SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 30
Descargar para leer sin conexión
Efficacy and safety of
atropine to control
myopia progression:
a systematic review
and meta-analysis
PENYAJI : ALYA ANDINA (2110221109)
PEMBIMBING : TRISIHONO, SP.M
Overview
Journal
Penulis
Judul
Penerbit
Terdapat keterangan waktu
submit jurnal dan keterangan
saat jurnal diterima untuk
publikasi
01
Akses secara online -->
DOI, publisher, tahun
publikasi, website jurnal
02
03
Judul terdiri atas 15 kata
(15-25 kata)
04
05
Nama penulis dan institusi
asal tertera jelas
Terdapat alamat korespondensi.
LATAR BELAKANG
Miopia : Ketidaksesuaian antara refraktif power dan
pemanjangan aksial bola mata, menyebabkan cahaya yang
masuk difokuskan di depan retina, yang dipengaruhi oleh
lingkungan dan gen.
LATAR BELAKANG
Diperkirakan 4,8 miliar orang di dunia akan
mengalami myopia pada tahun 2050, yang berarti
50% anak-anak akan mengalami miopia 30 tahun
kemudian .
Miopia penyebab utama kebutaan yang dapat
dicegah pada anak-anak dan remaja
Faktor yang dapat Menurunkan
Progresivitas Myopia
PENINGKATAN AKTIVITAS DI LUAR RUANGAN, DAN
PENGURANGAN PENGGUNAAN GADGET DAN
MEMBACA TERLALU DEKAT
ORTHOKERATOLOGY LENS
ATROPINE, AN ANTICHOLINERGIC BLOCKING AGENT
(DOSIS OPTIMAL MASIH DALAM PENELITIAN DAN
BELUM DISETUJUI OLEH FDA)
Tujuan
Mengevaluasi keamanan dan efektivitas atropin
dalam mengendalikan perkembangan miopia
Hubungan antara dosis atropin dan efektivitas
pengendalian perkembangan miopia.
Dosis atropin yang optimal dalam pengendalian
progresivitas miopia.
METODE PENELITIAN
PubMed, MEDLINE, EMBASE, and
the Cochrane Central Register of
Controlled Trials, + clinicaltrials.gov
Tanggal pencarian terakhir adalah
January 20, 2020
Hanya jurnal berbahasa Inggris
Pencarian Data
(1) Randomized placebo-control
clinical trials.
(2) Refraksi >-0.25D diukur
dengan autorefraksi sikloplegik
didiagnosis dengan miopia.
(3) Semua pasien berusia di
bawah 18 tahun.
(4) Atropin digunakan minimal
selama 1 tahun.
(5) Studi ini melaporkan minimal
perkembangan tahunan miopia.
Kriteria Inklusi
Karakteristik dasar penelitian.
Karakteristik dasar pasien
(usia pasien, perubahan
koreksi lensa dan
perpanjangan aksial bola mata,
efek camping, dll.)
Ekstrasi Data
METODE
Analisis data : Review Manager (versi 5.3; Cochrane
Collaboration)
Heterogenitas statistik dari studi yang disertakan diuji
dengan uji Cochrane I2.
Interval kepercayaan 95% (CI) digunakan untuk
memperkirakan efektivitas.
Hasil Seleksi
Studi
Hasil
Karakteristik
809 pasien pada kelompok
atropin dan 814 pasien pada
kelompok kontrol.
0,05% atropin digunakan
dalam satu penelitian, 0,5%
atropin digunakan dalam lima
penelitian, dan 1,0% atropin
digunakan dalam empat
penelitian lainnya.
kelompok atropin 0,05%
kelompok atropin 0,5%
kelompok atropin 1 %
Perkembangan miopia yang lebih
sedikit ditunjukkan pada :
MD keseluruhan adalah -0,80.
Ada perbedaan statistik antara
kelompok atropin dan kelompok
kontrol (P = 0,004)
Meta Análisis
Meta Análisis
kelompok atropin
0,05%
kelompok atropin
0,5%
kelompok atropin 1%
Tujuh penelitian
melaporkan perubahan
panjang aksial bola
mata. Pemanjangan bola
mata terhambat :
MD keseluruhan adalah
-0,26. (P<0,05)
Efek samping yang paling umum adalah fotofobia, dan yang lainnya termasuk alergi, sakit
kepala, wajah memerah, dan reaksi gastrointestinal. Tidak ada komplikasi serius yang ditemukan
pada setiap dosis atropin.
Efek Samping
DISKUSI
DISKUSI
Anak-anak dengan onset
awal miopia, selalu disertai
dengan tingkat progresivitas
yang tinggi, peningkatan
insiden miopia tinggi , dan
risiko yang lebih besar untuk
glaukoma, katarak, ablasi
retina dan neovaskularisasi
koroid.
Perkembangan miopia lebih sedikit
pada kelompok perlakuan atropin
dibandingkan dengan kelompok
kontrol MD = - 0,80, 95% CI (− 0,94,
0,66).
Terdapat perbedaan statistik antara
0,05%, 0,5%, dan 1,0% kelompok
atropin (P = 0,004).
Pengurangan perpanjangan aksial
ditunjukkan pada kelompok
perlakuan atropin, dengan MD =
-0,26, 95% CI (− 0,33, 0,18).
DISKUSI
DISKUSI
Ini menegaskan peran
atropin dalam miopia dan
membuktikan bahwa
efektivitasnya terkait dengan
dosisnya dan 0,05% atropin
dapat secara efektif
mengontrol perkembangan
miopia.
Ketika atropin dihentikan
setelah 1 tahun penggunaan
pada kelompok atropin,
miopia berkembang lebih
cepat daripada kelompok
plasebo terutama untuk
atropin dosis tinggi
Oleh karena itu, efektivitas
rebound sangat terkait
dengan dosisnya.
Penelitian Lain
PenelitianSongetal
Efektivitas atropin terkait dengan dosisnya. Atropin
0,5 % dan 1,0% atropin dapat dengan aman dan
efektif mengontrol perkembangan miopia rendah
hingga sedang ( tidak ada kelompok kontrol)
PenelitianKinoshita
Gabungan dari 0,01% tetes mata atropin dan
ortokeratologi dapat secara signifikan
memperlambat pemanjangan aksial bola mata
dibandingkan dengan penggunaan ortokeratologi
saja.
PenelitianGongetal
efektivitas atropin tidak tergantung pada
dosisnya, tetapi efek sampingnya tergantung
pada dosis (Cohort study)
PenelitianLarkinetal
Penelitian pada anak-anak di Amerika Serikat,
dimana 0,01% atropin dapat secara efektif
mengontrol perkembangan miopia.(tidak ada
dosis lain)
Diskusi
Meta-analisis ini memverifikasi
bahwa efektivitas atropin dalam
mengendalikan perkembangan
miopia terkait erat dengan dosis.
0,05% atropin merupakan dosis
optimal yang dapat memperlambat
perkembangan miopia dan memiliki
efek samping yang paling sedikit dan
rebound setelah penghentian.
Diskusi
Satu penelitian dalam meta-analisis
ini yang mengkonfirmasi efektivitas
atropin 0,05%, penelitian ini
memiliki kualitas yang baik setelah
Evaluasi Metodologi dan saat ini
merupakan RCT terkontrol plasebo
terbesar yang mengevaluasi
keamanan dan efektivitasnya
secara komprehensif
Critical Appraisal
PICO
Population : eksperimental RCT,
tentang perbandingan
progresitivitas miopia pada anak
dengan pemberian atropin dalam
berbagai dosis
Intervention : -
PICO
Pemberian atropin vs
kelompok kontrol (plasebo)
Pembandingan dosis atropin
Comparison :
Outcome : Efektivitas atropin
dalam mengendalikan
perkembangan miopia adalah
terkait dosis. Atropin 0,05%
kemungkinan merupakan dosis
optimal.
1. Apakah tinjauan ini menjawab
pertanyaan yang terfokus dengan
jelas?
Populasi targetnya yaitu pasien berumur
dibawah 18 tahun.
Intervensi dan Komparasi grup perlakuan
pemberian atropin dengan berbagai jenis
dosis vs plasebo.
Hasil primer yang diharapkan adalah menilai
keefektifan penggunaan atropin untuk
mengurangi progresifitas miopia dan dosis
optimal atropin.
Outcome lainnya : efek samping.
1.
2.
3.
4.
Apakah penulis mencari
jenis makalah yang
tepat?
Peneliti mencari clinical trial
dengan metode RCT dengan
intervensi pemberian atropin
pada progresivitas miopia.
Critical
Appraisal
Apakah menurut Anda semua
studi penting dan relevan
dimasukkan?
Peneliti menjelaskan proses
ekstraksi data dan data relevan.
Daftar database penelitian yang
baik.
Peneliti tidak menginklusi studi
yang tidak dipublikasikan.
Peneliti tidak memasukkan studi
bahasa non-Inggris
1.
2.
3.
4.
Apakah penulis ulasan sudah
melakukan penilai kualitas studi
yang disertakan dengan baik?
Cochrane Handbook
RCT, concealment allocation,
double blind experimental, blind
penilaian hasil, data hasil tidak
lengkap, pelaporan selektif, dan
bias lainnya.
Personal kontak ekspert
1.
2.
3.
Critical
Appraisal
Jika hasil tinjauan telah
digabungkan, apakah relevan
untuk melakukannya?
Alasan untuk setiap variasi
dalam hasil dibahas pada
penelitian ini.
Forest plot juga dijelaskan
secara detail antara
pengelompokan berdasarkan
dosis pemberian atropinnya vs
kelompok kontrol.
1.
2.
Bagaimana hasil review secara
keseluruhan?
Pemberian Atropin efektif dan
aman dalam mengendalikan
perkembangan miopia
dibandingkan dengan plasebo dan
dipengaruhi oleh dosis.
Dosis optimal yaitu 0,05%.
Tidak ada komplikasi serius yang
ditemukan pada berbagai
tingkatan dosis atropin yang diuji.
1.
2.
3.
Critical
Appraisal
Seberapapresisihasilnya?
Apakahhasilnyadapatditerapkanpada
penduduklokal
Pasien yang dicakup oleh tinjauan ini cukup sama dengan populasi di
Indonesia karena tidak ada kriteria khusus.
Critical Appraisal
Apakah semua hasil
dipertimbangkan?
Semua jurnal menunjukan adanya
efektivitas dari pemberian
atropin dalam progresivitas
miopia. Hasil yang berbeda pada
penelitian lainnya juga dijelaskan
alasannya dan pertimbangannya.
Apakah manfaatnya
sebanding dengan kerugian
dan biayanya?
Pemberian atropin secara statistik
efektif mencegah progresivitas
miopia dan tidak ada komplikasi
serius dalam pemberian atropin
dalam berbagai rentan dosis yang
diujikan.
Harganya terjangkau
Critical
Appraisal
Kualitas Jurnal
Jurnal ini mendapat peringkat Q2, yaitu jurnal
dengan tingkatan jurnal internasional Scopus yang memiliki
pengaruh cukup besar. Jika terdapat 100 jurnal
internasional Scopus, maka jurnal Q2 ini menduduki
peringkat dari 26-50.
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa 0,05%
mungkin merupakan dosis atropin terbaik
menurut semua dosis atropin dalam meta-
analisis ini. Jika atropin dapat digunakan
secara luas dalam pencegahan klinis dan
pengendalian miopia, ini akan membantu
mencegah miopia tinggi dan komplikasi
terkait.
Thank you for
listening!
Don't hesitate to ask any questions!

Más contenido relacionado

Similar a Jurding mata mata .pdf

JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxabuamar11
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalsukkmaladewilaura
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxssuserc3081c
 
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikKb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikpjj_kemenkes
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...Aji Wibowo
 
UPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptx
UPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptxUPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptx
UPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptxdyana55
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaWarung Bidan
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlkhofifahwidaningsih
 
Prsentasi proposan skripsi nina
Prsentasi proposan skripsi ninaPrsentasi proposan skripsi nina
Prsentasi proposan skripsi ninaKang Thea
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Gilang Rizki
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniassuserd2f638
 
PPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkan
PPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkanPPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkan
PPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkanfauzankd
 
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual   copyFix pemanfaatan perbandingan visual   copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual copyAullyha
 

Similar a Jurding mata mata .pdf (20)

FLEBITIS
FLEBITISFLEBITIS
FLEBITIS
 
flebitis
 flebitis flebitis
flebitis
 
JR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptxJR ERIA AAR.pptx
JR ERIA AAR.pptx
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
PEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKESPEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKES
 
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostikKb3 interprestasi hasil studi diagnostik
Kb3 interprestasi hasil studi diagnostik
 
PPT NEW.pptx
PPT NEW.pptxPPT NEW.pptx
PPT NEW.pptx
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
 
UPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptx
UPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptxUPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptx
UPP Atropin Sulfat Injeksi 0.5 mg.fix.pptx
 
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannyaMakalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
Makalah farmakologi efek samping obat dan cara pengatasannya
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case control
 
Prsentasi proposan skripsi nina
Prsentasi proposan skripsi ninaPrsentasi proposan skripsi nina
Prsentasi proposan skripsi nina
 
anjuvant.pdf
anjuvant.pdfanjuvant.pdf
anjuvant.pdf
 
PPT KAROLIN.pptx
PPT KAROLIN.pptxPPT KAROLIN.pptx
PPT KAROLIN.pptx
 
Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2Farmakoterapi geriatri2
Farmakoterapi geriatri2
 
antipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophreniaantipsychotics treatment for schizophrenia
antipsychotics treatment for schizophrenia
 
PPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkan
PPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkanPPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkan
PPT Uji Chi Square dengan Cara SPPS dimudahkan
 
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual   copyFix pemanfaatan perbandingan visual   copy
Fix pemanfaatan perbandingan visual copy
 

Último

PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxFATMAWATIMADYA
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 

Último (20)

PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptxKEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
KEJADIAN PENYAKIT ASMA PADA KEHAMILAN.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 

Jurding mata mata .pdf

  • 1. Efficacy and safety of atropine to control myopia progression: a systematic review and meta-analysis PENYAJI : ALYA ANDINA (2110221109) PEMBIMBING : TRISIHONO, SP.M
  • 2. Overview Journal Penulis Judul Penerbit Terdapat keterangan waktu submit jurnal dan keterangan saat jurnal diterima untuk publikasi 01 Akses secara online --> DOI, publisher, tahun publikasi, website jurnal 02 03 Judul terdiri atas 15 kata (15-25 kata) 04 05 Nama penulis dan institusi asal tertera jelas Terdapat alamat korespondensi.
  • 3. LATAR BELAKANG Miopia : Ketidaksesuaian antara refraktif power dan pemanjangan aksial bola mata, menyebabkan cahaya yang masuk difokuskan di depan retina, yang dipengaruhi oleh lingkungan dan gen.
  • 4. LATAR BELAKANG Diperkirakan 4,8 miliar orang di dunia akan mengalami myopia pada tahun 2050, yang berarti 50% anak-anak akan mengalami miopia 30 tahun kemudian . Miopia penyebab utama kebutaan yang dapat dicegah pada anak-anak dan remaja
  • 5. Faktor yang dapat Menurunkan Progresivitas Myopia PENINGKATAN AKTIVITAS DI LUAR RUANGAN, DAN PENGURANGAN PENGGUNAAN GADGET DAN MEMBACA TERLALU DEKAT ORTHOKERATOLOGY LENS ATROPINE, AN ANTICHOLINERGIC BLOCKING AGENT (DOSIS OPTIMAL MASIH DALAM PENELITIAN DAN BELUM DISETUJUI OLEH FDA)
  • 6. Tujuan Mengevaluasi keamanan dan efektivitas atropin dalam mengendalikan perkembangan miopia Hubungan antara dosis atropin dan efektivitas pengendalian perkembangan miopia. Dosis atropin yang optimal dalam pengendalian progresivitas miopia.
  • 7. METODE PENELITIAN PubMed, MEDLINE, EMBASE, and the Cochrane Central Register of Controlled Trials, + clinicaltrials.gov Tanggal pencarian terakhir adalah January 20, 2020 Hanya jurnal berbahasa Inggris Pencarian Data (1) Randomized placebo-control clinical trials. (2) Refraksi >-0.25D diukur dengan autorefraksi sikloplegik didiagnosis dengan miopia. (3) Semua pasien berusia di bawah 18 tahun. (4) Atropin digunakan minimal selama 1 tahun. (5) Studi ini melaporkan minimal perkembangan tahunan miopia. Kriteria Inklusi Karakteristik dasar penelitian. Karakteristik dasar pasien (usia pasien, perubahan koreksi lensa dan perpanjangan aksial bola mata, efek camping, dll.) Ekstrasi Data
  • 8. METODE Analisis data : Review Manager (versi 5.3; Cochrane Collaboration) Heterogenitas statistik dari studi yang disertakan diuji dengan uji Cochrane I2. Interval kepercayaan 95% (CI) digunakan untuk memperkirakan efektivitas.
  • 10. Hasil Karakteristik 809 pasien pada kelompok atropin dan 814 pasien pada kelompok kontrol. 0,05% atropin digunakan dalam satu penelitian, 0,5% atropin digunakan dalam lima penelitian, dan 1,0% atropin digunakan dalam empat penelitian lainnya.
  • 11.
  • 12. kelompok atropin 0,05% kelompok atropin 0,5% kelompok atropin 1 % Perkembangan miopia yang lebih sedikit ditunjukkan pada : MD keseluruhan adalah -0,80. Ada perbedaan statistik antara kelompok atropin dan kelompok kontrol (P = 0,004) Meta Análisis
  • 13. Meta Análisis kelompok atropin 0,05% kelompok atropin 0,5% kelompok atropin 1% Tujuh penelitian melaporkan perubahan panjang aksial bola mata. Pemanjangan bola mata terhambat : MD keseluruhan adalah -0,26. (P<0,05)
  • 14. Efek samping yang paling umum adalah fotofobia, dan yang lainnya termasuk alergi, sakit kepala, wajah memerah, dan reaksi gastrointestinal. Tidak ada komplikasi serius yang ditemukan pada setiap dosis atropin. Efek Samping
  • 15. DISKUSI DISKUSI Anak-anak dengan onset awal miopia, selalu disertai dengan tingkat progresivitas yang tinggi, peningkatan insiden miopia tinggi , dan risiko yang lebih besar untuk glaukoma, katarak, ablasi retina dan neovaskularisasi koroid. Perkembangan miopia lebih sedikit pada kelompok perlakuan atropin dibandingkan dengan kelompok kontrol MD = - 0,80, 95% CI (− 0,94, 0,66). Terdapat perbedaan statistik antara 0,05%, 0,5%, dan 1,0% kelompok atropin (P = 0,004). Pengurangan perpanjangan aksial ditunjukkan pada kelompok perlakuan atropin, dengan MD = -0,26, 95% CI (− 0,33, 0,18).
  • 16. DISKUSI DISKUSI Ini menegaskan peran atropin dalam miopia dan membuktikan bahwa efektivitasnya terkait dengan dosisnya dan 0,05% atropin dapat secara efektif mengontrol perkembangan miopia. Ketika atropin dihentikan setelah 1 tahun penggunaan pada kelompok atropin, miopia berkembang lebih cepat daripada kelompok plasebo terutama untuk atropin dosis tinggi Oleh karena itu, efektivitas rebound sangat terkait dengan dosisnya.
  • 17. Penelitian Lain PenelitianSongetal Efektivitas atropin terkait dengan dosisnya. Atropin 0,5 % dan 1,0% atropin dapat dengan aman dan efektif mengontrol perkembangan miopia rendah hingga sedang ( tidak ada kelompok kontrol) PenelitianKinoshita Gabungan dari 0,01% tetes mata atropin dan ortokeratologi dapat secara signifikan memperlambat pemanjangan aksial bola mata dibandingkan dengan penggunaan ortokeratologi saja. PenelitianGongetal efektivitas atropin tidak tergantung pada dosisnya, tetapi efek sampingnya tergantung pada dosis (Cohort study) PenelitianLarkinetal Penelitian pada anak-anak di Amerika Serikat, dimana 0,01% atropin dapat secara efektif mengontrol perkembangan miopia.(tidak ada dosis lain)
  • 18. Diskusi Meta-analisis ini memverifikasi bahwa efektivitas atropin dalam mengendalikan perkembangan miopia terkait erat dengan dosis. 0,05% atropin merupakan dosis optimal yang dapat memperlambat perkembangan miopia dan memiliki efek samping yang paling sedikit dan rebound setelah penghentian. Diskusi Satu penelitian dalam meta-analisis ini yang mengkonfirmasi efektivitas atropin 0,05%, penelitian ini memiliki kualitas yang baik setelah Evaluasi Metodologi dan saat ini merupakan RCT terkontrol plasebo terbesar yang mengevaluasi keamanan dan efektivitasnya secara komprehensif
  • 20. PICO Population : eksperimental RCT, tentang perbandingan progresitivitas miopia pada anak dengan pemberian atropin dalam berbagai dosis Intervention : -
  • 21. PICO Pemberian atropin vs kelompok kontrol (plasebo) Pembandingan dosis atropin Comparison : Outcome : Efektivitas atropin dalam mengendalikan perkembangan miopia adalah terkait dosis. Atropin 0,05% kemungkinan merupakan dosis optimal.
  • 22.
  • 23. 1. Apakah tinjauan ini menjawab pertanyaan yang terfokus dengan jelas? Populasi targetnya yaitu pasien berumur dibawah 18 tahun. Intervensi dan Komparasi grup perlakuan pemberian atropin dengan berbagai jenis dosis vs plasebo. Hasil primer yang diharapkan adalah menilai keefektifan penggunaan atropin untuk mengurangi progresifitas miopia dan dosis optimal atropin. Outcome lainnya : efek samping. 1. 2. 3. 4. Apakah penulis mencari jenis makalah yang tepat? Peneliti mencari clinical trial dengan metode RCT dengan intervensi pemberian atropin pada progresivitas miopia. Critical Appraisal
  • 24. Apakah menurut Anda semua studi penting dan relevan dimasukkan? Peneliti menjelaskan proses ekstraksi data dan data relevan. Daftar database penelitian yang baik. Peneliti tidak menginklusi studi yang tidak dipublikasikan. Peneliti tidak memasukkan studi bahasa non-Inggris 1. 2. 3. 4. Apakah penulis ulasan sudah melakukan penilai kualitas studi yang disertakan dengan baik? Cochrane Handbook RCT, concealment allocation, double blind experimental, blind penilaian hasil, data hasil tidak lengkap, pelaporan selektif, dan bias lainnya. Personal kontak ekspert 1. 2. 3. Critical Appraisal
  • 25. Jika hasil tinjauan telah digabungkan, apakah relevan untuk melakukannya? Alasan untuk setiap variasi dalam hasil dibahas pada penelitian ini. Forest plot juga dijelaskan secara detail antara pengelompokan berdasarkan dosis pemberian atropinnya vs kelompok kontrol. 1. 2. Bagaimana hasil review secara keseluruhan? Pemberian Atropin efektif dan aman dalam mengendalikan perkembangan miopia dibandingkan dengan plasebo dan dipengaruhi oleh dosis. Dosis optimal yaitu 0,05%. Tidak ada komplikasi serius yang ditemukan pada berbagai tingkatan dosis atropin yang diuji. 1. 2. 3. Critical Appraisal
  • 26. Seberapapresisihasilnya? Apakahhasilnyadapatditerapkanpada penduduklokal Pasien yang dicakup oleh tinjauan ini cukup sama dengan populasi di Indonesia karena tidak ada kriteria khusus. Critical Appraisal
  • 27. Apakah semua hasil dipertimbangkan? Semua jurnal menunjukan adanya efektivitas dari pemberian atropin dalam progresivitas miopia. Hasil yang berbeda pada penelitian lainnya juga dijelaskan alasannya dan pertimbangannya. Apakah manfaatnya sebanding dengan kerugian dan biayanya? Pemberian atropin secara statistik efektif mencegah progresivitas miopia dan tidak ada komplikasi serius dalam pemberian atropin dalam berbagai rentan dosis yang diujikan. Harganya terjangkau Critical Appraisal
  • 28. Kualitas Jurnal Jurnal ini mendapat peringkat Q2, yaitu jurnal dengan tingkatan jurnal internasional Scopus yang memiliki pengaruh cukup besar. Jika terdapat 100 jurnal internasional Scopus, maka jurnal Q2 ini menduduki peringkat dari 26-50.
  • 29. Kesimpulan Penelitian ini menunjukkan bahwa 0,05% mungkin merupakan dosis atropin terbaik menurut semua dosis atropin dalam meta- analisis ini. Jika atropin dapat digunakan secara luas dalam pencegahan klinis dan pengendalian miopia, ini akan membantu mencegah miopia tinggi dan komplikasi terkait.
  • 30. Thank you for listening! Don't hesitate to ask any questions!