2. IIDDEENNTTIITTAASS PPRROOGGRRAAMM
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : XI
Semester : Ganjil
Standar Kompetensi
Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas
sosial
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan
masyarakat
Indikator
Mendeskripsikan pengertian struktur sosial
Mendeskripsikan diferensiasi sosial.
Mendeskripsikan stratifikasi sosial.
Mengidentifikasi diferensiasi sosial berdasarkan ras, etnis, agama, dan jender.
Mengidentifikasi macam-macam kriteria stratifikasi sosial di masyarakat.
Mendeskripsikan berbagai pengaruh diferensiasi sosial yang terdapat di
masyarakat.
Membedakan konsolidasi dan interseksi yang terjadi di dalam masyarakat.
5. 1 Bentuk Diferensiasi Sosial
2 Bentuk Stratifikasi Sosial
Pengaruh Diferensiasi Sosial
3 Berdasarkan Kasus dalam Masyarakat
Pengaruh Stratifikasi Sosial
4 Berdasarkan Kasus dalam Masyarakat
6. 1 Pengertian
Adalah sebuah tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat. Di dalamnya terkandung hubungan
timbal balik antara status dan peranan dengan
batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang
menunjuk pada suatu keteraturan perilaku
sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu
masyarakat
Tatanan-tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat merupakan jaringan dari unsur-unsur
sosial yang pokok seperti kelompok sosial,
kebudayaan, lembaga sosial, kekuasaan dan
wewenang
7. 1 Pengertian
FFUUNNGGSSII
1. Pengawas Sosial (menekan kemungkinan
pelanggaran norma, nilai dan peraturan kelompok
2. Dasar penanaman disiplin (penanaman pengetahuan
dan kesadaran tentang sikap, kebiasaan dan
kepercayaan kelompok
BBEENNTTUUKK
1. Intersected, dengan keanggotaan menyilang
(interseksi)
2. Consolidated, Jika terjadi tumpang tindih
parameter sehingga terjadi penguatan identitas
keanggotaan dalam sebuah kelompok
8. 1 PPeennggeerrttiiaann
KETIDAKSAMAAN SOSIAL
Masyarakat dibentuk oleh sekumpulan individu
yang memiliki ciri fisik (jenis kelamin, bentuk
tubuh, raut muka, warna kulit, dll) dan non fisik
(kecerdasan, motivasi, ketrampilan, minat,
bakat, dll) yang berbeda.
Dalam sosiologi, ketidaksamaan sosial dilihat dalam
dua aspek,
- secara horizontal; tidak membedakan tingkatan
- secara vertikal; ada kelas sosial
9. 2 PPrroosseess TTeerrjjaaddiinnyyaa SSttrraattiiffiikkaassii
a. Terjadi dengan sendirinya, karena
perbedaan kepandaian, tingkat umur, harta, dll
a. Sengaja disusun untuk tujuan bersama,
berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan
wewenang dalam sebuah organisasi formal
seperti pemerintah, perusahaan, partai politik,
angkatan bersenjata, dan perkumpulan
10. a. Kekayaan, orang yang memiliki kekayaan atau harta
paling banyak atau berpenghasilan tinggi akan memasuki
lapisan atas. Kekayaan dapat dilihat pada bentuk rumah,
mobil pribadi, gaya hidup, cara berpakaian, kebiasaan
belanja barang mewah
b. Kekuasaan, seseorang yang mempunyai kekuasaan ata
wewenang besar akan berada pada lapisan atas
c. Kehormatan, ukuran ini banyak dijumpai pada
masyarakat tradisional, dimana orang yang paling disegani
dan dihormati dalam kehidupan sehar-hari akan
mendapatkan tempat teratas
d. Ilmu Pengetahuan, orang yang berpendidikan
tinggi dianggap memiliki tempat yang tinggi dalam
masyarakat
(Soerjono Soekanto)
3 DDaassaarr--ddaassaarr SSttrraattiiffiikkaassii
11. 4 SSiiffaatt--ssiiffaatt SSttrraattiiffiikkaassii
a.Open Social Stratification, dengan
ciri-ciri :
1) Setiap anggota masyarakat mempunyai
kesempatan untuk menuju lapisan yang lebih
tinggi
2) Memberi perangsang yang lebih besar kepada
setiap anggota masyarakat
3) Bagi yang kurang beruntung ada kemungkinan
jatuh ke lapisan yang lebih rendah
13. 4 SSiiffaatt--ssiiffaatt SSttrraattiiffiikkaassii
b.Close Social Stratification, dengan ciri-ciri :
1) Membatasi kemungkinan pindahnya seseorang dari
satu lapisan ke lapisan yang lain
1) Satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota
lapisan ini hanya melalui kelahiran
1) Sistem tertutup ini dapat dijumpai pada masyarakat
feodal, menerapkan sistem kasta
15. 4 SSiiffaatt--ssiiffaatt SSttrraattiiffiikkaassii
Selain kedua sifat tersebut, ada pula yang menambahkan
satu sifat lagi yaitu stratifikasi sosial campuran, yang
mempunyai ciri gabungan antara keduanya :
16. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
a. Kedudukan (Satus), tempat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial.
Dilihat dari aspeknya ada dua yaitu :
1) Aspek statis, yaitu kedudukan seseorang
dalam suatu kelompok yang dapat dibedakan
dengan kedudukan individu lainnya; petani
dengan pedagang
2) Aspek dinamis, berhubungan dengan peranan
sosial tertentu seperti jabatan, fungsi,
tingkah laku formal ; jabatan camat, bupati,
gubernur, kepala sekolah
17. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
a. Kedudukan (Satus),
Dilihat dari macamnya ada tiga, yaitu :
1) Ascribed status (status kelahiran), yaitu
kedudukan yang diperoleh seseorang secara
otomatis sejak dilahirkan, tanpa upaya untuk
memperoleh; kelas kasta, gelar bangsawan, jenis
kelamin
2) Achieved status (status prestasi), kedudukan yang
diperoleh seseorang berkat kerja keras dan
kemampuan diri atau berdasarkan prestasi yang
diraih; hakim, dokter, dll
3) Assigned status (status pemberian), masyarakat
atau pemerintah memberikan kdudukan atau
penghargaan kepada orang yang telah berjasa;
pahlawan
18. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
a. Kedudukan (Satus),
Adakalanya dengan status yang dimiliki seseorang
dalam kelompoknya, menimbulkan pertentangan
atau konflik (status conflic) yaitu :
1) Konflik individual, yaitu konflik internal yang
dialami dalam batinnya karena beberapa status yang
dimiliki; seorang kepala sekolah harus menghukum
anak sendiri karena melanggar, seorang hakim harus
memvonis keluarganya karena melanggar hukum
2) Konflik antar kelompok, konflik yang muncul antar
kelompok atau lebih disebabkan faktor-faktor
tertentu; etnis Dayak dengan etnis Madura di Sampit
3) Konflik antar individu, yang terjadi antar individu
karena perbedaan sikap atau pendapat
19. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
a. Kedudukan (Satus),
Status yang dimiliki seseorang dapat terlihat
pada kehidupan sehari-hari melalui ciri-ciri
tertentu yang dalam sosiologi disebut simbol
status.
Misalnya : cara menyapa, cara berbahasa, gaya
bicara, penyebutan gelar, pangkat atau jabatan,
perlengapan, perhiasan pribadi, tipe dan letak
tempat tinggal, jenis rekreasi, jenis hobi, busana
yang dikenakan, serta komunikasi non verbal
20. PPTT.. IISSAAKKUUIIKKII,, TTbbkk
Contractor, Supplier, Maintenance
Ir. R. M. SUTJIPTO HADI KUSUMO, M.Sc
General Manager
Office :
Jl. Raya A. Yani 128 Surabaya
032 - 3513511 (hunting)
Residence :
Komplek Pakuwon 135
031 – 3213211 Hp 08123456789
21.
22. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
b. Peranan (Role)
Tingkah laku yang diharapkan diperbuat oleh
seseorang sesuai dengan status yang dimilikinya.
Menurut Levinson yang dikutip oleh Soerjono
Soekanto, suatu peranan mencakup tiga aspek,
yaitu :
1) Meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi seseorang dalam masyarakat
2) Merupakan suatu konsep tentang apa saja yang
dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat
3) Peranan dapat dikatakan sebagai perilaku individu
yang penting bagi struktur sosial masyarakat
23. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
b. Peranan (Role)
Peranan dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
1) Peran bawaan (ascribed roles), peran yang diperoleh
seseorang dengan sendirinya bukan karena suatu usaha
tertentu. Mis; Pangeran Charles adalah putra mahkota
2) Peran pilihan (achieved roles), peran yang hanya diperoleh
melalui usaha tertentu. Mis; Dokter, Insinyur
3) Peran yang diharapkan (expected roles), peran yang
dilaksanakan sesuai dengan peraturan atau ketentuan yang
telah ditetapkan demi ketertiban masyarakat. Peran ini
biasanya dijalankan oleh petugas hukum dan pejabat
pemerintah.
4) Peran yang disesuaikan (actual roles), peran yang
dilaksanakan sesuai dengan situasi yang sering berubah
24. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
b. Peranan (Role)
Peranan mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1) Mengatur perilaku seseorang sesuai dengan
status yang dimilikinya
2) Dapat digunakan untuk memprediksi perbuatan
orang lain yang menjalankan suatu peran
3) Digunakan untuk menyesuaikan perilaku sendiri
dengan perilaku orang lain dalam kehidupan
sehari-hari
25. 5 UUnnssuurr--uunnssuurr SSttrraattiiffiikkaassii
b. Peranan (Role)
Konflik juga dapat terjadi dalam peranan
yang disebut dengan konflik peran (roles
conflic).
Ketika seseorang mengalami konflik peran, ia
akan sulit menentukan hak dan kewajiban
apa yang harus dilaksanakan.
Misalnya, seorang wanita yang ingin sekali
bekerja di kantor setelah lulus kuliah. Tetapi
keluarganya menginginkan untuk segera
menikah dan menjalankan perannya sesuai
dengan kedudukannya sebagai seorang istri
26. 1 BBeennttuukk DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :
1) Diferensiasi sosial berdasarkan ras, pengelompokan
masyarakat berdasarkan perbedaan ras yang dimiliki
seseorang
2) Diferensiasi sosial berdasarkan agama, pengelompokan
masyarakat berdasarkan perbedaan agama yang dianut
3) Diferensiasi sosial berdasarkan klan, pengelompokan
masyarakat berdasarkan latar belakang kekerabatan
4) Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin, pengelompokan
masyarakat berdasarkan perbedaan jenis kelamin
5) Diferensiasi sosial berdasarkan profesi, pengelompokan
masyarakat berdasarkan profesi atau pekerjaan
27. a. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Ekonomi
1) Upper class (kelas atas)
2) Middle class (kelas
menengah)
3) Lower class (kelas bawah)
2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
Keterangan gambar :
I. Upper class
a. Atas atas (Aa)
b. Atas menengah (Am)
c. Atas bawah (Ab)
II. Middle class
a. Menengah atas (Ma)
b. Menengah tengah (Mt)
c. Menengah bawah (Mb)
III. Lower class
a. Bawah atas (Ba)
b. Bawah menengah (Bm)
c. Bawah bawah (Bb)
Aa
Am
Ab
Ma
Mt
Mb
Ba
Bm
Bb
I
II
III
28. 2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Mata
Pencaharian
1) Golongan elite; konglomerat, pengusaha dengan modal besar,
pejabat negara, direktur utama bank
2) Golongan profesional; dokter, jaksa, hakim, akuntan
3) Golongan semi profesional; pegawai kantor, tenaga teknisi,
mekanik, pengurus organisasi, sekretaris, pedagang
4) Golongan tenaga terampil; fotografer, ahli kecantikan, montir
5) Golongan tenaga tidak terlatih; tukang batu, kuli bangunan,
tukang becak, sopir angkutan
29. 2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
Stratifikasi ini dilandasi oleh adanya pembedaan anggota
masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan yang dimiliki.
Semakin besar kekuasaan yang dimiliki seseorang akan semakin
tinggi posisinya dalam struktur sosial dan semakin besar pula
kewenangan serta hak yang dimilikinya.
Robert Mac Iver, menggambarkan pola kekuasaan dalam bentuk
piramida dan terdiri atas tiga pola, yaitu :
1) Tipe kasta
2) Tipe oligarkhis
3) Tipe demokratis
30. 2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
1) Tipe kasta, adalah sistem stratifikasi kekuasaan dengan garis-garis
pemisah yang tegas dan kaku dan tidak mungkin dapat
ditembus
Raja (penguasa)
Bangsawan
Pegawai Pemerinahan
Pegawai Rendahan
Tukang dan nelayan
Petani dan buruh tani
Budak-budak
31. 2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
1) Tipe oligarkhis,
Merupakan tipe yang mempunyai garis pemisah yang
tegas, tetapi dasar pembedaan kelas-kelas sosial
ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, khususnya
dalam hal kesempatan yang diberikan kepada warga
masyarakat, untuk memperoleh kekuasaan tertentu.
Kedudukan warga masyarakat cenderung didasarkan
pada aspek kelahiran (ascribed status), tetapi kepada
idividu masih diberi kesempatan untuk naik ke lapisan
atas
32. 2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
1) Tipe oligarkhis,
Raja (penguasa)
Bangsawan dari macam-macam
tingkatan
Pegawai Tinggi (sipil dan militer)
Orang-rang kaya, pengusaha
Pengacara
Tukang dan pedagang
Petani
Buruh dan Budak
33. 2 BBeennttuukk SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
b. Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Politik
3) Tipe demokratis, adalah tipe yang mempunyai garis-garis pemisah
antara lapisan yang bergerak, sehingga faktor kelahiran tidak
menentukan kedudukan seseorang. Yang dipentingkan adalah
prestasi dan keberuntungan seseorang
Pemimpin politik, pemimpin
parpol, organisasi besar
Pejabat administratif, kelas-kelas
atas dasar keahlian
Ahli-ahli teknik, petani, pedagang
Pekerja-pekerja rendahan dan
petani rendahan
34. Pengaruh DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
3 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
a. Konflik, yaitu suatu keadaan ketika dua pihak atau lebih
berusaha menggagalkan tujuan pihak lain karena
terdapat perbedaan pendapat, nilai maupun tuntutan.
Menurut tingkatannya dibedakan menjadi :
1) Konflik ideologi, yang terwujud dalam bentuk pertentangan
antarpaham atau ideologi yang dianut
2) Konflik politik, yang terwujud dalam bentuk pertentangan
antarkelompok dalam hal pembagian kekuasaan politik,
penggunaan kekuasaan, hak-hak dan sumber-sumber
ekonomi
35. Pengaruh DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
3 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
a. Konflik
Gejala-gejala munculnya konflik :
1) Tindakan yang dilakukan anggota masyarakat sudah tidak
sesuai lagi dengan norma yang berlaku
2) Norma-norma tidak lagi berfungsi dengan baik
3) Lemahnya sanksi sosial
4) Tidak adanya kesamaan pandangan antaanggota masyarakat
tentang tujuan yang ingin dicapai
5) Adanya pertentangan terhadap norma masyarakat yang telah
dihayati dan dijadikan pedoman hidup
36. Pengaruh DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
3 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
a. Konflik
Contoh konflik yang terjadi di Indonesia :
1) Konflik antara etnis Dayak dan etnis Madura di Kalimantan
2) Konflik antara TNI dan GAM
3) Konflik antara TNI dan Organisasi Papua Merdeka
4) Kerusuhan massal pada bulan Mei 1998
5) Peristiwa Tanjung Priok tahun 1984 yang menelan banyak
korbanTawuran antar desa di beberapa tempat
6) Tawuran anta suku di Papua
37. Pengaruh DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
3 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
b. Integrasi
Dampak positif dari diferensiasi sosial adalah integrasi, yang merupakan proses
penyatuan dua unsur yang berbeda sehingga mengakibatkan tercapainya suatu
keinginan yang berjalan secara baik dan seimbang. Bentuknya adalah :
1) Integrasi Sosial, yang merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda terdapat dalam kehidupan sosial sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi
masyarakat
2) Integrasi Nasional, menurut Howard Wriggins, mengandung tiga
pengertian
1) Proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan
wilayah
2) Proses penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi satu kesatuan
3) Proses memadukan masyarakat-masyarakat kecil menjadi suatu bangsa
38. Pengaruh DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
3 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
b. Integrasi
Syarat integrasi nasional (Myron Weiner) :
1. Penghapusan sifat-sifat kultural utama komunitas dan
minoritas yang berbeda menjadi satu kebudayaan nasional
2. Penciptaan kesetiaan nasional tanpa menghapus
kebudayaan-kebudayaan kecil
39. Pengaruh DDiiffeerreennssiiaassii SSoossiiaall
3 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
b. Integrasi
Hal-hal yang dapat mendorong integrasi :
1. Adanya ancaman dari pihak luar
2. Adanya pertumbuhan ekonomi yang luas dan merata
3. Gaya politis pemimpin yang mempertipis perbedaan
4. Ideologi nasional yang menentukan tujuan dan cara
pencapaiannya
5. Adanya lembaga-lembaga politik dan administratif yang telah
terbentuk : TNI, Kepolisian, Kejaksaan, Kehakiman, DPR,
MPR
40. PPeennggaarruuhh SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
4 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
a. Sistem Kasta
Kasta yang ada di masyarakat, misalnya India ternyata
masing sangat berpengaruh, misalnya :
1. Penghormatan kepada anggota kasta yang lebih tinggi
2. Terhadap kasta yang lebih rendah selalu ditekankan inferioritas
yang melekat pada diri mereka
3. Kasta yang lebih rendah kurang mendapat kesempatan yang baik
4. Pria dengan kasta yang lebih tinggi dapat kawin dengan wanita
dalam kastanya dan kasta yang lebih rendah. Tetapi pria dengan
kasta rendah hanya dapat kawin dengan wanita dalam kastanya
5. Kasta yang lebih rendah cenderung menentang kesahan inferior
tetapi tidak bisa mengekspresikannya
41. Pengaruh SSttrraattiiffiikkaassii SSoossiiaall
4 BBeerrddaassaarrkkaann KKaassuuss ddaallaamm MMaassyyaarraakkaatt
a. Sistem Kelas
Refleksi dari kelas sosial atas dasar kehormatan masih dapat
terlihat pada masyarakat :
1. Jawa, golongan pertama diduduki golongan raja dan keturunannya,
kedua para prrajurit dan keturunannya, ketiga rakyat jelata
2. Nias dan Mentawai, golongan pertama para bangsawan (Balo Siulu
dan Siulu), kedua Ere (pemuka agama), ketiga Ono Mbanua
(rakyat jelata), keempat Sawuyu
3. Batak, lapisan atas golongan raja, bangsawan, dan keturunan raja
serta kepala wilayah. Golongan bawah orang yang memiliki
kecakapan : pandai besi, pandai emas, tukang kayu
4. Minahasa, lapisan atas Makarua Soiw (pengatur agama), tengah
Makatelupitu (pemerintah negeri), bawah (Pasiowan Telu) rakyat
biasa