3. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
1947 1975 2004
Rencana Pelajaran → Kurikulum Rintisan
Dirinci dalam Rencana Sekolah Dasar Kurikulum
Pelajaran Terurai Berbasis
Kompetensi
1968 1994 (KBK)
Kurikulum Kurikulum 1994 2013
Sekolah Dasar Kurikulum 2013
1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015
1984
Kurikulum 1984 2006
1973 Kurikulum
Kurikulum Proyek Tingkat Satuan
Perintis Sekolah Pendidikan
Pembangunan (KTSP)
1964 (PPSP) 1997
Rencana Revisi Kurikulum 1994
Pendidikan
Sekolah Dasar
3
4. KURIKULUM SEBAGAI INTEGRATOR
SISTEM NILAI, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
Watak/Perilaku Kolektif
Kompetensi: Watak/
Sistem -Sikap Aktualisasi Internalisasi
-Keterampilan Perilaku
Nilai (Action) (Reflection)
-Pengetahuan Individu
Keterampilan
Pengetahuan
Kurikulum
-Produktif
&
-Inovatif
Pembelajaran -Peduli
PTK dan dukungan lain:
SarPras,... -... 4
5. KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT KURIKULUM TINGKAT
NASIONAL DAERAH SEKOLAH
Koordinasi dan Supervisi
Koordinasi dan Supervisi
I.I. Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
1. Visi
1. Visi
PPKn
KK 2. Misi
2. Misi
ee Bahasa Indonesia
3. Strategi
3. Strategi
rr Matematika
4. Tujuan
4. Tujuan
aa Bahasa Inggris
Pendidikan
Pendidikan
nn Ilmu Pengetahuan Sosial
gg Ilmu Pengetahuan Alam 5. Struktur
5. Struktur RPP dan
RPP dan
& Muatan Kegiatan
Kegiatan
kk KTSP
KTSP
& Muatan
Kurikulum: Pembelajaran
Kurikulum: Pembelajaran
aa Seni dan Budaya [Jam
[Jam [Intra dan
[Intra dan
Pendidikan Jasmani/Olahraga pelajaran
pelajaran Ekstra
Ekstra
“real”]
“real”] Kurikuler]
Kurikuler]
DD Keterampilan/Kejuruan
aa 6. Waktu &
6. Waktu &
ss Beban
Beban
Belajar
Belajar
aa
rr Beban
Beban 7. Kalender
7. Kalender
Belajar
Belajar Akademik
Akademik
Kalender
Kalender
Akademik
Penyesuaian Event
Akademik
Daerah
5
8. ELEMEN PERUBAHAN
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompeten •Adanya peningkatan dan
si Lulusan
keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi
sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Kedudukan
Mata Pelajaran
• Kompetensi yang semula diturunkan dari
(ISI) matapelajaran berubah menjadi matapelajaran
dikembangkan dari kompetensi.
8
9. ELEMEN PERUBAHAN
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI)
• Tematik • Mata • Mata • Mata
Integratif pelajaran pelajaran Pelajara
dalam wajib n wajib,
semua dan pilihan,
mata pilihan dan
pelajaran vokasi
9
10. ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • HOLISTIK DAN • TIK menjadi • Perubahan • Penyesuaian
Kurikulum INTEGRATIF media semua sistem: ada jenis keahlian
(Matapelajara berfokus matapelajaran matapelajar berdasarkan
n dan alokasi
kepada alam, • Pengembangan an wajib spektrum
waktu)
(ISI)
sosial dan diri terintegrasi dan ada kebutuhan saat
budaya pada setiap matapelajar ini
• Pembelajaran matapelajaran an pilihan • Penyeragaman
dilaksanakan dan • Terjadi mata pelajaran
dengan ekstrakurikuler penguranga dasar umum
pendekatan n
sains matapelajar
an yang
harus diikuti
siswa
10
11. ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Struktur • JUMLAH • JUMLAH • Jumlah jam • Produktif
Kurikulum MATAPELAJAR MATAPELAJARAN bertambah 2 disesuaikan
(Matapelajara AN DARI 10 DARI 12 MENJADI JP/minggu dengan tren
n dan alokasi MENJADI 6 10 akibat perkembangan
waktu) • Jumlah jam • Jumlah jam perubahan Industri
(ISI) bertambah 4 bertambah 6 pendekatan • Pengelompokan
JP/minggu JP/minggu akibat pembelajara mata pelajarn
akibat perubahan n produktif
perubahan pendekatan sehingga tidak
pendekatan pembelajaran terlau rinci
pembelajaran pembagiannya
11
12. ELEMEN PERUBAHAN
DESKRIPSI
Elemen
SD SMP SMA SMK
• STANDAR PROSES YANG SEMULA TERFOKUS PADA
EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI DILENGKAPI
DENGAN MENGAMATI, MENANYA, MENGOLAH,
MENALAR, MENYAJIKAN, MENYIMPULKAN, DAN
MENCIPTA.
• BELAJAR TIDAK HANYA TERJADI DI RUANG KELAS, TETAPI
JUGA DI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Proses • GURU BUKAN SATU-SATUNYA SUMBER BELAJAR.
Pembelajar
an • SIKAP TIDAK DIAJARKAN SECARA VERBAL, TETAPI MELALUI
CONTOH DAN TELADAN
• TEMATIK • IPA DAN • Adanya mata • Kompetensi
IPS pelajaran keterampilan
DAN wajib dan
masing- yang sesuai
TERPADU masing pilihan sesuai
dengan bakat dengan standar 12
13. ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilain melalui tes
[mengukur
kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja],
menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil]
Penilaian • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor
yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga
kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa
sebagai instrumen utama penilaian
13
14. ELEMEN PERUBAHAN
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Ekstrakurikuler
• Pramuka • Pramuka (wajib)
(wajib) • OSIS
• UKS • UKS
• PMR • PMR
• Bahasa • Dll
Inggris
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi
aktif siswa dalam permasalahan
kemasyarakatan (menjadi bagian
dari pramuka)
14
16. Ruang Lingkup SKL
Dunia (Peradaban) Global
Negara Meta- PT
kognitif
Sosial-Ekonomi-Budaya
SMA/K
Peserta Pendidikan Prosedural
Didik Sat
SMP
Konseptual
SD
Faktual
SD
SMP
PT SMA/K 16
17. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINCI
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1.Perkembangan psikologis anak
2.Lingkup dan kedalaman materi
3.Kesinambungan
4.Fungsi satuan pendidikan
5.Lingkungan 17
18. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1.Perkembangan psikologis anak
2.Lingkup dan kedalaman materi
3.Kesinambungan
4.Fungsi satuan pendidikan
5.Lingkungan 18
19. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN SIKAP
DIKDAS:SD DIKDAS:SMP DIKMEN:SMA/K
MEMILIKI PERILAKU MEMILIKI PERILAKU MEMILIKI PERILAKU YANG
YANG MENCERMINKAN YANG MENCERMINKAN MENCERMINKAN SIKAP
SIKAP ORANG BERIMAN, SIKAP ORANG BERIMAN, ORANG BERIMAN,
BERAKHLAK MULIA, BERAKHLAK MULIA, BERAKHLAK MULIA,
PERCAYA DIRI, DAN PERCAYA DIRI, DAN PERCAYA DIRI, DAN
BERTANGGUNG JAWAB BERTANGGUNG JAWAB BERTANGGUNG JAWAB
DALAM BERINTERAKSI DALAM BERINTERAKSI DALAM BERINTERAKSI
SECARA EFEKTIF DENGAN SECARA EFEKTIF DENGAN SECARA EFEKTIF DENGAN
LINGKUNGAN SOSIAL LINGKUNGAN SOSIAL LINGKUNGAN SOSIAL DAN
DAN ALAM DAN ALAM ALAM
DI SEKITAR RUMAH, DALAM JANGKAUAN SERTA DALAM
SEKOLAH, DAN TEMPAT PERGAULAN DAN MENEMPATKAN DIRINYA
BERMAIN KEBERADAANNYA SEBAGAI CERMINAN
BANGSA DALAM
PERGAULAN DUNIA
19
20. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN
KETERAMPILAN
SD SMP SMA/K
MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI
KEMAMPUAN PIKIR KEMAMPUAN PIKIR KEMAMPUAN PIKIR
DAN TINDAK YANG DAN TINDAK YANG DAN TINDAK YANG
EFEKTIF DAN KREATIF EFEKTIF DAN KREATIF
EFEKTIF DAN KREATIF
DALAM RANAH DALAM RANAH
DALAM RANAH ABSTRAK DAN ABSTRAK DAN
ABSTRAK DAN KONKRET KONKRET
KONKRET SESUAI DENGAN TERKAIT DENGAN
SESUAI DENGAN YANG DIPELAJARI DI PENGEMBANGAN
YANG DITUGASKAN SEKOLAH ATAU DARI YANG
KEPADANYA. SUMBER LAIN YANG DIPELAJARINYA DI
SAMA DENGAN YANG SEKOLAH SECARA 20
20
21. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – DOMAIN PENGETAHUAN
SD SMP SMA/K
MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN MEMILIKI PENGETAHUAN
FAKTUAL DAN FAKTUAL, KONSEPTUAL PROSEDURAL DAN
KONSEPTUAL DALAM DAN PROSEDURAL METAKOGNITIF DALAM
ILMU PENGETAHUAN, DALAM ILMU PENGETAHUAN,
TEKNOLOGI, SENI, DAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN
BUDAYA DENGAN TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA DENGAN
WAWASAN BUDAYA DENGAN WAWASAN
KEMANUSIAAN, WAWASAN KEMANUSIAAN,
KEBANGSAAN, KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN
PERADABAN KENEGARAAN, DAN PERADABAN
TERKAIT FENOMENA DAN PERADABAN TERKAIT PENYEBAB
KEJADIAN DI TERKAIT FENOMENA DAN FENOMENA DAN
LINGKUNGAN RUMAH, KEJADIAN YANG TAMPAK KEJADIAN
SEKOLAH, DAN TEMPAT MATA
21
23. STRUKTUR KURIKULUM SD
N
KOMPONEN I II III IV V VI
O
KELOMPOK A
1 PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 6 6 4 4 4
3 BAHASA INDONESIA 8 8 10 7 7 7
4 MATEMATIKA 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
KELOMPOK B
7 SENI BUDAYA & PRAKARYA (TERMASUK 4 4 4 5 5 5
MUATAN LOKAL*)
8 PEND. JASMANI, OR & KES (TERMASUK 4 4 4 4 4 4
MUATAN LOKAL).
JUMLAH 30 32 34 36 36 36
Catatan:
1.Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
2.IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
23
24. STRUKTUR KURIKULUM SMP
NO KOMPONEN VII VIII IX
KELOMPOK A
1 PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI 3 3 3
2 PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN 3 3 3
3 BAHASA INDONESIA 6 6 6
4 MATEMATIKA 5 5 5
5 ILMU PENGETAHUAN ALAM 5 5 5
6 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 4 4 4
7 BAHASA INGGRIS 4 4 4
KELOMPOK B
8 SENI BUDAYA (TERMASUK MULOK)* 3 3 3
PEND. JASMANI, OR & KESEHATAN
9 3 3 3
(TERMASUK MULOK)
10 PRAKARYA (TERMASUK memuat Bahasa Daerah
* Muatan lokal dapat MULOK) 2 2 2
JUMLAH 38 38 38
24
25. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
KELAS
MATA PLAJARAN
X XI XII
KELOMPOK WAJIB
KELOMPOK A
1 PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI 3 3 3
2 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2 2 2
3 BAHASA INDONESIA 4 4 4
4 MATEMATIKA 4 4 4
5 SEJARAH INDONESIA 2 2 2
6 BAHASA INGGRIS 2 2 2
KELOMPOK B
7 SENI BUDAYA (TERMASUK MUATAN LOKAL) 2 2 2
8 PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN (TERMASUK MUATAN LOKAL) 2 2 2
9 PENDIDIKAN JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN (TERMASUK
3 3 3
MUATAN LOKAL)
JUMLAH JAM PELAJARAN KELOMPOK WAJIB 24 24 24
KELOMPOK PEMINATAN
MATAPELAJARAN PEMINATAN AKADEMIK (UNTUK SMA) 18 20 20
25
MATAPELAJARAN PEMINATAN AKADEMIK DAN VOKASI (UNTUK 25
26. Struktur Kurikulum Peminatan SMA
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
KELOMPOK A DAN B (WAJIB) 24 24 24
PEMINATAN MATEMATIKA DAN IPA
I 1 MATEMATIKA 3 4 4
2 BIOLOGI 3 4 4
3 FISIKA 3 4 4
4 KIMIA 3 4 4
PEMINATAN SOSIAL
II 1 GEOGRAFI 3 4 4
2 SEJARAH 3 4 4
3 SOSIOLOGI & ANTROPOLOGI 3 4 4
4 EKONOMI 3 4 4
PEMINATAN BAHASA
III 1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 3 4 4
2 BAHASA DAN SASTRA INGGERIS 3 4 4
3 BAHASA DAN SASTRA ASING LAINNYA 3 4 4
4 ANTROPOLOGI 3 4 4
MATA PELAJARAN PILIHAN DAN PENDALAMAN
PILIHAN PENDALAMAN MINAT ATAU LINTAS MINAT 6 4 4
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG TERSEDIA PER MINGGU 60 72 72
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS DITEMPUH PER
42 44 44 26
MINGGU
27. RANCANGAN PENATAAN ULANG
KURIKULUM
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN
28. LANDASAN
Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Prioritas 2: Pendidikan
3) Metodologi: Penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa
pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan
menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti,
kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia melalui penyesuaian sistem
Ujian Akhir Nasional pada 2011 dan penyempurnaan kurikulum sekolah dasar
dan menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada
2012 dan 100% pada 2014;
5) Kurikulum: Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum
tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan
hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan SDM untuk mendukung
pertumbuhan nasional dan daerah dengan memasukkan pendidikan
kewirausahaan (diantaranya dengan mengembangkan model link and match);
30. Penataan Ulang
Islam Text
Kristen
Khong Pendidikan Katolik
hucu
Agama
Hindu
Buddha
31. HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA
• Pendidikan agama merupakan mata pelajaran
yang bersumber dari Kitab Suci setiap agama,
yang dapat mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam memperteguh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
berakhlak mulia/budi pekerti luhur, menghormati
dan menghargai semua manusia dengan segala
persamaan dan perbedaannya.
32. FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA
• Pendidikan agama berfungsi membentuk manusia
Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu
menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter
dan antarumat beragama.” (PP No.55 Tahun 2007
Pasal 2 ayat 1)
• Pendidikan agama bertujuan untuk
berkembangnya kemampuan peserta didik dalam
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai
agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni. (PP No.55 Tahun
2007 Pasal 2 ayat 2)
33. ARAH PENATAAN ULANG PENDIDIKAN
AGAMA
• Bersumber dari Kitab Suci setiap
Agama.
• Memerhatikan dan mengedepankan
pendidikan akhlak mulia;
• Memberi warna pada pendidikan
karakter bangsa, kewirausahaan, dan
ekonomi kreatif;
34. ARAH PENATAAN ULANG PENDIDIKAN
AGAMA
• Memerhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
menyikapi arus globalisasi secara positif
dan proporsional;
• Konsisten dan tetap menjadi parameter
perkembangan politik, ekonomi, sosial,
budaya, keadilan gender, multikultural,
kearifan lokal, dan lainnya;
• Membahas isu-isu kontemporer.
35. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN AGAMA
AL QURAN-AL HADITS, AQIDAH, AKHLAK, FIKIH,
Islam
DAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
Kristen Allah dan Karya Nya, dan Nilai-nilai Kristiani
Pribadi Siswa, Yesus Kristus, Gereja, dan Hidup bermasyarakat
Katolik
Hindu Kitab Suci, Tatwa, Susila, Acara, dan Sejarah Agama Hindu
Keyakinan (Saddha), Sila, Samadhi, dan Panna; Tripitaka (Tipitaka);
Buddha
dan Sejarah
Khonghucu Keimanan, Perilaku Jun Zi , Tata Ibadah, Kitab Suci, dan Sejarah Suci
36.
37. Penataan Ulang PPKn
• Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
• Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok
mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan
• Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan
memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun
1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan
komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1)
pengetahuan kewarganegaraan; (2) sikap kewarganegaraan; (3)
keterampilan kewarganegaraan; (4) keteguhan kewarganegaraan; (5)
komitmen kewarganegaraan; dan (6) kompetensi kewarganegaraan.
• Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan
karakter peserta didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara
utuh.
• Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses
pembelajaran dan hasil belajar PPKn
38. HAKIKAT PPKN
• Kesadaran sebagai warga negara (civic literacy),
• Komunikasi sosial kultural kewarganegaraan
(civic engagement),
• Kemampuan berpartisipasi sebagai warga
negara (civic skill and participation),
• Penalaran kewarganegaraan (civic knowledge),
• Partisipasi kewarganegaraan secara
bertanggung jawab (civic participation and civic
responsibility),
39. SBG PENDIDIKAN NILAI, MORAL
DAN KEWARGANEGARAAN
KHAS INDONESIA
(Filosofis, Yuridis, Pedagogis)
AKSEPTABLE KARENA
SBG NOMENKLATUR
PERNAH DIGUNAKAN
DALAM pkn SEBAGAI
SEBELUMNYA
NAMA JENIS MENURUT
PADA ERA UU 2/1989
(Sosiologis-Yuridis) PPKn UU 20/2003
(Yuridis)
DIDUKUNG OLEH KAJIAN SBG WAHANA PENGEMBANGAN
AKADEMIS DISIPLIN KEILMUAN WATAK DAN PERADABAN
PIPS-PKn BANGSA SESUAI Ps 3 UU 20/2003
(Filosofis-Pedagogis) (Filosofis-Yuridis)
Alasan Perubahan PKn menjadi PPKn
40. PKn (2006) PPKn (2012)
Pendidikan
“Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
bertujuan untuk
bertujuan untuk mengembangkan peserta didik
membentuk peserta menjadi manusia Indonesia
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air, yang
yang memiliki rasa
dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila
kebangsaan dan cinta dan UUD 1945”
tanah air (Substansi Penjelasan pasal 37
UU 20/2003 yang direvitalisasi
dengan nilai-nilai Pancasila dan
(diadopsi dari Penjelasan UUD 1945
pasal 37 UU 20/2003)
41. LINGKUP/SUBSTANSI UTAMA PKn PPKn
PPKn -2012
PKn-2006 RUANG LINGKUP
1. Pancasila, sebagai dasar negara
RUANG LINGKUP dan pandangan hidup bangsa
1. Persatuan dan Kesatuan 2. UUD 1945 sebagai hukum dasar
bangsa yang menjadi landasan
2. Norma, hukum dan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
peraturan
bernegara
3. Hak asasi manusia 3. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai
4. Kebutuhan warga negara wujud keberagaman kehidupan
5. Konstitusi Negara bermasyarakat, berbangsa, dan
6. Kekuasan dan Politik bernegara dalam keberagaman yang
7. Pancasila kohesif dan utuh
8. Globalisasi 4. Negara Kesatuan Republik
Indonesia, sebagai bentuk final
Negara Republik Indonesia
42. DIAGRAM KETERKAITAN
RUANG LINGKUP PPKn
PANCASILA
NEGARA KESATUAN
REPUBLIK
INDONESIA
UNDANG-UNDANG
BHINNEKA TUNGGAL DASAR
IKA 1945
43.
44. Mengapa Berubah
HASIL KAJIAN KOMPETENSI BAHASA INDONESIA
• Standar Isi mata pelajaran Bahasa Indonesia (Lampiran
Permendiknas 22/2006) pada dasarnya sudah mampu
meningkatkan keterampilan peserta didik berkomunikasi dalam
bahasa Indonesia dengan baik dan benar serta menumbuhkan
apresiasi terhadap hasil karya kesastraan.
• Berdasarkan hasil kajian terhadap dokumen dan pelaksanaan
serta perbandingan dengan beberapa kurikulum negara lain ada
beberapa hal yang perlu disempurnakan, seperti (a) cakupan
kompetensi dasar (KD) ada yang telah dijabarkan secara panjang
lebar tetapi ada pula yang masih terbatas, (b) urutan sajian KD
belum semuanya tertata dengan baik, dan (c) gradasi beberapa
KD belum tersusun secara jelas dan logis, baik antarsemester,
antarkelas, maupun antarjenjang dan juga jumlah KD masih
terlalu banyak.
• Berdasarkan hasil kajian terhadap pelaksanaan, pemahaman guru
dalam memahami dan menjabarkan standar isi juga bervariasi
karena kurangnya penjelasan dan rambu-rambu pelaksanaan.
45. TUJUAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
• Memahami dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai
alat berpikir, berekspresi, dan berkomunikasi
• Meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil
karya kesastraan manusia Indonesia.
• Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia.
• Meningkatkan kompetensi berbahasa Indonesia
(memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional,
dan global).
46. SATUAN RUANG LINGKUP RUANG LINGKUP
PENDIIDIKAN LAMA BARU
SD 1. MENDENGARKAN 1. MENYIMAK
2. BERBICARA 2. BERBICARA
3. MEMBACA 3. MEMBACA
4. MENULIS 4. MENULIS
CATT : ASPEK SASTRA TELAH CATT : ASPEK SASTRA TELAH TERINTEGRASI
TERINTEGRASI KE DALAM KE DALAM 4 KETERAMPILAN DI ATAS
4 KETERAMPILAN DI ATAS
SMP 1. MENDENGARKAN KEMAMPUAN BERBAHASA
2. BERBICARA 1.MENYIMAK
3. MEMBACA 2.BERBICARA
4. MENULIS 3.MEMBACA
4.MENULIS
DAN
1. MENDENGARKAN KEMAMPUAN BERSASTRA
2. BERBICARA 1.MENYIMAK
SMA
3. MEMBACA 2.BERBICARA
4. MENULIS 3.MEMBACA
4.MENULIS
CATT : JUDUL KEMAMPUAN BERBAHASA
DAN KEMAMPUAN BERSASTRA TIDAK CATT: JUDUL KEMAMPUAN BERBAHASA DAN
MUNCUL SEHINGGA TERKESAN TERJADI KEMAMPUAN BERSASTRA DIMUNCULKAN
PENGULANGAN ASPEK, PADAHAL AGAR JELAS KOMPETENSI APA YANG AKAN
47. PERUBAHAN
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
• Menata kembali kompetensi sesuai dengan arah
pengembangan aspek (reseptif : mendengarkan dan
membaca, produktif : berbicara dan menulis)
• Menata kembali tingkat kesulitan kompetensi sesuai dengan
tingkat perkembangan usia.
• Menata kembali penyebaran kompetensi agar tidak berulang
• Menajamkan kembali rumusan kompetensi agar lebih jelas.
• Mencantumkan judul Kemampuan Berbahasa dan
Kemampuan bersastra yang masing-masing terdiri atas 4
aspek agar lebih jelas.
• Menambah KD untuk jenjang SD :
a. membiasakan sikap membaca yang benar
b. membiasakan sikap menulis yang benar.
48. • Menyederhanakan tuntutan sumber belajar yang sulit agar kompetensi
tetap dimiliki siswa.
misalnya : membaca puisi dari buku antologi puisi --
membaca puisi dari berbagai sumber
• Menambah KD “mengandaikan diri sebagai ….(tokoh atau profesi
tertentu). Hal ini dimaksudkan untuk melatih daya imajinasi dan empati
siswa
• Mencantumkan jumlah buku yang wajib dibaca siswa untuk tiap jenjang
(hasil kesepakatan dengan kelompok sastrawan)
SD : 12 buku (6 buku sastra dan 6 buku nonsastra)
SMP : 24 buku (12 buku sastra dan 12 buku nonsastra)
SMA : 30 buku (15 buku sastra dan 15 buku nonsastra)
• Hasil membaca buku sastra dan nonsastra harus diujikan dalam
berbagai bentuk (laporan, komentar, meringkas, menceritakan
kembali, dll)
49.
50. PENATAAN ULANG MATEMATIKA
TUJUAN PENATAAN ULANG
1. Memantapkan pelaksanaan kurikulum matematika dengan
menggunakan pendekatan belajar aktif
2. Memberi penguatan kompetensi matematika: pemahaman
konsep, representasi dan penafsiran, penalaran dan
pembuktian, pemecahan masalah, komunikasi, dan
menghargai matematika dan kegunaan matematika
3. Mengintegrasikan pendidikan karakter, ekonomi kreatif dan
kewirausahaan, dan konten-koten lain dalam kurikulum
matematika
51. MENGAPA BERUBAH
1. Implementasi kurikulum matematika belum
konsisten, efektif, efisien, dan berkualitas sesuai SNP
2. bervariasinya pemahaman SK dan KD, perumusan ke
dalam indikator, dan implementasinya dalam
pembelajaran dan penilaian (didukung hasil studi
TIMSS, PISA). Pembelajaran kurang memperhatikan
unsur representasi, penalaran, penafsiran, dan
pemecahan masalah, selain unsur pemahaman
konsep, dan pembuktian, yang tercermin dari silabus
dan RPP, serta instrumen penilaian
52. RUANG
SKKD 2006 USULAN SKKD 2012
LINGKUP
BILANGAN BILANGAN
GEOMETRI DAN PENGUKURAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN
PENGOLAHAN
DATA/STATISTIKA DAN
ISI PELUANG PENGOLAHAN DATA/STATISTIKA DAN PELUANG
ALJABAR ALJABAR
TRIGONOMETRI TRIGONOMETRI
KALKULUS KALKULUS
PEMAHAMAN KONSEP PEMAHAMAN
KOMUNIKASI DAN PENALARAN REPRESENTASI DAN PENAFSIRAN
PROSES PENALARAN DAN PEMBUKTIAN
PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH
MENGHARGAI MATEMATIKA DAN KEGUNAANNYA
DALAM KEHIDUPAN; DISIPLIN, KONSISTEN, DAN
TAAT AZAS; BERPIKIR LOGIS, BERPIKIR ANALITIS,
SINTESIS DAN EVALUATIF KRITIS, ALTERNATIF,
RASA INGIN TAHU, KREATIF, INOVATIF, SERTA DAPAT MENJELASKAN
PERHATIAN, MINAT BELAJAR, PEMIKIRANNYA DAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA
53. RUANG
LINGKUP SKKD 2006 USULAN SKKD 2012
JURUSAN IPA: JURUSAN IPA:
MENGGUNAKAN SK- MENGGUNAKAN SK-KD/KURIKULUM
PENJURUSAN KD/KURIKULUM MATEMATIKA LEVEL A
DI SMA MATEMATIKA IPA
JURUSAN IPS: JURUSAN IPS:
MENGGUNAKAN SK- DAPAT MEMILIH SK-KD/KURIKULUM
KD/KURIKULUM MATEMATIKA LEVEL B ATAU LEVEL A
MATEMATIKA IPS
JURUSAN BAHASA: JURUSAN BAHASA:
MENGGUNAKAN SK-KD/ DAPAT MEMILIH SK-KD/KURIKULUM
KURIKULUM MATEMATIKA MATEMATIKA
BAHASA LEVEL C, LEVEL B, ATAU LEVEL A
PERUBAHAN YANG DILAKUKAN
•MENYELARASKAN KATA KERJA ANTARSK-KD
•MEMPERBAIKI RUMUSAN SK-KD AGAR LEBIH JELAS
•MENGGABUNG KD-KD YANG TERLALU KECIL
•MENGURANGI KD
•MENAMBAH KD BARU SESUAI DENGAN RUMUSAN SK
•MENGAKOMODASI HASIL STUDI PISA DAN TIMSS