SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 24
RINGKASAN ANAK JALANAN

     TOPIK TERPERINCI
           2012
Di dunia sempurna….
• Mereka seharusnya seperti anak-anak yang lain, bisa
  tidur dengan pulas.
• Bisa beristirahat, bisa mengembangkan kemampuan
  mereka, bisa belajar dengan pendidikan yang formal
• Bisa merasa aman dan dilindungi oleh orang dewasa.
• Bisa main-main dengan teman-teman sambil
  mengalami masa kanak-kanak yang gembira, bebas
  dari kesulitan.
• Mereka seharusnya mempunyai hak yang sama untuk
  memperoleh pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan
  hidup yang layak.
LATAR BELAKANG
• Menurut UNICEF sejuta tujuh ratus ribu anak hidup di jalan-
  jalan di Indonesia.
• Jumlah anak jalanan makin lama makin meningkat
• Ini disebabkan oleh krisis ekonomi pada tahun 2008-2009
  dimana jumlah anak jalanan di Indonesia berlipatganda
  sebanyak tujuh kali.
• Ini juga disebabkan oleh arus urbanisasi. Penduduk desa mau
  mengadu nasib di kota. Oleh karena itu ada kekurangan
  fasilitas dan prasarana di kota ( pekerjaan, fasilias pendidikan
  serta perumahan layak)
• Indonesia adalah negara yang masih berkembang, jadi
  bantuan dari pemerintah tidak tersedia untuk orang miskin.
  Kepadatan penduduk menimbulkan masalah sosial yang
  memprihatinkan.
DEFINISI ANAK JALANAN
• Mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang layak
• Mereka bekerja di jalanan
• “Anak Jalanan” adalah anak yang hidup tanpa tempat
  tinggal di kota tanpa perawatan orang tua dan mereka
  harus mencari nafkah sendiri di jalanan.
• Setiap hari adalah perjuangan hidup
• Kalau mereka masih tinggal dengan keluarganya, Banyak
  yang merupakan satu-satunya pencari nafkah dalam
  keluarga. ( contoh: Gempol di Langitku Rumahku)
• Mereka datang dari keluarga yang ekonominya sangat
  lemah.
• Mereka berumur di bawah delapan belas tahun. Ada yang
  Balita ( di bawah lima tahun)
TINGGAL DI MANA?
• Di gubuk-gubuk liar
• Di pinggir rel kereta api
• Di bawah jembatan, di kolong jembatan
• Di gang-gang
• Di tempat pembuangan sampah
• Di gubuk liar di kampung kumuh yang tidak
  sah
• Di taman
• Di setasiun rel kereta api
LATAR BELAKANG KELUARGA
• Anak yatim- without father
• Anak piatu without mother
• Anak yatim piatu without father or mother

• Sebagian adalah anak yatim piatu, tetapi sebagian masih punya
   ortu.
Alasannya:
• Orang tuanya miskin
• Harus bekerja di jalan untuk membantu mendukung keluarganya
• Orang tuanya tidak bisa bekerja karena sakit atau kecelakaan.
• Orang tuanya malas (pengganggur) -mengeksploitir anaknya
• Gajinya ortu terlalu kecil
• Ortu melahirkan terlalu banyak anak untuk didukung
• Anak-anak kadang-kadang dibuang atau ditinggalkan oleh ortu dan
   menjadi sampah masyarakat
LATAR BELAKANG KELUARGA
Mengapa mereka lari dari rumah:
• menderita kekerasan fisik seperti dipukul
• mengalami kekerasan emosional
• disalahgunakan/dieksploitasi oleh orang tua
• orang tua tidak mampu menyediakan
  makanan atau pakaian
• diajak oleh teman-teman atau saudara
Sifatnya penting untuk bertahan hidup
                di jalan
•   Pandai di jalan
•   Keras
•   Berani
•   Tidak jujur
•   Licik (slippery)
•   Mandiri
•   Jahat
•   Kriminal
•   Suka berbohong
•   Harus berjuang untuk bertahan hidup.
Mengapa kehidupannya sulit?
•    Mereka harus bekerja keras di jalan untuk menerima sedikit uang.
•    Kalau mereka tidak mendapat uang, mereka kelaparan
•    Mereka tidak dilindungi oleh siapapun.
•    Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup
•    Mereka harus berjuang ketika seseorang ingin memerkosa mereka, dan mereka harus
     melawan ketika polisi mencoba untuk menangkapnya
• Mereka didiskriminasi, dipukul atau ditendang oleh polisi
• Mereka juga harus mengalami penyalahgunaan dari orang-orang di sekitar: Waktu saya
     tidur, orang-orang ingin melakukan hubungan seks dengan saya.
 ..dan saya tidak suka, tetapi kalau saya tidak melakukannya mereka akan memukul saya.”
(seorang anak laki-laki berumur 10 tahun)
• Beberapa anak harus mengalami ancaman diperkosa atau dipukul secara fisik
• Anak-anak jalanan bisa mendapat uang paling banyak 15 ribu Rupiah (2.3 USD)
• Dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan di sektor informil, mereka sering mendapat perlakuan
     yang kasar dari preman. Kadang-kadang mereka harus menyerahkan uang yang didapat
     mereka.
• Ada banyak orang jahat yang bekerja di jalan dan tinggal di jalan juga. Ada orang yang
     kecanduan alkohol atau narkoba.
• Ada pengedar obat-obatan yang bekerja di jalan.
• Mereka tidak menerima perawatan medis, uang, atau tempat perlindungan
Bagaimana mereka disalahgunakan?
• Mereka disalahgunakan oleh siapa?
• Orang tuanya: Mungkin mereka tidak bisa bekerja karena penyakit atau
  karena kecelakaan. Orang tuanya memaksa mereka turun ke jalan.
• Orang tua malas atau pengganggur. Karena mereka malas mereka
  mengeksploitasi anaknya : Mereka terpaksa bekerja di jalan.
• Mereka sengaja dibuat cacat supaya orang yang melihat mereka merasa
  kasihan dan memberikan lebih banyak uang. Mungkin kaki atau tangan
  mereka dipotong sehingga mereka bisa bekerja sebagai pengemis.
• Mereka harus menyerahkan uang yang didapat mereka
• Uangnya diambil oleh ortu untuk biaya keluarga


• Kadang-kadang mereka disalahgunakan oleh orang kriminal
• Oleh orang yang lebih dewasa, atau oleh anak yang lebih besar.
• Juga ada tekanan dari preman untuk terlibat dalam aktivitas kriminal.
Situasi anak jalanan perempuan
• Seringkali mereka harus bekerja sebagai pelacur
• Mereka mengalami ancaman diperkosa atau
  dipukul secara fisik
• Mereka menderita penyakit kelamin, sebenarnya
  satu dalam tujuh anak jalanan menderita
  penyakit seksual.
• Mereka mengandalkan pacar-pacar mereka untuk
  mendapatkan uang dan perlindungan
• Mereka menderita kekerasan fisik, emosional
  serta seksual
Pekerjaannya
• Peningkatan jumlah penduduk di kota jauh lebih pesat
  dibandingkan peningkatan lapangan pekerjaan. Orang
  miskin terpaksa menciptakan lapangan pekerjaan
  sendiri. Ini yang dinamakan sektor informil.
Mengapa mereka bekerja di sektor informil:
• Tidak ada pilihan lain. Mungkin mereka belum ke
  sekolah atau ke sekolah pada saat-saat tertentu saja.
  Ini karena kekurangan uang untuk bisa membayar biaya
  sekolah. Oleh karena itu mereka bertaraf pendidikan
  yang rendah sekali.
• Karena kekurangan pendidikan mereka terpaksa
  bekerja di sektor informil
Mengapa bekerja di sektor informil?

• Tidak perlu ketrampilan
• Tidak perlu modal
• Kebanyakan anak- anak jalanan buta huruf- tidak
  bisa menghitung, menulis, atau membaca
ASPEK NEGATIF BEKERJA DI SEKTOR INFORMIL
Uang tidak terjamin
Penghasilan tergantung pada pemberi/ penerima
jasa
Mereka bekerja sebagai apa?
•   Pengamen
•   Penyemir sepatu
•   Pemulung
•   Kernet
•   Pencuci kaca mobil, pengelap kaca mobil
•   Pekerja seks/budak seks
•   Pengemis
•   Joki
•   Pendorong lori
•   Penjual asongan: surat kabar/permen/makanan kecil/peta Jakarta
•   pelaku kriminal ( pencopet, pencuri, pengedar narkoba)
•   70% anak jalanan melakukan pekerjaan sebagai pengamen
HIBURAN
• Main kartu (berjudi)
• Minum alkohol (yang murah)
• Bergaul dengan anak jalanan lain
• Merokok
• Makan obat terlarang
• Kadang-kadang mereka menggunakan semua
  uangnya untuk rokok/narkoba
• Main gitar
Rupanya
• Kalau mereka menerima cukup uang, mereka
  membeli kaus dan celana jeans
• Mereka mengadopsi cara berpakaian dewasa dari
  bintang film atau gambar majalah yang dilihat
• Simbol daun ganja populer dan simbol ini
  ditampilkan di tatto. Rambutnya seringkali dicat
  berwarna-warni
• Tatto merupakan simbol keras dan jantan
• Mereka nongkrong di jalan, menghisap ganja, main
  gitar
Bagaimana di Australia?
• Di Australia anak-anak tidak boleh bekerja sampai mereka berumur
  hampir limabelas.
• Pada waktu itu mereka bekerja sambilan saja.
Mengapa anak Australia memilih bekerja:
• Untuk mendapat lebih banyak pengalaman pekerjaan
• Untuk merasa lebih mandiri
• Untuk bisa menyimpan uang: uang digunakan untuk keperluan
  pribadi saja. (untuk membeli barang mewah seperti pakaian, CD
  atau untuk ke luar dengan teman-teman)
• Anak- anak yang bekerja di Australia sudah punya ketrampilan yang
  memperbolehkan mereka bekerja sebagai pelayan di toko atau
  pelayan di restoran.
• Ada peraturan untuk melindungi anak-anak.
Bagaimana di Indonesia?
• Anak- anak yang miskin bekerja kapan
  saja, yaitu sebelum mereka berumur
  limabelas. Mereka harus bekerja untuk
  berjuang bertahan hidup.
• Anak- anak seharusnya tidak boleh
  bekerja, tetapi peraturan di pabrik dan tempat
  kerja lain tidak ditaati.
Cerita Gempol

• Tokoh utama Gempol adalah contoh pekerja anak. Dia
  terpaksa bekerja sebagai pemulung sepanjang hari
  walaupun dia mau bersekolah. Dia mengumpulkan
  kertas bekas untuk dijual. Walaupun dia tinggal dengan
  keluarganya, situasinya kurang bagus. Keluarganya
  pindah dari desa ke kota untuk memperbaiki taraf
  hidupnya. Sayang bapaknya tidak bisa bekerja karena
  sakit. Akibatnya Gempol harus bekerja sebagai
  pemulung untuk mendukung keluarganya yang terdiri
  dari bapak, ibu dan adik laki-laki. Mereka tinggal di
  gubuk liar di kampung kumuh. Ortu mencintai dia, akan
  tetapi keadaannya gawat sekali.
Cerita Pendorong Lori


Kaum miskin membangun gubuk-gubuk liar di
sepanjang rel-rel mati di Jakarta
Rel mati ini memberikan kesempatan pekerjaan
baru bagi penduduk setempat
Anak-anak membuat lori-lori yang didorong
sepanjang rel untuk mengangkut penumpang
pulang.
Cerita Rasus

Rasus mengumpulkan puntung rokok di tumpukan sampah .
Dia seperti ayam mencari makanan
Walaupun orang pemulung bisa mendapat gaji yang besar, pekerjaannya
berbahaya sekali. Mereka bisa menjadi sakit atau bisa terluka oleh
barang-barang yang tajam yang tersembuny di tumpukan sampah
Anak pemulung dihina dan dianggap sampah masyarakat
Kalau pandai, penghasilannya bisa agak memuaskan
Pekerjaannya sulit sekali, harus membanting tulang di bawah panas mata
hari.
Situasi di Kampung kumuh
Di kampung kumuh
• Tidak ada sarana mandi, cuci, kakus. Untuk kencing atau berak
   orang harus turun ke sungai.
• Di kampung kumuh tinggal ribuan orang miskin
• Rumahnya kecil sekali. Kamar makan, kamar duduk dan dapur
   berada di luar
• Rumahnya terbuat dari karton atau dari benda-benda apa saja yang
   bisa ditemukan.
• Kampung kumuh tidak sah, oleh karena itu dihancurkan oleh polisi
   atau tentara setiap kali Jakarta dibersihkan.
• Kondisi gubuk-gubuk liar sangat memprihatinkan
• Penduduk tidak mendapatkan fasilitas yang cukup seperti listrik
   atau air.
• Di sinilah tinggal pekerja anaknya dengan keluarganya
Bagaimana kita bisa membantu?
• Yang terpenting adalah untuk membawa anak-anak itu ke
   dalam lingkungan yang baik dan berguna sehingga anak-
   anak merasa nyaman dalam suatu tempat tinggal
Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu?
MENDUKUNG YAYASAN SEPERTI ..
• Kita mampu menyediakan mereka rumah-rumah kecil dan
   sederhana
• Kita mampu memberikan mereka pendidikan
• Melalui sumbangan, kita mampu menyelamatkan jutaan
   jiwa…
• Investasikanlah uangmu pada organisasi-organisasi amal
(charity) seperti Yayasan Peduli Anak atau Aulia
Bagaimana situasi bisa diperbaiki:
• Pemerintah Indonesia harus menyelenggarakan
  program untuk membantu orang miskin
• Mereka harus diberi perumahan murah
• Lebih banyak anak harus disekolahkan
• Kehidupan ekonomi orang tua pekerja anak harus
  diperbaiki supaya anaknya tidak harus bekerja.
• Taraf hidup di desa harus diperbaiki supaya
  penduduk desa tidak perlu mengadu nasibnya di
  kota. Mereka lebih senang terus tinggal di desa.
  Proses urbanisasi harus diselesaikan/diperlambat
Contoh: Nasib Rasus dan Gempol lebih baik di desa.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaMslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaAL Imtiyaz
 
Gejala sosial pembuangan bayi
Gejala sosial  pembuangan bayiGejala sosial  pembuangan bayi
Gejala sosial pembuangan bayiPPD Sabak Bernam
 
Edu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosial
Edu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosialEdu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosial
Edu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosialJLynn Jay
 
Masalah Sosial
Masalah SosialMasalah Sosial
Masalah SosialThomas Mon
 
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anaksakuramochi
 
Powerpoint presentasi landasan
Powerpoint presentasi landasanPowerpoint presentasi landasan
Powerpoint presentasi landasanhendrapratama
 
Isu kesantunan
Isu kesantunan Isu kesantunan
Isu kesantunan Fiona Yong
 
Pergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPutri Tampubolon
 
Isi isi penting masalah pembuangan bayi
Isi isi penting masalah pembuangan bayiIsi isi penting masalah pembuangan bayi
Isi isi penting masalah pembuangan bayiHafiziGhazali
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)Teacher Nasrah
 
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaF1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaRiska Fordiana
 
Pembuangan bayi di malaysia
Pembuangan bayi di malaysiaPembuangan bayi di malaysia
Pembuangan bayi di malaysiaBalqis Nasir
 
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAPERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAzatul ayuni
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosialZRxhman
 

La actualidad más candente (20)

Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinyaMslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
Mslh sosial klngn remaja dan cara mengatasinya
 
Gejala sosial pembuangan bayi
Gejala sosial  pembuangan bayiGejala sosial  pembuangan bayi
Gejala sosial pembuangan bayi
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosial
 
Isu masalah pembuangan bayi (pembentangan)
Isu masalah pembuangan bayi (pembentangan)Isu masalah pembuangan bayi (pembentangan)
Isu masalah pembuangan bayi (pembentangan)
 
Edu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosial
Edu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosialEdu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosial
Edu3109 guru dan cabaran semasa gejala sosial
 
Masalah Sosial
Masalah SosialMasalah Sosial
Masalah Sosial
 
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
9_Kondisi Sosial Ekonomi dan Kekerasan Seksual pada Anak
 
Powerpoint presentasi landasan
Powerpoint presentasi landasanPowerpoint presentasi landasan
Powerpoint presentasi landasan
 
Pembuangan bayi
Pembuangan bayiPembuangan bayi
Pembuangan bayi
 
FAKTOR BERLAKUNYA GEJALA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA
FAKTOR BERLAKUNYA  GEJALA SOSIAL DI  KALANGAN REMAJA FAKTOR BERLAKUNYA  GEJALA SOSIAL DI  KALANGAN REMAJA
FAKTOR BERLAKUNYA GEJALA SOSIAL DI KALANGAN REMAJA
 
Isu kesantunan
Isu kesantunan Isu kesantunan
Isu kesantunan
 
Pergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remajaPergaulan bebas dikalangan remaja
Pergaulan bebas dikalangan remaja
 
Isu pembuangan bayi
Isu pembuangan bayiIsu pembuangan bayi
Isu pembuangan bayi
 
Isi isi penting masalah pembuangan bayi
Isi isi penting masalah pembuangan bayiIsi isi penting masalah pembuangan bayi
Isi isi penting masalah pembuangan bayi
 
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
KESIMPULAN (GEJALA SOSIAL)
 
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitalokaF1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
F1 d013027,riska fordiana, artikel jurnal representasi rieke dyah pitaloka
 
Pembuangan bayi di malaysia
Pembuangan bayi di malaysiaPembuangan bayi di malaysia
Pembuangan bayi di malaysia
 
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIAPERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
PERMASALAHAN SOSIAL DALAM KALANGAN PELAJAR DI MALAYSIA
 
Gejala sosial
Gejala sosialGejala sosial
Gejala sosial
 
Erna & Adibah
Erna & AdibahErna & Adibah
Erna & Adibah
 

Cerita Anak Jalanan yang Harus Berjuang Hidup

  • 1. RINGKASAN ANAK JALANAN TOPIK TERPERINCI 2012
  • 2. Di dunia sempurna…. • Mereka seharusnya seperti anak-anak yang lain, bisa tidur dengan pulas. • Bisa beristirahat, bisa mengembangkan kemampuan mereka, bisa belajar dengan pendidikan yang formal • Bisa merasa aman dan dilindungi oleh orang dewasa. • Bisa main-main dengan teman-teman sambil mengalami masa kanak-kanak yang gembira, bebas dari kesulitan. • Mereka seharusnya mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, perlindungan, dan hidup yang layak.
  • 3. LATAR BELAKANG • Menurut UNICEF sejuta tujuh ratus ribu anak hidup di jalan- jalan di Indonesia. • Jumlah anak jalanan makin lama makin meningkat • Ini disebabkan oleh krisis ekonomi pada tahun 2008-2009 dimana jumlah anak jalanan di Indonesia berlipatganda sebanyak tujuh kali. • Ini juga disebabkan oleh arus urbanisasi. Penduduk desa mau mengadu nasib di kota. Oleh karena itu ada kekurangan fasilitas dan prasarana di kota ( pekerjaan, fasilias pendidikan serta perumahan layak) • Indonesia adalah negara yang masih berkembang, jadi bantuan dari pemerintah tidak tersedia untuk orang miskin. Kepadatan penduduk menimbulkan masalah sosial yang memprihatinkan.
  • 4. DEFINISI ANAK JALANAN • Mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang layak • Mereka bekerja di jalanan • “Anak Jalanan” adalah anak yang hidup tanpa tempat tinggal di kota tanpa perawatan orang tua dan mereka harus mencari nafkah sendiri di jalanan. • Setiap hari adalah perjuangan hidup • Kalau mereka masih tinggal dengan keluarganya, Banyak yang merupakan satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga. ( contoh: Gempol di Langitku Rumahku) • Mereka datang dari keluarga yang ekonominya sangat lemah. • Mereka berumur di bawah delapan belas tahun. Ada yang Balita ( di bawah lima tahun)
  • 5. TINGGAL DI MANA? • Di gubuk-gubuk liar • Di pinggir rel kereta api • Di bawah jembatan, di kolong jembatan • Di gang-gang • Di tempat pembuangan sampah • Di gubuk liar di kampung kumuh yang tidak sah • Di taman • Di setasiun rel kereta api
  • 6. LATAR BELAKANG KELUARGA • Anak yatim- without father • Anak piatu without mother • Anak yatim piatu without father or mother • Sebagian adalah anak yatim piatu, tetapi sebagian masih punya ortu. Alasannya: • Orang tuanya miskin • Harus bekerja di jalan untuk membantu mendukung keluarganya • Orang tuanya tidak bisa bekerja karena sakit atau kecelakaan. • Orang tuanya malas (pengganggur) -mengeksploitir anaknya • Gajinya ortu terlalu kecil • Ortu melahirkan terlalu banyak anak untuk didukung • Anak-anak kadang-kadang dibuang atau ditinggalkan oleh ortu dan menjadi sampah masyarakat
  • 7. LATAR BELAKANG KELUARGA Mengapa mereka lari dari rumah: • menderita kekerasan fisik seperti dipukul • mengalami kekerasan emosional • disalahgunakan/dieksploitasi oleh orang tua • orang tua tidak mampu menyediakan makanan atau pakaian • diajak oleh teman-teman atau saudara
  • 8. Sifatnya penting untuk bertahan hidup di jalan • Pandai di jalan • Keras • Berani • Tidak jujur • Licik (slippery) • Mandiri • Jahat • Kriminal • Suka berbohong • Harus berjuang untuk bertahan hidup.
  • 9. Mengapa kehidupannya sulit? • Mereka harus bekerja keras di jalan untuk menerima sedikit uang. • Kalau mereka tidak mendapat uang, mereka kelaparan • Mereka tidak dilindungi oleh siapapun. • Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup • Mereka harus berjuang ketika seseorang ingin memerkosa mereka, dan mereka harus melawan ketika polisi mencoba untuk menangkapnya • Mereka didiskriminasi, dipukul atau ditendang oleh polisi • Mereka juga harus mengalami penyalahgunaan dari orang-orang di sekitar: Waktu saya tidur, orang-orang ingin melakukan hubungan seks dengan saya. ..dan saya tidak suka, tetapi kalau saya tidak melakukannya mereka akan memukul saya.” (seorang anak laki-laki berumur 10 tahun) • Beberapa anak harus mengalami ancaman diperkosa atau dipukul secara fisik • Anak-anak jalanan bisa mendapat uang paling banyak 15 ribu Rupiah (2.3 USD) • Dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan di sektor informil, mereka sering mendapat perlakuan yang kasar dari preman. Kadang-kadang mereka harus menyerahkan uang yang didapat mereka. • Ada banyak orang jahat yang bekerja di jalan dan tinggal di jalan juga. Ada orang yang kecanduan alkohol atau narkoba. • Ada pengedar obat-obatan yang bekerja di jalan. • Mereka tidak menerima perawatan medis, uang, atau tempat perlindungan
  • 10. Bagaimana mereka disalahgunakan? • Mereka disalahgunakan oleh siapa? • Orang tuanya: Mungkin mereka tidak bisa bekerja karena penyakit atau karena kecelakaan. Orang tuanya memaksa mereka turun ke jalan. • Orang tua malas atau pengganggur. Karena mereka malas mereka mengeksploitasi anaknya : Mereka terpaksa bekerja di jalan. • Mereka sengaja dibuat cacat supaya orang yang melihat mereka merasa kasihan dan memberikan lebih banyak uang. Mungkin kaki atau tangan mereka dipotong sehingga mereka bisa bekerja sebagai pengemis. • Mereka harus menyerahkan uang yang didapat mereka • Uangnya diambil oleh ortu untuk biaya keluarga • Kadang-kadang mereka disalahgunakan oleh orang kriminal • Oleh orang yang lebih dewasa, atau oleh anak yang lebih besar. • Juga ada tekanan dari preman untuk terlibat dalam aktivitas kriminal.
  • 11. Situasi anak jalanan perempuan • Seringkali mereka harus bekerja sebagai pelacur • Mereka mengalami ancaman diperkosa atau dipukul secara fisik • Mereka menderita penyakit kelamin, sebenarnya satu dalam tujuh anak jalanan menderita penyakit seksual. • Mereka mengandalkan pacar-pacar mereka untuk mendapatkan uang dan perlindungan • Mereka menderita kekerasan fisik, emosional serta seksual
  • 12. Pekerjaannya • Peningkatan jumlah penduduk di kota jauh lebih pesat dibandingkan peningkatan lapangan pekerjaan. Orang miskin terpaksa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Ini yang dinamakan sektor informil. Mengapa mereka bekerja di sektor informil: • Tidak ada pilihan lain. Mungkin mereka belum ke sekolah atau ke sekolah pada saat-saat tertentu saja. Ini karena kekurangan uang untuk bisa membayar biaya sekolah. Oleh karena itu mereka bertaraf pendidikan yang rendah sekali. • Karena kekurangan pendidikan mereka terpaksa bekerja di sektor informil
  • 13. Mengapa bekerja di sektor informil? • Tidak perlu ketrampilan • Tidak perlu modal • Kebanyakan anak- anak jalanan buta huruf- tidak bisa menghitung, menulis, atau membaca ASPEK NEGATIF BEKERJA DI SEKTOR INFORMIL Uang tidak terjamin Penghasilan tergantung pada pemberi/ penerima jasa
  • 14. Mereka bekerja sebagai apa? • Pengamen • Penyemir sepatu • Pemulung • Kernet • Pencuci kaca mobil, pengelap kaca mobil • Pekerja seks/budak seks • Pengemis • Joki • Pendorong lori • Penjual asongan: surat kabar/permen/makanan kecil/peta Jakarta • pelaku kriminal ( pencopet, pencuri, pengedar narkoba) • 70% anak jalanan melakukan pekerjaan sebagai pengamen
  • 15. HIBURAN • Main kartu (berjudi) • Minum alkohol (yang murah) • Bergaul dengan anak jalanan lain • Merokok • Makan obat terlarang • Kadang-kadang mereka menggunakan semua uangnya untuk rokok/narkoba • Main gitar
  • 16. Rupanya • Kalau mereka menerima cukup uang, mereka membeli kaus dan celana jeans • Mereka mengadopsi cara berpakaian dewasa dari bintang film atau gambar majalah yang dilihat • Simbol daun ganja populer dan simbol ini ditampilkan di tatto. Rambutnya seringkali dicat berwarna-warni • Tatto merupakan simbol keras dan jantan • Mereka nongkrong di jalan, menghisap ganja, main gitar
  • 17. Bagaimana di Australia? • Di Australia anak-anak tidak boleh bekerja sampai mereka berumur hampir limabelas. • Pada waktu itu mereka bekerja sambilan saja. Mengapa anak Australia memilih bekerja: • Untuk mendapat lebih banyak pengalaman pekerjaan • Untuk merasa lebih mandiri • Untuk bisa menyimpan uang: uang digunakan untuk keperluan pribadi saja. (untuk membeli barang mewah seperti pakaian, CD atau untuk ke luar dengan teman-teman) • Anak- anak yang bekerja di Australia sudah punya ketrampilan yang memperbolehkan mereka bekerja sebagai pelayan di toko atau pelayan di restoran. • Ada peraturan untuk melindungi anak-anak.
  • 18. Bagaimana di Indonesia? • Anak- anak yang miskin bekerja kapan saja, yaitu sebelum mereka berumur limabelas. Mereka harus bekerja untuk berjuang bertahan hidup. • Anak- anak seharusnya tidak boleh bekerja, tetapi peraturan di pabrik dan tempat kerja lain tidak ditaati.
  • 19. Cerita Gempol • Tokoh utama Gempol adalah contoh pekerja anak. Dia terpaksa bekerja sebagai pemulung sepanjang hari walaupun dia mau bersekolah. Dia mengumpulkan kertas bekas untuk dijual. Walaupun dia tinggal dengan keluarganya, situasinya kurang bagus. Keluarganya pindah dari desa ke kota untuk memperbaiki taraf hidupnya. Sayang bapaknya tidak bisa bekerja karena sakit. Akibatnya Gempol harus bekerja sebagai pemulung untuk mendukung keluarganya yang terdiri dari bapak, ibu dan adik laki-laki. Mereka tinggal di gubuk liar di kampung kumuh. Ortu mencintai dia, akan tetapi keadaannya gawat sekali.
  • 20. Cerita Pendorong Lori Kaum miskin membangun gubuk-gubuk liar di sepanjang rel-rel mati di Jakarta Rel mati ini memberikan kesempatan pekerjaan baru bagi penduduk setempat Anak-anak membuat lori-lori yang didorong sepanjang rel untuk mengangkut penumpang pulang.
  • 21. Cerita Rasus Rasus mengumpulkan puntung rokok di tumpukan sampah . Dia seperti ayam mencari makanan Walaupun orang pemulung bisa mendapat gaji yang besar, pekerjaannya berbahaya sekali. Mereka bisa menjadi sakit atau bisa terluka oleh barang-barang yang tajam yang tersembuny di tumpukan sampah Anak pemulung dihina dan dianggap sampah masyarakat Kalau pandai, penghasilannya bisa agak memuaskan Pekerjaannya sulit sekali, harus membanting tulang di bawah panas mata hari.
  • 22. Situasi di Kampung kumuh Di kampung kumuh • Tidak ada sarana mandi, cuci, kakus. Untuk kencing atau berak orang harus turun ke sungai. • Di kampung kumuh tinggal ribuan orang miskin • Rumahnya kecil sekali. Kamar makan, kamar duduk dan dapur berada di luar • Rumahnya terbuat dari karton atau dari benda-benda apa saja yang bisa ditemukan. • Kampung kumuh tidak sah, oleh karena itu dihancurkan oleh polisi atau tentara setiap kali Jakarta dibersihkan. • Kondisi gubuk-gubuk liar sangat memprihatinkan • Penduduk tidak mendapatkan fasilitas yang cukup seperti listrik atau air. • Di sinilah tinggal pekerja anaknya dengan keluarganya
  • 23. Bagaimana kita bisa membantu? • Yang terpenting adalah untuk membawa anak-anak itu ke dalam lingkungan yang baik dan berguna sehingga anak- anak merasa nyaman dalam suatu tempat tinggal Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu? MENDUKUNG YAYASAN SEPERTI .. • Kita mampu menyediakan mereka rumah-rumah kecil dan sederhana • Kita mampu memberikan mereka pendidikan • Melalui sumbangan, kita mampu menyelamatkan jutaan jiwa… • Investasikanlah uangmu pada organisasi-organisasi amal (charity) seperti Yayasan Peduli Anak atau Aulia
  • 24. Bagaimana situasi bisa diperbaiki: • Pemerintah Indonesia harus menyelenggarakan program untuk membantu orang miskin • Mereka harus diberi perumahan murah • Lebih banyak anak harus disekolahkan • Kehidupan ekonomi orang tua pekerja anak harus diperbaiki supaya anaknya tidak harus bekerja. • Taraf hidup di desa harus diperbaiki supaya penduduk desa tidak perlu mengadu nasibnya di kota. Mereka lebih senang terus tinggal di desa. Proses urbanisasi harus diselesaikan/diperlambat Contoh: Nasib Rasus dan Gempol lebih baik di desa.