Arah kebijakan dalam rangka peningkatan nilai tambah ekonomi pada tahun 2020-2024 mencakup: (i) Penguatan kewirausahaan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang dilaksanakan dengan strategi (1) meningkatkan kemitraan usaha antara Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar; (2) meningkatkan kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha; (3) meningkatkan kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi; (4) meningkatkan penciptaan peluang usaha dan start-up; (5) meningkatkan nilai tambah usaha sosial.
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
Kebijakan Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi dalam tahun 2020-2024
1. Arah kebijakan dalam rangka peningkatan nilai tambah ekonomi pada tahun 2020-
2024 mencakup: (i) Penguatan kewirausahaan dan usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) yang dilaksanakan dengan strategi (1) meningkatkan kemitraan
usaha antara Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar; (2) meningkatkan
kapasitas usaha dan akses pembiayaan bagi wirausaha; (3) meningkatkan
kapasitas, jangkauan, dan inovasi koperasi; (4) meningkatkan penciptaan peluang
usaha dan start-up; (5) meningkatkan nilai tambah usaha sosial.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Kebijakan Peningkatan
Nilai Tambah Ekonomi dalam
tahun 2020-2024
2. 2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Pelaksanaan strategi pertama mencakup pengembangan
kapasitas usaha dan kualitas produk, penguatan
kapasitas kelembagaan dan perluasan kemitraan usaha.
Peningkatan pembiayaan bagi wirausaha dilaksanakan
melalui penyediaan skema pembiayaan bagi wirausaha
dan UMKM, termasuk modal awal usaha dan impact
investment, serta pendampingan mengakses kredit/
pembiayaan. Pelaksanaan strategi ketiga juga mencakup
peningkatan kapasitas pengurus dan manajer koperasi,
serta pendampingan kelompok untuk berkoperasi.
LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Strategi keempat dilaksanakan melalui pelatihan
kewirausahaan, inkubasi usaha, penguatan
kapasitas layanan usaha, dan pengembangan
sentra industri kecil dan menengah (IKM). Nilai
tambah usaha sosial ditingkatkan melalui
pendampingan akses permodalan, peningkatan
kapasitas, serta fasilitasi akses kepada
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Pengembangan kewirausahaan dan UMKM,
termasuk koperasi dan sentra IKM, diarahkan (1)
sesuai potensi daerah dan untuk mendukung
pengembangan KEK, Kawasan Industri, kawasan
pariwisata, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional
(KPPN), serta peningkatan aktivitas ekonomi
produktif di wilayah Tertinggal Terdepan Terluar
(3T), dan (2) Terintegrasi dengan pengembangan
infrastruktur.
LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
(ii) Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor
riil, dan industrialisasi yang dilaksanakan dengan strategi (1)
meningkatkan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan,
perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir; (2)
meningkatkan industrialisasi berbasis hilirisasi sumber daya alam,
termasuk melalui pengembangan smelter dan kawasan industri
terutama di luar Jawa; (3) meningkatkan daya saing destinasi dan
industri pariwisata yang didukung penguatan rantai pasok dan
ekosistem pariwisata, termasuk wisata alam; (4) meningkatkan nilai
tambah dan daya saing produk dan usaha kreatif dan digital; (5)
memperbaiki iklim usaha dan meningkatkan investasi, termasuk
reformasi ketenagakerjaan; (6) mengembangkan industri halal.
LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Akselerasi industrialisasi berbasis pertanian dan non pertanian akan
difokuskan pada (1) industri pengolahan hulu strategis agro, kimia
dan logam; dan (2) industri pengolahan yang memiliki kontribusi nilai
tambah dan daya saing yang tinggi yaitu makanan minuman, farmasi
dan alat kesehatan, alat transportasi termasuk yang berbahan bakar
listrik, elektrikal dan elektronik, mesin dan peralatan, tekstil dan
produk tekstil, dan alas kaki. Pengembangan industri pertanian dan
kehutanan akan diperkuat dengan kepastian yurisdiksi antara lahan
pertanian dan lahan agroforestry. Khusus untuk industri pengolahan
perikanan, peningkatan nilai tambah juga dilaksanakan melalui
peningkatan kapasitas dan produktivitas industri pengolahan
pengalengan produk perikanan dan penguatan brand dari Indonesia.
LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Industrialisasi dilaksanakan melalui (1) peningkatan
produktivitas; (2) penguat-an rantai pasok/nilai melalui
harmonisasi kebijakan yang mempengaruhi efisiensi alur
input-prosesoutput-distribusi, dan pengembangan
pemasok; (3) diversifikasi dan peningkatan kualitas produk
industri hulu, antara dan hilir untuk penyediaan bahan baku,
bahan antara/penolong dan barang jadi; (4) penguatan jasa
industri; (5) penguatan circular economy sebagai sumber
efisiensi dan nilai tambah; dan (6) penyediaan insentif untuk
penumbuhan dan peningkatan skala industri, termasuk
melalui pembiayaan industri.
LESTARI MOERDIJAT
8. 8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Pelaksanaan industrialisasi yang berbasis
investasi juga disinergikan dengan kebijakan dan
strategi pengembangan kewirausahaan dan UMKM.
Sinergi ini diwujudkan dalam kemitraan hulu hilir
usaha-usaha rakyat dalam bentuk sentra IKM,
termasuk agroindustri perdesaan, yang dikelola
koperasi, usaha perdesaan, dan lembaga sosial
ekonomi lainnya yang berbasis masyarakat.
LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dukungan bagi industrialisasi terintegrasi hulu-hilir dan yang
berbasis hilirisasi sumber daya alam juga dilaksanakan melalui
pengembangan Kawasan Industri (KI) dan smelter.
Pengembangan KI difokuskan untuk KI di luar Pulau Jawa yang
mencakup 10 KI prioritas yang akan difokuskan untuk percepatan
kesiapan sarana penunjang, fasilitasi perizinan dan penguatan
investasi. Selain itu, terdapat 9 KI baru di luar Pulau Jawa yang
akan dikembangkan dalam kerangka Kerja sama Pemerintah dan
Badan Usaha (KPBU), kerja sama regional, industrialisasi dengan
memanfaatkan infrastruktur yang sudah dibangun, pemulihan
pascabencana, serta diversifikasi perekonomian daerah.
LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dukungan untuk KI di luar Pulau Jawa juga
mencakup penyiapan SDM terampil melalui
kerja sama vokasi antara Kementerian/
Lembaga, lembaga diklat, industri dan
Pemerintah Daerah. Beberapa kawasan industri
juga akan difasilitasi penyusunan Rencana Rinci
Tata Ruang/Rencana Detil Tata Ruang
(RRTR/RDTR) di sekitar kawasan industri.
LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Khusus kawasan industri di pantai utara
Jawa akan diintegrasikan dengan
dukungan konektivitas, serta pasokan
energi dan SDM yang memadai. Dukungan
ini diharapkan dapat menurunkan biaya,
serta meningkatkan produktivitas dan daya
saing industri pengolahan.
LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dalam lima tahun mendatang, peningkatan nilai tambah
pariwisata akan difokuskan pada peningkatan lama
tinggal dan pengeluaran wisatawan sebagai hasil dari
perbaikan aksesibilitas, atraksi dan amenitas di 18
Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Fokus utamanya
yaitu percepatan kesiapan 10 DPP (Danau Toba,
Borobudur dan sekitarnya, Lombok/ Mandalika, Labuan
Bajo, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Tanjung
Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kota
Tua Jakarta, dan Morotai).
LESTARI MOERDIJAT
15. 15
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Jenis pariwisata akan ditingkatkan diversifikasinya untuk
mencakup (1) wisata alam (ekowisata, wisata bahari, wisata
petualangan); (2) wisata budaya (heritage tourism, wisata
sejarah, wisata kuliner, wisata kota yang difokuskan pada
Urban Heritage Regeneration, dan wisata desa); (3) wisata
buatan (meetingincentive-convention-exhibition (MICE), dan
wisata olah raga). Pengembangan ketiga jenis pariwisata
tersebut juga membuka kesempatan bagi wisatawan untuk
terlibat dalam kegiatan pengembangan pengetahuan,
pendidikan dan kesukarelawanan yang terintegrasi dengan
kegiatan wisata.
LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Pengembangan amenitas dan atraksi
wisata juga akan melibatkan industri dan
partisipasi masyarakat. Pelaksanaannya
antara lain mencakup kerja sama
pembiayaan, perbaikan pengelolaan
destinasi, penerapan standar layanan,
penguatan rantai pasok industri pariwisata,
serta pengembangan desa wisata.
LESTARI MOERDIJAT
18. 18
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Peningkatan nilai tambah ekonomi kreatif akan
dilaksanakan melalui (1) pendampingan dan inkubasi; (2)
pengembangan center of excellence; (3) fasilitasi inovasi
dan penguatan brand, (4) pengembangan dan revitalisasi
ruang kreatif termasuk klaster/kota kreatif; (5) penerapan
dan komersialisasi hak atas kekayaan intelektual; serta (6)
penguatan rantai pasok dan skala usaha kreatif.
Peningkatan populasi pelaku usaha digital juga akan
difasilitasi melalui pengembangan klaster digital, termasuk
yang berbasis desa, kemudahan usaha, serta akses kepada
pembiayaan dan pasar.
LESTARI MOERDIJAT
19. 19
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Penguatan ekonomi kreatif dan ekonomi digital
ke depan difokuskan pada 8 klaster kreatif di
Jawa, Medan dan Makassar. Sektor yang akan
diperkuat yaitu kuliner, fesyen, kriya, aplikasi
dan konten digital, games, film, dan musik.
Perluasan aktivitas ekonomi kreatif
dilaksanakan secara bertahap di wilayah lain
yang memiliki potensi nilai tambah yang besar.
LESTARI MOERDIJAT
20. 20
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi dilaksanakan
melalui (1) harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan; (2)
penjaminan kepastian hukum berusaha dan investasi; (3)
fasilitasi kemudahan usaha dan investasi; (4) reformasi
ketenagakerjaan melalui upaya penciptaan iklim
ketenagakerjaan yang kondusif yang didukung oleh hubungan
industrial yang harmonis, penguatan collective bargaining,
penyempurnaan peraturan ketenagakerjaan, peningkatan
keahlian dan produktivitas tenaga kerja, peningkatan peran
pemerintah daerah, serta peningkatan perlindungan tenaga
kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
LESTARI MOERDIJAT
21. 21
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Perlindungan tenaga kerja akan diwujudkan melalui
penerapan sistem perlindungan sosial universal bagi
pekerja, pembenahan sistem pelayanan penempatan
dan perlindungan pekerja migran, dan penerapan
sistem pengawasan ketenagakerjaan secara efektif; (5)
penguatan kebijakan dan kelembagaan persaingan
usaha; dan (6) peningkatan kapasitas, kapabilitas serta
daya saing BUMN melalui pembentukan holding BUMN
dan membuka pasar pada jaringan internasional.
LESTARI MOERDIJAT