1. Ilmu Pengetahuan dan
Pendekatan Ilmiah
Disusun oleh:
Rizki Adeyanto A.
410090057
Abdul Aziz A. 410090098
Yulia Ulfah A. 410090099
2. Ilmu Pengetahuan dan
Pendekatan Ilmiah
A. Ilmu Pengetahuan dan
Pikiran Sehat
B. Empat Metode pengetahuan
C.Ilmu dan Fungsi-fungsinya
D.Penelitian Ilmiah Suatu
Definisi
E. Pendekatan Ilmiah
3. Definisi ilmu
pengetahuan
Pengetahuan merupakan
persepsi subyek (manusia) atas
obyek (riil dan gaib) atau fakta.
Ilmu Pengetahuan adalah
kumpulan pengetahuan yang
benar disusun dengan sistem
dan metode untuk mencapai
tujuan yang berlaku universal
dan dapat diuji/diverifikasi
4. Definisi penelitian ilmiah
Ada beberapa definisi penelitian yang
telah dikemukan oleh beberapa ahli, antara
lain:
Penelitian adalah investigasi yang
sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari
suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan
tertentu antarfenomena (Kerlinger, 1986: 17-
18).
Penelitian merupakan refleksi dari
keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa
fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian
5. Beberapa definisi ilmu
pengetahuan menurut
beberapa ahli:
Mohammad Hatta Ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari
luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Harsojo, ilmu pengetahuan merupakan
akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan. Suatu
pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh
dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh factor ruang
dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca
indera manusia. Suatu cara menganlisis yang
6. A. Ilmu Pengetahuan dan Pikiran
Sehat
Whitehead (Kerlinger, 1998) pernah
mengemukakan bahwa dalam pemikiran kreatif,
pikiran sehat bukanlah panutan yang baik. “Satu-
satunya kriterium penilainya ialah, bahwa
gagasan-gagasan baru harus mirip dengan
gagasan lama”. Pernyataan tersebut sudah
tepat, karena pikiran sehat itu sering pula tidak
baik dijadikan panutan dalam menilai
pengetahuan.
Menurut pandangan ini, ilmu merupakan
perpanjangan pikiran sehat yang sistematis dan
terkendali, sebab seperti dikatakan oleh Conant
7. Ilmu dan “comon sence” berbeda
tajam dalam lima hal. Perbedaan
itu berkisar pada kata “sistematik”
dan “terkendali”. Perbedaan :
1. Penggunaan
pola konseptual 2. Ilmuan secara
dan struktur sistematis dan 3. Terletak pada
teoritis nyata- empiris menguji pengertian
nyata lain. teori-teori dan tentang
hepotesis- kendali atau
4. Antara ilmu hepotesisnya. control
dan common 5. Antara common
sense sense dengan ilmu
mungkin terletak dalam
tidak begitu penjelasan yang
tajam berlainan mengenai
fenomen yang
teramati.
8. B. Empat Metode
Pengetahuan
Charles Peirce (kerlinger, 1998) berkata, ada
empat jalan untuk memperoleh pengetahuan, atau
menurut pengungkapannya untuk menetapkan
keyakinan. Charles Peirce (kerlinger, 1998)
berkata, ada empat jalan untuk memperoleh
pengetahuan, atau menurut pengungkapannya
untuk menetapkan keyakinan.
1. Dengan cara kegigihan/keuletan (tenacity)
2. Ke arah pengetahuan atau keyakinan kukuh
adalah cara otoritas/kewenangan
3. Untuk mendapatkan pengetahuan atau
keyakinan kukuh ialah a priori.
9. C. Ilmu dan Fungsi –
Funginya
Ilmu memiliki dua pandangan yaitu pandangan
statis dan pandangan dinamis .
1. Pandangan statis adalah ilmu pengetahuan
merupakan suatu kegiatan yang memberikan
sumbangan berupa informasi sistematis kepada
dunia.
2. Pandangan dinamis adalah ilmu pengetahuan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
para ilmuwan. Untuk pandangan dinamis memiliki
keterkaitan dengan pandangan heuristic yang
mana dengan pandangan heuristic ini berkaitan
dengan penemuan diri ( self discovery) , contohnya
10. Fungsi ilmu pengetahuan adalah
menetapkan hukum – hukum umum yang
meliputi perilaku kejadian dan objek yang
dikaji oleh ilmu yang bersangkutan . Di
dalam dunia ilmu pengetahuan kita
mengenal istilah adekuasi.
Suatu teori pasti memuat suatu
prediksi karena hal ini sudah menjadi
kodratnya. Gagasan ilmu pengetahuan
tentang generalitas merupakan hal penting
. Tujuan – tujuan penelitian yang
sederhana , terbatas dan spesifik memang
cukup baik akan tetapi tujuan penelitian
teoritislah yang cukup baik karena bersift
lebih umum dan lebih luas berlakunya .
11. Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah pengkajian dan
penyelidikan yang hati-hati, sistematis, dan
sungguh-sungguh dalam bidang ilmu
tertentu.
Penelitian ilmiah adalah investigasi yang
sistematis, terkontrol ,kritis dan intensif ke
arah terbentuknya pengetahuan baru atau
yang lebih lengkap tentang subyek yang
diteliti.
Kedua definisi di atas berkaitan dengan ilmu
pengetahuan; definisi pertama menunjuk
adanya kegiatan atau proses; dan yang
12. Penelitian Ilmiah bersifat sistematis dan
terkontrol berarti bahwa penyelidikan
ilmiah tertata dengan cara tertentu
sehingga penyelidik dapat memiliki
keyakinan kritis mengenai hasil penelitian.
Penelitian Ilmiah bersifat empiris berarti
penelitian tersebut harus di buktikan
maupun di uji keyakinannya agar semua
orang mengetahui akan kebenaran
penyelidikan tersebut, dari hasil penelitian
si ilmuawan.
13. Pendekatan Ilmiah
Pendekatan Ilmiah merupakan
bentuk sistematis yang khusus
dari seluruh pemikiran dan telaah
reflektif
14. Struktur Logis Tahapan kerja
pada
Pendekatan Ilmiah
Perumusan masalah jelas dan spesifik
Masalah merupakan hal yang dapat
diamati dan diukur secara empiris
Jawaban permasalahan didasarkan pada
data
Proses pengumpulan dan analisis data,
serta pengambilan keputusan berdasarkan
logika yang benar
15. Sifat Pendekatan Ilmiah
Menurut Checkland (1993), berdasarkan sejarah perkembangan ilmu,
didapatkan tiga karakteristik utama dari pendekatan ilmiah, yaitu:
1. Reductionism ( Efisien )
2. Repeatability ( Terbuka )
3. Refutation( Teruji )
Pengertian
1. Reductionism adalah pendekatan yang mereduksi kompleksitas
permasalahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga
dapat dengan mudah diamati dan diteliti.
2. suatu pengetahuan disebut ilmu, bila pengetahuan tersebut dapat
dicheck dengan mengulang eksperimen atau penelitian yang
dilakukan oleh orang lain di tempat dan waktu yang berbeda
3. Sifat ilmu yang ketiga adalah refutation. Sifat ini mensyaratkan
bahwa suatu ilmu harus memuat informasi yang dapat ditolak
kebenarannya oleh orang lain. Suatu pernyataan bahwa besok
mungkin hujan atau pun tidak, memuat informasi yang tidak layak
16. Pola Pikir Pendekatan
Ilmiah
Pola pikir pendekatan ilmiah:
1. Induktif, pengambilan kesimpulan
dari kasus yang bersifat khusus
menjadi kesimpulan yang bersifat
umum
2. Deduktif, penngambilan
kesimpulan dari yang bersifat
umum enjadi kasus yang bersifat
khusus