SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
Descargar para leer sin conexión
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PELAYANAN HAK TANGGUNGAN
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan hak tanggungan
yang memenuhi asas keterbukaan, ketepatan waktu,
kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan dalam
rangka pelayanan publik, serta untuk menyesuaikan
perkembangan hukum, teknologi dan kebutuhan
masyarakat maka perlu memanfaatkan teknologi
informasi agar prosedur pelayanan hak tanggungan
dapat terintegrasi secara elektronik sehingga menjadi
lebih efektif dan efisien;
b. bahwa untuk penerapan pelayanan hak tanggungan
terintegrasi secara elektronik sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu memedomani ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pertanahan dan di
bidang informasi dan transaksi elektronik;
- 2 -
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional tentang Pelayanan Hak Tanggungan
Terintegrasi Secara Elektronik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda yang
Berkaitan dengan Tanah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3632);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4843) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5952);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5038);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3696);
- 3 -
6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang
Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998
Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3746) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5893);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5348);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang
Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5804);
9. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 18);
10. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan
Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 21);
11. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
- 4 -
12. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun
1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta
Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 23 Tahun
2009 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG
PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA
ELEKTRONIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang
berkaitan dengan tanah yang selanjutnya disebut Hak
Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada
hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-
benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah
itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan
kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu
terhadap kreditor-kreditor lain.
2. Kreditor adalah pihak yang berpiutang dalam satu
hubungan utang-piutang tertentu.
3. Debitor adalah pihak yang berutang dalam suatu
hubungan utang-piutang tertentu.
- 5 -
4. Pejabat Pembuat Akta Tanah yang selanjutnya disingkat
PPAT adalah pejabat umum yang diberi wewenang untuk
membuat akta pemindahan hak atas tanah, akta
pembebanan hak atas tanah, dan akta pemberian kuasa
membebankan Hak Tanggungan menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5. Akta Pemberian Hak Tanggungan yang selanjutnya
disingkat APHT adalah akta PPAT yang berisi pemberian
Hak Tanggungan kepada kreditor tertentu sebagai
jaminan untuk pelunasan piutangnya.
6. Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi Secara
Elektronik yang selanjutnya disebut Sistem HT-el adalah
serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam
rangka pemeliharaan data pendaftaran tanah yang
diselenggarakan melalui sistem elektronik yang
terintegrasi.
7. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan
prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan,
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,
menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
menyebarkan informasi elektronik.
8. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik
yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau
disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,
optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem
Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi
yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya.
9. Domisili Elektronik adalah domisili para pihak berupa
alamat surat elektronik dan/atau nomor telepon seluler
yang telah terverifikasi.
10. Pengguna Terdaftar adalah pengguna layanan yang
memenuhi syarat sebagai pengguna Sistem HT-el dengan
hak dan kewajiban yang diatur oleh Kementerian.
- 6 -
11. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang
terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan,
terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik
lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autotentikasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
12. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang selanjutnya disebut Kementerian adalah
Kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang.
13. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut Menteri
adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata
ruang.
14. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang
selanjutnya disebut Kantor Wilayah BPN adalah instansi
vertikal Badan Pertanahan Nasional di Provinsi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Menteri.
15. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Badan
Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri
melalui Kepala Kantor Wilayah BPN.
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi:
a. penyelenggaraan sistem pelayanan Hak Tanggungan
terintegrasi secara elektronik;
b. mekanisme pelayanan hak tanggungan terintegrasi
secara elektronik;
c. penundaan layanan; dan
d. validasi data.
- 7 -
BAB II
PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN
HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) Pelayanan Hak Tanggungan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur mengenai standar pelayanan dan pengaturan
pertanahan di lingkungan Kementerian.
(2) Pelayanan Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dilaksanakan secara elektronik melalui
Sistem HT-el.
Pasal 4
(1) Sistem HT-el diselenggarakan oleh Kantor Pertanahan.
(2) Sistem HT-el sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan secara bertahap menyesuaikan dengan
kesiapan data pendukung.
(3) Penetapan Kantor Pertanahan yang menyelenggarakan
Sistem HT-el dilakukan oleh Menteri sesuai dengan
kesiapan data pendukung sebagaimana dimaksud pada
ayat (2).
Pasal 5
(1) Sistem HT-el diselenggarakan secara andal dan aman
serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem
elektronik.
(2) Sistem HT-el sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan sistem yang tersertifikasi dari instansi yang
berwenang.
- 8 -
Bagian Kedua
Jenis Layanan
Pasal 6
Jenis layanan Hak Tanggungan yang dapat diajukan melalui
Sistem HT-el, meliputi:
a. pendaftaran Hak Tanggungan;
b. peralihan Hak Tanggungan;
c. perubahan nama kreditor; dan
d. penghapusan Hak Tanggungan.
Bagian Ketiga
Pengguna Layanan
Pasal 7
(1) Pengguna layanan Sistem HT-el, meliputi:
a. perseorangan/badan hukum selaku kreditor
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai Hak
Tanggungan; dan
b. Aparatur Sipil Negara Kementerian yang bertugas
melayani Hak Tanggungan.
(2) Perseorangan/badan hukum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a harus menjadi Pengguna Terdaftar
pada Sistem HT-el.
(3) Untuk menjadi Pengguna Terdaftar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), perseorangan/badan hukum
melakukan pendaftaran pada Sistem HT-el dengan syarat
meliputi:
a. mempunyai domisili elektronik;
b. Surat Keterangan Terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan;
c. pernyataan pemenuhan persyaratan dan kriteria
serta persetujuan ketentuan sebagai Pengguna
Terdaftar; dan
d. syarat lainnya yang ditentukan oleh Kementerian.
- 9 -
(4) Kementerian melakukan verifikasi atas pendaftaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan berhak
menolak pendaftaran dimaksud.
Pasal 8
(1) Pengguna Terdaftar berhak menggunakan Sistem HT-el
dengan segala fitur pendukungnya dan wajib tunduk
pada syarat dan ketentuan yang diatur dalam Sistem
HT-el.
(2) Kementerian berwenang menindak segala bentuk
pelanggaran yang dilakukan oleh Pengguna Terdaftar
dengan melakukan penangguhan hak akses atau
pencabutan status Pengguna Terdaftar.
BAB III
MEKANISME PELAYANAN HAK TANGGUNGAN
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
Pasal 9
(1) Pengguna Terdaftar mengajukan permohonan layanan
Hak Tanggungan secara elektronik melalui Sistem HT-el
yang disediakan oleh Kementerian.
(2) Persyaratan permohonan layanan Hak Tanggungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pemohon membuat Surat Pernyataan mengenai
pertanggungjawaban keabsahan dan kebenaran data
Dokumen Elektronik yang diajukan.
(4) Persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) dibuat dalam bentuk Dokumen
Elektronik.
(5) Persyaratan berupa Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak
Milik Atas Satuan Rumah Susun harus atas nama
debitor.
(6) Asli dokumen persyaratan permohonan wajib disimpan
oleh pemohon.
- 10 -
(7) Format Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 10
(1) Dalam hal permohonan layanan berupa pendaftaran Hak
Tanggungan, persyaratan pemohonan yang berupa APHT
disampaikan oleh PPAT dalam bentuk Dokumen
Elektronik.
(2) Penyampaian APHT dilakukan melalui sistem elektronik
yang terintegrasi dengan Sistem HT-el.
(3) Mekanisme penyampaian APHT sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 11
(1) Permohonan layanan yang telah diterima oleh Sistem HT-
el diberikan tanda bukti pendaftaran permohonan yang
diterbitkan oleh sistem.
(2) Bukti pendaftaran permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. nomor berkas pendaftaran permohonan;
b. tanggal pendaftaran permohonan;
c. nama pemohon; dan
d. kode pembayaran biaya layanan.
Pasal 12
(1) Layanan Hak Tanggungan dikenakan biaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku
pada Kementerian.
(2) Setelah mendapatkan bukti pendaftaran permohonan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, pemohon
melakukan pembayaran biaya melalui bank persepsi
paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal pendaftaran
permohonan.
- 11 -
(3) Permohonan diproses setelah data permohonan dan biaya
pendaftaran permohonan terkonfirmasi oleh sistem
elektronik.
(4) Dalam hal pembayaran biaya pendaftaran oleh pemohon
tidak terkonfirmasi oleh sistem, pemohon dapat
melakukan konfirmasi secara langsung ke Kantor
Pertanahan atau Layanan Pengaduan.
(5) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) berakhir dan Pemohon tidak melakukan
pembayaran maka permohonan dinyatakan batal.
Pasal 13
(1) Layanan Hak Tanggungan diproses dengan melakukan
pencatatan Hak Tanggungan pada buku tanah dan
Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Satuan Rumah
Susun.
(2) Pencatatan Hak Tanggungan pada buku tanah yang
bersangkutan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan.
(3) Pencatatan Hak Tanggungan pada Sertipikat Hak Atas
Tanah atau Hak Milik Satuan Rumah Susun dapat
dilakukan oleh Kreditor dengan mencetak catatan yang
diterbitkan oleh Sistem HT-el.
(4) Kreditor melekatkan hasil cetakan catatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) pada Sertipikat Hak Atas Tanah
atau Hak Milik Satuan Rumah Susun.
(5) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi
satu kesatuan dengan Sertipikat Hak Tanggungan.
Pasal 14
(1) Hasil layanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el
berupa:
a. Sertipikat Hak Tanggungan; dan
b. Catatan hak tanggungan pada buku tanah dan
Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas
Satuan Rumah Susun.
- 12 -
(2) Hasil layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Dokumen Elektronik yang diterbitkan oleh Sistem
HT-el.
(3) Untuk menjaga keutuhan dan keautentikan Dokumen
Elektronik, Sertipikat Hak Tanggungan yang diterbitkan
oleh Sistem HT-el diberikan tanda tangan elektronik.
(4) Tanda Tangan Elektronik dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Penerbitan hasil layanan Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada hari ke-7 (tujuh)
setelah pengajuan permohonan terkonfirmasi.
(6) Bentuk Sertipikat Hak Tanggungan dan catatan
pembebanan hak tanggungan dibuat sesuai dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 15
(1) Sebelum hasil layanan Hak Tanggungan diterbitkan,
Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk
harus memeriksa konsep sertipikat HT-el dan dokumen
kelengkapan permohonan.
(2) Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab
secara administratif atas hasil layanan Hak Tanggungan.
(3) Dalam hal Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang
ditunjuk tidak melakukan pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor Pertanahan atau
Pejabat yang ditunjuk dianggap memberikan persetujuan.
Pasal 16
(1) Sertipikat Hak Tanggungan hasil layanan peralihan Hak
Tanggungan, perubahan nama kreditor, atau
penghapusan Hak Tanggungan parsial, diterbitkan
dengan nomor yang sama dengan sertipikat sebelumnya,
yang berisikan data perubahan terakhir.
- 13 -
(2) Sertipikat sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberikan tanda khusus yang menyatakan bahwa
sertipikat tidak berlaku.
Pasal 17
(1) Dalam hal piutang telah lunas, Kreditor segera
mendaftarkan penghapusan Hak Tanggungan.
(2) Pendaftaran penghapusan Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dajukan melalui Sistem HT-el.
Pasal 18
Hasil layanan Hak Tanggungan disampaikan kepada pemohon
melalui sistem HT-el dan melalui Domisili Elektronik.
Pasal 19
(1) Dalam hal terjadi kesalahan pengisian data dalam
permohonan pelayanan Hak Tanggungan melalui Sistem
HT-el yang diketahui setelah sertipikat diterbitkan,
pemegang sertipikat dapat mengajukan perbaikan atas
Sertipikat Hak Tanggungan.
(2) Permohonan perbaikan Sertipikat Hak Tanggungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan melalui
Sistem HT-el paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
tanggal Sertipikat Hak Tanggungan diterbitkan.
(3) Perbaikan Sertipikat Hak Tanggungan dikenakan biaya
penggantian sertipikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian.
(4) Sertipikat Hak Tanggungan yang telah diterbitkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan status
quo sejak permohonan perbaikan diterima oleh Sistem
HT-el.
(5) Dalam hal perbaikan Sertipikat Hak Tanggungan telah
diterbitkan, Sertipikat Hak Tanggungan sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku.
- 14 -
Pasal 20
(1) Pelaksanaan pelayanan hak tanggungan yang
dilaksanakan melalui Sistem HT-el menjadi tanggung
jawab Kepala Kantor Pertanahan.
(2) Kebenaran materiil dokumen yang menjadi dasar hasil
layanan Sistem HT-el bukan merupakan tanggung jawab
Kantor Pertanahan.
(3) Dalam hal terdapat dokumen yang dinyatakan palsu dan
digunakan sebagai dasar penerbitan Sertipikat Hak
Tanggungan, maka pegawai Kantor Pertanahan tidak
dapat dikenai pertanggungjawaban secara hukum.
(4) Dokumen yang dinyatakan palsu sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemohon baik pidana maupun perdata.
Pasal 21
(1) Pemegang Sertipikat Hak Tanggungan dilarang:
a. mengubah isi, melakukan manipulasi, penciptaan,
perubahan, penghilangan, perusakan Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan
tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah
data yang otentik; dan/atau
b. menggandakan, mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan, memindahkan atau mentransfer,
yang mengakibatkan terbukanya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik atau
salinannya kepada pihak lain yang tidak terkait
dalam perbuatan hukum Hak Tanggungan.
(2) Pemegang Sertipikat Hak Tanggungan yang melakukan
pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
- 15 -
Pasal 22
(1) Pengguna Terdaftar atau pemegang Sertipikat Hak
Tanggungan yang melakukan pelanggaran dan/atau
tidak memenuhi kewajiban dapat dikenakan sanksi
berupa:
a. penutupan hak akses sementara atau permanen;
dan/atau
b. pembatalan Sertipikat Hak Tanggungan.
(2) Pembatalan Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PENUNDAAN LAYANAN
Pasal 23
(1) Dalam hal pelayanan Hak Tanggungan telah diterima
oleh Sistem HT-el, dan dalam jangka waktu proses
pelayanan terdapat permohonan sita dan/atau blokir
yang belum dicatatkan dalam buku tanah, proses
pelayanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el
ditunda.
(2) Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) lebih dari hari ketujuh sejak pelayanan Hak
Tanggungan telah diterima oleh Sistem HT-el, proses
pelayanan melalui Sistem HT-el dinyatakan batal.
(3) Penundaan proses pelayanan dan/atau pembatalan
pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) diberitahukan kepada pemohon melalui Sistem HT-el,
Domisili Elektronik dan/atau media elektronik lainnya.
Pasal 24
(1) Dalam hal terjadi keadaan darurat di luar kendali
manusia (force majeure) dan/atau keadaan tertentu yang
menyebabkan Sistem HT-el terganggu dan hasil layanan
Hak Tanggungan tidak dapat diterbitkan, maka proses
pelayanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el
dinyatakan batal.
- 16 -
(2) Pembatalan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diberitahukan kepada pemohon melalui Sistem HT-el,
Domisili Elektronik dan/atau media elektronik lainnya.
Pasal 25
(1) Dalam hal pelayanan Hak Tanggungan dinyatakan batal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) dan Pasal
24 ayat (1) dan pemohon telah melakukan pembayaran
biaya layanan, biaya layanan dapat dikembalikan kepada
pemohon.
(2) Pengembalian biaya layanan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB V
VALIDASI DATA
Pasal 26
(1) Dalam rangka penyelenggaraan Sistem HT-el, Kepala
Kantor Pertanahan wajib memvalidasi seluruh data
tekstual dan data digital dalam KKP.
(2) Hasil validasi data sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan dokumen elektronik yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama dengan dokumen tercetak.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 17 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Mei 2019
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SOFYAN A. DJALIL
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 21 Juni 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 686
- 18 -
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PELAYANAN HAK TANGGUNGAN
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
FORMAT SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN KEABSAHAN DAN
KEBENARAN DATA DOKUMEN ELEKTRONIK
SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN
KEABSAHAN DAN KEBENARAN DOKUMEN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama/Gelar : …………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………………
NIK : …………………………………………………
Nama Pengguna Terdaftar : …………………………………………………
Domisili elektronik : …………………………………………………
Bertindak atas nama : …………………………………………………
(dapat ditambahkan informasi lainnya apabila diperlukan)
Selaku pemohon pelayanan Hak Tanggungan, dengan ini menyatakan bahwa dokumen
yang saya unggah ke sistem elektronik adalah benar dan telah sesuai dengan dokumen
fisik.
Saya bertanggung jawab penuh atas keabsahan dan kebenaran isi dokumen secara
formil maupun materiil, dan apabila dikemudian hari terdapat permasalahan, saya
bersedia menerima dampak hukum baik perdata maupun pidana sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Tempat), (Tanggal, Bulan, Tahun)
………………………………
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SOFYAN A. DJALIL
Meterai
Rp6.000,00
Rp6
- 19 -
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
NOMOR 9 TAHUN 2019
TENTANG
PELAYANAN HAK TANGGUNGAN
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
BENTUK SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN DAN
CATATAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN SECARA ELEKTRONIK
A. BENTUK SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
xxxxxx 1) Edisi … 2)
DI. 208 … 3)
DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN
Nomor : … 4)
Peringkat : … 5)
Dengan syarat-syarat seperti tertera dalam Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah
Nomor … 6) Tanggal … 7) Yang dibuat oleh …… 8)
Untuk menjamin pelunasan piutang hingga sejumlah:
Rp…………… 9)
(………………………) 10)
Pemegang Hak Tanggungan
(Nama Kreditor) 11)
Berkedudukan di …………. 12)
Jenis dan Nomor Hak Beserta Benda Lain
No. Urut Jenis Hak Nomor Hak Wilayah Nilai Parsial
.....................................................................................................................
.................................................................................................................... 13)
sesuai dengan berkas permohonan 14)
(Nama Pejabat Penanggungajawab) 15)
Keterangan:
- Asli dokumen ini berbentuk Dokumen Elektronik yang ditanda tangani dengan Tanda
Tangan Elektronik yang telah disertifikasi oleh BSrE
- Dilarang melakukan transmisi, penyebaran dan/atau penggandaan kepada pihak lain
yang tidak terkait.
............................................................................................................... 16)
Logo Burung
Garuda Emas &
nama institusi
secara lengkap
1) Kode acak
2) Edisi sesuai
dengan
layanan
3) Isikan Nomor
DI.208
4) Isian Nomor
Sertipikat
5) Isian Peringkat
Hak
Tanggungan
6) Isian Nomor
Akta
7) Isian Tanggal
Akta
8) Isian Nama
PPAT
9) Isian Nilai Total
HT dengan
angka
10) Isian Nilai Total
HT dengan
huruf
11) Isian Nama
Kreditor
12) Isian
Kedudukan
Kreditor
13) Isian Uraian
Benda Lain
14) Cantumkan
QRCode dan
Tanda Tangan
Elektronik
15) Isian Pejabat
Penanggung
Jawab
16) Isian
keterangan lain
yang
diperlukan
- 20 -
B. BENTUK CATATAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN
HAK TANGGUNGAN
Nomor …………….
Peringkat …………….
AKTA ….
Nama PPAT …………….
Nomor …………….
Tanggal …………….
DI. …
Nomor ……………
Tanggal ……………
DI. …
Nomor ……………
Tanggal ……………
Nama Kreditor QRCode
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
SOFYAN A. DJALIL

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Taufik Budi Permana
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataTopan Erlando
 
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Ahmad Kahar
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatanNakano
 
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))GLC
 
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli warisSurat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli warisOperator Warnet Vast Raha
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khususNasria Ika
 
PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKWahyu Ym
 
Keputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan saham
Keputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan sahamKeputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan saham
Keputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan sahamAris Dwi Suryadi
 
Contoh putusan gugat cerai
Contoh putusan gugat ceraiContoh putusan gugat cerai
Contoh putusan gugat ceraiDany Chan
 
Surat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributorSurat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributorDecky Kusuma
 
Kuasa untuk menjual
Kuasa untuk menjualKuasa untuk menjual
Kuasa untuk menjualaldoradora
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatNakano
 
Draf kesepakatan bersama pembagian harta warisan
Draf kesepakatan bersama pembagian harta warisanDraf kesepakatan bersama pembagian harta warisan
Draf kesepakatan bersama pembagian harta warisanLegal Akses
 
duplik
duplikduplik
duplikNakano
 

La actualidad más candente (20)

Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
 
Memori banding
Memori bandingMemori banding
Memori banding
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
 
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
 
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
 
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
CONTOH PERJANJIAN SEWA MENYEWA JALAN (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
 
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli warisSurat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
Surat peryataan penyerahan tanah oleh ahli waris
 
Surat kuasa khusus
Surat   kuasa khususSurat   kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAK
 
Keputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan saham
Keputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan sahamKeputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan saham
Keputusan sirkuler para_pemegang_saham_pengalihan saham
 
Contoh putusan gugat cerai
Contoh putusan gugat ceraiContoh putusan gugat cerai
Contoh putusan gugat cerai
 
Surat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributorSurat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributor
 
Kuasa untuk menjual
Kuasa untuk menjualKuasa untuk menjual
Kuasa untuk menjual
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugat
 
Draf kesepakatan bersama pembagian harta warisan
Draf kesepakatan bersama pembagian harta warisanDraf kesepakatan bersama pembagian harta warisan
Draf kesepakatan bersama pembagian harta warisan
 
duplik
duplikduplik
duplik
 

Similar a Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload

Perbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdfPerbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdfاكبر علي
 
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronikPermen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronikSiti Halimah
 
perda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfperda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfGeorgeTomonob
 
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...sikses2014
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011transparansiacehtamiang
 
9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasi9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasiReogUniversity
 
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdfPeraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdfPemdesKarangtawang
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...iniPurwokerto
 
Perda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtbPerda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtbandika_combat
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdfpengendalian1
 
No. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronik
No. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronikNo. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronik
No. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronikkabupaten_pakpakbharat
 
PERBUP NO 103 TH 2022.pdf
PERBUP NO 103 TH 2022.pdfPERBUP NO 103 TH 2022.pdf
PERBUP NO 103 TH 2022.pdfاكبر علي
 
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+provPA_Klaten
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017imammhd
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHKota Serang
 
No. 9 ttg retribusi jasa umum
No. 9 ttg retribusi jasa umumNo. 9 ttg retribusi jasa umum
No. 9 ttg retribusi jasa umumppbkab
 
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usahaNo. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usahappbkab
 
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_printPA_Klaten
 

Similar a Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload (20)

Perbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdfPerbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdf
 
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronikPermen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik
Permen kominfo tata cara pendaftaran penyelenggara sistem elektronik
 
perda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfperda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdf
 
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
1378270505 pm kominfo-nomor_1_tahun_2013_tentang_penyediaan_jasa_akses_intern...
 
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
Qanun kabupaten aceh tamiang nomor 22 tahun 2011
 
9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasi9 retribusi tower telekomunikasi
9 retribusi tower telekomunikasi
 
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdfPeraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdf
Peraturan_Bupati_Cilacap_Nomor_21_Tahun_2022.pdf
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK ...
 
Perda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtbPerda no.-3-tahun-2011 bphtb
Perda no.-3-tahun-2011 bphtb
 
Perda 9 tahun 2014 retribusi
Perda 9 tahun 2014 retribusiPerda 9 tahun 2014 retribusi
Perda 9 tahun 2014 retribusi
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
 
No. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronik
No. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronikNo. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronik
No. 1 Tentang pedoman tata cara pengadaan barang jasa secara elektronik
 
PERBUP NO 103 TH 2022.pdf
PERBUP NO 103 TH 2022.pdfPERBUP NO 103 TH 2022.pdf
PERBUP NO 103 TH 2022.pdf
 
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
2011 Retribusi jasa usaha setuju menkeu+prov
 
5 perda izin tower
5 perda izin tower5 perda izin tower
5 perda izin tower
 
Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017Pergub nomor 18 tahun 2017
Pergub nomor 18 tahun 2017
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
 
No. 9 ttg retribusi jasa umum
No. 9 ttg retribusi jasa umumNo. 9 ttg retribusi jasa umum
No. 9 ttg retribusi jasa umum
 
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usahaNo. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
 
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
2010Bphtb klaten versi dari kemenkeu fix penetapan_ev_keuangan+gub_print
 

Más de KantorHukum1

Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019
Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019
Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019KantorHukum1
 
Skb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendes
Skb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendesSkb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendes
Skb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendesKantorHukum1
 
Permen pupr11 2019
Permen pupr11 2019Permen pupr11 2019
Permen pupr11 2019KantorHukum1
 
Perpres nomor 37_tahun_2019
Perpres nomor 37_tahun_2019Perpres nomor 37_tahun_2019
Perpres nomor 37_tahun_2019KantorHukum1
 
1557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_20191557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_2019KantorHukum1
 
32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 indukKantorHukum1
 
Permendikbud nomor 51 tahun 2018
Permendikbud nomor 51 tahun 2018Permendikbud nomor 51 tahun 2018
Permendikbud nomor 51 tahun 2018KantorHukum1
 
Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...
Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...
Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...KantorHukum1
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018KantorHukum1
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74KantorHukum1
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...KantorHukum1
 
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016KantorHukum1
 

Más de KantorHukum1 (20)

Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019
Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019
Pengumuman pengadaan cpns kejaksaan ri 2019
 
Skb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendes
Skb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendesSkb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendes
Skb 3 menteri atr.bpn.kemendagri.kemendes
 
Perma 04 2019
Perma 04 2019Perma 04 2019
Perma 04 2019
 
Permen pupr11 2019
Permen pupr11 2019Permen pupr11 2019
Permen pupr11 2019
 
Perpres nomor 37_tahun_2019
Perpres nomor 37_tahun_2019Perpres nomor 37_tahun_2019
Perpres nomor 37_tahun_2019
 
1557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_20191557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_2019
 
32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk32 pmk0102019 induk
32 pmk0102019 induk
 
Permendikbud nomor 51 tahun 2018
Permendikbud nomor 51 tahun 2018Permendikbud nomor 51 tahun 2018
Permendikbud nomor 51 tahun 2018
 
Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...
Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...
Pojk+12 pojk.03-2018+penyelenggaraan layanan perbankan digital oleh bank umum...
 
Bn1011 2018
Bn1011 2018Bn1011 2018
Bn1011 2018
 
Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018Perpres nomor 86 tahun 2018
Perpres nomor 86 tahun 2018
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
 
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
Permendesa pdtt nomor 16 tahun 2018 tentang prioritas penggunaan dana desa ta...
 
Bn1984 2014
Bn1984 2014Bn1984 2014
Bn1984 2014
 
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
Peraturan OJK No.77/POJK.01/2016
 
Pm 89 tahun_2015
Pm 89 tahun_2015Pm 89 tahun_2015
Pm 89 tahun_2015
 
Pm 38 tahun_2017
Pm 38 tahun_2017Pm 38 tahun_2017
Pm 38 tahun_2017
 
Pm 77
Pm 77Pm 77
Pm 77
 
Pm 77
Pm 77Pm 77
Pm 77
 
Uu 4-1996
Uu 4-1996Uu 4-1996
Uu 4-1996
 

Último

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANharri34
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIdillaayuna
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum ViktimologiSaktaPrwt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 

Último (10)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 

Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload

  • 1. MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2019 TENTANG PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelayanan hak tanggungan yang memenuhi asas keterbukaan, ketepatan waktu, kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan dalam rangka pelayanan publik, serta untuk menyesuaikan perkembangan hukum, teknologi dan kebutuhan masyarakat maka perlu memanfaatkan teknologi informasi agar prosedur pelayanan hak tanggungan dapat terintegrasi secara elektronik sehingga menjadi lebih efektif dan efisien; b. bahwa untuk penerapan pelayanan hak tanggungan terintegrasi secara elektronik sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu memedomani ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan dan di bidang informasi dan transaksi elektronik;
  • 2. - 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-benda yang Berkaitan dengan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3632); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3696);
  • 3. - 3 - 6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3746) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5893); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 351, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5804); 9. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 18); 10. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 21); 11. Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
  • 4. - 4 - 12. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 23 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang selanjutnya disebut Hak Tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda- benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor tertentu terhadap kreditor-kreditor lain. 2. Kreditor adalah pihak yang berpiutang dalam satu hubungan utang-piutang tertentu. 3. Debitor adalah pihak yang berutang dalam suatu hubungan utang-piutang tertentu.
  • 5. - 5 - 4. Pejabat Pembuat Akta Tanah yang selanjutnya disingkat PPAT adalah pejabat umum yang diberi wewenang untuk membuat akta pemindahan hak atas tanah, akta pembebanan hak atas tanah, dan akta pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Akta Pemberian Hak Tanggungan yang selanjutnya disingkat APHT adalah akta PPAT yang berisi pemberian Hak Tanggungan kepada kreditor tertentu sebagai jaminan untuk pelunasan piutangnya. 6. Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik yang selanjutnya disebut Sistem HT-el adalah serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam rangka pemeliharaan data pendaftaran tanah yang diselenggarakan melalui sistem elektronik yang terintegrasi. 7. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan informasi elektronik. 8. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. 9. Domisili Elektronik adalah domisili para pihak berupa alamat surat elektronik dan/atau nomor telepon seluler yang telah terverifikasi. 10. Pengguna Terdaftar adalah pengguna layanan yang memenuhi syarat sebagai pengguna Sistem HT-el dengan hak dan kewajiban yang diatur oleh Kementerian.
  • 6. - 6 - 11. Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan autotentikasi sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. 12. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut Kementerian adalah Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. 13. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. 14. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut Kantor Wilayah BPN adalah instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional di Provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri. 15. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri melalui Kepala Kantor Wilayah BPN. Pasal 2 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi: a. penyelenggaraan sistem pelayanan Hak Tanggungan terintegrasi secara elektronik; b. mekanisme pelayanan hak tanggungan terintegrasi secara elektronik; c. penundaan layanan; dan d. validasi data.
  • 7. - 7 - BAB II PENYELENGGARAAN SISTEM PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK Bagian Kesatu Umum Pasal 3 (1) Pelayanan Hak Tanggungan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai standar pelayanan dan pengaturan pertanahan di lingkungan Kementerian. (2) Pelayanan Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara elektronik melalui Sistem HT-el. Pasal 4 (1) Sistem HT-el diselenggarakan oleh Kantor Pertanahan. (2) Sistem HT-el sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara bertahap menyesuaikan dengan kesiapan data pendukung. (3) Penetapan Kantor Pertanahan yang menyelenggarakan Sistem HT-el dilakukan oleh Menteri sesuai dengan kesiapan data pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (2). Pasal 5 (1) Sistem HT-el diselenggarakan secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik. (2) Sistem HT-el sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan sistem yang tersertifikasi dari instansi yang berwenang.
  • 8. - 8 - Bagian Kedua Jenis Layanan Pasal 6 Jenis layanan Hak Tanggungan yang dapat diajukan melalui Sistem HT-el, meliputi: a. pendaftaran Hak Tanggungan; b. peralihan Hak Tanggungan; c. perubahan nama kreditor; dan d. penghapusan Hak Tanggungan. Bagian Ketiga Pengguna Layanan Pasal 7 (1) Pengguna layanan Sistem HT-el, meliputi: a. perseorangan/badan hukum selaku kreditor sebagaimana diatur dalam peraturan perundang- undangan yang mengatur mengenai Hak Tanggungan; dan b. Aparatur Sipil Negara Kementerian yang bertugas melayani Hak Tanggungan. (2) Perseorangan/badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus menjadi Pengguna Terdaftar pada Sistem HT-el. (3) Untuk menjadi Pengguna Terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (2), perseorangan/badan hukum melakukan pendaftaran pada Sistem HT-el dengan syarat meliputi: a. mempunyai domisili elektronik; b. Surat Keterangan Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan; c. pernyataan pemenuhan persyaratan dan kriteria serta persetujuan ketentuan sebagai Pengguna Terdaftar; dan d. syarat lainnya yang ditentukan oleh Kementerian.
  • 9. - 9 - (4) Kementerian melakukan verifikasi atas pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan berhak menolak pendaftaran dimaksud. Pasal 8 (1) Pengguna Terdaftar berhak menggunakan Sistem HT-el dengan segala fitur pendukungnya dan wajib tunduk pada syarat dan ketentuan yang diatur dalam Sistem HT-el. (2) Kementerian berwenang menindak segala bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh Pengguna Terdaftar dengan melakukan penangguhan hak akses atau pencabutan status Pengguna Terdaftar. BAB III MEKANISME PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK Pasal 9 (1) Pengguna Terdaftar mengajukan permohonan layanan Hak Tanggungan secara elektronik melalui Sistem HT-el yang disediakan oleh Kementerian. (2) Persyaratan permohonan layanan Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pemohon membuat Surat Pernyataan mengenai pertanggungjawaban keabsahan dan kebenaran data Dokumen Elektronik yang diajukan. (4) Persyaratan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dibuat dalam bentuk Dokumen Elektronik. (5) Persyaratan berupa Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun harus atas nama debitor. (6) Asli dokumen persyaratan permohonan wajib disimpan oleh pemohon.
  • 10. - 10 - (7) Format Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 10 (1) Dalam hal permohonan layanan berupa pendaftaran Hak Tanggungan, persyaratan pemohonan yang berupa APHT disampaikan oleh PPAT dalam bentuk Dokumen Elektronik. (2) Penyampaian APHT dilakukan melalui sistem elektronik yang terintegrasi dengan Sistem HT-el. (3) Mekanisme penyampaian APHT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 11 (1) Permohonan layanan yang telah diterima oleh Sistem HT- el diberikan tanda bukti pendaftaran permohonan yang diterbitkan oleh sistem. (2) Bukti pendaftaran permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. nomor berkas pendaftaran permohonan; b. tanggal pendaftaran permohonan; c. nama pemohon; dan d. kode pembayaran biaya layanan. Pasal 12 (1) Layanan Hak Tanggungan dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian. (2) Setelah mendapatkan bukti pendaftaran permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, pemohon melakukan pembayaran biaya melalui bank persepsi paling lambat 3 (tiga) hari setelah tanggal pendaftaran permohonan.
  • 11. - 11 - (3) Permohonan diproses setelah data permohonan dan biaya pendaftaran permohonan terkonfirmasi oleh sistem elektronik. (4) Dalam hal pembayaran biaya pendaftaran oleh pemohon tidak terkonfirmasi oleh sistem, pemohon dapat melakukan konfirmasi secara langsung ke Kantor Pertanahan atau Layanan Pengaduan. (5) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berakhir dan Pemohon tidak melakukan pembayaran maka permohonan dinyatakan batal. Pasal 13 (1) Layanan Hak Tanggungan diproses dengan melakukan pencatatan Hak Tanggungan pada buku tanah dan Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Satuan Rumah Susun. (2) Pencatatan Hak Tanggungan pada buku tanah yang bersangkutan dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan. (3) Pencatatan Hak Tanggungan pada Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Satuan Rumah Susun dapat dilakukan oleh Kreditor dengan mencetak catatan yang diterbitkan oleh Sistem HT-el. (4) Kreditor melekatkan hasil cetakan catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pada Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Satuan Rumah Susun. (5) Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi satu kesatuan dengan Sertipikat Hak Tanggungan. Pasal 14 (1) Hasil layanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el berupa: a. Sertipikat Hak Tanggungan; dan b. Catatan hak tanggungan pada buku tanah dan Sertipikat Hak Atas Tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
  • 12. - 12 - (2) Hasil layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa Dokumen Elektronik yang diterbitkan oleh Sistem HT-el. (3) Untuk menjaga keutuhan dan keautentikan Dokumen Elektronik, Sertipikat Hak Tanggungan yang diterbitkan oleh Sistem HT-el diberikan tanda tangan elektronik. (4) Tanda Tangan Elektronik dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Penerbitan hasil layanan Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada hari ke-7 (tujuh) setelah pengajuan permohonan terkonfirmasi. (6) Bentuk Sertipikat Hak Tanggungan dan catatan pembebanan hak tanggungan dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 15 (1) Sebelum hasil layanan Hak Tanggungan diterbitkan, Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk harus memeriksa konsep sertipikat HT-el dan dokumen kelengkapan permohonan. (2) Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab secara administratif atas hasil layanan Hak Tanggungan. (3) Dalam hal Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk tidak melakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk dianggap memberikan persetujuan. Pasal 16 (1) Sertipikat Hak Tanggungan hasil layanan peralihan Hak Tanggungan, perubahan nama kreditor, atau penghapusan Hak Tanggungan parsial, diterbitkan dengan nomor yang sama dengan sertipikat sebelumnya, yang berisikan data perubahan terakhir.
  • 13. - 13 - (2) Sertipikat sebelumnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan tanda khusus yang menyatakan bahwa sertipikat tidak berlaku. Pasal 17 (1) Dalam hal piutang telah lunas, Kreditor segera mendaftarkan penghapusan Hak Tanggungan. (2) Pendaftaran penghapusan Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dajukan melalui Sistem HT-el. Pasal 18 Hasil layanan Hak Tanggungan disampaikan kepada pemohon melalui sistem HT-el dan melalui Domisili Elektronik. Pasal 19 (1) Dalam hal terjadi kesalahan pengisian data dalam permohonan pelayanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el yang diketahui setelah sertipikat diterbitkan, pemegang sertipikat dapat mengajukan perbaikan atas Sertipikat Hak Tanggungan. (2) Permohonan perbaikan Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan melalui Sistem HT-el paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Sertipikat Hak Tanggungan diterbitkan. (3) Perbaikan Sertipikat Hak Tanggungan dikenakan biaya penggantian sertipikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian. (4) Sertipikat Hak Tanggungan yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan status quo sejak permohonan perbaikan diterima oleh Sistem HT-el. (5) Dalam hal perbaikan Sertipikat Hak Tanggungan telah diterbitkan, Sertipikat Hak Tanggungan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
  • 14. - 14 - Pasal 20 (1) Pelaksanaan pelayanan hak tanggungan yang dilaksanakan melalui Sistem HT-el menjadi tanggung jawab Kepala Kantor Pertanahan. (2) Kebenaran materiil dokumen yang menjadi dasar hasil layanan Sistem HT-el bukan merupakan tanggung jawab Kantor Pertanahan. (3) Dalam hal terdapat dokumen yang dinyatakan palsu dan digunakan sebagai dasar penerbitan Sertipikat Hak Tanggungan, maka pegawai Kantor Pertanahan tidak dapat dikenai pertanggungjawaban secara hukum. (4) Dokumen yang dinyatakan palsu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemohon baik pidana maupun perdata. Pasal 21 (1) Pemegang Sertipikat Hak Tanggungan dilarang: a. mengubah isi, melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, perusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik; dan/atau b. menggandakan, mendistribusikan dan/atau mentransmisikan, memindahkan atau mentransfer, yang mengakibatkan terbukanya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik atau salinannya kepada pihak lain yang tidak terkait dalam perbuatan hukum Hak Tanggungan. (2) Pemegang Sertipikat Hak Tanggungan yang melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 15. - 15 - Pasal 22 (1) Pengguna Terdaftar atau pemegang Sertipikat Hak Tanggungan yang melakukan pelanggaran dan/atau tidak memenuhi kewajiban dapat dikenakan sanksi berupa: a. penutupan hak akses sementara atau permanen; dan/atau b. pembatalan Sertipikat Hak Tanggungan. (2) Pembatalan Sertipikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IV PENUNDAAN LAYANAN Pasal 23 (1) Dalam hal pelayanan Hak Tanggungan telah diterima oleh Sistem HT-el, dan dalam jangka waktu proses pelayanan terdapat permohonan sita dan/atau blokir yang belum dicatatkan dalam buku tanah, proses pelayanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el ditunda. (2) Dalam hal penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari hari ketujuh sejak pelayanan Hak Tanggungan telah diterima oleh Sistem HT-el, proses pelayanan melalui Sistem HT-el dinyatakan batal. (3) Penundaan proses pelayanan dan/atau pembatalan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diberitahukan kepada pemohon melalui Sistem HT-el, Domisili Elektronik dan/atau media elektronik lainnya. Pasal 24 (1) Dalam hal terjadi keadaan darurat di luar kendali manusia (force majeure) dan/atau keadaan tertentu yang menyebabkan Sistem HT-el terganggu dan hasil layanan Hak Tanggungan tidak dapat diterbitkan, maka proses pelayanan Hak Tanggungan melalui Sistem HT-el dinyatakan batal.
  • 16. - 16 - (2) Pembatalan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan kepada pemohon melalui Sistem HT-el, Domisili Elektronik dan/atau media elektronik lainnya. Pasal 25 (1) Dalam hal pelayanan Hak Tanggungan dinyatakan batal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 24 ayat (1) dan pemohon telah melakukan pembayaran biaya layanan, biaya layanan dapat dikembalikan kepada pemohon. (2) Pengembalian biaya layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V VALIDASI DATA Pasal 26 (1) Dalam rangka penyelenggaraan Sistem HT-el, Kepala Kantor Pertanahan wajib memvalidasi seluruh data tekstual dan data digital dalam KKP. (2) Hasil validasi data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dokumen elektronik yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan dokumen tercetak. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 17. - 17 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Mei 2019 MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Ttd. SOFYAN A. DJALIL Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Juni 2019 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 686
  • 18. - 18 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2019 TENTANG PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK FORMAT SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN KEABSAHAN DAN KEBENARAN DATA DOKUMEN ELEKTRONIK SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN KEABSAHAN DAN KEBENARAN DOKUMEN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama/Gelar : ………………………………………………… Tempat/Tanggal Lahir : ………………………………………………… NIK : ………………………………………………… Nama Pengguna Terdaftar : ………………………………………………… Domisili elektronik : ………………………………………………… Bertindak atas nama : ………………………………………………… (dapat ditambahkan informasi lainnya apabila diperlukan) Selaku pemohon pelayanan Hak Tanggungan, dengan ini menyatakan bahwa dokumen yang saya unggah ke sistem elektronik adalah benar dan telah sesuai dengan dokumen fisik. Saya bertanggung jawab penuh atas keabsahan dan kebenaran isi dokumen secara formil maupun materiil, dan apabila dikemudian hari terdapat permasalahan, saya bersedia menerima dampak hukum baik perdata maupun pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Tempat), (Tanggal, Bulan, Tahun) ……………………………… MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Ttd. SOFYAN A. DJALIL Meterai Rp6.000,00 Rp6
  • 19. - 19 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2019 TENTANG PELAYANAN HAK TANGGUNGAN TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK BENTUK SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN DAN CATATAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN SECARA ELEKTRONIK A. BENTUK SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA xxxxxx 1) Edisi … 2) DI. 208 … 3) DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN Nomor : … 4) Peringkat : … 5) Dengan syarat-syarat seperti tertera dalam Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah Nomor … 6) Tanggal … 7) Yang dibuat oleh …… 8) Untuk menjamin pelunasan piutang hingga sejumlah: Rp…………… 9) (………………………) 10) Pemegang Hak Tanggungan (Nama Kreditor) 11) Berkedudukan di …………. 12) Jenis dan Nomor Hak Beserta Benda Lain No. Urut Jenis Hak Nomor Hak Wilayah Nilai Parsial ..................................................................................................................... .................................................................................................................... 13) sesuai dengan berkas permohonan 14) (Nama Pejabat Penanggungajawab) 15) Keterangan: - Asli dokumen ini berbentuk Dokumen Elektronik yang ditanda tangani dengan Tanda Tangan Elektronik yang telah disertifikasi oleh BSrE - Dilarang melakukan transmisi, penyebaran dan/atau penggandaan kepada pihak lain yang tidak terkait. ............................................................................................................... 16) Logo Burung Garuda Emas & nama institusi secara lengkap 1) Kode acak 2) Edisi sesuai dengan layanan 3) Isikan Nomor DI.208 4) Isian Nomor Sertipikat 5) Isian Peringkat Hak Tanggungan 6) Isian Nomor Akta 7) Isian Tanggal Akta 8) Isian Nama PPAT 9) Isian Nilai Total HT dengan angka 10) Isian Nilai Total HT dengan huruf 11) Isian Nama Kreditor 12) Isian Kedudukan Kreditor 13) Isian Uraian Benda Lain 14) Cantumkan QRCode dan Tanda Tangan Elektronik 15) Isian Pejabat Penanggung Jawab 16) Isian keterangan lain yang diperlukan
  • 20. - 20 - B. BENTUK CATATAN PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN HAK TANGGUNGAN Nomor ……………. Peringkat ……………. AKTA …. Nama PPAT ……………. Nomor ……………. Tanggal ……………. DI. … Nomor …………… Tanggal …………… DI. … Nomor …………… Tanggal …………… Nama Kreditor QRCode MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Ttd. SOFYAN A. DJALIL