SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 34
Descargar para leer sin conexión
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia merupakan kanker pada
sumsum tulang dan sel darah.
LEUKIMIA
Tidak seperti kebanyakan
kanker lainnya, leukemia
bisa terjadi pada orang
dewasa dan anak-anak,
meskipun lebih sering
terjadi pada orang dewasa.
2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia berpotensi untuk disembuhkan.
Leukemia memiliki tingkat kesembuhan
tertinggi di antara semua jenis kanker
yang ganas. Ada banyak subjenis
leukemia dan pengobatannya pun
bervariasi. Pasien dan anggota keluarga
yang menderita leukemia didorong untuk
mempelajari lebih lanjut tentang penyakit
dan tindakan pengobatan terkait untuk
memudahkan perawatan medis.
3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Ada tiga jenis sel darah yang beredar di dalam
darah, yaitu sel darah merah, trombosit, dan sel
darah putih. Ketiganya diproduksi oleh sel induk
di sumsum tulang. Biasanya, sel induk sumsum
tulang akan berkembang dan tumbuh menjadi
sel darah dewasa. Sel darah yang sudah
dewasa akan meninggalkan sumsum tulang
dan beredar di dalam darah perifer. Dengan
leukemia, ada pertumbuhan yang tidak normal
atau akumulasi sel darah putih di sumsum
tulang dan darah perifer, yang berakibat pada
meningkatnya jumlah sel darah putih.
4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Ada berbagai jenis leukemia
dan pengobatan yang dilakukan
berbeda-beda tergantung pada
jenis leukemia yang dihadapi.
Menurut presentasi klinis,
leukemia bisa diklasifikasikan
secara luas menjadi leukemia
akut dan kronis.
5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia myeloid akut (AML): kanker sel
darah myeloid yang belum dewasa.
Merupakan jenis leukemia yang paling umum
terjadi pada orang dewasa. Tingkat
pertumbuhan sel kanker ini biasanya cepat
dan memengaruhi produksi sel darah normal
pada awalnya. Pasien biasanya akan
mengalami gejala rendahnya jumlah sel darah
(misalnya anemia, infeksi karena jumlah sel
darah putih yang rendah, pendarahan
abnormal karena jumlah trombosit yang
rendah).
6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia Limfoblastik Akut
(ALL): kanker sel limfoid yang
belum dewasa. Lebih sering
terjadi pada anak-anak dan
merupakan leukemia yang
paling umum diderita oleh
anak-anak. Presentasinya
mirip dengan AML.
7
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia myeloid kronis (CML): kanker sel
myeloid dewasa yang terkait dengan
kehadiran kromosom Philadelphia. Jenis
leukemia ini kebanyakan terdeteksi pada
orang dewasa. Sel kanker berkembang pada
tingkatan yang relatif lambat, penyakit di
stadium awal mungkin tidak menunjukkan
gejala apa pun. Pada stadium selanjutnya,
pembesaran limpa bisa menyebabkan sakit
perut. Produksi sel darah normal juga bisa
terpengaruh, dan memunculkan gejala-gejala
yang tercantum di atas.
8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia Limfositik Kronis (CLL):
kanker sel limfoid dewasa.
Sebagian besar diderita oleh
individu yang berusia lanjut (>60
tahun). Jenis ini jarang terjadi pada
anak-anak. Sel kanker ini juga
ditandai dengan laju pertumbuhan
yang lambat. Penyakit di stadium
awal biasanya bersifat asimtomatik.
9
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Penyebab leukemia masih belum bisa
dipahami dengan baik. Leukemia diduga
dipicu oleh satu sel yang tidak normal pada
sumsum tulang, di mana gen penting yang
mengendalikan bagaimana sel harus
berkembang biak, bertumbuh, dan mati
telah berubah. Namun, penyebab mengapa
sel tersebut menjadi tidak normal belum
bisa diketahui secara pasti. Faktanya,
sebagian besar pasien tidak mencoba untuk
mengidentifikasi penyebab spesifiknya.
10
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Faktor-faktor risiko berikut bisa
meningkatkan risiko terkena penyakit
leukemia: (a) Paparan radiasi yang
berlebihan (misalnya tindakan radioterapi
dan korban bom atom); (b) Paparan
terhadap bahan kimia beracun (misalnya
benzena dan pengobatan kemoterapi
sebelumnya); (c) Penyakit genetik tertentu
(misalnya sindrom Down); (d) Usia: AML
dan CLL lebih umum terjadi pada kaum
lansia.
11
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia akut merupakan penyakit
kanker yang berkembang dengan
cepat. Biasanya, leukemia akut
berkembang pesat dan menjadi
lebih buruk dalam jangka waktu
beberapa minggu saja. Pasien
menjadi kurang sehat, lemah
dengan gejala anemia, mudah
mengalami pendarahan, dan infeksi.
12
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Leukemia kronis biasanya tidak
menimbulkan gejala apa pun pada
stadium awal. Penyakit ini biasanya
ditemukan pada saat melakukan tes
darah rutin. Beberapa pasien CLL
terdiagnosis ketika kelenjar getah
bening yang bengkak ditemukan
oleh dokter pada saat melakukan
pemeriksaan rutin.
13
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Jika terdapat dugaan leukemia dari
riwayat dan pemeriksaan fisik, dokter
akan menetapkan tes kesehatan
berikut ini: Gambar DarahPertama,
Secara Lengkap: Sampel darah
dikumpulkan dan diperiksa untuk
mengetahui jumlah sel darah merah,
trombosit, sel darah putih, dan akan
adanya sel leukemia.
14
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Kedua, Aspirasi dan biopsi sumsum tulang:
Aspirasi dan biopsi sumsum tulang merupakan
prosedur untuk mengumpulkan darah sumsum
tulang dan potongan kecil bagian tulang dengan
memasukkan jarum khusus ke dalam tulang
pinggul pasien. Prosedur ini umumnya dilakukan
dengan bantuan anestesi lokal dan akan
memakan waktu sekitar 30 menit. Sampel
sumsum tulang yang diperoleh akan dievaluasi
oleh ahli patologi untuk menentukan adanya sel-
sel leukemia dan klasifikasinya. Pasien perlu
berbaring terlentang selama beberapa jam setelah
prosedur dilakukan.
15
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Ketiga, Uji kromosom atau
molekuler: Merupakan tes khusus
yang dilakukan pada perifer darah
dan sampel darah sumsum tulang
untuk mendeteksi adanya
perubahan yang tidak normal pada
kromosom atau DNA yang
berkaitan dengan kehadiran
leukemia.
16
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Keempat, Biopsi kelenjar
getah bening: bagian kecil
dari jaringan akan diambil
untuk keperluan pemeriksaan
dengan mikroskop, biasanya
digunakan untuk diagnosis
CLL
17
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Kelima, Studi pencitraan
(misalnya: Tomografi emisi
positron/tomografi
terkomputasi, tomografi
terkomputasi): mungkin
diperlukan untuk mengevaluasi
beberapa jenis leukemia
(misalnya CLL)
18
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Keenam, Pungsi lumbal:
digunakan dalam evaluasi
keterlibatan penyakit di sistem
saraf pusat. Pasien perlu
berbaring telungkup selama
beberapa jam setelah prosedur
dilakukan.
19
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Dokter juga bisa
melakukan beberapa tes
kesehatan tambahan
untuk menentukan
kesehatan umum pasien
dan penyebaran penyakit.
20
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Pengobatan leukemia bervariasi,
tergantung pada jenisnya. Pada
beberapa jenis leukemia seperti CLL,
terutama jika berada di stadium awal,
pengobatan mungkin tidak diperlukan
jika pasien tidak menunjukkan gejala
gangguan kesehatan. Pengobatan
andalan terhadap leukemia adalah
kombinasi kemoterapi.
21
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Kemoterapi, atau kemoterapi
sitotoksik adalah penggunaan
obat untuk membunuh sel kanker.
Pengobatan bisa dilakukan dalam
bentuk obat oral atau infus
intravena. Pembunuhan sel kanker
tidak bersifat selektif, dan
pengobatan ini juga beracun bagi
sel-sel normal.
22
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Kemoterapi biasanya dibagi
ke dalam beberapa tahapan
berbeda: InduksiPertama,
remisi: merupakan
pengobatan awal saat
kemoterapi intensif diberikan
untuk membunuh sel kanker.
23
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Kedua, Konsolidasi remisi:
merupakan pengobatan lanjutan
dengan kemoterapi untuk
membunuh sel-sel kanker yang
tersisa. Kemoterapi ini biasanya
kurang intensif bila dibandingkan
dengan yang digunakan dalam
tahapan induksi
24
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Ketiga, Pemeliharaan
remisi: melibatkan
kemoterapi untuk
mempertahankan remisi
25
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Terapi target: ditujukan pada ‘target’
tertentu yang spesifik pada beberapa
jenis leukemia. Pembunuhan sel
kanker oleh karenanya bersifat selektif,
dan menyelamatkan sel yang normal di
tubuh pasien. Tapi tidak semua jenis
leukemia memiliki obat target tertentu.
Dengan demikian penggunaan ‘terapi
tertarget’ hanya terbatas pada
beberapa jenis leukemia saja.
26
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Radioterapi: mencakup
pengiriman radiasi dosis tinggi
ke tempat tumor berada. Hanya
digunakan sebagai kendali
lokal pada beberapa jenis
leukemia (misalnya CLL) saat
kankermemengaruhi kelompok
kelenjar getah bening tertentu.
27
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Walaupun diagnosis leukemia bisa
sangat memengaruhi mental pasien
dan anggota keluarganya, penting
untuk diketahui bahwa banyak pasien
bisa mengendalikan penyakit mereka
dalam jangka waktu yang lama, atau
bahkan sembuh dengan tindakan
pengobatan yang tersedia saat ini.
28
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Transplantasi sel punca
haematopoietik: yang sebelumnya
dikenal sebagai transplantasi sumsum
tulang (RMT), mencakup penggunaan
sel punca haematopoietik sumbangan
yang sehat. Tindakan pengobatan ini
berlaku untuk beberapa pasien yang
leukemianya tidak bisa dikendalikan
dengan kemoterapi saja.
29
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Ada beberapa poin penting yang bisa
diikuti oleh pasien: Minumlah obat
secara teratur: Pasien harus
mengetahui dosis dan efek samping
dari berbagai macam obat (obat
kemoterapi atau antibiotik). Ikuti
petunjuk yang diberikan oleh dokter.
Jangan menghentikan konsumsi obat
atas dasar pertimbangan diri sendiri.
30
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Menghadiri pemeriksaan tindak lanjut
secara berkala: mematuhi jadwal
pemeriksaan tindak lanjut setelah
menerima tindakan pengobatan.
Pemeriksaan fisik dan tes darah
secara rutin sangat penting untuk
mengevaluasi kondisi kesehatan
pasien.
31
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Kebersihan rumah tangga dan pribadi:
Pasien penderita leukemia akut atau
leukemia kronis lanjutan rentan terhadap
infeksi yang bisa terjadi. Anda harus
memperhatikan kebersihan rumah tangga
dan pribadi. Kamar, pakaian, dan peralatan
rumah tangga harus selalu dirapikan dan
dijaga kebersihannya. Hindari pergi ke
tempat yang ramai atau berhubungan
dengan teman-teman yang sakit. Memakai
masker saat keluar ruangan.
32
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Menghindari pendarahan: jaga tingkat
kelembapan yang memadai di
lingkungan rumah, karena kekeringan
pada mukosa hidung bisa memicu
pendarahan pada hidung pasien
dengan jumlah trombosit yang rendah.
Berhati-hatilah saat melakukan
aktivitas sehari-hari karena luka yang
ringan sekalipun bisa mengakibatkan
pendarahan yang serius.
33
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
Bicaralah dengan orang lain: Hidup dengan
penyakit leukemia bukanlah suatu hal yang
mudah. Bicaralah dengan keluarga, teman,
dokter, dan perawat Anda atau seseorang yang
bisa Anda percaya tentang perasaan Anda
selama proses pengobatan yang dilakukan.
Anda akan mendapatkan dukungan emosional
dan merasa jauh lebih baik dengan hanya
berbicara kepada mereka. Bila perlu, dokter
akan memberikan lebih banyak dukungan dan
konseling melalui psikolog, layanan religi, dan
kelompok pendukung pasien
34
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinMita Yurike
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleurapdspatklinsby
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabilfikri asyura
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidFais PPT
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Rolly Scavengers
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.pptBriliant Nissa
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 

La actualidad más candente (20)

Isi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urinIsi atlas sedimen urin
Isi atlas sedimen urin
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Henny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleuraHenny analisis cairan pleura
Henny analisis cairan pleura
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Sirosis hati
Sirosis hatiSirosis hati
Sirosis hati
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Tata nama neoplasma
Tata nama neoplasmaTata nama neoplasma
Tata nama neoplasma
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Sindroma koroner akut
Sindroma koroner akutSindroma koroner akut
Sindroma koroner akut
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
Pemeriksaan hematologi (darah rutin)
 
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
(364342723) penyakit jantung-koroner.ppt
 
Sel darah merah
Sel darah merahSel darah merah
Sel darah merah
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
PPT ANEMIA
PPT ANEMIAPPT ANEMIA
PPT ANEMIA
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 

Similar a Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah

pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxRanaBilalLiaqat
 
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimiaandalizah
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2adithpwg
 
Mutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimiaMutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimiaWindi Apsari
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Asep Mulyaang
 
Tugas Biolobi : Kanker
Tugas Biolobi : KankerTugas Biolobi : Kanker
Tugas Biolobi : KankerAri Intan
 
Asuhan Keperawatan Limfoma Maligna
Asuhan Keperawatan Limfoma MalignaAsuhan Keperawatan Limfoma Maligna
Asuhan Keperawatan Limfoma MalignaSinta Sari
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxDiagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxHerowanYuma1
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxseomgum
 
Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)frangky hilala
 
paliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxpaliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxDadyHidayah
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)novaliakhoe
 
LYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptx
LYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptxLYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptx
LYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptxYohanna Sinuhaji
 

Similar a Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah (20)

pptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptxpptleukimia-170326093218-converted.pptx
pptleukimia-170326093218-converted.pptx
 
Ppt leukimia
Ppt leukimiaPpt leukimia
Ppt leukimia
 
LEUKEMIA
LEUKEMIALEUKEMIA
LEUKEMIA
 
Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2Presentasi kelompok 2
Presentasi kelompok 2
 
Mutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimiaMutasi gen pada penderita leukimia
Mutasi gen pada penderita leukimia
 
Kanker limfoma
Kanker limfomaKanker limfoma
Kanker limfoma
 
PPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptxPPT LEUKIMIA.pptx
PPT LEUKIMIA.pptx
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
 
Hematologi
HematologiHematologi
Hematologi
 
Tugas Biolobi : Kanker
Tugas Biolobi : KankerTugas Biolobi : Kanker
Tugas Biolobi : Kanker
 
Asuhan Keperawatan Limfoma Maligna
Asuhan Keperawatan Limfoma MalignaAsuhan Keperawatan Limfoma Maligna
Asuhan Keperawatan Limfoma Maligna
 
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptxDiagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
Diagnosis dan Penatalaksanaan Leukemia Akut dan Kronik pada.pptx
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
preventif kanker.pptx
preventif kanker.pptxpreventif kanker.pptx
preventif kanker.pptx
 
Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)Askep leukemia (konsep medic)
Askep leukemia (konsep medic)
 
Imaging in leukemia
Imaging in leukemiaImaging in leukemia
Imaging in leukemia
 
paliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptxpaliatif konsep Kanker.pptx
paliatif konsep Kanker.pptx
 
CANCER 1.pptx
CANCER 1.pptxCANCER 1.pptx
CANCER 1.pptx
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 
LYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptx
LYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptxLYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptx
LYMPHOMA=MALIGNA-UNT PPDS2023 bahan.pptx
 

Más de Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

Más de Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Último

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)AsriSetiawan3
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 

Último (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
one minute preceptor ( pembelajaran dalam satu menit)
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 

Leukimia Kanker yang Menyerang Sel Darah

  • 1. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT Leukemia merupakan kanker pada sumsum tulang dan sel darah. LEUKIMIA
  • 2. Tidak seperti kebanyakan kanker lainnya, leukemia bisa terjadi pada orang dewasa dan anak-anak, meskipun lebih sering terjadi pada orang dewasa. 2 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 3. Leukemia berpotensi untuk disembuhkan. Leukemia memiliki tingkat kesembuhan tertinggi di antara semua jenis kanker yang ganas. Ada banyak subjenis leukemia dan pengobatannya pun bervariasi. Pasien dan anggota keluarga yang menderita leukemia didorong untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyakit dan tindakan pengobatan terkait untuk memudahkan perawatan medis. 3 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 4. Ada tiga jenis sel darah yang beredar di dalam darah, yaitu sel darah merah, trombosit, dan sel darah putih. Ketiganya diproduksi oleh sel induk di sumsum tulang. Biasanya, sel induk sumsum tulang akan berkembang dan tumbuh menjadi sel darah dewasa. Sel darah yang sudah dewasa akan meninggalkan sumsum tulang dan beredar di dalam darah perifer. Dengan leukemia, ada pertumbuhan yang tidak normal atau akumulasi sel darah putih di sumsum tulang dan darah perifer, yang berakibat pada meningkatnya jumlah sel darah putih. 4 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 5. Ada berbagai jenis leukemia dan pengobatan yang dilakukan berbeda-beda tergantung pada jenis leukemia yang dihadapi. Menurut presentasi klinis, leukemia bisa diklasifikasikan secara luas menjadi leukemia akut dan kronis. 5 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 6. Leukemia myeloid akut (AML): kanker sel darah myeloid yang belum dewasa. Merupakan jenis leukemia yang paling umum terjadi pada orang dewasa. Tingkat pertumbuhan sel kanker ini biasanya cepat dan memengaruhi produksi sel darah normal pada awalnya. Pasien biasanya akan mengalami gejala rendahnya jumlah sel darah (misalnya anemia, infeksi karena jumlah sel darah putih yang rendah, pendarahan abnormal karena jumlah trombosit yang rendah). 6 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 7. Leukemia Limfoblastik Akut (ALL): kanker sel limfoid yang belum dewasa. Lebih sering terjadi pada anak-anak dan merupakan leukemia yang paling umum diderita oleh anak-anak. Presentasinya mirip dengan AML. 7 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 8. Leukemia myeloid kronis (CML): kanker sel myeloid dewasa yang terkait dengan kehadiran kromosom Philadelphia. Jenis leukemia ini kebanyakan terdeteksi pada orang dewasa. Sel kanker berkembang pada tingkatan yang relatif lambat, penyakit di stadium awal mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Pada stadium selanjutnya, pembesaran limpa bisa menyebabkan sakit perut. Produksi sel darah normal juga bisa terpengaruh, dan memunculkan gejala-gejala yang tercantum di atas. 8 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 9. Leukemia Limfositik Kronis (CLL): kanker sel limfoid dewasa. Sebagian besar diderita oleh individu yang berusia lanjut (>60 tahun). Jenis ini jarang terjadi pada anak-anak. Sel kanker ini juga ditandai dengan laju pertumbuhan yang lambat. Penyakit di stadium awal biasanya bersifat asimtomatik. 9 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 10. Penyebab leukemia masih belum bisa dipahami dengan baik. Leukemia diduga dipicu oleh satu sel yang tidak normal pada sumsum tulang, di mana gen penting yang mengendalikan bagaimana sel harus berkembang biak, bertumbuh, dan mati telah berubah. Namun, penyebab mengapa sel tersebut menjadi tidak normal belum bisa diketahui secara pasti. Faktanya, sebagian besar pasien tidak mencoba untuk mengidentifikasi penyebab spesifiknya. 10 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 11. Faktor-faktor risiko berikut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit leukemia: (a) Paparan radiasi yang berlebihan (misalnya tindakan radioterapi dan korban bom atom); (b) Paparan terhadap bahan kimia beracun (misalnya benzena dan pengobatan kemoterapi sebelumnya); (c) Penyakit genetik tertentu (misalnya sindrom Down); (d) Usia: AML dan CLL lebih umum terjadi pada kaum lansia. 11 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 12. Leukemia akut merupakan penyakit kanker yang berkembang dengan cepat. Biasanya, leukemia akut berkembang pesat dan menjadi lebih buruk dalam jangka waktu beberapa minggu saja. Pasien menjadi kurang sehat, lemah dengan gejala anemia, mudah mengalami pendarahan, dan infeksi. 12 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 13. Leukemia kronis biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun pada stadium awal. Penyakit ini biasanya ditemukan pada saat melakukan tes darah rutin. Beberapa pasien CLL terdiagnosis ketika kelenjar getah bening yang bengkak ditemukan oleh dokter pada saat melakukan pemeriksaan rutin. 13 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 14. Jika terdapat dugaan leukemia dari riwayat dan pemeriksaan fisik, dokter akan menetapkan tes kesehatan berikut ini: Gambar DarahPertama, Secara Lengkap: Sampel darah dikumpulkan dan diperiksa untuk mengetahui jumlah sel darah merah, trombosit, sel darah putih, dan akan adanya sel leukemia. 14 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 15. Kedua, Aspirasi dan biopsi sumsum tulang: Aspirasi dan biopsi sumsum tulang merupakan prosedur untuk mengumpulkan darah sumsum tulang dan potongan kecil bagian tulang dengan memasukkan jarum khusus ke dalam tulang pinggul pasien. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan bantuan anestesi lokal dan akan memakan waktu sekitar 30 menit. Sampel sumsum tulang yang diperoleh akan dievaluasi oleh ahli patologi untuk menentukan adanya sel- sel leukemia dan klasifikasinya. Pasien perlu berbaring terlentang selama beberapa jam setelah prosedur dilakukan. 15 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 16. Ketiga, Uji kromosom atau molekuler: Merupakan tes khusus yang dilakukan pada perifer darah dan sampel darah sumsum tulang untuk mendeteksi adanya perubahan yang tidak normal pada kromosom atau DNA yang berkaitan dengan kehadiran leukemia. 16 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 17. Keempat, Biopsi kelenjar getah bening: bagian kecil dari jaringan akan diambil untuk keperluan pemeriksaan dengan mikroskop, biasanya digunakan untuk diagnosis CLL 17 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 18. Kelima, Studi pencitraan (misalnya: Tomografi emisi positron/tomografi terkomputasi, tomografi terkomputasi): mungkin diperlukan untuk mengevaluasi beberapa jenis leukemia (misalnya CLL) 18 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 19. Keenam, Pungsi lumbal: digunakan dalam evaluasi keterlibatan penyakit di sistem saraf pusat. Pasien perlu berbaring telungkup selama beberapa jam setelah prosedur dilakukan. 19 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 20. Dokter juga bisa melakukan beberapa tes kesehatan tambahan untuk menentukan kesehatan umum pasien dan penyebaran penyakit. 20 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 21. Pengobatan leukemia bervariasi, tergantung pada jenisnya. Pada beberapa jenis leukemia seperti CLL, terutama jika berada di stadium awal, pengobatan mungkin tidak diperlukan jika pasien tidak menunjukkan gejala gangguan kesehatan. Pengobatan andalan terhadap leukemia adalah kombinasi kemoterapi. 21 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 22. Kemoterapi, atau kemoterapi sitotoksik adalah penggunaan obat untuk membunuh sel kanker. Pengobatan bisa dilakukan dalam bentuk obat oral atau infus intravena. Pembunuhan sel kanker tidak bersifat selektif, dan pengobatan ini juga beracun bagi sel-sel normal. 22 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 23. Kemoterapi biasanya dibagi ke dalam beberapa tahapan berbeda: InduksiPertama, remisi: merupakan pengobatan awal saat kemoterapi intensif diberikan untuk membunuh sel kanker. 23 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 24. Kedua, Konsolidasi remisi: merupakan pengobatan lanjutan dengan kemoterapi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Kemoterapi ini biasanya kurang intensif bila dibandingkan dengan yang digunakan dalam tahapan induksi 24 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 25. Ketiga, Pemeliharaan remisi: melibatkan kemoterapi untuk mempertahankan remisi 25 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 26. Terapi target: ditujukan pada ‘target’ tertentu yang spesifik pada beberapa jenis leukemia. Pembunuhan sel kanker oleh karenanya bersifat selektif, dan menyelamatkan sel yang normal di tubuh pasien. Tapi tidak semua jenis leukemia memiliki obat target tertentu. Dengan demikian penggunaan ‘terapi tertarget’ hanya terbatas pada beberapa jenis leukemia saja. 26 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 27. Radioterapi: mencakup pengiriman radiasi dosis tinggi ke tempat tumor berada. Hanya digunakan sebagai kendali lokal pada beberapa jenis leukemia (misalnya CLL) saat kankermemengaruhi kelompok kelenjar getah bening tertentu. 27 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 28. Walaupun diagnosis leukemia bisa sangat memengaruhi mental pasien dan anggota keluarganya, penting untuk diketahui bahwa banyak pasien bisa mengendalikan penyakit mereka dalam jangka waktu yang lama, atau bahkan sembuh dengan tindakan pengobatan yang tersedia saat ini. 28 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 29. Transplantasi sel punca haematopoietik: yang sebelumnya dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang (RMT), mencakup penggunaan sel punca haematopoietik sumbangan yang sehat. Tindakan pengobatan ini berlaku untuk beberapa pasien yang leukemianya tidak bisa dikendalikan dengan kemoterapi saja. 29 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 30. Ada beberapa poin penting yang bisa diikuti oleh pasien: Minumlah obat secara teratur: Pasien harus mengetahui dosis dan efek samping dari berbagai macam obat (obat kemoterapi atau antibiotik). Ikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter. Jangan menghentikan konsumsi obat atas dasar pertimbangan diri sendiri. 30 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 31. Menghadiri pemeriksaan tindak lanjut secara berkala: mematuhi jadwal pemeriksaan tindak lanjut setelah menerima tindakan pengobatan. Pemeriksaan fisik dan tes darah secara rutin sangat penting untuk mengevaluasi kondisi kesehatan pasien. 31 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 32. Kebersihan rumah tangga dan pribadi: Pasien penderita leukemia akut atau leukemia kronis lanjutan rentan terhadap infeksi yang bisa terjadi. Anda harus memperhatikan kebersihan rumah tangga dan pribadi. Kamar, pakaian, dan peralatan rumah tangga harus selalu dirapikan dan dijaga kebersihannya. Hindari pergi ke tempat yang ramai atau berhubungan dengan teman-teman yang sakit. Memakai masker saat keluar ruangan. 32 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 33. Menghindari pendarahan: jaga tingkat kelembapan yang memadai di lingkungan rumah, karena kekeringan pada mukosa hidung bisa memicu pendarahan pada hidung pasien dengan jumlah trombosit yang rendah. Berhati-hatilah saat melakukan aktivitas sehari-hari karena luka yang ringan sekalipun bisa mengakibatkan pendarahan yang serius. 33 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 34. Bicaralah dengan orang lain: Hidup dengan penyakit leukemia bukanlah suatu hal yang mudah. Bicaralah dengan keluarga, teman, dokter, dan perawat Anda atau seseorang yang bisa Anda percaya tentang perasaan Anda selama proses pengobatan yang dilakukan. Anda akan mendapatkan dukungan emosional dan merasa jauh lebih baik dengan hanya berbicara kepada mereka. Bila perlu, dokter akan memberikan lebih banyak dukungan dan konseling melalui psikolog, layanan religi, dan kelompok pendukung pasien 34 Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT