SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
Makalah Gerontik:




                     DISUSUN OLEH :
                      KELOMPOK 3


                         PERTIWI
                      RESKY ALVIANI
                       R.A. ISMAWATI
                     RISMA DAMAYANTI
                        RISKAWATI
                     SARY RAMADHANI
                    SITI RASIDAH NURDIN
                     SRI FITRIANTI AZIS
                        SRI KURNIA
                          SOFYAN


YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR
             S1 KEPERAWATAN
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                          KATA PENGANTAR
       Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada
baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang
benar yaitu agama Islam, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“REUMATIK (ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” ini dengan lancar.


       Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang saya peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan (ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan (ARTRITIS REUMATOID)PADA
LANSIA, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah GERONTIK atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.


       saya harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai (ARTRITIS
REUMATOID)PADA LANSIA, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.




                                                                     Penulis




                                                                  KELOMPOK




                                                                                        ii
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                                                  DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
   A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1
   B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 2
   C. TUJUAN ..................................................................................................................... 2
   D. MANFAAT ................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 4
BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN .............................................. 12
BAB IV PENUTUP................................................................................................... 22
   KESIMPULAN ................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23




                                                                                                                                       iii
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                               BAB I
                           PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

       Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan

makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga

usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh.

       Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal

dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa

golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai

usia lanjut

yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis.

Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya

usia manusia.

       Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat

menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan

fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih

dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik.

Bagaimana timbulnyakejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya

dapat dimengerti.

       Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom

dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup

banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut

kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai



                                                                                 1
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama

pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan,

serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan

gangguan gerak. (Soenarto, 1982)

        Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia

lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan

meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo,

1994)

B. RUMUSAN MASALAH

        1. Apa definisi arthritis rheumatoid?

        2. Apa etiologi arthritis rheumatoid ?

        3. Apa patofisiologi arthritis rheumatoid ?

        4. Sebutkan jenis-jenis arthritis rheumatoid?

        5. Bagaimana manifestasi klinik dari arthritis rheumatoid ?

        6. Bagaimana pengobatan untuk pasien dengan arthritis rheumatoid?

        7. Bagaimana asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid ?

C. TUJUAN

        1. Untuk mengetahui definisi arthritis rheumatoid

        2. Untuk mengetahui etiologi arthritis rheumatoid

        3. Untuk mengetahui patofisiologi arthritis rheumatoid

        4. Untuk mengetahui jenis-jenis arthritis rheumatoid

        5. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari arthritis rheumatoid




                                                                                  2
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




      6. Untuk mengetahui pengobatan untuk pasien dengan arthritis

           rheumatoid

      7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid



D.   MANFAAT

      1. Sebagai informasi dasar untuk mengenal arthritis rheumatoid

      2.   Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai

           arthritisrheumatoid .




                                                                               3
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                               BAB II
                            PEMBAHASAN

DEFENISI

       Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik

yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit

ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006)

       Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian

(biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga

terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan

bagian dalam sendi.(www.medicastore.com)


Etiologi

Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa

hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :


   a. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan
       factorRematoid


   b. Gangguan Metabolisme


   c. Genetik


   d. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)




                                                                                     4
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




Manifestasi klinis

Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :

a. Nyeri persendian

b. Bengkak (Rheumatoid nodule)

c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari

d. Terbatasnya pergerakan

e. Sendi-sendi terasa panas

f. Demam (pireksia)

g. Anemia

h. Berat badan menurun

i. Kekuatan berkurang

j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi

k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal

l. Pasien tampak anemik


Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :

a. Gerakan menjadi terbatas

b. Adanya nyeri tekan

c. Deformitas bertambah pembengkakan

d. Kelemahan

e. Depresi


Gejala Extraartikular :

a. pada jantung :




                                                                                 5
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




  Rheumatoid heard diseasure

  Valvula lesion (gangguan katub)

  Pericarditis

  Myocarditis

b. pada mata :

  Keratokonjungtivitis

  Scleritis

c. pada lympa : Lhymphadenopathy

d. pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis

e. pada otot : Mycsitis




                                                                                  6
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




D.PATOFISIOLOGI




.




                                                              7
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu :


    a. Stadium Sinovisis


       Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
       ditandaihiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun
       saat bergerak, bengkak dan kekakuan.


    b. Stadium Destruksi


       Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi
       juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon.


    c. Stadium Deformitas


       Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
       deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.


Pemeriksaan Diagnostik


• Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus.


• Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas.


• Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas.


• LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal
sewaktu gejala-gejala meningkat


• Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi.


•    SDP:      Meningkat      pada      waktu     timbul     prosaes     inflamasi.
JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang.



                                                                                      8
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




• Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun
sebagaipenyebab AR.


• Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan
lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal
) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan.


• Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium


• Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/
degenerasi tulang pada sendi


• Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari
normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk-
produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas
dan komplemen ( C3 dan C4 ).


• Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas.


Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris

yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap

sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau

gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen.


Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA )
adalah:


1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ).




                                                                                       9
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu
sendi.

3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada
   salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu.

4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain.

5. Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris.

6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor.

7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid

8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid

9. Pengendapan cairan musin yang jelek

10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia

11. gambaran histologik yang khas pada nodul.

Berdasarkan kriteria ini maka disebut :

Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6

minggu

Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6

minggu.

Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang-

kurangnya selama 4 minggu.


Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya :
a) Pendidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi, penyebab, dan
prognosis penyakit ini




                                                                                   10
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




b) Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat
c) Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini
bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien
d) Termoterapi
e) Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat
f) Pemberian Obat-obatan :
• Anti Inflamasi non steroid (NSAID) contoh:aspirin yang diberikan pada dosis
yang telah ditentukan.
• Obat-obat untuk Reumatoid Artitis :
• Acetyl salicylic acid, Cholyn salicylate (Analgetik, Antipyretik, Anty
Inflamatory)
• Indomethacin/Indocin(Analgetik, Anti Inflamatori)
• Ibufropen/motrin (Analgetik, Anti Inflamatori)
• Tolmetin sodium/Tolectin(Analgetik Anti Inflamatori)
• Naproxsen/naprosin (Analgetik, Anti Inflamatori)
• Sulindac/Clinoril (Analgetik, Anti Inflamatori)
• Piroxicam/Feldene (Analgetik, Anti Inflamatori)


Komplikasi

a. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses

granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule

b. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot

c. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli

d. Terjadi splenomegali




                                                                                    11
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                       BAB III
             KONSEP DASAR KEPERAWATAN

DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN

AKTIVITAS/ISTIRAHAT

Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada

sendi : kekakuan pada pagi hari.

Keletihan

Tanda: Malaise

Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan

pada sendi dan otot

KARDIOVASKULER

Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun

INTEGRITAS EGO

Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan,

ketidakmampuan, factor-faktor hubungan

Keputusasaan dan ketidak berdayaan

Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya

ketergantungan pada orang lain

MAKANAN ATAU CAIRAN

Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan

adekuat : mual.

Anoreksia

Kesulitan untuk mengunyah



                                                                                   12
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




Tanda: Penurunan berat badan

Kekeringan pada membran mukosa

HIGIENE

Gejala: berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan

pada orang lain.

NEUROSENSORI

Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan

Tanda: Pembengkakan sendi

NYERI / KENYAMANAN

Gejala: fase akut dari nyeri

Terasa nyeri kronis dan kekakuan

KEAMANAN

Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga

Kekeringan pada mata dan membran mukosa

INTERAKSI SOSIAL

Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi

ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA 1: Nyeri b/d penurunan fungsi tulang

Kriteria hasil: nyeri hilang atau tekontrol



INTERVENSI                                    RASIONAL

mandiri

- kaji keluhan nyeri, catat                   -membantu dalam menentukan




                                                                                   13
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




lokasi dan intensitas (skala 0           kebutuhan managemen nyeri dan

– 10). Catat factor-faktor               keefektifan program

yang mempercepat dan tanda-tanda

rasa sakit non verbal

- berikan matras atau kasur              - matras yang lembut/empuk, banal

keras, bantal kecil. Tinggikan           yang besar akan mencegah

linen tempat tidur sesuai kebutuhan      pemeliharaan kesejajaran tubuh

- biarkan pasien mengambil               yang tepat, menempatkan stres

posisi yang nyaman pada                  pada sendi yang sakit. Peninggian linen

waktu tidur atau duduk di                tempat tidur menurunkan

kursi. Tingkatkan istirahat di           tekanan ada sendi yang

tempat tidur sesuai indikasi             terinflamasi / nyeri

- dorong untuk sering                    - pada penyakit berat, tirah baring

mengubah posisi. Bantu                   mungkin diperlukan untuk

pasien untuk bergerak di                 membatasi nyeri atau cedera sendi.

tempat tidur, sokong sendi               - Mencegah terjadinya kelelahan

yang sakit di atas dan di                umum dan kekakuan sendi.

bawah, hindari gerakan yang              Menstabilkan sendi, mengurangi

menyentak                                gerakan/rasa sakit pada sendi

- anjurkan pasien untuk mandi            - Panas meningkatkan relaksasi otot

air hangat atau mandi                    dan mobilitas, menurunkan rasa

pancuran pada waktu                      sakit dan melepaskan kekakuan di

bangun. Sediakan waslap                  pagi hari. Sensitifitas pada panas




                                                                                   14
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




hangat untuk mengompres                   dapat dihilangkan dan luka dermal

sendi-sendi yang sakit                    dapat disembuhkan

beberapa kali sehari. Pantau              - Meningkatkan elaksasi/mengurangi

suhu air kompres, air mandi               tegangan otot

- berikan masase yang lembut              - Meningkatkan relaksasi, mengurangi

                                          tegangan otot, memudahkan untuk

kolaborasi                                ikut serta dalam terapi

- beri obat sebelum aktivitas

atau latihan yang

direncanakan sesuai petunjuk

seperti asetil salisilat

(aspirin)




DIAGNOSA 2 : Intoleran aktivitas b/d perubahan otot.

Kriteria Hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan.

INTERVENSI                                RASIONAL

• Pertahankan istirahat tirah             • Untuk mencegah kelelahan dan

baring/duduk jika diperlukan.             mempertahankan kekuatan.

• Bantu bergerak dengan bantuan           • Meningkatkan fungsi sendi,

seminimal mungkin.                        kekuatan otot dan stamina




                                                                                 15
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




• Dorong klien mempertahankan            umum.

postur tegak, duduk tinggi,              • Memaksimalkan fungsi sendi

berdiri dan berjalan                     dan mempertahankan mobilitas.

• Berikan lingkungan yang aman           • Menghindari cedera akibat

dan menganjurkan untuk                   kecelakaan seperti jatuh

menggunakan alat bantu.                     Untuk mecegah inflamasi sistemik

• Berikan obat-obatan sesuai                akut

indikasi seperti steroid




DIAGNOSA 3 : Resiko tinggi cedera b/d penurunan fungsi tulang.

Kriteria Hasil : Klien dapat mempertahankan keselamatan fisik.

INTERVENSI                               RASIONAL

   Kendalikan lingkungan dengan :           Lingkungan yang bebas bahaya

Menyingkirkan bahaya yang                akan mengurangi resiko cedera

tampak jelas, mengurangi                 dan membebaskan keluarga

potensial cedera akibat jatuh

ketika tidur misalnya

menggunakan penyanggah

tempat tidur, usahakan posisi

tempat tidur rendah, gunakan

pencahayaan malam

siapkan lampu panggil




                                                                                16
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




   Memantau regimen medikasi                  Hal ini akan memberikan pasien

   Izinkan kemandirian dan                merasa otonomi, restrain dapat

kebebasan maksimum dengan                 meningkatkan agitasi, mengagetkan

memberikan kebebasan dalam                pasien akan meningkatkan ansietas

lingkungan yang aman, hindari

penggunaan restrain, ketika

pasien melamun alihkan

perhatiannya



DIAGNOSA 4 : Perubahan pola tidur b/d nyeri

Kriteria Hasil : Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur.

INTERVENSI                                    RASIONAL

Mandiri

   Tentukan kebiasaan tidur biasanya          Mengkaji perlunya dan

   dan perubahan yang terjadi                 mengidentifikasi intervensi yang

   Berikan tempat tidur yang nyaman           tepat.

   Buat rutinitas baru yang                   Meningkatkan kenyamaan tidur

   dimasukkan dalam pola lama dan             serta dukungan fisiologis/psikologis

   lingkungan baru                            Bila rutinitas baru mengandung

   Instruksikan tindakan relaksasi            aspek sebanyak kebiasaan lama,

   Tingkatkan regimen kenyamanan              stress dan ansietas yang

   waktu tidur, misalnya: mandi air           berhubungan dapat berkurang

   hangat dan massage                         Membantu menginduksi tidur




                                                                                     17
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                                              Meningkatkan efek relaksasi

                                              Dapat merasakan takut jatuh karena

   Gunakan pagar tempat tidur sesuai          perubahan ukuran dan tinggi tempat

   indikasi: rendahkanlah tempat tidur        tidur, pagar tempatuntuk membantu

   bila mungkin                               mengubah posisi



                                              Tidur tanpa gangguan lebih

   Bila memungkinkan hindari                  menimbulkan rasa segar, dan pasien

   mengganggu klien saat klien sedang         mungkin tidak mampu kembali tidur

   tidur                                      bila terbangun



Kolaborasi                                    Diberikan membantu klien untuk

   Berikan sedative, hipnotik sesuai          tidur atau beristrahat

   indikasi




DIAGNOSA 5 : Defisit perawatan diri b/d nyeri

Kriteria Hasil : Klien dapat melaksanakan perawatan sendiri secara mandiri.

INTERVENSI                                 RASIONAL

• Kaji tingkat fungsi fisik                  Mengidentifikasi tingkat bantuan dan

                                             dukungan yang diperlukan

• Pertahankan mobilitas, kontrol             Mendukung kemandirian

terhadap nyeri dan program latihan           fisik/emosional




                                                                                    18
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




• Kaji hambatan terhadap partisipasi         Menyiapkan untuk meningkatkan

dalam perawatan diri, identifikasi untuk     kemandirian yang akan

modifikasi lingkungan                        meningkatkan harga diri

• Identifikasi untuk perawatan yang          Memberikan kesempatan untuk

diperlukan, misalnya: lift,                  dapat melakukan aktivitas secara

peninggiandudukan toilet, kursi roda         mandiri

DIAGNOSA 6 : Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran b/d

perubahan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas umum.

Kriteria hasil : mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan

Untuk menghadapi penyakit, perubahan gaya hidup dan kemungkinan

keterbatasan.

INTERVENSI                                 RASIONAL

Mandiri

   Dorong pengungkapan mengenai               Beri kesempatan untuk

   masalah, proses penyakit, dan              mengidentifikasi rasa takut/kesal

   harapan masa depan                         menghadapinya secara langsung.

   Diskusikan arti dari                       Mengidentifikasi bagaimana

   kehilangan/perubahan pada                  penyakit mempengaruhi persepsi

   pasien/orang terdekat. Memastikan          diri dan interaksi dengan orang lain

   bagaimana pandangan pribadi klien          akan menentukan kebutuhan

   terhadap perubahan gaya hidup              terhadap intervensi atau konseling

   termasuk aspek seksual.                    lebih lanjut.

     Diskusikan persepsi klien




                                                                                     19
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




   mengenai bagaimana orang terdekat          Isyarat verbal/nonverbal orang

   dalam menerima keterbatasan klien          terdekat dapat mempunyai pengaruh

   Akui dan terima perasaan                   mayor pada bagaimana pasien

   berduka,bermusuhan,dan                     memandang dirinya sendiri.

   ketergantungan                             Nyeri konstan akan melelahkan, dan

   Perhatikan perilaku menarik diri,          perasaan marah, bermusuhan umum

   menyangkal atau terlalu                    terjadi.

   memperhatikan tubuh/perubahan              Dapat menunjukkan emosional atau

   Susun batasan pada perilaku                metode koping maladaptive,

   maladaptive. Bantu pasien untuk            membutuhkan intervensi lebih

   mengidentifikasi perilaku positif          lanjut atau dukungan psikologis.

   yang dapat membantu koping                 Membantu pasien mempertahankan

    Ikut sertakan pasien dalam                kontrol diri yang dapat

   merencanakan perawatan dan                 meningkatkan perasaan harga diri.

   membuat jadwal aktivitas                   Meningkatkan perasaan

                                              kompetensi/harga diri, mendorong

Kolaborasi                                    kemandirian, dan mendorong

   Rujuk pada konseling psikiatri             partisipasi dan terapi.

   Berikan obat-obat sesuai petunjuk          Pasien/orang terdekat mungkin

                                              membutuhkan dukungan selama

                                              berhadapan dengan proses jangka

                                              panjang/ketidakmampuan

                                              Mungkin dibutuhkan pada saat




                                                                                   20
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




       munculnya depresi hebat sampai

       pasien mengembangkan

       kemampuan

       yang yang lebih efektif




                                            21
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                                    BAB IV
                                   PENUTUP
KESIMPULAN

         Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang

lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,

deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan

sendi besar yang menanggung beban.

         Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik

dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ

tubuh.

         Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini

berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga

menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah.

         Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria

lebih sering terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara

keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria

dan wanita, tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak wanita dari

pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis

osteoartritis.




                                                                                        22
Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA”




                         DAFTAR PUSTAKA

Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,

Jakarta.

Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.




                                                                                23

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Septian Muna Barakati
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakitnuniek20
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiYabniel Lit Jingga
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAmee Hidayat
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Monita Ningtyas
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienSulistia Rini
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Apapunituzar
 

La actualidad más candente (20)

Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
konsep sehat sakit
konsep sehat sakitkonsep sehat sakit
konsep sehat sakit
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasienPemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaan keadaan umum pasien
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
Makalah sehat sakit (antropologi kesehatan)
 

Destacado

Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidKANDA IZUL
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaKANDA IZUL
 
Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidawangsw
 
Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis.
 Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis. Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis.
Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis.pjj_kemenkes
 
Makalah osteomalasitis
Makalah osteomalasitisMakalah osteomalasitis
Makalah osteomalasitisKANDA IZUL
 
Rematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaRematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaheri damanik
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokheri damanik
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini printDwi Kristiarini
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKMas Mawon
 
Gangguan pada sistem gerak.
Gangguan pada sistem gerak.Gangguan pada sistem gerak.
Gangguan pada sistem gerak.Audhira Azzahra
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaheri damanik
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedandreas040288
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShareSlideShare
 

Destacado (20)

Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoid
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
Makalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoidMakalah arthritis rheumatoid
Makalah arthritis rheumatoid
 
Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis.
 Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis. Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis.
Asuhan keperawatan Rheumatoid arthritis.
 
REMATHOID ARTRITIS
REMATHOID ARTRITISREMATHOID ARTRITIS
REMATHOID ARTRITIS
 
Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Terapi aktivitas kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah osteomalasitis
Makalah osteomalasitisMakalah osteomalasitis
Makalah osteomalasitis
 
Makalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benarMakalah cara menyusui yang benar
Makalah cara menyusui yang benar
 
TAK pada lansia
TAK pada lansiaTAK pada lansia
TAK pada lansia
 
Rematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansiaRematoid artritis lansia
Rematoid artritis lansia
 
Ppt tutorial
Ppt tutorialPpt tutorial
Ppt tutorial
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Proposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompokProposal terapi aktivitas kelompok
Proposal terapi aktivitas kelompok
 
Askep gerontik rini print
Askep gerontik rini printAskep gerontik rini print
Askep gerontik rini print
 
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOKPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
 
Gangguan pada sistem gerak.
Gangguan pada sistem gerak.Gangguan pada sistem gerak.
Gangguan pada sistem gerak.
 
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansiaAsuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
 
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.kedKedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
Kedaruratan ortoped by andreas chandra s.ked
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 

Similar a Makalah atritis reumatoid pada lansia

Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisWidya Pratiwi
 
Askep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapiAskep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapipotterkumaidi
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritisSujana Pkm
 
PPT tugas artritis Reumatoid.pptx
PPT tugas artritis Reumatoid.pptxPPT tugas artritis Reumatoid.pptx
PPT tugas artritis Reumatoid.pptxGuruhPrayudi
 
Buku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdfBuku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdfSaepulFadilah
 
Makalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatisMakalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatisKANDA IZUL
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervicalPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervicalVertilia Desy
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxRidoniJoy
 
Apakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritisApakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritis252515
 
Rhematoid Arthritis
Rhematoid ArthritisRhematoid Arthritis
Rhematoid ArthritisAlifya Sasmi
 

Similar a Makalah atritis reumatoid pada lansia (20)

Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid ArthritisLaporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
Laporan Pendahuluan Rheumatoid Arthritis
 
KTI keperawatan
KTI keperawatan KTI keperawatan
KTI keperawatan
 
Askep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapiAskep lansia dg ra&terapi
Askep lansia dg ra&terapi
 
7 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-737 artritis-rhematoi-67-73
7 artritis-rhematoi-67-73
 
Sap rematik incie
Sap rematik incieSap rematik incie
Sap rematik incie
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Osteo artritis
Osteo artritisOsteo artritis
Osteo artritis
 
Sendi
SendiSendi
Sendi
 
Arhtritis reumatoid
Arhtritis reumatoidArhtritis reumatoid
Arhtritis reumatoid
 
PPT tugas artritis Reumatoid.pptx
PPT tugas artritis Reumatoid.pptxPPT tugas artritis Reumatoid.pptx
PPT tugas artritis Reumatoid.pptx
 
Arth
ArthArth
Arth
 
Buku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdfBuku Anatomi Versi Link.pdf
Buku Anatomi Versi Link.pdf
 
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
Askep dislokasi  AKPER PEMKAB MUNA Askep dislokasi  AKPER PEMKAB MUNA
Askep dislokasi AKPER PEMKAB MUNA
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Osteologi
OsteologiOsteologi
Osteologi
 
Makalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatisMakalah sirosis hepatis
Makalah sirosis hepatis
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervicalPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus brakhialgia ec spondiloarthrosis cervical
 
ASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptxASKEP Gerontik.pptx
ASKEP Gerontik.pptx
 
Apakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritisApakah rheumatoid arthritis
Apakah rheumatoid arthritis
 
Rhematoid Arthritis
Rhematoid ArthritisRhematoid Arthritis
Rhematoid Arthritis
 

Más de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...KANDA IZUL
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...KANDA IZUL
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...KANDA IZUL
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 

Más de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
PENGARUH BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL TERHADAP STRES KERJA PADA PERAWAT DI IN...
 
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
R O D U K T I F I T A S W A K T U K E R J A P E R A W A T D I R U A N G R A W...
 
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN TINGKAT KONFLIK DENGAN KELELAHAN...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Ru...
 
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSE...
 
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
Hubungan antara Motivasi Kerja Perawat dengan Kecenderungan mengalami Burnout...
 
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
KONTRIBVSI HARDINESS DAN SELF-EFFICACYTERHADAP STRES KERJA (STUDI PADA PERA W...
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 

Makalah atritis reumatoid pada lansia

  • 1. Makalah Gerontik: DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 PERTIWI RESKY ALVIANI R.A. ISMAWATI RISMA DAMAYANTI RISKAWATI SARY RAMADHANI SITI RASIDAH NURDIN SRI FITRIANTI AZIS SRI KURNIA SOFYAN YAYASAN PENDIDIKAN MAKASSAR S1 KEPERAWATAN
  • 2. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “REUMATIK (ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” ini dengan lancar. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang saya peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan (ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan (ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA, tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah GERONTIK atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. saya harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai (ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Penulis KELOMPOK ii
  • 3. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI .............................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................... 2 C. TUJUAN ..................................................................................................................... 2 D. MANFAAT ................................................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 4 BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN .............................................. 12 BAB IV PENUTUP................................................................................................... 22 KESIMPULAN ................................................................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23 iii
  • 4. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan – perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan reumatik. Salah satu golongan penyakit reumatik yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal terutama adalah osteoartritis. Kejadian penyakit tersebut akan makin meningkat sejalan dengan meningkatnya usia manusia. Reumatik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnya usia menjadi tua fungsi otot dapat dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita reumatik. Bagaimana timbulnyakejadian reumatik ini, sampai sekarang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom dan.golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma reumatik cukup banyak, namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai 1
  • 5. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dan gangguan gerak. (Soenarto, 1982) Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, 1994) B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi arthritis rheumatoid? 2. Apa etiologi arthritis rheumatoid ? 3. Apa patofisiologi arthritis rheumatoid ? 4. Sebutkan jenis-jenis arthritis rheumatoid? 5. Bagaimana manifestasi klinik dari arthritis rheumatoid ? 6. Bagaimana pengobatan untuk pasien dengan arthritis rheumatoid? 7. Bagaimana asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid ? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui definisi arthritis rheumatoid 2. Untuk mengetahui etiologi arthritis rheumatoid 3. Untuk mengetahui patofisiologi arthritis rheumatoid 4. Untuk mengetahui jenis-jenis arthritis rheumatoid 5. Untuk mengetahui manifestasi klinik dari arthritis rheumatoid 2
  • 6. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” 6. Untuk mengetahui pengobatan untuk pasien dengan arthritis rheumatoid 7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada arthritis rheumatoid D. MANFAAT 1. Sebagai informasi dasar untuk mengenal arthritis rheumatoid 2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai arthritisrheumatoid . 3
  • 7. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” BAB II PEMBAHASAN DEFENISI Rematoid Artritis merupakan suatu penyakit inflamasi sistemik kronik yang manifestasi utamanya adalah poliartritis yang progresif, akan tetapi penyakit ini juga melibatkan seluruh organ tubuh.(Hidayat, 2006) Artritis Rematoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) secara simetris mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi.(www.medicastore.com) Etiologi Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor : a. Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan factorRematoid b. Gangguan Metabolisme c. Genetik d. Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial) 4
  • 8. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” Manifestasi klinis Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti : a. Nyeri persendian b. Bengkak (Rheumatoid nodule) c. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari d. Terbatasnya pergerakan e. Sendi-sendi terasa panas f. Demam (pireksia) g. Anemia h. Berat badan menurun i. Kekuatan berkurang j. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi k. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal l. Pasien tampak anemik Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti : a. Gerakan menjadi terbatas b. Adanya nyeri tekan c. Deformitas bertambah pembengkakan d. Kelemahan e. Depresi Gejala Extraartikular : a. pada jantung : 5
  • 9. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” Rheumatoid heard diseasure Valvula lesion (gangguan katub) Pericarditis Myocarditis b. pada mata : Keratokonjungtivitis Scleritis c. pada lympa : Lhymphadenopathy d. pada thyroid : Lyphocytic thyroiditis e. pada otot : Mycsitis 6
  • 10. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” D.PATOFISIOLOGI . 7
  • 11. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” Pada penyakit Rematoid Artritis terdapat 3 stadium yaitu : a. Stadium Sinovisis Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang ditandaihiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat istirahat maupun saat bergerak, bengkak dan kekakuan. b. Stadium Destruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. c. Stadium Deformitas Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap. Pemeriksaan Diagnostik • Faktor Reumatoid : positif pada 80-95% kasus. • Fiksasi lateks: Positif pada 75 % dari kasus-kasus khas. • Reaksi-reaksi aglutinasi : Positif pada lebih dari 50% kasus-kasus khas. • LED : Umumnya meningkat pesat ( 80-100 mm/h) mungkin kembali normal sewaktu gejala-gejala meningkat • Protein C-reaktif: positif selama masa eksaserbasi. • SDP: Meningkat pada waktu timbul prosaes inflamasi. JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang. 8
  • 12. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” • Ig ( Ig M dan Ig G); peningkatan besar menunjukkan proses autoimun sebagaipenyebab AR. • Sinar X dari sendi yang sakit : menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan awal ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan. • Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium • Artroskopi Langsung : Visualisasi dari area yang menunjukkan irregularitas/ degenerasi tulang pada sendi • Aspirasi cairan sinovial : mungkin menunjukkan volume yang lebih besar dari normal: buram, berkabut, munculnya warna kuning ( respon inflamasi, produk- produk pembuangan degeneratif ); elevasi SDP dan lekosit, penurunan viskositas dan komplemen ( C3 dan C4 ). • Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas. Kriteria diagnostik Artritis Reumatoid adalah terdapat poli- arthritis yang simetris yang mengenai sendi-sendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurang-kurangnya 6 minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi peri-artikuler pada foto rontgen. Kriteria Artritis rematoid menurut American Reumatism Association ( ARA ) adalah: 1. Kekakuan sendi jari-jari tangan pada pagi hari ( Morning Stiffness ). 9
  • 13. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” 2. Nyeri pada pergerakan sendi atau nyeri tekan sekurang-kurangnya pada satu sendi. 3. Pembengkakan ( oleh penebalan jaringan lunak atau oleh efusi cairan ) pada salah satu sendi secara terus-menerus sekurang-kurangnya selama 6 minggu. 4. Pembengkakan pada sekurang-kurangnya salah satu sendi lain. 5. Pembengkakan sendi yanmg bersifat simetris. 6. Nodul subcutan pada daerah tonjolan tulang didaerah ekstensor. 7. Gambaran foto rontgen yang khas pada arthritis rheumatoid 8. Uji aglutinnasi faktor rheumatoid 9. Pengendapan cairan musin yang jelek 10. Perubahan karakteristik histologik lapisan sinovia 11. gambaran histologik yang khas pada nodul. Berdasarkan kriteria ini maka disebut : Klasik : bila terdapat 7 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu Definitif : bila terdapat 5 kriteria dan berlangsung sekurang-kurangnya selama 6 minggu. Kemungkinan rheumatoid : bila terdapat 3 kriteria dan berlangsung sekurang- kurangnya selama 4 minggu. Penatalaksanaan Medik Penatalaksanaan medik pada pasien RA diantaranya : a) Pendidikan : meliputi tentang pengertian, patofisiologi, penyebab, dan prognosis penyakit ini 10
  • 14. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” b) Istirahat : karena pada RA ini disertai rasa lelah yang hebat c) Latihan : pada saat pasien tidak merasa lelah atau inflamasi berkurang, ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi sendi pasien d) Termoterapi e) Gizi yaitu dengan memberikan gizi yang tepat f) Pemberian Obat-obatan : • Anti Inflamasi non steroid (NSAID) contoh:aspirin yang diberikan pada dosis yang telah ditentukan. • Obat-obat untuk Reumatoid Artitis : • Acetyl salicylic acid, Cholyn salicylate (Analgetik, Antipyretik, Anty Inflamatory) • Indomethacin/Indocin(Analgetik, Anti Inflamatori) • Ibufropen/motrin (Analgetik, Anti Inflamatori) • Tolmetin sodium/Tolectin(Analgetik Anti Inflamatori) • Naproxsen/naprosin (Analgetik, Anti Inflamatori) • Sulindac/Clinoril (Analgetik, Anti Inflamatori) • Piroxicam/Feldene (Analgetik, Anti Inflamatori) Komplikasi a. Dapat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya proses granulasi di bawah kulit yang disebut subcutan nodule b. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot c. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli d. Terjadi splenomegali 11
  • 15. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” BAB III KONSEP DASAR KEPERAWATAN DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN AKTIVITAS/ISTIRAHAT Gejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari. Keletihan Tanda: Malaise Keterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot KARDIOVASKULER Gejala : Jantung cepat, tekanan darah menurun INTEGRITAS EGO Gejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan Keputusasaan dan ketidak berdayaan Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan pada orang lain MAKANAN ATAU CAIRAN Gejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual. Anoreksia Kesulitan untuk mengunyah 12
  • 16. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” Tanda: Penurunan berat badan Kekeringan pada membran mukosa HIGIENE Gejala: berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain. NEUROSENSORI Gejala: kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tangan Tanda: Pembengkakan sendi NYERI / KENYAMANAN Gejala: fase akut dari nyeri Terasa nyeri kronis dan kekakuan KEAMANAN Gejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga Kekeringan pada mata dan membran mukosa INTERAKSI SOSIAL Gejala: kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi ASUHAN KEPERAWATAN DIAGNOSA 1: Nyeri b/d penurunan fungsi tulang Kriteria hasil: nyeri hilang atau tekontrol INTERVENSI RASIONAL mandiri - kaji keluhan nyeri, catat -membantu dalam menentukan 13
  • 17. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” lokasi dan intensitas (skala 0 kebutuhan managemen nyeri dan – 10). Catat factor-faktor keefektifan program yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit non verbal - berikan matras atau kasur - matras yang lembut/empuk, banal keras, bantal kecil. Tinggikan yang besar akan mencegah linen tempat tidur sesuai kebutuhan pemeliharaan kesejajaran tubuh - biarkan pasien mengambil yang tepat, menempatkan stres posisi yang nyaman pada pada sendi yang sakit. Peninggian linen waktu tidur atau duduk di tempat tidur menurunkan kursi. Tingkatkan istirahat di tekanan ada sendi yang tempat tidur sesuai indikasi terinflamasi / nyeri - dorong untuk sering - pada penyakit berat, tirah baring mengubah posisi. Bantu mungkin diperlukan untuk pasien untuk bergerak di membatasi nyeri atau cedera sendi. tempat tidur, sokong sendi - Mencegah terjadinya kelelahan yang sakit di atas dan di umum dan kekakuan sendi. bawah, hindari gerakan yang Menstabilkan sendi, mengurangi menyentak gerakan/rasa sakit pada sendi - anjurkan pasien untuk mandi - Panas meningkatkan relaksasi otot air hangat atau mandi dan mobilitas, menurunkan rasa pancuran pada waktu sakit dan melepaskan kekakuan di bangun. Sediakan waslap pagi hari. Sensitifitas pada panas 14
  • 18. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” hangat untuk mengompres dapat dihilangkan dan luka dermal sendi-sendi yang sakit dapat disembuhkan beberapa kali sehari. Pantau - Meningkatkan elaksasi/mengurangi suhu air kompres, air mandi tegangan otot - berikan masase yang lembut - Meningkatkan relaksasi, mengurangi tegangan otot, memudahkan untuk kolaborasi ikut serta dalam terapi - beri obat sebelum aktivitas atau latihan yang direncanakan sesuai petunjuk seperti asetil salisilat (aspirin) DIAGNOSA 2 : Intoleran aktivitas b/d perubahan otot. Kriteria Hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan. INTERVENSI RASIONAL • Pertahankan istirahat tirah • Untuk mencegah kelelahan dan baring/duduk jika diperlukan. mempertahankan kekuatan. • Bantu bergerak dengan bantuan • Meningkatkan fungsi sendi, seminimal mungkin. kekuatan otot dan stamina 15
  • 19. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” • Dorong klien mempertahankan umum. postur tegak, duduk tinggi, • Memaksimalkan fungsi sendi berdiri dan berjalan dan mempertahankan mobilitas. • Berikan lingkungan yang aman • Menghindari cedera akibat dan menganjurkan untuk kecelakaan seperti jatuh menggunakan alat bantu. Untuk mecegah inflamasi sistemik • Berikan obat-obatan sesuai akut indikasi seperti steroid DIAGNOSA 3 : Resiko tinggi cedera b/d penurunan fungsi tulang. Kriteria Hasil : Klien dapat mempertahankan keselamatan fisik. INTERVENSI RASIONAL Kendalikan lingkungan dengan : Lingkungan yang bebas bahaya Menyingkirkan bahaya yang akan mengurangi resiko cedera tampak jelas, mengurangi dan membebaskan keluarga potensial cedera akibat jatuh ketika tidur misalnya menggunakan penyanggah tempat tidur, usahakan posisi tempat tidur rendah, gunakan pencahayaan malam siapkan lampu panggil 16
  • 20. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” Memantau regimen medikasi Hal ini akan memberikan pasien Izinkan kemandirian dan merasa otonomi, restrain dapat kebebasan maksimum dengan meningkatkan agitasi, mengagetkan memberikan kebebasan dalam pasien akan meningkatkan ansietas lingkungan yang aman, hindari penggunaan restrain, ketika pasien melamun alihkan perhatiannya DIAGNOSA 4 : Perubahan pola tidur b/d nyeri Kriteria Hasil : Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat atau tidur. INTERVENSI RASIONAL Mandiri Tentukan kebiasaan tidur biasanya Mengkaji perlunya dan dan perubahan yang terjadi mengidentifikasi intervensi yang Berikan tempat tidur yang nyaman tepat. Buat rutinitas baru yang Meningkatkan kenyamaan tidur dimasukkan dalam pola lama dan serta dukungan fisiologis/psikologis lingkungan baru Bila rutinitas baru mengandung Instruksikan tindakan relaksasi aspek sebanyak kebiasaan lama, Tingkatkan regimen kenyamanan stress dan ansietas yang waktu tidur, misalnya: mandi air berhubungan dapat berkurang hangat dan massage Membantu menginduksi tidur 17
  • 21. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” Meningkatkan efek relaksasi Dapat merasakan takut jatuh karena Gunakan pagar tempat tidur sesuai perubahan ukuran dan tinggi tempat indikasi: rendahkanlah tempat tidur tidur, pagar tempatuntuk membantu bila mungkin mengubah posisi Tidur tanpa gangguan lebih Bila memungkinkan hindari menimbulkan rasa segar, dan pasien mengganggu klien saat klien sedang mungkin tidak mampu kembali tidur tidur bila terbangun Kolaborasi Diberikan membantu klien untuk Berikan sedative, hipnotik sesuai tidur atau beristrahat indikasi DIAGNOSA 5 : Defisit perawatan diri b/d nyeri Kriteria Hasil : Klien dapat melaksanakan perawatan sendiri secara mandiri. INTERVENSI RASIONAL • Kaji tingkat fungsi fisik Mengidentifikasi tingkat bantuan dan dukungan yang diperlukan • Pertahankan mobilitas, kontrol Mendukung kemandirian terhadap nyeri dan program latihan fisik/emosional 18
  • 22. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” • Kaji hambatan terhadap partisipasi Menyiapkan untuk meningkatkan dalam perawatan diri, identifikasi untuk kemandirian yang akan modifikasi lingkungan meningkatkan harga diri • Identifikasi untuk perawatan yang Memberikan kesempatan untuk diperlukan, misalnya: lift, dapat melakukan aktivitas secara peninggiandudukan toilet, kursi roda mandiri DIAGNOSA 6 : Gangguan citra tubuh/ perubahan penampilan peran b/d perubahan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas umum. Kriteria hasil : mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan Untuk menghadapi penyakit, perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan. INTERVENSI RASIONAL Mandiri Dorong pengungkapan mengenai Beri kesempatan untuk masalah, proses penyakit, dan mengidentifikasi rasa takut/kesal harapan masa depan menghadapinya secara langsung. Diskusikan arti dari Mengidentifikasi bagaimana kehilangan/perubahan pada penyakit mempengaruhi persepsi pasien/orang terdekat. Memastikan diri dan interaksi dengan orang lain bagaimana pandangan pribadi klien akan menentukan kebutuhan terhadap perubahan gaya hidup terhadap intervensi atau konseling termasuk aspek seksual. lebih lanjut. Diskusikan persepsi klien 19
  • 23. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” mengenai bagaimana orang terdekat Isyarat verbal/nonverbal orang dalam menerima keterbatasan klien terdekat dapat mempunyai pengaruh Akui dan terima perasaan mayor pada bagaimana pasien berduka,bermusuhan,dan memandang dirinya sendiri. ketergantungan Nyeri konstan akan melelahkan, dan Perhatikan perilaku menarik diri, perasaan marah, bermusuhan umum menyangkal atau terlalu terjadi. memperhatikan tubuh/perubahan Dapat menunjukkan emosional atau Susun batasan pada perilaku metode koping maladaptive, maladaptive. Bantu pasien untuk membutuhkan intervensi lebih mengidentifikasi perilaku positif lanjut atau dukungan psikologis. yang dapat membantu koping Membantu pasien mempertahankan Ikut sertakan pasien dalam kontrol diri yang dapat merencanakan perawatan dan meningkatkan perasaan harga diri. membuat jadwal aktivitas Meningkatkan perasaan kompetensi/harga diri, mendorong Kolaborasi kemandirian, dan mendorong Rujuk pada konseling psikiatri partisipasi dan terapi. Berikan obat-obat sesuai petunjuk Pasien/orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang/ketidakmampuan Mungkin dibutuhkan pada saat 20
  • 24. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” munculnya depresi hebat sampai pasien mengembangkan kemampuan yang yang lebih efektif 21
  • 25. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” BAB IV PENUTUP KESIMPULAN Penyakit reumatik adalah kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi – sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban. Artritis rematoid adalah merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya. Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat lelah. Wanita lebih sering terkena osteoartritis pada lutut dan sendi, sedang pria lebih sering terkena osteoartritis pada paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keeluruhan dibawah 45 tahun frekuensi osteoartritis kurang lebih sama pada pria dan wanita, tetapi diatas 50 tahun frekuensi oeteoartritis lebih banyak wanita dari pada pria hal ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis. 22
  • 26. Makalah “(ARTRITIS REUMATOID)PADA LANSIA” DAFTAR PUSTAKA Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta. Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta. 23