SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
Descargar para leer sin conexión
Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P)




         PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR
            LOKALISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


         SEXUAL BEHAVIOR OF PRE-TEENAGERS ON PROSTITUTION COMPLEX
                         AND THE INFLUENCE FACTOR


                              Yulita Amaliyasari 1), Nunik Puspitasari 1)

                                                  ABSTRACT
             Prostitution complex usually gather with public residence. In that neighborhood, there are
       many children in elementary age. The children that most venerable are in the age pre-teenage (10-
       12 years), where physically and psychologically going to puberty, so they need intense knowledge
       concern to sex and reproduction health which are different with other stage of age. Unhealthy
       condition of environment is conducive factor for teenage to behave improperly. That research held
       to describe sexual behavior of pre-teenagers on prostitution complex in order to finds the solution.
             The analysis that been done is analytics, using observational approach with cross sectional
       research design. The population is students in IV, V, VI grades in the age between 10 – 12 years
       at Putat Jaya I and V elementary school in Sawahan Distric, Surabaya. Variable that bond is
       sexual behavior, while free variable is kinds of sex, sex and reproduction health knowledge,
       motivation on sexual behavior, contact with prostitution complex, relative relationship with the
       doers in prostitution complex, and sexual information. Sampling was taken by simple random
       sampling method in order to get large number of sample in amount of 151 respondents. Data
       analysis technique uses logistic regression with significance level 0.05.
             The research result describe that almost more than half of the respondents behave sexually
       improper such as nasty words, see explicitly concern to sex, sexual fantasies, kissing, hugging,
       hold sensitive part of others and rubbed their reproduction tool to other person. The factor that
       influences to sexual behavior of respondents is external motivation on sexual behavior, contact of
       respondents with the prostitution complex, and sexual information of respondent. Each variable
       has huge influence on respondent sexual behavior. Based on the analysis it suggested to the
       community to increase the control on children activity outside and inside the house, in the school,
       and government control to media spread stick out sex so it not accessible for any age.
       Keywords: prostitution complex, sexual behavior, pre-teenage




PENDAHULUAN                                                pemukiman tersebut, tentu banyak anak
   Terciptanya Pekerja Seks Komersil (PSK)                 usia Sekolah Dasar (SD). Dari anak usia SD
umumnya berangkat dari keterpaksaan                        ini, yang paling rawan adalah usia pra
menyangkut persoalan keluarga dan                          remaja (10 – 12 tahun). Di mana secara fisik
masalah pribadi, traumatik terhadap                        maupun       psikologis    mereka    sedang
kekerasan seksual, dan sulitnya pilihan                    menyongsong pubertas. Perkembangan
mencari pekerjaan di tengah-tengah                         aspek fisik, kognitif, emosional, mental, dan
persoalan hidup (Novrial, 2004). PSK ini                   sosial mereka membutuhkan cara-cara
berkumpul dalam suatu wilayah yang                         penyampaian dan intensitas pengetahuan
akhirnya    disebut   sebagai    lokalisasi.               tentang seks dan kesehatan reproduksi
Lokalisasi   biasanya    bersatu   dengan                  yang berbeda dengan tahap-tahap usia
pemukiman penduduk. Dalam lingkungan                       yang lain (Kriswanto, 2006). Belum tepat

1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

54
J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, April 2008: 54-60



waktu bagi mereka untuk menerima                atau RW yang mensosialisasikan ke warga
informasi dan melihat kegiatan seksual dari     tentang dampak seks bebas bagi anak dan
sumber yang salah. Hal tersebut tidak sehat     masyarakat. Mereka justru menarik iuran
bagi generasi berikutnya. Anak merupakan        ke PSK dan muncikari. Anak yang tinggal
aset negara yang berharga. Sebagai generasi     di kawasan lokalisasi, seperti di Dolly,
penerus bangsa, perlu diperhatikan masa         Kremil, Bangunrejo, Moroseneng dan
depan mereka.                                   kawasan lainnya, awalnya tidak tahu
    Tinggal di kawasan lokalisasi dapat         menahu dengan segala aktivitas mesum di
meninggalkan trauma tersendiri bagi anak.       lingkungannya. Namun seiring dengan
Kremil merupakan salah satu lokalisasi di       semakin lamanya mereka berinteraksi,
Surabaya yang mayoritas dihuni para PSK         maka pengaruh itu semakin tebal.
yang sudah berusia lanjut. Biasanya para        Akhirnya, hal tersebut akan berpengaruh
PSK tersebut berasal dari gang Dolly atau       pada pertumbuhan kejiwaan anak di sana
lokalisasi lain yang karena faktor usia tidak   (Rongrong, 2007).
laku lagi dan pindah ke Kremil. Oleh               Dengan melihat fenomena tersebut,
karena itu PSK di Kremil terkesan lebih         maka     diadakan    penelitian    tentang
agresif dibanding PSK di lokalisasi lain.       bagaimana gambaran perilaku seksual anak
Keagresifan tersebut dapat dilihat dari         usia pra remaja di sekitar lokalisasi dan
keberanian para PSK menggoda pria yang          mengetahui    apa    saja   faktor    yang
lewat tanpa memandang usia, bahkan anak         mempengaruhi perilaku seksual tersebut
yang masih duduk di bangku SD.                  serta bagaimana pengaruhnya.
Akibatnya walaupun masih sekolah di SD
sudah memperoleh pengalaman seksual             METODE PENELITIAN
yang belum waktunya. Para PSK tidak                 Penelitian ini merupakan penelitian
peduli dengan masa depan anak, orientasi        analitik yang dilaksanakan secara cross
mereka adalah uang (Rongrong, 2007).            sectional. Populasi penelitiannya adalah
    Anak usia sekolah yang tinggal di           seluruh siswa SD Negeri Putat Jaya I dan V
daerah lokalisasi secara tidak langsung         Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan
terpengaruh dengan lingkungan tempat            Kota Surabaya kelas IV, V, dan VI yang
mereka tinggal. Hal ini tidak dapat             berusia antara 10–12 tahun. Sampel
dielakkan, sebab orang tua anak tersebut        penelitian sejumlah 151 responden yang
tinggal di daerah lokalisasi karena harus       diambil dengan metode simple random
mencari nafkah, membuka warung menjual          sampling. Pengumpulan data primer
berbagai kebutuhan dan keperluan para           dilakukan          dengan       wawancara
tamu dan wanita yang menghuni lokasi            menggunakan         alat bantu    kuesioner
tersebut. Tentu salah satu tujuannya adalah     sedangkan pengumpulan data sekunder
untuk membiayai sekolah anaknya. Karena         diperoleh         dengan      menggunakan
dipengaruhi oleh lingkungan tempat              dokumentasi SD yang berkaitan dengan
mereka tinggal, akhirnya anak tersebut          masalah yang diteliti. Data yang terkumpul
memiliki sebuah kebiasaan, yaitu suka           dianalisa secara deskriptif dan analitik
berbicara jorok dan kotor. Kebiasaan ini        menggunakan statistik non parametrik
terus berlanjut, mulai dari pergaulan           regresi logistik.
sesama tetangga sampai dibawa ke sekolah.
    Banyak anak yang sengaja melubangi          HASIL DAN PEMBAHASAN
                                                Jenis Kelamin Responden
dinding rumahnya agar dapat mengintip
                                                   Karakteristik responden yang dijadikan
aktivitas PSK. Kelihatannya para orang tua
                                                variabel dalam penelitian ini yaitu jenis
terkesan tidak peduli dengan pergaulan
                                                kelamin. Dalam penelitian ini jenis kelamin
dan pendidikan anak. Mereka banyak
                                                tidak berpengaruh terhadap perilaku
berasal dari kalangan menengah ke bawah
                                                seksual responden. Hal ini dikarenakan
dan sebagian besar waktunya habis untuk
                                                adanya kecenderungan pergaulan yang
bekerja. Begitu juga dengan aparat
                                                semakin bebas antara laki-laki dan
setempat. Selama ini belum ada petugas RT
                                                perempuan dalam masyarakat yang

                                                                                                  55
Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P)



mengakibatkan kedudukan perempuan                        Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan
menjadi setara dengan laki-laki sehingga             yang dipersepsikan sebagai sesuatu hal
baik    laki-laki   maupun        perempuan          yang baik (positif) maupun tidak baik
mempunyai peluang yang sama. Adanya                  (negatif), kemudian diinternalisasikan ke
perubahan zaman menuju era modernisasi               dalam dirinya. Dari apa yang diketahui
serta    majunya      tingkat     pendidikan         tersebut       akan      berpengaruh       pada
perempuan yang berakibat meluasnya                   perilakunya. Kalau apa yang dipersepsikan
peran perempuan kepada hal yang dulunya              tersebut bersifat positif, maka seseorang
hanya dikerjakan oleh laki-laki juga                 cenderung berperilaku sesuai dengan
mempunyai        andil.    Penelitian   T.M          persepsinya. Sebab ia merasa setuju dengan
Hartnagel         membuktikan         bahwa          apa yang diketahuinya. Namun sebaliknya,
modernisasi menyebabkan meningkatnya                 kalau ia mempersipkan secara negatif,
keterlibatan perempuan dan laki-laki pada            maka ia cenderung menghindari atau tidak
tindakan     seksual     (Sarwono     dalam          melakukan hal itu dalam perilakunya.
Kurniasari, 2007).                                   Tetapi      seringkali    dalam     kehidupan
                                                     realitasnya, ada banyak faktor lain yang
Pengetahuan tentang Seks dan Kesehatan               memperngaruhi seseorang, bukan hanya
Reproduksi Responden                                 sikap      dan     pengetahuan       seseorang,
   Dari hasil penelitian diketahui bahwa             melainkan bisa juga lingkungan sosial,
pengetahuan responden tentang seks dan               situasi, atau kesempatan. Akibatnya
kesehatan reproduksi lebih banyak yang               perilakunya tidak konsisten dengan
buruk. Pengetahuan tentang seks dan                  pengetahuan dan sikapnya (Dariyo, 2004).
kesehatan reproduksi yang buruk dapat                Maka dari itu, dalam penelitian ini tidak
disebabkan oleh masih banyak orang tua               ada pengaruh antara tingkat pengetahuan
yang enggan memberikan pelajaran                     responden       dengan      perilaku    seksual
reproduksi sehat kepada anaknya karena               responden. Belum tentu seseorang yang
dianggap masih tabu. Padahal pengetahuan             berpengetahuan         tentang     seks     dan
remaja tentang reproduksi sehat yang                 kesehatan reproduksi yang buruk akan
sesuai usia masih sangat rendah. Pergaulan           berperilaku seksual tidak wajar, begitu juga
dan lingkungan juga sangat besar                     sebaliknya.
pengaruhnya terhadap pemahaman remaja                    Motivasi       merupakan         penggerak
tentang seks. Pengetahuan remaja tentang             perilaku. Hubungan antar kedua konstruk
seks     yang    sangat     minim,    akan           ini cukup kompleks, antara lain: motivasi
menyebabkan       salah    persepsi   akan           yang sama dapat saja menggerakkan
informasi seks di mata remaja (Carles,               perilaku yang berbeda, demikian pula
2008).                                               perilaku yang sama dapat saja diarahkan
   Meskipun banyak yang mempunyai                    oleh motivasi yang berbeda, motivasi
pengetahuan buruk, namun perilaku                    mengarahkan        perilaku     pada     tujuan
seksual responden lebih banyak yang wajar            tertentu, penguat positif menyebabkan
karena meskipun pengetahuan responden                suatu perilaku tertentu cenderung untuk
tentang seks dan kesehatan reproduksi                diulamg kembali, kekuatan perilaku akan
lebih banyak yang buruk, responden                   melemah bila akibat dari perbuatan itu
merasa belum cukup umur dan takut dosa               bersifat tidak menyenangkan (Dhede, 2002).
sehingga responden memutuskan untuk                  Baik perilaku seksual wajar maupun tidak
tidak melakukan perilaku seksual yang                wajar, dipengaruhi oleh motivasi yang
tidak wajar. Hal ini sesuai dengan                   berbeda. Motivasi sama, namun belum
penelitian Asfriyati, Sanusi, dan Siregar            tentu mempunyai perilaku yang sama.
(2002) yang menyebutkan bahwa meskipun                   Dalam penelitian ini, motivasi perilaku
pengetahuan responden banyak yang tidak              seksual yang mempunyai pengaruh
mengetahui tentang seksualitas tetapi                terhadap perilaku seksual responden yaitu
tindakan mereka yang baik karena merasa              motivasi perilaku seksual eksternal. Hal ini
tabu dengan peilaku seksual.                         sesuai dengan Morgan dalam Notoatmodjo


56
J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, April 2008: 54-60



(2005) yang mengambil kesimpulan bahwa             Kriteria faktor daerah rawan (gangguan
perilaku seksual manusia tidak dipengaruhi     keamanan dan ketertiban masyarakat)
oleh faktor biologis (internal), namun lebih   antara lain : (a) Penyalahgunaan alkohol,
ditentukan oleh faktor eksternal seperti       narkotika, dan zat aditif lainnya. (b)
kebiasaan dan sikap. Hal tersebut juga         Perkelahian          perorangan         atau
sejalan dengan Ortner dan Whithead serta       kelompok/massal. (c) Kebut-kebutan. (d)
Herdt dan Stoller dalam Emhade (2007)          Pencurian,      perampasan,    penodongan,
yang berujar bahwa proses sosial budaya        pengompasan, perampokan. (e) Perkosaan.
berperan     sangat      mendasar     dalam    (f) Pembunuhan. (g) Tindak kekerasan
mempengaruhi persepsi seseorang akan           lainnya. (h)Pengrusakan. (i) Coret-coret dan
seksualitas dan bagaimana seseorang            lain sebagainya.
mengkonstruksikan        dan     menafsirkan       Lokalisasi Dolly dan Jarak bisa
fantasi dan pandangan-pandangan seksual        dikategorikan sebagai faktor kerawanan
seseorang.     Faktor      biologi    hanya    masyarakat (ling-kungan). Responden yang
berpengaruh kecil atas perilaku seksual.       memiliki kontak tinggi dengan lokalisasi,
                                               cenderung akan berperilaku seksual tidak
Kontak Responden dengan Lokalisasi             wajar karena lokalisasi dapat menjadi
    Kontak responden dengan lokalisasi         lingkungan       yang     kondusif    untuk
dalam penelitian ini mempunyai pengaruh        responden berperilaku seksual tidak wajar.
terhadap perilaku seksual responden.
Hampir separuh responden mempunyai             Hubungan Kekerabatan Responden dengan
kontak tinggi dengan lokalisasi. Dari          Pelaku Kegiatan di Lokalisasi
beberapa responden yang mengaku sering             Meskipun rumah responden dekat
berada di lokalisasi, alasan mereka ke         dengan lokalisasi, namun orang tua atau
tempat tersebut paling banyak untuk            keluarga mereka hanya sedikit yang bekerja
bermain, bersama teman, pada waktu sore        sebagai pelaku kegiatan di lokalisasi. Tetapi
dan malam hari, dan dalam durasi waktu         walaupun sebagian besar orang tua atau
1–3 jam per hari.                              keluarga responden banyak yang berprofesi
    Menurut Retnowati (2007), faktor           lain (bukan pelaku kegiatan di lokalisasi),
kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat     namun angka responden yang berperilaku
atau rawan, dapat merupakan faktor yang        seksual tidak wajar cukup besar. Hubungan
kondusif      bagi   anak/remaja      untuk    kekerabatan responden dengan pelaku
berperilaku tidak wajar. Faktor kutub          kegiatan di lokalisasi dalam penelitian ini
masyarakat ini dapat dibagi dalam 2            tidak berpengaruh terhadap perilaku
bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan        seksual responden. Hal ini disebabkan
masyarakat dan kedua, faktor daerah            karena walaupun mempunyai figur orang
rawan (gangguan keamanan dan ketertiban        tua yang berprofesi cukup ideal namun
masyarakat).                                   kondisinya tidak harmonis atau rusak, akan
    Kriteria faktor kerawanan masyarakat       berdampak negatif pada masa depan anak.
(lingkungan) antara lain : (a) Tempat-         Mungkin tidak langsung tampak, tapi pasti
tempat hiburan yang buka larut malam           terjadi bila tidak segera dipulihkan.
bahkan sampai dini hari. (b) Peredaran         Perkembangan anak sangat dipengaruhi
alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang      oleh lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini
lainnya. (c) Pengangguran. (d) Anak-anak       yang paling berpengaruh adalah keluarga
putus sekolah/jalanan. (e) Pekerja Seks        inti. Rusak atau tidaknya masa depan juga
Komersil (PSK). (f) Beredarnya bacaan,         dipengaruhi oleh keluarga (Terry, 2008).
tontonan, televisi, majalah, dan lain-lain         Perilaku seksual seseorang tidak
yang sifatnya pornografis dan kekerasan.       berkaitan dengan profesi orang tua atau
(g) Perumahan kumuh dan padat. (h)             keluarga, namun lebih kepada gerak-gerik
Pencemaran      lingkungan.     (i)  Tindak    ataupun perkataan orang tua yang menjadi
kekerasan dan kriminalitas. (j) Kesenjangan    contoh nyata bagi anak. Jelas bahwa
sosial.                                        tuntutan terbesar dalam pembentukan
                                               akhlak anak adalah bagaimana orang tua

                                                                                                 57
Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P)



atau      keluarga       mengarahkan  dan            responden yang masih tergolong pra
membentuknya (Syarah, 2008). Pada                    remaja (10 – 12 tahun), kenyataan ini cukup
dasarnya proses tumbuh kembang seorang               mengejutkan. Di mana pada usia tersebut,
anak sejak masa kehamilan dipengaruhi                secara fisik maupun psikologis mereka
oleh interaksi yang dinamis antara sifat             sedang        menyongsong         pubertas.
dasar/genetik (nature) dan pola asuh                 Perkembangan aspek fisik, kognitif,
(nurture). Suatu proses perkembangan yang            emosional, mental, dan sosial mereka
optimal amat tergantung dari kedua                   membutuhkan penyampaian dan intensitas
modalitas tersebut, yaitu kombinasi dan              pengetahuan tentang seks dan kesehatan
interaksi antara faktor organobiologis,              reproduksi yang berbeda dengan tahap usia
faktor pola asuh, dan faktor lingkungan              lainnya (Kriswanto, 2006).
sosial (Frijanto, 2008).                                 Informasi tentang seks dan lingkungan
                                                     yang negatif dapat menimbulkan perilaku
Informasi tentang Seksual                            seksual yang tidak wajar karena mereka
   Dalam penelitian ini, informasi seksual           masih dalam tahap ingin tahu sehingga
ternyata mempunyai pengaruh terhadap                 dibutuhkan informasi tentang seks yang
perilaku seksual responden. Responden                baik dari sumber yang benar dan hati-hati
yang mempunyai pengalaman pernah                     terhadap lingkungan sekitar yang dapat
mendapat informasi tentang seks yang                 mempengaruhi perilaku seksual anak.
tidak benar lebih banyak daripada yang               Lingkungan       yang    negatif    ternyata
tidak pernah mendapat informasi tentang              berpengaruh buruk pada perilaku remaja
seks. Hal ini disebabkan karena seiring              karena mereka belum punya proteksi
dengan perubahan/inovasi teknologi dan               terhadap     perilaku     orang-orang     di
komunikasi global, terjadi perkembangan              sekelilingnya (Pena Pendidikan, 2008).
perilaku reproduksi atau perilaku seks
remaja (Laksmiwati, 2008).                           SIMPULAN
   Semakin tinggi intensitas remaja dalam                Faktor     internal     yang     dapat
mengakses situs seks, semakin tinggi pula            mempengaruhi perilaku seksual responden
permisivitas perilaku seksualnya. Menurut            adalah jenis kelamin (responden laki-laki
Jufri dalam Pustaka Latansa (2007), faktor           lebih     banyak     daripada    responden
yang paling berpengaruh terhadap perilaku            perempuan), pengetahuan tentang seks dan
seksual yaitu sering menonton VCD porno,             kesehatan        reproduksi      responden
membaca bacaan porno, dan sebagainya.                (responden berpengetahuan buruk lebih
Sumber informasi seksual paling banyak               banyak          daripada         responden
yang sering digunakan oleh responden                 berpengetahuan baik), serta motivasi
yaitu lebih dari satu macam media. Bisa              perilaku seksual responden (responden
media elektronik, media cetak, maupun                yang memiliki motivasi perilaku seksual
secara langsung (tanpa media). Begitu                eksternal lebih banyak daripada responden
mudahnya media yang menonjolkan seks                 yang memiliki motivasi perilaku seksual
diakses oleh siapa saja membuat peluang              internal maupun internal dan eksternal).
responden untuk berperilaku seksual tidak                Faktor     eksternal    yang     dapat
wajar lebih besar dibandingkan respoden              mempengaruhi perilaku seksual responden
yang tidak pernah mendapat informasi                 adalah kontak responden dengan lokalisasi
tentang seks yang tidak benar.                       (responden yang mempunyai kontak tinggi
                                                     dengan lokalisasi memiliki angka sedikit
Perilaku Seksual Responden                           lebih rendah dari responden yang
        Perilaku     seksual     responden           mempunyai       kontak    rendah    dengan
berdasarkan hasil penelitian ini memang              lokalisasi),    hubungan       kekerabatan
lebih banyak responden yang berperilaku              responden dengan pelaku kegiatan di
seksual wajar. Namun responden yang                  lokalsiasi (hampir semua responden tidak
berperilaku seksual tidak wajar jumlahnya            mempunyai hubungan kekerabatan dengan
tidak jauh beda dengan responden yang                pelaku kegiatan di lokalisasi), dan
berperilaku seksual wajar. Melihat dari usia         informasi tentang seksual responden

58
J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, April 2008: 54-60



(responden      yang    pernah     mendapat        Serta Faktor yang Mempengaruhinya.
informasi tentang seksual lebih banyak             Tersedia                                di:
daripada responden yang tidak pernah               http://library.usu.ac.id/download/fkm
mendapat informasi seksual).                       /04015289.pdf. Sitasi tanggal 20 Mei
    Responden yang berperilaku seksual             2008.
tidak wajar memiliki angka sedikit lebih       Bachtiar, R dan Edy Purnomo, 2007. Bisnis
rendah dari responden yang berperilaku             Prostitusi Profesi yang Menguntungkan.
seksual wajar. Pada usia pra remaja (10–12         Yogyakarta: Pinus.
tahun), mereka telah berperilaku seksual       Carles. Case/ Faktor Pendukung Serta
tidak wajar seperti berkata jorok, melihat         Akibat               Seks          Bebas.
dengan sengaja sesuatu yang berbau seks,           http://www.univrab.ac.id/index2.php?
sengaja berfantasi seksual, berciuman,             option=com_content&do_pdf=1&id=46
berpelukan, memegang bagian sensitif               (sitasi 1 Juni 2008).
orang lain, dan menggesekkan alat kelamin      Dariyo, A., 2004. Psikologi Perkembangan
ke tubuh orang lain.                               Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia.
    Dari faktor internal dan eksternal         Dhede. Case/ Perilaku Seks Pra Nikah pada
tersebut yang berpengaruh terhadap                 Remaja.      http://www.e-psikologi.com
perilaku seksual responden adalah motivasi         /remaja/ comment.htm (sitasi 25 Mei
perilaku     seksual    eksternal,   kontak        2008).
responden dengan lokalisasi, dan media         Emhade.        Case/      Mari  Bicara    Seks.
informasi tentang seksual responden.               http://woconan.            blogspot.com/
    Besar pengaruh motivasi perilaku               2007/07/mari-bicara-seks.html (sitasi 20
seksual eksternal terhadap perilaku seksual        Mei 2008).
responden yaitu kemungkinan responden          Frijanto, A. Case/ Anakku Nakal, Anakku
yang memiliki motivasi perilaku seksual            Malang. http://pdskjijaya.com/index.
eksternal akan berperilaku seksual tidak           php?option=com_content&task=view&i
wajar 0,031 kali lebih besar jika                  d=118&Itemid=1 (sitasi tanggal 21 Juni
dibandingkan dengan responden yang                 2008).
memiliki motivasi perilaku seksual internal    Kriswanto, C., 2006. Seks, Es Krim dan Kopi
dan eksternal.                                     Susu. Jakarta: Jagadnita Publishing.
    Besar pengaruh kontak responden            Kurniasari, D.M., 2007. Faktor yang
dengan lokalisasi terhadap perilaku seksual        Mempengaruhi Perilaku Seksual Di
responden yaitu kemungkinan responden              Kalangan Mahasiswa. Skripsi. Surabaya:
yang mempunyai kontak tinggi dengan                Universitas Airlangga.
lokalisasi akan berperilaku seksual tidak      Laksmiwati, I.A.A. Case/ Transformasi
wajar 3,545 kali lebih besar jika                  Sosial dan Perilaku Reproduksi Remaja.
dibandingkan dengan responden yang                 http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/
mempunyai        kontak   rendah     dengan        transpormasi%20sosial.doc           (sitasi
lokalisasi.                                        tanggal 20 Mei 2008).
    Besar pengaruh media informasi tentang     Nazir, M., 2003. Metode Penelitian. Jakarta:
seksual     terhadap     perilaku    seksual       Ghalia Indonesia.
responden yaitu kemungkinan responden          Notoatmodjo, S., 2005. Promosi Kesehatan
yang pernah memperoleh informasi tentang           Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka
seksual akan berperilaku seksual tidak             Cipta.
wajar 4,424 kali lebih besar jika              Pena Pendidikan. Case/ Situs Porno
dibandingkan dengan responden yang                 Ditangkal, Rekaman Mesum Pelajar Masih
tidak pernah memperoleh informasi                  Marak.      http://www.penapendidikan.
tentang seksual.                                   com/situs-porno-ditangkal-rekaman-
                                                   mesum-pelajar-masih-marak/ (sitasi 20
DAFTAR PUSTAKA                                     Mei 2008).
Asfriyati, S.R.S, dan Fazidah A Siregar,       Pustaka Latansa. Case/ 29,24 Persen
   2004. Perilaku Seksual Remaja santri di         Mahasiswa Setuju Seks Pra Nikah.
   Pesantren Purba Baru Tapanuli Selatan

                                                                                                 59
Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P)



   http://pakeko.multiply.com/journal/               Rongrong, L.D. Case/ Pro Kontra Wacana
   item/15 (sitasi 20 Mei 2008).                        Relokasi Dolly yang Digagas Pemkot
Retnowati,      S.   Case/    Remaja     dan            Surabaya.
   Permasalahannya.                                     http://www.pdssurabaya.com/index.p
   http://sofiapsy.staff.ugm.ac.id/files/re             hp?option=com_content&
   maja_dan_permasalahannya.doc (sitasi                 task=view&id=622&ltemid=27 (sitasi 3
   20 Mei 2008).                                        Maret 2008).
Rongrong, L.D. Case/ Masa Depan Anka-                Terry. Case/ Pengaruh Perilaku Orang Tua
   anak Di Kawasan Lokalisasi Terancam.                 Terhadap        Gambar   Diri   Anak.
   http://jjfm.wordpress.com/2007/11/22                 http://speedytown.com/terry/?p=21.
   /masa-depan-anak-anak-di-kawasan-                    (sitasi 21 Juni 2008).
   lokalisasi-terancam/       (sitasi     29
   November 2007).




60

Más contenido relacionado

Similar a JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahLidya Ardiyan
 
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaTanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaLeyla Adrianti Hermina
 
Proposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorshipProposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorshipDhiimas Dhim
 
Jurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia diniJurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia dininrukmana rukmana
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITARatih Aini
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
 
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 01. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0Agit Fusg
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Operator Warnet Vast Raha
 
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannyaAzizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannyaUbaidillah Muhammad
 
Pergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPutri Tampubolon
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)Firdasari6
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahanajengseptiana
 
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remajaMencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remajaAhmad Yanwar
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...Sii AQyuu
 
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia DiniPeran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia DiniEvaniaYafie
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxDESIWILDAYANI1
 
Prevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anakPrevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anakBe Susantyo
 

Similar a JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI (20)

KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks PranikahKTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
KTI BK SMP Perilaku Seks Pranikah
 
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai smaTanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
Tanggung jawab negara terhadap pendidikan kespro siswai sma
 
Proposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorshipProposal seminarsponsorship
Proposal seminarsponsorship
 
yuli
yuliyuli
yuli
 
Jurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia diniJurnal pola asuh pada usia dini
Jurnal pola asuh pada usia dini
 
Naskah publikasi
Naskah publikasi Naskah publikasi
Naskah publikasi
 
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITAPELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
PELATIHAN ASERTIVITAS NORMATIF TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA WANITA
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaKespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
Kespro Remaja : Perilaku Seksual Remaja
 
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 01. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
1. pemateri kesehatan reproduksi remaja pada mos 0
 
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
Hubungan tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku sek...
 
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannyaAzizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
Azizi yahaya persekitaran_keluarga_dan_kesannya
 
Pergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remaja
 
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)
 
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar PernikahanPermasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
Permasalahan Pada Remaja: Perilaku Seks di Luar Pernikahan
 
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remajaMencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
Mencegah perilaku seks yang tidak sehat pada remaja
 
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK REMAJA DI DESA ARANG LIMBUN...
 
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia DiniPeran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
Peran Orang Tua dalam Memberikan Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
 
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptxMENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
MENGATASI_Perilaku_Sex_Menyimpang_Sebaga.pptx
 
Prevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anakPrevalensi kekerasan anak
Prevalensi kekerasan anak
 

Más de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 

Más de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 

JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

  • 1. Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P) PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SEXUAL BEHAVIOR OF PRE-TEENAGERS ON PROSTITUTION COMPLEX AND THE INFLUENCE FACTOR Yulita Amaliyasari 1), Nunik Puspitasari 1) ABSTRACT Prostitution complex usually gather with public residence. In that neighborhood, there are many children in elementary age. The children that most venerable are in the age pre-teenage (10- 12 years), where physically and psychologically going to puberty, so they need intense knowledge concern to sex and reproduction health which are different with other stage of age. Unhealthy condition of environment is conducive factor for teenage to behave improperly. That research held to describe sexual behavior of pre-teenagers on prostitution complex in order to finds the solution. The analysis that been done is analytics, using observational approach with cross sectional research design. The population is students in IV, V, VI grades in the age between 10 – 12 years at Putat Jaya I and V elementary school in Sawahan Distric, Surabaya. Variable that bond is sexual behavior, while free variable is kinds of sex, sex and reproduction health knowledge, motivation on sexual behavior, contact with prostitution complex, relative relationship with the doers in prostitution complex, and sexual information. Sampling was taken by simple random sampling method in order to get large number of sample in amount of 151 respondents. Data analysis technique uses logistic regression with significance level 0.05. The research result describe that almost more than half of the respondents behave sexually improper such as nasty words, see explicitly concern to sex, sexual fantasies, kissing, hugging, hold sensitive part of others and rubbed their reproduction tool to other person. The factor that influences to sexual behavior of respondents is external motivation on sexual behavior, contact of respondents with the prostitution complex, and sexual information of respondent. Each variable has huge influence on respondent sexual behavior. Based on the analysis it suggested to the community to increase the control on children activity outside and inside the house, in the school, and government control to media spread stick out sex so it not accessible for any age. Keywords: prostitution complex, sexual behavior, pre-teenage PENDAHULUAN pemukiman tersebut, tentu banyak anak Terciptanya Pekerja Seks Komersil (PSK) usia Sekolah Dasar (SD). Dari anak usia SD umumnya berangkat dari keterpaksaan ini, yang paling rawan adalah usia pra menyangkut persoalan keluarga dan remaja (10 – 12 tahun). Di mana secara fisik masalah pribadi, traumatik terhadap maupun psikologis mereka sedang kekerasan seksual, dan sulitnya pilihan menyongsong pubertas. Perkembangan mencari pekerjaan di tengah-tengah aspek fisik, kognitif, emosional, mental, dan persoalan hidup (Novrial, 2004). PSK ini sosial mereka membutuhkan cara-cara berkumpul dalam suatu wilayah yang penyampaian dan intensitas pengetahuan akhirnya disebut sebagai lokalisasi. tentang seks dan kesehatan reproduksi Lokalisasi biasanya bersatu dengan yang berbeda dengan tahap-tahap usia pemukiman penduduk. Dalam lingkungan yang lain (Kriswanto, 2006). Belum tepat 1) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga 54
  • 2. J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, April 2008: 54-60 waktu bagi mereka untuk menerima atau RW yang mensosialisasikan ke warga informasi dan melihat kegiatan seksual dari tentang dampak seks bebas bagi anak dan sumber yang salah. Hal tersebut tidak sehat masyarakat. Mereka justru menarik iuran bagi generasi berikutnya. Anak merupakan ke PSK dan muncikari. Anak yang tinggal aset negara yang berharga. Sebagai generasi di kawasan lokalisasi, seperti di Dolly, penerus bangsa, perlu diperhatikan masa Kremil, Bangunrejo, Moroseneng dan depan mereka. kawasan lainnya, awalnya tidak tahu Tinggal di kawasan lokalisasi dapat menahu dengan segala aktivitas mesum di meninggalkan trauma tersendiri bagi anak. lingkungannya. Namun seiring dengan Kremil merupakan salah satu lokalisasi di semakin lamanya mereka berinteraksi, Surabaya yang mayoritas dihuni para PSK maka pengaruh itu semakin tebal. yang sudah berusia lanjut. Biasanya para Akhirnya, hal tersebut akan berpengaruh PSK tersebut berasal dari gang Dolly atau pada pertumbuhan kejiwaan anak di sana lokalisasi lain yang karena faktor usia tidak (Rongrong, 2007). laku lagi dan pindah ke Kremil. Oleh Dengan melihat fenomena tersebut, karena itu PSK di Kremil terkesan lebih maka diadakan penelitian tentang agresif dibanding PSK di lokalisasi lain. bagaimana gambaran perilaku seksual anak Keagresifan tersebut dapat dilihat dari usia pra remaja di sekitar lokalisasi dan keberanian para PSK menggoda pria yang mengetahui apa saja faktor yang lewat tanpa memandang usia, bahkan anak mempengaruhi perilaku seksual tersebut yang masih duduk di bangku SD. serta bagaimana pengaruhnya. Akibatnya walaupun masih sekolah di SD sudah memperoleh pengalaman seksual METODE PENELITIAN yang belum waktunya. Para PSK tidak Penelitian ini merupakan penelitian peduli dengan masa depan anak, orientasi analitik yang dilaksanakan secara cross mereka adalah uang (Rongrong, 2007). sectional. Populasi penelitiannya adalah Anak usia sekolah yang tinggal di seluruh siswa SD Negeri Putat Jaya I dan V daerah lokalisasi secara tidak langsung Kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan terpengaruh dengan lingkungan tempat Kota Surabaya kelas IV, V, dan VI yang mereka tinggal. Hal ini tidak dapat berusia antara 10–12 tahun. Sampel dielakkan, sebab orang tua anak tersebut penelitian sejumlah 151 responden yang tinggal di daerah lokalisasi karena harus diambil dengan metode simple random mencari nafkah, membuka warung menjual sampling. Pengumpulan data primer berbagai kebutuhan dan keperluan para dilakukan dengan wawancara tamu dan wanita yang menghuni lokasi menggunakan alat bantu kuesioner tersebut. Tentu salah satu tujuannya adalah sedangkan pengumpulan data sekunder untuk membiayai sekolah anaknya. Karena diperoleh dengan menggunakan dipengaruhi oleh lingkungan tempat dokumentasi SD yang berkaitan dengan mereka tinggal, akhirnya anak tersebut masalah yang diteliti. Data yang terkumpul memiliki sebuah kebiasaan, yaitu suka dianalisa secara deskriptif dan analitik berbicara jorok dan kotor. Kebiasaan ini menggunakan statistik non parametrik terus berlanjut, mulai dari pergaulan regresi logistik. sesama tetangga sampai dibawa ke sekolah. Banyak anak yang sengaja melubangi HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis Kelamin Responden dinding rumahnya agar dapat mengintip Karakteristik responden yang dijadikan aktivitas PSK. Kelihatannya para orang tua variabel dalam penelitian ini yaitu jenis terkesan tidak peduli dengan pergaulan kelamin. Dalam penelitian ini jenis kelamin dan pendidikan anak. Mereka banyak tidak berpengaruh terhadap perilaku berasal dari kalangan menengah ke bawah seksual responden. Hal ini dikarenakan dan sebagian besar waktunya habis untuk adanya kecenderungan pergaulan yang bekerja. Begitu juga dengan aparat semakin bebas antara laki-laki dan setempat. Selama ini belum ada petugas RT perempuan dalam masyarakat yang 55
  • 3. Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P) mengakibatkan kedudukan perempuan Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan menjadi setara dengan laki-laki sehingga yang dipersepsikan sebagai sesuatu hal baik laki-laki maupun perempuan yang baik (positif) maupun tidak baik mempunyai peluang yang sama. Adanya (negatif), kemudian diinternalisasikan ke perubahan zaman menuju era modernisasi dalam dirinya. Dari apa yang diketahui serta majunya tingkat pendidikan tersebut akan berpengaruh pada perempuan yang berakibat meluasnya perilakunya. Kalau apa yang dipersepsikan peran perempuan kepada hal yang dulunya tersebut bersifat positif, maka seseorang hanya dikerjakan oleh laki-laki juga cenderung berperilaku sesuai dengan mempunyai andil. Penelitian T.M persepsinya. Sebab ia merasa setuju dengan Hartnagel membuktikan bahwa apa yang diketahuinya. Namun sebaliknya, modernisasi menyebabkan meningkatnya kalau ia mempersipkan secara negatif, keterlibatan perempuan dan laki-laki pada maka ia cenderung menghindari atau tidak tindakan seksual (Sarwono dalam melakukan hal itu dalam perilakunya. Kurniasari, 2007). Tetapi seringkali dalam kehidupan realitasnya, ada banyak faktor lain yang Pengetahuan tentang Seks dan Kesehatan memperngaruhi seseorang, bukan hanya Reproduksi Responden sikap dan pengetahuan seseorang, Dari hasil penelitian diketahui bahwa melainkan bisa juga lingkungan sosial, pengetahuan responden tentang seks dan situasi, atau kesempatan. Akibatnya kesehatan reproduksi lebih banyak yang perilakunya tidak konsisten dengan buruk. Pengetahuan tentang seks dan pengetahuan dan sikapnya (Dariyo, 2004). kesehatan reproduksi yang buruk dapat Maka dari itu, dalam penelitian ini tidak disebabkan oleh masih banyak orang tua ada pengaruh antara tingkat pengetahuan yang enggan memberikan pelajaran responden dengan perilaku seksual reproduksi sehat kepada anaknya karena responden. Belum tentu seseorang yang dianggap masih tabu. Padahal pengetahuan berpengetahuan tentang seks dan remaja tentang reproduksi sehat yang kesehatan reproduksi yang buruk akan sesuai usia masih sangat rendah. Pergaulan berperilaku seksual tidak wajar, begitu juga dan lingkungan juga sangat besar sebaliknya. pengaruhnya terhadap pemahaman remaja Motivasi merupakan penggerak tentang seks. Pengetahuan remaja tentang perilaku. Hubungan antar kedua konstruk seks yang sangat minim, akan ini cukup kompleks, antara lain: motivasi menyebabkan salah persepsi akan yang sama dapat saja menggerakkan informasi seks di mata remaja (Carles, perilaku yang berbeda, demikian pula 2008). perilaku yang sama dapat saja diarahkan Meskipun banyak yang mempunyai oleh motivasi yang berbeda, motivasi pengetahuan buruk, namun perilaku mengarahkan perilaku pada tujuan seksual responden lebih banyak yang wajar tertentu, penguat positif menyebabkan karena meskipun pengetahuan responden suatu perilaku tertentu cenderung untuk tentang seks dan kesehatan reproduksi diulamg kembali, kekuatan perilaku akan lebih banyak yang buruk, responden melemah bila akibat dari perbuatan itu merasa belum cukup umur dan takut dosa bersifat tidak menyenangkan (Dhede, 2002). sehingga responden memutuskan untuk Baik perilaku seksual wajar maupun tidak tidak melakukan perilaku seksual yang wajar, dipengaruhi oleh motivasi yang tidak wajar. Hal ini sesuai dengan berbeda. Motivasi sama, namun belum penelitian Asfriyati, Sanusi, dan Siregar tentu mempunyai perilaku yang sama. (2002) yang menyebutkan bahwa meskipun Dalam penelitian ini, motivasi perilaku pengetahuan responden banyak yang tidak seksual yang mempunyai pengaruh mengetahui tentang seksualitas tetapi terhadap perilaku seksual responden yaitu tindakan mereka yang baik karena merasa motivasi perilaku seksual eksternal. Hal ini tabu dengan peilaku seksual. sesuai dengan Morgan dalam Notoatmodjo 56
  • 4. J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, April 2008: 54-60 (2005) yang mengambil kesimpulan bahwa Kriteria faktor daerah rawan (gangguan perilaku seksual manusia tidak dipengaruhi keamanan dan ketertiban masyarakat) oleh faktor biologis (internal), namun lebih antara lain : (a) Penyalahgunaan alkohol, ditentukan oleh faktor eksternal seperti narkotika, dan zat aditif lainnya. (b) kebiasaan dan sikap. Hal tersebut juga Perkelahian perorangan atau sejalan dengan Ortner dan Whithead serta kelompok/massal. (c) Kebut-kebutan. (d) Herdt dan Stoller dalam Emhade (2007) Pencurian, perampasan, penodongan, yang berujar bahwa proses sosial budaya pengompasan, perampokan. (e) Perkosaan. berperan sangat mendasar dalam (f) Pembunuhan. (g) Tindak kekerasan mempengaruhi persepsi seseorang akan lainnya. (h)Pengrusakan. (i) Coret-coret dan seksualitas dan bagaimana seseorang lain sebagainya. mengkonstruksikan dan menafsirkan Lokalisasi Dolly dan Jarak bisa fantasi dan pandangan-pandangan seksual dikategorikan sebagai faktor kerawanan seseorang. Faktor biologi hanya masyarakat (ling-kungan). Responden yang berpengaruh kecil atas perilaku seksual. memiliki kontak tinggi dengan lokalisasi, cenderung akan berperilaku seksual tidak Kontak Responden dengan Lokalisasi wajar karena lokalisasi dapat menjadi Kontak responden dengan lokalisasi lingkungan yang kondusif untuk dalam penelitian ini mempunyai pengaruh responden berperilaku seksual tidak wajar. terhadap perilaku seksual responden. Hampir separuh responden mempunyai Hubungan Kekerabatan Responden dengan kontak tinggi dengan lokalisasi. Dari Pelaku Kegiatan di Lokalisasi beberapa responden yang mengaku sering Meskipun rumah responden dekat berada di lokalisasi, alasan mereka ke dengan lokalisasi, namun orang tua atau tempat tersebut paling banyak untuk keluarga mereka hanya sedikit yang bekerja bermain, bersama teman, pada waktu sore sebagai pelaku kegiatan di lokalisasi. Tetapi dan malam hari, dan dalam durasi waktu walaupun sebagian besar orang tua atau 1–3 jam per hari. keluarga responden banyak yang berprofesi Menurut Retnowati (2007), faktor lain (bukan pelaku kegiatan di lokalisasi), kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat namun angka responden yang berperilaku atau rawan, dapat merupakan faktor yang seksual tidak wajar cukup besar. Hubungan kondusif bagi anak/remaja untuk kekerabatan responden dengan pelaku berperilaku tidak wajar. Faktor kutub kegiatan di lokalisasi dalam penelitian ini masyarakat ini dapat dibagi dalam 2 tidak berpengaruh terhadap perilaku bagian, yaitu pertama, faktor kerawanan seksual responden. Hal ini disebabkan masyarakat dan kedua, faktor daerah karena walaupun mempunyai figur orang rawan (gangguan keamanan dan ketertiban tua yang berprofesi cukup ideal namun masyarakat). kondisinya tidak harmonis atau rusak, akan Kriteria faktor kerawanan masyarakat berdampak negatif pada masa depan anak. (lingkungan) antara lain : (a) Tempat- Mungkin tidak langsung tampak, tapi pasti tempat hiburan yang buka larut malam terjadi bila tidak segera dipulihkan. bahkan sampai dini hari. (b) Peredaran Perkembangan anak sangat dipengaruhi alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang oleh lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini lainnya. (c) Pengangguran. (d) Anak-anak yang paling berpengaruh adalah keluarga putus sekolah/jalanan. (e) Pekerja Seks inti. Rusak atau tidaknya masa depan juga Komersil (PSK). (f) Beredarnya bacaan, dipengaruhi oleh keluarga (Terry, 2008). tontonan, televisi, majalah, dan lain-lain Perilaku seksual seseorang tidak yang sifatnya pornografis dan kekerasan. berkaitan dengan profesi orang tua atau (g) Perumahan kumuh dan padat. (h) keluarga, namun lebih kepada gerak-gerik Pencemaran lingkungan. (i) Tindak ataupun perkataan orang tua yang menjadi kekerasan dan kriminalitas. (j) Kesenjangan contoh nyata bagi anak. Jelas bahwa sosial. tuntutan terbesar dalam pembentukan akhlak anak adalah bagaimana orang tua 57
  • 5. Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P) atau keluarga mengarahkan dan responden yang masih tergolong pra membentuknya (Syarah, 2008). Pada remaja (10 – 12 tahun), kenyataan ini cukup dasarnya proses tumbuh kembang seorang mengejutkan. Di mana pada usia tersebut, anak sejak masa kehamilan dipengaruhi secara fisik maupun psikologis mereka oleh interaksi yang dinamis antara sifat sedang menyongsong pubertas. dasar/genetik (nature) dan pola asuh Perkembangan aspek fisik, kognitif, (nurture). Suatu proses perkembangan yang emosional, mental, dan sosial mereka optimal amat tergantung dari kedua membutuhkan penyampaian dan intensitas modalitas tersebut, yaitu kombinasi dan pengetahuan tentang seks dan kesehatan interaksi antara faktor organobiologis, reproduksi yang berbeda dengan tahap usia faktor pola asuh, dan faktor lingkungan lainnya (Kriswanto, 2006). sosial (Frijanto, 2008). Informasi tentang seks dan lingkungan yang negatif dapat menimbulkan perilaku Informasi tentang Seksual seksual yang tidak wajar karena mereka Dalam penelitian ini, informasi seksual masih dalam tahap ingin tahu sehingga ternyata mempunyai pengaruh terhadap dibutuhkan informasi tentang seks yang perilaku seksual responden. Responden baik dari sumber yang benar dan hati-hati yang mempunyai pengalaman pernah terhadap lingkungan sekitar yang dapat mendapat informasi tentang seks yang mempengaruhi perilaku seksual anak. tidak benar lebih banyak daripada yang Lingkungan yang negatif ternyata tidak pernah mendapat informasi tentang berpengaruh buruk pada perilaku remaja seks. Hal ini disebabkan karena seiring karena mereka belum punya proteksi dengan perubahan/inovasi teknologi dan terhadap perilaku orang-orang di komunikasi global, terjadi perkembangan sekelilingnya (Pena Pendidikan, 2008). perilaku reproduksi atau perilaku seks remaja (Laksmiwati, 2008). SIMPULAN Semakin tinggi intensitas remaja dalam Faktor internal yang dapat mengakses situs seks, semakin tinggi pula mempengaruhi perilaku seksual responden permisivitas perilaku seksualnya. Menurut adalah jenis kelamin (responden laki-laki Jufri dalam Pustaka Latansa (2007), faktor lebih banyak daripada responden yang paling berpengaruh terhadap perilaku perempuan), pengetahuan tentang seks dan seksual yaitu sering menonton VCD porno, kesehatan reproduksi responden membaca bacaan porno, dan sebagainya. (responden berpengetahuan buruk lebih Sumber informasi seksual paling banyak banyak daripada responden yang sering digunakan oleh responden berpengetahuan baik), serta motivasi yaitu lebih dari satu macam media. Bisa perilaku seksual responden (responden media elektronik, media cetak, maupun yang memiliki motivasi perilaku seksual secara langsung (tanpa media). Begitu eksternal lebih banyak daripada responden mudahnya media yang menonjolkan seks yang memiliki motivasi perilaku seksual diakses oleh siapa saja membuat peluang internal maupun internal dan eksternal). responden untuk berperilaku seksual tidak Faktor eksternal yang dapat wajar lebih besar dibandingkan respoden mempengaruhi perilaku seksual responden yang tidak pernah mendapat informasi adalah kontak responden dengan lokalisasi tentang seks yang tidak benar. (responden yang mempunyai kontak tinggi dengan lokalisasi memiliki angka sedikit Perilaku Seksual Responden lebih rendah dari responden yang Perilaku seksual responden mempunyai kontak rendah dengan berdasarkan hasil penelitian ini memang lokalisasi), hubungan kekerabatan lebih banyak responden yang berperilaku responden dengan pelaku kegiatan di seksual wajar. Namun responden yang lokalsiasi (hampir semua responden tidak berperilaku seksual tidak wajar jumlahnya mempunyai hubungan kekerabatan dengan tidak jauh beda dengan responden yang pelaku kegiatan di lokalisasi), dan berperilaku seksual wajar. Melihat dari usia informasi tentang seksual responden 58
  • 6. J. Penelit. Din. Sos. Vol. 7, No. 1, April 2008: 54-60 (responden yang pernah mendapat Serta Faktor yang Mempengaruhinya. informasi tentang seksual lebih banyak Tersedia di: daripada responden yang tidak pernah http://library.usu.ac.id/download/fkm mendapat informasi seksual). /04015289.pdf. Sitasi tanggal 20 Mei Responden yang berperilaku seksual 2008. tidak wajar memiliki angka sedikit lebih Bachtiar, R dan Edy Purnomo, 2007. Bisnis rendah dari responden yang berperilaku Prostitusi Profesi yang Menguntungkan. seksual wajar. Pada usia pra remaja (10–12 Yogyakarta: Pinus. tahun), mereka telah berperilaku seksual Carles. Case/ Faktor Pendukung Serta tidak wajar seperti berkata jorok, melihat Akibat Seks Bebas. dengan sengaja sesuatu yang berbau seks, http://www.univrab.ac.id/index2.php? sengaja berfantasi seksual, berciuman, option=com_content&do_pdf=1&id=46 berpelukan, memegang bagian sensitif (sitasi 1 Juni 2008). orang lain, dan menggesekkan alat kelamin Dariyo, A., 2004. Psikologi Perkembangan ke tubuh orang lain. Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Dari faktor internal dan eksternal Dhede. Case/ Perilaku Seks Pra Nikah pada tersebut yang berpengaruh terhadap Remaja. http://www.e-psikologi.com perilaku seksual responden adalah motivasi /remaja/ comment.htm (sitasi 25 Mei perilaku seksual eksternal, kontak 2008). responden dengan lokalisasi, dan media Emhade. Case/ Mari Bicara Seks. informasi tentang seksual responden. http://woconan. blogspot.com/ Besar pengaruh motivasi perilaku 2007/07/mari-bicara-seks.html (sitasi 20 seksual eksternal terhadap perilaku seksual Mei 2008). responden yaitu kemungkinan responden Frijanto, A. Case/ Anakku Nakal, Anakku yang memiliki motivasi perilaku seksual Malang. http://pdskjijaya.com/index. eksternal akan berperilaku seksual tidak php?option=com_content&task=view&i wajar 0,031 kali lebih besar jika d=118&Itemid=1 (sitasi tanggal 21 Juni dibandingkan dengan responden yang 2008). memiliki motivasi perilaku seksual internal Kriswanto, C., 2006. Seks, Es Krim dan Kopi dan eksternal. Susu. Jakarta: Jagadnita Publishing. Besar pengaruh kontak responden Kurniasari, D.M., 2007. Faktor yang dengan lokalisasi terhadap perilaku seksual Mempengaruhi Perilaku Seksual Di responden yaitu kemungkinan responden Kalangan Mahasiswa. Skripsi. Surabaya: yang mempunyai kontak tinggi dengan Universitas Airlangga. lokalisasi akan berperilaku seksual tidak Laksmiwati, I.A.A. Case/ Transformasi wajar 3,545 kali lebih besar jika Sosial dan Perilaku Reproduksi Remaja. dibandingkan dengan responden yang http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/ mempunyai kontak rendah dengan transpormasi%20sosial.doc (sitasi lokalisasi. tanggal 20 Mei 2008). Besar pengaruh media informasi tentang Nazir, M., 2003. Metode Penelitian. Jakarta: seksual terhadap perilaku seksual Ghalia Indonesia. responden yaitu kemungkinan responden Notoatmodjo, S., 2005. Promosi Kesehatan yang pernah memperoleh informasi tentang Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka seksual akan berperilaku seksual tidak Cipta. wajar 4,424 kali lebih besar jika Pena Pendidikan. Case/ Situs Porno dibandingkan dengan responden yang Ditangkal, Rekaman Mesum Pelajar Masih tidak pernah memperoleh informasi Marak. http://www.penapendidikan. tentang seksual. com/situs-porno-ditangkal-rekaman- mesum-pelajar-masih-marak/ (sitasi 20 DAFTAR PUSTAKA Mei 2008). Asfriyati, S.R.S, dan Fazidah A Siregar, Pustaka Latansa. Case/ 29,24 Persen 2004. Perilaku Seksual Remaja santri di Mahasiswa Setuju Seks Pra Nikah. Pesantren Purba Baru Tapanuli Selatan 59
  • 7. Perilaku Seksual Anak Usia Pra Remaja di Sekitar Lokalisasi (Yulita A, Nunik P) http://pakeko.multiply.com/journal/ Rongrong, L.D. Case/ Pro Kontra Wacana item/15 (sitasi 20 Mei 2008). Relokasi Dolly yang Digagas Pemkot Retnowati, S. Case/ Remaja dan Surabaya. Permasalahannya. http://www.pdssurabaya.com/index.p http://sofiapsy.staff.ugm.ac.id/files/re hp?option=com_content& maja_dan_permasalahannya.doc (sitasi task=view&id=622&ltemid=27 (sitasi 3 20 Mei 2008). Maret 2008). Rongrong, L.D. Case/ Masa Depan Anka- Terry. Case/ Pengaruh Perilaku Orang Tua anak Di Kawasan Lokalisasi Terancam. Terhadap Gambar Diri Anak. http://jjfm.wordpress.com/2007/11/22 http://speedytown.com/terry/?p=21. /masa-depan-anak-anak-di-kawasan- (sitasi 21 Juni 2008). lokalisasi-terancam/ (sitasi 29 November 2007). 60