SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat
2
1. Anisa Septian Ningrum (20080554006)
2. Nadia Fikrotun Nisa’ (20080554008)
3. Siti Nur Rohmah (20080554020)
4. Hikmatullila (20080554036)
Dosen Pengampu : Mohamad Arief Rafsanjani, S.Pd., M.Pd.
Mata Kuliah : Perpajakan
Kelas Pendidikan Ekonomi 2020B
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Negeri Surabaya
Materi Pembahasan
A. PPh Pasal 25
02
Dasar Hukum
PPh Pasal 25
03
Subjek dan
Objek PPh Pasal
25
01
Pengertian PPh
Pasal 25
04
Cara
Perhitungan
PPh Pasal 25
05
Contoh Kasus
Perhitungan
PPh Pasal 25
06
PPh Pasal 25
Bagi WP Baru,
dsb
Pengertian PPh
Pasal 25
01
PPh
Pasal 25
PPh Pasal 25 adalah metode
pembayaran pajak atas
penghasilan secara angsuran
setiap bulannya.
Tujuannya untuk meringankan
beban wajib pajak, mengingat
pajak yang terutang harus
dilunasi.
Dasar Hukum PPh
Pasal 25
02
1. Pasal 25 Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 sttdd Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
2. Peraturan Menteri Keuangan No.255/KMK.04/2000 tentang
perhitungan besarnya angsuran pajak penghasilan dalam tahun
berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak baru, bank, sewa
guna usaha dengan hak opsi, bumn, bumd, wajib pajak masuk bursa
dan wajib pajak lainnya yang berdasarkan ketentuan diharuskan
membuat laporan keuangan berkala ternasuk wajib pajak orang
pribadi pengusaha tertentu.
3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-537/PJ./2000 tentang
Perhitungan Besarnya Angsuran
Dasar Hukum PPh Pasal 25
Subjek & Objek
PPh Pasal 25
03
Subjek Pajak PPh Pasal 25
1
Orang Pribadi Wajib Pajak Badan
Objek Pajak PPh Pasal
25
2
Penghasilan Wajib Pajak
Perlu diketahui, pembayaran PPh Pasal
25 dilakukan secara langsung oleh wajib
pajak tanpa diwakilkan
Cara Perhitungan
PPh Pasal 25
04
Cara Perhitungan PPh Pasal 25
Pajak terutang
sesuai SPT
Kredit pajak
dalam negeri
Kredit pajak
luar negeri
Angsuran PPh
25 / tahun
Angsuran PPh
25 / bulan
Dikurangi
Dikurangi
sama dengan
Dibagi 12
 Kredit PPh 21,22,23 (bagi OP)
 Kredit PPh 22,23 (bagi Badan)
 PPh 24
Contoh Kasus
Perhitungan PPh
Pasal 25
05
Perhitungan Angsuran PPh 25 Bagi WP OP
Pajak penghasilan yang terutang untuk Tuan
Raihan berdasarkan SPT pajak penghasilan tahun
2021 sebesar Rp.50.000.000. Pajak yang telah
dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dan
yang terutang atau dibayar di luar negeri dalam
tahun 2021 adalah sebagai berikut:
- Pemotongan PPh pasal 21 melalui pemberi
kerja sebesar Rp.15.000.000
- Pemungutan PPh pasal 22 oleh pihak lain
sebesar Rp.10.000.000
- Pemotongan PPh pasal 23 oleh penyelenggara
kegiatan sebesar Rp.2.500.000
- Pembayaran pajak diluar negeri sebesar
Rp.7.500.000 (sebagai PPh pasal 24)
Hitunglah berapa angsuran PPh Pasal 25!
Angsuran bulanan PPh Pasal 25 tahun 2022:
PPh terutang berdasar SPT Rp.50.000.000
Kredit pajak tahun 2021:
PPh 21 Rp.15.000.000
PPh 22 Rp.10.000.000
PPh 23 Rp.2.500.000
PPh 24 Rp.7.500.000
Total Kredit Pajak Rp.35.000.000
Dasar Perhitungan Angsuran Rp.15.000.000
Besar angsuran setiap bulan:
Rp.15.000.000 : 12 bulan Rp. 1.250.000
Jadi, besar angsuran pajak yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak setiap bulan (PPh Pasal
25) dalam tahun 2022 adalah sebesar Rp.1.250.000
Perhitungan Angsuran PPh 25 Bagi WP Badan
Pajak penghasilan yang terutang untuk PT NARA
Abadi berdasarkan SPT pajak penghasilan tahun 2021
sebesar Rp.125.000.000. Pajak yang telah dipotong
atau dipungut oleh pihak ketiga dan yang terutang atau
dibayar di luar negeri dalam tahun 2021 adalah
sebagai berikut:
- PPh yang dipungut pihak lain (Pasal 22) sebesar
Rp.30.000.000
- PPh yang dipotong pihak lain (Pasal 23) sebesar
Rp.15.000.000
- PPh yang dibayar di luar negeri sebesar
Rp.42.500.000, tetapi berdasarkan ketentuan yang
dapat dikreditkan (Pasal 24) sebesar
Rp.40.000.000
PPh yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak
lain, yang dibayarkan atau terutang di luar negeri
tersebut untuk bagian tahun pajak yang meliputi masa
8 bulan tahun 2021. Hitunglah berapa angsuran PPh
Pasal 25!
Angsuran bulanan PPh Pasal 25 tahun 2022:
PPh terutang berdasar SPT Rp.125.000.000
Kredit pajak tahun 2021:
PPh 22 Rp.30.000.000
PPh 23 Rp.15.000.000
PPh 24 Rp.40.000.000
Total Kredit Pajak Rp.85.000.000
Dasar Perhitungan Angsuran Rp.40.000.000
Besar angsuran:
Rp.40.000.000 : 8 bulan Rp.5.000.000
Jadi, besar angsuran pajak yang harus dibayar sendiri
oleh Wajib Pajak (PPh Pasal 25) dalam tahun 2022
adalah sebesar Rp.5.000.000
Angsuran Pajak Bulan-Bulan Sebelum Batas
Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh
Besarnya angsuran pajak untuk
bulan sebelum SPT Tahunan PPh
disampaikan adalah sama dengan
angsuran pajak dari bulan
terakhir pajak tahun yang lalu.
Contoh
Diket: Angsuran pajak bulan Desember
2021 sebesar Rp 1.000.000,-
Ditan: Apabila SPT Tahunan PPh
disampaikan pada bulan Februari 2022,
maka berapa angsuran pajak yang harus
dibayar pada bulan Januari 2022?
Jawab: Besar angsuran pajak yang harus
dibayar pada Januari 2022 adalah Rp
1.000.000,-
Angsuran Pajak Apabila dalam Tahun Berjalan
Diterbitkan SKP Untuk Tahun Pajak yang Lalu
Apabila dalam tahun berjalan
diterbitkan SKP untuk tahun
pajak yang lalu, maka besar
angsuran pajak dihitung kembali
berdasarkan SKP yang berlaku
dan berlaku mulai bulan
berikutnya.
Contoh
Diket: Berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun
2021, besar angsuran pajak bulan Februari
2022 sebesar Rp 1.250.000,- Lalu pada
bulan Juni 2022, telah diterbitkan SKP
Tahun Pajak 2021 dengan besar angsuran
pajak setiap bulan Rp 2.000.000,-
Ditan: Berapa besar angsuran pajak mulai
bulan Juli 2022?
Jawab: Besar angsuran pajak mulai bulan
Juli 2022 adalah Rp 2.000.000,-
PPh Pasal 25 Bagi WP Baru,
Bank, BUMN, BUMD, WP
Masuk Bursa, & WP OP
Pengusaha Tertentu
06
Wajib pajak baru adalah wajib pajak orang pribadi ataupun
badan yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari
usaha atau pekerjaan dalam tahun pajak berjalan.
Besarnya angsuran untuk wajib pajak baru adalah sebesar
PPh yang dihitung berdasarkan tarif penerapan tarif umum
atas penghasilan neto sebulan yang disetahunkan, dibagi12.
PPh Pasal 25 Bagi WP Baru
Angsuran PPh Pasal 25 sebulan
= Tarif Pasal 17 x (12 x Penghasilan Neto Sebulan) : 12
Perhitungan Angsuran PPh 25 Bagi WP Baru
Kantor Notaris NARA dimiliki oleh Nadia (tidak kawin tanpa tanggungan) terdaftar sebagai wajib pajak pada KPP
Gresik sejak tanggal 1 Maret 2022. Peredaran usaha bruto bulan Maret 2022 sebesar Rp.60.000.000. Ketentuan
perhitungan penghasilan neto untuk Notaris NARA adalah 55%. Berapa angsuran PPh Pasal 25!
Angsuran PPh Pasal 25 bulan Maret 2022:
Rp.48.500.000 : 12 = Rp.4.042.000
Jadi, besar angsuran pajak yang harus dibayar sendiri
oleh Wajib Pajak setiap bulan (PPh Pasal 25) dalam
tahun 2022 adalah sebesar Rp.4.042.000
Penghasilan netto bulan Maret 2022:
55% x Rp.60.000.000 Rp.33.000.000
Penghasilan netto disetahunkan:
12 x Rp.33.000.000 Rp.396.000.000
PTKP (TK/0) Rp.54.000.000
PKP Rp.342.000.000
PPh yang terutang sebagai dasar perhitungan
PPh Pasal 25:
5% x Rp.60.000.000 Rp.3.000.000
15% x Rp.250.000.000 Rp.37.500.000
25% x Rp.32.000.000 Rp.8.000.000
Total PPh terutang Rp.48.500.000
WP Bank dan Sewa Guna Usaha
dengan Hak Opsi
Angsuran PPh Pasal 25 Sebulan
= Tarif Pasal 17 x (Perkiraan laba
triwulan pertama x 4) : 12
WP BUMN dan BUMD Angsuran PPh Pasal 25 Sebulan
= (PPh terutang sesuai SPT – (Kredit
PPh 21,22,23,24) : 12
WP Masuk Bursa dan WP lain
Berdasarkan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
Angsuran PPh Pasal 25 Sebulan
= PPh terutang sesuai SPT – (Kredit
PPh 21,22,23,24) : 12
WP OP Pengusaha Tertentu Angsuran PPh Pasal 25
= 0,75% x Peredaran bruto setiap
bulan
Materi Pembahasan
B. PPh Pasal 4 Ayat 2
02
Dasar Hukum
PPh Pasal 4
Ayat 2
03
Subjek & Objek
PPh Pasal 4 Ayat
2
01
Pengertian PPh
Pasal 4 Ayat 2
05
Tarif PPh Pasal
4 Ayat 2
06
Contoh Kasus
PPh Pasal 4
Ayat 2
04
Pengecualian
PPh Pasal 4
Ayat 2
Pengertian PPh
Pasal 4 Ayat 2
01
 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) atau PPh
Pasal 4 ayat (2) adalah pemotongan atau
pemungutan pajak yang bersifat final atas
penghasilan tertentu yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
 Penghasilan tertentu yang dimaksud antara
lain jasa konstruksi, bunga deposito dan
tabungan, sewa tanah/bangunan, pengalihan
hak atas tanah/bangunan, hadiah undian,
dan lainnya.
Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2)
Dasar Hukum PPh
Pasal 4 Ayat 2
02
Dasar Hukum
1. Undang-Undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang-
Undang nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang nomor 7
tentang Pajak Penghasilan
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
3. PP nomor 29 tahun 1996 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah
Dan Bangunan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 5 tahun 2002
4. PP nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah
diubah terakhir dengan PP Nomor 59 tahun 2010
5. PP nomor 51 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 40 Tahun 2009
6. PP nomor 92 tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 28
Tahun 2000 Tentang usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
7. PP Nomor 34 tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak
Atas Tanah dan/ Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah Dan
atau Bangunan Beserta Perubahannya
Dasar Hukum
8. Keputusan Menteri Keuangan nomor 120/KMK.03/2002 tentang Perubahan Kepmenkeu nomor
394/KMK.04/1996 tentang Pelaksanaan Pembayaran Dan Pemotongan Pph atas Penghasilan Dari Persewaan
Tanah dan/ Bangunan
9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 153/PMK.03/2009 tentang perubahan atas peraturan Menteri Keuangan
nomor 187/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Pemotongan Penyetoran Dan Penatausahaan Pajak Penghasilan
Atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi
10.Peraturan Menteri Keuangan nomor 261/PMK.03/2016 tentang Tata Cara Penyetoran, Pelaporan, dan
Pengecualian Pengenaan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/
Bangunan dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah dan/ Bangunan beserta Perubahannya
11.Peraturan Menteri Keuangan nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan
Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta
Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah
12.Peraturan Menteri Keuangan nomor 59/PMK.03/2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak,
Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pe-
mungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah
Subjek dan
Objek PPh Pasal
4 Ayat 2
03
Wajib pajak, adalah orang
pribadi atau badan dalam
negeri dan luar negeri serta
bentuk usaha tetap yang
menerima penghasilan atas
bunga diskonto dan tabungan
Subjek Pajak
Wajib pajak, adalah orang
pribadi atau badan dari
transaksi penjualan saham di
bursa efek.
Wajib pajak, adalah orang
pribadi atau badan dalam
negeri dan luar negeri yang
menerima bunga obligasi
termasuk diskonto obligasi.
Subjek Pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima
hadiah undian
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima
penghasilan dari persewaan tanah atau bangunan
Wajib pajak adalah penyedia jasa kontruksi, baik sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas konstruksi
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah/bangunan dan
perjanjian pengikatan jual beli atas tanah/bangunan
Objek Pajak
1
2
3
4 Hadiah Undian
5
6
7
8
9
Bunga deposito/tabungan, diskonto
SBI, dan jasa giro
Transaksi penjualan saham pendiri
dan bukan saham pendiri
Bunga/diskonto obligasi dan surat
berharga negara
Bunga simpanan yang dibayar oleh
anggota koperasi kepada anggota WP
orang pribadi
WP yang usahanya melakukan
pengalihan hak atas tanah/bangunan
Persewaan tanah/bangunan
Hadiah Undian
Jasa Konstruksi
Dividen yang diterima WP orang
pribadi dalam negeri
Pengecualian
PPh Pasal 4
Ayat 2
04
Pengecualian
01 02 03
Orang yang
berpenghasilan
dibawah PTKP
Orang/badan yang
berpenghasilan dari
pengalihan hak atas
tanah/bangunan kepada
pemerintah
Orang yang melakukan
pengalihan
tanah/bangunan dengan
cara hibah kepada
keluarga
04
05
06
Badan yang melakukan pengalihan tanah/bangunan dengan cara
hibah kepada keagamaan
07
Pengalihan hak atas tanah/bangunan karena warisan
Pengalihan hak atas tanah/bangunan yang dilakukan oleh orang
pribadi/badan yang tidak termasuk subjek pajak
Pembayaran dengan mekanisme uang persediaan atas transaksi
yang dilakukan melalui pihak lain dalam sistem informasi
pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak lain
Pengecualian
Tarif PPh
Pasal 4 Ayat 2
05
Tarif Umum
1. Sewa tanah/Bangunan
 10 % x jumlah bruto (nilai persewaan)
2. Pengalihan tanah/bangunan
 0% atas pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum atau
kantor/instansi pemerintah
 1% x jumlah bruto (nilai pengalihan) bagi rumah sederhana atau rusun sederhana
 2,5% x jumlah bruto (nilai pengalihan) untuk lainnya
3. Kontraktor pelaksana
 1,75% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki kualifikasi usaha
kecil
 2,65% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki kualifikasi usaha
menengah/besar
 4% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha
Tarif Umum
1. Kontraktor perencana/pengawas
 3,5% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki kualifikasi usaha
 6% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanantidak memiliki kualifikasi usaha
2. Pekerjaan konstruksi terintegrasi
 2,65% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki sertifikat badan usaha
 4% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan tidak memiliki sertifikat badan
usaha
Tarif Khusus
No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2
Tarif
%
Peraturan yang
berlaku
1.
Bunga deposito/tabungan,
diskonto SBI dan jasa giro
20
Pasal 4 (2) a UU PPh
jo PP 131 Th 2000 jo
KMK
51/KOM.04/2001
2.
Bunga simpanan yang
dibayarkan oleh koperasi
kepada anggota koperasi
orang pribadi
10
Pasal 4 (2) a & Pasal
17 (7) jo PP No. 15
Th 2009
3.
Bunga obligasi (surat utang &
SUN lebih dari 12 bulan
Pasal 4 (2) a UU PPh
jo PP No.16 Th 2009
3a
Bunga dari obligasi
dengan kupon bagi WP
dalam negeri & BUT
15
UU PPh jo PP No.16
Th 2009
3b
Bunga dari obligasi
dengan kupon bagi WP
luar negeri non BUT
sesuai P3B
20
3c
Diskonto dari obligasi
dengan kupon bagi WP
luar negeri non BUT
sesuai BUT*
15
No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2
Tarif
%
Peraturan
yang berlaku
3d
Diskonto dari obligasi dengan
kupon bagi WP luar negeri non
BUT sesuai P3B*
20
UU PPh jo PP
No.16 Th 2009
3e
Diskonto dari obligasi tanpa
bunga bagi WP dalam negeri
dan BUT**
15
3f
Diskonto dari obligasi tanpa
bunga bagi WP luar negeri non
BUT sesuai P3B**
20
3g
Bunga/diskonto dari obligasi
yang diterima /diperoleh WP
reksadana yang terdaftar pada
Bapepam & LK untuk tahun
2009-2010
0
3h
Bunga/diskonto dari obligasi
yang diterima/diperoleh WP
5
3i
Bunga/diskonto dari obligasi
yang diterima /diperoleh WP
reksadana yang terdafar pada
Bapepam & LK untuk tahun
2014,dst
15
No
Objek PPh Pasal 4 Ayat
2
Tarif
%
Peraturan yang
berlaku
4.
Deviden yang
diterima/diperoleh WP
orang pribadi dalam negeri
10
Pasal 17 (2c) dan
Pasal 4 (2) UU PPh
5. Hadiah undian 25
Pasal 4 (2) b UU
PPH jo PP No. 132
Th 2000
6.
Transaksi devatif berupa
kontrak berjangka yang
diperdagangkan di bursa**
2,5
Pasal 4 (2) c UU
PPh jo PP No. 17
Th 2009
7. Penjualan saham
7a
Transaksi
penjualan saham
pendiri
0,5
PP Np. 14 Th 1997
jo KMK
282/KMK.04/1997
jo SE-
15/PJ.42/1997 dan
SE 06/PJ.4/1997
7b
Transaksi
penjualan bukan
saham pendiri
0,1
No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif %
Peraturan
yang berlaku
8. Jasa konstruksi (JK)
8a
Pelaksana jasakonstruksi
sertifikasi kecil
1,75
Pasal 4 (2) c
UU PPh jo PP
No. 51 Th
2008 jo PP
No.40 TH 2009
8b
Pelaksana jasa konstruksi
tanpa sertifikasi
4
8c
Pelaksana jasa konstruksi
sertifikasi sedang dan
besar
2,65
8d
Perancang atau pengawas
jasa konstruksi oleh
penyedia JK bersertifikasi
usaha
3,5
8e
Perancang/pengawas JK
oleh penyedia JK tanpa
bersertifikasi usaha
6
Tarif Khusus
No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2
Tarif
%
Peraturan yang
berlaku
8f
Pekerjaan konstruksi
terintegrasi oleh penyedia JK
dengan sertifikat badan usaha
2,65 Pasal 4 (2) c UU PPh
jo PP No. 51 Th 2008
jo PP No.40 TH 2009
8g
Pekerjaan konstruksi
terintegrasi oleh penyedia JK
tanpa sertifikat badan usaha
4
9. Persewaan tanah/bangunan 10
PP No. 29 Th 1996 jo
PP No. 05 Th 2002
10. Pengalihan hak atas tanah/bangunan
10a
WP yang melakukan
pengalihan hak atas tanah/
bangunan
5
Pasal 4 (2) d UU PPh
jo PP No. 71 Th 2008
10b
Pengalihan rumah sederhana &
rumah susun sederhana oleh
WP yang usaha pokoknya
melakukan hak atas
tanah/bangunan
1
No
Objek PPh Pasal 4
Ayat 2
Tarif
%
Peraturan yang
berlaku
11.
Transaksi penjualan
saham atau
pengalihan
penyertaan mosal
pada perusahaan
pasangannya yang
diterima oleh
perusahaan modal
ventura
0,1 PP No. 4 Th 1995
12.
Tarif pajak UMKM,
wiraswasta dan bisnis
online
1 PP Np. 46 Th 2013
Tarif Khusus
Contoh Kasus
Perhitungan PPh
Pasal 4 Ayat 2
06
Contoh Soal
Pada 30 Maret 2021, Bank Citra membayarkan bunga deposito kepada nasabah. Deposito
berjangka waktu 1 bulan senilai Rp. 600.000.000 dengan bunga 6% setahun. Berapakah besar
potongan PPh final bunga deposito tersebut:
Pajak bunga diskonto = 20% x jumlah bruto bunga deposito
= 20% x 6% x Rp. 600.000.000 x
1
12
= Rp.600.000
Inspektorat Kabupaten Tuban telah melakukan pembangunan gedung dengan perencana Pak
Joko, pelaksana PT. Bangun Negeri, dan pengawas konstruksi CV Karya Cipta. Nilai
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruk masing-masing Rp66.000.000,
Rp770.000.000, dan Rp55.000.000. Nilai pembayaran termasuk PPN 10% Atas pembayaran
imbalan jasa tersebut Bendaharawan Inspektoral memotong PPh final sebagai berikut.
Penyedia Jasa Jenis Jasa DPP PPh Dipotong
Pak Joko Perencanaan
Konstruksi
100/110 x Rp66.000.000
= Rp60.000.000
3,5% x Rp60.000.000
= Rp 2.100.000
PT. Bangun
Negeri
Pelaksanaan
Konstruksi
100/110 x
Rp770.000.000
= Rp700.000.000
2,65% x Rp700.000.000
= Rp 18.550.000
CV Karya
Cipta
Pengawas
Konstruksi
100/110 x Rp55.000.000
= Rp50.000.000
3,5% x Rp50.000.000
= Rp 1.750.000
Contoh Soal
Sumber Referensi
DJPB. 2021. Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2).
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/informasi/perpajakan/pph-pasal-4-ayat-
2.html. Diakses pada 1 November 2022.
Indopajak. 2022. Angsuran Pajak Berdasarkan PPh Pasal 25.
https://indopajak.id/angsuran-pajak-berdasarkan-pph-pasal-25. Diakses pada 1 November
2022.
Mekari. 2019. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Tarif PPh Pasal 25.
https://www.msmconsulting.co.id/news/53/apa-itu-pph-pasal-25-pengertian-tarif-dan-
cara-menghitungnya. Diakses 24 Oktober 2022.
MSM Consulting. 2022. Pengertian, Tarif, dan Cara Menghitungnya.
https://klikpajak.id/blog/pajak-penghasilan-pph-pasal25 25/. Diakses 24 Oktober 2022.
Resmi, Siti. 2019. Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat
Vebry, Lg. 2020. Materi PPh 25. https://www.youtube.com/watch?v=PUIRAKIQHQI.
Diakses pada 28 Oktober 2022.
Terima Kasih !

Más contenido relacionado

Similar a PPH4AYAT2

PPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptxPPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptxdatakuliah
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badanSosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badanKppkp Bangil
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanBbe Mee
 
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptxdebee4
 
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalBab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalSidik Abdullah
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSisiHalidasyah
 
Kredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniKredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniRiki Ardoni
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakanUNISBA
 
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiKasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiDinny Gamalasari
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012Kppkp Bangil
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIONeea Niio
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnanisa93
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANYABES HULU
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIMeysi Resyanti
 
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKBATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKRiki Ardoni
 
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerahPerda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerahkabupaten_pakpakbharat
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutAsep suryadi
 

Similar a PPH4AYAT2 (20)

PPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptxPPT kel 7.pptx
PPT kel 7.pptx
 
Sosialisasi badan
Sosialisasi badanSosialisasi badan
Sosialisasi badan
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badanSosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012 badan
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
 
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
 
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalBab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
 
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptxSLIDE BENDAHARA 2017.pptx
SLIDE BENDAHARA 2017.pptx
 
Kredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoniKredit Pajak - Riki ardoni
Kredit Pajak - Riki ardoni
 
Pph 25
Pph 25Pph 25
Pph 25
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakan
 
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiKasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
 
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
Sosialisasi tanggal 22 mei 2012
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
 
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAKBATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
BATAS WAKTU PEMBAYARAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK
 
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerahPerda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah
 
akuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungutakuntasi PPH potong pungut
akuntasi PPH potong pungut
 

Último

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Último (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

PPH4AYAT2

  • 1. PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2 1. Anisa Septian Ningrum (20080554006) 2. Nadia Fikrotun Nisa’ (20080554008) 3. Siti Nur Rohmah (20080554020) 4. Hikmatullila (20080554036) Dosen Pengampu : Mohamad Arief Rafsanjani, S.Pd., M.Pd. Mata Kuliah : Perpajakan Kelas Pendidikan Ekonomi 2020B Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya
  • 2. Materi Pembahasan A. PPh Pasal 25 02 Dasar Hukum PPh Pasal 25 03 Subjek dan Objek PPh Pasal 25 01 Pengertian PPh Pasal 25 04 Cara Perhitungan PPh Pasal 25 05 Contoh Kasus Perhitungan PPh Pasal 25 06 PPh Pasal 25 Bagi WP Baru, dsb
  • 4. PPh Pasal 25 PPh Pasal 25 adalah metode pembayaran pajak atas penghasilan secara angsuran setiap bulannya. Tujuannya untuk meringankan beban wajib pajak, mengingat pajak yang terutang harus dilunasi.
  • 6. 1. Pasal 25 Undang-undang Nomor 7 tahun 1983 sttdd Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan 2. Peraturan Menteri Keuangan No.255/KMK.04/2000 tentang perhitungan besarnya angsuran pajak penghasilan dalam tahun berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak baru, bank, sewa guna usaha dengan hak opsi, bumn, bumd, wajib pajak masuk bursa dan wajib pajak lainnya yang berdasarkan ketentuan diharuskan membuat laporan keuangan berkala ternasuk wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu. 3. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-537/PJ./2000 tentang Perhitungan Besarnya Angsuran Dasar Hukum PPh Pasal 25
  • 7. Subjek & Objek PPh Pasal 25 03
  • 8. Subjek Pajak PPh Pasal 25 1 Orang Pribadi Wajib Pajak Badan Objek Pajak PPh Pasal 25 2 Penghasilan Wajib Pajak Perlu diketahui, pembayaran PPh Pasal 25 dilakukan secara langsung oleh wajib pajak tanpa diwakilkan
  • 10. Cara Perhitungan PPh Pasal 25 Pajak terutang sesuai SPT Kredit pajak dalam negeri Kredit pajak luar negeri Angsuran PPh 25 / tahun Angsuran PPh 25 / bulan Dikurangi Dikurangi sama dengan Dibagi 12  Kredit PPh 21,22,23 (bagi OP)  Kredit PPh 22,23 (bagi Badan)  PPh 24
  • 12. Perhitungan Angsuran PPh 25 Bagi WP OP Pajak penghasilan yang terutang untuk Tuan Raihan berdasarkan SPT pajak penghasilan tahun 2021 sebesar Rp.50.000.000. Pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dan yang terutang atau dibayar di luar negeri dalam tahun 2021 adalah sebagai berikut: - Pemotongan PPh pasal 21 melalui pemberi kerja sebesar Rp.15.000.000 - Pemungutan PPh pasal 22 oleh pihak lain sebesar Rp.10.000.000 - Pemotongan PPh pasal 23 oleh penyelenggara kegiatan sebesar Rp.2.500.000 - Pembayaran pajak diluar negeri sebesar Rp.7.500.000 (sebagai PPh pasal 24) Hitunglah berapa angsuran PPh Pasal 25! Angsuran bulanan PPh Pasal 25 tahun 2022: PPh terutang berdasar SPT Rp.50.000.000 Kredit pajak tahun 2021: PPh 21 Rp.15.000.000 PPh 22 Rp.10.000.000 PPh 23 Rp.2.500.000 PPh 24 Rp.7.500.000 Total Kredit Pajak Rp.35.000.000 Dasar Perhitungan Angsuran Rp.15.000.000 Besar angsuran setiap bulan: Rp.15.000.000 : 12 bulan Rp. 1.250.000 Jadi, besar angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak setiap bulan (PPh Pasal 25) dalam tahun 2022 adalah sebesar Rp.1.250.000
  • 13. Perhitungan Angsuran PPh 25 Bagi WP Badan Pajak penghasilan yang terutang untuk PT NARA Abadi berdasarkan SPT pajak penghasilan tahun 2021 sebesar Rp.125.000.000. Pajak yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak ketiga dan yang terutang atau dibayar di luar negeri dalam tahun 2021 adalah sebagai berikut: - PPh yang dipungut pihak lain (Pasal 22) sebesar Rp.30.000.000 - PPh yang dipotong pihak lain (Pasal 23) sebesar Rp.15.000.000 - PPh yang dibayar di luar negeri sebesar Rp.42.500.000, tetapi berdasarkan ketentuan yang dapat dikreditkan (Pasal 24) sebesar Rp.40.000.000 PPh yang telah dipotong atau dipungut oleh pihak lain, yang dibayarkan atau terutang di luar negeri tersebut untuk bagian tahun pajak yang meliputi masa 8 bulan tahun 2021. Hitunglah berapa angsuran PPh Pasal 25! Angsuran bulanan PPh Pasal 25 tahun 2022: PPh terutang berdasar SPT Rp.125.000.000 Kredit pajak tahun 2021: PPh 22 Rp.30.000.000 PPh 23 Rp.15.000.000 PPh 24 Rp.40.000.000 Total Kredit Pajak Rp.85.000.000 Dasar Perhitungan Angsuran Rp.40.000.000 Besar angsuran: Rp.40.000.000 : 8 bulan Rp.5.000.000 Jadi, besar angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (PPh Pasal 25) dalam tahun 2022 adalah sebesar Rp.5.000.000
  • 14. Angsuran Pajak Bulan-Bulan Sebelum Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh Besarnya angsuran pajak untuk bulan sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan adalah sama dengan angsuran pajak dari bulan terakhir pajak tahun yang lalu. Contoh Diket: Angsuran pajak bulan Desember 2021 sebesar Rp 1.000.000,- Ditan: Apabila SPT Tahunan PPh disampaikan pada bulan Februari 2022, maka berapa angsuran pajak yang harus dibayar pada bulan Januari 2022? Jawab: Besar angsuran pajak yang harus dibayar pada Januari 2022 adalah Rp 1.000.000,-
  • 15. Angsuran Pajak Apabila dalam Tahun Berjalan Diterbitkan SKP Untuk Tahun Pajak yang Lalu Apabila dalam tahun berjalan diterbitkan SKP untuk tahun pajak yang lalu, maka besar angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP yang berlaku dan berlaku mulai bulan berikutnya. Contoh Diket: Berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun 2021, besar angsuran pajak bulan Februari 2022 sebesar Rp 1.250.000,- Lalu pada bulan Juni 2022, telah diterbitkan SKP Tahun Pajak 2021 dengan besar angsuran pajak setiap bulan Rp 2.000.000,- Ditan: Berapa besar angsuran pajak mulai bulan Juli 2022? Jawab: Besar angsuran pajak mulai bulan Juli 2022 adalah Rp 2.000.000,-
  • 16. PPh Pasal 25 Bagi WP Baru, Bank, BUMN, BUMD, WP Masuk Bursa, & WP OP Pengusaha Tertentu 06
  • 17. Wajib pajak baru adalah wajib pajak orang pribadi ataupun badan yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan dalam tahun pajak berjalan. Besarnya angsuran untuk wajib pajak baru adalah sebesar PPh yang dihitung berdasarkan tarif penerapan tarif umum atas penghasilan neto sebulan yang disetahunkan, dibagi12. PPh Pasal 25 Bagi WP Baru Angsuran PPh Pasal 25 sebulan = Tarif Pasal 17 x (12 x Penghasilan Neto Sebulan) : 12
  • 18. Perhitungan Angsuran PPh 25 Bagi WP Baru Kantor Notaris NARA dimiliki oleh Nadia (tidak kawin tanpa tanggungan) terdaftar sebagai wajib pajak pada KPP Gresik sejak tanggal 1 Maret 2022. Peredaran usaha bruto bulan Maret 2022 sebesar Rp.60.000.000. Ketentuan perhitungan penghasilan neto untuk Notaris NARA adalah 55%. Berapa angsuran PPh Pasal 25! Angsuran PPh Pasal 25 bulan Maret 2022: Rp.48.500.000 : 12 = Rp.4.042.000 Jadi, besar angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak setiap bulan (PPh Pasal 25) dalam tahun 2022 adalah sebesar Rp.4.042.000 Penghasilan netto bulan Maret 2022: 55% x Rp.60.000.000 Rp.33.000.000 Penghasilan netto disetahunkan: 12 x Rp.33.000.000 Rp.396.000.000 PTKP (TK/0) Rp.54.000.000 PKP Rp.342.000.000 PPh yang terutang sebagai dasar perhitungan PPh Pasal 25: 5% x Rp.60.000.000 Rp.3.000.000 15% x Rp.250.000.000 Rp.37.500.000 25% x Rp.32.000.000 Rp.8.000.000 Total PPh terutang Rp.48.500.000
  • 19. WP Bank dan Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi Angsuran PPh Pasal 25 Sebulan = Tarif Pasal 17 x (Perkiraan laba triwulan pertama x 4) : 12 WP BUMN dan BUMD Angsuran PPh Pasal 25 Sebulan = (PPh terutang sesuai SPT – (Kredit PPh 21,22,23,24) : 12 WP Masuk Bursa dan WP lain Berdasarkan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Angsuran PPh Pasal 25 Sebulan = PPh terutang sesuai SPT – (Kredit PPh 21,22,23,24) : 12 WP OP Pengusaha Tertentu Angsuran PPh Pasal 25 = 0,75% x Peredaran bruto setiap bulan
  • 20. Materi Pembahasan B. PPh Pasal 4 Ayat 2 02 Dasar Hukum PPh Pasal 4 Ayat 2 03 Subjek & Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 01 Pengertian PPh Pasal 4 Ayat 2 05 Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 06 Contoh Kasus PPh Pasal 4 Ayat 2 04 Pengecualian PPh Pasal 4 Ayat 2
  • 22.  Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) atau PPh Pasal 4 ayat (2) adalah pemotongan atau pemungutan pajak yang bersifat final atas penghasilan tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.  Penghasilan tertentu yang dimaksud antara lain jasa konstruksi, bunga deposito dan tabungan, sewa tanah/bangunan, pengalihan hak atas tanah/bangunan, hadiah undian, dan lainnya. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2)
  • 23. Dasar Hukum PPh Pasal 4 Ayat 2 02
  • 24. Dasar Hukum 1. Undang-Undang nomor 7 tahun 1983 sebagaimana terakhir telah diubah dengan Undang- Undang nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang nomor 7 tentang Pajak Penghasilan 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan 3. PP nomor 29 tahun 1996 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan Bangunan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 5 tahun 2002 4. PP nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 59 tahun 2010 5. PP nomor 51 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP Nomor 40 Tahun 2009 6. PP nomor 92 tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi 7. PP Nomor 34 tahun 2016 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/ Bangunan, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah Dan atau Bangunan Beserta Perubahannya
  • 25. Dasar Hukum 8. Keputusan Menteri Keuangan nomor 120/KMK.03/2002 tentang Perubahan Kepmenkeu nomor 394/KMK.04/1996 tentang Pelaksanaan Pembayaran Dan Pemotongan Pph atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah dan/ Bangunan 9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 153/PMK.03/2009 tentang perubahan atas peraturan Menteri Keuangan nomor 187/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara Pemotongan Penyetoran Dan Penatausahaan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Jasa Konstruksi 10.Peraturan Menteri Keuangan nomor 261/PMK.03/2016 tentang Tata Cara Penyetoran, Pelaporan, dan Pengecualian Pengenaan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah dan/ Bangunan dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah dan/ Bangunan beserta Perubahannya 11.Peraturan Menteri Keuangan nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah 12.Peraturan Menteri Keuangan nomor 59/PMK.03/2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan nomor 231/PMK.03/2019 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, serta Pemotongan dan/atau Pe- mungutan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Bagi Instansi Pemerintah
  • 26. Subjek dan Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 03
  • 27. Wajib pajak, adalah orang pribadi atau badan dalam negeri dan luar negeri serta bentuk usaha tetap yang menerima penghasilan atas bunga diskonto dan tabungan Subjek Pajak Wajib pajak, adalah orang pribadi atau badan dari transaksi penjualan saham di bursa efek. Wajib pajak, adalah orang pribadi atau badan dalam negeri dan luar negeri yang menerima bunga obligasi termasuk diskonto obligasi.
  • 28. Subjek Pajak Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima hadiah undian Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima penghasilan dari persewaan tanah atau bangunan Wajib pajak adalah penyedia jasa kontruksi, baik sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas konstruksi Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menerima penghasilan dari pengalihan hak atas tanah/bangunan dan perjanjian pengikatan jual beli atas tanah/bangunan
  • 29. Objek Pajak 1 2 3 4 Hadiah Undian 5 6 7 8 9 Bunga deposito/tabungan, diskonto SBI, dan jasa giro Transaksi penjualan saham pendiri dan bukan saham pendiri Bunga/diskonto obligasi dan surat berharga negara Bunga simpanan yang dibayar oleh anggota koperasi kepada anggota WP orang pribadi WP yang usahanya melakukan pengalihan hak atas tanah/bangunan Persewaan tanah/bangunan Hadiah Undian Jasa Konstruksi Dividen yang diterima WP orang pribadi dalam negeri
  • 31. Pengecualian 01 02 03 Orang yang berpenghasilan dibawah PTKP Orang/badan yang berpenghasilan dari pengalihan hak atas tanah/bangunan kepada pemerintah Orang yang melakukan pengalihan tanah/bangunan dengan cara hibah kepada keluarga
  • 32. 04 05 06 Badan yang melakukan pengalihan tanah/bangunan dengan cara hibah kepada keagamaan 07 Pengalihan hak atas tanah/bangunan karena warisan Pengalihan hak atas tanah/bangunan yang dilakukan oleh orang pribadi/badan yang tidak termasuk subjek pajak Pembayaran dengan mekanisme uang persediaan atas transaksi yang dilakukan melalui pihak lain dalam sistem informasi pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak lain Pengecualian
  • 33. Tarif PPh Pasal 4 Ayat 2 05
  • 34. Tarif Umum 1. Sewa tanah/Bangunan  10 % x jumlah bruto (nilai persewaan) 2. Pengalihan tanah/bangunan  0% atas pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum atau kantor/instansi pemerintah  1% x jumlah bruto (nilai pengalihan) bagi rumah sederhana atau rusun sederhana  2,5% x jumlah bruto (nilai pengalihan) untuk lainnya 3. Kontraktor pelaksana  1,75% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki kualifikasi usaha kecil  2,65% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki kualifikasi usaha menengah/besar  4% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan tidak memiliki kualifikasi usaha
  • 35. Tarif Umum 1. Kontraktor perencana/pengawas  3,5% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki kualifikasi usaha  6% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanantidak memiliki kualifikasi usaha 2. Pekerjaan konstruksi terintegrasi  2,65% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan memiliki sertifikat badan usaha  4% x nilai kontrak (tidak termasuk ppn) rekanan tidak memiliki sertifikat badan usaha
  • 36.
  • 37. Tarif Khusus No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif % Peraturan yang berlaku 1. Bunga deposito/tabungan, diskonto SBI dan jasa giro 20 Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP 131 Th 2000 jo KMK 51/KOM.04/2001 2. Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi 10 Pasal 4 (2) a & Pasal 17 (7) jo PP No. 15 Th 2009 3. Bunga obligasi (surat utang & SUN lebih dari 12 bulan Pasal 4 (2) a UU PPh jo PP No.16 Th 2009 3a Bunga dari obligasi dengan kupon bagi WP dalam negeri & BUT 15 UU PPh jo PP No.16 Th 2009 3b Bunga dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT sesuai P3B 20 3c Diskonto dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT sesuai BUT* 15 No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif % Peraturan yang berlaku 3d Diskonto dari obligasi dengan kupon bagi WP luar negeri non BUT sesuai P3B* 20 UU PPh jo PP No.16 Th 2009 3e Diskonto dari obligasi tanpa bunga bagi WP dalam negeri dan BUT** 15 3f Diskonto dari obligasi tanpa bunga bagi WP luar negeri non BUT sesuai P3B** 20 3g Bunga/diskonto dari obligasi yang diterima /diperoleh WP reksadana yang terdaftar pada Bapepam & LK untuk tahun 2009-2010 0 3h Bunga/diskonto dari obligasi yang diterima/diperoleh WP 5 3i Bunga/diskonto dari obligasi yang diterima /diperoleh WP reksadana yang terdafar pada Bapepam & LK untuk tahun 2014,dst 15
  • 38. No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif % Peraturan yang berlaku 4. Deviden yang diterima/diperoleh WP orang pribadi dalam negeri 10 Pasal 17 (2c) dan Pasal 4 (2) UU PPh 5. Hadiah undian 25 Pasal 4 (2) b UU PPH jo PP No. 132 Th 2000 6. Transaksi devatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa** 2,5 Pasal 4 (2) c UU PPh jo PP No. 17 Th 2009 7. Penjualan saham 7a Transaksi penjualan saham pendiri 0,5 PP Np. 14 Th 1997 jo KMK 282/KMK.04/1997 jo SE- 15/PJ.42/1997 dan SE 06/PJ.4/1997 7b Transaksi penjualan bukan saham pendiri 0,1 No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif % Peraturan yang berlaku 8. Jasa konstruksi (JK) 8a Pelaksana jasakonstruksi sertifikasi kecil 1,75 Pasal 4 (2) c UU PPh jo PP No. 51 Th 2008 jo PP No.40 TH 2009 8b Pelaksana jasa konstruksi tanpa sertifikasi 4 8c Pelaksana jasa konstruksi sertifikasi sedang dan besar 2,65 8d Perancang atau pengawas jasa konstruksi oleh penyedia JK bersertifikasi usaha 3,5 8e Perancang/pengawas JK oleh penyedia JK tanpa bersertifikasi usaha 6 Tarif Khusus
  • 39. No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif % Peraturan yang berlaku 8f Pekerjaan konstruksi terintegrasi oleh penyedia JK dengan sertifikat badan usaha 2,65 Pasal 4 (2) c UU PPh jo PP No. 51 Th 2008 jo PP No.40 TH 2009 8g Pekerjaan konstruksi terintegrasi oleh penyedia JK tanpa sertifikat badan usaha 4 9. Persewaan tanah/bangunan 10 PP No. 29 Th 1996 jo PP No. 05 Th 2002 10. Pengalihan hak atas tanah/bangunan 10a WP yang melakukan pengalihan hak atas tanah/ bangunan 5 Pasal 4 (2) d UU PPh jo PP No. 71 Th 2008 10b Pengalihan rumah sederhana & rumah susun sederhana oleh WP yang usaha pokoknya melakukan hak atas tanah/bangunan 1 No Objek PPh Pasal 4 Ayat 2 Tarif % Peraturan yang berlaku 11. Transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan mosal pada perusahaan pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura 0,1 PP No. 4 Th 1995 12. Tarif pajak UMKM, wiraswasta dan bisnis online 1 PP Np. 46 Th 2013 Tarif Khusus
  • 41. Contoh Soal Pada 30 Maret 2021, Bank Citra membayarkan bunga deposito kepada nasabah. Deposito berjangka waktu 1 bulan senilai Rp. 600.000.000 dengan bunga 6% setahun. Berapakah besar potongan PPh final bunga deposito tersebut: Pajak bunga diskonto = 20% x jumlah bruto bunga deposito = 20% x 6% x Rp. 600.000.000 x 1 12 = Rp.600.000
  • 42. Inspektorat Kabupaten Tuban telah melakukan pembangunan gedung dengan perencana Pak Joko, pelaksana PT. Bangun Negeri, dan pengawas konstruksi CV Karya Cipta. Nilai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruk masing-masing Rp66.000.000, Rp770.000.000, dan Rp55.000.000. Nilai pembayaran termasuk PPN 10% Atas pembayaran imbalan jasa tersebut Bendaharawan Inspektoral memotong PPh final sebagai berikut. Penyedia Jasa Jenis Jasa DPP PPh Dipotong Pak Joko Perencanaan Konstruksi 100/110 x Rp66.000.000 = Rp60.000.000 3,5% x Rp60.000.000 = Rp 2.100.000 PT. Bangun Negeri Pelaksanaan Konstruksi 100/110 x Rp770.000.000 = Rp700.000.000 2,65% x Rp700.000.000 = Rp 18.550.000 CV Karya Cipta Pengawas Konstruksi 100/110 x Rp55.000.000 = Rp50.000.000 3,5% x Rp50.000.000 = Rp 1.750.000 Contoh Soal
  • 43. Sumber Referensi DJPB. 2021. Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2). https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kotabumi/id/informasi/perpajakan/pph-pasal-4-ayat- 2.html. Diakses pada 1 November 2022. Indopajak. 2022. Angsuran Pajak Berdasarkan PPh Pasal 25. https://indopajak.id/angsuran-pajak-berdasarkan-pph-pasal-25. Diakses pada 1 November 2022. Mekari. 2019. Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Tarif PPh Pasal 25. https://www.msmconsulting.co.id/news/53/apa-itu-pph-pasal-25-pengertian-tarif-dan- cara-menghitungnya. Diakses 24 Oktober 2022. MSM Consulting. 2022. Pengertian, Tarif, dan Cara Menghitungnya. https://klikpajak.id/blog/pajak-penghasilan-pph-pasal25 25/. Diakses 24 Oktober 2022. Resmi, Siti. 2019. Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta : Salemba Empat Vebry, Lg. 2020. Materi PPh 25. https://www.youtube.com/watch?v=PUIRAKIQHQI. Diakses pada 28 Oktober 2022.