasak              Jari-jari filet 0,5 (mm)
                                            Pasak 2 x 2
                                            Alur pasak 2 x 2 x 0,16


                                        KESIMPULAN
               STOP                     Jadi, terbukti melalui perhitungan
                                        bahwa diameter poros dengan 24 W
                                        adalah sekitar ø 4 mm sesuai
                                        dengan diameter aktual benda.

                END
Poros dan Pasak

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
oto09
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
Khairul Fadli
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
Abrianto Akuan
 

La actualidad más candente (20)

Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing51998292 teori-perhitungan-bearing
51998292 teori-perhitungan-bearing
 
Dasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesinDasar perencanaan elemen mesin
Dasar perencanaan elemen mesin
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi LurusElemen Mesin II - Rodagigi Lurus
Elemen Mesin II - Rodagigi Lurus
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
Perancangan Roda Gigi Elemen Mesin 2 Untad Palu.
 
Ulir, baut, mur dan sekrup
Ulir, baut, mur dan sekrupUlir, baut, mur dan sekrup
Ulir, baut, mur dan sekrup
 
Kopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajarKopling tetap bahan ajar
Kopling tetap bahan ajar
 
Proses manufaktur mesin bubut
Proses manufaktur mesin bubutProses manufaktur mesin bubut
Proses manufaktur mesin bubut
 
Deformasi
DeformasiDeformasi
Deformasi
 
Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2Elemen Mesin 1 - Keling 2
Elemen Mesin 1 - Keling 2
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA...
PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA...PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA...
PRATIKUM DESAIN ELEMEN MESIN 3 - PERANCANGAN ULANG RODA GIGI TRANSMISI 1 PADA...
 
Baut dan-mur
Baut dan-murBaut dan-mur
Baut dan-mur
 
Baja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinyaBaja dan klasifikasinya
Baja dan klasifikasinya
 
Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)Kelelahan Logam (Fatigue)
Kelelahan Logam (Fatigue)
 
Elemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - RantaiElemen Mesin II - Rantai
Elemen Mesin II - Rantai
 

Similar a Poros dan Pasak

dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptxdokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
AdwityaBhaskara
 
Macam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_bajaMacam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_baja
Keyz Luphniezz
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
iky
 

Similar a Poros dan Pasak (20)

Elmesw10 coupling
Elmesw10 couplingElmesw10 coupling
Elmesw10 coupling
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
1 pondasi
1 pondasi1 pondasi
1 pondasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut KelapaPerencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
Perencanaan Poros Pisau Mesin Pemarut Kelapa
 
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan bajasambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
sambungan baut mutu tinggi dalam pekerjaan baja
 
Sambungan baut
Sambungan bautSambungan baut
Sambungan baut
 
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.pptbab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
bab-2- contoh perhitungan tegangan-tegangan.ppt
 
79949784 gear-box
79949784 gear-box79949784 gear-box
79949784 gear-box
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Tiang Pancang I
Tiang Pancang ITiang Pancang I
Tiang Pancang I
 
Bab 07-poros1
Bab 07-poros1Bab 07-poros1
Bab 07-poros1
 
Purlin bracing11
Purlin bracing11Purlin bracing11
Purlin bracing11
 
Kayu sni2002 samb.paku-baut
Kayu sni2002   samb.paku-bautKayu sni2002   samb.paku-baut
Kayu sni2002 samb.paku-baut
 
Contoh soal komposit
Contoh soal kompositContoh soal komposit
Contoh soal komposit
 
Konstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan trussKonstruksi baja-jembatan truss
Konstruksi baja-jembatan truss
 
Unit 11 Kaji Daya Bahan
Unit 11 Kaji Daya BahanUnit 11 Kaji Daya Bahan
Unit 11 Kaji Daya Bahan
 
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptxdokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
 
Macam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_bajaMacam macam alat_penyambung_baja
Macam macam alat_penyambung_baja
 
S struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murniS struktur-batang lentur murni
S struktur-batang lentur murni
 

Más de Julita Anggrek

Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahpSupplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Julita Anggrek
 
Development of a supplier selection model using fuzzy logic
Development of a supplier selection model using fuzzy logicDevelopment of a supplier selection model using fuzzy logic
Development of a supplier selection model using fuzzy logic
Julita Anggrek
 
Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...
Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...
Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...
Julita Anggrek
 
Proposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan LampuProposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan Lampu
Julita Anggrek
 
Perkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neonPerkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neon
Julita Anggrek
 
Hierarki Kebutuhan Pelanggan Lampu
Hierarki Kebutuhan Pelanggan LampuHierarki Kebutuhan Pelanggan Lampu
Hierarki Kebutuhan Pelanggan Lampu
Julita Anggrek
 
Proyek Pengembangan lampu
Proyek Pengembangan lampuProyek Pengembangan lampu
Proyek Pengembangan lampu
Julita Anggrek
 
Perkembangan Lampu Neon
Perkembangan Lampu NeonPerkembangan Lampu Neon
Perkembangan Lampu Neon
Julita Anggrek
 
Lampu Neon Hemat Energi
Lampu Neon Hemat EnergiLampu Neon Hemat Energi
Lampu Neon Hemat Energi
Julita Anggrek
 
Review research guide up metolit ind-1 tgs 6
Review research guide up   metolit ind-1 tgs 6Review research guide up   metolit ind-1 tgs 6
Review research guide up metolit ind-1 tgs 6
Julita Anggrek
 
Tugas iv manajemen pemasaran ekspor ikan
Tugas iv manajemen pemasaran ekspor ikanTugas iv manajemen pemasaran ekspor ikan
Tugas iv manajemen pemasaran ekspor ikan
Julita Anggrek
 
manajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapumanajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapu
Julita Anggrek
 
Review jurnal plc julita 222010006
Review jurnal plc julita 222010006Review jurnal plc julita 222010006
Review jurnal plc julita 222010006
Julita Anggrek
 
Julita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printerJulita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printer
Julita Anggrek
 
Julita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printerJulita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printer
Julita Anggrek
 

Más de Julita Anggrek (20)

Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahpSupplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
Supplier selection for food industry - combination of taguchi & fuzzy ahp
 
Development of a supplier selection model using fuzzy logic
Development of a supplier selection model using fuzzy logicDevelopment of a supplier selection model using fuzzy logic
Development of a supplier selection model using fuzzy logic
 
Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...
Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...
Review Paper_The impact of soft and hard tqm elements on quality management r...
 
Value chain - Donut
Value chain - DonutValue chain - Donut
Value chain - Donut
 
Paper Analysis - Case Study About Lean in North America's Automobile Industry
Paper Analysis - Case Study About Lean in North America's Automobile IndustryPaper Analysis - Case Study About Lean in North America's Automobile Industry
Paper Analysis - Case Study About Lean in North America's Automobile Industry
 
Batch Reduction - TI Ukrida (Julita)
Batch Reduction - TI Ukrida (Julita)Batch Reduction - TI Ukrida (Julita)
Batch Reduction - TI Ukrida (Julita)
 
Presentasi lab statistik
Presentasi lab statistikPresentasi lab statistik
Presentasi lab statistik
 
Proposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan LampuProposal Perkembangan Lampu
Proposal Perkembangan Lampu
 
Perkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neonPerkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neon
 
Hierarki Kebutuhan Pelanggan Lampu
Hierarki Kebutuhan Pelanggan LampuHierarki Kebutuhan Pelanggan Lampu
Hierarki Kebutuhan Pelanggan Lampu
 
Proyek Pengembangan lampu
Proyek Pengembangan lampuProyek Pengembangan lampu
Proyek Pengembangan lampu
 
Perkembangan Lampu Neon
Perkembangan Lampu NeonPerkembangan Lampu Neon
Perkembangan Lampu Neon
 
Lampu Neon Hemat Energi
Lampu Neon Hemat EnergiLampu Neon Hemat Energi
Lampu Neon Hemat Energi
 
Review research guide up metolit ind-1 tgs 6
Review research guide up   metolit ind-1 tgs 6Review research guide up   metolit ind-1 tgs 6
Review research guide up metolit ind-1 tgs 6
 
Tugas iv manajemen pemasaran ekspor ikan
Tugas iv manajemen pemasaran ekspor ikanTugas iv manajemen pemasaran ekspor ikan
Tugas iv manajemen pemasaran ekspor ikan
 
manajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapumanajemen pemasaran ikan kerapu
manajemen pemasaran ikan kerapu
 
Review jurnal plc julita 222010006
Review jurnal plc julita 222010006Review jurnal plc julita 222010006
Review jurnal plc julita 222010006
 
Julita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printerJulita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) tugas besar manajemen teknologi printer
 
Julita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printerJulita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printer
Julita (222010006) presentasi tugas besar manajemen teknologi printer
 
Manufacturing Resources Planning
Manufacturing Resources PlanningManufacturing Resources Planning
Manufacturing Resources Planning
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Último (20)

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Poros dan Pasak

  • 1. Oleh: Mario Stefanus K. (22-2010-001) Venska Stefani (22-2010-003) Julita (22-2010-006) Elemen Mesin Dasar
  • 2. POROS Poros berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
  • 3. Macam – macam Poros  Poros Transmisi : Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur.  Spindel : Poros transmisi yang relatif pendek, di mana beban utamanya berupa puntiran.  Gandar : Gandar tidak mendapat beban puntir, bahkan terkadang tidak boleh berputar. Gandar hanya mendapat beban lentur.
  • 4. Hal-hal Penting dalam Perencanaan Poros 1. Kekuatan poros 2. Kekakuan poros 3. Putaran Kritis 4. Korosi 5. Bahan Poros
  • 5. Beban pada Poros  Poros dengan Beban Puntir Poros transmisi yang mendapat beban puntir
  • 6. Poros dengan Beban Lentur Murni Biasanya terjadi pada gandar dari kereta tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja. Beban lentur murni pada lengan robot
  • 7. Poros dengan Beban Puntir dan Lentur  Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai.  Dengan demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan lentur akibat adanya beban.
  • 8. PASAK  Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda gigi, sproket, puli dan kopling pada poros.  Pasak berupa sepotong baja lunak (mild steel) yang berfungsi sebagai pengunci.
  • 10. CONTOH POROS DAN PERHITUNGANNYA
  • 12. SPESIFIKASI POROS  Poros diambil dari kipas angin meja yang mampu menahan beban puntir dan lentur.  Dalam sehari, poros bekerja selama 8 jam dengan tumbukan ringan.  Poros buatan dari: Jepang  Bahan poros terbuat dari baja karbon konstruksi mesin S30C.  Diameter poros: (0.43 ± 0,005) cm = (4,3 ± 0,05) mm  Poros meneruskan daya sebesar 24 W.  Kecepatan putarnya terbagi menjadi dua jenis: a. Kecepatan 1: 800 rpm. b. Kecepatan 2: 1200 rpm.
  • 13. PERHITUNGAN DIAMETER POROS START 1. P = 0,024 (kW), n1 = 1200 (rpm) 1. Daya yang ditransmisikan: P (kW) Putaran poros n (rpm) 2. fc = 1,0 (daya normal) 2. Faktor koreksi 3. Pd = fc P = 1,0 . 0,024 = 0,024 (kW) 3. Daya rencana Pd (kW)
  • 14. PERHITUNGAN DIAMETER POROS 4. Momen putir Rencana T (kg mm) 4. T = 9,74 x 105 x Pd/n1 = 9,74.105x 0,024/1200 = 19,48 (kg mm) 5. Bahan poros, perlakuan 5. S30C, σB = 48 (kg/mm2) panas, kekuatan tarik σB (kg/mm2) Sf1 = 6,0; Sf2 = 2,0 Apakah poros bertangga atau beralur pasak Faktor keamanan Sf1, Sf2 6. τa = σB / (Sf1 x Sf2) = 48/(6,0 x 2,0) = 4 (kg/mm2) 6. Tegangan geser yang diijinkan τa (kg/mm2)
  • 15. PERHITUNGAN DIAMETER POROS 7. Kt = 1,0 (beban dikenakan secara 7. Faktor koreksi untuk momen puntir Kt halus) Faktor lenturan Cb Cb = 1,2 (pemakaian beban lentur kecil) 8. ds = [5,1/τa x Kt Cb T]1/3 = [5,1/4 x1,0 .1,2 .19,48]1/3 8. Diameter poros ds (mm) = 3,1 mm. Diameter poros ds = 4 mm 9. Anggaplah diameter bagian yang 9. Jari – jari filet dari menjadi tempat bantalan adalah poros bertangga r (mm) 4,5 (mm) Ukuran pasak dan alur Jari-jari filet = (4,5 – 4)/2 pasak = 0,5 (mm) Alur pasak 2 x 2 x fillet 0,16
  • 16. PERHITUNGAN DIAMETER POROS 10. Konsentrasi tegangan pada poros 10. Faktor konsentrasi tegangan pada bertangga adalah: poros bertangga β, pada pasak α. 0,5/4 = 0,125, 4,5/4 = 1,125, β = 1,14 Konsentrasi tegangan pada poros dengan alur pasak adalah: 0,16/4 = 0,04, α = 2,3 -- α > β 11. Tegangan geser τ (kg/mm2) 11. τ = 5,1T/(ds)3 = 5,1x19,48/43 = 1,55 (kg.mm2) 12. 4 x 2,0/2,3 = 3,48 (kg.mm2) 12. τa.Sf2/(α atau β) 1,55 x 1,2 x 1,0 = 1,86 (kg.mm2) : CbKtτ τa.Sf2/α > CbKtτ --- baik
  • 17. PERHITUNGAN DIAMETER POROS 13. Ds = 4 (mm) 13. Diameter poros ds (mm) S30C Bahan poros, perlakuan panas Jari-jari filet dari poros bertangga Diameter poros: ø 4 x ø4,5 Ukuran pasak dan alur pasak Jari-jari filet 0,5 (mm) Pasak 2 x 2 Alur pasak 2 x 2 x 0,16 KESIMPULAN STOP Jadi, terbukti melalui perhitungan bahwa diameter poros dengan 24 W adalah sekitar ø 4 mm sesuai dengan diameter aktual benda. END