1. SDKI SLKI SIKI
Disampaikan oleh: Tim Departemen Keperawatan Dasar
PSIK-PSPN Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas dr. Soebandi Jember
2. STANDAR NURSING LANGUAGE (SNL)
• Ada banyak sekali diagnosa keperawatan di dunia, mulai dari 3N
(Nanda, NOC, NIC), Doenges, Lynda Jual Carpenito, dll
• mana yang BENAR? SEMUA BENAR. Namun, harus ada
kesepakatan..kita mau pakai yang mana.
• apa itu SNL? standar “kosa kata / bahasa” untuk mendiskripsikan apa
yang telah dikerjakan oleh perawat, sehingga tidak ada multi tafsir.
Misal: di Papua menggunakan bahasa “Nyeri Akut”, di Aceh tetap
“Nyeri Akut”, tidak ada lagi yang menggunakan “ketidaknyamanan”,
“gangguan rasa nyaman”, dll.
3. KENAPA ADA SDKI,SLKI, DAN SIKI ???
• Potter & Perry (2013) budaya klien mememngaruhi tipe masalah
kesehatan
• Wieck (1996) perbedaan budaya memengaruhi perawat dalam
memilih indikator (tanda, gejala, faktor resiko) dalam menegakkan
diagnosa.
• Karena Indonesia punya BUDAYA sendiri, jadilah PPNI membuat SDKI,
SLKI, dan SIKI.
4. WHAT IS SDKI,SLKI, DAN SIKI???
Pengkajian
Diagnosis
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi SDKI
SIKI
SLKI
5. Standar Asuhan Keperawatan Indonesia
Diagnosis
(SDKI)
Luaran
(SLKI)
Intervensi
(SIKI)
Tanda & Gejala
Faktor Risiko
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Kriteria Hasil
3S
SDKI-SLKI-SIKI
9. Diagnosis Keperawatan
Fisiologis
Respirasi
Sirkulasi
Nutrisi dan Cairan
Eliminasi
Aktivitas dan
Istirahat
Neurosensori
Reproduksi dan
Seksualitas
Psikologis
Nyeri dan
Kenyamanan
Integritas Ego
Pertumbuhan &
Perkembangan
Perilaku
Kebersihan Diri
Penyuluhan &
Pembelajaran
Relasional
Interaksi Sosial
Lingkungan
Keamanan &
Proteksi
Klasifikasi SDKI
10. • NEGATIF : klien dalam kondisi
sakit/resiko shg penegakan
diagnosis mengarahkan ke
pemberian intervensi yang
bersifat penyembuhan,
pemulihan, dan pencegahan.
• POSITIF : klien dalam kondisi
sehat
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
RESIKO
AKTUAL
POSITIF
NEGATIF
PROMOSI KESEHATAN
• AKTUAL : menggambarkan respons klien thp kondisi kesh/proses kehidupan yg
menyebabkan mslh kesh. Tanda/gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi.
• RESIKO : menggambarkan respons klien thp kondisi kesh/proses kehidupan yg menyebabkan
BERESIKO mengalami mslh kesh. TDK ada gejala mayo/minor, tp punya faktor resiko.
• PROMOSI KESEHATAN : menggambarkan adanya keinginan dan motivasi klien untuk
meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang lebih baik atau oprimal.
11. KOMPONEN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
• 1. PROBLEM (MASALAH): label diagnosis kepw yg menggambarkan inti dari
respons klien thp kondisi kesh. CONTOH:
NO DESKRIPTOR FOKUS DIAGNOSTIK
1 Tidak Efektif Bersihan Jalan Napas
2 Gangguan Pertukaran Gas
3 Penurunan Curah Jantung
4 Intoleransi Aktivitas
5 Defisit Pengetahuan
12. NO DESKRIPTOR DEFINIS
1 Defisit Tidak cukup, tidak adekuat
2 Disfungsi tidak berfungsi secara normal
3 Gangguan mengalami hambatan atau kerusakan
4 Lebih berada diatas normal atau yang diperlukan
5 Penurunan berkurang baik dalam ukuran, jumlah, maupun derajat
6 Rendah berada dibawah normal atau yang diperlukan
7 Tidak Efektif tidak menimbulkan efek yang diinginkan
• DESKRIPTOR: pernyataan yg menjelaskan bagaimana suatu fokus diagnosa
tjd. Contoh:
13. • PENYEBAB (ETIOLOGI): faktor yang mempengaruhi perubahan status
kesh
• TANDA GEJALA (SIGN SYMTOMP): dikategorikan mjd 2, yaitu:
: tanda/gejala ditemukan sekitar (untuk validasi
diagnosis)
: tidak harus ada
• FAKTOR RISIKO: kondisi/situasi yg dpt meningkatkan kerentanan klien
mengalami masalah kesehatan
• 2. INDIKATOR DIAGNOSTIK: TDD penyebab, tanda/gejala, dan
faktor resiko
16. Luaran Keperawatan
Adalah aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur meliputi kondisi,
perilaku, atau persepsi pasien, keluarga atau komunitas sebagai respons
terhadap intervensi keperawatan
Luaran keperawatan menunjukkan status diagnosis keperawatan setelah
dilakukan intervensi keperawatan (tujuan)
Hasil akhir intervensi keperawatan yang terdiri atas indikator-indikator
atau kriteria-kriteria hasil pemulihan masalah (kriteria hasil)
17. Luaran Keperawatan
Fisiologis
Respirasi
Sirkulasi
Nutrisi dan Cairan
Eliminasi
Aktivitas dan
Istirahat
Neurosensori
Reproduksi dan
Seksualitas
Psikologis
Nyeri dan
Kenyamanan
Integritas Ego
Pertumbuhan &
Perkembangan
Perilaku
Kebersihan Diri
Penyuluhan &
Pembelajaran
Relasional
Interaksi Sosial
Lingkungan
Keamanan &
Proteksi
Kelompok Klasifikasi SLKI:
• 5 kategori
• 14 subkategori
• 137 label luaran
Klasifikasi SLKI
1. Memudahkan penelusuran
2. Memudahkan memahami
ragam luaran yang sesuai
dengan area praktik dan/atau
cabang ilmu.
3. Memudahkan coding untuk
penggunaan computer-based
19. Jenis Luaran Keperawatan
No Jenis Luaran Contoh Luaran
1 Positif
(Perlu ditingkatkan)
Bersihan Jalan Napas
Keseimbangan Cairan
Integritas Jaringan
Citra Tubuh
2 Negatif
(Perlu diturunkan)
Tingkat Nyeri
Tingkat Keletihan
Tingkat Ansietas
Tingkat Berduka
Respon Alergi
20. Contoh Ekspektasi Luaran Keperawatan
No Ekspektasi Definisi Contoh Luaran
1 Meningkat Bertambah baik dalam ukuran,
jumlah maupun derajat atau
tingkatan
Bersihan Jalan Napas
Curah Jantung
Perawatan Diri
Sirkulasi Spontan
Status Kenyamanan
2 Menurun Berkurang baik dalam ukuran,
jumlah maupun derajat atau
tingkatan
Tingkat Keletihan
Tingkat Ansietas
Tingkat Berduka
3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik,
adekuat, atau efektif.
Eliminasi Fekal
Fungsi Seksual
21. Komponen Luaran SLKI
Nomor Kode
Panggil
Label Luaran
Definisi Luaran
Ekspektasi
Luaran
Kriteria Hasil
dan Skor
23. Penerapan Luaran Keperawatan
Metode Dokumentasi Manual/Tertulis
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama …………., maka
[Label] [Ekspektasi] dengan kriteria
hasil:
- Kriteria 1 (hasil)
- Kriteria 2 (hasil)
- dst
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam,
maka Bersihan Jalan Napas Meningkat, dengan
kriteria hasil:
• Batuk efektif
• Mengi menurun
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama …………., maka
[Label] [Ekspektasi] dengan kriteria
hasil:
- Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (skor)
- dst
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam,
maka Bersihan Jalan Napas Meningkat, dengan
kriteria hasil:
• Batuk efektif 3
• Mengi 3
• Frekuensi napas 3
25. Intervensi & Tindakan
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Perilaku spesifik yang dikerjakan
oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Segala treatment yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan
pada pengetahuan dan penilaian
klinis untuk mencapai luaran
(outcome)
26. Intervensi Keperawatan
Fisiologis
Respirasi
Sirkulasi
Nutrisi dan Cairan
Eliminasi
Aktivitas dan
Istirahat
Neurosensori
Reproduksi dan
Seksualitas
Psikologis
Nyeri dan
Kenyamanan
Integritas Ego
Pertumbuhan &
Perkembangan
Perilaku
Kebersihan Diri
Penyuluhan &
Pembelajaran
Relasional
Interaksi Sosial
Lingkungan
Keamanan &
Proteksi
Kelompok Klasifikasi SIKI:
• 5 kategori
• 14 subkategori
• 590 intervensi
Klasifikasi SIKI
1. Memudahkan penelusuran
2. Memudahkan memahami
ragam intervensi yang sesuai
dengan area praktik dan/atau
cabang ilmu.
3. Memudahkan coding untuk
penggunaan computer-based
30. Contoh Tautan SDKI - SIKI
• Intervensi prioritas resolutif
• Kesesuaian terbaik dengan
diagnosis/etiologi
• Banyak tindakan mengatasi
masalah
• Dapat digunakan pada berbagai
setting
• Efektivitas intervensi banyak dalam
riset/praktik klinis
• Bukan intervensi prioritas
• Tidak resolutif namun menunjang
resolusi masalah
• Hanya mengatasi etiologi tertentu
• Hanya dapat digunakan pada
setting tertentu
• Efektivitas intervensi tidak/belum
banyak dalam riset/praktik klinis
31. Contoh Aplikasi “3S”
Diagnosis
Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Bersihan jalan napas
tidak efektif b.d.
respon alergi (asma)
d.d. pasien mengeluh
sesak napas, batuk
berdahak dan susah
keluar, ronkhi,
wheezing, frekuensi
napas 29 x/menit
Tujuan:
Setelah dilakukan intervensi
selama 7 jam, maka bersihan
jalan napas meningkat, dengan
kriteria hasil (Bersihan Jalan
Napas):
1. Batuk efektif cukup
meningkat (4)
2. Produksi sputum cukup
menurun (4)
3. Ronki cukup menurun (4)
4. Wheezing cukup menurun
(4)
5. Frekuensi napas 12-24
x/menit (5)
Manajemen jalan napas
Observasi
1. Monitor frekuensi napas
2. Monitor bunyi napas tambahan
3. Monitor produksi sputum
Terapeutik
4. Posisikan semifowler/fowler
5. Berikan minum hangat
6. Lakukan fisioterapi dada
7. Berikan oksigen
Edukasi
8. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
dan/atau mukolitik
32. contoh cara mencari dari SDKI, SLKI, dan SIKI
pada masalah keperawatan “nyeri akut”
→
buka
daftar isi.
cari nyeri
akut
38. contoh kasus 1
• Ny M membawa anaknya, By Y (4hari), ke poli. Ny M menyatakan bahwa
kulit by Y terlihat kuning dan rewel. Ny M tidak pernah menjemur By Y
karena takut corona. setelah dilakukan pemeriksaan oleh Ns Dita,
diketahui bahwa membran mukosa, kulit, dan sklera By Y kuning, hasil
lab menunjukkan bilirubin serum total>2mg/dl.
• Apakah diagnosa keperawatan utama ?
39. • dari kasus diatas, kita ambil
diagnosa kepw ikterik neonatus.
hal ini dikarenakan >80% gejala
dan tanda mayor muncul
sehingga kita bisa mengangkat
diagnosa ini.
40. contoh kasus 2
A. Tn U (45 tahun) dinyatakan menderita stroke sejak 3 bulan yang lalu. Tn
U menyatakan mengalami tidak pernah berbuhungan seksual semenjak
terkena stroke.
B. Ny D (37 tahun) menyatakan bahwa dia adalah korban KDRT suami. Ny
D mengungkapkan aktivitas, fungsi, dan hasrat seksual dengan suami
menurun, tidak pernah puas, terkadang merasakan nyeri saat
berhubungan seksual.
dari 2 kasus tsb, diagnosa kepw apa yg tepat? apakah sama?
NO!
41. kasus A msh berupa resiko, kasus B berupa
aktual
42. kasus 3
• Ny B (25 tahun) hamil dengan usia kandungan 39 minggu. mengeluh
nyeri pada perut, tekanan pada perineum. Ns Gina melihat bahwa
wajah Ny B meringis, dengan posisi tangan memegang perut.
diagnosa keperawatan yang tepat adalah...
• A. nyeri akut
• B. Nyeri kronis
• C. Nyeri melahirkan
44. KASUS
• kasus 1
• https://bit.ly/KasusAskep
• Kasus 2
• https://bit.ly/KasusSDKI
45. Daftar Rujukan
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2016. Standar diagnosis
keperawatan indonesia: Definisi dan indikator diagnostik. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018a. Standar intervensi
keperawatan indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018b. Standar luaran keperawatan
indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Observasi, yaitu tindakan berkelanjutan untuk mengevaluasi/pengkajian berulang terhadap perubahan status kesehatan, kata-kata yang digunakan seperti periksa, identifikasi, monitor, pantau, dan sebagainya.
Terapeutik, yaitu fungsi independen atau tindakan mandiri yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pasien, kata-kata yang digunakan seperti berikan, bantu, lakukan, dan sebagainya.
Edukasi/Promosi/Pendidikan kesehatan, memberikan pendidikan kepada pasien dan/atau keluarganya supaya dapat menyelesaikan masalahnya secara mandiri, kata-kata yang digunakan seperti ajarkan, anjurkan, latih, dan sebagainya.
Kolaborasi, yaitu fungsi interdependen/dependen yang dilakukan dengan berkonsultasi dengan professional pemberi asuhan lainnya, seperti dokter, ahli gizi, atau fisioterapis. Kata-kata yang digunakan seperti lakukan instruksi, kolaborasi, atau konsultasikan. Rencana pada kolaborasi juga dapat dirumuskan dengan melihat terapi yang sudah ada di tahap pengkajian awal.