1. Assalamualaikum Wr. Wb
Kelompok 5
Ifhami Asma Al HusnaErick Erdyana GunawanIndra HerlianaKhrisnendy Sri HaryatnoNina Oktaviani
Pengemasan
Produk Kosmetik
2. Berdasarkan kamus bahasa Indonesia makna kata
KEMASAN adalah Bunkus atau Pelindung, dari kata kemas yang
kurang lebih artinya rapi atau bersih, jadi kemasan secara
sederhana dapat diartikan suatu benda yang digunakan untuk
membungkus atau untuk melindungi suatu barang agar rapi atau
bersih.
Berdasarkan bahasa Inggris Kemasan/packaging berasal
dari kata package yang artinya sama dengan kata kerja
‘membungkus’ atau ‘mengemas’ dalam bahasa Indonesia,
sehingga secara harfiah pengertian packaging dapat diartikan
sebagai pembungkus atau kemasan.
Definisi Kemasan
3. Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan
atau pengepakan. Pengemasan memegang peranan penting
dalam pengawetan dan mempertahankan mutu bahan hasil
pertanian.Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu
mencegah atau mengurangi kerusakan,melindungi bahan
pangan yang ada di dalamnya,melindungi dari bahaya
pencemaran serta gangguan fisik (gesekan,benturan,getaran).
Pengertian Pengemasan
4. Fungsi Kemasan
• Sebagai pelindung terhadap kotoran dan kontaminasi.
• Sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik,perubahan
kadar air dan penyinaran (cahaya).
• Mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis
khususnya selama proses penempatan bahan kedalam
wadah kemasan.
• Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup
dan juga memudahkan dalam tahap-tahap
penanganan,pengangkutan dan distribusi.
• Mempunyai ukuran,bentuk dan bobot yang sesuai dengan
standar yang ada,mudah dibuang,dan mudah dibentuk atau
dicetak.
• Menampakkan identitas ,informasi dan penampilan yang
jelas agar dapat membantu promosi atau penjualan.
5. ManfaatKemasan
• sebagai Branding atau pencitraan suatu merek
dari produk dan perusahaan.
• Mencegah rusaknya Produk dari Faktor
Eksternal maupun Internal.
• Memudahkan distribusi/ pengangkutan
Produk.
• Menjaga Mutu dan kualitas Dari Produk.
6. • Kertas
• Plastik
• Alumunium Foil
• Logam/Kaleng
• Natural
• Kaca/Gelas
Jenis - Jenis BahanKemasan
7. Pesyaratan Kemasan
• Memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan)
udara yang sesuai dengan jenis Produk yang akan
dikemas.
• Harus bersifat tidak beracun dan inert (tidak bereaksi
dengan bahan Produk).
• Harus kedap air.
• Tahan panas.
• Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif
murah.
8. • Frekuensi Pemakaian kemasan
• Struktur Sistem Kemas Berdasarkan letak
atau kedudukan kemasan
• Sifat Kekakuan Bahan kemasan
• Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan
• Tingkat Kesiapan pakai
Pengelompokkan Kemasan
9. • Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung
dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik es,
bungkus permen, bungkus daun, karton dus, makanan kaleng.
• Kemasan yang Dapat Dipakai Berulang Kali (Multi Trip), seperti
beberapa jenis botol minuman (limun, bir) dan botol kecap. Wadah-
wadah tersebut umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan
tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian
dimanfaatkan ulang oleh pabrik.
• Kemasan yang Tidak Dibuang (Semi Disposable). Wadah-wadah ini
biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen
setelah dipakai, misalnya kaleng biskuit, kaleng susu, dan berbagai
jenis botol. Wadah-wadah tersebut digunakan untuk penyimpanan
bumbu, kopi, gula, dan sebagainya.
Frekuensi Pemakaian
10. • Kemasan Primer, yaitu bahan kemas langsung
mewadahi bahan pangan (kaleng susu, botol minuman,
bungkus tempe)
• Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang fungsi
utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya,
seperti misalnya kotak karton untuk wadah kaleng
susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang
dibungkus, keranjang tempe, dan sebagainya.
• Kemasan Tersier dan Kuartener, yaitu apabila masih
diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan primer,
sekunder dan tersier. Umumnya digunakan sebagai
pelindung selama pengangkutan.
Letak dan Kedudukan Kemasan
12. • Kemasan fleksibel, yaitu bila bahan kemas mudah
dilenturkan, misalnya plastik, kertas, foil.
• Kemasan kaku, yaitu bila bahan kemas bersifat
keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah bila
dipaksa dibengkokkan. Misalnya kayu, gelas, dan
logam.
• Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan
kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan
fleksibel dan kemasan kaku, seperti botol plastik
(susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang
berbentuk pasta.
Sifat Kekakuan Kemasan
13. • Kemasan Hermetis, yaitu wadah yang secara
sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, misalnya
kaleng dan botol gelas.
• Kemasan Tahan Cahaya, yaitu wadah yang tidak
bersifat transparan, misalnya kemasan logam,
kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan
pangan yang mengandung lemak dan vitamin
yang tinggi, serta makanan yang difermentasi.
• Kemasan Tahan Suhu Tinggi, jenis ini digunakan
untuk bahan pangan yang memerlukan proses
pemanasan, sterilisasi, atau pasteurisasi.
Pelindungan terhadap lingkungan
14. • Wadah Siap Pakai, yaitu bahan kemas yang siap
untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna
sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah
botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
• Wadah Siap Dirakit atau disebut juga wadah
lipatan, yaitu kemasan yang masih memerlukan
tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya
kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder
fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau
plastik.[4]
Tingkat Kesiapan Pakai
15.
16. BOTOL MADONNA 100 ML
TINGGI = 13 MTR
LEBAR / DIAMTER = 4, 7 CM
TUTUP PUTIH DAN BODY DOFT
17. >> Botol Plastik PET 100 ml
Cocok untuk kemasan kosmetik,Spa,Sabun Cair,Shampo Dll yang di
desaign dengan berbagai jenis tutup : Disk stop, Spray, Pump
18. Pot Lulur 250 Grm
Tutup : PP warna Putih
Pot : PP warna Putih
Pot Lulur 250 Grm
Diameter bagian atas 10, 5 cm
Diameter bagian atas 9, 8 cm
Tinggi 4, 3 cm
Tutup ulir putar
21. Bahan – Bahan
• Lemon Atau Jeruk nipis
• Madu
• Minyak zaitun
• Putih Telur
Alat – Alat Yang diperlukan
• Mangkok atau wadah kecil
• Alat pengaduk atau sendok
• Pisau atau kater
22. Cara pembuatan
• Masukan satu sendok makan madu kedalam
mangkuk kecil , jika dirasa kurang bisa
tambahkan satu sendok teh lagi. Setelah itu
masukan minyak zaitun dan kuning telur .
• Campurkan ketiga bahan tersebut lalu kocok
hingga berubah menjadi krim
• Lalu oleskan ke bagian tubuh
• Diamkan selama 15 menit lalu bilas dengan air
hangat
23. Ada lima langkah cerdas memilih
kosmetik yang aman yaitu KLIKK
Kemasan,
Label, Izin, Kegunaan, dan
Kedaluwarsa.
Berikut ini tips dalam mengidentifikasi aman atau
tidaknya suatu produk kosmetik.
29. Kosmetik secara terminology memiliki pengertian
yakni bahan atau material yang dimanfaatkan pada bagian
luar tubuh manusia seperti bagian epidermis, rambut, kuku,
bibir dan organ genital bagian luar manusia.
Dalam perkembangannya, kosmetik juga seringkali
dimanfaatkan untuk perawatan gigi dan mukosa mulut
terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan atau memperbaiki bau badan atau melindungi
serta memelihara tubuh sehingga tetap berada pada kondisi
yang baik.
Kosmetik cenderung digunakan oleh kaum wanita
meski tak sedikit kaum pria yang menggunakan kosmetik
guna merawat kesehatan tubuh dan kulit mereka.
32. • Pastikan label tercantum jelas dan lengkap. Setiap
kosmetik wajib mencantumkan penandaan/label
yang benar, meliputi :
• Nama produk
• Nomor izin edar
• Nomor badge/kode produksi
• Nama dan alamat produsen/importir/distributor
• Netto dan komposisi bahan
• Batas kedaluwarsa (expiration date)
33. Suatu produk kosmetik yang aman pasti
mencantumkan keguanaan dan cara
penggunaannya secara singkat dan eksplisit
sehingga memudahkan pengguna dalam proses
pemakaian. Biasanya, produk kosmetik yang telah
memiliki izin dari Badan POM, mencantumkan
informasi yang lengkap dalam Bahasa Indonesia,
kecuali untuk produk kosmetik tertentu yang
sudah jelas cara penggunaannya.
34. • Lihatlah apakah kosmetik
yang anda beli tersebut
sudah memiliki Nomor Izin
Edar dari Badan POM
• Setiap kosmetik yang akan
diedarkan wajib memiliki
Nomor Izin Edar dari
Badan POM
35. Kedaluwarsa
Pilihlah kosmetik yang sesuai kebutuhan
Anda dan bukan karena iklan semata. Bacalah
terlebih dahulu kegunaan dan cara penggunaan
yang tercantum pada label (untuk produk yang
belum jelas cara penggunaannya). Kosmetik
dengan kestabilan kurang dari 30 bulan wajib
mencantumkan batas kedaluwarsa (minimal dalam
bulan dan tahun). Kosmetik dengan kestabilan
lebih dari 30 bulan boleh tidak mencantumkan
batas kedaluwarsa (expiration date). Untuk
mengetahui suatu kosmetik telah terdaftar atau
belum, anda dapat melihatnya di website Badan
POM dengan alamat www.pom.go.id.