Waktu adalah serangkaian saat ketika proses suatu kejadian, perubahan atau keadaan saat berlangsung suatu benda, lamanya saat tertentu untuk melakukan sesuatu, sebuah kesempatan, tempo, peluang, ketika saat, keadaan hari dan saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia.
1. Waktu adalah serangkaian saat ketika proses suatu
kejadian, perubahan atau keadaan saat berlangsung suatu
benda, lamanya saat tertentu untuk melakukan sesuatu,
sebuah kesempatan, tempo, peluang, ketika saat, keadaan
hari dan saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola
dunia
MEMAHAMI WAKTU
2. 2
Kamus Kontemporer Arab-Indonesia
menjelaskan waktu adalah masa atau
zaman. Menurut ilmu fisika waktu
adalah dimensi yang memungkinkan
dibedakannya dua peristiwa identik
namun berlainan yang berlangsung
pada titik yang sama dalam ruang
(space time). Selang antara dua
peristiwa tersebut membentuk
pengukuran dasar pengukuran waktu.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Mengenai tujuan umum, waktu
sesuai putaran Bumi pada sumbunya
memberikan satuan jam (day) dan
peredaran Bumi mengelilingi
Matahari (year) memberikan satuan
kalender. Sedangkan tujuan ilmiah,
waktu didefinisikan dalam istilah
frekuensi adalah suatu radiasi
elektromagnetik tertentu (second).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Pembahasan mengenai waktu salah satunya
ialah konsep waktu dalam Al-Qur’an. Kata waktu
terdapat dalam beberapa ayat dengan berbagai
term kata yang berbeda misalkan: Kata “ajal” dan
terminologi dari turunan makna kata ‘Ajal’ ,
pengertian kata ajal mempunyai makna bahwa
segala sesuatu memiliki batas waktu
berakhirnya, sehingga tidak ada yang kekal
kecuali Allah SWT. Kata “dahr”, yang mana
mempunyai makna bahwa segala sesuatu
pernah tiada, dan menjadikan segala sesuatu
terikat oleh waktu (dahr).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Kata “waqt” memiliki makna sebagai batas
akhir suatu kesempatan untuk
menyelesaikan pekerjaan. Pengertian ini
tergambar dari waktu-waktu shalat yang
memberi gambaran tentang adanya
pembagian waktu yang dialami (seperti
detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
dan seterusnya), dan sekaligus kewajiban
untuk menyelesaikan melakukan pekerjaan
dalam waktu-waktu tersebut, dan tidak
membiarkannya berlalu begitu saja.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Kata “ashr” , mempunyai makna memberi kesan
bahwa waktu yang dialami oleh manusia harus
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Dapat
juga dikatakan kurun waktu atau dahr berasal
dari kata bahasa Arab yang artinya menimpa,
ada beberapa pendapat mengenai arti kata ini
yaitu mengartikan ad-dahr adalah masa sejak
sebelum penciptaan. Menurut al-Ashfahani,
dahr ialah masa yang dilalui oleh alam, mulai
masa penciptaannya sampai masa
kehancurannya. Menurut at-Thabarī dahr ialah
waktu berlangsungnya malam dan siang.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Pandangan waktu dilihat dari ilmu
sosial ialah semua fenomena sosial
terjadi saat tertentu dalam waktu,
semua proses sosial terjadi terus
menerus sepanjang waktu, singkatnya
kehidupan sosial berlangsung dalam
ruang waktu, waktu seperti ruang yang
melekat dalam tubuh intraksi sosial.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. 8
Waktu adalah dimensi yang
sangat diperlukan dan terlibat
dalam setiap aspek kehidupan.
Jadi waktu lebih erat lagi kaitannya
dengan perubahan sosial. Setiap
kejadian, perubahan, proses
gerakan, keadaan dinamis, secara
tersirat menyatakan waktu.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Ciri umum waktu sebagai dimensi setiap fenomena
sosial dan aspek perubahan sosial. Salah satu bentuk
kaitannya yang terjadi adalah rentetan kejadian yang
lebih dahulu dan yang kemudian menghubungkan
peristiwa dalam satu mata rantai atau proses terjadi
pada waktu tertentu inilah yang disebut kelekatan
waktu. Bila dilihat lebih dekat maka setiap fenomena
atau peristiwa sosial akan terlihat bahwa fenomena
sosial tak hanya terkait secara eksternal dengan
fenomena lain, tetapi secara internal dapat dirinci ke
dalam komponen-komponen dan setiap komponen
itu pun terkait waktunya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Peristiwa apapun yang terjadi di masa
depan telah berada di tempat yang
berbeda dalam alian waktu. Aliran waktu
tak dapat berubah itu menyiratkan
adanya perbedaan antara masa lalu,
masa kini, dan masa mendatang.
Sebenarnya tidak ada masa kini karena
proses sosial itu berlanjut dan setiap saat
proses sosial itu berlangsung tanpa henti
dari masa lalu ke masa mendatang.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Ada persepsi mengenai waktu seperti yang
dikatakan Barbara Adam yang dikutip oleh Piotr
Sztompka, The Sociology of Social Change sebagai
berikut: “kita mengetahui peristiwa di masa lalu
dengan mencatat, membayangkan masa kini
secara langsung, dan mengetahui masa lalu hanya
dalam imajinasi, kejadian masa lalu ditentukan,
kejadian masa kini akan ditentukan, dan kejadian
di masa mendatang belum ditentukan. Masa lalu
tak dapat lagi dipengaruhi, masa kini sedang
dipengaruhi, dan masa depan hanya secara
potensial yang dapat dipengaruhi.”
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. 12
Pengukuran waktu memerlukan skala dan
satuan, ukurannya dapat dibuat dengan
mengacu pada peristiwa yang berulang
yang menandai interval dan peristiwa yang
unik menunjukkan awal skala. Peristiwa
alamiah menyediakan titik acuan nyata, dan
yang paling sederhana ialah peredaran
astronomi, pergantian siang dan malam,
serta pergantian musim.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Konsep tentang terbit dan terbenam
Matahari, pagi tengah hari, sore, dan
malam adalah universal. Ditentukan oleh
keadaan awal keberadaan manusia di Bumi.
Begitu juga pergantian musim, semi, panas,
gugur, dingin, yang dipakai membedakan
cuaca dan biasanya dikaitkan dengan
lingkaran pemeliharaan dan
perkembangan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. 14
Satuan waktu yang diakui secara universal
ialah bulanan yang didasarkan atas
peredaran bulan selama dua puluh
sembilan atau tiga puluh hari. Lima hari di
bagian tertentu di Afrika dan Amerika
Tengah. Dasar penentuan satu minggu
ditemukan dalam berulangnya hari pasar
dan pekan raya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15. 15
Pendapat yang lain penentuan satu minggu
berdasarkan kebutuhan biologis, satu hari
untuk beristirahat, dan menyediakan satu
hari untuk kegiatan keagamaan, misalkan
hari Jum’at untuk orang Islam, hari Sabtu
dalam Yudaisme, hari Minggu dalam
Kristen.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Peralatan teknis pertama untuk menyatakan atau
menandai mengukur waktu berasal dari Babilonia
dan Mesir pada ribuan tahun sebelum masehi.
Sejarah menyatakan adanya temuan jam di Eropa
pada tahun pertengahan abad ke-14 M. Penggunaan
jam atau arloji pada saat itu terbatas hanya untuk
kalangan orang kaya, namun pada abad ke-19
produksi arloji diproduksi secara massal oleh pabrik
di Swiss dan AS. Jam dan arloji memungkinkan
memisahkan waktu dari kejadian alamiah atau
kejadian sosial dan untuk memperkenalkan satuan
waktu konvensional yang sama dan mudah dihitung.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17. 17
Pembagian hari menjadi 12 jam,
pembagian 1 jam menjadi 60
menit dan 1 menit menjadi 60
detik berdasarkan sistem zodiak
pada zaman Yunani kuno dari
pertengahan abad ke-14.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18. 18
Pandangan mengenai waktu dapat
dibedakan berdasarkan aspek-aspek berikut:
Pertama. Tingkat kesadaran akan adanya
waktu, ini adalah tanda paling umum, yang
mana di satu sisi ditunjukan oleh obsesi
mengenai waktu, aliran waktu, berlalunya
waktu, keterbatasan waktu dengan pepatah
“waktu adalah uang. Di sisi lain sikap acuh
tak acuh, mengabaikan waktu.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19. 19
Kedua. Kedalaman kesadaran
tentang waktu, adakalanya
hanya waktu terdekat saja
yang disadari. sedangkan
waktu jangka panjang kadang
tidak disadari.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20. 20
Keempat. Penekanan pada masa
lalu atau masa mendatang adalah
cara memikirkan bagaimana
masa depan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21. 21
Masyarakat modern menjadikan waktu
sebagai alat pengatur, pengordinasi dan
pengorganisir aktivitas manusia. Oleh
karena itu waktu mendapat kualitas
otonom yang menakjubkan. Waktu tidak
lagi sebagai alat atau instrumen akan
tetapi sebagai nilai di dalam dirinya
sendiri. Waktu menjadi independen,
variabel utama, atau faktor utama
menentukan dalam kehidupan
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22. 22
Sehubungan dengan waktu dalam bilangan hari
maka tak terlepas dengan adanya nama-nama hari
seperti Ahad (ahad artinya satu), Senin (i nain
artinya dua), Selasa ( alsa artinya tiga) , Rabu (rab’u
artinya empat), Kamis (khamis artinya lima), Jum’at
(jum’at), Sabtu (sab’ah artinya tujuh), nama-nama
hari ini berasal dari bahasa Arab. Berbeda dengan
nama hari dari bahasa Inggris yaitu Sunday (sun),
Monday (moon), Tuesday (mars), Wednesday
(Merkurius), Thursday (Jupiter), Friday (venus) dan
Saturday (saturnus) diambil dari nama-nama planet
yang tua, pada waktu itu Matahari dan bulan
dianggap planet.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
23. 23
Menariknya, bulan dijadikan penentu waktu
ibadah yang baik. Oleh karena itu bukan
hanya orang Islam saja yang menggunakan
bulan sebagai penentu waktu kegiatan
keagamaan, namun umat Hindu pun
menggunakan bulan mati sebagai penentu
hari Nyepi. Umat Budha menggunakan
bulan purnama sebagai waktu Waisak,
sedangkan umat Kristiani menggunakan
bulan purnama pertama sebagai penentu
hari Paskah
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT